id
Artikel Penelitian
Abstrak
Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) sangat penting untuk
diketahui oleh para klinisi untuk mendapatkan terapi yang baik dan mencegah resistensi bakteri selanjutnya. Pola
sensitivitas bakteri terhadap antibiotik akan berubah disetiap tempat dan waktu yang berbeda, jadi pola tersebut harus
diteliti secara rutin. Untuk melakukan evaluasi pola resistensi bakteri pada pasien ISK, Penelitian retrospektif dilakukan
pada 187 sampel urin pasien dari Januari sampai Desember 2012 yang diperiksa di laboratorium mikrobiologi RSUP
Dr. M. Djamil Padang. Dari 138 sampel ISK prevalensi ISK pada perempuan (61,69%) lebih tinggi dari laki-laki
(38,41%). Sampel terbanyak berasal dari bagian bagian Penyakit Dalam, 38 sampel (25,36%), merupakan jumlah
terbanyak, ditemukan pada kelompok usia 46 60 tahun. Bakteri penyebab ISK terbanyak adalah Escherichia coli
(46.38%) dan Klebsiella sp. (21.01%). Meropenem sensitif terhadap semua bakteri sedangkan amoxicilin dan ampicilin
sudah resisten.
Kata kunci: Infeksi Saluran Kemih, bakteri penyebab ISK, antibiotika
Abstract
The bacterial sensitivity pattern to some antibiotic on urinary tract infections (UTI) patients are very important
to be known by clinicians to get a successful treatment and to prevent more bacterial resistance. The bacterial
sensitivity pattern towards antibiotic will be changed in different place and time, so that those should be analyzed
routinely. To evaluate the bacterial antibiotik resistance pattern on urinary tract infections patients. A retrospective
study on 187 urinary samples in January until December 2012 at Clinical Microbiology laboratory sub unit of Dr.M.
Djamil Padang hospital. Of 138 samples of UTI, Prevalence of UTI in woman (61.59%) were higher than man
(38.41%). Most of sample come from Internal medicine sub unit. 35 samples, most of it, were found in 46 to 60 years
group. The most bacteries in urine were Escherichia coli (46.38%) and Klebsiella (21.01%). Meropenem was sensitive
to all bacteries, while amoxicilin and ampicilin were resistance.
Keywords: urinary tract infections, Bacterial Caused UTI, Antibiotic
Affiliasi penulis 1. Pendidikan Dokter FK UNAND (Fakultas Kedokteran
PENDAHULUAN
1-4
dengan
insiden
1-5%.
Faktor
predisposisi
ISK
http://jurnal.fk.unand.ac.id
kesuksesan
pengobatan
penderita
ISK
lebih
didapatkan
banyak
bahwa
ditemukan
dengan
pada
menjadi
tidak
pengobatan
dan
mengakibatkan
efektif
serta
angka
6,9
mengingat
perbedaan
tempat
dan
waktu
laki-laki
terhadap
4-7
sangat
luas,
(asimptomatik),
dari
ringan,
yang
tanpa
sampai
ISK
gejala
dengan
berbagai
antibiotic
secara
2
penyebab ISK
dapat
beresiko
untuk
bayi
retardasi
mental,
METODE
death.
pemeriksaan
kemih
banyak
coli,
spp,
Klebsiella
biakan
air
yang paling
pneumoniae,
Proteus
penelitian
banyak
7,8,9
menemukan
sudah
penyebab ISK,
resisten
dan
bakteri
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Umur
(tahun)
HASIL
Dari penelitian yang telah dilaksanakan di
laboratorium mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang
dengan mengambil data hasil pemeriksaan biakan dan
tes sensitivitas pasien yang didiagnosa ISK periode
Jenis Kelamin
Total
Laki-laki
Perempuan
015
13 (9,42%)
1630
8 (5,80%)
3145
21
26 (18,84%)
4660
26
35 (25,36%)
6175
12
21 (15,22%)
> 75
7 (5,07%)
17
11
53
85
(38,41%)
(61,59%)
data usia
tidak ada
sebagai berikut :
Total
28 (20,29%)
138 (100%)
hasil
dengan
ditemukannya
bakteri
Tabel 2.
Distribusi Hasil Temuan Bakteri Penyebab ISK berdasarkan asal Pasien yang Diperiksa Di
Laboratorium Mikrobiologi RSUP. Dr. M .Djamil Padang Periode Januari Desember 2012.
Asal
Ruang
P
No
Jenis Bakteri
Dalam
Anak
Obsgyn
Icu
syaraf
Rawat
Embun
Jumlah
Pagi
E Coli
46
64
46,38%
Klebsiella sp.
22
29
21,01%
Enterobacter sp.
10
20
14,49%
10
16
11,59%
Pseudomonas
Aureginosa
staphylococus aureus
1,45%
Proteus Vulgaris
1,45%
1,45%
1,45%
0,72%
138
7
8
9
Staphilococus
Saprophyticus
Proteus Mirabilis
Staphylococcus
Epidermidis
Jumlah
%
93
18
17
67,39%
13,04%
2,90%
2,90%
1,45%
12,32%
100,00%
http://jurnal.fk.unand.ac.id
BAKTERI
Klebsiella sp
Enterobacter sp.
NO
Auruginosa
ANTIBIOTIK
Ampicillin
2
3
S (%)
R (%)
S (%)
R (%)
S (%)
R (%)
S (%)
R (%)
Sensitivitas
Resistensi
rata-rata
rata-rata
2,13
95,74
0,00
100
100
100
25,53
98,94
Ampicillin + Sulbactam
18
76
27,59
65,52
33,33
66,67
100
29,21
77,05
Amoxicillin
3,7
81,48
0,00
100
100
100
25,93
95,37
6,9
84,48
4,35
95,65
100
100
25,64
95,03
12,07
81,03
17,86
75
11,11
61,11
92,86
24,55
77,5
100
0,00
100
100
100
50
75
33,33
66,67
16,67
83,33
28,57
71,43
85,71
36,31
76,79
20
80
0,00
66,67
100
100
21,67
86,67
Amoxicillin +
4
Clavulanic Acid
Nalidixic Acid
Tetracyclin
Choramphenicol
Erithromycin
Sulfamethroxazole +
Trimethroprime
16,95
83,05
28,57
71,43
31,58
57,89
100
29,99
78,09
10
Nitrofurantoin
42,59
40,74
4,35
91,3
5,56
77,78
100
34,86
77,46
11
Cefotaxime
13,56
77,97
15,38
80,77
33,33
55,56
100
31,92
78,58
12
Gentamycin
30,16
68,25
29,63
70,37
52,63
47,37
25
62,5
44,54
62,12
13
Cifrofloxacin
22,73
72,73
25,00
64,29
40
45
57,14
42,86
46,04
56,22
14
Ceftriaxone
13,56
83,05
14,81
74,07
29,41
58,82
86,67
29,26
75,65
15
Ceftazidine
27,42
70,97
32,14
60,71
37,5
56,25
31,25
68,75
39,22
64,17
16
Cefixime
6,98
86,05
6,25
93,75
10
60
87,5
27,68
81,83
17
Netilmicin
50
38,33
46,43
46,43
55,56
44,44
46,67
40
49,67
42,3
18
Cefoperazone
8,62
89,66
3,85
96,15
5,26
84,21
10
90
30,01
90,01
Sulbactam +
19
Cefoperazone
23,81
57,14
57,14
14,29
57,14
42,86
42,86
42,86
34,53
39,29
20
Meropenem
68,52
27,78
52
36
61,11
38,89
33,33
66,67
49,74
42,34
Escherichia
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data hasil penelitian
coli
terbanyak ialah
(39,4%)
Klebsiella
dan
di
urutan
kedua
pneumoniae (26,3%).
vulgaris
(1,45%),
(1,45%),
Staphylococcus
Proteus
mirabilis
saprophyticus
(1,45%),
dan
dengan
beberapa
laboratorium
Universitas Indonesia
pada
klinik
tahun
penelitian
Mikrobiologi
2002
jenis
komposisi.
6,9-11
(67,39%),
Hasil
di
menemukan
penelitian.
Dr.Wahidin
Samirah
Sudirohusodo
pada
tahun
juga
2004
dan
kedua
adalah
dari
bagian
Ilmu
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Enterobacter
kepekaan
Merepenem
(61,11%),
paling
12
Pseudomonas
tidak
menunjukan
terhadap
menunjukkan
tinggi
sp
perbedaan
kepekaan
paling
aeruginosa
tinggi
menunjukkan
terhadap
Ciprofloxacin
yang
Trimethroprime,
Cefotaxime,
dan
Nitrofurantoin,
Dr.
cefepime
Kariadi
merupakan
antimikroba
yang
sensitif
untuk
2012
sampai 15 tahun.
6,12
adalah
terhadap
Meropenem,
sedangkan
terhadap
dari pria.
respon
golongan
terhadap
antibiotika
antibiotika
tertentu.
Bakteri
tertentu
mungkin
sel
menurunnya
tinggi
produksi
ditunjukkan
terhadap
Ampicillin
(100%),
bakteri,
tersebut.
rendahnya
penetrasi
permeabilitas,
enzim
yang
dan
obat
karena
meningkatnya
menginaktifkan
antibiotika
13
Keterbatasan
pada
penelitian
ini
yaitu
http://jurnal.fk.unand.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1.
terutama
dalam
memberikan
informasi
KESIMPULAN
1.
62.
3.
lebih
banyak
terkena
ISK
daripada
Laki-
laki(38,41%).
2.
Bakteri
182012.
penyebab
ISK
paling
sering
yang
4.
E.
Infeksi
saluran
kemih
pasien
3.2003. 313-313.
6.
3, Juli 2006.
7.
8.
dan Netilmicin.
terhadap
Ciprofloxacin
sedangkan
Kepekaan
tertinggi
bakteri
penyebab
9.
Sukandar
3.
ISK
130-135
http://jurnal.fk.unand.ac.id