Merupakan survei untuk mengumpulkan data mengenai dimensi dan geometrik jalan, t
erdiri dari antara lain:
panjang ruas jalan;
lebar jalan;
jumlah lajur lalu lintas;
lebar bahu jalan;
lebar median;
lebar trotoar;
lebar drainase,
alinyemen horisontal;
alinyemen vertikal.
Bagian potongan melintang jalan ditunjukkan dalam gambar berikut:
Bagianjalan.jpg
Survei arus lalu lintas
Untuk mendapatkan informasi besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei untu
k mendapatkan data yang representatif mengenai besaran arus lalu lintas. Besaran
arus lalu lintas dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau
ataupun musim hari-hari besar keagamaan), hari pelaksanaan survei(hari pasar), p
usat kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya;
jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi kendaraan);
Informasi yang dikumpulkan
Informasi yang dikumpulkan meliputi:
Arus pada ruas
Pergerakan dipersimpangan
Arus lalu lintas
Komposisi kendaraan
Volume jam puncak (VJP)
Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
Pengukur arus lalu lintas pneumatis
Metoda pelaksanaan survei
Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu
Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu
lintas yang melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerj
a yang besar, tapi dapat dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan den
gan survai yang dilakukan secara manual adalah keakuratan dari hasil survai yang
sangat tergantung kepada motivasi surveyor yang melakukan survai.
Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mek
anis ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu poto
ng jalan ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa
:
Tabung pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas
dengan menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan memotong jalan, pengukuran d
ilakukan bila roda kendaraan yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar ind
uksi dari mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan ja
lan,
Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat elektronis yang b
ekerja dengan memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke kendaraan
yang lewat. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta k
Setelah data dikumpulkan maka langkah selanjutnya di klasifikasi kan kedalam tab
el distribusi deskriptif seperti berikut:
Rentang kecepatan
Titik tengah
Frekuensi
frekuensi kumulatif
Persentase kumulatif
Persentil
= 25
23
1
1
0,6
26 - 30
28
3
4
2,3
31 - 35
33
8
12
6,8
36 - 40
38
20
32
18,1
41 - 45
43
35
67
37,9
50
46 - 50
48
47
114
64,4
persentil
51 - 55
53
33
147
83,1
85
56 - 60
58
17
164
92,7
persentil
61 - 65
63
8
1172
97,2
66 - 70
68
4
176
99,4
= 70
73
1
177
10,0
Dari tabel diatas maka dapat di estimasi bahwa Kecepatan pada 50 persentil jatuh
pada kecepatan antara 43 sampai 48 km/jam atau kalau dihitung dengan formula be
rikut :
Kecepatan perjalanan
Kecepatan perjalanan adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam perjal
anan antara dua simpul yang dihitung dari dengan menghitung dari jarak antara ke
dua simpul dibagi dengan waktu tempuh antara kedua simpul tersebut. Didalam perh
itungan waktu tempuh tersebut sudah termasuk waktu tundaan/delay yang terjadi se
lama menempuh antara kedua simpul tersebut. Perhitungan kecepatan perjalanan mer
upakan informasi yang digunakan dalam perencanaan perjalanan, termasuk dalam mem
buat jadwal perjalanan angkutan umum. Oleh karena itu survei kecepatan merupakan
perangkat yang diperlukan oleh para perencana dalam merencanakan sistem transpo
rtasi, khususnya dalam penyusunan jadwal angkutan umum.
Rumus yang digunakan dalam menghitung kecepatan perjalanan sama seperti pada per
hitungan kecepatan sesaat hanya saja jarak dan waktu yang digunakan lebih jauh d
an lebih lama, berikut ditunjukkan rumus yang digunakan untuk mengukur kecepatan
:
Kecepatan perjalanan = \frac{Jarak}{Waktu}
Metode yang digunakan dalam mengukur kecepatan perjalanan:
Kendaraan contoh
Dalam metode ini surveyor dengan menggunakan kendaraan berjalan dengan kecepatan
yang sama dengan lalu lintas lainnya, dan diusahakan agar jumlah kendaraan yang
menyalib dan disalib sama, untuk mendapatkan kecepatan rata-rata pada ruas yang
di survei. Waktu dicatat pada formulir setiap simpul yang dilewati termasuk dim
ana hambatan dan penyebab hambatan. Contoh formulir bisa dilihat dalam tabel ber
ikut ini.
Surveikendcontoh.jpg
Untuk mendapatkan nilai yang bisa diterima secara statistik maka data perlu diku
mpulkan beberapa kali, angka yang biasanya digunakan adalah paling sedikit 6 (en
am) sampel.
Traking kendaraan
Perangkat tracking kendaraan berbasis GPS kendaraan sekarang ini banyak dipasark
an, dan bisa digunakan untuk mengukur kecepatan perjalanan. Untuk mendapatkan ga
mbaran kecepatan perjalanan di wilayah perkotaan dapat dilakukan kerjasama denga
n perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistim traking kendaraan seperti yang b
anyak digunakan pada perusahaan taxi kota. Data tracking kemudian diolah untuk m
Informasi lama parkir ini sangat berguna untuk membuat manajemen parkir yang bai
k. Data informasi lama parkir, digunakan untuk merencanakan kebutuhan ruang park
ir dan juga sistem pengaturan keluar masuknya kendaraan. Selain itu, data lama p
arkir bisa digunakan untuk menghitung besarnya tarif yang akan terapkan kepada p
enggun jasa parkir. Khususnya untuk tempat parkir yang harus membayar berdasarka
n lama parkir. Satuan yang biasanya digunakan dalam perhitungan tarif adalah jam
seperti yang banyak digunakan di perkantoran atau di pusat perbelanjaan di kota
-kota besar Indonesia. Di sejumlah negara maju., bahkan menggunakan satuan 15 me
nit-an ataupun tiap menit. Selain itu, digunakan sebagai acuan[4] untuk menerapk
an pembatasan lamanya parkir misalnya untuk menaikkan atau menurunkan muatan mak
simum 5 menit, parkir di depan toko, maksimum 1 atau 2 jam saja. Dalam hal ini,
biasanya digunakan meter parkir.
Akumulasi parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir pada suatu saat tertentu
, di suatu tempat gedung parkir atau pelataran parkir. Informasi mengenai akumul
asi parkir ini digunakan untuk merencanakan ruang parkir yang dibutuhkan pada su
atu tempat ataupun untuk menerapkan pengendalian parkir di suatu kawasan. Survei
akumulasi parkir
Untuk mendapatkan informasi mengenai akumulasi parkir, perlu dilakukan survei un
tuk mendapatkan profil kendaraan yang parkir dalam satu hari. Angka capaian tert
inggi jumlah kendaraan yang parkir, disebut sebagai akumulasi tertinggi parkir.
Angka ini bervariasi menurut kegiatan tempat, di mana ada pelataran/gedung parki
r. Sebagai gambaran, perkantoran mencapai puncaknya pada siang hari sedang perto
koan/mall akumulasi hari kerja lebih rendah dari akumulasi pada akhir minggu (we
ekend) pada sore hari dan pemukiman/apartemen pada malam hari.
Besarnya akumulasi
Besarnya akumulasi parkir diberikan dengan formula sebagai berikut:
AP=E_i -E_x
Di mana:
AP adalah akumulasi parkir
Ei adalah jumlah kendaraan yang masuk ketempat parkir
Ex adalah jumlah kendaraan yang keluar tempat parkir
Jika sebelumnya sudah ada kendaraan yang diparkir di lokasi parkir, maka jumlah
akumulasi yang ada tersebut dijumlahkan dalam jumlah akumulasi parkir. Kendaraan
yang ada di dalam, kadang karena sudah ada kendaraan yang datang sebelum dilaku
kan survei atau ada kendaraan yang menginap ataupun rusak dan ditinggal pemilikn
ya.
AP ={N+E_i}-Ex
Di mana:
N = jumlah kendaraan yang ada sebelumnya
Akumulasi parkir di perkantoran
Waktu pelaksanaan survei
Waktu pelaksanaan survei tergantung kepada jenis kegiatan di mana survei itu dil
akukan. Kalau di perkantoran, biasanya kegiatan lebih dominan pada jam kerja, pa
sar pada pagi hari. Di sekolah pada saat masuk dan keluar sekolah, hunian/aparte
men pada malam hari.
Perputaran parkir
Perputaran parkir atau dalam bahasa Inggris disebut parking turnover, adalah sua
tu angka berapa kali berganti kendaraan yang parkir dalam satu satuan waktu tert
entu. Biasanya perputarannya dalam satu hari. Angka ini akan tinggi pada tempat
parkir di kawasan perbelanjaan, kantor pelayanan umum, dan angka ini rendah untu
k perkantoran yang ruang parkirnya digunakan oleh karyawan sendiri.
Cara memperoleh data perputaran parkir
Adapun untuk memperoleh data ini, yakni dengan cara data dikumpulkan dengan meto
da patroli[5] setiap 30 menit dengan mencatat nomor kendaraan pada setiap ruang
parkir. Dengan survei ini, sekaligus dapat diperoleh angka perputaran parkir ser
ta informasi lama parkir dengan satuan waktu 30 menit-an. Cara lain untuk mendap
atkan data perputaran parkir adalah dengan menggunakan formula:
T = \frac{{VP}}{{JRP}}
Dimana:
T : adalah besarnya perputaran parkir
VP : adalah Volume parkir
JRP : adalah Jumlah ruang parkir yang tersedia
Penggunaan informasi perputaran parkir
Informasi perputaran parkir, akansangat membantu dalam merencanakan kebutuhan ru
ang parkir. Semakin rendah perputaran parkir, akan semakin banyak ruang parkir y
ang dibutuhkan. Di samping itu, informasi perputaran parkir dibutuhkan untuk men
dapatkan informasi jumlah kendaraan yang parkir. Misalnya parkir di pinggir jala
n untuk digunakan sebagai masukan dalam menetapkan jumlah pendapatan parkir yang
bisa diperoleh untuk sistem yang beroperasi atas dasar tarif tetap yang biasany
a digunakan pada parkir di pinggir jalan. Dalam suatu kantor pelayanan umum atau
pun kawasan perbelanjaan/pertokoan yang perputaran parkirnya tinggi, maka biasan
ya dipisahkan parkir untuk tamu yang datang di gedung itu dengan parkir untuk ka
ryawannya. Parkir untuk tamu, biasanya ditempatkan sedekat mungkin dengan pintu
masuk pelayanan ataupun pintu masuk perbelanjaan ataupun pertokoan.
Survei asal tujuan
Survai asal tujuan atau dalam bahasa Inggris disebut Origin-destination survey a
dalah survai yang mempelajari pola perjalanan dengan mempelajari asal dan tujuan
perjalanan yang digunakan sebagai sumber informasi utama dalam proses perencana
an transportasi secara luas untuk transportasi nasional, regional maupun lokal,
survei juga digunakan dalam perumusan analisis dampak lalu lintas. Ada beberapa
cara untuk melakukan survai asal tujuan, dan terkadang dalam pelaksanaannya di k
ombinasikan pelaksanaannnya untuk meningkatkan kualitas survai.
Cara pelaksanaan survei
Survai wawancara dipinggir jalan
Disebut juga road side interview merupakan survai untuk mengumpulkan informasi p
erjalanan yang dilakukan masyarakat yang melakukan perjalanan dengan menggunakan
kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Seperti halnya survai wawancara rumah
tangga dilakukan pada hari normal. Informasi yang dikumpulkan :
jumlah penumpang
tingkat pendapatan
asal tujuan setiap penumpang
maksud perjalanan
waktu perjalanan
Untuk melengkapi hasil survai dilakukan juga sekaligus pengukuran arus lalu lint
as.
em, walaupun tetap akan mengakibatkan pengrusakan yang lebih rendah sekitar 5 %
dari sumbu tunggal.
Peralatan
Timbangan jinjing[7] yang digunakan untuk menimbang sumbu kendaraan
Untuk melakukan survey berat dan dimensi kendaraan ini diperlukan peralatan untu
k melakukan penimbangan kendaraan serta peralatan untuk mengukur dimensi kendara
an.
Untuk pelaksanaan survei dapat menggunakan Jembatan Timbang yang sudah ada d
an tersebar diseluruh wilayah nusantara. Untuk pelaksanaannya diperlukan perijin
an penggunaan jembatan timbang dari Dinas Perhubungan Propinsi setempat untuk bi
sa menggunakan perangkat jembatan timbang.
Perangkat timbangan jinjing yang mudah dibawa ke mana-mana, sehingga pelaksa
naan dapat dilakukan ditempat yang acak. Permasalahan dalam menggunakan survei d
engan perangkat jinjing adalah perlu waktu yang lama untuk melakukan pengumpulan
data.
Pelaksanaan survei
Pelaksanaan survey akan lebih mudah kalau dilaksanakan dijembatan timbang, karen
a semua fasilitas sudah tersedia, namun untuk pelaksanaan dengan menggunakan tim
bangan jinjing lebih sulit karena beberapa hal berikut ini:
harus dicari tempat disisi jalan yang memungkinkan untuk dilakukan survei de
ngan tidak mangganggu kelancaran arus lalu lintas
harus berada pada jalan lurus dengan jarak pandang bebas yang cukup,
harus terletak pada bidang yang datar, tidak pada tanjakan atau turunan.