Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk
mendiskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam
masyarakat. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk melihat gambaran
fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan penyandang diabetes
melitus tentang pengelolaannya di Puskesmas Godean II Sleman tahun 2015
yang mencakup empat pilar, yakni perencanaan makan, latihan jasmani, obat
hipoglikemik dan penyuluhan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survei
deskriptif. Survei merupakan suatu metode yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu,
tetapi tidak seluruh objek diteliti, hanya melalui perwakilan dari seluruh objek
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Survei yang dilakukan oleh peneliti yaitu yang
berkaitan dengan pengetahuan penyandang DM tentang pengelolaan DM.
C. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi
dalam penelitian ini adalah penderita DM yang didiagnosis dokter dan
pernah berobat ke Puskesmas Godean II Sleman. Jumlah penyandang
DM dari bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 adalah 232
pasien.
2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan mewakili seluruh populasi


(Notoatmodjo, 2012). Menurut Setiadi (2007), rumus perhitungan sampel
pada penelitan deskriptif untuk populasi <10.000 yaitu :

n=

N
2
1+ N ( d )

Keterangan:
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,1).
Berdasarkan rumus di atas, jumlah sampel dapat dihitung sebagai
berikut :

n=

N
1+ N ( d 2 )

n=

232
1+232(0,12 )

n=

232
3,32

n=69.89(dibulatkan 70)

Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 penyandang DM yang


pernah melakukan pengobatan ke Puskesmas Godean II Sleman pada
tahun 2014 dan berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas Godean Sleman.
Teknik sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified
random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak

terstratifikasi. Peneliti mengelompokkan jumlah responden berdasarkan


tingkatan

karena

jumlah

responden

pada

setiap

desa

berbeda.

Penyandang DM di Desa Sidoarum sebanyak 111 penyandang, Desa


Sidokarto sebanyak penyandang dan Desa Sidorejo sebanyak 26
penyandang
Pengambilan sampel yang dijadikan responden juga didasarkan
atas pertimbangan kriteria inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria inklusi sampel penelitian ini sebagai berikut:
1) Penyandang DM yang pernah berobat ke Puskesmas
Godean II tahun 2014 dan berdomisili di wilayah kerja
Puskesmas Godean II Sleman.
2) Penyandang DM baru dan lama.
3) Mampu berkomunikasi serta membaca dan menulis.
4) Bersedia menjadi responden dan koperatif.
b. Kriteria eksklusi penelitian ini sebagai berikut :
1) Penyandang DM dengan komplikasi berat
2) Penyandang DM gestasional
3) Penyandang DM yang merupakan tenaga kesehatan
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2015 di Wilayah Kerja
Puskesmas Godean II Sleman.

E. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2010), variabel adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel
tunggal yaitu pengetahuan penyandang DM tentang pengelolaan DM.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional

adalah

unsur

penelitian

yang

menjelaskan

bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel,


sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan
membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi,
2007).
Tabel 1. Definisi Operasional Penelitian
Definisi
Cara Ukur
Hasil Ukur
Operasional
Pengeta Hasil
Menggunakan Nilai terendah 0
huan
pengetahuan kuisioner
dan nilai tertinggi
penyand responden
sebanyak 25 25 dikelompokan
ang DM pada
item
tentang
tingkatan
pernyataan
pengelol tahu tentang favourable dan Skor responden:
aan DM pengelolaan
unfavourable.
DM meliputi:
Pada
item
Skor benar
x 100
1) Perencan favourable
25
aan
dengan
makan
pemberian
2) Latihan
skor benar = 1,
jasmani
salah = 0,
3) Obat
sedangkan
hipoglike
pada
item
mik
unfavourable
4) Pemanta pemberian
uan kadar skor Benar =
gula
0, Salah = 1.
darah
Variabel

Penilaian sub variabel:


1. Perencanaan makan

Skala
Ukur
Ordinal
Baik:
jika 76
100%
jawaban
responden
benar
Cukup
baik: jika
56 75%
jawaban
responden
benar
Kurang
baik: jika
<56%
jawaban
responden
benar

Skor benar
x 100
7
2. Latihan jasmani

Skor benar
x 100
6

3. Obat hipoglikemik

Skor benar
x 100
6

4. Pemantauan kadar gula darah

Skor benar
x 100
6

G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan
kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang jawaban dari
pertanyaannya sudah disediakan peneliti sehingga responden tinggal memilih.
Kuesioner penelitian ini terdiri dari 25 item pertanyaan yang berupa
pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable) terkait
dengan pemantauan kadar gula darah dan pilar penatalaksanaan DM, yakni
perencanaan makan, latihan jasmani dan obat hipoglikemik. Peneliti
mengambil kuesioner dari penelitian lain yang sesuai dengan variabel yang
digunakan peneliti dan telah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Peneliti
mengambil kuesioner milik Palanimuthu (2010) dan Kurniasari (2012). Dari 15
pernyataan yang telah lulus uji validitas dan uji reabilitas yang dilakukan
Palanimuthu (2010), peneliti mengambil 3 item pernyataan yang sesuai
variabel peneliti. Peneliti mengambil 22 kuesioner dari 30 pernyataan milik

Kurniasari (2012) yang telah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas
menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 15.00 dengan jumlah responden uji coba 35 responden.
Pengujian reabilitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot) dan
dengan metode Cronbachs Alpha, hasilnya adalah reliable.
Setiadi (2013) menyatakan bahwa setiap item pernyataan kuesioner
yang terdiri dari dua item pernyataan favourable dan unfavourable, diberikan
dua alternatif jawaban yaitu: benar dan salah, kemudian data dimasukan
kedalam tiga kategori yaitu:
Baik
: jika 76 100% jawaban responden benar
Cukup baik
: jika 56 75% jawaban responden benar
Kurang baik

: jika <56% jawaban responden benar

Tabel 2. Kisi-Kisi Pernyataan Tentang Pengetahuan Pengelolaan DM


Variabel

Pengetahuan
pengelolaan
DM pada
penyandang
DM

Item

Favourable

Unfavourable

Perencanaan
makan

5,8,14,17,25

9,24

Latihan
jasmani
Obat
hipoglikemik
Pemantauan
kadar
gula
darah

1,2,3,13

Jumlah
soal
7

4,7

23

6,15,18,21,22

10,12,16,19,20

11

Jumlah
H. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Tahap persiapan
a. Peneliti melakukan pengajuan judul penelitian dan
pendahuluan.
b. Peneliti mengurus surat izin studi pendahuluan di kampus.

25

izin

studi

c. Peneliti melakukan studi pendahuluan ke Puskesmas Godean II


Sleman dan didapatkan data penyandang DM tahun 2014 sebanyak
250 penyandang.
d. Peneliti menyusun proposal penelitian dan mengikuti ujian proposal.
e. Peneliti meminta izin penelitian ke Jurusan Keperawatan Poltekkes,
Kantor Kesatuan Bangsa, BAPEDA, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman, Kabupataen Sleman, Kecamatan Godean dan Puskesmas
Godean Sleman.
2. Tahap pelaksanaan
a. Peneliti menentukan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
b. Peneliti mendatangi rumah responden sesuai dengan alamat yang
didapat peneliti saat melakukan studi pendahuluan.
c. Peneliti kemudian memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian pada penyandang DM serta meminta kesediaan
untuk menjadi responden penelitian.
d. Penyandang DM yang bersedia menjadi responden diminta mengisi
lembar persetujuan yang sudah tersedia, apabila bersedia menjadi
responden

selanjutnya

peneliti

memberikan

kuesioner

dan

menjelaskan cara pengisian kuesioner.


e. Setelah diberi pengarahan oleh peneliti, responden diberi waktu untuk
mengisi kuesioner. Pengisisan kuesioner dilakukan secara langsung
oleh responden sesuai pengetahuan yang dimiliki responden dengan
didampingi
f.

oleh

peneliti.

Pengisian

kuesioner

kurang

lebih

berlangsung selama 10 menit.


Setelah responden menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner,

kuesioner diminta kembali oleh peneliti.


g. Peneliti memeriksa kelengkapan jawaban pada kuesioner, bila ada
pernyataan yang belum dijawab oleh responden maka peneliti akan
meminta responden untuk melengkapi jawaban pada kuesioner
tersebut.

h. Setelah kuesioner terkumpul, dilakukan pengeditan dan koding pada


setiap kuesioner.
3. Tahap penyelesaian
a. Tahap akhir yaitu pengolahan dan analisa data untuk dibuat laporan
hasil penelitian kemudian membuat kesimpulan dan saran dari
penelitian tersebut.
b. Laporan hasil penelitian dipertanggungjawabkan di depan penguji.
c. saran dari penguji digunakan untuk merevisi laporan kemudian
dilakukan penjilidan laporan hasil penelitian.

I.

Manajemen Data
Setiadi (2013) menyatakan bahwa pengolahan data mempunyai 6
langkah sebagai berikut:
1. Editing
Editing dilakukan dengan cara memeriksa daftar yang telah diserahkan
oleh para pengumpul data. Pemeriksaan daftar pernyataan yang telah
selesai dilakukan terhadap:
a. Kelengkapan jawaban,

apakah

tiap

pernyataan

sudah

ada

jawabannya.
b. Keterbatasan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit
pengolahan data atau berakibat pengolahan data salah membaca.
c. Relevansi jawaban, bila jawaban yang kurang atau tidak relevan maka
ditanyakan kembali oleh peneliti.
Jika terdapat beberapa kuesioner yang masih belum diisi, atau pengisian
yang tidak sesuai dengan petunjuk pengisian, maka kuesioner itu
diperbaiki dengan jalan meminta responden untuk mengisi kembali pada
kuesioner yang belum dijawab atau jawaban tidak jelas.

2. Koding (memberi tanda kode)


Langkah pada tahap ini adalah mengklarifikasikan jawaban responden
dengan memberikan tanda atau kode yang lebih singkat berupa angka.
Kode untuk penilaian pada item favourable dengan pemberian skor benar
= 1, salah = 0, sedangkan pada item unfavourable pemberian skor benar
= 0, salah = 1.
3. Data entry (memasukkan data)
Entry dilakukan dengan cara memasukan data dalam master tabel yang
telah disiapkan.
4. Tabulating (tabulasi)
Kegiatan berupa pengelompokan pada jawaban jawaban yang telah
dipilih dan menjumlah secara teliti dan teratur kemudian disajikan ke
dalam tabel dan naskah. Proses tabulasi data meliputi:
a. Mempersiapkan tabel dengan kolom dan baris yang disusun dengan
cermat sesuai kebutuhan.
b. Menghitung banyaknya frekuensi untuk setiap kategori jawaban
c. Menyusun distribusi atau tabel frekuensi dengan tujuan agar data ada
dapat tersusun rapi, mudah dibaca dan dianalisis.
5. Analisis data
Analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah analisis univariat. Hasil
jawaban responden dihitung dengan menjumlahkan seluruh skor pada
setiap item. Data yang telah dikumpulkan dan direkapitulasi dalam
kategori, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan distribusi frekuensi,
yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:

P =

f
N

P : Presentase
f : Jumlah responden dengan kategori (baik, cukup baik, kurang baik)
N : Jumlah seluruh responden penelitian

J. Etika Penelitian
Etika dalam suatu penelitian sangat dibutuhkan. Menurut Nursalam
(2008), prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan data dibedakan menjadi
tiga bagian:
1. Prinsip manfaat
a. Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan
kepada

subjek.

Penelitian

pada

bidang

kesehatan

perlu

memperhatikan subjek penelitian. Peneliti perlu memberikan informasi


kepada subjek bahwa penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan
kerugian atau penderitaan bagi subjek.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan
yang tidak menguntungkan. Subjek diyakinkan bahwa penelitian ini
tidak digunakan untuk kepentingan pribadi bagi peneliti yang tidak
menguntungkan subjek, serta dijelaskan manfaat penelitian ini bagi
subjek dan masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan tidak
mencantumkan nama subjek pada kuesioner penelitian.
c. Risiko
Peneliti harus berhati-hati dalam mempertimbangkan risiko subjek.
Peneliti perlu memperhatikan setiap tindakan yang dilakukan kepada
subjek. Risiko dapat diminimalkan karena penelitian ini bukan bersifat
eksperimen,

peneliti

hanya

menggunakan

instrumen

kuesioner

sebagai sumber penelitian data.


2. Prinsip menghargai hak asai manusia
Peneliti memberikan informed consent dan menjelaskan tujuan penelitian
kepada subjek, serta pada informed consent dicantumkan bahwa data

yang diperoleh yang diperoleh hanya digunakan untuk pengembangan


ilmu. Peneliti memberikan kesempatan kepada subjek untuk ikut atau tidak
menjadi responden penelitian. Jika subjek menyetujui menjadi responbden
bertanda tangan pada lembar informed consent yang telah diberikan,
apabila tidak bersedia menjadi responden peneliti tidak memberikan
sanksi apapun.
3. Prinsip keadilan
Peneliti memperlakukan subjek secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian ini. Peneliti merahasiakan
informasi (confidentially) yang diberikan oleh subjek dan untuk menjaga
kerahasiaan identitas subjek, peneliti menyediakan kuesioner tanpa
mencantumkan identitas nama responden (anonymity), hanya berisi kode
kotak yang diisi dengan inisial responden.

Anda mungkin juga menyukai