Skripsi Resa Silvia 11644.2009
Skripsi Resa Silvia 11644.2009
Oleh
RESA SILVIA
11644/2009
PERSEMBAHAN
Ya Allah . . . .
Hari demi hari. . .
Detik demi detik telah ku jalani
Ku melangkah dengan penuh liku-liku kehidupan. . .
Untuk mengharap Ridho-Mu Illahi Robbi. .
Demi mewujudkan cita-cita yang selama ini aku impikan. .
Sujud syukur Ku kepada Mu Ya Allah. . .
Atas izin dan ridhoMu. . . .
Aku bisa menyelesaikan studi dan dapat menyandang gelar ini. . . .
Walaupun ini baru awal kemajuan untuk mencapai kesuksesan. . .
Dalam tengah malam aku bersujud, meminta kepada-Mu di saat aku kehilangan arah
memohon petunjuk-Mu
Aku sering tersandung, terjatuh, terluka
dan terkadang harus kutelan antara keringat dan air mata. . . . .
Namun aku tak pernah putus asa
Aku menyadari bahwa apa yang aku dapatkan dan kuraih hari ini,
takkan pernah sebanding dengan apa yag telah kedua orang tuaku
berikan selama ini.. .. .
Papa yang jauh-jauh dari padang ke solok selatan demi melaksanakan
tugas dan untuk membanting tulang demi menafkahi kami semua. . . .
Yang selalu menginginkanku untuk dapat sukses dari Mu. . .
Walaupun aku selalu membuat kesal dan marah karena kelakuanku. . .
Tapi aku tetap sayang dan peduli dengan papa. . . .
Mama. . . . .
yang selalu memberikanku semangat n berusaha menenangkan aku disaat aku
mengeluarkan air mata, .
Dan bahkan yang slama ini selalu sabar menghadapi tingkah laku ku yang membuat
semuanya kesal.
Hari ini. . . .
ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang selalu aku sayangi
dan cintai sampai akhir hayatku, papa (Baiki) dan mama (Ermalina),
saudaraku, serta keluarga besarku. .
Ya Allah. . . .
Dengan penuh harapan dan doa. . . .
Lindungilah papa, mama dan keluarga besarku dari segala musibah serta kejahatan. .
Berikanlah kami semua ketenangan lahir batin atas semua masalah
yang ada dalam kehidupan kami. . . .
Amien. . . . . .
Padang, Februari 2014
ABSTRACT
ABSTRAK
Meningkatkan
Keterampilan
Memasak
Beras
Menggunakan Rice Cooker Melalui Metode
Demonstrasi Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas
VIII (Single Subject Research di SLB Kasih Ummi
Padang).
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
Meningkatkan Keterampilan Memasak
iii
10
Dalam
menyelesaikan
skripsi
ini
peneliti
mendapatkan
banyak
bimbingan dan bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih yang setulus-tulusnya pada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Hanya doa yang dapat peneliti berikan, semoga segala bantuan yang
diberikan kepada peneliti dapat dibalas dan dinilai sebagai amal ibadah di sisi
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Akhir kata, peneliti berhaap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
sendiri khususnya, pembaca pada umumnya dan juga bagi pengembangan
Pendidikan Luar Biasa.
Penulis
iv
11
12
2) Ketua Jurusan PLB FIP UNP, Bapak Drs. H. Asep Ahmad Sopandi, M.Pd.
Terimakasih pak, telah memberikan ilmu tentang ke PLB-an, dan bapak telah
memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di
Jurusan Pendidikan Luar Biasa.
3) Bapak Drs. Ardisal., M.Pd. sebagai pembimbing I yang telah membimbing,
mengarahkan, memberi motivasi, dan meluangkan waktu untuk resa ditengah
kesibukannya mulai dari awal kuliah sampai penyusunan skripsi sehingga resa
menamatkan pendidikan di Jurusan ini.
4) Ibu Dra. Kasiyati., M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah bersedia
membimbing, mengarahkan, memberi motivasi, dan meluangkan waktu di
tengah kesibukannya, sehingga sha dapat menyelesaikan skripsi ini.
5) Seluruh Bapak/ ibu dosen PLB
Terimakasih Bapak/ibuk atas segala ilmu yang telah bapak/ibu berikan kepada
resa. Semoga ilmu yang bapak/ibuk berikan bermanfaat bagi resa, bisa
mengaplikasikannya di lingkungan masyarakat, dan bisa mendidik anak-anak
yang berkebutuhan khusus.
6) Seluruh staf yang ada pada Jurusan Pendidikan Luar Biasa. Resa
mengucapkan banyak terimaksih kepada kak Susi, Kak Sur, dan Bg Jo
terimakasih atas bantuannya selama ini kepada resa.
7) Ibu Yunifiati, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SLB Kasih Ummi Padang yang
terlah bersedia memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian sampai selesai.
vi
13
vii
14
gelar ini. Ini semua atas semangat dan doa kalian juga. Buat Azrina, tetap
semangat ya na..
13) Buat Andri Tri Saputra, Terima kasih telah memberikan semangat dan doanya.
Serta menemani sha dalam suka maupun duka. Sehingga sa dapat
menyelesaikan kuliah sha. Thanks Bebh. . . . .
14) Terimakasih buat teman-teman seperjuangan 2009
Buat Ozila, Ima, Defni, makasi sudah memberikan sha semangat dan
memberikan motivasinya. Serta Resti, Dewi, Nenden, Maya, Hairi, Irma,
Mpuang (Desi), Ayu Mustika, Riri Rahayu, Setia, Al Razak, Miko, Rido, Bg
Iwan, akhirnya kita S.Pd juga. Dan teman-teman Q semua angkatan 2009
yang tak bisa disebutkan namanya satu persatu, yang telah memberikan
semangat dan dorongan sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. Sejak
awal kita masuk sampai sekarang kita berjuang bersama-sama.
15) Terima kasih untuk adx2 2010, 2011, 2012. Tetap semangat ya adek2 semua.
Kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis baik dari
segi moril maupun materil yang tidak bisa di sebutkan satu persatu. Semoga
kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amien. . . .
Padang, Februari 2014
Penulis
viii
15
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH.
DAFTAR ISI ..
DAFTAR TABEL.
DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR GAMBAR.
DAFTAR BAGAN
BAB 1 . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
i
iii
v
ix
xi
xii
xiii
xiv
1
B. Identifikasi Masalah.
C. Pembatasan Masalah .
D. Perumusan Masalah.
Tujuan Penelitian.........
E.
F. Manfaat Penelitian..
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Keterampilan Memasak Beras menggunakan rice cooker
B. Analisa Tugas
15
C. Metode Demonstrasi.
21
23
E.
30
F.
35
G. Kerangka Konseptual
36
H. Hipotesis ...
37
38
B.
Variabel Penelitian..
39
C.
40
D.
Subjek Penelitian.
41
E.
42
F.
42
ix
16
G.
43
51
B. Analisis Data..
60
C. Pembuktian Hipotesis.
82
D. Pembahasan Penelitian...
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...
B. Saran.
83
DAFTAR PUSTAKA
87
LAMPIRAN
90
85
86
17
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
xi
18
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Halaman
xii
19
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
2.2
xiii
20
DAFTAR BAGAN
Gambar
2.3
Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan
potensi
dirinya
perlu
memiliki
kekuatan
spiritual
dapat memiliki
sudah di cuci ke dalam panci rice cooker, anak dapat melakukannya. Tes
ketujuh
anak X
demonstrasi
adalah
metode
penyajian
pelajaran
dengan
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan secara
langsung.
Maka dari hasil pengamatan dan informasi yang
peneliti tertarik untuk memberikan
keterampilan
didapatkan,
permasalahan
anak
dalam
memasak
beras
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian, yaitu : Apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan keterampilan memasak beras menggunakan rice cooker bagi
anak tunagrahita ringan kelas VIII di SLB Kasih Ummi ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk meningkatkan keterampilan memasak beras menggunakan
rice cooker melalui metode demonstrasi bagi anak tunagrahita ringan kelas
VIII di SLB Kasih Ummi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam meningkatkan keterampilan siswa.
2. Bagi orang tua, yaitu sebagai pertimbangan dalam memberikan pelatihan
keapada anak supaya dapat membantu pekerjaan di rumah.
3. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan tentang keterampilan siswa dalam
memasak beras menggunakan rice cooker.
4. Sebagai acuan untuk peneliti berikutnya untuk bisa lebih baik lagi.
BAB II
KAJIAN TEORI
bahwa
Prakarya
adalah
pendidikan
yang
W.J.S.
Poerwadarminta
(1995:96)
bahwa
keterampilan
atau
perputaran
zat
cair,
misalnya
merebus,
10
Memasak Beras
Menurut Arundinafa (2012), Memasak Beras adalah kegiatan
menyiapkan hasil olahan dari beras menjadi nasi dengan cara memanaskan
atau di rebus agar makanan tersebut bisa di konsumsi. Proses perebusan
beras dikenal juga sebagai tim( mngukus atau kukus ). Penanakan
diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuat lebih lunak
tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan beras dengan air berlebihan
dalam memasaknya akan menghasilkan bubur.
Alat yang digunakan untuk memasak beras yaitu :
a. Pada saat ini banyak menggunakan rice cooker
b. Panci biasa.
11
5.
Rice Cooker
Menurut suwung, sarwono (2011:11), dalam cara menggunakan
rice cooker yang paling mudah memasak beras yaitu dengan menggunakan
Rice Cooker karena memasak beras menjadi nasi putih dengan rice
cooker sangat praktis dan mudah. Dalam proses memasak, rice cooker
menggunakan tenaga gas atau listrik. Alat ini menjadi popular karena car
pemakaiannya jauh lebih mudah di banding alat-alat tradisional seperti
dandang, kukusan, peeriuk, kendil, dan lain sebagainya.
Rice cooker adalah alat yang digunakan dalam rumah tangga
yang proses kerjanya senantiasa memerlukan sumber listrik terstandar
yaitu 220v, yang bertujuan untuk memasak beras dan memanaskan nasi.
Memasak nasi dengan menggunakan rice cooker sangat mudah. Kalau
dibandingkan dengan ketika masih harus memasak menggunakan kete dan
api dari tungku atau kayu bakar dimana harus sangat hati-hati karena salah
nasi bisa gosong, maka memasak beras dengan rice cooker ini sangatlah
mudah.
Bagian-bagian dari rice cooker adalah :
1. Pengatur sirkulasi uap
2. Tutup luar
3. Penampung uap air
4. Panci anti gores
5. Kabel stekeer
6. Gelas pengukur(Measuring cup)
12
Panci anti
gores
Pengatur
sirkulasi uap
Penampung uap
air
Ambil beras yang sudah di bersihkan dari kerikil kecil dan kotoran (
tampi beras supaya bersih).
13
e. Cucilah beras pada panci lain sampai bersih dengan air beberapa kali.
Cup/gelas
Air
3-4
5-6
7-8
9-10
Tingkat air
menggunakan
Cup/gelas pengukur
14
B. Analisis Tugas
1. Pengertian Analisis Tugas
Rahardja (2006: 63) berpendapat bahwa analisis tugas merupakan
strategi pembelajaran untuk meyakinkan bentuk belajar yang sangat
sistematis. Dalam analisis tugas, guru harus memperinci berbagai tugas
atau kegiatan ke dalam langkah-langkah kecil, kemudian mengajarkan
langkah-langkah tersebut kepada siswa. Dengan membantu siswa
15
mempelajari setiap langkah kecil dari suatu proses dan membantu mereka
melakukan langkah tersebut bersama-sama, siswa tersebut akan mampu
melakukannya sampai tugas yang cukup rumit.
Rochyadi dan Alimin (2005:173) mengemukakan bahwa analisis
tugas merupakan suatu pekerjaan yang dipenggal menjadi satuan
pekerjaan yang lebih kecil. Suatu analisis tugas dapat menghasilkan
satuan-satuan tugas yang berurutan secara sistematis. Agar anak
tunagrahita mampu latih dapat mengurus diri sendiri, maka hal-hal yang
mencakup kemandirian tersebut dapat dipenggal menjadi beberapa
komponen satuan tugas.
Pendapat yang telah dikemukakan dapat dimaknai bahwa analisis
tugas merupakan pemahaman tugas dalam pembelajaran yang dilakukan
untuk mengidentifikasi agar anak mampu melaksanakan keterampilan
membersihkan diri dan bisa melakukan pekerjaan sendri dalam mata
pelajaran pendidikan menolong diri sendiri dengan sub pokok bahasan
tentang memasak beras menggunakan rice cooker. Dalam hal ini analisis
tugas digunakan untuk menganalisis, merinci atau menguraikan tugastugas yang sangat sederhana sesuai dengan kemampuan anak seperti
analisis tugas tentang memasak beras menggunakan rice cooker menjadi
beberapa langkah kecil yang sangat sederhana.
2. Prinsip Pelaksanaan Analisis Tugas
Pendapat yang dikemukakan oleh Arends (2001) pemilihan suatu
metode akan diterapkan kepada anak didik perlu memperhatikan prinsip-
16
17
Bisa
pada
cooking,
berarti
langkah-langkah
beras
bersihkan
yang sudah
dari
kotoran(tampi
kerikil
beras
di
dan
supaya
bersih)
b. Mengambil beras menggunakan
gelas pengukur rice cooker.
Tidak bisa
18
air
secukupnya
selisih
1-2
gelas
akan
ke
atas
secara
mengambil
beras
kotoran(tampi
beras
supaya
bersih)
4. Mempraktekkan
cara
Mengambil
air
mencuci
bersih
lebih
beras
kurang
19
masukkan
air
menutup
panci
dengan rapat
10.
Menghubungkan
steker
ke
sumber listrik
11.
ke bawah
12.
20
21
C. Metode Demonstrasi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1992:27), dalam Didaktik
atau Metode Umum, Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
liasan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya
sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan
pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat
digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori
dan inkuiri.
Dengan cara demonstrasi, proses penerimaan pembelajaran siswa
terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat
mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama
pelajaran berlangsung.
Menurut, Dra. Roestiyah N.K (2008 : 83) dalam strategi belajar
mengajar, adapun penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar
siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu
misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu
22
misalnya membuat kertas; dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagianbagian dari sesuatu benda atau alat seperti bahagian tubuh manusia;atau
bagian dari mesin jahit.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa
kelebihan, di antaranya:
1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,
sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan.
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebabsiswa tak hanya
mendengarkan, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3.
23
24
25
lemah.
Sedangkan
anak
yang
tidak
terlalu
berat
26
27
28
29
kemampuan
penyesuaian
diri
dengan
lingkungan
sangat
30
mengakibatkan
kondisi
pada
individu
itu
tentang
31
yang memadai agar anak terbantu dalam menangkap pesan. Alat peraga
hendaknya disesuaikan dengan bahan, suasana , dan perkembangan anak.
c). Keterpaduan dan keserasian
Dalam proses pembelajaran, ranak kognisi sering memperoleh
sentuhan yang lebih banyak, sementara ranah afeksi dan psikomotor
kadang terlupakan. Akibat yang terjadi dalam proses pembelajaran seperti
ini terjadi kepincangan dan ketidakutuhan dalam memperoleh makna dari
apa yang dipelajari.
Pendidikan berfungsi untuk membentukdan mengembangkan keutuhan
kepribadian. Salah satu bentuk keutuhan kepribadian adalah terwujudnya
budi pekerti luhur. Penanaman budi pekerti luhur pada subyek didik
mustahil terwujud bila hanya dengan penanaman aspek kognitif saja,
melainkan aspek afeksi dan aspek psikomotor juga. Untuk itu,guru
seyogyanya menciptakan media yang tepat untuk mangambangkan ketiga
aspek/ranah tersebut.
d). Pengembangan minat dan bakat
Proses pembalajaran pada anak berkebutuhan khusus pada
dasarnya mengembangkan minat dan bakat mereka. Minat dan bakat
masing-masing subyek didik berbeda, baik dalam kuantitas maupun
kualitasnya. Tugas guru dan orang tua adalah mengembangkan minat dan
bakat yang terdapat pada diri anak masing-masing. Hal ini dilakukan
karena, minat dan bakat seseorang dapat memberikan sumbangan dalam
pencapaian keberhasilan. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada anak
32
33
karena
keterbatasan
indera
yang
dimiliki
oleh
anak
34
perhatian
tersendiri.
Pengulangan
diperlukan
untuk
atau
reinforcement
merupakan
tuntutan
untuk
35
36
12. Dan terakhir Biarkan selama 30 menit karena Switch akan ke atas secara
otomatis bila nasi telah matang, dan lampu WARM menyala
menandakan fungsi menghangatkan nasi mulai aktif. Tunggulah lebih
kurang 15 menit sebelum nasi dihidangkan.
G. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan pola pikir dalam melakukan sesuatu
penelitian, sehingga memudahkan penulisan dalam pelaksanaan penelitian.
Adapun kerangka penelitian adalah anak tunagrahita ringan yang duduk di
kelas VIII, belum mampu dalam keterampilan memasak beras menggunakan
rice cooker. Dengan menggunakan metode demonstrasi diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan anak dalam memasak beras menggunakan rice
cooker. Untuk lebih lanjut, dapat dilhat kerangka konseptual di bawah ini.
Kemampuan awal
anak tunagrahita
ringan dalam
memasak beras
menggunakan rice
cooker
Memasak beras
menggunakan
rice cooker
melalui metode
demonstrasi
Anak tunagrahita
ringan bisa
memasak beras
menggunakan
rice cooker
HASIL
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual
37
H. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (2005:55) hipotesis dapat diartikan
sebagai jawaban sementara yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang
diajukan dalam penelitian dan akan diuji kebenarannya dengan data yang telah
dikumpulkan. Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu Metode
Demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan memasak beras menggunakan
rice cooker, pada anak tunagrahita ringan kelas VIII di SLB Kasih Ummi.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah eksperimen dengan
metode Single Subject Research (SSR) dengan menggunakan desain AB.
Eksperimen merupakan suatu kegiatan percobaan yang dilakukan untuk
meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul terhadap suatu peristiwa atau
gejala yang muncul terhadap suatu kondisi tertentu. Menurut Juang Sunanto
(2006:41) Single Subject Research (SSR) adalah penelitian dengan subjek
tunggal, akan tetapi dalam pelaksanaannya dapat di lakukan pada satu subjek
atau beberapa (kelompok ) subjek.
Desain A-B adalah desain yang terdiri dari dua phase yaitu phase
baseline dan phase intervensi. Phase baseline adalah kondisi dimana
pengukuran target dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan
intervensi. Phase baseline (A) menunjukkan suatu phase pada saat target
behavior di observasi atau diukur secara berkala berdasarkan session tertentu.
Phase intervensi adalah phase saat target behavior diukur selama perlakuan
tertentu diberikan (kondisi akhir).
38
39
Baseline (A)
Intervensi (B)
B. Variabel Penelitian
Menurut Juang Sunanto (2006:12) variable merupakan istilah dasar
dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subjek tunggal.
Variable merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang dapat
berbentuk benda atau kejadian yang dapat diamati.
Variable dalam eksperimen penelitian dapat dibedakan menjadi
variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah varibel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi variabel terikat. Pada penelitian dengan subjek tunggal
40
41
Metode demonstrasi ini dapat dilakukan oleh guru, orang lain, atau
anak. Untuk memperlihatkan kepada seluruh kelas mengenai suatu proses
tentang sesuatu atau cara kerja. Kadang metode demonstrasi ini dapat
mendemonstrasikan suatu percobaan bagaimana caranya menyelidiki
volume suatu benda yang beraturan.
2. Keterampilan memasak beras menggunakan rice cooker
Keterampilan memasak beras menggunakan rice cooker yang di
maksud pada penelitian ini adalah kemampuan proses keterampilan anak
dalam memasak beras menggunakan rice cooker. Menurut Suwarti,
Mochantoyo (2009:18), dimana dalam hal ini anak dapat melakukan
langkah-langkah dalam memasak beras 27 langkah kemampuan proses.
D. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seorang
siswa tunagrahita ringan yang beridentitas X, berjenis kelamin perempuan,
duduk di kelas VIII/C / di SLB Kasih Ummi.
Dalam keterampilan, anak X sedikit sekali pengetahuan dalam
memasak beras. Ini disebabkan karena guru belum memberikan keterampilan
dalam memasak menggunakan metode demonstrasi kepada anak X ini secara
maksimal.
42
43
44
tergantung
tujuan
intervensi.
Untuk
menentukan
kecenderungan arah pada grafik ada dua cara yang dapat dilakukan,
yaitu :
1). Metode Freehand
Adalah mengamati data secara langsung terhadap poin pada suatu
kondisi kemudian menarik garis lurus yang membagi data poin
menjadi dua bagian.
2). Metode split middle
Adalah menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median
data poin nilai ordinatnya. Penggunaa metode ini lebih disarankan
karena metode ini menggunakan ukuran data secara pasti.
Metode menentukan kecenderungan arah tergantung dari bentuk data
yang di peroleh dari baseline dan intervensi (treatment). Jika data yang
diperoleh dari stabil maka metode yang digunakan untukmenentukan
kecenderungan arah adalah metode freehand, tapi jika data yang
diperoleh bervariasi maka digunakan metode split middle.
45
46
47
A/1
Data yang besar dikurangi Data
data yang kecil
2.
B/2
yang
besar
yang stabil harus mendahului kondisi yang akan dianalisa karena jika data
bervariasi (tidak stabil), maka akan mengalami kesulitan untuk
menginterpretasikan. Disamping aspek stabilitas, ada tidaknya pengaruh
intervensi terhadap variabel terikat juga tergantung pada aspek perubahan
level, dan aspek kecil overlap yang terjadi diantara dua kondisi yang
dianalisis.
Adapun komponen dalam analisis antar kondisi adalah :
a. Menentukan banyaknya variabel yang berubah diantara kondisi
baseline dan intervensi. Pada penelitian ini jumlah variabel yang akan
dirubah adalah 1 buah, yaitu hasil keterampilan anak X ini terutama
pada keterampilan memasak nasi menggunakan rice cooker.
Tabel 3.3 Variabel yang Berubah
Perbandingan Kondisi
B1/A1 (2 : 1)
48
49
50
Kondisi
1. Jumlah variabel yang dirubah
2. Perubahan dalam arah kecenderungan
3. Perubahan dalam stabilitas kecenderungan
4. Perubahan dalam tingkat
5. Persentase overlap
B1/A1 (2:1)
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
51
52
53
awal
anak
dalam
keterampilan
memasak
beras
menggunakan rice cooker pada hari pertama adalah 40,7 %, pada hari kedua naik menjadi 55,5 %, namun pada hari ke-tiga turun menjadi 44,4 %,
pada hari ke-empat turun lagi menjadi 37%, hari ke-lima dan ke-enam
kemampuan anak X kembali seperti kemampuan pada hari pertama yaitu
54
Grafik 4.1 Panjang Kondisi Baseline (A) Kemampuan Awal Anak X dalam
Keterampilan Memasak Beras Menggunakan Rice Cooker
Dari grafik 4.1 dapat dijelaskan bahwa lamanya pengamatan
awal sebelum diberikan intervensi adalah sebanyak enam kali pengamatan
dan diketahui bahwa kemampuan awal anak dalam memasak beras terlihat
masih sangat kurang. Setelah data yang diperoleh stabil maka peneliti
menghentikan baseline. Untuk langkah selanjutnya peneliti memberikan
intervensi dengan menggunakan metode demonstrasi dalam keterampilan
memasak beras menggunakan rice cooker.
55
rice
cooker
yang
akan
digunakan.
Peneliti
56
57
Hari/Tanggal
Rabu/11-12-2013
58
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Kamis/12-12-2013
Jumat/13-12-2013
Sabtu/14-12-2013
Senin/16-12-2013
Selasa/17-12-2013
Rabu/18-12-2013
Kamis/19-12-2013
Jumat/20-12-2013
Sabtu/21-12-2013
62,9%
62,9%
74 %
81,4%
88,8%
92,5%
96,2%
100%
100%
59
60
empat turun menjadi 37%, pada hari ke-lima dan ke-enam kemampuan
anak X kembali seperti kemampuan pada hari pertama yaitu 40,7%.
Setelah data yang diperoleh stabil, maka peneliti menghentikan
pengamatan.
Pada
kondisi
intervensi
dilaksanakan
sebanyak
10
kali
61
Panjang kondisi
10
62
63
menggunakan rice cooker 55,5% dengan benar, pengamatan ketiga anak X dapat melakukan kemampuan proses keterampilan
memasak beras menggunakan rice cooker 44,4% dengan benar,
pengamatan ke-empat anak X dapat melakukan kemampuan
proses keterampilan memasak beras menggunakan rice cooker
37% dengan benar, pengamatan ke-lima anak X dapat melakukan
kemampuan proses keterampilan memasak beras menggunakan
rice cooker 40,7% dengan benar, pengamatan ke-enam anak X
dapat melakukan kemampuan proses keterampilan memasak beras
menggunakan rice cooker 40,7% dengan benar.
64
65
(-)
(+)
Estimasi
kecenderungan arah
66
67
68
batas atas =?
Batas atas = mean level + kecenderungan
= 43,16 + 4,12
= 47,28
Jadi batas atas adalah 47,28
d). Menentukan batas bawah dengan cara mengurangkan Mean
Level dengan setengah stabilitas kecenderungan.
mean level = 43,16
Stabilitas kecenderungan = 8,25
stabilitas kecenderungan = 4,12
Batas bawah=?
Batas bawah
69
Banyaknya data
poin
:
Persentase
stabilitas
0%
(tidak stabil)
Data
dikatakan
tidak
stabil,
karena
persentasenya
70
71
72
Banyaknya data
poin
:
10
Persentase
stabilitas
0%
(tidak stabil)
73
74
intervensi (B) dari hari ke-tujuh sampai hari ke-empat belas terus
mengalami peningkatan namun tidak stabil dan pada hari ke-lima
belas sampai ke-enam belas mendatar. Untuk lebih jelasnya, lihat
tabel 4.7 berikut :
75
A
1
B
2
(=)
(+)
Kecenderungan Jejak
Data
A
1
Variabel
B
2
Variabel
Rentang
37 55,5
55,5 - 100
76
A
1
B
2
Level Perubahan
55,5 37 = 18,5
Data
77
10
(-)
(+)
0%
(tidak stabil)
0%
(tidak stabil)
(=)
(+)
Variabel
Variabel
37 55,5
55,5 - 100
55,5 37
(18,5)
100 55,5
( 45,5 )
2. Estimasi Kecenderungan
Arah
3. Kecenderungan Stabilitas
4. Jejak Data
78
B1 / A1 (2 : 1)
b.
kecenderungan
arah
ditentukan
dengan
A/B
79
anak X
dalam keterampilan
memasak beras
80
e.
Perbandingan kondisi
A / B (2:1)
55,5 40,7
(14,8)
81
ditafsirkan
bahwa
kemampuan
anak
dalam
82
2.
Perubahan dalam
arah kecenderungan
stabilitas
(-)
Variable ke variable
3.
Perubahan
kecenderungan stabilitas
4.
Level perubahan
5.
(+)
Persentase
overlap
C. Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan analisis data tersebut, maka diperoleh bahwa
metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan keterampilan
memasak beras menggunakan rice cooker. Dari data tersebut dapat
dijelaskan bahwa sebelum diberikan treatment (intervensi), anak X belum
mampu menentukan berapa
dalam
meningkatkan
keterampilan
memasak
beras
83
D. Pembahasan Penelitian
Anak tunagrahita ringan adalah mereka yang mempunyai hambatan
dalam kecerdasan bila dibandingkan dengan anak seusia mereka, tapi mereka
masih mampu belajar dalam bidang akademik seperti membaca, menulis dam
berhitung, bahkan keterampilan yang bisa diberikan dan dikembangkan
kepada mereka. Namun demikian mereka masih memerlukan layanan
pendidikan khusus. Berkenaan dengan hal tersebut seorang guru perlu
memberikan keterampilan yang mampu membantu kehidupan siswa dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya saja dalam keterampilan dalam memasak
beras menggunakan rice cooker melalui metode demonstrasi.
Subjek dalam penelitian adalah anak tunagrahita ringan yang
berinisial X, jenis kelamin perempuan, anak duduk di kelas VIII di SLB Kasih
Ummi Padang. Anak
84
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam bab IV,
dapat diambil kesimpulan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan
keterampilan memasak beras menggunakan rice cooker bagi anak tunagrahita
ringan di SLB Kasih Ummi Padang.
kemampuan
siswa
dalam
keterampilan
memasak
beras
86
B. Saran
Setelah memperhatikan hasil peneliti yang diperoleh dari kesimpulan
yang telah dikemukakan, maka ada terdapat beberapa saran dalam penelitian
ini yaitu:
a. Bagi peneliti, agar dapat mengembangkan lagi hasil penelitian ini, dan
metode demonstrasi ini juga dapat digunakan bagi anak berkebutuhan
khusus lainnya.
b. Bagi guru, agar dapat menggunakan metode demonstrasi dalam
memberikan pembelajaran keterampilan, agar anak dapat semangat
dan memahami yang diberikan..
c. Bagi sekolah, agar dapat mendukung berbagai bentuk metode
demonstrasi yang nantinya dapat menunjang kemampuan anak dalam
mengembangkan keterampilan dan belajar. Agar anak lebih semangat
lagi.
d.
87
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Ahmad, Djauzak. 1992. Didaktik/Metode Umum. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Arends (2001). Analisis Tugas. http://arends.ngeblogs.com/2012/11/30/analisistugas/.
Djadja Rahardja. 2006. Pengantar Pendidikan Luar Biasa (Introduction to Special
Education). Criced : University of Tsukuba.
http://deevashare.blogspot.com/2012/05/prinsip-layanan-pendidikan-bagi
anak.html, diakses, jumat 31 Januari 2014.
http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/pengertian-keterampilan.html
Copyright cumanulisaja.blogspot.com Under Common Share Alike
Atribution. Diakses, sabtu 1 desember 2012.
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/pengertian-arti-metode-demonstrasi.html.
diakses kamis 20 desember 2012.
http://arundinafa. Blogspot.com/2012/02/tips-memasak-nasi-dengan-rice-cooker.
Html. Diakses, 29 Maret 2013.
Iswari, Mega. 2008. Kecakapan Hidup bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Padang :
UNP Press.
88
89
90
Lampiran I.
Hasil Asesmen Kemampuan Proses Keterampilan Memasak Beras
Menggunakan Rice cooker
Nama Siswa : X
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Sekolah : SLB Kasih Ummi Padang
Kemampuan
siswa
Aspek yang di nilai
Bisa
Tidak
bisa
4.
langkah-langkah
memasak
beras
91
sebanyak 3 kali
m. Memasukkan beras yang sudah di cuci ke dalam
panci rice cooker
n. Masukkan air secukupnya ( biasanya selisih 1-2
92
11.
12.
Bisa
Tidak bisa
= skor 1
= skor 0
11 x 100%
27
40,74 %
Analisis :
a. Mengenal bagian-bagian Rice Cooker
Dalam mengenal rice cooker dan fungsinya, siswa terbukti tidak
mengetahui dan tidak memahami semua bagian-bagian dari rice
cookerini.
b. Menyebutkan
cooker.
93
94
i. Menutup panci
Siswa bisa melakukannya dengan baik
j. Menghubungkan steker ke sumber listrik
Siswa kurang berani menghubungkan steker ke sumber
listriknya.
k. Tekan switch
Siswa membiarkan saja switch tetap pada posisi ke atas atau pada
posisi memanaskan. Dimana nanti beras tersebut tidak akan masak.
l. Biarkan matang
Siswa bisa melakukan ini.
Kesimpulan Analisis
Dari hasil yang tampak kemampuan siswa dalam keterampilan
memasak beras menggunakan rice cooker sangat rendah, dimana siswa
tidak mengetahui bagian-bagian rice cooker, langkah-langkah memasak
beras menggunakan rice cooker secara berurutan,dan lebih fatal lagi dalam
menentukan takaran air yang akan dimasukkan dalam panci. Oleh sebab itu,
maka perlu rasanya diberikan penanganan dalam masalah ini.
95
Lampiran II.
KISI-KISI PENELITIAN
Meningkatkan Keterampilan Memasak Beras Menggunakan Rice Cooker
melalui Metode Demonstrasi bagi Anak Tunagrahita Ringan di SLB Kasih
Ummi Padang.
No
Variabel
Indikator
Deskriptor
Alat
Pengumpulan
Data
Tes Perbuatan
Bisa
1.
1. Keterampilan
memasak
Menjelaskan
nasi langkah-
menggunakan
langkah
1. Penutup panci
rice cooker
memasak beras
menggunakan
rice cooker
4.
lampu
pada
tidak bisa
96
b.
Menyebutkan langkahlangkah
memasak
beras
beras
menggunakan
gelas
beras
bersih
dengan
lebih
air
kurang
sebanyak 3 kali
4. Memasukkan beras yang
sudah di cuci ke dalam
panci rice cooker
5. Masukkan air secukupnya (
biasanya selisih 1-2 gelas
pengukur dari beras)
6. Periksa
permukaan
luar
panci
dengan
97
8. Menghubungkan steker ke
sumber listrik
9. Menekan switch ke bawah
10. Membiarkn
selama 30
mengambil
kerikil
dan
kotoran
lainnya)
d.
Mempraktekkan
mengambil
beras
mencuci
cara
beras
yang
98
periksa
panci
sudah
99
Lampiran III.
INSTRUMENT PENELITIAN
Kemampuan siswa
Aspek yang di nilai
Bisa
langkah-langkah
memasak
Tidak bisa
100
101
102
Lampiran IV.
PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL (PPI)
A. Identitas anak
Nama
:X
Tempat/Tanggal lahir
:-
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Maransi, Padang
Kelas
: VIII SMP
Nama Sekolah
Waktu
Petugas asesmen
: Resa Silvia
103
G. Materi Pembelajaran
27 kemampuan proses keterampilan memasak beras menggunakan rice
cooker.
H. Kegiatan Pembelajaran
No.
Kegiatan Pembelajaran
Karakter Bangsa
A. Kegiatan Awal
1. Mengucapkan
salam,
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
a. Peneliti
menjelaskan
dan Berani
proses
beras
27
keterampilan
menggunakan
rice
cooker.
1. Mengenalkan bagian-bagian dari
rice cooker
a. Penutup panci
b. Panci anti gores
c. Pengatur suhu air
d.
Disiplin, kreatif,
104
langkah-langkah
dari
kotoran(tampi
kerikil
beras
dan
supaya
bersih)
b. Mengambil beras menggunakan
gelas pengukur rice cooker.
c. Cuci beras dengan air bersih
lebih kurang sebanyak 3 kali
d. Memasukkan beras yang sudah
di cuci ke dalam panci rice
cooker
e. Masukkan
(biasanya
air
secukupnya
selisih
1-2
gelas
steker
ke
105
listrik
i. Menekan switch ke bawah
j. Membiarkn
selama 30 menit
Mengambil
beras
selisih
1-2
gelas
steker
ke
sumber
106
mempraktekkan
cara-cara
memberikan
reinforcement
kepada anak.
3. Konfirmasi
a. Guru
mengulangi
pembelajaran
C. Evaluasi
27
kemampuan
proses
keterampilan
Religi
107
I. Evaluasi
Dari kegiatan pembelajaran di atas, maka dapat dilakukan penilaian sejauh
mana kemampuan keterampilan memasak siswa menggunakan rice cooker
Beberapa kegiatan evaluasi sebagai berikut:
Kemampuan
siswa
Aspek yang di nilai
Bisa
Tidak
bisa
langkah-langkah
memasak
beras
108
rice cooker.
c. Cuci beras dengan air bersih lebih kurang
sebanyak 3 kali
d. Memasukkan beras yang sudah di cuci ke dalam
panci rice cooker
e. Masukkan air secukupnya ( biasanya selisih 1-2
gelas pengukur dari beras)
f. Periksa permukaan luar panci sudah kering
g. Menutup panci dengan rapat
h. Menghubungkan steker ke sumber listrik
i. Menekan switch ke bawah
j. Membiarkn selama 30 menit karena switch akan
ke atas secara otomatis bila nasi telah matang.
3. Praktek Mengambil beras yang sudah di bersihkan
dari kerikil dan kotoran(tampi beras supaya bersih)
4. Praktek
Mengambil
beras
menggunakan
gelas
109
Bisa
Tidak bisa
= skor 1
= skor 0
100%
Resa Silvia
11644/2009
110
Lampiran V.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
Kelas
: D VIII / C
Semester
:I
Mata Pelajaran
Waktu
: 2 x 35 menit
I.
Standar Kompetensi :
Merawat diri
II.
Kompetensi Dasar
Memasak sederhana dengan memasak beras menggunakan rice cooker.
III. Indikator
a. Mengenal bagian-bagian dari rice cooker
b. Menyebutkan langkah-langkah memasak beras menggunakan rice
cooker.
c. Melakukan cara memasak beras menggunakan rice cooker.
111
V.
112
langkah-langkah
memasak
beras
113
sebanyak 3 kali.
6. Praktek
114
bersama
siswa
meluruskan
kesalah
pahaman,
Kemampuan
siswa
Aspek yang di nilai
Bisa
Tidak
bisa
115
a. Penutup panci
b. Panci anti gores
c. Pengatur suhu air
d.
langkah-langkah
memasak
beras
116
Mengambil
beras
menggunakan
gelas
Keterangan :
Bisa
Tidak bisa
= skor 1
= skor 0
117
100%
118
Lampiran VI.
HASIL PENGUMPULAN DATA PADA KONDISI BASELINE (A)
Nama Siswa
Kelas
Sekolah
No
Hari/Tanggal
:X
: DVIII/C
: SLB Kasih Ummi
Sub Variabel
Persentase
Kemampuan
Proses
Keterampilan
yang Benar
1.
Rabu/4-12-2013
40,7 %
2.
Kamis/5-12-2013
55,5 %
3.
Jumat/6-12-2013
44,4 %
4.
Sabtu/7-12-2013
37 %
5.
Senin/9-12-2013
40,7 %
Selasa/10-122013
40,7 %
118
Lampiran VII.
HASIL PENGUMPULAN DATA PADA KONDISI
INTERVENSI (B)
Nama Siswa
Kelas
Sekolah
No
Hari/Tanggal
1.
Rabu/11-12-2013
:X
: DVIII/C
: SLB Kasih Ummi
Sub Variabel
Persentase
kemampuan
proses
keterampilan
yang benar
55,5 %
Kamis/12-12-2013
62,9 %
Jumat/13-12-2013
62,9%
Sabtu/14-12-2013
74 %
Senin/16-12-2013
81,4 %
119
6.
Selasa/17-12-2013
88,8 %
Rabu/18-12-2013
92,5 %
Kamis/19-12-2013
96,2 %
Jumat/20-12-2013
100 %
Sabtu/21-12-2013
100 %
120
Lampiran VIII.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN DALAM KONDISI BASELINE
(A)
No
1
Hari / Tanggal
Rabu
Waktu
10.00-11.10 WIB
4 Desember 2013
Kegiatan
Pada hari pertama dalam kondisi
Baseline, Melakukan pengamatan
pada kemampuan proses siswa X
dalam keterampilan memasak beras
menggunakan rice cooker. Dari 27
kemampuan proses keterampilan
memasak beras menggunakan rice
cooker,
siswa
hanya
bisa
Kamis
5 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
siswa
hanya
bisa
121
benar.
3
Jumat
10.00-11.10 WIB
6 Desember 2013
siswa
hanya
bisa
Sabtu
10.00-11.10 WIB
7 Desember 2013
siswa
hanya
bisa
Senin
9 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
122
siswa
hanya
bisa
Selasa
10 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
siswa
hanya
bisa
123
Lampiran IX.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN DALAM KONDISI
INTERVENSI (B)
No
1.
Hari / Tanggal
Rabu
Waktu
10.00-11.10 WIB
11 Desember 2013
Kegiatan
Pada hari ketujuh dalam kondisi
Intervensi,
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
Kamis
12 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
124
3.
Jumat
10.00-11.10 WIB
13 Desember 2013
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
Sabtu
10.00-11.10 WIB
14 Desember 2013
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
Senin
16 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
Melakukan
pengamatan
125
kemampuan
proses
keterampilan
Selasa
10.00-11.10 WIB
17 Desember 2013
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
Rabu
18 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
126
Kamis
10.00-11.10 WIB
19 Desember 2013
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
Jumat
10.00-11.10 WIB
20 Desember 2013
Melakukan
pengamatan
proses
keterampilan
Sabtu
21 Desember 2013
10.00-11.10 WIB
Melakukan
pengamatan
127
kemampuan
proses
keterampilan
128
Lampiran X.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
129
130
131
KONDISI BASELINE
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
g. Gelas pengukur
2. Menyebutkan langkah-langkah memasak
beras menggunakan rice cooker
a. Ambil beras yang sudah di bersihkan dari
kerikil dan kotoran(tampi beras supaya
bersih)
b. Mengambil beras menggunakan gelas
pengukur rice cooker.
c. Cuci beras dengan air bersih lebih kurang
sebanyak 3 kali
d. Memasukkan beras yang sudah di cuci ke
dalam panci rice cooker
e. Masukkan air secukupnya ( biasanya
selisih 1-2 gelas pengukur dari beras)
f. Periksa permukaan luar panci sudah
kering
g. Menutup panci dengan rapat
h. Menghubungkan steker ke sumber listrik
i. Tekan switch ke bawah
j. Biarkan selama 30 menit karena switch
akan ke atas secara otomatis bila nasi
telah matang.
Tidak bisa
132
kering
9. Menutup panci dengan rapat
Resa Silvia
11644/2009
133
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
134
Resa Silvia
11644/2009
135
Hari/Tanggal
Nama
Sekolah
1.
2.
3.
4.
Kemampuan siswa
Bisa
Tidak bisa
136
Resa Silvia
11644/2009
137
KONDISI BASELINE
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
g. Gelas pengukur
2. Menyebutkan langkah-langkah memasak
beras menggunakan rice cooker
a. Ambil beras yang sudah di bersihkan dari
kerikil dan kotoran(tampi beras supaya
bersih)
b. Mengambil beras menggunakan gelas
pengukur rice cooker.
c. Cuci beras dengan air bersih lebih kurang
sebanyak 3 kali
d. Memasukkan beras yang sudah di cuci ke
dalam panci rice cooker
e. Masukkan air secukupnya ( biasanya
selisih 1-2 gelas pengukur dari beras)
f. Periksa permukaan luar panci sudah
kering
g. Menutup panci dengan rapat
h. Menghubungkan steker ke sumber listrik
i. Tekan switch ke bawah
j. Biarkan selama 30 menit karena switch
akan ke atas secara otomatis bila nasi
telah matang.
3. Praktek mengambil beras yang sudah di
bersihkan dari kerikil dan kotoran(tampi beras
supaya bersih)
138
Resa Silvia
11644/2009
139
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Kemampuan siswa
Bisa
Tidak bisa
140
Resa Silvia
11644/2009
141
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Kemampuan siswa
Bisa
Tidak bisa
142
Resa Silvia
11644/2009
143
KONDISI INTERVENSI
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
g. Gelas pengukur
Tidak bisa
144
Resa Silvia
11644/2009
145
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
146
Resa Silvia
11644/2009
147
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
148
Resa Silvia
11644/2009
149
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
150
151
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
152
153
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
154
155
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
156
= nilai 1
= nilai 0
= 25 x 100%
27
= 92,5%
Padang, 18 Desember 2013
Peneliti
Resa Silvia
11644/2009
157
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
158
Keterangan : Bisa
Tidak Bisa
Persentase kemampuan
= nilai 1
= nilai 0
= 26 x 100%
27
= 96,2%
Padang, 19 Desember 2013
Peneliti
Resa Silvia
11644/2009
159
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
160
= nilai 1
= nilai 0
= 27 x 100%
27
= 100%
Padang, 20 Desember 2013
Peneliti
Resa Silvia
11644/2009
161
Hari/Tanggal
Nama
:X
Sekolah
Bisa
Tidak bisa
162
= nilai 1
= nilai 0
= 27 x 100%
27
= 100%
Resa Silvia
11644/2009
163
164
165