Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Harry Christian S.
Fernando Ario Zainal
Natalia Setyawati
Fifin Sunarlie
Irvan Rizky
Asisten Pembimbing
03111003035
03111003052
03111003080
03111003082
03111003084
Aris Budiyanto
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengaruniakan rahmat
dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah
tentang "Pengaruh Aliran Steam Injection terhadap Deposit pada Hasil Pembakaran
di Dinding Luar Boiler Water Tube". Makalah ini membahas tentang pengaruh
perpindahan panas pada injeksi aliran steam dalam boiler agar hasil output menjadi
lebih optimal. Dalam penyusunan makalah ini, kami sedikit mengalami kendala
yakni dalam menentukan tema ataupun bahan yang akan kami kemukakan. Namun,
akhirnya makalah kami pun dapat selesai sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
Joseph Edbert Pardede, selaku co-assistant Laboratorium OTK, Aris Budiyanto dan
Sthevanie, selaku kakak co-shift OTK Selasa siang yang memberikan bimbingan,
saran, ide dan kesempatan untuk bertanya apabila mengalami kesulitan. Kemudian
terima kasih juga kepada Aris Budiyanto, selaku kakak pembimbing kami, yang
memberikan dorongan, saran, pengarahan, dan masukan kepada kami selaku penulis.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh asisten Laboratorium
OTK yang telah membantu juga dalam penyusunan makalah ini. Kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan tetapi semoga makalah ini dapat memberikan
sumbangsih pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat kepada pembaca dan
penulis sendiri. Penulis pun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini
sehingga untuk selanjutnya kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................
ii
PENDAHULUAN.................................................................................
1.1. Latar Belakang .............................................................................
1.2. Tujuan Makalah.............................................................................
1.3. Manfaat Makalah...........................................................................
1.3. Rumusan Masalah.........................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................
2.1. Pengenalan Konduksi..............................................................
2.2. Pengenalan Boiler..................................................................
2.3. Water Tube Boiler..................................................................
2.4. Bahan Bakar..........................................................................
2.5. Reaksi Pembakaran dalam Boiler.............................................
2.6. Deposit..........................................................................................
2.7. Steam Injection.............................................................................
BAB III
PEMBAHASAN.................................................................................
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kebutuhan manusia yang paling penting dan mahal harga penggunaannya
saat ini adalah energi. Energi merupakan suatu daya kerja/tenaga yang dibutuhkan
untuk mempermudah pekerjaan manusia. Seiring dengan semakin berkembangnya
industri di Indonesia, permintaan pasokan energi pun kian meningkat. Hal ini harus
diimbangi dengan efisiensi dalam penggunaan energi tersebut.
Pada sebuah kilang minyak atau unit pembangkit listrik, energi panas
merupakan utilitas yang paling penting, salah satunya adalah dalam penggunaan
utilitas
boiler.
Boiler
menggunakan
energi
yang
cukup
besar
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengenalan Konduksi
memiliki
berat
jenis
yang
lebih
tinggi
akan
turun
ke
dasar
(Djokosetyardjo,,M.J.1990).
Sistem boiler terdiri dari : sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan.
2.3. Water Tube Boiler
Jenis boiler ini biasanya digunakan di dalam industri-industri yang
menghasilkan listrik, seperti Penghasil Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.
Pada jenis boiler ini air akan mengalir di dalam susunan pipa dan menerima panas
dari luar tube itu sendiri. Biasanya desain tekanan operasi dari jenis boiler ini bisa
lebih besar dari 24 bar dan kapasitasnya bisa lebih dari 20 MegaWatt (MW). Jenis
boiler ini dapar memproduksi uap panas (hot steam) dalam skala besar dengan
produk superheated steam. Konstruksi dari water tube boiler ini dikhususkan untuk
beban yang besar, hal ini membuat biaya konstruksinya relatif mahal. Namun
keuntungan yang dihasilkan dari kapasitas 10-20 MW ialah jenis boiler ini beraksi
cepat terhadap suatu perubahan kondisi beban, di samping kelembapan termal relatif
lebih kecil. Intinya boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat
tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga.
2.4. Bahan Bakar Heavy Fuel Oil
Mini plant PLTU juga menggunakan bahan bakar minyak, bahan bakar
utamanya adalah Heavy Fuel Oil (HFO) atau minyak residual. Heavy Fuel Oil
disebut sebagai minyak berat karena mempunyai kerapatan atau berat jenis yang
lebih tinggi dari minyak mentah ringan, dan juga memiliki kadar kekentalan
(viscosity) yang tinggi. Sifat karakteristik umum dari minyak berat adalah graviti
spesifik yang tinggi, hidrogen rendah untuk residu karbon, residu karbon
tinggi, logam berat, sulfur dan nitrogen. Inilah alasan digunakan Heavy Fuel Oil,
penelitian membuktikan bahwa bahan bakar campuran antara heavy oil dan air dapat
meningkatkan efisiensi pembakaran karena munculnya micro-exploded (ledakan
mikro). Ledakan itu terjadi karena ketidaksesuain antara titik didih heavy oil dan air.
Secara alami kedua cairan itu memiliki titik bakar yang terpaut jauh, heavy oil
mendidih pada suhu sekitar 300oC sedangkan air pada temperatur 100oC. Ledakan ini
menyebabkan terbentuknya butiran bahan bakar yang sangat kecil. Dengan kata lain
menyebabkan makin mudahnya terjadi pembakaran dan terjadinya pembakaran pada
suhu tinggi.
2.5. Reaksi Pembakaran dalam Boiler
Ada dua macam pembakaran berdasarkan hasilnya, yakni pembakaran
sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Di dalam boiler keduanya bisa saja
terjadi tergantung daripada excess air, kualitas feed water, dan bahan bakar. Reaksi
pembakaran pada umumnya didefinisikan sebagai reaksi kimia antara oksigen dan
komponen-komponen dalam bahan bakar yang digunakan (Karbon, Hidrogen,
Sulfur). Pembakaran yang baik antara reaksi pembakaran dan energi jika semua
BAB III
PEMBAHASAN
Boiler dengan jenis water tube boiler ini digunakan sebagai penghasil steam
tingkat superheated steam. Yang dapat digunakan sebagai energi pembangkit bila
dihubungkan dengan perangkat proses lainnya, seperti turbin. Perpindahan panas
yang terjadi dapat secara radiasi, konveksi dan konduksi, bergantung dari tata letak
sumber panas dengan objek yang akan dipanaskan. Saat burner mengeluarkan nyala
api, api yang mengenai tube secara langsung dikatakan sebagai perpindahan panas
secara konduksi, sedangkan lidah api terhadap dinding ruang bakar dikatakan sebagai
perpindahan secara radiasi. Panas yang diteruskan ke dalam tube, diterima oleh
fluida likuid (air) kemudian sebagai media pemanas pembentuk steam, dikatakan
perpindahan secara konveksi. Boiler yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe
package boiler model B&W 1986 berbasis mini-plant.
Gambar 1. Flowsheet dari aliran steam injection pada water tube boiler
Bahan bakar yang digunakan adalah jenis heavy oil fuel, paraffin (CnH2n+2).
Heavy oil merupakan bahan bakar yang banyak menghasilkan deposit. Hal ini
dikarenakan molekul fuel yang memiliki rantai karbon yang panjang, sehingga proses
pembakaran yang terjadi kurang efektif. Sebagian dapat bereaksi secara sempurna,
namun sebagian lagi menghasilkan karbon atau deposit. Reaksi pembakaran yang
dapat terjadi di dalam boiler,
CnH2n+2 + O2
a CO2 + b H2O
(1)
CnH2n+2 + O2
a CO + b H2O
(2)
C + H2O
(3)
Injeksi superheated steam dihasilkan dari steam drum dengan dua aliran
keluaran, sebagai steam produk dan steam injeksi. Steam produk dilanjutkan ke
proses, sedangkan steam injeksi di masukkan ke dalam ruang bakar. Terjadi dua
reaksi yang dialami oleh steam injeksi, dengan bahan bakar dan deposit.Pada reaksi
dengan bahan bakar, steam injeksi menghasilkan gas panas berupa H2 (4) dan CO
yang akan kembali bereaksi dengan oksigen yang terkandung di udara atau pada
steam itu sendiri sehingga menjadi CO2 (5).
CnH2n+2+ H2O
a CO + b H2
(4)
CO + O2
a CO2
(5)
CO2
(6)
Steam berfungsi sebagai pemanas deposit agar lebih mudah bereaksi dengan
oksigen yang terkandung di udara ruang bakar dan steam, sehingga dihasilkan CO2
(6). Steam yang digunakan sebagai injeksi, bertekanan 7 kg/cm 2 dan bertemperatur
sekitar 7000C. Inilah alasan digunakan Heavy Fuel Oil, penelitian membuktikan
bahwa bahan bakar campuran antara heavy oil dan air (steam) dapat meningkatkan
efisiensi pembakaran karena munculnya micro-exploded (ledakan mikro).
Ledakan terjadi akibat ketidaksesuaian antara titik didih dari HFO dan
steam/air. HFO memiliki boiling point yang lebih tinggi dari steam yaitu 300oC
dibandingkan dengan air yang hanya memiliki boiling point 100oC. Ledakan yang
terjadi membentuk butiran bahan bakar yang sangat kecil dan memudahkan
terjadinya pembakaran dan pembakaran pada suhu tinggi. Pembakaran yang bersuhu
tinggi ini juga akan membuat emisi nitrogen oksida yang terbentuk akan semakin
rendah.
Penggunaan bahan bakar HFO pada proses pembakaran yang terjadi pada
water tube boiler membuat biaya yang dibutuhkan lebih rendah dan dampak
negative dari bahan bakar HFO yang membentuk deposit dapat diatasi dengan
dilakukan injeksi steam ke dalam ruang bakar. Akibat dari injeksi steam ke dalam
ruang bakar meningkatkan temperatur hingga 41,25% dan 13,48% bahan bakar dapat
dikurangi. Penggunaan steam yang didapat dari hasil produk juga dapat menekan
biaya yang dikeluarkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan sehingga
pemanfaatan terhadap hasil produk semakin efisien.
Oleh karena itu, penggunaan steam injeksi pada sistem pembakaran boiler
water tube, dapat menaikkan pengaruh perpindahan panas pada tube lebih baik.
Sehingga steam produk yang dihasilkan juga lebih baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Semakin sedikit deposit dari hasil pembakaran maka perpindahan panas pada
water tube boiler akan semakin meningkat.
2. Proses pembakaran yang sempurna akan meningkatkan penggunaan energi
(konsumsi energi semakin sedikit digunakan) untuk menghasilkan steam yang
lebih banyak.
3. Penghilangan deposit dengan menggunakan steam injection dapat meningkatkan
tempatur dan kerja water tube boiler.
4. Perpindahan panas yang terjadi dapat secara radiasi, konveksi dan konduksi,
bergantung dari tata letak sumber panas dengan objek yang akan dipanaskan.
4.2. Saran
1. Sebaiknya pemaparan proses yang terdapat pada jurnal steam injeksi pada water
tube boiler dijelaskan lebih rinci.
2. Sebaiknya keterbatasan data dalam jurnal yang membuat penulis kesulitan dalam
memaparkan materi secara rinci dapat diatasi dengan jurnal-jurnal pendukung.
3. Makalah ini sebaiknya dapat menjadi acuan bagi penulis lainnya sebagai bahan
referensi untuk mengetahui pengaruh aliran steam injection terhadap deposit pada
hasil pembakaran di dalam boiler water tube.
DAFTAR PUSTAKA
Azharuddin, and Bustan, M.D. (2006). Effects of Steam Injection Flow to the
Increasing of Boiler Temperature. Thesis. University of Sriwijaya, Palembang,
Indonesia.
Berman, H. (1978). How to reduce your fuell bill, Fired heaters-IV, Chem. Engng,
165-169.
Smith, C.B. (1981). Energy Management Principles, Application Benefits Savings.
Pergamon Press.
UNEP, 2004. Peralatan Energi Panas : Boiler dan Pemanas Fluida Termis,
Retrieved from http://www.energyefficiecyasia.org, on 04th April 2014.
Wilcox, J.C. (1978), Improving boiler effiviency, Chem. Engng., 85 (Oct 9), 127.