Anda di halaman 1dari 5

1.

KP (KOCH PULMONEM)
a. Klasifikasi menurut American Thoracic Society
1) TB minimal
Lesi terbatas sampai kosta II depan ke atas atau proc

VTh IV atau corpus VTh V


Tidak ada kavitas
Pada sebagian kecil dari salah satu atau kedua jaringan

paru
2) TB Lanjut sedang
Infiltrat tidak melebihi luas satu lapang paru
Konsolidasi yang homogen tidak melebihi dari 1 lobus
atau salah satu hemithoraks bila densitas tidak merata
Kavitas < 4cm
3) TB sangat lanjut
Luas infiltrat lebih luas dari luas 1 paru
Kavitas > 4cm
Perselubungan homogen atau inhomogen
b. Gambaran radiologi aktif dan nonaktif
1) TB Aktif
Bercak infiltrat (sarang berbentuk awan/ bercak dg
densitas rendah / radiolusen dengan batas tidak tegas)
halus atau kasar
Perselubungan homogen/inhomogen
Adanya kavitas dengan dinding yang agak tebal
2) TB inaktif
Bintik kalsifikasi
Garis fibrotik (garis agak lurus dengan kaliber yang
sama, berbatas tegas dengan densitas tinggi)
Dapat menyebabkan retraksi hilus atau trakea

c. Komplikasi
Efusi pleura
TB milier
Stenosis Bronkus
Pleuritis
Pneumothoraks
TB pneumoni
Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial
Atelektasis
2. ILEUS

a. Definisi
Suatu gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus
sepanjang saluran usus.
b. Klasifikasi
1) Ileus Paralitik (adinamik) yaitu peristaltik usus dihambat
sebagian oleh intoksikasi/trauma
2) Ileus Mekanik yaitu obstruksi intralumen/mural oleh tekanan
ekstrinsik pada infusi, invaginasi, peradangan, adhesi, dan
volvulus. Klasifikasi berdasarkan letak obstruksinya yaitu:
Letak tinggi : duodenum-jejunum
Letak Tengah : sampai ileum terminal
Letak Rendah : Colon sigmoid-rectum (biasanya berupa
paralitik)
c. Perbedaan ileus Paralitik dan Obstruktif
Preperitoneal fat
Distensi

Paralitik
(-)
Semua bagian usus

Obstruktif
(+)
Proksimal dari

Udara

Di seluruh bagian usus

sumbatan
Udara di distal

(sampai rectum)

sumbatan/ sedikit;

Peritonitis
Etiologi

Sering berhunbungan
Obat spasmolitik,

rectum (-)
jarang
Mekanik (volvulus,dll)

Gambaran

peritonitis difuse
Sentinel loop
Dinding usus

radiologi

Step ladder
Herring bone

appearance
Multiple air fluid

menebal (>1cm)
karena edama

sampai rectum

level yg

atau eksudat
Udara bebas

pendek2
Terjadi timbunan

dan/atau sigmoid
Air fluid level

cairan ekstra

panjang dan

cavum peritonei

sama tinggi

(pada posisi

luminer dalam

tegak di cavum

pelvis)
3. ATELEKTASIS
a. Definisi
Keadaan apru atau sebaian paru yang mengalami hambatan untuk
mengembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkurang
atau sama sekali tidak berisi udara.
b. Etiologi
Obstruksi : mukus plug, striktur bronkus
Tekanan : neoplasma
Peradangan kronik : karena terbentuknya jaringan
parut/fibrosis
Aerasi inkomplit : pada bayi yang baru lahir
c. Klasifikasi
1) Massive atelektasis
2) Lobar atelektasis
A. Lobaris Bawah : tersembunyi dibelakang bayangan

jantung, pada posisi PA terdapat diafragma letak tinggi


A. Lobaris Tengah (kanan) : oleh karena radang dan

pembesaran KGB
A. Lobaris Atas : bayangan densitas , penarikan

fisura interlobaris ke atas & trakea ke arah atelektasis


3) Lobularis atelektasis: terjadi penymbatan pada bronkus kecil
sehingga terlihat bayangan horisontal tipis (biasanya di basal
dan sulit dibedakan dengan fibrosis)
4) Segmental atelektasis: membutuhkan posisi
PA+lateral+obliq : terdapat bagian berselubung dengan
penarikan fisura interlobaris.
5) Plate like atelektasis
6) Kompresi atelektasis
d. Tanda radiologis
Bayangan homogennya dengan densitas tinggi karena

berkurangnya aerasi
vol paru baik lobaris, segmental, atau seluruh paru.
Pergeseran fissure interlobar
Penarikan diafragma, mediastinum, dan trakea ke arah lesi
Costa lebih miring : intercosta space menyempit pada sisi lesi
Hiperlusen paru kontralateral

Air bronkogram (-)

4. EFUSI PLEURA
a. Definisi :
Adanya akumulasi cairan pada rongga pleura dalam jumlah yang
abnormal. Dapat berupa cairan bebas yang generalized atau
setempat (circumscribed), dan encapsulated (terbungkus kapsul)
b. Etiologi
Kelainan paru (infeksi TBC maupun non-TBC; tumor paru;

metastase)
Kelainan sistemik (panyakit yg menyebabkan hambatan KGB,

hipoproteinemia pada penyakit ginjal, hati, dan gagal jantung)


Trauma karena kecelakaan / tindakan pembedahan
Idiopatik
c. Gambaran Radiologis
1) Massive
Bila cairan < 250ml pada PA belum terlihat karena
cairan berada di belakang diafragma (sinus
costophrenicus tumpul); LLD: penebalan dinding pleura

lateral
Bila cairan > 300ml : perselubungan radioopak pada
sinus, permukaan atas cairan berbentuk konkaf
(cekunng) dari lateral ke medial (meniskus sign), bila
cairan banyak dapat mendorong jantung, mediastinum/

trakea ke sisi yg sehat


2) Lamelar : penumpulan cairan diantara dinding dada dan
permukaan paru; sinus costophrenikus tumpul.
3) Subpulmonary pleural efusion : pengumpulan cairan diantara
diafragma dan permukaan bawah paru; menyerupai
peningkatan hemidiafragma
4) Loculated : disebabkan obliterasi pleura sehingga kedua
pleura menempel di beberapa tempat dan menimbulkan
luculated efusi pleura.
5. IVP (Persiapan, indikasi, kotraindikasi, tujuan, cara melakukan)

6. Hirschprung Disease (modalitas yang digunakan dan gambaran


radiologi)
7. Emfisema
8. Evaluasi Foto Tulang
9. Spondilitis TB
10.
CIL (Persiapan, indikasi, kotraindikasi, tujuan, cara melakukan)
11.
Osteomyelitis
12.
Pneumonia
13.
Pneumothoraks
14.
Bronkiektasis
15.
Spondylosis
16.
Spondilolithesis
17.
Peumoperitoneum
18. Gambaran CT Perdarahan Otak

Anda mungkin juga menyukai