Kardiovaskular
Kardiovaskular
Kardiovaskular
KARDIOVASKULER
TROMBOEMBOLI VENA
DEFINISI PENYAKIT
TROMBOEMBOLI VENA (TEV):
pembentukan
bekuan
darah
(trombus) pada vena dalam (TVD)
PREVALENSI/EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT
Hasil Riskesdas tahun 2007 dan 2013 penyebab
kematian tertinggi adalah karena Penyakit Tidak Menular
Prevalensi Hipertensi tahun 2007 lebih tinggi daripada
tahun 2013
Prevalensi Stroke, Jantung Koroner dan gagal jantung
tahun 2013 lebih tinggi daripada 2007
Angka kesakitan TEV di Amerika 1/10.000 orang untuk
usia s.d 40 thn
Usia s.d 80 thn prevalensinya 5-6 per 1000 orang.
Ras Caucasian 1,43 per 1000 orang
Angka kematian TEV 8% dari 100.000 orang pasien di
RS Amerika Serikat dan 10-12% di RS di Eropa
ETIOLOGI PENYAKIT
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
FAKTOR RESIKO
FAKTOR PASIEN :
Usia > 40 Tahun
Immobilisasi
Obesitas
Menderita
DVT/PE
Kehamilan
Masa Nifas
Terapi Estrogen
Dosis Tinggi
Varises Vena
FAKTOR RESIKO
FAKTOR MEDICAL/SURGICAL
:
Tindakan Bedah Mayor
Malignansi
Infark Miokard
Stroke
Gagal Nafas Akut
Disease
Sindrom Nefrotik
Paraproteinemia
Sindrom Behcets
Penggunaan
Pacemaker
Fraktur Pelvix,
Ekstremitas Bawah
Polisitemia
Paroxysmal Nocturnal
Hemoglobinuria
FAKTOR RESIKO
FAKTOR HIPERKOAGULASI
Antibodi Antifosfolipid,
Lupus Antikoagulan
Homocysteinemia
Disfibrinogenemia
Gangguan
Myeloproliferatif
Defisiensi Antithrombin
Faktor V Leiden
DIC
Gangguan Plasminogen
dan akativitasnya
HIT (Hepariniduces
Thrombocytopenia)
Defisiensi Protein C
Defisiensi Protein S
Sindroma
Hiperviskosita
Mutasi Gen Potrombin
20210A
GEJALA KLINIK/
MANIFETASI KLINIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik :
1.
Edema yang biasanya unilateral
2.
Nyeri dan nyeri tekan pada kaki
3.
Tanda Homans
4.
Distensi vena
5.
Demam
6.
Flegmasia cerulean dolens
7.Flegmasia alba dolens
Tabel skor Wells
Hasil
Interpretasi
Skor Wells
1-2
yang
direkomendasikan
pada
pasien
dengan
low
pretest
probability
Tes
D-dimer jika Positive (>400 ug/ml) = duplex ultrasound dengan kompresi
alternatif
= pertimbangkan diagnosis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang :
1.Ultrasonography Vena
2.Tes D-Dimer
3.Venografi / Flebografi
4.Computerised Tomography vena
5.Magnetic Resonance Imaging
TERAPI
Terapi ditujukan pada upaya
Menghentikan proses koagulasi
darah
Mencegah terjadinya emboli paru,
gejala pascatrombosis dan
pembentukan trombus baru
Mengurangi morbiditas dan
mortalitas dari kejadian akut
Meminimalisir efek samping
Meminimalisir biaya pengobatan.
b. Farmakologis
C. Pembedahan
Jika terjadi emboli pelana, embolektomi
pulmonalis merupakan operasi darurat
yang harus segera dikerjakan. Operasi
ini
jarang
memperlihatkan
hasil
langsung baik, karena diperlukan mesin
pintas kardiopulmonal. Kadang perlu
ditempatkan paying atau jala di vena
kava inferior yang dipasang secara
perkutan menembus lumen vena untuk
mencegah kambuhnya emboli paru.
I. GOLONGAN OBAT
Mekanisme kerja :
meningkatkan efek antitrombin III dan
menginaktivasi trombin, mencegah konversi
fibrinogen
menjadi
fibrin
menstimulasi
pembebasan lipase
Dosis:
80 100 unit/kg (maksimum 10.000 unit)
diikuti oleh infus iv kontinue pada tingkat
awal 17 20 unit/kg/jam (maksimum 2300
unit/jam)
Efek samping:
Pendarahan
pada saluran
gastrointestinal, saluran urin dan jaringan
lunak
KontraIndikasi:
Hipersensitifitas
pada
heparin,
semua gangguan pendarahan
atau risiko pendarahan
Perhatian :
WaTs harus diperiksa tidak lebih
cepat setelah 6 jam dari awal infus
atau setelah perubahan dosis,
penghentian penggunaan jika
terjadi pendarahan
Efek samping
Pendarahan adalah efek samping paling umum seperti pada
HTB. Walaupun tidak ditunjukkan pada uji klinis, pendarahan
besar lebih sedikit terjadi dibandingkan dengan HTB.
Kontra indikasi
Perhitungan aktivitas antifaktor Xa dapat menolong pada
pasien yang memiliki gagal ginjal, bobot badan kurang darai
50kg, berpenyakit kelebihan bobot badan, membutuhkan
terapi jangka panjang (contoh: lebih dari 14 hari), hamil,
atau resiko pendarahan atau trombosis berulang
Perhatian
Sebelum dilakukan terapi awal, nilai awal WP/INR, WaTS,
jumlah lengkap darah (JLD) dengan jumlah platelet dan
kreatinin serum harus didapatkan. Pemantauan berkala JLD
dan jumlah platelet dan cairan darah sulit terlihat selama
Fondaparinuks
Mekanisme kerja :
Inhibitor selektif untuk faktor X a, berikatan
dengan trombin dan mempercepat
aktivitasnya
Dosis :
2,5 mg sampai 7,5 mg subkutan sekali sehari
6 sampai 8 jam setelah operasi
Efek Samping :
anemia, pendarahan, kadang trombositopenia,
perubahan trombosit dan gangguan koagulasi
Kontra Indikasi :
pendarahan, gagal ginjal berat,
hipersensitivitas
warfarin
Mekanisme kerja :
menghambat peranan enzim untuk siklus
intrakonversi vitamin K di hati
Dosis :
dosis awal yang biasa diberikan adalah 5 10
mg,untuk pasien lebih dari 65 tahun dosis awal
2,5 mg.
Efek Samping :
pendarahan, gejala jari kaki ungu, dan nekrosis
kulit
Kontra Indikasi :
pendarahan aktif, tendensius pendarahan,
hamil, riwayat induksi nekrosis hati, gagal ginjal
berat, hipersensitivitas
Efek samping :
Nyeri lambung, rasa terbakar, mual, pendarahan
saluran cerna, reaksi trombositopenia
Kontra Indikasi :
Tukak lambung dan duodeni, tendensi hemoragia
patologis, hemophilia, gangguan pendarahan
lain, hipersensitif
Perhatian :
Hati hati penggunaan pada anak dan dewasa
dengan demam, hamil dan menyusui, kerusakan
hati berat, hipoprotrombinemia, defisiensi
vitamin K
Streptokinase
Mekanisme kerja
mengaktivasi plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator
Dosis
250.000 unit infus bolus lebih dari
30 menit, diikuti infus iv kontinue
100.000 unit/jam selama 24 jam
(EP) atau 24 72 jam (TVD)