Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan manusia akan kemudahan yang semakin meningkat menuntut adanya
automatisasi di segala bidang. Teknologi robot mobil sebagai alat bantu manusia
terus berkembang sekarang ini untuk menjawab tantangan itu. Seringkali robot
bergerak belum dilengkapi sistem monitoring dan navigasi yang mampu
membimbing robot melintasi jalur hingga ke sasaran, maka perlu dibuat suatu
system navigasi dan monitoring robot sehingga robot dapat mencatat data suhu dan
dapat dikendalikan secara nirkabel sampai ke sasaran. Sistem ini dapat diaplikasikan
pada sistem akuisisi suhu reactor kimia, akuisisi suhu di ruangan bersuhu ekstrim
dan sebagainya. Dengan adanya sistem ini maka proses navigasi sekaligus akuisisi
akan lebih mudah karena dapat dilakukan secara nirkabel.
Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan.
Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah
suhu. Suhu merupakan suatu besaran fisika yang dimiliki bersama oleh suatu objek
penelitian dengan lingkungannya pada saat terjadi keseimbangan termal. Sedangkan
pada prosesnya pengukuran melibatkan dua bagian penting, yaitu subjek yang
melakukan pengukuran atau subjek ukur, dan objek yang diukur. Pada umumnya
subjek ukur dan objek ukur berada pada tempat yang sama, dimana proses
pengukuran itu dilakukan.
Ditempat itu juga, proses akuisisi, penyimpanan, pengolahan, serta analisa
terhadap data hasil pengukuran dilakukan. Akan tetapi tidak semua proses
pengukuran dapat dilakukan seperti itu, adakalanya subjek ukur dengan objek yang
diukur tidak bisa berada pada lokasi yang sama secara terus menerus. Misalnya
karena faktor geografis dan pertimbangan faktor keselamatan (seperti pengukuran
yang dilakukan disekitar gunung berapi, pemantauanya memerlukan waktu yang
sangat lama, lokasi yang diukur lebih dari satu dengan jarak yang berjauhan, dan
sebagainya). Untuk mengatasi masalah jarak ini, dikembangkan suatu teknik untuk
melakukan pengukuran dari jarak jauh atau telemetri.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 1

Secara terminologi telemetri berasal dari kata tele yang berarti jauh dan metri
yang berarti pengukuran, sehingga sistem telemetri dapat diartikan sebagai sistem
pengukuran jarak jauh. Selain itu, dalam proses pengukuran jarak jauh juga
melibatkan dua buah terminal pengukuran dan letaknya berjauhan. Dua buah
terminal tersebut adalah stasiun ukur dan stasiun penerima. Komunikasi antar
stasiun ukur dengan stasiun penerima dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai media yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Pada tugas akhir ini, media yang dipilih sebagai jalur komunikasi antara stasiun
ukur dan stasiun penerima adalah gelombang frekuensi radio dengan menggunakan
modulasi frekuensi. Karena modulasi frekuensi lebih tahan terhadap noise,
bandwith yang lebih lebar, dan fidelitas yang tinggi dibandingkan dengan
gelombang frekuensi yang lainya. Sistem telemetri yang dikembangkan pada tugas
akhir ini terdiri dari dua bagian yaitu stasiun ukur (sensor, mikrokontrol dan
transceiver) dan stasiun penerima (receiver dan komputer). Stasiun ukur berfungsi
untuk melakukan pengukuran terhadap besaran fisik (suhu) yang akan kita ukur dan
mengirimkan data yang telah diperoleh tersebut ke stasiun penerima.
Stasiun penerima berfungsi untuk menerima data hasil pengukuran. Stasiun ukur
pada system telemetri terdiri dari sensor, pengkondisi sinyal, ADC, mikrokontroler,
modulator dan tranceiver sedangkan stasiun penerima terdiri dari receiver,
demodulator dan komputer. Untuk dapat memanfaatkan komputer, suatu sistem
pengukuran memerlukan sistem akuisisi data untuk mendapatkan data yang siap
diolah secara digital.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian system akuisisi dan modulasi data.
2. Mahasiswa dapat mengetahui elemen-elemen pendukung DAS (DataAcquisition Sistem).
3. Mahasiswa dapat mengetahui konfigurasi sistem akuisisi data.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian modulasi data.
5. mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis modulasi analog dan digital.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 2

2.1 Perkembangan system akuisisi data.


Dalam proses kerjanya komputer mengolah data secara digital, melalui sinyal
listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya
mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga
dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang
yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan
huruf, gambar, suara, bahkan film film menarik yang anda tonton dalam format
digital. Sistem yang merubah sinyal analog menjadi sinyal digital disebut sistem
akuisisi data.
Sistem akuisisi data yang ada sekarang ini biasanya memiliki pengubah analog
ke digital Analog to Digital Converter (ADC) yang terintegrasi di dalamnya.
Beberapa sistem seperti ini terhubung ke komputer melalui port eksternal (misalnya
port LPT, COM, atau USB) dan beberapa yang lain melalui PC system bus
(misalnya bus PCI atau ISA). Keuntungan dari antar muka menggunakan port
eksternal adalah sifatnya yang portable, sedangkan kekurangannya yaitu laju data
yang rendah. Untuk antar muka menggunakan system bus, keuntungan yang
diperoleh yaitu laju data yang tinggi, tetapi mempunyai kekurangan yaitu tidak
portable.
Bagian utama dari sistem akuisisi data adalah komponen pengubah analog ke
digital (ADC). Mahalnya harga komponen ADC yang beresolusi tinggi
menyebabkan mahalnya sistem akuisisi data yang baik. Pada mulanya proses
pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga pada
saat itu perubahan besaran fisis dibuat ke besaran yang langsung bisa diamati panca
indra manusia. Selanjutnya dengan kemampuan teknologi pada bidang elektrikal
besaran fisis yang diukur sebagai data dikonversikan ke bentuk sinyal listrik, data
kemudian ditampilkan ke dalam bentuk simpangan jarum, pendaran cahaya pada
layar monitor, rekorder xy dan lain-lain.
Sistem akuisisi data berkembang pesat sejalan dengan kemajuan dibidang
teknologi digital dan komputer. Kini, akuisisi data menkonversikan besaran fisis
sumber data ke bentuk sinyal digital dan diolah oleh suatu komputer. Pengolahan
dan pengontrolan proses oleh komputer memungkinkan penerapan akuisisi data
dengan software. Software memberikan harapan proses akuisisi data bisa divariasi

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 3

dengan mudah sesuai kebutuhan. Dalam sistem akuisisi data ada 4 komponen yang
penting yaitu :
1. Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor menjadi bentuk bit.
2. Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam komputer
menjadi sinyal digital.
3. Input atau output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital (tingkat
logika) kedua dari perangkat keras.
4. Counter atau timer digunakan pada saat perhitungan, pengukuran frekuensi dan
perioda, pembangkit pulsa.
2.2 Modulasi data teknik encoding.
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan
frekuensi. Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal
analog yaitu time signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang
terdefinisikan. Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas
informasi sinyal analog. Modulasi digital ialah suatu sinyal analog di modulasi
berdsarkan aliran data digital. Modulasi digital merupakan proses penumpangan
sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier.
Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat
gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya
(modulated carrier) memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya.
Teknik modulasi digital pada prinsipnya merupakan variant dari metode modulasi
analog. Empat kombinasi yang muncul dari komunikasi adalah:
1. Data digital, sinyal digital.
Sinyal Digital merupakan deretan pulsa voltase terputus-putus yang
berlainan dan masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Setiap pulsa merupakan
sebuah elemen sinyal ,Elemen sinyal merupakan data yang ditranmisikan melalui
pengkodean bit data ,Dimana Biner 0 = Level voltase lebih rendah Dan Biner 1 =
Level voltase yang lebih tinggi. Sinyal digital ini memiliki berbagai keistimewaan
yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu mampu
mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi
dapat dikirim dengan kecepatan tinggi, penggunaan yang berulang-ulang terhadap
informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
Contoh: transmisi data digital melalui jaringan telepon publik (PSTN); perangkat
digital dihubungkan ke jaringan melalui modem.
2. Data analog, sinyal digital
Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 4

Setelah konversi data analog ke data digital, proses selanjutnya adalah salah satu
dari 3 cara berikut :
a. Data digital langsung ditransmisikan dalam bentuk NRZ-L.
b. Data digital dikodekan sebagai sinyal digital dengan menggunakan kode
selain NRZ-L.
c. Data digital dikonversi menjadi sinyal analog, dengan menggunakan
teknik modulasi teknik dasar yang digunakan dalam codec.
3. Data analog, sinyal analog
Alasan utama diperlukannya modulasi analog:
a. Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi.
b. Memungkinkan frequencydivision multiplexing.
2.3 Perbedaan Modulasi Analog dan Digital.
Perbedaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak pada bentuk
sinyal informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog
dan sinyal pembawanya analog. Sedangkan pada modulasi digital, sinyal
informasinya berbentuk digital dan sinyal pembawanya analog. Perbedaan utama
antara modulasi digital dan modulasi analog adalah bahwa pesan yang
ditransmisikan untuk sistem modulasi digital mewakili seperangkat simbol-simbol
abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi biner), sedangkan dalam sistem
modulasi analog, sinyal pesan adalah gelombang kontinyu. Untuk mengirim pesan
digital, modulasi digital mengalokasikan sepotong waktu yang disebut interval
sinyal dan menghasilkan fungsi kontinyu yang mewakili simbol.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian system akuisisi


Sistem akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi
untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya
untuk menghasilkan data yang dikehendaki. Jenis serta metode yang di pilih pada
umumnya bertujuan untuk menyederhanakan setiap langkah yang dilaksanakan pada
Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 5

keseluruhan proses. Suatu sistem akuisisi data pada umumnya dibentuk sedemikian
rupa sehingga sistem tersebut berfungsi untuk mengambil, mengumpulkan dan
menyimpan data dalam bentuk yang siap untuk diproses lebih lanjut.
Gambar 1. Diagram blok sistem akuisisi data.

Gambar 2. Proses akuisisi data menggunakan komputer digital untuk kebutuhan data.
3.2 Kofigurasi Sistem Akuisisi Data
Suatu konfigurasi sistem akuisisi data sangat tergantung pada jenis dan jumlah
transduser serta teknik pengolahan yang akan digunakan. Konfigurasi ini dapat di
lihat dari banyaknya transduser atau kanal yang digunakan, kecepatan pemrosesan
data dan letak masing-masing komponen pada sistem akuisisi data.
a) Sistem kanal tunggal.
Sistem kanal tunggal disebut juga sistem akuisisi data sederhana. Pada
konfigurasi kanal tunggal, komputer berfungsi sebagai pemproses data dan juga
pengontrol penguatan sinyal.
Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 6

Gambar 3. Sistem akuisisi data kanal tunggal


Fungsi masing-masing blok dalam sistem adalah sebagai berikut:
1. Tranduser : berfungsi untuk merubah besaran fisis yang diukur kedalam bentuk
sinyal listrik.
2. Amp : berfungsi untuk memperbesar amplitudo dari sinyal yang dihasilkan
transduser.
3. LPF : berfungsi untuk membatasi lebar band frekuensi sinyal listrik dari data
yang diukur.
4. S/H : berfungsi untuk menjaga amplitudo sinyal analog tetap konstan selama
waktu konversi analog ke digital.
5. A/D : berfungsi untuk merubah besaran analog kedalam bentuk representasi
numerik.
6. D/A : berfungsi untuk merubah besaran numerik kedalam sinyal analog.
7. Komputer : berfungsi untuk mengolah data dan mengontrol proses.
b) Sistem Kanal Banyak
Terdapat tiga jenis metode untuk menyusun suatu sistem akuisisi data dengan
banyak tranduser. Perbedaan utama pada ketiga jenis ini ditentukan oleh letak
multiplexer didalam sistem. Sistem pertama meletakan multiplexer pada ujung
bagian depan, sehingga sinyal analog yang mengalami proses pemilihan masuk
kekanal. Pada cara kedua pemasangan multiplexer setelah terjadi pencuplikan dan
holding sinyal, metode kedua lebih baik dibandingkan metode pertama.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 7

Gambar 4. Sistem akuisisi kanal banyak.


Metode kanal banyak ini merupakan metode yang terbaik, tetapi dengan
penerapan masing-masing kanal mempunyai A/D sendiri mengakibatkan sistem
menjadi lebih mahal dibandingkan cara sebelumnya.
c) Sistem Berkecepatan Tinggi
Sistem akuisisi data yang menggunakan komputer digital sebagai pengolah data
kecepatannya ditentukan oleh proses pengubahan sinyal analog ke digital. Untuk
mempercepat akuisisi data biasanya digunakan suatu konverter analog ke digital
yang berkecepatan tinggi yang disebut dengan FLASH A to D. Bila kecepatan
akuisisi masih ingin dipercepat, maka dapat digunakan teknik seperti yang
diperlihatkan pada gambar disamping.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 8

Gambar 5. System berkecepatan tinggi menggunakan dua buah A/D


yang bekerja secara bergantian.
d) Sistem Akuisisi Jarak Jauh
Suatu sistem akuisisi data yang mempunyai komponen pengambil dan pengolah
data dengan jarak berjauhan, maka dibutuhkan media untuk mentransfer antara
kedua sub sistem tersebut. Kondisi ini membutuhkan sistem memori yang disuplai
baterai sebagai penampung sementara, memori seperti ini disebut sistem memori
rampack. Data yang diambil disimpan di memori rampack, kemudian memori
dibawah ketempat komputer pengolahan data. Sistem lain menggunakan sistem
komunikasi, dimana data diambil oleh transduser yang terletak jauh dari komputer
kemudian data ditransmisikan melalui saluran komunikasi. Bila saluran komunikasi
merupakan sistem analog, diperlukan komponen yang disebut modem.

Gambar 6. System akuisisi data pada saluran komunikasi analog.


Selain itu, pada penyaluran data melalui jaringan ISDN bisa dilakukan dengan
pemasangan langsung pada jack terminal saluran tersebut.

Gambar 7. System akuisisi jarak jauh pada saluran ISDN.


3.3 Elemen-elemen penunjang sistem akuisisi data.
Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 9

Sistem terdiri dari sejumlah elemen atau komponen yang saling berhubungan
yang satu dengan yang lain melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan atau fungsi
sistem. Elemen-elemen Data Acquisition System yang saling berhubungan yang satu
dengan yang lain adalah sebagai berikut :
a) Tranduser
Transduser adalah elemen yang berfunsi untuk mengubah suatu besaran fisik
menjadi besaran listrik. Transduser mengubah besaran mekanik menjadi menjadi
besaran listrik yang dapat berupa tegangan atau arus liastrik. Transduser suhu
mengubah besaran suhu (derajat suhu) menjadi besaran listrik berupa tegangan
atau arus listrik. Dalam praktik banyak contoh transduser yang dipakai dalam
sistem akuisisi data, misalnnya physically displacement transducer, humidity
transducer, thercouple, accelerometer, tachometer, strain gage transducer, dan
lain-lain. Spesifikasi transduser yang penting adalah kecepatan, ketelitian dan
keandalaman.
b) Operational Amplifier.
Tegangan atau arus listrik yang dihasilan sebuah tranduser itu biasanya kecil.
Sedangkan komponen A/C converter yang digunakan dalam sistem akuisisi data
bekerja dalam skala penuh, misalnya 0 s/d 5 volt, -5 s/d +5 volt, 0 s/d 10 volt
dan sebagainya, tergantung pada moda input dan spesifikasi komponen yang
dipakai. Oleh karena itu diperlukan yang dinamakan sebuah rangkaian signal
conditioner, untuk memperkuat sinyal output dari transduser menjadi cukup
besar untuk diumpankan pada A/D converter. Rangkaian signal conditioner itu
menggunakan yang dinamakan OPAMP (operational amplifier).
c) Instrumentation Amplifier.
Instrumentation Amplifier diperlukan bila data analog yang diperoleh
hendak ditransmisikan melalui jarak yang cukup jauh, dan juga untuk meredam
interferensi, bila ada. Karakteristik instrumentation amplifier yang penting
adalah yang dinamakan common mode rejection ratio (CMRR) yang tinggi,
impedansi input yang tinggi, dan gain yang dapat diprogram.
d) Isolator.
Sebaagai pemisah antara sumber sinyal dengan sistem akuisisi data diperlukan
sebuah yang dinamakan isolation transformer, optical isolation, atau fiber optic.
e) Rangkaian Fungsi Analog.
Untuk fungsi-fungsi yang tetap, rangkaian analog lebih sederhana dan lebih
real time dibandingkan rangkaian pemroses (pengolah) digital. Fungsi-fungsi
Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 10

yang diwujudkan dengan rangkaian analog antara lain, multiplier, divider, adder,
subtractor, dan fungsi-fungsi non-linier yang lain.
f) Multiplekser Analog.
Jika sinyal analog yang akan diproses berasal dari beberapa sumber, atau
dari kanal komunikasi yang sama, melewati single converter, maka diperlukan
sebuah multiplekser analog untuk mengkopel dan mengatur sinyal tersebut.
g) Rangkain Sample-and-Hold.
Rangkaian sample-and-hold diperlukan karena dalam beberapa hal sinyal
analog bervariasi cukup cepat, sementara konversi sinyal dari analog ke digital
memerlukan selang waktu tertentu, dan A/D Converte tidak bisa mendigitalkan
input analog dengan sangat segera, sehingga perubahan yang cukup besar pada
sinyal input selama proses konversi dapat menimbulkaan kesalahan yang cukup
besar.
h) Analog-to-Digital Converter.
A/D Converter melakukan konversi data analog menjadi data digital yang
setara. Spesifikasi A/D Converter yang utama adalah ketelitian absolut dan
relatif, linieritas, resolusi, kecepatan konversi, stabilitas, no missing code, dan
nilai komponen. Hal lain yang terkait ialah batas tegangan output, output kode
digital, teknik interfacing, multiplekser internal, rangkaian signal conditoner dan
memori.
i) Digital-to-Analog Converter.
Data yang telah diproses mengalami pemrosesan, penyimpanan, dan bahkan
transmisi secara digital. Mengkonversi kembali dari bentuk digital menjadi
betuk analog dilakukan dengan D/A Converter.
j) Prosesor Data Digital.
Prosesor ini mengolah hasil konversi A/D Coverter secara digital.
k) Filter.
Untuk menghilangkan noise yang ada, maka digunakan filter untuk melewatkan
sinyal dengan frekuensi yang diinginkan, dan meredam frekuensi yang lain.
Filter dapat diwujud secara hardware, maupun secara software.
3.4 Pengertian modulasi data.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 11

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga


menjadikan suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi. Modulasi
merupakan proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal
yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah.
Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh.
Sebagai contoh Sinyal informasi suara, gambar dan data.

Gambar 8. Proses modulasi.


Agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada
sinyal lain. Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal
suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa
(carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam yaitu untuk jenis
penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan
sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar, sinyal film,
atau sinyal lainnya.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 12

Gambar 9. Sinyal pembawa dan sinyal suara.


Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah bahwa pesan
yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili seperangkat simbolsimbol abstrak.

Gambar 10. Perbedaan antara modulasi (sinyal) digital dan analog.

3.5 Jenis-jenis modulasi analog dan digital.


A. Modulasi analog.
Sistem modulasi analog adalah sistem modulasi yang mempergunakan
gelombang pembawanya berbentuk gelombang sinusoidal. Dilihat dari jenis
besaran yang diubah, jenis modulasi analog dapat dibedakan menjadi beberapa,
yaitu :
Amplitude Modulation (AM)
modulasi amplitudo adalah metode pertama kali yang digunakan
untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah
Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 13

terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwith
yang sempit.
Adapun kelebihannya yaitu jangkauan siaran dengan frekuensi AM lebih
jauh (200 km) dan biaya untuk pemancar AM lebih murah daripada FM
karena FM memiliki kemampuan transmisi stereo yang tidak dimiliki oleh
pemancar AM.

Gambar 11. Modulasi amplitudo


Modulasi ini mempergunakan amplitudo sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital.pada AM frekuensi dan phase
sinyal tetap,sedangkan yang berubah adalah amplitudonya. Keadaan high
1 sinyal digital diwakili oleh tegangan yang besar dibandingkan dengan
keadaan 0 (low) amplitudo modulation adalah cara modulasi yang paling
mudah, namun mudah pula dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.

Frecuency Modulation (FM)


Modulasi Frekuensi merupakan modulasi analog non-linier atau disebut juga
modulasi sudut. Disebut non-linier karena frekuensi sinyal pembawa bisa berubahubah. Pada modulasi ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi
besarnya frekuensi carrier tanpa mempengaruhi besarnya amplitudo sinyal
pembawa.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 14

Gambar 12. Modulasi frekuensi.


Modulasi ini menggunakan sinyal analog, untuk membedakan kedua keadaan sinyal
digital.pada FM, amplitudo dan phase tetap sedangkan frekuensi berubah.

Phase Modulation (PM)


Modulasi ini mempergunakan perbedaan sudut phase dari sinyal analog
untuk membedakan kedua sinyal digital.cara modulasi ini amplitudo dan frekuensi
tetap,sedangkan phasenya berubah-ubah.jenis modulasi ini untuk mengirimkan
jumlah data yang sangat banyak dalam kecepatan tinggi.

Gambar 13. Modulasi phase.


Phase modulasi jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima
yang lebih kompleks. Keuntungan phase modulasi adlah potensi gangguan dan daya
yang dibutuhkan lebih kecil.
B. Modulasi digital.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 15

Sistem modulasi digital adalah sistem modulasi yang mempergunakan


gelombang pembawanya berbentuk digital. Sinyal digital merupakan hasil teknologi
yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 juga

dengan biner, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya
pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Gambar 14. Sinyal digital
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai
dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal
digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk
sebuah bit adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4
(2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang
terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n buah.
Dilihat dari jenis tekniknya, jenis modulasi digital dapat dibedakan menjadi
beberapa, yaitu :
Amplitudo Shift Keying (ASK)
Amplitude Shift Keying adalah modulasi yang menyatakan signal digital
sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0
sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 volt. Sinyal ini yang kemudian
digunakan untuk menyala-matikan pemancar, seperti sinyal morse atau
pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran amplitudo merupakan
modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo.

Gambar 15. Amplitude Shift Keying.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 16

Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa


tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang
diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar.
Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang
dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak
jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu
metode ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat
saja. Dalam hal ini faktor noice atau gangguan juga harus diperhitungkan dengan
teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM.
Pada

system

ASK,

simbol

biner

direpresentasikan

dengan

mentransmisikan sinyal pembawa sinusoidal dengan amplituda maksimum Ac


dan frekuensi fc, dimana kedua besaran tersebut konstan, selama durasi bit Tb
detik. Amplitudo frekuensi pembawa akan berubah sesuai dengan logik sinyal
informasi. Sedangkan simbol biner 0 direpresentasikan dengan tanpa
mengirimkan sinyal pembawa tersebut selama durasi bit Tb detik.

Frequency Shift Keying (FSK)


Frequency Shift Keying adalah sistem modulasi digital yang relatif

sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan sistem PSK
atau QAM. FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan envelope
konstan yang mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi
FSK, sinyal pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi diantara dua
level tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan yang kontinyu
pada gelombang analog.

Gambar 16. Frequency Shift Keying.

Phase Shift Keying (PSK)


Phase Shift Keting adalah modulasi yang menyatakan signal digital 1

sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fase tertentu pula (misalnya

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 17

tegangan 1 volt beda fase 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai
tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1,
misalnya 1 Volt) dengan beda fase yang berbeda (misalnya 180 derajat).
Tentunya pada teknik-teknik yang lebih rumit, Hal ini bisa di modulasi dengan
perbedaan fase yang lebih banyak lagi.

Gambar 17. Phase Shift Keying.


3.6 Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk
tergangu oleh noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki
spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari
sinyal data, dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal
ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya
data frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.
Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah, jika f / fc ~ 1 10 %
Menekan derau atau interferensi
Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio ( diterbitkan oleh ITUT )
Untuk multiplexing : proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk
disalurkan secara bersamasama melalui satu kanal transmisi.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 18

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Sistem akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi
untuk

mengambil,

mengumpulkan

dan

menyiapkan

data,

hingga

memprosesnya untuk menghasilkan data yang dikehendaki.


2. Beberapa konfigurasi sistem akuisisi data sangat tergantung pada jenis dan
jumlah transduser serta teknik pengolahan yang akan digunakan, yaitu
sistem kanal tunggal, sistem kanal banyak, sistem berkecepatan tinggi,
sistem akuisisi jarak jauh.
3. Elemen-elemen Data Acquisition System yang saling berhubungan yang satu
dengan yang lain adalah tranduser, operational amplifier, instrumentation
amplifier, isolator, rangkaian fungsi analog, multiplekser analog, rangkain
sample-and-hold, analog-to-digital converter, digital-to-analog converter,
prosesor data digital, filter.
4. Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
sehingga menjadikan suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi.
5. Modulasi digital dibagi menjadi beberapa, diantaranya phase shift keying
(PSK), frequency shift keying (FSK), amplitudo shift keying (ASK).
6. Modulasi analog dibagi menjadi beberapa, diantaranya amplitude
modulation (AM), frecuency modulation (FM), phase modulation (PM).
7. Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah bahwa
pesan yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili
seperangkat simbol-simbol abstrak.
4.2 Saran
Sebaiknya untuk pembuatan makalah selanjutnya diperbanyak lagi bahannya karena
bahan makalah ini hanya diambil dari beberapa jurnal dan artikel.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 19

DAFTAR PUSTAKA

Kusanto, Didik. 2013. Perancangan Sistem Akuisisi Data Sebagai Alternatif Modul
DAQ

Lab.

View

Menggunakan

Mikrokontroler

digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12713-Paper.pdf.

ATMEGA8535.
diakses

pada

tanggal 27 Januari 2015 pukul 14:32 WIB.


Maharani, Putu. 2012. Modulasi Digital dan Multiple Access. jak-stik.ac.id/
materi/MATERI02/Interfacing/lecKK-012325-8-1.pdf. diakses pada tanggal 27
Januari 2015 pukul 14:38 WIB.
Murod, Hasan. 2005. Perancangan Sistem Akuisisi Data menggunakan masukan
Soundcard. murod.web.ugm.ac.id/scdaq.pdf. diakses pada tanggal 27 Januari
2015 pukul 14:29 WIB.
Rizal, F. 2005. System Akuisisi Data. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
15210/1/ens-jun2005-1.pdf. diakses pada tanggal 27 Januari 2015 pukul 14:20
WIB.

Telemetri Kelautan Sistem Akuisisi dan Modulasi Data | 20

Anda mungkin juga menyukai