Anda di halaman 1dari 15

ASEAN

(Association of South East Asian Nations)


Kerjasama internasional adalah elemen penting dalam
pelaksanaan kebijakan dan politik luar negeri Indonesia. Melalui
kerjasama-kerjasama internasional, Indonesia dapat memanfaatkan
peluang-peluang
untuk
menunjang
dan
melaksanakan
pembangunan nasionalnya. Kerjasama ASEAN memegang peran
kunci dalam pelaksanaan kerjasama internasional Indonesia karena
ASEAN merupakan lingkaran konsentris pertama kawasan terdekat
Indonesia dan pilar utama pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
A. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN ASEAN
Secara geopolitik dan geoekonomi, kawasan Asia Tenggara
memiliki nilai yang sangat strategis. Hal tersebut tercermin dari
adanya berbagai konflik di kawasan yang melibatkan kepentingan
negara-negara besar pasca Perang Dunia II. Diantaranya :
1. Persaingan antar Negara adidaya dan kekuatan besar lainnya di
kawasan antara lain terlihat dari terjadinya Perang Vietnam.
2. Konflik kepentingan diantara sesama negara-negara Asia
Tenggara seperti konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
3. Klaim territorial antara Malaysia dan Filipina mengenai Sabah
4. Berpisahnya Singapura dari Federasi Malaysia.
Dilatarbelakangi oleh hal itu, negara-negara Asia Tenggara
menyadari perlunya dibentuk kerjasama untuk meredakan rasa
saling curiga dan membangun rasa saling percaya, serta mendorong
kerjasama pembangunan kawasan.
Sebelum ASEAN terbentuk pada tahun 1967, negara-negara Asia
Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk menggalang
kerjasama regional baik yang bersifat intra maupun ekstra kawasan
seperti :
Association of Southeast Asia (ASA)
Malaya, Philipina, Indonesia (MAPHILINDO)
South East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)
South East Asia Treaty Organization (SEATO)
Asia and Pacific Council (ASPAC)
Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand
menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup
kesadaran akan perlunya meningkatkan saling pengertian untuk
hidup bertetangga secara baik serta membina kerjasama yang
bermanfaat di antara negara-negara yang sudah terikat oleh
pertalian sejarah dan budaya.

SEJARAH ASEAN
vPerhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA)
atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast
Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik
dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang
didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok
oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negaranegara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat
regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat
umum pada setiap bulan November.
B. TUJUAN & PRINSIP ASEAN
TUJUAN
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta
pengembangan kebudayaan melalui usaha dan semangat bersama
untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa
Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara
negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa;
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana
pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi,
teknik dan administrasi;
Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan
pertanian dan industri, memperluas perdagangan dan pengkajian
masalah-masalah komoditi internasional, memperbaiki saranasarana pengangkutan dan komunikasi, serta meningkatkan taraf
hidup rakyat;
6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai
organisasi internasional dan regional yang mempunyai tujuan
serupa, dan untuk menjajagi segala kemungkinan untuk saling
bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.
PRINSIP
$Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas
wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
$ Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional
bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
$ Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
$ Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
$ Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
$ Kerjasama efektif antara anggota

C. STRUKTUR ORGANISASI ASEAN


Sruktur ASEAN Berdasarkan Deklarasi Bengkok
Deklarasi Bangkok menghsilkan maksud dan tujuan terbentuknya
ASEAN. Selain itu, disepakati pula tentang struktur organisasiASEAN
dalam rangka mencapai tujuan tersebut, yaitu sbb :
Sidang tahunan para menteri luar negeri.
Standing committee, komite yang bersidang di antara dua Menlu
ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan
keputusan para menteri. Komite ini beranggotakan para duta besar
negara anggota.
Komite tetap dan komite ad hoc (khusus), biasanya terdiri dari
tenaga-tenaga ahli dan pejabat resmi mengenai masalah-masalah
yang khusus.
Sekretariat nasional (Seknas) di masing-masing negara anggota
ASEAN
Struktur ASEAN Berdasarkan KTT Kuala Lumpur 1977
Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur bulan Agustus 1977, peserta
KTT menyepakati dan mengesahkan struktur organisasi ASEAN yang
baru, yaitu :
$Pertemuan Kepala Pemerintahan yang merupakan otoritas
tertinggi ASEAN
$ Sidang tahunan para Menlu
$ Sidang para menteri ekonomi setiap 2 tahun sekali
$ Sidang para menteri sektoral
$ Standing committee
$ Komite-komite
D. DAFTAR NAMA SEKJEN

NO. NAMA SEKJEN ASEAN

ASAL NEGARA MASA JABATAN

1.

Indonesia

Hartono Dharsono

7 Juni 1976 18
Pebruari
1978
2. Umarjadi Notowijono
Indonesia
19
Pebruari
1978 - 30 Juni
1978
3. Datuk Ali Bin Abdullah
Malaysia
10 Juli 1978 30 Juni 1980
4. Narciso G. Reyes
Filipina
1 Juli 1980 - 1
Juli 1982
5. Chan Kai Yau
Singapura
18 Juli 1982 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee
Thailand
16 Juli 1984 15 Juli 1986
7. Roderick Yong
Brunei
16 Juli 1986 Darussalam
16 Juli 1989
8. Rusli Noor
Indonesia
17 Juli 1989 - 1
Januari 1993
9. Datuk Ajit Singh
Malaysia
1 Januari 1993
- 31 Desember
1997
10. Rodolfo C. Severino
Filipina
1 Januari 1998
- 31 Desember
2002
11. Ong Keng Yong
Singapura
1 Januari 2003
saat ini
Selama 40 tahun pendiriannya, ASEAN telah berhasil
mengembangkan dan mempertahankan stabilitas dan perdamaian
di kawasan Asia Tenggara, serta menumbuhkan saling percaya di
antara sesama anggotanya dan para Mitra Wicara ASEAN. ASEAN
juga telah berkontribusi kepada keamanan dan kestabilan kawasan
secara lebih luas di Asia Pasifik melalui Forum Regional ASEAN
(ASEAN Regional Forum/ARF) sejak 1994. ARF mewadahi dialog dan
pertukaran informasi mengenai masalah-masalah keamanan di Asia
Pasifik. Walaupun terdapat keberagaman kondisi politik, ekonomi,
dan kultural di antara negara-negara anggotanya, ASEAN telah
menumbuhkan tujuan dan arah kerjasama, khususnya dalam
mempercepat integrasi kawasan. Hal ini terlihat semakin jelas
dengan disepakatinya Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur, tahun
1997, dan Deklarasi Bali Concord II di Bali, tahun 2003 mengenai
upaya perwujudan Komunitas ASEAN dengan ketiga pilarnya
(politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya).

KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA)

Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945,tidak


berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di
dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa
pelosok dunia, terutama dibelahan bumi Asia Afrika, masih ada
masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan masalah
baru
yang
mengakibatkan
permusuhan
yang
terus
berlangsung,bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah
Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara.

Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya


dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun
kepentingan,yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat
dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Hal ini
mengekibatkan tumbuhnya permusuhan antara kedua blok,
sehingga disebut Perang Dingin.

Sementara itu bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsabangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat makin
dikembangkannya senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat
manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa Asia Afrika yang telah
merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat
sebagai akibat masa penjajahan (politik divide et impera) dan
perang dingin antar blok dunia tersebut.

Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfungsi menangani
masalah-masalah dunia, namun nyatanya badan ini belum berhasil
menyelesaikan persoalan tersebut. Sedangakan kenyataannya,
akibtan yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagian besar
diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika.

Persiapan KAA diawali dengan adanya Konferensi Colombo


pada tanggal 28 April 2 Mei 1954 antara lima perdana menteri,
yaitu Perdana Menteri Sir Jhon Kotelawala (Srilanka), U Nu (Birma),
Jawaharlal Nehru (India), Ali Sastroamidjojo (Indonesia), dan
Mohammed Ali (Pakistan). Tujuan dari konferensi ini adealah untuk
memperkuat hubungan antara lima negara tersebut sertra
membicarakan usaha-usaha untuk memelihara perdamaian.
Kemudian tanggal 29 Desember 1954 kelima negara tersebut
mengadakan Konferensi Bogor, dimana merupakan kelanjutan
perundingan tentang gagasan yang timbul dalam Konferensi
Colombo, yaitu gagasan untuk amenyelenggarakan konferensi
negara-negara Asia-Afrika. Hasil keputusannya adalah mengadakan
Konferensi Asia-Afrika pada permulaan tahun 1955 di Bandung.

MAKSUD &TUJUAN KAA


Konferensi Bogor menghasdilkan 4 tujuan pokok KAA, yaitu :

Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan


kerjasama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika , untuk menjelajah
serta memajukan kepentingan-kepentingan mereka , baik yang silih
ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan
memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga
baik.

Untuk
mempertimbangkan
soal-soal
serta
hubunganhubungan di lapangan social , ekonomi , dan kebudayaan Negara
yang diwakili.

Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan


khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang
mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah
rasialisme dan kolonialisme.

Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika , serta rakyatrakyatnya didalam dunis dewasa ini serta sumbangan yang dapat
mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama
didunia.
PELAKSANAAN KAA
Pada kesempatan memeriksa persiapan-persiapan terakhir di
Bandung pada tanggal 17 April 1955, Presiden RI Soekarno
meresmikan penggantian nama Gedung Concordia menjadi
Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi
Warna, dan sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia
Afrika. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk lebih
menyemarakkan konferensi dan menciptakan suasana
konferensi yang sesuai dengan tujuan konferensi.
Pada tanggal 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia
Afrika dikirimkan kepada Kepala Pemerintahan 25 (dua puluh
lima ) negara Asia dan Afrika. Dari seluruh negara yang

diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu,


yaitu Federasi Afrika Tengah (Central African Federation),
karena memang negara itu masih dikuasai oleh orang-orang
bekas penjajahnya. Sedangkan 24 (dua puluh empat) negara
lainnya menerima baik undangan itu, meskipun pada mulanya
ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi
peserta konferensi tiba di Bandung lewat Jakarta pada tanggal
16 April 1955.
PRINSIP-PRINSIP KAA (DASASILA BANDUNG)

Menghormati hak-hak dasar manusia, tujuan, dan asas yg


termuat dalam Piagam PBB
Menghormati kedaulatan & integritas territorial semua bangsa
Mengakui persamaan semua ras, semua bangsa besar & kecil
Tidak ikut campur dalam urusan negara lain
Menghormati hak-hak tiap bangsa sesuai dengan piagam PBB
Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu
negara dari negara-negara besar
Tidak menggunakan tekanan terhadap Negara lain
Tidak melakukan kekerasan terhadap integritas territorial dan
kemerdekaan suatu negara
Menyelesiakan segala persoalan internasional dengan damai
Memajukan kepentingan bersama & kerja sama
Menghormati hukum & kewajiban internasional

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)


A. LATAR BELAKANG PBB
Berakhirnya Perang Dunia I (1914-1918) ditandai dengan Perjanjian
Versailles th.1919 antara Jerman Raya, Austria, dan Turki (pihak
kalah) dengan Inggris & Perancis (pihak menang). Hasil perjanjian
tersebut adalah disetujuinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
LBB didirikan secara resmi oleh Woodrow Wilson pada 10 Januari
1920, berkedudukan di Swiss. Beranggotakan 28 negara sekitu dan
14 negara netral.
Tujuan LBB :
Menghindari peperangan
Menyelesaikan segala sengketa secara damai
Membuka kerjasama ekonomi, sosial, budaya, pendidikan antar
negara
LBB sebagai organisasi dunia tidak mampu menciptakan
perdamaian dunia, sehingga banyak negara yang melakukan agresi
terhadap negara lain. Hal tsb mengakibatkan anggota LBB satu
persatu keluar dari keanggotann LBB.
Sekalipun LBB mengalami kegagalan, namun LBB berhasil
melakukan hal-hal berikut :
Meletakkan dasar keinginan manusia utk memelihara perdamaian
Cikal bakal berdirinya PBB
Memberikan pelajaran mengenai berorganisasi dlm masyarakat
internasional
ASAS & TUJUAN PBB
A. ASAS PBB (berdasarkan pasal 2 Piagam PBB)
Selaku anggota PBB :
Memiliki persamaan derajat & kedaulatan
Memiliki hak & kewajiban yg sama
Menyelesaikan segala sengketa secara damai
Memberikan bantuan sesuai Piagam PBB
Tdk boleh mencampuri urusan dlm negeri suatu negara

B. TUJUAN PBB (berdasarkan pasal 1 Piagam PBB)


Memelihara perdamaian & keamanan internasional
Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa
Menciptakan kerajasama dlm bidang ekonomi, politik, budaya,
kemanusiaan
Menjadikan PBB sbg pusat kegiatan dlm mewujudkan tujuan & citacita PBB
STRUKTUR ORGANISASI PBB
A. MAJELIS UMUM (organisasi tertinggi)
Setiap negara mengirimkan sedikinya 5 wakil & memiliki 1 hak
suara
Tugas & Wewenang Majelis Utama :
Membahas masalah perdamaian & keamanan internasional
Membahas kerjasama & hubungan internasional dlm bidang
ekonomi, politik, budaya, pendidikan, peeikemanusiaan, dan
keamanan
Berperan sbg pengawas daerah perwalian
Mengambil keputusan yg berkenaan dgn kegiatan PBB
Menetapkan anggaran belanja PBB
Mengadakan perubahan Piagam PBB
Memilih anggota tdk tetap Dewan Keamanan, Dewan ECOSOC,
Dewan Perwalian, dan Mahkamah Internasional
Menerima, memberi sanksi, dan berhak mengeluarkan negara dari
keanggotaan PBB
B. DEWAN KEAMANAN
Dibentuk
berdasarkan
Konferensi
Semenanjung
Krim
yg
menghasilkan Piagam Yalta.
Terdiri dari 15 anggota yg terbagi menjadi dua :
Anggota tetap (5 negara/the big five) = AS, Perancis, Rusia, Cina,
Inggris
Anggota tidak tetap (10 negara) = dipilih oleh Majelis Umum
Tugas & wewenang Dewan Keamanan :
Menyelesaikan sengketa secara damai
Mencegah tindakan negara yg akan membehayakan keamanan &
perdamaian dunia
Mengawasi daerah-daerah yg sedang dipersengketakan
Bersama Majelis Umum memilih hakim-hakim Internasional
C. DEWAN EKONOMI dan SOSIAL (ECOSOC)
Terdiri dari 18 negara anggota yg dipilih oleh Majelis Umum
Tugas & wewenang :
Bertanggung jawab dlm penyelenggaraan kegiatan ekonomi &
sosial PBB

Mempertinggi penghargaan terhadap HAM


Mengembangkan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik,
pendidikan. Kemanusiaan, kesehatan
Memberikan bantuan ekonomi, sosial, budaya, politik, pendidikan.
Kemanusiaan, kesehatan
Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan khusus dgn konsultasi dan
menyampaikan melalui Majelis Umum
D. DEWAN PERWALIAN
Terdiri dari :
anggota yg menguasai daerah perwalian
anggota tetap Dewan Perwalian
sejumlah anggota yg dipilih oleh sidang umum PBB

Tugas pokok
Mengatasi & membimbing negara-negara yg belum
pemerintahan sendiri dan daerah-daerah mandat

memiliki

Fungsi Dewan Perwalian :


Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dlm negara
untuk mendapat kemerdekaan sendiri
Memberikan dorongan untuk mengormati HAM
Melaporkan hasil pemeriksaan kepada sidang umum PBB
E. MAHKAMAH INTERNASIONAL
Dibentuk tahun 1920 di Den Haag. Terdiri atas15 hakim yang
berasal dari 15 negara anggota PBB
Tugas Mahkamah Internasional :
Memeriksa perselisihan antar negara-negara anggota PBB
Memberikan pendapat kepada Majelis Umum PBB
Mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah
satu pihak yg berselisih
Memberikan nasihat tentang persoalan hukum kpd Majelis Umum
& Dewan Keamanan
F. SEKRETARIAT
Tugas utama Sekretariat :
Melaksanakan tugas-tugas administratif PBB yang harus
melayani kepentingan badan badan PBB
Membuat laporan tahunan untuk Majelis Umum ttg seluruh
kegiatan PBB
Bertanggung jawab untuk mengajukan kepada Dewan Keamanan
PBB setiap situasi yg menurut pendapatnya dpt membahayakan
perdamaian dunia

10

PERANAN PBB TERHADAP DUNIA


Mengurangi ketegangan dunia setelah berakhirnya Perang Dunia II
sampai berakhirnya Perang Dingin
Menigkatkan taraf hidup negara-negara miskin dan berkembang
agar mampu membangun ekonomi negaranya melalui bantuan
Bank Dunia yaitu IMF
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
berusaha mengawasi perkembangan iptek, terutama teknologi
nuklir dan atom agar mampu membawa kesejahteraan umat
manusia.

Sejarah, Tujuan, Prinsip Utama, dan Kerja Sama ASEAN

1. Sejarah terbentuknya ASEAN

ASEAN singkatan dari Association of South East


Asian Nation. ASEAN berdiriberdiri pada tanggal 8
Agustus 1967. Terbentuknya ASEAN diawali dengan
adanya pertemuan antara lima negara yang diwakili
oleh para menteri luarnegerinya. Lima negara itu
adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan
Thailand. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 5-8
Agustus 1967 di Bangkok Thailand. Pertemuan
tersebut menghasilkan Deklarasi Bangkok yang
menjadi dasar berdirinya ASEAN. Deklarasi
Bangkok disahkan pada tanggal 1967 yang
11

ditandatangai ileh menteri luar negeri negara


peserta sebagai berikut :
No
1.
2.
3.
4.
5.

Negara
Indonesia
Malaysia
Singapura
Filipina
Thailand

Menteri Luar Negeri


Adam Malik
Tun Abdul Razak
S. Rajaratnam
Narsisco Ramos
Thanat Khoman

Kelima negara tersebut metupakan pelopor


berdirinya ASEAN. Keanggotaan ASEAN kemudian
bertambah menjadi sepuluh dengan masuknya
negara-negara berikut :

No
1.
2.
3.
4.
5.

Negara
Brunai Darussalam
Vietnam
Myanmar
Laos
Kamboja

Bergabung pada
8 Januari 1984
28 Juli 1995
23 Juli 1997
23 Juli 1997
30 April 1999

2. Tujuan ASEAN

Tujuan dibentuknya ASEAN adalah :


a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
kemajuan social budaya di Asia Tenggara;
b. Memajukan perdamaian dan stabilitas regional
Asia Tenggara;
c. Memajukan kerja sama dan saling membantu
kepentingan bersama dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi;
d. Memajukan kerjasama di bidang pertanian,
industri, perdagangan, pengangkutan, dan
komunikasi;
e. Memajukan penelitian bersama mengenai
masalah masalah Asia Tenggara;
12

f. Memelihara kerja sama yang lebih erat dengan


organisasi organisasi internasional dan
regional.
3. Prinsip - Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai
berikut:
a. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan,
kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara
b. Hak untuk setiap negara untuk memimpin
kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar
c. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama
negara anggota
d. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan
dengan damai
e. Menolak penggunaan kekuatan yang
mematikan
f. Kerjasama efektif antara anggota
4. Kerja sama ASEAN
Beberapa kerja sama antar Negara ASEAN yang
kini sudah terlaksana adalah dengan mendirikan
pabrik-pabrik sebagai berikut :
a. Pabrik Vaksin di Singapura
b. Pabrik Industri Tembaga di Filipina
c. Pabrik Pupuk Urea di Malaysia
d. Pabrik Pupuk Urea Amonia di Aceh, Indonesia
e. Pabrik Abu Soda di Thailand
Contoh bentuk kerja sama yang lin adalah sebagai
berikut :
a. Di bidang social cultural dengan melakukan
tukar menukar kebudayaan.
b. Di bidang ekonomi dengan ,elakukan proyek
proyek kerja sama seperti proyek mesin diesel.
13

c. Di bidang perdagangan dengan mengekspor


gula, tepung tapioca, kopi, sagu, rempahrempah pisang, dan minyak bumi.
d. Di bidang kepolisian dan bea cukai dalam
mengatasi penyelundupan, imigran gelap, dan
memberantas perompak di lautan.
e. Di bidang politik dengan mengirimkan duta dan
konsul.

Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN


Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (Bahasa Inggris: ASEAN Free Trade Area,
AFTA) adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor produksi lokal di
seluruh negara ASEAN.
Ketika persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota,
iaitu, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam
bergabung pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. AFTA
sekarang terdiri dari sepuluh negara ASEAN. Keempat pendatang baru tersebut
dibutuhkan untuk menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam
ASEAN, namun diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan
tarif AFTA.

Tujuan

Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia
melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN
Menarik investasi asing langsung ke ASEAN

Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema "Common Effective
Preferential Tariff" (CEPT).
Anggota ASEAN memiliki pilihan untuk mengadakan pengecualian produk dalam
CEPT dalam tiga kasus:

Pengecualian sementara
Produk pertanian sensitif
Pengecualian umum (Sekretariat ASEAN, 2004)

ASEAN Plus 3
ASEAN Plus Three (APT) atau Kerja sama ASEAN Plus Three (APT) adalah
kerjasama antara lain paling menonjol di bidang keuangan terdiri dari 10 anggota
ASEAN plus China, Jepang dan Republik Korea. sejak tahun 1997 pada saat kawasan
Asia sedang dilanda krisis ekonomi. Dalam periode 10 (sepuluh) tahun pertama 199714

2007 mekanisme dan pelaksanaan kerja sama APT didasarkan kepada Joint Statement
on East Asia Cooperation. KTT APT pertama berlangsung pada Desember 1997 di
Kuala Lumpur.

[sunting] Lihat pula

Blok perdagangan
[sembunyikan]
lbs

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN)


PemerintahanPiagam Kawasan perdagangan bebas
Negara
anggota

Brunei Filipina Indonesia Kamboja Laos Malaysia Myanmar


Singapura Thailand Vietnam

Perluasan Papua Nugini Timor Leste Bangladesh


KTT/forum
Artikel
terkait

KTT ASEAN ASEAN +3 ARF ASEM KTT Asia Timur


CEPEA CMI
Bendera Deklarasi Himne Lagu kebangsaan Lambang
Organisasi SEA Games Sekretariat Traktat Persahabatan dan Kerja
Sama Waktu

15

Anda mungkin juga menyukai