Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Adat yang berada pada tingkat nilai budaya bersifat sangat abstrak, ia
merupakan ider-ide yang mengkonsesikan hal-hal yang paling berniali
dalam kehidupan suatu masyarakat. Seperti nilai gotong royong dalam
masyarakat Indonesia.
2. Tingkat Norma
Adat pada tingkat norma-norma merupakan nilai-nilai budaya yang telah
terkait kepada peran-peran tertentu (roles), peran sebagai pemimpin,
peran sebagai mamak, peran sebagai guru membawakan sejumlah norma
Masyarakat
Perlu disadari bahwa manusia tidak hidup sendiri di dunia dimana ia
terbebas dari segala nilai dan adat-istiadat dan bisa berbuat apapun sesukanya,
sebab sebagai mahluk yang tinggal di dunia ini, manusia selalu berinteraksi
dengan keluarga, orang-orang di lingkungan hidup sekelilingnya, lingkungan
pekerjaan, suku dan bangsa dengan kebiasaan dan tradisinya dimana ia
dilahirkan, dan budaya religi turun-temurun dimana suku dan bangsa itu
memiliki tradisi nenek-moyang yang kuat. Karena itu manusia tidak terbebas
dari adat-istiadat.
Posisi adat-istiadat yang selama ini menjadi pedoman dalam pengatur
tata kelakuan manusia telah diambil alih posisinya oleh sistem nilai yang baru.
Sedangkan struktur masyarakat adat telah pula cenderung berubah menuju
masyarakat modern. Perubahan ini ditandai dengan timbulnya kenyataankenyataan dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:
1.
Sistem nilai budaya atau adat istiadat lokal yang selama ini mengatur tata
kelakuan hidup manusia telah kehilangan legitimasinya sehingga posisi
adat-istiadat telah diganti oleh hukum positif dan politik yang
dikendalikan negara.
2.
3.
4.
Adanya rasa malu dalam diri masyarakat untuk mengembangkan adatistiadat yang menjadi pedoman masyarakat selama ini.
5.
6.
lingkungannya.
Sikap
demikian
sering
terlihat
dalam
orang lain, maka kebebasan yang keterlaluan dari sekelompok yang satu
bisa berdampak merugikan kelompok lain
Setiap penyakit pasti ada obatnya, begitupun dengan permasalahan adat
istiadat pasti ada penyelesaiannya. Munculnya tujuh masalah tersebut di atas
menandaskan kepada kita untuk membentuk gerakan kembali ke adat. Bahwa
Gerakan Kembali ke Adat adalah gerakan moral yang berisi cita-cita moral
agar segenap komponen masyarakat dapat melestarikan nilai budaya (adatistiadat) masyarakat yang bernilai tinggi. Sehingga dampak negatif dari
perubahan dan globalisasi tidak mengikis habis bangunan moral masyarakat
lokal. Paling tidak, gerakan ini akan memperingatkan kepada kita untuk tetap
memelihara unsur-unsur budaya dan adat istiadat masyarakat lokal supaya
terhindar dari kepunahan.
Oleh karena itu, Gerakan Kembali ke Adat sebenarnya juga berisikan
cita-cita moral sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Pilar pertama menyangkut aspek nilai guna adat istiadat bagi tumbuh
kembangnya ekonomi masyarakat untuk menjawab tantangan pemenuhan
kebutuhan ekonomi. Pilar yang kedua menyangkut aspek kebertahanan
identitas sosial budaya masyarakat yang menyokong pada integrasi nasional.
Pilar ketiga berkaitan dengan kemampuan masyarakat melaksanakan
pengorganisasian potensi adat istiadat dan nilai sosial budaya secara otonom,
mandiri dan profesional.
Potensi dan aset adat istiadat dan nilai budaya masyarakat sangat besar,
namun belum didayagunakan secara optimal. Khususnya dalam memberi
fundamen ke arah peningkatan ekonomi masyarakat secara nyata. Dengan
demikian, pemberdayaan kelompok masyarakat adat adalah hal penting guna
menopang kehidupan masyarakat khususnya pengembang adat istiadat dan
nilai budaya setempat.
Upaya pelestarian dan pengembangan dimaksudkan untuk
memperkokoh jati diri individu dan masyarakat dalam mendukung kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Tujuannya mendukung
pengembangan budaya nasional dalam mencapai kualitas ketahanan nasional
dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena tujuan tersebut,
diperlukan peran pemerintah dalam pelestarian dan pengembangan adat
istiadat.
Peran pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan adat istiadat
bisa dirinci sebagai berikut:
d.
e.
f.
g.
Masyarakat
Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan peluang sebagai
berikut: (1) pemersatu di antara berbagai kelompok etnis dan suku yang
dipersatukan karena pengalaman bersama pada masa lalu dalam menghadapi
penjajah (2) merupakan kekuatan agar bangsa yang majemuk tetap eksis.
Untuk itu diperlukan komunikasi dan interaksi yang dapat membuat anggota
masyarakat Indonesia saling bekerjasama dan memiliki pengertian yang benar
terhadap unsur-unsur budaya yang berbeda (Widiastuti, 2013:12).
Sebagai alat komunikasi dan interaksi dibutuhkan bahasa guna perekat
antar anggota masyarakat. Bahasa Indonesia menjadi peluang membangun dan
mengembangkan budaya, suku-suku yang beragam dalam kebersamaan dan
persatuan. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar suku
tidak bermaksud menghilangkan bahasa daerah, tetapi mempermudah
seseorang mengenal dan merespon lingkungan sekitar dengan lebih baik, dan
menimbulkan kesadaran sambung rasa secara terus menerus. Hal ini
diharapkan dapat membangkitkan kembali etnik dan kebudayaan lokal bangsa
Indonesia.
Untuk itu diperlukan peran masyarakat dan khususnya generasi muda
untuk melestarikan kebudayaan lokal guna mewujudkan citacita bangsa yang
luhur dan tetap menjaga keutuhan warisan nenek moyang. Hal ini pada
akhirnya akan dilihat dan diakui oleh dunia internasional sebagai bangsa yang
hidup dan tinggal di negara kepulauan dengan budaya yang khas. Diharapkan
dapat menarik para wisatawan/turis dari berbagai mancanegara untuk datang
A. Kesimpulan
Adat Istiadat adalah kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat
dengan tradisi dan budaya budaya tertentu, adat istiadat yang sudah ada
sebelumnya, yang mempunyai sangsi apabila dilanggar.
Permasalahan yang biasa muncul dalam suatu adat istiadat untuk saat
ini lebih cenderung ke masyarakat yang mulai tidak peduli ataupun mulai
meninggalkan adat istiadat mereka karena arus moderenisasi . Adat istiadat itu
kini sudah luntur tidak seperti dulu lagi, oleh karena itu kita harus berusaha
untuk melestarikan serta mengembangkan kembali adat istiadat yang telah
luntur itu. Dalam usaha untuk pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan
nilai sosial budaya masyarakat, masyarakat juga harus berperan penting dalam
hal ini untuk menjadikan suatu daerah lebih baik, lebih sejahtera
kehidupannya.
Selain masyarakat pemerintah juga harus berperan dalam hal ini untuk
membantu membina dan mengembangkan nilai nilai adat dalam rangka
memperkaya ,melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional. Adat
istiadat dan nilai sosial budaya dapat mempengaruhi masyarakat karena adat
istiadat dan nilai sosial budaya merupakan salah satu modal social yang bila
didayagunakan dengan optimal dalam industri pariwisata yang dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat secara nyata .
B. Saran
Pemerintah dan masyarakat harus tetap bekerja sama dengan niat yang
baik untuk pelestarian pengembangan adat istiadat dan nilai sosial budaya
masyarakat. Dan sangat diharapkan bagi masyarakat agar dapat terus
terjadinya
transformasi
sosial
budaya
akibat
derasnya
DAFTAR PUSTAKA
Adat
Istiadat.
(online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Adat
diakses
pada
23
Desember
2014.