Gis 2008
Gis 2008
PENDAHULUAN
Masalah saluran cerna di Indonesia merupakan masalah yang banyak
dikeluhkan pasien di tingkat pelayanan primer, mulai dari keluhan paling
ringan seperti perut kembung sampai ke perdarahan saluran cerna yang
dapat menyebabkan kematian.
Keluhan utama ini bukan hanya mempengaruhi kenyamanan seseorang
tetapi juga berdampak pada daya gerak seseorang yang pada gilirannya akan
menurunkan produktivitas masyarakat. Pengaruh terhadap produktivitas ini
dicerminkan oleh angka mangkir kerja sampai ke angka kematian yang
ditimbulkan oleh kelainan saluran cerna. Dengan kemajuan teknologi
kedokteran yang telah dicapai sekarang ini sebenarnya dampak ini dapat
diperkecil.
Salah satu keluhan yang sering dijumpai adalah nyeri ulu hati, pada awalnya
keluhan nyeri uluhati sering disebabkan oleh ulkus peptikum dan kanker
lambung, seiring dengan ditemukannya bakteri helicobacter pylori oleh
Marshall dan Warren pada tahun 1981, eradikasi terhadap bakteri ini
menyembuhkan ulkus, meninggalkan mukosa lambung yg sehat namun
dengan sekresi asid yang tinggi, dan gampang timbul reflux disease. Maka
dengan menurunnya kejadian Ulkus peptik serta Carcinoma lambung terjadi
peningkatan GERD, Barret esofagus, Carcinoma Esofagus dan Dyspepsia
Functional.
Meskipun peranan fisik diagnostik (anamnese dan pemeriksaan fisik)tetap
penting sebagai awal langkah menegakkan diagnostik, kemajuan dalam
pemakaian alat penunjang diagnostik dibidang saluran cerna sangat
mengagumkan seperti endoskopi, ultrasonografi, C-Urea Breath Test,
Manometri esofagus dan pH profil, penyebab organik dapat disingkirkan
namun kelainan fungsional menjadi tantangan selanjutnya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit saluran cerna perlu ditingkatkan
karena selain murah dan mudah dapat dilakukan siapa saja. Karena
sesungguhnya jumlah orang yang mempunyai risiko jatuh sakit jauh lebih banyak
daripada mereka yang telah menderita penyakit.
Pada blok ini kami menyajikan sejumlah kasus yang akan sering dijumpai
dalam praktek sehari-hari. Blok sistem Gastrointestinal ini mempunyai beban
kredit sebesar 6 SKS yang akan dilaksanakan selama 6 minggu.
Tujuan umum blok ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
ketrampilan dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnose
penyakit, memberi terapi, dan tindakan rehabilitasi terhadap penderita
1
dengan penyakit pada sistem Gastrointestinal dan Hati yang sering dijumpai
di layanan primer.
7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral
dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan Sistem Gastrointestinal .
8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah Sistem Gastrointestinal .
TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit Sistem Gastrointestinal, mahasiswa tahap II yang telah
menjalani blok Sistem Gastrointestinal mampu menafsirkan data tersebut dan
menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan
pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi
informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan blok Sistem Gastrointestinal, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem Gastrointestinal ,
mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan
jaringan sistem Gastrointestinal .
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan
patologik dalam sistem Gastrointestinal .
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem
Gastrointestinal .
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
Gastrointestinal (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem
Gastrointestinal.
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem Gastrointestinal beserta
alasan yang mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem Gastrointestinal melalui
sistem teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem Gastrointestinal .
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem Gastrointestinal serta rencana
penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem
Gastrointestinal, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem Gastrointestinal dengan
menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem Gastrointestinal .
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan sistem Gastrointestinal .
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem
Gastrointestinal .
1. FISIOLOGI
Pokok Bahasan
Fungsi saluran cerna
Lambung
3. ANATOMI
Pokok Bahasan
1.Embryologi
(organogenesis)
2. Struktur anatomi
dinding perut &
peritoneum
4. Hepar, vesica
fellea, pancreas &
lien
5. Vascularisasi,
innervasi & aliran
lymph alat-alat
dalam perut
2. Enterobac-teriaceae
( Sal-monella,
Shigella, Yersinia,
E.coli Enteropathogen, Klebsiella,
Citobacter,
Enterobacter)
3. Vibrionaceae (V.
cholera, V.
parahemolyticus,
V.vulnificus)
4. Campylobacter (C.
jejuni)
5. Helicobacter (H.
pylori)
6. Bacillaceae (B.
cereus, Cl.
Perfringens, Cl
botulinum,
Cl.difficile)
B.Virus
1. Rotavirus
2. Norwalk virus
3. Calici virus
Sifat-sifat rotavirus
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy
Epidemiologi & Pencegahan
Sifat-sifat norwalk virus
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy
Epidemiologi & Pencegahan
Sifat-sifat calicivirus
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy
C.Jamur
1. C. albicans, C.
parapsilosis
2. Actinomyces
israelia
3. Aspergilus sp
4. Trichoderma sp
5. HISTOLOGI
Pokok Bahasan
Struktur Histologi dari
Traktus Digestifus
fundus ,
Korpus
Pylorus
Usus halus
Usus halus duodenum , yeyunum, ileum
Usus halus
Kolon
appendik vermiformis
Rectum/anus
Rektum
Anus
Kelenjar liur
Pankreas
Hepar
Kandung empedu
Saluran empedu
Kandung empedu
6. BIOKIMIA
Pokok Bahasan
Pencernaan
ABSORPSI
7. GIZI
Pokok Bahasan
1. Gastroesopha-geal
reflux disease
(GERD)
2. Cirrhosis
3. Irritable bowel
syndrome
8. PARASITOLOGI
Pokok Bahasan
9. FARMAKOLOGI
Pokok Bahasan
10
1. Obat-obat yg
mpengaruhi
motilitas sl cerna
(antiemetik,
prokinetik,
antispasmodik,
antidiare)
2. Kolekinetik dan
koleretik
3. Antitukak peptik
4.Obat yang
digunakan pada
IBS
5. Sediaan yang
mpengaruhi
pencernaan
2. Interaksi obat
3. Cara Pemberian
Obat
2. Penyakit
Esophagus
3. Penyakit Lambung
11
4. Kelainan Pada
Usus
5. Penyakit Pada
Hepatobiliari Sistem
6. Penyakit Pada
Eksokrin Pankreas
IgM HAV. IgG HAV, HBsAg Anti Hbe, Anti HBc, IgM Anti HCV
12. ANAK
Pokok Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
12
9. Sakit perut
10.Failure to thrive (ggn pertumbuhan)
11.Absorpsi Makromolekuler oleh usus
12.Peranan antidiare pd diare akut
13.Intoleransi Laktosa
14.Metabolik Asidosis pada diare
15.Pemberian Cairan Rumatan pd bayi & anak
16. Pentingnya daya tahan tubuh alami
13. PENYAKIT DALAM
Pokok Bahasan
Penyakit Esophagus
Penyakit Lambung
Kelainan pada
Duodenum
Penyakit Hati
Penyakit Pankreas
Penyakit Empedu
1. Memahami Pankreatitis
2. Memahami Tumor Pankreas
1. Memahami Kolesistitis dan Kolelitiasis
14. RADIOLOGI
Pokok Bahasan
Tractus Digestivus
15. FORENSIK
13
Pokok Bahasan
Autopsi Lambung
Autopsi Hepar
* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit
Autopsi Ginjal
* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit
Autopsi Limpa
* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit
16. BEDAH
Pokok Bahasan
Physical Examination
Esophagus
Diaphragma
Stomach and
Duodenum
Abdominal wall and
Hernia
Acute Abdomen
14
Liver
Colon
2. Kelainan pada
diaphragma
3. Kelainan pada
dinding abdomen
dan hernia
4. Akut abdomen
15
6. Kelainan pada
jejunum dan ileum
7. Kelainan pada
colon
18. IKK
Pokok Bahasan
Global Strategy
Hepatitis B Prevention
Hepatitis B
Immunization
Strategies
Hepatitis B Vaccine
- Vaccine
- Monitoring vaccine coverage
- Advocacy and
Communication
- Assessing hepatitis B
disease burden and the
impact of hepatitis B
Immunization
16
Pokok
Bahasan
Prognosis
Harm
Sub
Pokok
Bahasan
Critical
Appraisal
(1)
Strategi
Pembel
ajaran
Kode
Tahapan
Narasumber
DK-1
TIM
Critical
Appraisal
(2)
DK-2
TIM
Harm
EBM
Kuliah
GIS-K5CRP5
Kuliah
GIS-K6CRP5
Critical
Appraisal
(1)
DK-3
TIM
Critical
Appraisal
(2)
DK-4
TIM
17
Pokok
Bahasan
Hukum
Kesehatan
Strategi
Pembelajaran
Sistem Peradilan
RI dalam
Penanganan
Malpraktik Medik
Kode
Tahapan
Narasumber
GIS-K11BHP5
Kuliah
Lingkup Bahasan:
Aspek Etik dalam Masalah Modern
Aspek Etik Aspek etik yang
dalam
berhubu-ngan
Masalah
dengan eKuliah
Modern
Health
GIS-K12BHP5
IV.B REFERENSI
Edisi/
Departemen
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Hal
Tahun
Parasitologi
Patologi
Anatomi
Farmakologi
Fisika
Kedokteran
Foundation of
Parasitology
Gerald D S,
Larry R
Mc Graw
Hill
2005
Medical
Parasitology
Markel and
Voges
WB
Saunders
1999
Tropical Medicine
Hunters
WB
Saunders
2000
Basic pathology
Pathology
Basic & Clinical
Pharmacology
Medical Physica
Rubin, Kumar
Rubin
BG. Katzung
Ryan B
Cameron J.R.
Webster J.G
2006
2006
9th
Jhon Wiley
& Sons
405-407,
436-437,
448
276-279,
330, 347348, 342345
719-721,
783-785,
787-790
543
668
1034
109-110
81
Jhon Wiley
& Sons
99-102
18
Patologi
Klinik
Gizi
Anatomi
Clinical Diagnosis
and Management
by Laboratory
Methods
Clinical Chemistry
in Diagnosis and
Treatment
Krauses Food
Nutrition
Richard A. Mc
Pherson,
Matthew R.
Pincus
Philip D. Mayne
Nutrition in the
prevention and
treatment of
disease
Alat-alat Dalam
Coulstom AM,
Rock CL,
Monsen ER
Atlas of Human
Anatomy
Fisiologi
Biokimia
Mikrobiologi
Bedah
Forensik
Histologi
Review of
Medical
Physiology
Textbook of
Medical
Physiology
Human
Physiology: from
Cells to System,
Nutrition digeston
& absorption
Medical
Microbiology
Mahan LK &
Escott-Stump S
Kahle, Leonard,
Paltzer
Spatelhotz,
Hand
21st
/2007
6th /
2005
WB
Saunders
Co
Acad Press
10th /
2000
Hipokrates
6/
1999
7th
2001
JB
Lippincott
Co
Mc Graw
Hill,
22th/2
004
Guyton AC
EB
Saunders
9th /
2004
Sherwood L
Thomson
Brooks/Col
e
Harper
6th /
2007
Lange
Medical
Book
Penerbit
Buku
Kedokteran
EGC
McGrawHill
22nd
Ed.,20
01
2005/
edisi2
Ganong WF,
Robbert K.
Murray
Jawetz, Melnick
& Adelberg's
Buku-Ajar Ilmu
Bedah
R.Sjamsuhidaja
t
Wim de Jong
Schwartzs
Principles of
Surgery
Forensic
Pathology
F.Charles
Brunicardi, et al
Principle of
Forensic
Medicine
Apurba Nandy
Histologi Dasar
dr. Yan
Bernard Knight
OxfordUniv
er-sity
Press
New
Central
Book
Agency (P)
LTD.
26th
212-51
474-477
2004/
Edisi8
2nd /
1996
1996
Ed. 10
278-311
19
Tembayong
dr. Yan
Buku Ajar
Tembayong
Edisi
500-612
12
Histologi
Penyakit
Principles of
Dalam
Internal Medicine
Radiologi
Textbook of
David Sutton
Radiology and
Medical Imaging
Vol. 1 & 2
Petunjuk
Pelaksanaan
Imunisasi
Hepatitis B. Dirjen
Pemberantasan
Penyakit Menular
& Penyehatan
Lingkungan
Pemukiman
DepKes RI 1996
IKK
Anak
Textbook of
Pediatric
Harrison.s
Mc Graw
15th
Hill
Nelson
Penulis
Penerbit
Hal
Tahun
Medical
epidemiology
How to practice
and teach EBM
LANGE
Sharon E. Straus, et
al
Clinical
epidemiology
Robert H Fletcher, et
al
Elsevier
Churchill
livingstone
2004
3rd ed.
20
Penulis
Penerbit
Hal
Tahun
WHO SEARO
WHO
Rhodes R.,
Francis L.P.,
Silvers A
Budi Sampurna,
Zulhasmar
Syamsu, Tjetjep
Dwija Siswaja,
Sofyan Dahlan
M.Sajid
Darmadipura
Drs.H.Adani
Chazawi,SH
Blackwell
Publishing
2007
World Medical
Assosiation Inc
Pustaka Dwipar
2005
Badan Penerbit
Universitas
Diponegoro
Unit Biotica FK
UNAIR
Bayumedia
Publishing
2005
Edisi 3,
2005
2005
2007
V. METODA PENGAJARAN
A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup Sistem Gastrointestinal dan membangkitkan minat mahasiswa untuk
memahami blok ini.
B. KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materimateri yang berhubungan dengan Sistem Gastrointestinal , sehingga akan
memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah
tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian
kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
Topik kuliah pada Sistem Gastrointestinal :
No.
1
2
3
Topik Kuliah
Struktur makroskopis sistem pencernaan
Struktur mikroskopis sistem pencernaan
Kelenjar yg mempengaruhi sistem pencernaan
Kode
Tahapan
K-1
K-2
K-3
Departemen
Waktu
Anatomi
50
50
50
Histologi
21
4
5
6
7
10
11
12
Fisiologi pencernaan 1
Fisiologi pencernaan 2
Fisika pencernaan
Biokimia pencernaan
Kelainan pada rongga mulut
Herpes stomatitis
Oral thrush, acute necrotizing ulcerative gingivitis
Kelainan pada oesophagus
Odinofagia
Disfagia
Gangguan pasase oesophagus
Striktura oesophagus
Varises oesophagus
Gangguan motilitas oesophagus /
refluxoesophagitis
Corosive lesions of esophagus
Kelainan pada oesophagus
Esophageal atresia
Achalasia
Esophageal rupture
Gastro esophageal reflux
Kelainan pada diaphragma
Diaphragmatic hernia (congenital)
Hiatus hernia
Kelainan dinding abdomen dan hernia
Inguinal hernia (direct dan indirect)
K-4
K-5
K-6
K-7
Fisika
Biokimia
50
50
50
50
K-8
Peny.Dalam
50
K-9
Peny.Dalam
50
K-10
Bedah
50
K-11
Anak
K-12
Bedah
K-13
Peny.Dalam
K-14
Peny.Dalam
50
K-15
Peny.Dalam
50
K-16
Anak
50
Fisiologi
50
Femoral hernia
Epigastric hernia
Incisional hernia
13
14
15
16
Umbilical hernia
Kelainan pada lambung
Dyspepsia fungsional dan organik / Gastritis
Perdarahan saluran cerna / Gastrointestinal
bleeding
Varises oesophagus
Tukak peptik
Gastritis erosiva
Mallory-Weiss syndrome
Tumor lambung
Tukak peptik & komplikasinya
Zollinger-Ellison syndrome
Maldigestion
Malabsorption
22
17
18
19
20
21
Gagal tumbuh
Enteritis
Kelainan pada usus halus
Intestinal atresia
Meckel's diverticulum
Umbilical fistula, omphalocele gastroschisis
Malrotation
Pyloric stenosis
Intussussception
Kelainan pada usus besar/colon
Gangguan fungsional Irritable Bowel
Syndrome (IBS)
Diverticulosis/diverticulitis
Colitis infectious
Tumor colon
IBD (Inflamatory Bowel Disease)
Necrotizing enterocolitis
Kelainan pada rectum
Prolaps rectum
Hemorrhoids
(Peri)anal abses
Fistula perianal
K-17
Bedah
50
K-18
Peny.Dalam
50
K-19
Peny.Dalam
50
K-20
Anak
50
K-21
Bedah
50
K-22
Bedah
50
K-23
Bedah
50
K-24
Bedah
50
K-25
K-26
Bedah
Anak
50
50
K-27
Peny.Dalam
50
K-28
Peny.Dalam
Fisura ani
22
Tumor rektum
Atresia ani
Penyakit Hirschsprung
Kelainan Akut Abdomen
Peritonitis
23
24
25
26
27
28
50
23
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
K-29
Peny.Dalam
50
K-30
Peny.Dalam
50
K-31
Bedah
50
K-32
Anak
50
K-33
Anak
50
K-34
Anak
50
K-35
Anak
K-36
Anak
50
50
K-37
Anak
K-38
Anak
K-39
Mikrobiologi
50
50
24
40
41
K-40
Parasitologi
50
P.Anatomi
K-41
25
syndrome
Tumor jinak kelenjar ludah
Patologi pleomorphic tumor dan arthin tumor
Patologi adenocarcinoma, mucoepdermoid
carcinoma dan adenoid cystic carcinoma
Kelainan pada oesophagus
Patologi kelainan akibat anatomi dan perge
rakan esophagus
Patologi proses inflammasi esophagus/corossive
lesion esophagus
Patologi reflux esophagitis
Patologi esophageal squamous cell carcinoma
Kelainan pada gaster
Patologi gastritis
Perbedaan morfologi gastritis akut dan gastritis
khronis
Patologi gastric adeno carcinoma
Patologi gastric lymphoma
Kelainan pada colon
Patologi hirschprung disease dan congenital
megacolon
Patologi Ischemic Bowel disease
Patologi Haemorrhoid
Patologi infectious enterocolitis
Patologi malasorption syndrome
Patologi Chron Disease
Patologi Ulcerative Colitis
Patologi non neoplastic polyps dan adenomatous
polyps
Patologi multiple poly posis syndrome
Patologi colorectal
Patologi small intestine adenocarcinoma
Patologi carcinoid tumor
Patologi lymphoma
Kelainan pada hati
Penyakit dan transmisi Hepatitis Viral Akut.
Penyakit dan transmisi Hepatitis Viral Khronik
Patologi dari Acute Liver Failure
Patologi Liver Chirosis
Patologi Portal Hypertension
Patologi Hemangiona , Adenoma pada hepar
Patologi Hepatocellular carcinoma,
Cholangiocarcinoma, Hemangio sarcoma dan
metastatic Tumor
Kelainan pada empedu
Patologi dari Cholelithiasis, Biliary Colic, Acute
50
26
42
43
44
45
46
47
K-42
P. Klinik
50
K43
P. Klinik
50
K44
Radiologi
50
K-45
Radiologi
50
K-46
Forensik
50
K-47
50
Farmakologi
27
48
49
50
K-48
Farmakologi
50
K-49
Gizi
50
K-50
IKK
50
28
Pemicu 2
Pemicu 3
Pemicu 4
Tujuan
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
struktur dan fisiologi sistem Sistem
Gastrointestinal
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
kelainan pada sistem Sistem
Gastrointestinal
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
kelainan pada sistem Sistem
Gastrointestinal
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
kelainan pada sistem Sistem
Gastrointestinal dalam lingkup bioetik
Kode Tahapan
Waktu
GIS-Pc.1-T1
GIS -Pc.1-T2
GIS -Pc.1-Pleno
3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit
GIS -Pc.2-T1
GIS -Pc.2-T2
GIS -Pc.2-Pleno
3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit
GIS -Pc.3-T1
GIS -Pc.3-T2
GIS -Pc.3-Pleno
3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit
GIS -Pc.4-T1
GIS -Pc.4-T2
GIS -Pc.4-Pleno
3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit
D. BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan
pemahaman konsep
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
29
E. PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Patologi Anatomi,
Patologi Klinik, Parasitologi, Farmakologi, dan Fisika Kedokteran sesuai jadwal
kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45
mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan
dalam melaksanakan praktikum.
mahasiswa
Minggu 1
Minggu 6
Minggu 7
Kode
Tahapan
GIS-Pr1
Jam
Ruangan
3 x 50'
Anatomi
GIS-Pr2
3 x 50'
Histologi
GIS-Pr7
3 x 50'
Fisika
Kedokteran
GIS-Pr3
3 x 50'
Pat.Anatomi
GIS-Pr4
3 x 50'
Pat.Klinik
GIS-Pr5
3 x 50'
Parasitologi
GIS-Pr6
3 x 50'
Farmakologi
F. SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan.
Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45
mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan
dibimbing oleh fasilitator.
30
Kode
Tahapan
GIS-SL1
Jam
Ruangan
3 x 50
GIS-SL2
3 x 50
GIS-SL3
3 x 50
Minggu-5
Minggu-5
GIS-SL4
3 x 50
Minggu-6
GIS-SL5
3 x 50
GIS-SL6
3 x 50
GIS-SL7
3 x 50
Minggu-2
Minggu-7
Minggu-7
Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
Kelompok 11
Kelompok 12
Kelompok 13
Kelompok 14
Kelompok 15
Ruang Diskusi
Ruang Diskusi Anatomi 1
Ruang Diskusi Anatomi 2
Ruang Diskusi Anatomi 3
Ruang Diskusi Anatomi 4
Ruang Diskusi Anatomi 5
Ruang Diskusi Kimia 1
Ruang Diskusi Kimia 2
Ruang Diskusi Kimia 3
Ruang Diskusi Kimia 4
Ruang Diskusi Fisika 1
Ruang Diskusi Fisika 2
Ruang Diskusi Fisika 3
Ruang Diskusi Fisika 4
Ruang Diskusi Fisika 5
Ruang Diskusi Fisika 6
31
D. SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai
kelompok praktikum masing-masing
VII. EVALUASI
A. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA
Syarat Mengikuti Evaluasi adalah sbb:
Kehadiran Mahasiswa:
1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti minimal 80% kegiatan pendidikan
yang meliputi tutorial, perkuliahan dan praktikum.
2. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti 100% Skills lab.
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok
(Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masingmasing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir
semester.
EVALUASI MATA KULIAH
32
EVALUASI TUTORIAL
Materi
tutorial
Materi
tutorial
Bentuk Evaluasi
Lembar ceklis oleh Tutor di
setiap pertemuan tutorial, terdiri
dari:
Knowledge mahasiswa
pada saat tutorial
berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
8%
Skill mahasiswa pada saat
tutorial berlangsung: 10%
PAQ (Problem Analyse
Questions)
Makalah individual
Bobot
Pelaksanaan
penilaian
30%
Di setiap tutorial
20%
10%
EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan
apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/
departemen yang berlaku.
- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum
selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya
Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada)
- Proses pelaksanaan praktikum
- Laporan/ jurnal
- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
SISTEM PENILAIAN:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;
2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester
Evaluasi Skills Lab:
Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa
wajib lulus semua station.
Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E).
33
Ketidakhadiran Mahasiswa:
Alasan ketidak hadiran yang dapat dibenarkan, adalah:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan
dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan
pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak
berwenang (pimpinan fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok
tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali
untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan
pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau
kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen
atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh
mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
1. Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi. Nilai
tertinggi bagi ujian remedial adalah B
2. Mahasiswa yang memperoleh nilai C atau C+ dengan ketentuan:
a. Mendaftar ke Divisi Assessment MEU selambat-lambatnya dua minggu
sebelum ujian berlangsung
b. Nilai yang di ambil adalah nilai terakhir
VIII NARASUMBER
Departemen Anatomi
- dr. Fitriani Lumongga
- dr. Sufitni, M. Kes
Departemen Histologi :
- dr. Zukesti Effendi
- dr. Feby Yanti Harahap
Departemen Fisika Kedokteran :
- dr. Zairul Arifin, Sp.A, DAFK
- dr. Keriahen Bangun
34
Departemen Biokimia :
- dr. Rusdiana
- dr. Mutiara Indah Sari/dr. T. Helvi Mardiani
Departemen Fisiologi :
- dr. Yudi Herlambang
- dr. Dedi Ardinata, M.Kes
Departem Parasitologi :
- dr. Yoan Carolina Panggabean
- dr. Lambok Siahaan
Departemen Mikrobiologi :
- dr. Nurdin Siregar, Sp.MK
- dr. Rahmat Sjah, DMM, Sp.MK
Departemen Farmakologi & Terapeutik
- Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK
- dr. Zulkarnain Rangkuti
- dr. Tri Widyawati
Departemen Gizi :
- DR. dr. Harun Al Rasyid Damanik, Sp.PD, Sp.GK
- dr. Dian Kemala Sari, MGz, Sp.GK
Departemen Patologi Anatomi :
- Prof. dr. Gani Tambunan, Sp.PA
- Dr. T. Ibnu Alferally, SP.PA
Departemen Patologi Klinik :
- dr. Zulfikar Lubis, Sp.PK, FISH
- dr. Ozar Sanuddin, Sp.PK
Departemen Kedoktran Kehakiman :
- dr. Guntur Bumi Nasution, Sp.F
- dr. Rita Mawarni, Sp.F
Departemen Kesehatan Anak :
- Prof. Atan Baas Sinuhaji, Sp.A(K)
- dr. Supriatmo, Sp.A(K)
- dr. Selvi Nafianti, Sp.A
- dr. Johannes H. Saing, Sp.A
Departemen Radiologi :
- Prof. dr. Abdul Rasyid, Sp.Rad, Ph.D
- Dr. Evo Elidar, Sp.Rad
Departemen Penyakit Dalam
- Prof. dr. Lukman hakim Zain, Sp.PD-KGEH (K)
- Dr. Mabel Sihombing, Sp.PD-KGEH (K)
- Dr. Sri Maryun Sutadi, Sp.PD, KGE H(K)
35
36