Anda di halaman 1dari 37

I.

PENDAHULUAN
Masalah saluran cerna di Indonesia merupakan masalah yang banyak
dikeluhkan pasien di tingkat pelayanan primer, mulai dari keluhan paling
ringan seperti perut kembung sampai ke perdarahan saluran cerna yang
dapat menyebabkan kematian.
Keluhan utama ini bukan hanya mempengaruhi kenyamanan seseorang
tetapi juga berdampak pada daya gerak seseorang yang pada gilirannya akan
menurunkan produktivitas masyarakat. Pengaruh terhadap produktivitas ini
dicerminkan oleh angka mangkir kerja sampai ke angka kematian yang
ditimbulkan oleh kelainan saluran cerna. Dengan kemajuan teknologi
kedokteran yang telah dicapai sekarang ini sebenarnya dampak ini dapat
diperkecil.
Salah satu keluhan yang sering dijumpai adalah nyeri ulu hati, pada awalnya
keluhan nyeri uluhati sering disebabkan oleh ulkus peptikum dan kanker
lambung, seiring dengan ditemukannya bakteri helicobacter pylori oleh
Marshall dan Warren pada tahun 1981, eradikasi terhadap bakteri ini
menyembuhkan ulkus, meninggalkan mukosa lambung yg sehat namun
dengan sekresi asid yang tinggi, dan gampang timbul reflux disease. Maka
dengan menurunnya kejadian Ulkus peptik serta Carcinoma lambung terjadi
peningkatan GERD, Barret esofagus, Carcinoma Esofagus dan Dyspepsia
Functional.
Meskipun peranan fisik diagnostik (anamnese dan pemeriksaan fisik)tetap
penting sebagai awal langkah menegakkan diagnostik, kemajuan dalam
pemakaian alat penunjang diagnostik dibidang saluran cerna sangat
mengagumkan seperti endoskopi, ultrasonografi, C-Urea Breath Test,
Manometri esofagus dan pH profil, penyebab organik dapat disingkirkan
namun kelainan fungsional menjadi tantangan selanjutnya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit saluran cerna perlu ditingkatkan
karena selain murah dan mudah dapat dilakukan siapa saja. Karena
sesungguhnya jumlah orang yang mempunyai risiko jatuh sakit jauh lebih banyak
daripada mereka yang telah menderita penyakit.

Pada blok ini kami menyajikan sejumlah kasus yang akan sering dijumpai
dalam praktek sehari-hari. Blok sistem Gastrointestinal ini mempunyai beban
kredit sebesar 6 SKS yang akan dilaksanakan selama 6 minggu.
Tujuan umum blok ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
ketrampilan dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnose
penyakit, memberi terapi, dan tindakan rehabilitasi terhadap penderita
1

dengan penyakit pada sistem Gastrointestinal dan Hati yang sering dijumpai
di layanan primer.

II. PRASYARAT MAHASISWA


Blok Gastrointestinal ini merupakan salah satu dari blok Tahap II (Pathological
Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa
yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai
keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar
ilmu kedokteran.
III. TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui blok Gastrointestinal ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Blok Sistem Gastrointestinal ini mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam
upayanya mengelola pasien dengan masalah Sistem Gastrointestinal dengan
mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang
terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga,
komunitas, dalam penanganan masalah dermatologi.
2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. Menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan
menafsirkan hasilnya.
5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi,
tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan
status kesehatan pasien.

7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral
dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan Sistem Gastrointestinal .
8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah Sistem Gastrointestinal .

TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit Sistem Gastrointestinal, mahasiswa tahap II yang telah
menjalani blok Sistem Gastrointestinal mampu menafsirkan data tersebut dan
menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan
pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi
informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan blok Sistem Gastrointestinal, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem Gastrointestinal ,
mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan
jaringan sistem Gastrointestinal .
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan
patologik dalam sistem Gastrointestinal .
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem
Gastrointestinal .
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
Gastrointestinal (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem
Gastrointestinal.
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem Gastrointestinal beserta
alasan yang mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem Gastrointestinal melalui
sistem teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem Gastrointestinal .
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem Gastrointestinal serta rencana
penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem
Gastrointestinal, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem Gastrointestinal dengan
menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem Gastrointestinal .
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan sistem Gastrointestinal .
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem
Gastrointestinal .

e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta


menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit sistem Gastrointestinal
secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan
rujukan).
3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem Gastrointestinal dalam suatu
komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem Gastrointestinal
dalam masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/ risiko kelainan/ penyakit Sistem
Gastrointestinal dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/
penyakit sistem Gastrointestinal yang didapat.
c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit sistem Gastrointestinal .

IV.A LINGKUP BAHASAN

1. FISIOLOGI
Pokok Bahasan
Fungsi saluran cerna

Sub Pokok Bahasan


Struktur dan fungsi umum saluran cerna
Fungsi kelenjar saliva

Proses mengunyah dan menelan

Lambung

Usus halus dan usus besar

Absorbsi dan ekskresi pada saluran cerna


Fungsi organ aksesori saluran cerna
2. FISIKA
Pokok Bahasan
Bio Mekanika

Sub Pokok Bahasan


1. Tekanan

3. ANATOMI
Pokok Bahasan
1.Embryologi
(organogenesis)

Sub Pokok Bahasan


1.1. Memahami pembentukan diaphragma
1.2. Memahami asal septum transversum
1.3. Memahami terjadinya hernia diaphragmatica
1.4. Memahami perkembangan alat-alat yg berasal dari
foregut
1.5. Memahami perkembangan alat-alat yg berasal dari
midgut
1.6. Memahami perkembangan alat-alat yg berasal dari
hindgut
1.7. Memahami kelainan perkembangan foregut
1.8. Memahami kelainan perkembangan midgut
1.9. Memahami kelainan perkembangan hindgut

2. Struktur anatomi
dinding perut &
peritoneum

2.1. Memahami struktur anatomi otot-otot dinding perut

2.2. Memahami struktur anatomi vagina musc. recti abdominis


2.3. Memahami struktur anatomi Linea alba
2.4. Memahami struktur anatomi Linea semilunaris
2.5. Memahami struktur anatomi Umbilicus
2.6. Memahami jaringan ikat pada batas bawah abdomen

2.7. Memahami inervasi sensorik & motorik


2.8. Memahami vaskularisasi dinding perut
2.9. Memahami struktur anatomi peritoneum
2.10.Memahami struktur anatomi rongga perut
2.11.Memahami bangunan gantung dalam abdomen
3.1.Memahami struktur anatomi ventriculus
3. Gaster & Intestinum
3.2.Memahami bagian ventriculus
3.3.Memahami relasi ventriculus

3.4.Memahami struktur anatomi duodenum


3.5.Memahami relasi duodenum
3.6. Memahami struktur anatomi yeyunum & ileum
3.7. Memahami struktur anatomi intest. Crassum

4. Hepar, vesica
fellea, pancreas &
lien

4.1. Memahami struktur anatomi hepar


4.2. Memahami relasi hepar
4.3. Memahami vaskularisasi hepar
4.4. Memahami porta hepatis
4.5. Memahami struktur anatomi vesica fellea & relasinya

5. Vascularisasi,
innervasi & aliran
lymph alat-alat
dalam perut

4.6. Memahami struktur anatomi pancreas


4.7. Memahami struktur anatomi lien
5.1. Memahami struktur anatomi aorta abdominalis

5.2. Memahami struktur anatomi vena porta


5.3. Memahami struktur anatomi saraf autonom perut
5.4. Memahami aliran lymphe abdomen
4. MIKROBIOLOGI
Pokok Bahasan
Mikroorganisme
penyebab infeksi
saluran pencernaan
A.Bakteri
1. Pyogenic cocci
(Staphylo-coccus
aureus)

Sub Pokok Bahasan

Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan Staphylococcus aureus


Patogenesis & faktor virulensi
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan

2. Enterobac-teriaceae
( Sal-monella,
Shigella, Yersinia,
E.coli Enteropathogen, Klebsiella,
Citobacter,
Enterobacter)
3. Vibrionaceae (V.
cholera, V.
parahemolyticus,
V.vulnificus)

Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan Enterobacteriaceae


Patogenesis & faktor virulensi
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan

4. Campylobacter (C.
jejuni)

Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan C.jejuni


Patogenesis & faktor virulensi
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan
Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan H. pylori
Patogenesis & faktor virulensi
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan
Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan Bacillaceae
Patogenesis & faktor virulensi
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan

5. Helicobacter (H.
pylori)
6. Bacillaceae (B.
cereus, Cl.
Perfringens, Cl
botulinum,
Cl.difficile)
B.Virus
1. Rotavirus

2. Norwalk virus

3. Calici virus

Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan Vibrionaceae


Patogenesis & faktor virulensi
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan

Sifat-sifat rotavirus
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy
Epidemiologi & Pencegahan
Sifat-sifat norwalk virus
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy
Epidemiologi & Pencegahan
Sifat-sifat calicivirus
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy

4. Virus Hepatitis tipe


A

Epidemiologi & Pencegahan


Sifat-sifat hepatitis tipe A
Pathogenesis & transmisi
Gejala klinis
Diagnosa lab
Imunitas
Therapy
Epidemiologi & Pencegahan

C.Jamur
1. C. albicans, C.
parapsilosis
2. Actinomyces
israelia
3. Aspergilus sp

4. Trichoderma sp

Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan


Patogenesis Candida
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan
Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan
Patogenesis Actinomyces israelia
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan
Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan
Patogenesis Aspergilus sp
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan
Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan
Patogenesis Trichoderma sp
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan
Morfologi & sifat-sifat pertumbuhan
Patogenesis Paecilomyces variotii
Diagnosa laboratorium
Therapy & pencegahan

5. HISTOLOGI
Pokok Bahasan
Struktur Histologi dari
Traktus Digestifus

Sub Pokok Bahasan


Histologi dari : Rongga mulut , Esofagus,
Gaster
Mukosa
Mulut
lidah
Papil
kelenjar2 liur
esophagus,
Gaster
cardia .

Kelenjar pada saluran


cerna

fundus ,
Korpus
Pylorus
Usus halus
Usus halus duodenum , yeyunum, ileum
Usus halus
Kolon
appendik vermiformis
Rectum/anus
Rektum
Anus
Kelenjar liur
Pankreas
Hepar
Kandung empedu
Saluran empedu
Kandung empedu

6. BIOKIMIA
Pokok Bahasan
Pencernaan

Sub Pokok Bahasan


Proses pencernaan & absorbsi, peristiwa pemasokan energi
bagi tubuh manusia
Enzim amilase, lipase dan protease
Biosintesis HCL lambung
Biosintesis cairan empedu

ABSORPSI

Absorpsi zat-zat makanan


Zat-zat yang diabsorpsi secara aktif dan atau pasif.
Zat-zat yang diangkut kehati tanpa proses dalam sel mukosa
usus halus dengan zat-zat yang diproses.
Dehidrasi dan gangguan elektrolit yang disebabkan gangguan
reabsorpsi air di saluran penernaan.
Proses pembusukan

Zat-zat yang terbentuk dari proses deaminasi & dekarboksilasi


oleh flora usus
Mikroorganisme dalam usus
Pencernaan karbohidrat dalam saluran cerna menghasilkan
monosakarida
Proses pencernaan makanan karbohidrat shg menghasilkan
glukosa
Interkonversi zat-zat galaktosa, fruktosa dalam sel hepar/
mukosa usus halus

7. GIZI
Pokok Bahasan
1. Gastroesopha-geal
reflux disease
(GERD)
2. Cirrhosis

Sub Pokok Bahasan


1. Gangguan sistem GI-Hepatobilier terhadap asupan nutrisi
2. Pengaruh makanan/minuman spesifik terhadap gejala GI
3. Status Gizi pada penyakit GI-Hepatobilier

3. Irritable bowel
syndrome

4. Terapi Nutrisi Medik pada penyakit GI-Hepatobilier

8. PARASITOLOGI
Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan


1.1. Infestasi nematoda usus : enterobiasis, toxocariasis ,
trichinosis
1.2. Infestasi trematoda : schistosomiasis japonicum dan
schistosomiasis mansoni
1.3. Infestasi cestoda usus :taeniasis saginata,taeniasis
solium, taeniasis asiatica, hymenolepiasis nana,
echinococcosis granulosus
1.4. Infestasi protozoa usus: amoebiasis, gi-ardiasis,
balantidiasis

9. FARMAKOLOGI
Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

10

1. Obat-obat yg
mpengaruhi
motilitas sl cerna
(antiemetik,
prokinetik,
antispasmodik,
antidiare)

1.1. Memahami obat yang digunakan untuk mengatasi


keadaan mual dan muntah
1.2. Memahami farmakologi sediaan yang bersifat pro kinetik
1.3. Memahami farmakologi antispasmodik
1.4. Memahami farmakologi antidiare

2. Kolekinetik dan
koleretik

2.1. Memahami farmakologi sediaan kolekinetik dan koleretik


2.2. Memahami bile acid therapy for gallstone

3. Antitukak peptik

3.1. Memahami fisiologi sekresi asam lambung


3.2. Memahami sediaan yang digunakan untuk mengurangi
asiditas intragastrik
3.3. Memahami sediaan yang bekerja melindungi mukosa
gastroduodenal

4.Obat yang
digunakan pada
IBS
5. Sediaan yang
mpengaruhi
pencernaan

4.1. Memahami sediaan yang digunakan pada IBS

6. Drug used to treat


variceal
hemorrhage
7. Katartik-laksansia
1. Peresepan

6.1. Memahami farmakologi sediaan yang digunakan pada


perdarahan varises
7.1. Memahami sediaan laxative
Peresepan obat pada GIS

2. Interaksi obat

Interaksi obat peresepan polifarmasi obat GIS

3. Cara Pemberian
Obat

Cara Pemberian Obat pd hewan percobaan

5.1. Memahami farmakologi sediaan yang mempengaruhi


pencernaan

10. PATOLOGI ANATOMI


Pokok Bahasan
1. Penyakit Rongga
Mulut

2. Penyakit
Esophagus
3. Penyakit Lambung

Sub Pokok Bahasan


1.1. Memahami Penyakit Pada Rongga Mulut
1.2. Memahami Tumor Pada Rongga Mulut
1.3. Memahami Penyakit Kelenjar Ludah
2.1. Memahami Penyakit Esophagus
3.1. Memahami Gastritis
3.2. Memahami Tumor lambung

11

4. Kelainan Pada
Usus

4.1. Memahami Kelainan Anomali Pada Usus


4.2. Memahami Kelainan Pembuluh Darah Usus
4.3 Memahami Penyakit Yang Berhubungan Dengan Diarhea
4.4. Memahami Idiopathic Inflammatory Bowel Disease

5. Penyakit Pada
Hepatobiliari Sistem

4.5.Memahami Polyps Usus


4.6. Memahami Tumor Usus
5.1. Memahami Hepatitis, Liver Failure, Portal Hypertension
5.2. Memahami Hepatic Tumor

6. Penyakit Pada
Eksokrin Pankreas

6.1. Memahami Penyakit Obstruktif Saluran Empedu


6.2. Memahami Gallbladder Cancers

11. PATOLOGI KLINIK


Pokok Bahasan
Diagnostik
laboratorium hepar,
pankreatitis dan Capankreas

Sub Pokok Bahasan


Kelainan laboratorium Tes fungsi hati dan empedu

Kelainan laboratorium pada sirosis hepatis, hepatoma


Kelainan laboratorium pada pankreatitis dan Ca Pankreas
Diagnostik laboratorium Hepatitis A, B
dan C

IgM HAV. IgG HAV, HBsAg Anti Hbe, Anti HBc, IgM Anti HCV

12. ANAK
Pokok Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sub Pokok Bahasan


Pendahuluan Gastroenterologi Anak
Keseimbangan Cairan Tubuh
Diare
Konstipasi
Muntah
Jaundice
Encephalopathy & Gangguan Menelan
Perut gembung & perdrhan sal.cerna

12

9. Sakit perut
10.Failure to thrive (ggn pertumbuhan)
11.Absorpsi Makromolekuler oleh usus
12.Peranan antidiare pd diare akut
13.Intoleransi Laktosa
14.Metabolik Asidosis pada diare
15.Pemberian Cairan Rumatan pd bayi & anak
16. Pentingnya daya tahan tubuh alami
13. PENYAKIT DALAM
Pokok Bahasan
Penyakit Esophagus

Sub Pokok Bahasan


Memahami Penyakit Esophagus
1. Memahami Gastritis

Penyakit Lambung
Kelainan pada
Duodenum

Memahami Tukak Duodeni

Kelainan pada usus


halus

Memahami kelainan fungsi usus halus

Penyakit pada usus


besar/colon

1. Memahami kelainan fungsional usus besar/colon

Penyakit Hati

2. Memahami kelainan organik usus besar/colon


3.Memahami Hematokezia
4. Memahami Tumor Colon
1.Memahami Ikterus
2.Memahami Hepatitis
3. Memahami Liver failure dan Portal hypertension
4. Memahami Hepatic Tumor

Penyakit Pankreas
Penyakit Empedu

1. Memahami Pankreatitis
2. Memahami Tumor Pankreas
1. Memahami Kolesistitis dan Kolelitiasis

14. RADIOLOGI
Pokok Bahasan
Tractus Digestivus

Sub Pokok Bahasan


Pem.Tract.Digestivus

15. FORENSIK

13

Pokok Bahasan
Autopsi Lambung

Sub Pokok Bahasan


* Drawing
* Lamanya Kematian
* Keracunan
* Trauma
* Penyakit

Autopsi Hepar

* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit

Autopsi Ginjal

* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit

Autopsi Limpa

* Aspeksia
* Trauma
* Penyakit

16. BEDAH
Pokok Bahasan
Physical Examination
Esophagus

Diaphragma
Stomach and
Duodenum
Abdominal wall and
Hernia

Acute Abdomen

Sub Pokok Bahasan


Abdominal Examination
Digital Rectal Examination
Esophageal atresia
Achalasia
Esophageal rupture
Diaphragmatic hernia
Gastrointestinal bleeding
Gastric and duodenal ulcers (perforation)
Gastric and Duodenal tumor
Inguinal Hernia, Direct and Indirect
Femoral hernia
Epigastric hernia
Incisional hernia
Umbilical hernia
Peritonitis
Abscess in Pouch of Douglas
Ileus
Perforation
Acute Appendicitis
Appendicular abscess
Mesenteric lymphadenitis

14

Liver

Gall Bladder,bile duct


and pancreas
Jejenum, ileum

Colon

Liver cell adenoma


Hepatocellular Carcinoma
Cholangiocarcinoma
Chole(docho)lithiasis
Acute cholecystitis
Hydrops of gall bladder
Empyema of Gall bladder
Pancreatitis
Intestinal atresia
Meckels diverticulum
Umbilical fistula, omphalocele-gastroschisis
Malrotation
Rectal, anal prolaps
Hemorrhoids
(Peri)anal abscess
Fistula
Anal fissure
Colo-rectal tumor

17. BEDAH ANAK


Pokok Bahasan
1. Kelainan pada
esophagus

2. Kelainan pada
diaphragma
3. Kelainan pada
dinding abdomen
dan hernia

Sub Pokok Bahasan


1.1. Esophageal atresia
1.2. Corrosive lesions of esophagus
1.3. Reflux esophagitis
1.4. Gastro esophageal reflux
2.1 Diaphragmatic hernia (congenital)
2.2 Hiatus hernia
3.1. Inguinal hernia, direct & indirect
3.2. Femoral hernia
3.3 Epigastric hernia
3.4. Incisional hernia
3.5. Umbilical hernia

4. Akut abdomen

4.1. Peritonitis tuberculosis


4.2. Perforasi
4.3. Akut appendicitis
4.4. Appendicular abses
4.5. Ileus

5. Kelainan pada hati

5.1. Amoebic liver abses


5.2. Biliary atresia

15

6. Kelainan pada
jejunum dan ileum

7. Kelainan pada
colon

6.1. Intestinal atresia


6.2. Meckel's diverticulum
6.3. Umbilical fistula, omphalocele gastroschisis
6.4. Malrotation
6.5. Pyloric stenosis
6.6. Intussussception
7.1. Necrotizing enterocolitis
7.2. Diverticulosis/ diverticulitis
7.3. Rectal, anal prolaps
7.4. Fistula
7.5. Anal fissure
7.6. Anal atresia
7.7. Crohn's disease
7.8. Hirschsprung's disease

18. IKK
Pokok Bahasan
Global Strategy
Hepatitis B Prevention

Sub Pokok Bahasan


Epidemiology
Transmission
Clinical Features
Geographical Distribution

Hepatitis B
Immunization
Strategies

Routine infant vaccination


Prevention of perinatal HBV transmission
Catch-up vaccination of older persons
Management Guideline
Information for Health Workers and Parents

Hepatitis B Vaccine

- Vaccine
- Monitoring vaccine coverage
- Advocacy and
Communication
- Assessing hepatitis B
disease burden and the
impact of hepatitis B
Immunization

16

LINGKUP BAHASAN BLOK TAMBAHAN


BLOK COMMUNITY RESEARCH PROGRAM-V

Pokok
Bahasan
Prognosis

Harm

Sub
Pokok
Bahasan
Critical
Appraisal
(1)

Strategi
Pembel
ajaran

Kode
Tahapan

Narasumber

DK-1

TIM

Critical
Appraisal
(2)

DK-2

TIM

Harm
EBM

Kuliah

GIS-K5CRP5

Sutomo Kasiman / Isti Ilmiati

Kuliah

GIS-K6CRP5

Sutomo Kasiman / Isti Ilmiati

Critical
Appraisal
(1)

DK-3

TIM

Critical
Appraisal
(2)

DK-4

TIM

17

BLOK BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM-V

Pokok
Bahasan

Hukum
Kesehatan

Sub Pokok Bahasan

Strategi
Pembelajaran

Sistem Peradilan
RI dalam
Penanganan
Malpraktik Medik

Kode
Tahapan

Narasumber

GIS-K11BHP5

dr. Radita G / dr. Mutiara

Kuliah

Lingkup Bahasan:
Aspek Etik dalam Masalah Modern
Aspek Etik Aspek etik yang
dalam
berhubu-ngan
Masalah
dengan eKuliah
Modern
Health

GIS-K12BHP5

Prof.Rozaimah / dr. Mutiara

IV.B REFERENSI
Edisi/
Departemen

Judul Buku

Penulis

Penerbit

Hal
Tahun

Parasitologi

Patologi
Anatomi
Farmakologi
Fisika
Kedokteran

Foundation of
Parasitology

Gerald D S,
Larry R

Mc Graw
Hill

2005

Medical
Parasitology

Markel and
Voges

WB
Saunders

1999

Tropical Medicine

Hunters

WB
Saunders

2000

Basic pathology
Pathology
Basic & Clinical
Pharmacology
Medical Physica

Rubin, Kumar
Rubin
BG. Katzung

Basic Science for


Nurses
Medical
Instrumentation

Ryan B

Cameron J.R.

Webster J.G

2006
2006
9th
Jhon Wiley
& Sons

405-407,
436-437,
448
276-279,
330, 347348, 342345
719-721,
783-785,
787-790
543
668
1034
109-110
81

Jhon Wiley
& Sons

99-102

18

Patologi
Klinik

Gizi

Anatomi

Clinical Diagnosis
and Management
by Laboratory
Methods
Clinical Chemistry
in Diagnosis and
Treatment
Krauses Food
Nutrition

Richard A. Mc
Pherson,
Matthew R.
Pincus
Philip D. Mayne

Nutrition in the
prevention and
treatment of
disease
Alat-alat Dalam

Coulstom AM,
Rock CL,
Monsen ER

Atlas of Human
Anatomy
Fisiologi

Biokimia
Mikrobiologi
Bedah

Forensik

Histologi

Review of
Medical
Physiology
Textbook of
Medical
Physiology
Human
Physiology: from
Cells to System,
Nutrition digeston
& absorption
Medical
Microbiology

Mahan LK &
Escott-Stump S

Kahle, Leonard,
Paltzer
Spatelhotz,
Hand

21st
/2007
6th /
2005
WB
Saunders
Co
Acad Press

10th /
2000

Hipokrates

6/
1999
7th

2001

JB
Lippincott
Co
Mc Graw
Hill,

22th/2
004

Guyton AC

EB
Saunders

9th /
2004

Sherwood L

Thomson
Brooks/Col
e
Harper

6th /
2007

Lange
Medical
Book
Penerbit
Buku
Kedokteran
EGC
McGrawHill

22nd
Ed.,20
01
2005/
edisi2

Ganong WF,

Robbert K.
Murray
Jawetz, Melnick
& Adelberg's

Buku-Ajar Ilmu
Bedah

R.Sjamsuhidaja
t
Wim de Jong

Schwartzs
Principles of
Surgery
Forensic
Pathology

F.Charles
Brunicardi, et al

Principle of
Forensic
Medicine

Apurba Nandy

Histologi Dasar

dr. Yan

Bernard Knight

OxfordUniv
er-sity
Press
New
Central
Book
Agency (P)
LTD.

26th

212-51

474-477

2004/
Edisi8
2nd /
1996
1996

Ed. 10

278-311

19

Text & Atlas

Tembayong

Bloom & Fpwcet

dr. Yan

Buku Ajar

Tembayong

Edisi

500-612

12

Histologi
Penyakit

Principles of

Dalam

Internal Medicine

Radiologi

Textbook of
David Sutton
Radiology and
Medical Imaging
Vol. 1 & 2
Petunjuk
Pelaksanaan
Imunisasi
Hepatitis B. Dirjen
Pemberantasan
Penyakit Menular
& Penyehatan
Lingkungan
Pemukiman
DepKes RI 1996

IKK

Anak

Textbook of
Pediatric

Harrison.s

Mc Graw

15th

Hill

Nelson

REFERENSI COMMUNITY RESEARCH PROGRAM-V


Edisi/
Judul Buku

Penulis

Penerbit

Hal
Tahun

Medical
epidemiology
How to practice
and teach EBM

LANGE
Sharon E. Straus, et
al

Clinical
epidemiology

Robert H Fletcher, et
al

Elsevier
Churchill
livingstone

2004

3rd ed.

20

REFERENSI BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM V


Edisi/
Judul Buku

Penulis

Penerbit

Hal
Tahun

WHO SEARO

WHO

The Blackwell Guide


to Medical Ethics
Medical Ethics
Manual
Bioetik dan Hukum
Kedokteran
Hukum Kesehatan,
Rambu rambu bagi
Profesi Dokter
Kajian Bioetika 2005
Malpraktik
Kedokeran

Rhodes R.,
Francis L.P.,
Silvers A
Budi Sampurna,
Zulhasmar
Syamsu, Tjetjep
Dwija Siswaja,
Sofyan Dahlan
M.Sajid
Darmadipura
Drs.H.Adani
Chazawi,SH

Blackwell
Publishing

2007

World Medical
Assosiation Inc
Pustaka Dwipar

2005

Badan Penerbit
Universitas
Diponegoro
Unit Biotica FK
UNAIR
Bayumedia
Publishing

2005

Edisi 3,
2005
2005
2007

V. METODA PENGAJARAN
A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup Sistem Gastrointestinal dan membangkitkan minat mahasiswa untuk
memahami blok ini.
B. KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materimateri yang berhubungan dengan Sistem Gastrointestinal , sehingga akan
memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah
tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian
kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
Topik kuliah pada Sistem Gastrointestinal :
No.
1
2
3

Topik Kuliah
Struktur makroskopis sistem pencernaan
Struktur mikroskopis sistem pencernaan
Kelenjar yg mempengaruhi sistem pencernaan

Kode
Tahapan
K-1
K-2
K-3

Departemen

Waktu

Anatomi

50
50
50

Histologi

21

4
5
6
7

10
11

12

Fisiologi pencernaan 1
Fisiologi pencernaan 2
Fisika pencernaan
Biokimia pencernaan
Kelainan pada rongga mulut
Herpes stomatitis
Oral thrush, acute necrotizing ulcerative gingivitis
Kelainan pada oesophagus
Odinofagia
Disfagia
Gangguan pasase oesophagus
Striktura oesophagus
Varises oesophagus
Gangguan motilitas oesophagus /
refluxoesophagitis
Corosive lesions of esophagus
Kelainan pada oesophagus
Esophageal atresia
Achalasia
Esophageal rupture
Gastro esophageal reflux
Kelainan pada diaphragma
Diaphragmatic hernia (congenital)
Hiatus hernia
Kelainan dinding abdomen dan hernia
Inguinal hernia (direct dan indirect)

K-4
K-5
K-6
K-7

Fisika
Biokimia

50
50
50
50

K-8

Peny.Dalam

50

K-9

Peny.Dalam

50

K-10

Bedah

50

K-11

Anak

K-12

Bedah

K-13

Peny.Dalam

K-14

Peny.Dalam

50

K-15

Peny.Dalam

50

K-16

Anak

50

Fisiologi

50

Femoral hernia
Epigastric hernia
Incisional hernia
13

14

15
16

Umbilical hernia
Kelainan pada lambung
Dyspepsia fungsional dan organik / Gastritis
Perdarahan saluran cerna / Gastrointestinal
bleeding
Varises oesophagus
Tukak peptik
Gastritis erosiva
Mallory-Weiss syndrome
Tumor lambung
Tukak peptik & komplikasinya
Zollinger-Ellison syndrome
Maldigestion
Malabsorption

22

17

18

19
20
21

Gagal tumbuh
Enteritis
Kelainan pada usus halus
Intestinal atresia
Meckel's diverticulum
Umbilical fistula, omphalocele gastroschisis
Malrotation
Pyloric stenosis
Intussussception
Kelainan pada usus besar/colon
Gangguan fungsional Irritable Bowel
Syndrome (IBS)
Diverticulosis/diverticulitis
Colitis infectious
Tumor colon
IBD (Inflamatory Bowel Disease)
Necrotizing enterocolitis
Kelainan pada rectum
Prolaps rectum
Hemorrhoids
(Peri)anal abses
Fistula perianal

K-17

Bedah

50

K-18

Peny.Dalam

50

K-19

Peny.Dalam

50

K-20

Anak

50

K-21

Bedah

50

K-22

Bedah

50

K-23

Bedah

50

K-24

Bedah

50

K-25
K-26

Bedah
Anak

50
50

K-27

Peny.Dalam

50

K-28

Peny.Dalam

Fisura ani
22

Tumor rektum
Atresia ani
Penyakit Hirschsprung
Kelainan Akut Abdomen
Peritonitis

23

24
25
26
27

28

Abscess in Pouch of Douglas


Perforation
Mesenteric lymphadenitis
Acute Appendicitis
Appendicular abscess
Ileus obstruktif
Peritonitis tuberculosis
Kelainan pada hati
Hepatitis akut, kronik, viral dan non viral (hepatitis
A, B uncomplicated)
Hepatitis C
Cirrhosis hepatis dengan portal hipertensi serta
komplikasinya
Hepatik ensefalopati

50

23

29

30

31

32

33

34

35
36
37
38

39

Tumor pada hati


Liver cell adenoma
Hepatocellular carcinoma
Cholangiocarcinoma
Fatty liver
Amoebic liver abses
Kelainan pada empedu, saluran empedu dan
pankreas
Pankreatitis akut dan pankreatitis kronik
Kolesistitis akut
Kolesistitis kronik
Kolelithiasis
Chole(docho)lithiasis
Hydrops of gall bladder
Empyema of Gall bladder
Tumor pankreas
Kelainan saluran cerna pada anak
Pendahuluan Gastroenterologi Anak
Keseimbangan Cairan Tubuh
Konstipasi
Muntah
Encephalopathy
Gangguan Menelan
Perut gembung
Perdarahan saluran cerna pada anak
Sakit perut
Failure to thrive (gangguan pertumbuhan)
Absorpsi makromolekuler oleh usus
Pentingnya daya tahan tubuh alami
Diare / Gastroenteritis
Gastroenteritis dengan dehidrasi
Peranan antidiare pada diare akut
Jaundice / Hepatitis pada anak
Biliary atresia
Intoleransi Laktosa / Food intolerance
Pemberian cairan rumatan pada bayi & anak /
Dehidration
Food allergy
Mikroorganisme penyebab infeksi saluran
pencernaan
Bakteri
Pyogenic cocci ( Staphylococcus aureus)

K-29

Peny.Dalam
50

K-30

Peny.Dalam

50
K-31

Bedah
50

K-32

Anak
50

K-33

Anak

50
K-34

Anak
50

K-35

Anak

K-36

Anak

50
50

K-37

Anak

K-38

Anak

K-39

Mikrobiologi

50

50

24

40

41

Enterobacteriaceae ( Salmonella, Shigella,


Yersinia, E.coli Enteropathogen, Klebsiella,
Citobacter, Enterobacter)
Vibrionaceae (V. cholera, V. parahemolyticus,
V.vulnificus)
Campylobacter (C. jejuni)
Helicobacter (H. pylori)
Bacillaceae (B. cereus, Cl. Perfringens, Cl
botulinum, Cl.difficile)
Virus
Rotavirus
Norwalk virus
Calici virus
Virus Hepatitis tipe A
Jamur
C. albicans, C. parapsilosis
Actinomyces israelia
Aspergilus sp
Trichoderma sp
Paecilomyces variotii
Parasit penyebab infeksi saluran pencernaan
Infestasi nematoda usus : enterobiasis,
toxocariasis , trichinosis
Infestasi trematoda :schistosomiasis japonicum,
schistosomiasis mansoni
Infestasi cestoda usus :taeniasis
saginata,taeniasis solium, taeniasis asiatica,
hymenolepiasis nana, echinococcosis granulosus
Infestasi protozoa usus : amoebiasis, giardiasis,
balantidiasis (Amoebic liver abscess)

Patologi Anatomi pada Kelainan saluran cerna &


hati
Menjelaskan deskripsi dan proses patologi herpes
stomatitis, oral thrush, acute necrotizing ulcerative
gingivitis
Patologi mucocele, pyogenic granuloma dan tumor
jinak squamous papilloma, fibroma lipoma,
neurofibroma dan hemangioma
Tumor ganas rongga mulut
Patologi leukoplakia, squamous cell carcinoma
Patologi sialolithiasis, parotiditis dan sjorgen

K-40

Parasitologi

50

P.Anatomi
K-41

25

syndrome
Tumor jinak kelenjar ludah
Patologi pleomorphic tumor dan arthin tumor
Patologi adenocarcinoma, mucoepdermoid
carcinoma dan adenoid cystic carcinoma
Kelainan pada oesophagus
Patologi kelainan akibat anatomi dan perge
rakan esophagus
Patologi proses inflammasi esophagus/corossive
lesion esophagus
Patologi reflux esophagitis
Patologi esophageal squamous cell carcinoma
Kelainan pada gaster
Patologi gastritis
Perbedaan morfologi gastritis akut dan gastritis
khronis
Patologi gastric adeno carcinoma
Patologi gastric lymphoma
Kelainan pada colon
Patologi hirschprung disease dan congenital
megacolon
Patologi Ischemic Bowel disease
Patologi Haemorrhoid
Patologi infectious enterocolitis
Patologi malasorption syndrome
Patologi Chron Disease
Patologi Ulcerative Colitis
Patologi non neoplastic polyps dan adenomatous
polyps
Patologi multiple poly posis syndrome
Patologi colorectal
Patologi small intestine adenocarcinoma
Patologi carcinoid tumor
Patologi lymphoma
Kelainan pada hati
Penyakit dan transmisi Hepatitis Viral Akut.
Penyakit dan transmisi Hepatitis Viral Khronik
Patologi dari Acute Liver Failure
Patologi Liver Chirosis
Patologi Portal Hypertension
Patologi Hemangiona , Adenoma pada hepar
Patologi Hepatocellular carcinoma,
Cholangiocarcinoma, Hemangio sarcoma dan
metastatic Tumor
Kelainan pada empedu
Patologi dari Cholelithiasis, Biliary Colic, Acute

50

26

42

43

44

45

46

47

Chocystitis dan Ascending Cholangitis


Patologi Adenocarcinoma of the Gallbladder dan
Adenocarcinoma of the Extrahepatic Biliary Ducts
Diagnostik laboratorium untuk kelainan saluran
cerna
Kelainan laboratorium Tes fungsi hati dan empedu
Kelainan laboratorium pada sirosis hepatis,
hepatoma
Kelainan laboratorium pada pankreatitis dan Ca
Pankreas IgM HAV. IgG HAV, HBsAg Anti Hbe,
Anti HBc, IgM Anti HCV
Diagnostik radiologi untuk kelainan saluran cerna
Menyebutkan cakupan tract.digestivus
Menyebutkan ukuran normal tract.digestivus
Menjelaskan metode pemeriksaan untuk
Mengetahui kelainan tract.digestivus :
Plain abdomen foto
Invertogram/knee chest posisi
Sialografi
Oesophagografi
Maag-duodenal foto/mdf/ba meal
Barium follow through
Colon in loop/ba enema
Lopografi
Appendicogram
USG abdomen ( upper + lower)
Computed tomografi dgn dan tanpa kontras
Peran radiologi untuk kelainan saluran cerna
Diagnostik forensik untuk kelainan saluran cerna
Autopsi Lambung
Autopsi Hepar
Autopsi Ginjal
Autopsi Limpa
Obat-obat yang mempengaruhi saluran cerna-1
Memahami obat yang digunakan untuk mengatasi
keadaan mual dan muntah
Memahami farmakologi sediaan yang bersifat pro
kinetik
Memahami farmakologi antispasmodik
Memahami farmakologi antidiare
Memahami farmakologi sediaan kolekinetik dan
koleretik
Memahami bile acid therapy for gallstone
Memahami fisiologi sekresi asam lambung
Memahami sediaan yang digunakan untuk
mengurangi asiditas intragastrik

K-42

P. Klinik

50

K43

P. Klinik

50

K44

Radiologi

50

K-45

Radiologi

50

K-46

Forensik

50

K-47

50
Farmakologi

27

Memahami sediaan yang bekerja melindungi


mukosa gastroduodenal
Memahami sediaan yang digunakan pada IBS

48

49

50

Obat-obat yang mempengaruhi saluran cerna-2


Memahami farmakologi sediaan yang
mempengaruhi pencernaan
Memahami farmakologi sediaan yang digunakan
pada perdarahan varises
Memahami sediaan laxative
Gangguan sistem pencernaan terhadap asupan
nutrisi
Memahami medical nutrition therapy pada GERD
Memahami general principles dari medical nutrition
therapy
Memahami strategy to manage reflux
Memahami micronutrient yang dibutuhkan berupa
B12, iron, calcium
Memahami peranan dari n-3 and n-6 fatty acids
Memahami parameters for nutrition evaluation
Memahami medical nutrition therapy berupa
energy, carbohydrate, lipid, protein, viatmin and
minerals, herbal supplement
Memahami medical nutrition therapy pada IBS
Memahami nutrient intake
Memahami diet for specific GI pattern of IBS
Memahami role of foods in the management of the
symptoms
Dapat menilai perubahan patologis saluran cerna
Dapat menjelaskan jenis makanan/minuman yang
dapat menimbulkan gejala GI
Dapat menilai status gizi penyakit GI kronis dan
penyakit hati
Menjelaskan modifikasi diet pada gangguan GI
Menjelaskan bentuk terapi nutrisi medik pada
penyakit GI kronis dan penyakit hati kronis
Menyebutkan kebutuhan zat gizi utama pada
penyakit hati kronis
Global strategy Hepatitis B prevention
Hepatitis B vaccine
Vaksin rotavirus

K-48

Farmakologi

50

K-49

Gizi

50

K-50

IKK

50

28

C. PROBLEM BASE LEARNING (PBL)


Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali
diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Sistem Gastrointestinal .
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator
bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan
tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam
belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui
masalah yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu,
serta mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.
Pertemuan Tutorial
(Diskusi Kelompok)
Pemicu 1

Pemicu 2

Pemicu 3

Pemicu 4

Tujuan
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
struktur dan fisiologi sistem Sistem
Gastrointestinal
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
kelainan pada sistem Sistem
Gastrointestinal
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
kelainan pada sistem Sistem
Gastrointestinal
Menjaring kemampuan mahasiswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
kelainan pada sistem Sistem
Gastrointestinal dalam lingkup bioetik

Kode Tahapan

Waktu

GIS-Pc.1-T1
GIS -Pc.1-T2
GIS -Pc.1-Pleno

3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit

GIS -Pc.2-T1
GIS -Pc.2-T2
GIS -Pc.2-Pleno

3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit

GIS -Pc.3-T1
GIS -Pc.3-T2
GIS -Pc.3-Pleno

3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit

GIS -Pc.4-T1
GIS -Pc.4-T2
GIS -Pc.4-Pleno

3 x 50 menit
3 x 50 menit
2 x 50 menit

D. BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan
pemahaman konsep
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

29

E. PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Patologi Anatomi,
Patologi Klinik, Parasitologi, Farmakologi, dan Fisika Kedokteran sesuai jadwal
kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45
mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan
dalam melaksanakan praktikum.

mahasiswa

Tujuan umum praktikum agar mahasiwa:


1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan
dan belajar mandiri.
2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.
Kegiatan praktikum dalam blok Sistem Gastrointestinal terdiri dari:
Uraian Kegiatan

Minggu 1

Minggu 6

Minggu 7

Anatomi Saluran Gastrointesinal


Struktur Histologi lapisan dinding dan
organ yang berhubungan dengan saluran
pencernaan
Pemeriksaan Ultrasonografi dan
Endokospi pada saluran pencernaan
Susunan Pencernaan dan Hati serta
saluran empedu
Pemeriksaan Transudat & Eksudat serta
pemeriksaan tinja
Pengenalan bentuk-bentuk parasit usus
pada manusia
Bentuk sediaan obat& cara pemberian
obat pada sistem gastrointestinal

Kode
Tahapan
GIS-Pr1

Jam

Ruangan

3 x 50'

Anatomi

GIS-Pr2

3 x 50'

Histologi

GIS-Pr7

3 x 50'

Fisika
Kedokteran

GIS-Pr3

3 x 50'

Pat.Anatomi

GIS-Pr4

3 x 50'

Pat.Klinik

GIS-Pr5

3 x 50'

Parasitologi

GIS-Pr6

3 x 50'

Farmakologi

F. SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan.
Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45
mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan
dibimbing oleh fasilitator.

30

Kegiatan Skills lab dalam Blok Sistem Gastrointestinal terdiri dari :


Uraian
Minggu-1

Kode
Tahapan
GIS-SL1

Jam

Ruangan

3 x 50

Ruang skills lab

GIS-SL2

3 x 50

Ruang skills lab

GIS-SL3

3 x 50

Ruang skills lab

Minggu-5

Anamnese Penyakit yang


berhubungan dengan Sistem
Gastrointestinal
Pemeriksaan Fisik Sistem
Gastrointestinal
Prosedur Pemasangan NGT

Minggu-5

Digital Rectal Examination

GIS-SL4

3 x 50

Ruang skills lab

Minggu-6

Prosedur Pemasangan Infus (IV


line)
Anamnese Kelainan Payudara

GIS-SL5

3 x 50

Ruang skills lab

GIS-SL6

3 x 50

Ruang skills lab

Pemeriksaan Fisik Kelainan


Payudara

GIS-SL7

3 x 50

Ruang skills lab

Minggu-2

Minggu-7
Minggu-7

VI.SARANA DAN PRASARANA


A. RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Reguler Semester IV/VI (untuk Kelas A1 dan
B1) dan Ruang Kuliah Reguler Semester IV/VI (untuk Kelas A2 dan B2).
B. DISKUSI
1. Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
Kelompok 11
Kelompok 12
Kelompok 13
Kelompok 14
Kelompok 15

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi Anatomi 1
Ruang Diskusi Anatomi 2
Ruang Diskusi Anatomi 3
Ruang Diskusi Anatomi 4
Ruang Diskusi Anatomi 5
Ruang Diskusi Kimia 1
Ruang Diskusi Kimia 2
Ruang Diskusi Kimia 3
Ruang Diskusi Kimia 4
Ruang Diskusi Fisika 1
Ruang Diskusi Fisika 2
Ruang Diskusi Fisika 3
Ruang Diskusi Fisika 4
Ruang Diskusi Fisika 5
Ruang Diskusi Fisika 6

31

2. Pleno Pakar dilaksanakan di Ruang Seminar


C. PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium:
- Departemen Anatomi
- Departemen Histologi
- Departemen Patologi Anatomi
- Departemen Patologi Klinik
- Departemen Parasitologi
- Departemen Farmakologi
- Departemen Fisika Kedokteran

D. SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai
kelompok praktikum masing-masing

VII. EVALUASI
A. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA
Syarat Mengikuti Evaluasi adalah sbb:
Kehadiran Mahasiswa:
1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti minimal 80% kegiatan pendidikan
yang meliputi tutorial, perkuliahan dan praktikum.
2. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti 100% Skills lab.
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok
(Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masingmasing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir
semester.
EVALUASI MATA KULIAH

Syarat mengikuti ujian :


Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada
semester berjalan.
Bentuk evaluasi
Bobot Ujian Akhir Blok
Bobot Ujian Akhir Semester

: Multi Disciplinary Examination (MDE)


: 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi
: 15% dari keseluruhan penilaian evaluasi

32

EVALUASI TUTORIAL

Syarat mengikuti ujian :


Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan
yang terjadwal pada semester berjalan.
Evaluasi
Proses
tutorial

Materi
tutorial
Materi
tutorial

Bentuk Evaluasi
Lembar ceklis oleh Tutor di
setiap pertemuan tutorial, terdiri
dari:
Knowledge mahasiswa
pada saat tutorial
berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
8%
Skill mahasiswa pada saat
tutorial berlangsung: 10%
PAQ (Problem Analyse
Questions)
Makalah individual

Bobot
Pelaksanaan
penilaian
30%
Di setiap tutorial

20%
10%

Pada ujian akhir


blok
Pada akhir blok

EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan
apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/
departemen yang berlaku.
- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum
selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya
Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada)
- Proses pelaksanaan praktikum
- Laporan/ jurnal
- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah

SISTEM PENILAIAN:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;
2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester
Evaluasi Skills Lab:
Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa
wajib lulus semua station.
Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E).

33

Ketidakhadiran Mahasiswa:
Alasan ketidak hadiran yang dapat dibenarkan, adalah:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan
dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan
pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak
berwenang (pimpinan fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok
tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali
untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan
pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau
kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen
atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh
mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
1. Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi. Nilai
tertinggi bagi ujian remedial adalah B
2. Mahasiswa yang memperoleh nilai C atau C+ dengan ketentuan:
a. Mendaftar ke Divisi Assessment MEU selambat-lambatnya dua minggu
sebelum ujian berlangsung
b. Nilai yang di ambil adalah nilai terakhir

VIII NARASUMBER
Departemen Anatomi
- dr. Fitriani Lumongga
- dr. Sufitni, M. Kes
Departemen Histologi :
- dr. Zukesti Effendi
- dr. Feby Yanti Harahap
Departemen Fisika Kedokteran :
- dr. Zairul Arifin, Sp.A, DAFK
- dr. Keriahen Bangun

34

Departemen Biokimia :
- dr. Rusdiana
- dr. Mutiara Indah Sari/dr. T. Helvi Mardiani
Departemen Fisiologi :
- dr. Yudi Herlambang
- dr. Dedi Ardinata, M.Kes
Departem Parasitologi :
- dr. Yoan Carolina Panggabean
- dr. Lambok Siahaan
Departemen Mikrobiologi :
- dr. Nurdin Siregar, Sp.MK
- dr. Rahmat Sjah, DMM, Sp.MK
Departemen Farmakologi & Terapeutik
- Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK
- dr. Zulkarnain Rangkuti
- dr. Tri Widyawati
Departemen Gizi :
- DR. dr. Harun Al Rasyid Damanik, Sp.PD, Sp.GK
- dr. Dian Kemala Sari, MGz, Sp.GK
Departemen Patologi Anatomi :
- Prof. dr. Gani Tambunan, Sp.PA
- Dr. T. Ibnu Alferally, SP.PA
Departemen Patologi Klinik :
- dr. Zulfikar Lubis, Sp.PK, FISH
- dr. Ozar Sanuddin, Sp.PK
Departemen Kedoktran Kehakiman :
- dr. Guntur Bumi Nasution, Sp.F
- dr. Rita Mawarni, Sp.F
Departemen Kesehatan Anak :
- Prof. Atan Baas Sinuhaji, Sp.A(K)
- dr. Supriatmo, Sp.A(K)
- dr. Selvi Nafianti, Sp.A
- dr. Johannes H. Saing, Sp.A
Departemen Radiologi :
- Prof. dr. Abdul Rasyid, Sp.Rad, Ph.D
- Dr. Evo Elidar, Sp.Rad
Departemen Penyakit Dalam
- Prof. dr. Lukman hakim Zain, Sp.PD-KGEH (K)
- Dr. Mabel Sihombing, Sp.PD-KGEH (K)
- Dr. Sri Maryun Sutadi, Sp.PD, KGE H(K)

35

- Dr. Juwita Sembiring, Sp.PD-KGEH (K)


- Dr. Bethin Marpaung, Sp.PD-KGEH (K)
- Dr. Leonardo B. Dairi, Sp.PD
- Dr. Dasril Effendi, Sp.PD
- Dr. Rustam Effendi, Sp.PD
Departemen Bedah :
- Prof. dr. Bachtiar Surya, Sp.B-KBD
- dr. Ismet, Sp.B
- dr. Budi Irwan, Sp.B-KBD
- dr. Sahbuddin Harahap, Sp.B
- dr. Asmui Yosodiharjo, Sp.B, Sp.BA
- dr. Mahyono, Sp.B, Sp.BA
- dr. Erjan Fikri, SP.B, Sp.BA
- dr. Iqbal, Sp.BA
- dr. Asrul, Sp.B-KBD
- dr. Liberty Sirait, Sp.B-KBD
Departemen Ilmu Kes. Masyarakat dan Ked. Komunitas
- dr. Juliandi Harahap, MA
- dr. Yuki Yunanda
Community Research Program-V
- Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD, Sp.JP(K)
- dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM, MPd.Ked.
Bioethics and Humanities Program V
- Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain Hamid, MS, Sp.FK
- dr. Mutiara Indah Sari
- dr. Radita N.A. Ginting
Filsafat :
- Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K)
- Prof. dr. Darwin Dalimunthe, Ph.D

36

Anda mungkin juga menyukai