A. Definisi
Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai oleh timbulnya deficit
neurologis fokal secara mendadak yang menetap setidaknya 24 jam dan disebabkan
oleh kelainan sirkulasi otak. Faktor risiko yang signifikan mencakup hipertensi,
hiperkolesterolemia, diabetes, merokok, konsumsi alcohol dalam jumlah besar, dan
pemakaian kontrasepsi oral (Ganong & McPhee, 2011).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah
diakibatkan
Etiologi Stroke
Stroke iskemik
Dapat disebabkan oleh :
Oklusi trombotik (pembuluh besar arteri serebri utama, pembuluh kecil stroke
lacunar, oklusi vena)
Embolus (arteri ke arteri, kardioembolus)
Perdarahan
Dapat disebabkan oleh:
Perdarahan intraparenkim
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan subdural
Perdarahan Epidural
Infark iskemik hemoragic
(Ganong & McPhee, 2011)
3. Kolesterol tinggi
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit (resiko infark serebral)
6. Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
7. Kontrasepasi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar
estrogen tinggi)
8. penyalahgunaan obat (kokain)
9. konsumsi alkohol
(Smeltzer, 2002)
D.
E. Manifestasi klinis
Gejala - gejala CVA muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang disebabkan
oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. Gejala itu muncul bervariasi,
bergantung bagian otak yang terganggu.Gejala-gejala itu antara lain bersifat:
a.Sementara
Timbul hanya sebebtar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang
sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic attack
(TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah
menetap.
b.Sementara,namun lebih dari 24 jam
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic neurologic
defisit (RIND)
c.Gejala makin lama makin berat (progresif)
Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang dissebut
progressing stroke atau stroke inevolution
d.Sudah menetap/permanen
(Harsono,1996, hal 67)
Gangguan yang muncul tertulis pada tabel.
NO DEFISIT NEUROLOGIK
1.
DEFISIT LAPANG
PENGLIHATAN
a. Homonimus hemianopsia
(kehilangan setengah lapang
penglihatan)
MANIFESTASI
c. Diplopia
Penglihatan ganda
DEFISIT MOTORIK
a.
Hemiparese
b.
Hemiplegia
c.
Ataksia
d.
Disatria
Disfagia
DEFISIT SENSORI
Parestesia (terjadi pada sisi
DEFISIT VERBAL
a. Afasia ekspresif
b. Afasia reseptif
5.
c. Afasia global
DEFISIT KOGNITIF
6.
DEFISIT EMOSIONAL
F.
Patway
G. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan
Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
2. Angiografi serebral
membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau
obstruksi arteri
3. Pungsi Lumbal
-
I. Pengkajian
1. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif:
-
Data obyektif:
-
gangguan penglihatan
2. Sirkulasi
Data Subyektif:
-
Hipertensi arterial
3. Integritas ego
Data Subyektif:
-
Data obyektif:
-
Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan , kegembiraan
4. Eliminasi
Data Subyektif:
-
Inkontinensia, anuria
distensi abdomen ( kandung kemih sangat penuh ), tidak adanya suara usus(
ileus paralitik )
5. Makan/ minum
Data Subyektif:
-
Data obyektif:
-
6. Sensori neural
Data Subyektif:
-
nyeri kepala : pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub arachnoid.
Penglihatan berkurang
Sentuhan : kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada
muka ipsilateral ( sisi yang sama )
Data obyektif:
Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi ipsi
lateral
7. Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
-
Data obyektif:
-
8. Respirasi
Data Subyektif:
-
Tanda:
-
9.Keamanan
Data obyektif:
-
Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah dikenali
Intervensi :
Independen
-
Kolaborasi
-
Antihipertensi
Manitol
: kelemahan,
Intervensi
Independen
-
Mulai latihan aktif / pasif rentang gerak sendi pada semua ekstremitas
Topang ekstremitas pada posis fungsional , gunakan foot board pada saat
selama periode paralysisi flaksid. Pertahankan kepala dalam keadaan netral
menormalkan sirkulasi
-
Kolaboratif
-
Gangguan artikulasi
Intervensi
Independen
-
Kolaborasi :
-
perubahan
sensori transmisi,
Intervensi
Independen
-
Sederhanakan lingkungan
5. Kurang perawatan diri b.d kerusakan neuro muskuler, penurunan kekuatan dan
ketahanan, kehilangan kontrol /koordinasi otot
Ditandai dengan :
-
Kriteria hasil:
-
Intervensi:
-
Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang dilakukan atau
keberhasilannya.
Kolaborasi;
- Berikan supositoria dan pelunak feses
- Konsultasikan dengan ahli fisioterapi/okupasi
Intervensi:
-
Posisikan tubuh dan kepala untuk menghindari obstruksi jalan napas dan
memmberikan pengeluaran sekresi yang optimal
Penghisapan sekresi
8. Gangguan pemenuhan nutrisi b.d reflek menelan turun,hilang rasa ujung lidah
Ditandai dengan:
-
Kriteria evaluasi:
-
BB stabil
Intervensi;
-
Dorong pasien untukmkan diit tinggi kalori kaya nutrien sesuai program
Kolaborasi:
-
DAFTAR PUSTAKA
pendidikan
Tenaga
Kesehatan
Departemen
Kesehatan,
Asuhan