Anda di halaman 1dari 5

A.

Langkah Langkah Umum Analisis Data


Berikut penjelasan beberapa kegiatan penting yang wajib dilakukakan peneliti ketika
melakukan analisis data penelitian.
1. Melakukan Abstraksi Data
Teknik melakukan abstraksi data kualitatif sangat bervariasi. Istilah abstrkasi
dihubungkan dengan langkah-langkah melakukan abstraksi tiu sendiri, meliputi
pemberian koding atau label dan klasifikasinya (proses koding), melakukan distilasi atau
menyaring data atau menyususn tema atau katageri. Berikut penjelasan dari langkahlangkah melakukan abstraksi data yang dihasilkan :
a. Proses koding
Elemen inti analisis data pada pendekatan kualitatif adalah melekukan proses
koding. Proses koding adalah proses memberi defenisi tentang apa atau seperti apa
data yang sedang dipelajari peneliti (Charmaz, 2009). Proses ini dilakukan ppeneliti
dengan cara meredukasi data kedalam segmen-segmen tersebut, mengkombinasikan
atau membuat hubungan diantara segmen-segmen data yang sudah diberi label/ nama
menjadi sebuah katagori atau tema, kemudian menampilkannya dan membuat
perbandingan dalam bentuk gambar, grafik, atau tabel.
Setiap peneliti kualitatif menggunakan istilah koding untuk menganalisis data
penelitiannnya. Isitilah label atau kode dalam penelitian kualitatif dapat berupa
sebuah kata atau prase kalimat pendeng yang secara simbolik memiliki arti penting,
memiliki arti sederhana dan mudah diingat dari suatu data visual (Saldana,2009).
Semua peneliti kualitatif melakukan proses koding dengan tujuan untuk
menyederhanakan dan memfokuskan karakteristik spesifik dari data yang sudah
dikumpulkan (Richards & Morse, 2013). Proses koding bukan merupakan proses
yang kompleks, namun membutuhkan perhatian dan ketermpilan khusus dari peneliti
untuk dapat melakukan proses tersebut dengan benar.
Proses koding menggunakan kata-kata dalam bentuk gerund (-ingword)
yang secara eksklusif mengandung arti melakukan tindakan /aksi dalam data tersebut
(Charmaz,2009). Kata-kata atau prase atau kalimat pendek hasil proses koding
menggambarkan berbagai aktifitas sederhana yang dapat diamati oleh peneliti
(misal :membaca,bermain,menonton tv,minum kopi) dan berbagai tindakan
konseptual yang lebih umum (misal:berjuang,negosiasi,bertahan hidup dan
beradaptasi). Pada unumnya proses koding digunakan untuk semua jenis studi
kualitatif , terutama untuk menjelaskan aksi-aksi dengan tujuan mengatasi suatu
masalah (Corbin & Strausse,2007). Khusus untuk studi grounded theory, proses
koding terjadi secara simultan, yang dimulai dengan melakukan proses koding
inisial, aksial,dan diakhiri denga proses koding seleksi sehingga menghasilkan
kategori inti yang merupakan akhir proses koding dari data penelitian tersebut.
b. Membuat tema atu katagori

Tema atau kategori adalah hasil akhir dari proses koding, hasil kategorisasi data, dan
hasil refleksi analitik dari data yang dilakukan melalui proses koding. Pada tahap ini,
peneliti cenderung untuk mengembangkan daftar atau list koding yang lebih terinci
ketika melakukan telaah data basenya. Tema atau kategori adalah unit data atau
informasi yang luas yang terdiri dari gabungan beberapa kode / label yang telah
dikelompokkan membentuk suatu ide yang bersifat umum. Pembuatan tema atau
kategori merupakan tahap akhir dari melakukan abstraksi pada data yang telah
dihasilkan. Selama proses membuat tema atau ketegori, peneliti diwajibkan menusis
memo.
c. Penulisan memo
Memoing atau membuat memo merupakan satu keharusan yang dilakukan peneliti
ketika membuat tema atau kategori. Memo sebaiknya dibuat sesegera mungkin
setelah pengamatan atau wawancara yang dilakukan agar tidak hilang dari ingatan
peneliti. Catatan kejadian-kejadian yang dialami, diamati,berbagai ide yang muncul
dari hasil wawancara dibuatkan memo. Menulis memo pada kode-kode yang telah
ditemukan mulai dari awal proses analisis,akan membantu peneliti melakukan
klarifikasi tentang apa yang terjadi pada lokasi penelitian. Penulisan memo didasari
temuan kode-kode dan hasil kategorisasi data untuk dianalisis lebih lanjut. Aktifitas
menulis memo dilakukan secara terus menerus selama proses analisis data untuk
membantu peneliti menemukan kategori inti. Charmaz (2009) menjelaskan cara
menyusun memo atau alur narasi yang dituliskan pada suatu memo adalah sebagai
berikut:
1. Definisikan kategori atau tema sementara
2. Berikan penjelasan dengan lengkap tentang properti-properti karegorisasi
3. Spesifikasikan kondisi-kondisi yang menyebabkan terbentuknya atau tema
sementara tersebut, kemudian dapat dipertahankan, atau menuliskan perubahan
kondisi yang terjadi.
4. Jelaskan berbagai konsekuensi-konsekuensinya
5. Tampilkan bagaimana kategori-kategori tersebut saling berhubungan
2. Melakukan Interpretasi Data
Interpretasi data pada pendekatan kualitatif merupakan tahapan analisis data yang
merupakan tahap lanjutan dari tahap abstraksi data. Kategori atau tema sementara yang
dihasilkan dari tahap abstraksi data dikelompokan kedalam unit analisis data yang lebih
besar. Proses ini dimulai dengan membuat abstraksi data yaitu memberi kode atau label
dari data (berupa kata atau prase kalimat yang memiliki arti tertentu), kemudian membuat
formasi

kategori

atau

tema

sementara

dari

kode-kode

tersebut,

selanjutnya

mengorganisasikan tema-tema atau kategori tersebut kedalam unit-unit data yang lebih
besar. Unit-unit data yang lebih besar (yang akan menjadi tema atau kategori akhir)
tersebut menghasilkan suatu interpretasi atau gambaran yang dituliskan peneliti tentang

intisari (essence) atau mengartikan data sesuai substansi dari data yang dihasilkan.
Beberapa bentuk interprestasi data, pada umumnya didasarkan pada asumsi, dugaan atau
prasangka, pengetahuan dan institusi peneliti. Interprestasi data juga dapat dalam bentuk
konstruksi ide peneliti atau suatu kombinasi dari berbagai persepsi peneliti dari tema atau
kategori

akhir

yang

dihasilkan dari

analisis

data.

Kemudian,

peneliti

akan

menghubungkan interprestasinya dengan literatur-literatur sebelumnya.


Berikut contoh salah satu interprestasi yang diambil dari studi fenomenologi Afiyanti
(2004) tentang pengalaman para perempuan pertama kali menjalani kehamilan pertama
mereka :
Tema : Berbagai ketidaknyamanan fisik dipersepsikan sebagai suatu penyakit
Interprestasi peneliti berkenaan dengan tema di atas sebagai berikut :
Pengalaman atau apa saja yang sering kali di alami seorang perempuan pada
awal kehamilannya ? Pertanyaan tersebut mengawali wawancara peneliti kepada
setiap partisipan dalam studi ini. Hasil wawancara menunjukkan bahwa semua
partisipan mengalami berbagai ketidaknyamanan fisik, antara lain mengalami mual;
dan muntah, cepat merasa lelah, sering berkemih, dan mengalami rasa pahit pada
mulut. Kondisi ketidaknyamanan tersebut menyebabkan mereka mengalami kesulitan
untuk beradaptasi dengan suatu situasi yang secara alami terjadi pada awal masa
kehamilan. Sebagian besar partisipan merasa cemas dengan ketidaknyamanan
ketidaknyamanan tersebut. Keadaan mual dan muntah dipersepsikan mereka sebagai
suatu penyakit karena kondisi tersebut menyebabkan suatu ketidaknyamanan bagi
wanita yang mengalaminya. Satu partisipan menuturkan keadaan mual dan muntah
yang
dialaminya
setiap hari selama dua bulan pertama kehamilannya. Contoh kutipan
B. Analisis
Data
Hasil Observasi
Berbeda
dengansebagai
analisisberikut
data yang
berasal dari hasil wawancara analisis data terhadap hasil
partisipan
:
pengamatan sangat dipengaruhi oleh kejelasan mengenai apa saja yang ingin diungkap
..............Tidak ada waktu yang pasti tentang keadaan saya mengalami mual
peneliti melalui hasil pengamatan yang dilakukan. Untuk dapat mempresentasikan data hasil
dan muntah, tiap hari saya mengalami mual dan muntah yang berbeda-beda
observasi seefektif mungkin sesuai dengan tujuan penelitian, beberapa pilihan yang dapat
munculnya, kadang pagi hari, kadang sore hari. Setiap makan yang berbau
dipertimbangkan antara lain (Patton, 2002) :
bumbu saya
muntah,
saya peristiwa
merasakan
ketidaknyamanan
padaawal
dirihingga
saya, saya
1. Mempresentasikan
secara
kronologis
yang
diamati, mulai dari
akhir.
2. Mempresentasikan
insiden-insiden
kritis
atau
peristiwa-peristiwa
kunci
(key
events),
sering bertanya sakit apa saya ini, padahal saya sedang hamil.............
berdasarkan urutan kepentingan peristiwa tersebut.
3. Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda sebelum
mempresentasikan gambaran dan pola umumnya.
4. Memfokuskan analisis dan presentasi pada individu atau kelompok, bila individu atau
kelompok tersebut menjadi unit analisis primer.
5. Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi (misal : proses
seleksi, proses pengambilan keputusan, proses komunikasi dan lain sebagainya).

6. Memfokuskan pengamatan pada isu-isu utama, yang diperkirakan akan sejalan dengan
upaya menjawab pertanyaan utama penelitian.
C. Peran Peneliti
Selama proses analisis data, peneliti memiliki peran yang penting dalam mempertimbangkan
dan menentukan kelayakan data yang akan dihasilkan dari proses analisis data yang
dilakukannya. Berikut beberapa peran penting peneliti dalam kegiatan analisis datanya :
1) Peneliti menentukan berbagai pertimbangan tentang hasil koding, kategorisasi,
dekontektualisasi dan rekontektualisasi pada data yang akan di analisis.
2) Peneliti bertanggung jawab untuk meyakinkan kebenaran dan keterpercayaan data yang
akan dihasilkan.
3) Peneliti melibatkan diri dalam menganalisis data penelitiannya sebagai saksi utama tentang
keterpercayaan atau kebenaran data penelitiannya.
Patton

(2002)

menjelaskan

bahwa

proses

analisis

pendekatan

kualitatif

dapat

mengikutsertakan konsep-konsep yang muncul dari perkataan partisipan (indigenous


concepts) maupun dari konsep yang dikembangkan atau dipilih peneliti untuk menjelaskan
berbagai fenomena yang sedang di analisis (sensitizing concepts). Kata-kata kunci dapat di
ambil dari perkataan-perkataan partisipan yang oleh peneliti dianggap benar-benar tepat dan
dapat mewakili fenomena yang dijelaskan. Sementara itu, konsep yang diambil peneliti
umumnya adalah konsep yang telah dikenal dan digunakan dalam literatur atau disiplin ilmu
yang terkait.
D. Analisis dan Representasi Data Pada Pendekatan Fenomenologi
Analisis data pada pendekatan fenomenologi memiliki beberapa referensi pendekatan, yaitu
referensi dari pendekatan Colaizzi (1978); Giorgi (1985); Moustakas (1994) dan van Kaam
(1966). Namun pada intinya analisis data pada pendekatan fenomenologi menurut Creswell
(2013) menggunakan proses koding yang sistematik. Proses ini dimulai dengan
mendengarkan deskripsi verbal para partisipan, diikuti dengan kegiatan membaca dan
membaca kembali trankip verbatim. Peneliti menganalisis pernyataan-pernyataan spesifik dan
mengkatagorikan kedalam kluster-kluster yang akan membentuk suatu tema. Berikut langkah
secra umum proses analisis data pada metode fenomenologi :
Memberi gambaran pengalaman personal terhadap penomena yang diteliti, yaitu
peneliti mulai mendengarkan deskripsi verbal partisipan, membacadan membaca
ulang deskripsi tersebut. Selanjutnya, peneliti mengalalisis pernyataan spesifik untuk
melihat gambaran penuh tentang pengalamanya sendiri terhadap fenomena yang

diteliti.
Membuata data pernyataan yang signifikan. Peneliti menemukan pernyataanpernyataan, tentang bagaimana partisipannya mengalami berbagai pengalaman
mereka yang dibuat dalam suatu daftar pernyatan-pernyataan yang signifikan

Mengelompokan pernyataan yang signifikan tersebut dikumpulkan dalam suatu yunit

data atau informasi yang lebih besar, yang disebut unit meaning atau tem-tema
Menuliskan deskripsi atau interpretasi apa yang dialami para partisipan terkait
fenomena yang diteliti. Ini yang disebut suatu deskripsi tekstural tentang suatu
pengalaman- apa yang dialami- dan dilengkapi dengan contoh-contoh verbatim para

partisipan
Menuliskan bagaimana pengalaman yang dialami partisipan. Ini yang disebut dengan
deskripsi struktural, peneliti merepleksikan pada seting atau konteks fenomena yang
diteliti dialami partisipan. Sebagai contoh pada studi fenomenologi tentang
pengalaman perempuan pedesaan menjalani kehamilan pertamanya (afiyanti, 2009),
peneliti memberikan deskripsi strukturalnya tentang konteks fenomena dialaminya
berbagai perubahan fisik yang dialami para partisipan pada tiga bulan pertama, tiga

bulan kedua, dan tiga bulan terakhir.


Menuliskan deskripsi gabungan (intepretasi data), yaitu menggabungkan deskripsi
tertural dan struktural. Ini yang disebut inti sari ( Essence) dari pengalaman
partisipan dan merepresentasikan aspek inti dari studi fenomenologi yang dituliskan
peneliti yang melalui interprestasi data.
Contoh analisis data pada pendekatan fenomenologi dapat dilihat pada gambar
Esensi
fenomena
Brackting
pribadi

Pernyataan
signifikan

Unit
makna

Deskripsi
Teks/wacana

Deskripsi
struktur

E. Analisis dan Representasi Data Pendekatan Grounded Theory


Grounded Theory menggunakan suatu rangkaian sistemmatis pada pengumpulan data
dan prosedur analisis untuk mengimbangkan derivasi teori atau konsep secara induktif yang
berasal dari data yang ditemukan ( Corbin dan Staruss, 2007). Proses analaisis data pada
penelitian Grounded dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data. Data yang
diperoleh dari bebagai cara, yaitu hasil wawancara, observasi partisifan, catatan lapangan,
studi literatur, dan lain sebagainya ditulis dalam bentuk transkip. Transkrip data tersebut
kemudian dianalisis dengan cara melakukan koding. Koding adalah menyusun secara
sistematis data yang ditemukan secara lengkap dan rinci sehingga menghasilkan gambaran
tentang fenomena yang diteliti.
Langkah selanjutnya, peneliti melakukan abstraksi koding-koding tersebut ke dalam
konsep-konsep yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai