Tema atau kategori adalah hasil akhir dari proses koding, hasil kategorisasi data, dan
hasil refleksi analitik dari data yang dilakukan melalui proses koding. Pada tahap ini,
peneliti cenderung untuk mengembangkan daftar atau list koding yang lebih terinci
ketika melakukan telaah data basenya. Tema atau kategori adalah unit data atau
informasi yang luas yang terdiri dari gabungan beberapa kode / label yang telah
dikelompokkan membentuk suatu ide yang bersifat umum. Pembuatan tema atau
kategori merupakan tahap akhir dari melakukan abstraksi pada data yang telah
dihasilkan. Selama proses membuat tema atau ketegori, peneliti diwajibkan menusis
memo.
c. Penulisan memo
Memoing atau membuat memo merupakan satu keharusan yang dilakukan peneliti
ketika membuat tema atau kategori. Memo sebaiknya dibuat sesegera mungkin
setelah pengamatan atau wawancara yang dilakukan agar tidak hilang dari ingatan
peneliti. Catatan kejadian-kejadian yang dialami, diamati,berbagai ide yang muncul
dari hasil wawancara dibuatkan memo. Menulis memo pada kode-kode yang telah
ditemukan mulai dari awal proses analisis,akan membantu peneliti melakukan
klarifikasi tentang apa yang terjadi pada lokasi penelitian. Penulisan memo didasari
temuan kode-kode dan hasil kategorisasi data untuk dianalisis lebih lanjut. Aktifitas
menulis memo dilakukan secara terus menerus selama proses analisis data untuk
membantu peneliti menemukan kategori inti. Charmaz (2009) menjelaskan cara
menyusun memo atau alur narasi yang dituliskan pada suatu memo adalah sebagai
berikut:
1. Definisikan kategori atau tema sementara
2. Berikan penjelasan dengan lengkap tentang properti-properti karegorisasi
3. Spesifikasikan kondisi-kondisi yang menyebabkan terbentuknya atau tema
sementara tersebut, kemudian dapat dipertahankan, atau menuliskan perubahan
kondisi yang terjadi.
4. Jelaskan berbagai konsekuensi-konsekuensinya
5. Tampilkan bagaimana kategori-kategori tersebut saling berhubungan
2. Melakukan Interpretasi Data
Interpretasi data pada pendekatan kualitatif merupakan tahapan analisis data yang
merupakan tahap lanjutan dari tahap abstraksi data. Kategori atau tema sementara yang
dihasilkan dari tahap abstraksi data dikelompokan kedalam unit analisis data yang lebih
besar. Proses ini dimulai dengan membuat abstraksi data yaitu memberi kode atau label
dari data (berupa kata atau prase kalimat yang memiliki arti tertentu), kemudian membuat
formasi
kategori
atau
tema
sementara
dari
kode-kode
tersebut,
selanjutnya
mengorganisasikan tema-tema atau kategori tersebut kedalam unit-unit data yang lebih
besar. Unit-unit data yang lebih besar (yang akan menjadi tema atau kategori akhir)
tersebut menghasilkan suatu interpretasi atau gambaran yang dituliskan peneliti tentang
intisari (essence) atau mengartikan data sesuai substansi dari data yang dihasilkan.
Beberapa bentuk interprestasi data, pada umumnya didasarkan pada asumsi, dugaan atau
prasangka, pengetahuan dan institusi peneliti. Interprestasi data juga dapat dalam bentuk
konstruksi ide peneliti atau suatu kombinasi dari berbagai persepsi peneliti dari tema atau
kategori
akhir
yang
dihasilkan dari
analisis
data.
Kemudian,
peneliti
akan
6. Memfokuskan pengamatan pada isu-isu utama, yang diperkirakan akan sejalan dengan
upaya menjawab pertanyaan utama penelitian.
C. Peran Peneliti
Selama proses analisis data, peneliti memiliki peran yang penting dalam mempertimbangkan
dan menentukan kelayakan data yang akan dihasilkan dari proses analisis data yang
dilakukannya. Berikut beberapa peran penting peneliti dalam kegiatan analisis datanya :
1) Peneliti menentukan berbagai pertimbangan tentang hasil koding, kategorisasi,
dekontektualisasi dan rekontektualisasi pada data yang akan di analisis.
2) Peneliti bertanggung jawab untuk meyakinkan kebenaran dan keterpercayaan data yang
akan dihasilkan.
3) Peneliti melibatkan diri dalam menganalisis data penelitiannya sebagai saksi utama tentang
keterpercayaan atau kebenaran data penelitiannya.
Patton
(2002)
menjelaskan
bahwa
proses
analisis
pendekatan
kualitatif
dapat
diteliti.
Membuata data pernyataan yang signifikan. Peneliti menemukan pernyataanpernyataan, tentang bagaimana partisipannya mengalami berbagai pengalaman
mereka yang dibuat dalam suatu daftar pernyatan-pernyataan yang signifikan
data atau informasi yang lebih besar, yang disebut unit meaning atau tem-tema
Menuliskan deskripsi atau interpretasi apa yang dialami para partisipan terkait
fenomena yang diteliti. Ini yang disebut suatu deskripsi tekstural tentang suatu
pengalaman- apa yang dialami- dan dilengkapi dengan contoh-contoh verbatim para
partisipan
Menuliskan bagaimana pengalaman yang dialami partisipan. Ini yang disebut dengan
deskripsi struktural, peneliti merepleksikan pada seting atau konteks fenomena yang
diteliti dialami partisipan. Sebagai contoh pada studi fenomenologi tentang
pengalaman perempuan pedesaan menjalani kehamilan pertamanya (afiyanti, 2009),
peneliti memberikan deskripsi strukturalnya tentang konteks fenomena dialaminya
berbagai perubahan fisik yang dialami para partisipan pada tiga bulan pertama, tiga
Pernyataan
signifikan
Unit
makna
Deskripsi
Teks/wacana
Deskripsi
struktur