DISUSUN OLEH:
RIKA DAMAYANTI
(03111003021)
ANGGI SETIAWAN
(03111003039)
NYIMAS DAHLIA
(03111003057)
LIMANTO
(03111003071)
AMALIAH ANNISA
(03111003079)
(03111003087)
Sebuah desain optimum biasanya didasarkan pada kondisi yang paling menguntungkan.
Di hampir setiap kasus , kondisi optimum menjadi pertimbangan biaya atau keuntungan .
Dengan demikian , desain ekonomi yang optimal dapat didasarkan pada kondisi yang
menyebabkan biaya paling sedikit per unit waktu atau keuntungan maksimum per unit produksi .
Ketika salah satu variabel desain dirubah , sering ditemukan bahwa terjadi sedikit peningkatan
biaya untuk unit tertentu dan penurunan biaya untuk beberapa unit yang lain. Dengan kondisi
tersebut , total biaya menjadi minimum dan hal ini adalah desain optimal yang dibutuhkan. Jadi
biaya minimum dalam suatu operasi adalah tolak ukur desain optimum.
Meskipun pertimbangan biaya dan saldo ekonomi merupakan dasar dari sebagian besar
desain optimum . Ada kalanya faktor lain selain biaya dapat menentukan kondisi yang paling
menguntungkan . Misalnya, dalam operasi katalitik dalam reaktor , suhu operasi optimum
mungkin berbeda untuk setiap ukuran reaktor karena keseimbangan dan reaksi bertingkat
memiliki keterbatasan . Pengaruh temperatur dapat mempengaruhi pada konversi persentase
maksimum atau minimum jumlah produk akhir per unit waktu . Pada akhirnya, bagaimanapun ,
variabel biaya perlu dipertimbangkan , dan pengembangan desain operasi optimum biasanya
didasarkan pada penentuan desain ekonomi yang optimum .
a. Biaya tambahan (incremental cost)
Biaya tambahan ialah suatu biaya yang disediakan apabila suatu proses dinilai belum
mencapai desain yang optimum. Jadi biaya tambahan adalah biaya yang digunakan sebagai
cadangan biaya apabila suatu proses dinilai belum optimum. biaya tambahan akan digunakan
hingga desain optimum yang diinginkan dicapai.
b. Pertimbangan real
Desain optimum atau optimal adalah suatu kondisi yang diharapkan dalam suatu desain,
akan tetapi dalam kenyataannya kondisi desain optimum ini sangat jarang ditemui dalam
kehidupan nyata. Saat itulah perlu pertimbangan yang sesuai dengan kenyataan (real) dan praktis
yang harus diperhitungkan dengan tetap berpatokan pada desain optimal. Dengan artian bahwa
kondisi real harus diusahakan mendekati formulasi desain optimal yang telah dibuat. Sebagai
studi kasus bahwa seorang insinyur menghitung diameter pipa dalam suatu proses industri. Ia
mendapatkan bahwa desain optimal yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida dalam pipa
sebesar 2,54 masuk biaya standar (schedule pipa baja). Sedangkan yang diperjual belikan
biasanya skala 2 dan skala 3 (schedule pipa baja). Daripada harus membuat sendiri dengan biaya
yang begitu besar, maka akan seorang insinyur akan mempertimbangkan untuk membeli pipa
dengan skala 2 atau 3 daripada harus mengikuti desain optimal yang tidak ekonomis. Hal ini
dipertimbangkan bukan hanya ketika kita membangun industri akan tetapi untuk biaya perawatan
atau maintenance. Apabila suatu waktu terjadi kebocoran pada pipa dan mengharuskan
pergantian pipa, maka biaya yang dikeluarkan juga akan lebih besar daripada biaya perwatan jika
menggunakan pipa skala 2 dan 3 yang ada di pasaran.
c.
Prosedurnya dapat dibedakan menjadi dua yang pertama adalah prosedur dengan satu
variabel. Prosedur yang melibatkan satu variabel tunggal dilakukan ketika proses
mengoptimalkan suatu desain dilakukan hanya terhadap satu variabel tunggal. Contohnya ialah
metode grafis untuk mengetahui ketebalan isolasi yang optimal. Dengan demikian desain optimal
dapat lebih mudah didapatkan.
Selain prosedur yang melibatkan satu variabel, ada juga variabel yang melibatkan lebih
dari satu variabel tunggal. Prosedur ini disebut dengan prosedur dengan duat atau lebih variabel.
Ketika pengoptimalan suatu desain dititik beratkan dengan dua variabel atau lebih, membuat
desain optimal lebih rumit. Namun , pendekatan umum adalah sama seperti ketika hanya satu
variabel yang terlibat. Jadi, pendekatan dengan satu variabel maupun dengan 2 variabel atau
lebih dalam mengoptimalkan suatu desain memiliki prosedur yang sama akan tetapi pada 2 atau
lebih variabel menggunakan pengulangan data dengan variabel yang berbeda.
Comparison Of Graphical And Analytical Methods
Dalam penentuan kondisi optimum, hasil akhir dapat diperoleh berdasarkan metode
grafik ataupun analitik. Apabila dalam penyederhaan fungsi analitik total memerlukan persamaan
matematika yang rumit maka dapat diselesaikan dengan metode grafik. Metode grafik memiliki
keuntungan yang nyata dibandingkan dengan metode analitik
menunjukkan titik penting dari operasi pada atau mendekati kondisi optimum. Jika maksimum
atau minimum terjadi pada titik di mana kurva datar dengan perubahan slope bertahap, maka hal
ini akan memungkinkan terjadinya penyebaran dalam pemilihan kondisi akhir, dan perlu
menaikkan biaya analisis. Sebaliknya, jika maksimum atau minimum pada kurva puncak, hal ini
pada dasarnya untuk operasi pada kondisi optimum yang tepat.
The Break-Even Chart For Production Schedule And Its Significance For Optimum
Analysis
Break-even point adalah suatu keadaan di mana biaya total produksi sama dengan
pendapatan total. Produksi optimum harus diatur pada angka produksi yang lebih tinggi dari
break-even point (dapat dilihat pada gambar di bawah ini).
Operating costs dibagi menjadi dua jenis yakni: (1) pengeluaran minimum untuk bahan
mentah, labor, tenaga, dan lainnya, sisanya konstan dan harus dibayar dalam setiap unit produksi
selama bahan baku diproduksi; (2) pengeluaran ekstra (tambahan) ialah untuk meningkatan
kecepatan produksi (disebut juga sebagai superproduction costs), contohnya biaya tambahan
yang disebabkan terjadinya overload pada fasilitas tenaga prduksi, penambahan labor, atau
pengurangan efisiensi dari konversi. Berikut adalah persamaan untuk superproduction costs :
Di mana :
h = operating costs yang kosntan per unit of production;
Oc = organization costs per unit of time.
Persamaan yang mengikuti persamaan 12 di atas adalah sebagai berikut :
Di mana :
CT = total product cost per unit of time
Steam, bahan, dan biaya penyimpanan yang proporsional dengan jumlah pakan dan
penguapan,
Biaya untuk tenaga kerja langsung selama operasi penguapan yang sebenarnya, dan
Biaya pembersihan.
cp
t1
t2
At,,,
Hy
CW
= Biaya air pendingin diasumsikan berbanding lurus dengan jumlah air yang di supply
($/lb)
CA
K
= Biaya perbaikan tahunan, termasuk maintenance, dinyatakan dalam fraksi biaya awal
untuk peralatan yang selesai dipasang
UA ( t 2 t 1 )
ln(
( t 't 1)
)
( t 't 2)
(51)
Dengan w :
w=
q
c p ( t 2t 1 )
(52)
Kondisi perancangan diatur pada nilai q dan t 1, dan kapasitas panas umumnya dapat
dianggap 1 Btu lb-1 oF-1. Namun persamaan (52) menunjukan bahwa laju alir air pendingin tetap
jika temperatur air yang meninggalkan kondensor (t2) tidak berubah. Dengan kondisi seperti ini,
laju optimum dapat ditentukan langsung dari nilai optimum t2.
Dengan biaya tahunan untuk air pendingin (wHyCw) :
w H y C w=
q H yCw
c p ( t 2t 1 )
(53)
Biaya tetap tahunan untuk kondensor AKFCA dan biaya total tahunan untuk air pendingin
di tambah dengan biaya tetap adalah:
Total Annual Variable Cost =
q H yCw
+ A K F CA
c p ( t 2t 1 )
(54)
q H y Cw
+
c p ( t 2t 1 )
( t ' t1 )
)
( t ' t2 )
UA ( t 2t 1 )
q K F C A ln(
(55)
Laju optimum air pendingin terjadi ketika biaya total tahunan minimum, yaitu dengan
mendiferensiasi persamaan diatas maka didapatkan pesamaan:
(56)
Example Optimum cooling-water flow rate in condenser. A condenser for a distillation unit
must be designed to condense 5000 lb (2268 kg) of vapor per hour. The effective condensation
temperature for the vapor is 170F (350 K). The heat of condensation for the vapor is 200 Btu/lb
(4.65 x 105 J/kg). Cooling water is available at 70F (294 K). The cost of the cooling water is
$0.097 per 1000 gal ($25.60 per 1000 m3). The overall heat-transfer coefficient at the optimum
conditions may be taken as 50 Btu/(h)(ft2)(oF) (284 J/m2 . s . K). The cost for the installed heat
exchanger is $34 per square foot of heat-transfer area ($366 per square meter of heat-transfer
area) and annual fixed charges including maintenance are 20 percent of the initial investment.
The heat capacity of the water may be assumed to be constant at 1.0 Btu/(lbrF) (4.2 kJ/kg . K). If
the condenser is to operate 6000 h/yr, determine the cooling-water flow rate in pounds per hour
and in kilograms per hour for optimum economic conditions.
Solution
U = 50 Btu/(h)(ft2)(oF)
Hy = 6000 h/year
KF = 0.20
cP = 1.0 Btu/(lb)(oF)
cA = $34/ft2
Cw=
0.097
=$ 0.0000116 /lb
(1000)(8.33)
U H yCw
K F c p CA =
( 50 )( 6000 ) ( 0.0000116 )
=0.512
(0.20)(1.0)(34)
Temperatur keluar optimum dari kondensor dapat ditemukan dengan menggunakan metode trial
& error dengan menggunakan persamaan (56) atau menggunakan gambar 11-6
Dengan menggunakan gambar 11-6, ketika absis 0.512
t
t1
t2,opt
=170oF
= 70oF
= 128oF
( t ' t 2,opt . )
=0.42
( t' t 1 )
Dimana :
( 5000 )( 200 )
4
lbwater
kgwater
=
=17,200
(7,800
)
h
h
c p ( t 2t 1 ) (1.0)(12870)
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 11-7, rasio refluks optimum terjadi pada titik
dimana sum'of biaya tetap dan biaya operasi minimum. Sebagai kasar pendekatan, rasio refluks
optimum biasanya jatuh pada kisaran 1,1-1,3 kali rasio refluks minimum.
The Strategy Of Linearization For Optimization Analysis
Dalam analisis sebelumnya untuk kondisi optimum, strategi umum untuk mendirikan
sebuah turunan parsial dari variabel dependen dimana kondisi optimum mutlak ditentukan.
Prosedur ini mengasumsikan bahwa maksimum absolut atau minimal terjadi dalam batas-batas
operasi dicapai dan terbatas pada kondisi yang relatif sederhana dimana batasi kendala tidak
terlampaui. Namun, masalah industri sering melibatkan Program terbaik untuk memenuhi
kondisi yang ada dalam situasi optimal pada kondisi batas titik maksimum atau minimum.
Sebuah contoh sederhana adalah produsen yang harus menentukan bagaimana mencampur bahan
baku menjadi campuran akhir yang memenuhi spesifikasi dasar sekaligus memberikan
keuntungan yang maksimal dalam hal biaya.
Dalam hal ini, batasan dasarnya adalah bahan baku yang tersedia, spesifikasi produk, dan
jadwal produksi, sedangkan tujuan keseluruhannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan.
LINEAR PROGRAMMING FOR OBTAINING OPTIMUM CONDITIONS
Salah satu strategi untuk menyederhanakan pendekatan untuk masalah pemrograman
berbasis pada pengungkapan kendala dan tujuan dalam bentuk linear matematika. " garis lurus "
atau ekspresi linear dinyatakan secara matematis sebagai:
(88)
(89)
(90)
Untuk proses multistage sederhana ditunjukkan pada Gambar. 11-llb, strategi desain
proses untuk mengoptimalkan operasi secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai
Fi (Xi+1) = max [ gi ( xi+1 , di ) + Fi-1(Xi) ] = max [ Qi ( Xi+1, di ]
(91)
Untuk,
Xi = hi(xi+l, di)
i = 1,2,, n-subject to f0 = 0
dibandingkan dengan pendekatan biasa dimana nilai-nilai optimum dari semua tahapan dan
keputusan akan dibuat melalui analisa probabilitas kombinasi dasar.
Sebuah
Contoh
3x4x4x3x2x3x2=1728
Dengan menerapkan teknik pemrograman dinamis, kondisi optimum akhir dapat dibentuk
melalui operasi tahap-demi-tahap sehingga hanya sekitar 15 mode operasi yang harus
dipertimbangkan.
Subproses Tahap I
Prosedur dinamika pemrograman hanya melibatkan tahap 1, hal ini sengaja untuk
menjadi dasar analisis pada penjualan produk akhir dengan pertimbangan hanya melibatkan
tahap pertama. Dengan dasar ini, semua kemungkinan konversi dari aliran yang masuk harus
dipertimbangkan. Data yang disajikan dalam tabel 10 menunjukkan bahwa setidaknya tiga puluh
persen umpan ( feed ) yang masuk harus terkonversi. Hal ini secara langsung menunjukkan
bahwa kemungkinan yang tidak masuk ke reactor II pada tahap kedua hanya bisa
dipertimbangkan jika konversi yang meninggalkan reactor I adalah tiga puluh persen atau lebih.
Oleh karena itu, hanya yang terkonversi sebesar tiga puluh persen atau lebih sajalah yang perlu
di pertimbangkan sebagaimana yang ditunjukkan dalam tabel 10 f .
Untuk setiap konversi (misalnya, untuk konversi 50 persen), laba lima tahun dapat
dievaluasi untuk kasus satu pemisah besar dan dua pemisah kecil. Oleh karena itu, dengan
menggunakan data yang diberikan dalam Tabel 10 dan mengabaikan biaya feed yang dianggap
konstan,
Laba lima tahun menggunakan salah satu pemisah besar
= (5)(50,000)(0.5)($5.0) - $15,000 - (5)($4,000) = $590,000
Laba lima tahun menggunakan dua pemisah kecil
= (5)(50,000)(0.5)($5.0) - (2)($9,000) - (2)(5)($1,500) = $592,000
Hal ini menunjukkan bahwa operasi yang optimal dari tahap 1 dengan konversi 50 persen
perlu menggunakan dua pemisah kecil. Perhitungan ini berulang lagi untuk semua konversi yang
mungkin, dan hasilnya [yaitu, satu tahap keuntungan Q, (x,, d,)] disajikan pada Tabel 12 dengan
kondisi optimum untuk setiap konversi ditunjukkan dengan tanda bintang.
Subproses Of Stage I-Stage 2
Subproses ini melibatkan pengambilan suatu keputusan pada jenis reaktor II (II,, II, atau
none). Kemungkinan konversi untuk Feed yang memasuki tahap 2 dapat dibentuk dari Tabel 1O
f atau Tabel 10 e seperti 15, 20, 25, 30, 40, 45, 50, atau 60 persen. Semua kemungkinan ini,
termasuk keputusan tentang konversi dan jenis reaktor, harus dievaluasi. Setiap hasil akan
memberikan konversi keluar yang merupakan feed untuk tahap 1, tapi kondisi optimum untuk
tahap 1 telah dihasilkan untuk berbagai feed. Oleh karena itu, jumlah biaya optimal untuk tahap
1 dan biaya yang dikembangkan untuk tahap 2 dapat ditabulasikan sehingga sistem yang optimal
untuk tahap l-tahap 2 dapat dipilih untuk setiap Feed yang sesuai untuk tahap 2.
Sebagai contoh, jika konversi input pada tahap-2 sebesar empat puluh persen, maka data
dan perhitungan yang berlaku adalah sebagai berikut ( asumsi biaya feed konstan sehingga dapat
diabaikan ) :
Laba lima tahun menggunakan reactor II
= $676,000 - $60,000 - (5)($10,000) = $566,000
Optimum for
stage 1with 80%
conversion ( table
(93)
x + 2Ay = 0
(94)
x2 + y2-10 = 0
(95)
Solusi simultan dari tiga persamaan sebelumnya untuk X, y, dan A yang diberikan, untuk
kasus di mana kedua x dan y positif, nilai-nilai optimum dari x sama dengan 2.24 dan y sama
dengan 2,24.