Anda di halaman 1dari 3

"Cerdas siasati pinjaman agar tidak terjadi penumpukan hutang!

"
1. Apa yang harus dilakukan
seseorang sebelum melakukan
pinjaman kepada Bank? (misalnya
dengan mengecek finasial dan aset
yang dimilik, finansial check up, dsb)
Sebelum seseorang mengajukan
pinjaman/kredit ke Bank, ada
beberapa hal yang harus disiapkan :
Periksa catatan kredit : apakah
anda selalu membayar pinjaman
(termasuk kartu kredit) dengan baik,
atau kah masih mempunyai
tunggakan atau tagihan macet? Jika
Anda masuk ke dalam Black
List Bank Indonesia maka akan sulit
untuk mendapatkan pinjaman dari
bank manapun.
Siapkan dana uang muka : ini
diperlukan jika Anda akan
mengajukan KPR atau KKB. Pihak
bank tidak mau menanggung Down
Payment nya, yang biasanya
ditetapkan sebesar 30% dari harga beli. Misal jika Anda akan membeli rumah seharga Rp.
300 juta, maka Anda sudah memiliki dana Rp. 90 juta untuk DP.
Siapkan kelengkapan dokumen : untuk mempermudah proses pengajuan, siapkan
persyaratan dokumen yang di minta seperti fotocopy KTP, KK, Akte Nikah (jika sudah),
Rekening Koran, Slip Gaji (jika karyawan), dll. Termasuk dalam hal ini adalah melengkapi
surat-surat dari jaminan / agunan yang akan diberikan.
Lakukan pula survey ke beberapa bank mengenai : tingkat suku bunga pinjaman, paket
pinjaman dan persayaratan kredit, bagaimana jika hendak melunasi sebelum waktunya, dll
2. Para pakar keuangan sepakat bahwa jumlah total hutang tidak lebih dari 30% dari
pengeluaran biaya per bulannya. Apakah yang mendasari seseorang tidak dianjurkan
memiliki batas hutang lebih dari prosesntase tersebut?
Tidak hanya para pakar keuangan yang sepakat tentang batasan 30% tersebut, bahkan
Bank pun menetapkan batasan yang sama untuk jumlah cicilan kredit seseorang. Besaran ini
ditentukan oleh bank berdasarkan harga kredit uang muka, jangka waktu kredit dan rasio
penghasilan rutin si debitur.
Mengapa tidak boleh lebih? Karena bank menginginkan debitur bisa melunasi cicilan
hutangnya dalam jangka panjang. Kebutuhan hidup kita di luar cicilan hutang tentunya cukup
banyak, dan itu harus terpenuhi dengan sisa penghasilan yang tinggal 70%. Jangan sampai
seluruh penghasilan kita dihabiskan seluruhnya untuk membayar hutang, yang terjadi
nantinya malah akan muncul hutang baru.
3.

Menurut bu Sari, bisakah hidup tanpa hutang? Kalau pun ternyata tidak, adakah batasan-

batasan yang harus dilakukan seseorang agar tidak terjerat hutang lebih jauh?
Sebenarnya untuk bisa hidup tanpa hutang bisa kita lakukan selama pengeluaran kita tidak
melebihi penghasilan. Tapi mungkin bisa jadi tiba-tiba kita membutuhkan dana yang cukup
besar dan tabungan/dana darurat kita tidak mencukupi sehingga kita harus berhutang. Atau
bagi keluarga muda bosan jadi orang kontrakan dan ingin memiliki rumah pribadi, tentunya
sulit memiliki rumah dengan menabung terlebih dahulu karena kenaikan harga rumah sulit
terkejar. Banyak hal yang menyebabkan kita berhutang, lalu bagaimana agar tidak terjerat
hutang?
Buatlah prioritas pengeluaran, bagilah penghasilan Anda dalam pos-pos pengeluaran :
rutin, sedekah, tabungan & investasi, dan rekreasi
Sesuaikan gaya hidup dengan penghasilan yang dimiliki
Bijak menggunakan kartu kredit. Fasilitas ini digunakan hanya untuk mempermudah
transaksi, bukan sarana untuk berbelanja sepuas hati
Jika terlanjur punya hutang : tunaikan kewajiban dengan segera mencicil hutang, lunasi
hutang yang mempunyai bunga paling tinggi terlebih dahulu.
4. Seseorang sering kali memilih jalur kredit atas pinjaman yang mereka ajukan. Nah,
sebelum meminjam lebih jauh, hal-hal apa saja yang harus diketahui seseorang mengenai
bunga pinjaman?
Ada beberapa macam bunga pinjaman yang sering kita temui, yaitu :
Bunga Tetap (Fixed Interest) : tingkat suku bunga tidak akan berubah selama periode
tertentu sesuai kesepakatan. (misal 2 tahun) dan tidak terpengaruhi dengan naik-turunnya
suku bunga pasar. Keuntungan bagi debitur jika suku bung apasar naik maka tidak akan
terbebani bunga tambahan, tetapi jika suku bunga pasar turun selisihnya bisa lumayan
sehingga sebaiknya debitur melakukan refinancing.
Bunga Mengambang (Floating Interest) : tingkat suku bunga mengikuti naik-turunnya
suku bunga pasar. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit
kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.
Bunga Flat (Flat Interest) : jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit besarnya sama
setiap bulan. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk kredit jangka pendek. contoh, kredit
mobil, kredit motor dan kredit tanpa agunan.
Bunga Efektif (Effective Interest) : perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode
pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap
bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan.
Jangan membandingkan sistem bunga flat dengan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga
flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga
flat. jadi, bunga flat 6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.
5. Berhutang pastinya memiliki kaitan dengan penggunaan kartu kredit yang tidak
seimbang dengan kebutuhan. Nah, untuk menghindari jumlah pembelanjaan yang besar,
apakah bijak jika seseorang memiliki kartu kredit dengan limit yang minim?
Menghindari belanja besar-besaran tentunya harus datang dari kesadaran diri bukan dengan
membatasi limit kredit Anda. Tetapi jika Anda mudah tergoda untuk menggesek kartu
setiap ada diskon, ada baiknya juga membatasi jumlah limit kartu kredit. Idealnya maksimal
limit kartu kredit adalah 5x pengeluaran rutin bulanan. Jika misalnya pengeluaran
bulanan Rp. 5 juta, maka limit seluruh kartu kredit Anda jangan melebihi Rp. 25 juta. Jadi
jika pengeluaran tersebut 40% dari penghasilan Anda, makan jumlah tersebut masih sanggup

ditanggung setiap bulannya.


6. Agar tidak bermasalah dengan kartu kredit dan menimbulkan tumpukan hutang, hal apa
saja yang harus diketahui sebagai nasabah kartu kredit?
Pahami bahwa Kartu Kredit adalah sarana pembayaran yang aman dan lebih praktis
daripada uang tunai. Gunakan hanya jika kita mempunyai dana untuk membayarnya.
Maksimalkan cara pembayaran agat tidak terkena bunga, yaitu membayar tepat waktu
sebelum jatuh tempo dan membayar penuh seluruh tagihan. Ingat, bunga kartu kredit sangat
tinggi sekitar 3.5% per bulan (atau 42 % per tahun) dan dihitung sejak tanggal transaksi!
Lebih baik memiliki 1 buah kartu dengan limit tinggi dibandingkan dengan katakan 5
buah kartu dengan limit kecil. Dengan 1 kartu kredit Anda hanya membayar annual fee 1
saja, dibandingkan harus membayar 5 annual fee.
Limit kartu kredit. Seperti sudah dibahas di atas, perhatikan juga limit kartu kredit.
Mempunyai limit yang tinggi biasanya ada konsekuensinya juga terhadap biaya tahunan yang
harus Anda bayar.
7. Tips apa yang bisa bu Sari berikan agar seseorang tidak terjerat gali lubang tutup
lubang saat melakukan pinjaman?
Kecuali Anda benar-benar terpaksa, usahakan agar Anda tidak membayar hutang hasil dari
hutang (gali lubang tutup lubang). Karena itu akan membentuk mata rantai yang tak habishabis sehingga Anda terjerat makin dalam dalam lilitan hutang.
Jika terlanjur harus berhutang untuk membayar hutang, cobalah pilih berhutang ke teman
atau saudara terlebih dahulu. Baru jika tidak dapat, terpaksa Anda harus pinjam ke bank atau
pakai kartu kredit. Saat hendak berhutang inipun sebaiknya Anda punya gambaran bagaimana
nantinya skenario pembayaran hutang tersebut bisa dilunasi semua.
Semoga artikelnya bermanfaat

Sari Insaniwati, CFP


PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
Sumber link :
Cerdas Siasati Pinjaman Agar Tidak Terjadi Penumpukan Hutang!
Cerdas Siasati Pinjaman Agar Tidak Terjadi Penumpukan Hutang!

Anda mungkin juga menyukai