Anda di halaman 1dari 3

"Kiat sukses menagih hutang"

Seringkali saat kita


meminjamkan uang ke
orang, kita kesulitan
menagihnya. Ada perasaan
sungkan, tidak enak, takut
dianggap tidak punya
perasaan, kita juga kadang
tidak sempat atau lupa saat
menagih hutang. Kita
berharap saat kita memberi
pinjaman kepada orang lain,
maka secara otomatis orang
tersebut akan
mengembalikannya. Pada
kenyataan keadaan tidak
akan selalu terjadi persis seperti yang kita harapkan.
Ada 2 kemungkinan yang akan terjadi akibat meminjamkan uang ke orang, yang pertama
adalah hutang tersebut akan di kembalikan dan yang kedua hutang itu tidak akan pernah
kembali. Hutang bisa dikembalikan tepat waktu, tetapi bisa jadi karena berbagai hal tidak
bisa kembali pada waktu yang dijanjikan dan berkurang dari jumlah yang dipinjam. Hutang
juga bisa sama sekali tidak terbayar.
Namun, jika hutang tersebut kembali apakah menjadi keuntungan untuk kita? Jawabannya
tidak selalu. Karena saat meminjamkan uang juga bisa berakibat kita kehilangan opportunity
cost atau kesempatan untuk mengambil keuntungan dengan cara berinvestasi ke tempat lain
yang tidak bisa kita jalankan karena ketidak beradaan uang tersebut ditangan kita. Jadi hutang
bisa menjadi untung atau rugi akan sangat tergantung dari tujuan pemberian hutangnya.
Sikap Yang Tepat Dalam Memberikan Hutang
Jadi bagaimana sikap yang tepat saat akan memberikan hutang sehingga Anda tidak terjebak
dalam kesulitan menagih hutang. Sikap yang tepat dalam memberikan hutang adalah dengan
memiliki tujuan dalam memberikan hutang itu sendiri. Dan tujuan dalam memberikan hutang
terbagi 2, yaitu :

1. Sebagai pertolongan : hutang ini biasanya jumlahnya relatif kecil tanpa perhitungan
bunga pinjaman, yang diberikan karena permintaan bantuan dari orang-orang tertentu
yang dekat dengan kita. Dengan demikian jika hutang ini kembali bukanlah merupakan
suatu keuntungan untuk kita karena jumlah uang yang dikembalikan tidak bertambah
tetapi Anda sudah kehilangan kesempatan berinvestasi. Jika hutang ini tidak kembali
maka anggaplah seperti hadiah atau sumbangan. Karena itu hutang dengan motivasi
pertolongan tidak mengandung unsur untung rugi. Motivasi sebagai bantuan
membuatnya hampir sama dengan hadiah atau sumbangan, Karena sifat hadiah tidak
wajib, maka Anda tidak perlu memberikannya jika tidak mampu atau tidak mau. Karena
itu dalam memberikan hutang ini sebaiknya jumlahnya dibatasi agar jangan terlalu

besar, sehingga jika tidak kembali maka tidak akan sampai membahayakan kondisi
kekuangan Anda.
2. Sebagai investasi : hutang ini biasanya jumlahnya relatif besar dan memperhitungkan
bunga serta diberikan dengan motif mendapatkan keuntungan. Layaknya investasi
maka semakin tinggi pengembalian pinjamannya maka semakin tinggi pula resiko
gagal bayarnya. Karena itu hutang dengan motivasi investasi harus
mempertimbangakan untung ruginya. Jika untung, kita harus mempersiapkan rencana
kemana kita akan menyimpannya kembali, jika rugi atau resiko gagal bayar terjadi
maka kita harus membuat rencana antisipasinya. Motivasinya sebagi investasi membuat
Anda harus lebih sistematis dalam penagihan, artinya Anda harus mempunyai target
dana dan target waktu pencapaian. Semakin lama hutang ini tidak tertagih,
mengakibatkan kerugian Anda bertambah besar.
Tips Dalam Menagih Hutang
Hutang yang kembali tentu jauh lebih baik daripada yang tidak kembali. Karena itu terlepas
dari apakah Anda memberikan hutang sebagai bantuan atau sebagai investasi, tentunya Anda
tetap mengharapkan uang Anda bisa kembali. Apalagi jika jumlahnya relatif besar seperti
hutang investasi. Berikut ini adalah tips-tips dalam menagih hutang yang bisa Anda jalankan
:
1. Negosiasi : banyak faktor yang bisa menyebabkan pembayaran hutang tertunda.
Kenalilah penyebabnya untuk mencari jalan keluarnya. Komunikasi yang baik antara
Anda dan pihak yang berhutang sangat diperlukan untuk bernegosiasi agar dicapai
kesepakatan yang menguntungkan ke dua belah pihak.
2. Buat jadwal penagihan : ketika kesepakatan sudah tercapai, maka langkah ke dua
adalah pelaksanaan penagihan. Buatlah jadwal tetap pembayaran hutang, agar bisa
diukur kemajuan-kemajuan dalam penyelesaian hutang.
3. Buat catatan : jadwal penagihan saja tidak cukup, pencatatan yang rapi mengenai berapa
besarnya jumlah hutang berikut saldo hutang yang tersisa dan kapan pembayarannya
terjadi merupakan bukti tertulis yang jumlah angkanya dapat dipertanggung jawabkan.
4. Beri pujian : Jangan lupa ucapkan terima kasih dan jagalah hubungan baik dengan pihak
yang meminjam. Karena dengan hutang investasi pihak yang berhutang memberikan
janji keuntungan untuk Anda, maka berilah penghargaan yang sewajarnya atas
kerjasamanya dalam penyelesaian hutang.
Perlukah Memberi Ancaman ?
Memberi ancaman tidak akan menyelesaikan masalah hutang macet. Justru dengan ancaman
malah akan merusak hubungan baik dan menimbulkan sikap antipati dan tidak kooperatif dari
pihak peminjam. Sebagai ganti ancaman buatlah sistem penalti yang disepakati ke dua belah
pihak jika terjadi keterlambatan pembayaran hutang. Anda bisa juga memberi peringatan
yang disampaikan secara diplomatis melalui perbincangan atau tulisan berbentuk surat
peringatan.

Mike Rini Sutikno, CFP


PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
Sumber link : Kiat Sukses Menagih Hutang, Kiat Sukses Menagih Hutang

Anda mungkin juga menyukai