PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stum mata tidur memiliki beberapa keunggulan dari stum lainnya seperti stum
mini dan stum payung. Dalam pengemasan stum mata tidur tidak membutuhkan banyak
ruang. Stum mata tidur bisa diletakkan di karung jika ingin melakukan pengiriman stum
dalam jumlah banyak. Hal ini mengefisienkan biaya transportasi sehingga harga stum
mata tidur lebih murah. Namun harga yang murah tidak menjamin kualitas yang baik.
Stum mata tidur memiliki persen kegagalan tumbuh lebih tinggi daripada stum mini
ataupun stum payung.
Harga stum mata tidur di pasaran berkisar antara 2000 rupiah 4000 rupiah. Hal
ini yang membuat petani karet lebih memilih untuk memakai stum mata tidur. Kita
ketahui petani karet hanya memiliki lahan yang sempit sehingga memiliki penghasilan
yang tidak banyak. Dalam praktikum penggunaan stum mata tidur dipilih agar para
praktikan tidak terbebani dengan harga yang mahal. Harga stum mata tidur yang relatif
lebih murah dan transportasi yang tidak sulit membuat stum mata tidur menjadi pilihan.
Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian
Dunia.Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditas penghasil getah
ini.Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan-perkebunan besar milik Negara yang
memiliki areal luas dan diusahakan oleh swasta dan rakyat.Daerah di Indonesia,
termasuk daerah yang tergolong kurang subur, karet dapat tumbuh baik dan
menghasilkan lateks.
Sejak berabad-abad yang lalu karet telah dikenal dan digunakan secara
tradisional oleh penduduk asli di daerah asalnya, yakni Brasil Amerika Selatan. Karet
tumbuh secara liar di lembah-lembah sungai Amazon dan secara tradisional diambil
getahnya oleh penduduk setempat untuk digunakan dalam berbagai keperluan, antara
lain sebagai bahan untuk menyalakan api dan bola untuk permainan.
Sistem perkebunan karet muncul pada abad ke-19.Akan tetapi, sistem pekebunan
di Asia Tenggara tidak terjadi sebelum akhir abad ke-19.Sistem ini diperkenalkan oleh
beberapa ahli tumbuh-tumbuhan di Inggris.Tanaman ini memakan waktu antara
penanaman dengan masa produksi.
Dewasa ini, luas areal tanaman karet mencapai 3,04 juta hektar. Oleh karena itu,
selain sebagai sumber devisa, karet rakyat juga memiliki arti sosial yang sangat penting
karena mendukung lebih dari 10 juta jiwa keluarga petani yang mengusahakan
komoditas ini. Karena permintaan yang bertambah dan lebih cepat dibandingkan
persediaan yang ada dan harga yang melambung tinggi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengelolaan perkebunan karet kali ini yakni untuk
mengetahui cara penanaman bibit stum mata tidur tanaman karet di polibek.
Tanaman
karet
termasuk
famili
Euphorbiaceae
atau
tanaman
getah-
sel-sel,
memberikan
kekuatan
vital
untuk
menjalankan
pertumbuhan
(Setyamidjaja, 1993).
Adapun manfaat dari Rootone-F ini adalah untuk merangsang pertumbuhan akar
dan mempercepat pertumbuhan akar pada stek.
Media yang digunakan untuk penyemaian biasa hanya terdiri atas pasir saja
tetapi kadang-kadang juga diberi campuran sekam padi, lumut yang telah membusuk,
tanah gembur, kompos, top soil, dan sebagainya. Banyak media yang dapat digunakan
untuk penanaman benih asalkan tanahnya gembur dan halus, sehingga akar baru yang
keluar tidak terhambat pertumbuhannya. Sebaiknya diambil tanah yang berada di
permukaan dengan ketebalan 0-15 cm.Jangan mencampur tanah dengan pasir, pupuk
kandang, dan lain-lain. Tanah hendaknya bertekstur geluh berat dan berstruktur
sempurna. Sebelum tanah dimasukkan ke dalamnya, dasar plastik harus diberi lubang
sebagai tempat keluarnya air siraman Pengisian dilakukan secara berangsur-angsur, diisi
1/3 bagian lantas dipadatkan, setelah 2/3 ditanamkan tunggul ditengah-tengah dan
dipadatkan. Pengisian 1/3 terakhir adalah 3 cm dari bibir kantong, kemudian dipadatkan,
sehingga berdiri kokoh dan tidak terdapat rongga. (Widianto, 2000)
Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, baik pada tanah-tanah
vulkanis muda ataupun vulkanis tua, alluvial dan bahkan tanah gambut. Adapun sifatsifat tanah yang cocok untuk tanaman karet adalah solum cukup dalam, sampai 100 cm
atau lebih, tidak terdapat batu-batuan, aerasi dan drainase baik, remah, porous, serta
kemiringan tidak lebih dari 16%. (Setyamidjaja, 1993).
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bibit stum mata tidur yang telah diokulasi.
2. Ambil tanah lapisan kedua atau lapisan subsoil dengan cangkul.
3. Masukkan tanah kedalam polibag, lalu masukkan juga bibit stum mata tidur yang
telah disiapkan. Sebelumnya potong akar-akar yang masih melekat pada bibit
stum mata tidur dengan menggunakan gunting.
4. Padatkan tanah sambil rendam didalam ember yang berisi air.
5. Setelah itu, letakkan polibag dibawah naungan dengan mata stum menghadap
sinar matahari.
6. Siram bibit stum mata tidur setiap hari.
7. Amati juga pertumbuhan bibit stum mata tidur setiap harinya.
A.Hasil
Adapun hasil dari praktikum penanaman bibit stum mata tidur ini adalah sebagai
berikut :
No.
Tanggal
1. 31 Oktober 2013
Keterangan
penanaman stum mata tidur
2. 7 November 2013
Stum
mata
tidur
belum
mengalami
3. 14 November 2013
perubahan
Stum mata tidur mati, berwarna coklat
B. Pembahasan
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis.Daerah yang cocok untuk tanaman
karet adalah pada zone antara 15 LS dan 15 LU.Bila ditanam di luar zone tersebut,
pertumbuhannya agak lambat, sehingga memulai produksinya pun lebih lambat.
Tanah untuk media tanam harus subur dan berhumus Tanah tidak perlu dicampur
pupuk kandang, pasir atau bahan lainnya. Setelah itu, kecambah karet ditanam dengan
cara yang sama dengan menanam kecambah pada persemaian di lahan. Kantong plastik
atau polybag yang digunakan untuk tempat menyemaikan bibit karet sebaiknya
berukuran 30x15 cm. Sebelum tanah dimasukkan ke dalamnya, dasar plasatik harus
diberi lubang sebagai tempat keluarnya air siraman.
Berdasarkan dari hasil dan cara kerja praktikum diatas, dapat dilihat bahwa
penanaman bibit stum mata tidur di dalam polibag benar-benar harus diperhatikan
sebelum bibit ini ditanam dilapangan. Posisi stum mata tidur pun mesti menghadap kea
rah sinar matahari agar mata stum mata tidur tetap dapat tumbuh meskipun berada
dibawah naungan. Penanaman bibit stum mata tidur dipolibag ini harus tetap rutin
disiram setiap harinya.
Penanaman stum mata tidur ini sebaiknya dilakukan dengan syarat yang ada.
Dengan begitu kemungkinan kematian dari stum mata tidur tersebut dapat di perkecil.
Sinar matahari yang cukup melimpah di negara-negara tropis merupakan syarat lain
yang diinginkan tanaman karet. Dalam sehari tanaman karet membutuhkan sinar
matahari dengan intensitas cukup paling tidak selama 5 sampai 7 jam.Ini semua
merupakan syarat yang mesti di turuti agar stum mata tidur dapat tumbuh.
Berdasarkan dari hasil yang didapat dimana stum mata tidur yang saya tanam itu
tidak berhasil. Dimana pertumbuhannya tidak berhasil.Ini dilihat dari warna yang
ditimbulkan yaitu dimana pada tempat okulasinya berwarna coklat kehitaman dan
kering. Sedangkan jika stum mata tidur yang hidup, mata tidurnya berwarna hijau dan
bisa menghasilkan tunas di bagian tersebut.
Ini mungkin diakibatkan oleh beberapa factor diantaranya tidak mendapat kan
sumber air atau mengalami kekeringan, tidak sesuai dengan iklim di tempat tersebut,
atau pada saat penanaman stum mata tidur baagian stumnya terkena air atau basah
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum penanaman bibit stum mata tidur ini adalah
sebagai berikut :
1. Bibit stum mata tidur didapat dari hasil okulasi antara batang bawah dan mata
entress dari klon unggul.
2. Klon yang digunakan adalah klon PB260.
3. Klon PB260 memiliki kelemahan yaitu kurang tanggap terhadap stimulant,
sehingga memerlukan bantuan pemberian ZPT.
4. Tanaman karet termasuk famili Euphorbiaceae atau tanaman getah-getahan.
Dinamakan demikian karena golongan famili ini mempunyai jaringan tanaman
yang banyak mengandung getah (lateks) dan getah tersebut mengalir keluar
apabila jaringan tanaman terlukai.
5. Penanaman bibit stum mata tidur diletakkan dengan posisi mata tunas
menghadap sinar matahari.
B. Saran
Diharapkan pada praktikum ini media tanam yang digunakan benar benar tanah
yang baik dan bagus untuk keberhasilan pertumbuhan bibit stum mata tidur di dalam
polibag sebelum dipindahkan ke lapangan. Dan tetap lakukan penyiraman setiap harinya
DAFTAR PUSTAKA
Daslin, A., Woelan, S., dan Suhendry, I. 2009. Bahan Tanam Klon Karet Unggul. Balai
Penelitian Sungai Putih. Medan
Schery, R. W., 1961. Plants for Man. Prentice Hall Inc., New Jersey
Tim Penulis PS, 2008. Panduan Lengkap Karet. Penebar Swadaya, Jakarta
Widianto, I., 2000. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya, Jakarta