BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a.
menjadi
Lembaga
Pemerintah
Non
Kementerian
(LPNK),
juga
sesuai
tuntutan
dari
organisasi
Internasional
ICAO
masyarakat
makin
meningkat
terhadap
adanya
penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam upaya mewujudkan Good
Governance.
tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
1
Kedudukan
Kedudukan
Tugas Pokok
Basarnas
mempunyai
tugas
membantu
Presiden
dalam
Fungsi
Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
tersebut
diatas,
Basarnas
menyelenggarakan fungsi :
1) perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang SAR;
2) perumusan kebijakan teknis di bidang SAR;
3) koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang SAR;
4) pembinaan, pengerahan dan pengendalian potensi SAR;
Struktur Organisasi
Berdasarkan
Peraturan
Kepala
Badan
SAR
Nasional
Nomor
penunjang
Basarnas
berada
di
bawah
dan
KEPALA
BASARNAS
SEKRETARIAT
UTAMA
BIRO UMUM
DEPUTI BIDANG
POTENSI SAR
DEPUTI BIDANG
OPERASI SAR
DIT. KOMUNIKASI
INPEKTORAT
PUSDATIN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BALAI DIKLAT
KANTOR
SAR KELAS A
SUB BAGIAN
UMUM
SEKSI OPERASI
SAR
SEKSI POTENSI
SAR
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
KANTOR
SAR KELAS B
URUSAN
UMUM
SUB SEKSI
OPERASI SAR
SUB SEKSI
POTENSI SAR
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
3. Umum
a. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007, Basarnas
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pencarian
dan pertolongan (Search and Rescue) yang selanjutnya disebut SAR sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu
mempunyai tugas pula melaksanakan pembinaan pengkoordinasian, dan
pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang dan
material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam pelayaran dan/atau penerbangan, serta memberikan bantuan SAR
dalam bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR
nasional dan internasional.
b. Peningkatan pelayanan SAR yang dituntut dari Basarnas memerlukan
suatu perencanaan yang mempunyai perspektif lebih panjang, karena
berbagai masalah yang dihadapi saat ini baik yang menyangkut
kelembagaan, sumber daya manusia, sarana/ prasarana dan peralatan,
sistem SAR nasional, koordinasi dan penyuluhan serta sosialisasi kepada
masyarakat, memerlukan penanganan secara bertahap
c. Dalam rangka membuat arah kebijakan jangka panjang tersebut maka
dibuatlah Rencana Strategis Basarnas 2010-2014 sebagai dasar acuan
dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan pengembangan
kelembagaan Basarnas, hukum dan kewenangan, sumber daya manusia,
pendidikan dan pelatihan, sarana/ prasarana, penyuluhan dan sosialisasi
kepada masyarakat, kerjasama nasional dan internasional serta dalam
rangka pelayanan jasa pencarian dan pertolongan yang terlaksana secara
terpadu dengan program pembangunan nasional, dan bersifat komprehensif
dan responsif terhadap perkembangan lingkungan serta berpegang kepada
pendekatan kesisteman.
Misi
Untuk
mewujudkan
visi
tersebut,
Basarnas
mempunyai
misi
dirumuskan
sasaran
strategis
untuk
dapat
mengukur
No
Sasaran Strategis
2.
Meningkatkan kesiapsiagaan
dalam mengantisipasi terjadinya
musibah/ bencana
Meningkatkan keberhasilan
penyelamatan korban dalam
penyelenggaraan operasi SAR
5.
Meningkatkan kemampuan
organisasi potensi SAR dalam
melaksanakan operasi SAR
d.
Program
Berdasarkan Rencana Strategis Badan SAR Nasional tahun 2010-2014,
peraturan
perundang-undangan,
terlaksananya
sarana
dan
prasarana
aparatur
Basarnas.
pengelolaan
penyelamatan.
sarana
dan
prasarana
SAR
pencarian,
serta
pertolongan
pembinaan
dan
pengawakan,
5. Perjanjian Kinerja
a.
10
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, dan sebagai dasar pemberian
reward atau penghargaan dan sanksi.
b.
No
Sasaran Strategis
2.
Meningkatkan
pelayanan dalam
penyelenggaraan
operasi SAR
Meningkatkan
kesiapsiagaan dalam
mengantisipasi
terjadinya musibah/
bencana
Target
2 Jam
30 Menit
3 jam
2 jam
2 jam
3 jam
10 menit
Prosentase kecukupan
personil siaga rescuer pada
Kantor SAR
88%
Keterangan
81%
11
No
Sasaran Strategis
Meningkatkan
keberhasilan
penyelamatan korban
dalam
penyelenggaraan
operasi SAR
5.
Meningkatkan peran
serta organisasi
potensi SAR dalam
penyelenggaraan
operasi SAR
Meningkatkan
kemampuan
organisasi potensi
SAR dalam
melaksanakan operasi
SAR
Keterangan
95%
90%
95%
Target
63,3%
400
orang
Prosentase keterlibatan
potensi SAR dalam
penyelenggaraan operasi SAR
maritim
80%
Prosentase keterlibatan
potensi SAR dalam
penyelenggaraan operasi SAR
darat
80%
45%
Prosentase peningkatan
organisasi potensi SAR yang
dibina
45%
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA BADAN SAR NASIONAL
6. Umum
a.
c.
No.
Kategori
Interprestasi
1.
86 100
Sangat Baik
2.
66 85
Baik
3.
51 65
Cukup
4.
0 50
Kurang
Secara garis besar capaian kinerja Basarnas dapat dikatakan sangat baik
dengan kategori A dan sudah memenuhi target capaian kinerja. Target
13
PUSAT DATA
14
Target
Realisasi
2 jam
30 menit
48 menit
95%
98,66%
63,33%
82,67%
a.
kinerja
utama
response
time
pada
operasi SAR
dalam
15
Tabel 3.3. Tabel Perbandingan Indikator Kinerja Utama Response time pada operasi
SAR dalam penanganan musibah/ bencana
Tahun
Target
Realisasi
Tahun 2010
5 jam 30 menit
3 jam 47 menit
Tahun 2011
4 jam 30 menit
1 jam 57 menit
Tahun 2012
3 jam 30 menit
1 jam 29 menit
Tahun 2013
2 jam 30 menit
48 menit
Indikator Kinerja
Meningkatnya
Pelayanan
Dalam
Target
Realisasi
3 jam
1 jam
6 menit
2 jam
42 menit
2 jam
33 menit
3 jam
51 menit
NO
BULAN
PELAYARAN PENERBANGAN
BENCANA
LAINNYA
Januari
32
55
66
Pebruari
95
60
67
Maret
23
68
14
April
34
80
50
76
Mei
75
74
19
Juni
79
28
31
78
Juli
28
162
118
Agustus
14
18
66
September
35
58
11
24
10
Oktober
83
23
102
11
Nopember
28
78
97
12
Desember
16
15
47
112
66 menit
42 menit
33 menit
51 menit
1 jam
6 menit
42 menit
33 menit
51 menit
RATA-RATA
17
NO
BULAN
PELAYARAN PENERBANGAN
BENCANA
LAINNYA
Januari
283,95
18,50
107,62
Pebruari
154,30
187,56
109,27
Maret
182,27
15,00
45,44
63,72
April
175,39
238,00
28,83
85,30
Mei
140,61
107,50
51,43
37,71
Juni
279,53
15,00
15,00
104,91
Juli
141,37
45,00
78,17
Agustus
244,97
305,00
174,17
58,09
September
453,72
195,00
28,33
88,48
10
Oktober
213,60
55,00
210,32
11
Nopember
181,90
5,00
64,65
63,30
12
Desember
367,02
43,00
48,56
125,05
170 menit
67 menit
50 menit
71 menit
2 jam
50 menit
1 jam
7 menit
50 menit
1 jam
11 menit
BENCANA
LAIN-LAIN
RATA-RATA
NO
BULAN
PELAYARAN PENERBANGAN
Januari
41,79
15
37,5
83,56
Pebruari
293,79
40
21,33
65,45
Maret
129,40
203,33
29,04
April
375,36
32,5
192,79
Mei
289,82
910
41,67
98,11
Juni
316,05
20
100,79
Juli
187,86
123
90,38
Agustus
284,70
35
80
83,72
September
169,88
24,67
37,5
84
10
Oktober
162,32
46,67
139,66
11
November
98,61
85
60,5
39
12
Desember
240,41
107,14
105,03
215 menit
92 menit
67 menit
92 menit
3 Jam
35 Menit
1 Jam
32 Menit
1 Jam
7 Menit
1 Jam
32 Menit
RATA-RATA
18
Prosentase
capaian
sasaran
meningkatnya
pelayanan
dalam
3:35:00
2:50:00
3:36:00
2:24:00
1:06:00
1:12:00
0:00:00
2010
2011
2012
2013
19
Target
Realisasi
Tahun 2010
6 jam
5 jam 10 menit
Tahun 2011
5 jam
3 jam 35 menit
Tahun 2012
4 jam
2 jam 50 menit
Tahun 2013
3 jam
1 jam 6 menit
1:32:00
1:26:24
1:07:00
0:42:00
0:57:36
0:28:48
0:00:00
2010
2011
2012
2013
20
Target
Realisasi
Tahun 2010
5 jam
2 jam 05 menit
Tahun 2011
4 jam
1 jam 32 menit
Tahun 2012
3 jam
1 jam 07 menit
Tahun 2013
2 jam
42 menit
1:26:24
0:50:00
0:57:36
0:33:00
0:28:48
0:00:00
2010
2011
2012
2013
21
Target
Realisasi
Tahun 2010
5 jam
3 jam 11 menit
Tahun 2011
4 jam
1 jam 7 menit
Tahun 2012
3 jam
50 menit
Tahun 2013
2 jam
33 menit
untuk
memastikan
kebenaran
musibah,
juga
untuk
22
4:44:00
3:36:00
2:24:00
1:32:00
1:11:00
1:12:00
0:51:00
0:00:00
2010
2011
2012
2013
Target
Realisasi
Tahun 2010
6 jam
4 jam 44 menit
Tahun 2011
5 jam
1 jam 32 menit
Tahun 2012
4 jam
1 jam 11 menit
Tahun 2013
3 jam
51 menit
Prosentase korban
ditemukan
Tahun 2010
83,31%
91,81%
Tahun 2011
87,38%
95,22%
Tahun 2012
93,39%
95,21%
Tahun 2013
93,65%
96,49%
Jenis Musibah
Pelayaran
23
Prosentase korban
terselamatkan
Prosentase korban
ditemukan
Tahun 2010
99,34%
100%
Tahun 2011
79,19%
100%
Tahun 2012
92,50%
100%
Tahun 2013
94,66%
100%
Tahun 2010
44,19%
86,17%
Tahun 2011
51,50%
94,74%
Tahun 2012
97,18%
99,73%
Tahun 2013
99,23%
99,93%
Tahun 2010
30,76%
91,28%
Tahun 2011
59,22%
92,66%
Tahun 2012
81,55%
98,22%
Tahun 2013
50,84%
92,73%
Jenis Musibah
Penerbangan
Bencana
Musibah Lainnya
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
10 menit
10 menit
88%
50%
81%
100%
24
Prosentase
Tahun 2010
97,08%
Tahun 2011
92,00%
Tahun 2012
86,33%
Tahun 2013
93,42%
120.00%
110.00%
100.00% 97.08%
93.42%
92.00%
86.33%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
2010
2011
2012
2013
25
kesiapsiagaan
dalam
mengantisipasi
terjadinya
musibah/ bencana.
a) Rata-rata waktu tindak awal dalam penyelenggaraan operasi
SAR
Waktu tindak awal dalam penyelenggaraan operasi SAR adalah
untuk mengukur seberapa cepat upaya mencari kebenaran
informasi musibah/ bencana yang diterima dengan alat komunikasi
(dimana tahapan ini disebut preliminary communication extended
communication)
untuk
dapat
ditindaklanjuti.
Tindak
awal
Target
Realisasi
2010
00:20:00
00:21:00
2011
00:15:00
00:15:00
2012
00:10:00
00:10:00
2013
00:10:00
00:10:00
26
0:21:00
0:15:00
0:14:24
0:10:00
0:10:00
2012
2013
0:07:12
0:00:00
2010
2011
27
50.00%
50.00%
50.00%
50.00%
2010
2011
2012
2013
(tiga)
provinsi,
sehingga
masih
perlu
diadakan
NO
1
KANTOR SAR
KOORDINAT
MEDAN
PADANG
BENGKULU
JAKARTA
BANDUNG
SEMARANG
29
NO
KANTOR SAR
Pos SAR Yogyakarta
Pos SAR Surakarta
KOORDINAT
07 48' 48.89" LS - 110 15' 44.36" BT
07 34' 24'' LS - 110 48' 59'' BT
SURABAYA
DENPASAR
MANADO
10
GORONTALO
11
MAKASSAR
12
13
BIAK
BANDA ACEH
PEKANBARU
15
PALEMBANG
16
LAMPUNG
17
TANJUNG PINANG
14
18
MATARAM
30
NO
KANTOR SAR
Pos SAR Wadu Mbolo
(Bima)
19
20
21
KUPANG
23
KENDARI
PONTIANAK
BANJARMASIN
25
TERNATE
26
AMBON
SORONG
TIMIKA
Pos SAR Agats
Pos SAR Kaimana
29
BALIKPAPAN
PALU
28
24
27
KOORDINAT
JAYAPURA
31
NO
30
b.
KANTOR SAR
KOORDINAT
MERAUKE
31
PANGKAL PINANG
32
MANOKWARI
33
JAMBI
Target
Realisasi
Tahun 2010
95%
91%
Tahun 2011
95%
95,06%
Tahun 2012
95%
97,59%
Tahun 2013
95%
98,66%
32
keberhasilan
penyelamatan
korban
dalam
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
90,00%
95,58%
95,00%
98,66%
Apabila
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya
maka
jumlah
korban
terselamatkan
dalam
dapat
dilihat
dari
prosentase
jumlah
korban
yang
Untuk
prosentase
jumlah
korban
terselamatkan
dalam
x100%
(, , )
Pada tahun 2013 jumlah korban selamat dari total 1.733 kejadian
musibah/ bencana yang ditangani Basarnas sebanyak 40.239
korban dari total korban sebanyak 41.536 korban atau sebesar
95,58%. Sehingga capaian kinerja pada indikator ini telah
memenuhi target dari target sebesar 90%.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah korban yang
berhasil diselamatkan dari total musibah/ bencana mengalami
kenaikan baik dari jumlah korban maupun dari prosentasenya.
Pada Tahun 2012 jumlah korban selamat dari total musibah/
bencana yang ditangani Basarnas sebanyak 21.581 korban dari
total korban sebanyak 23.016 korban atau sebesar 93,77%.
Sehingga capaian kinerja pada indikator ini memenuhi target dari
target sebesar 90%. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.21.
Tahun
Jumlah Total
Korban
Jumlah Korban
Selamat
Prosentase
2010
4948
3180
64,27%
2011
6071
4922
81,07%
2012
23016
21581
93,77%
2013
42101
40239
95,58%
34
b) Prosentase
jumlah
korban
yang
ditemukan
dalam
( + )
x100%
(, , )
Pada tahun 2013 jumlah korban yang ditemukan dari total musibah/
bencana yang ditangani Basarnas sebanyak 41536 korban dari
total korban sebanyak 42101 korban atau sebesar 98,66%.
Sehingga capaian kinerja pada indikator ini memenuhi target
sebesar 95%.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, jumlah korban yang
ditemukan pada tahun 2013 mengalami kenaikan baik dari jumlah
korban maupun prosentasenya. Pada Tahun 2012 jumlah korban
yang ditemukan dari total musibah/ bencana yang ditangani
Basarnas sebanyak 22462 korban dari total korban sebanyak
23016 korban atau sebesar 97,59%. Sehingga capaian kinerja
pada indikator ini memenuhi target sebesar 95%.
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.22.
Tahun
Jumlah Total
Korban
Jumlah Korban
Ditemukan
Prosentase
2010
4948
4494
90,82%
2011
6071
5771
95,06%
2012
23016
22462
97,59%
2013
42101
41536
98,66%
35
JENIS MUSIBAH
JUMLAH
KEJADIAN
(KALI)
JUMLAH
KORBAN
(ORANG)
PROSENTASE
HSL. OPS
KORBAN
SELAMAT
(ORANG)
PROSEN
TASE
KORBAN
MENINGGAL
(ORANG)
PROSEN
TASE
KORBAN
HILANG
(ORANG)
PROSEN
TASE
10
11
M. Pelayaran
617
11850
11098
93,65%
336
2,83%
416
3,51%
96,49%
M. Penerbangan
11
281
266
94,66%
15
5,34%
0,00%
100,00%
Bencana
896
28182
27966
99,23%
197
0,699%
19
0,067%
99,96%
Musibah Lain-lain
209
1788
909
50,84%
749
41,89%
130
7,27%
92,73%
JUMLAH
1733
42101
40239
95,58%
1297
3,08%
565
1,34%
98,66%
Dari tabel di atas dapat dilihat data musibah yang ditangani Basarnas
Tahun 2013.
-
Pada
musibah
penerbangan
jumlah
penanganan
musibah
JENIS MUSIBAH
JUMLAH
KEJADIAN
(KALI)
JUMLAH
KORBAN
(ORANG)
460
PROSENTASE
HSL. OPS
KORBAN
SELAMAT
(ORANG)
PROSEN
TASE
KORBAN
MENINGGAL
(ORANG)
PROSEN
TASE
KORBAN
HILANG
(ORANG)
PROSEN
TASE
10
11
9451
8826
93,39%
168
1,78%
457
4,84%
95,16%
M. Pelayaran
M. Penerbangan
21
968
899
92,87%
69
7,13%
0,00%
100,00%
Bencana
171
9530
9377
98,39%
128
1,34%
25
0,26%
99,74%
Musibah Lain-lain
581
3067
2479
80,83%
516
16,82%
72
2,35%
97,65%
JUMLAH
1233
23016
21581
93,77%
881
3,83%
554
2,41%
97,59%
Dari tabel di atas dapat dilihat data musibah yang ditangani Basarnas
Tahun 2012.
-
Pada
musibah
penerbangan
jumlah
penanganan
musibah
37
JENIS MUSIBAH
JUMLAH
KEJADIAN
(KALI)
JUMLAH
KORBAN
(ORANG)
PROSENTASE
HSL. OPS
KORBAN
SELAMAT
(ORANG)
PROSEN
TASE
KORBAN
MENINGGAL
(ORANG)
PROSEN
TASE
KORBAN
HILANG
(ORANG)
PROSEN
TASE
10
11
357
7,84%
218
4,78%
95,22%
M. Pelayaran
320
4556
3981
87,38%
M. Penerbangan
16
322
255
79,19%
67
20,81%
0,00%
100,00%
Bencana
92
266
137
51,50%
115
43,23%
14
5,26%
94,74%
Musibah Lain-lain
396
927
549
59,22%
310
33,44%
68
7,34%
92,66%
JUMLAH
824
6071
4922
81,07%
849
13,98%
300
4,94%
95,06%
Dari tabel di atas dapat dilihat data musibah yang ditangani Basarnas
Tahun 2011.
-
Pada
musibah
penerbangan
jumlah
penanganan
musibah
38
JENIS
JUMLAH
JUMLAH KORBAN
MUSIBAH
(KALI)
SELAMAT
TASE
(ORANG)
1
1 M. Pelayaran
4 Musibah Lain-lain
JUMLAH
MENINGGAL
TASE
(ORANG)
6
PROSEN-
PROSEN- KORBAN
HILANG
PROSEN-
TASE
TASE
HSL.OPS
10
11
(ORANG)
154
1684
1403 83.31%
143
8.49%
138
8.19%
91.81%
755
750 99.34%
0.66%
0.00%
100.00%
2 M. Penerbangan
3 Bencana
KORBAN
92
1901
840 44.19%
798 41.98%
263
13.83%
86.17%
397
608
187 30.76%
368 60.53%
53
8.72%
91.28%
650
4948
3180 64.27%
1314 26.56%
454
9.18%
90.82%
Dari tabel di atas dapat dilihat data musibah yang ditangani Basarnas
Tahun 2010.
-
Pada
musibah
penerbangan
jumlah
penanganan
musibah
39
21
617
20
16
460
15
11
320
10
154
5
0
2010
2011
2012
2013
2010
Jumlah Bencana
2013
700
581
600
800
500
600
397
396
400
300
400
200
2012
1000
2011
92
92
2010
2011
209
200
171
100
0
2012
2013
2010
2011
2012
2013
11850
12000
4000
968
800
8000
755
600
4556
6000
1000
9451
10000
1200
322
400
1684
281
200
2000
0
0
2010
2011
2012
2013
2010
2012
2013
30000
2011
4000
3067
25000
3000
20000
15000
10000
5000
1901
1788
2000
9530
1000
608
927
266
0
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
2013
40
93.77%
100.00%
81.07%
80.00%
64.27%
60.00%
40.00%
26.56%
20.00%
9.18%
13.98%
4.94%
3.83%
2.41%
0.00%
2010
Selamat
2011
2012
Meninggal dunia
Hilang
3.08%
1.34%
2013
JENIS
MUSIBAH
Musibah
Pelayaran
KEJADIAN MUSIBAH
Penanganan Operasi SAR KM Merlin
Pada hari Jumat, 19 April 2013 pukul 22.45 WIT Kantor SAR
Ambon menerima informasi distress bahwa KM Merlin yang
mengangkut 21 penumpang mengalami mati mesin. Pada
malam itu juga, tim SAR yang terdiri dari 9 rescuer dan ABK
segera bergerak menggunakan RB 216 menuju lokasi
kejadian. Penyisiran lokasi menjangkau kawasan 40 Miles
dari kota Ambon yang melewati Pulau Tiga dan Tanjung
Alang. Dalam pelaksanaan operasi SAR tersebut, pada
akhirnya seluruh penumpang kapal berhasil dievakuasi.
41
JENIS
MUSIBAH
KEJADIAN MUSIBAH
Penanganan Operasi SAR Kapal Expres Bahari 8C
Terbakar
Kamis 22 Agustus 2013 Kapal Expres Bahari 8C Rute
Pangkal Balam menuju Tanjung Padan terbakar pada pukul
17:15 WIB di Selat Nasik pada koordinat 020 41 600 LS
1070 25 549 BIT. Kantor SAR Pangkal Pinang
mendapatkan info dari Polair setempat bahwa kapal Express
Bahari 8C terbakar. Saat itu juga Kepala seksi Operasi
Kantor SAR Pangkalpinang Andariandi langsung merespon
cepat laporan tersebut dan melaporkan kepada Kepala
Kantor SAR Pangkal Pinang, Jumaril. Sebagai tindak awal
Kakansar melakukan koordinasi via telepon kepada aparat
dan Instansi maupun organisasi berpotensi SAR di Belitung
untuk melakukan pertolongan segera. Dalam musibah ini
Kepala Badan SAR Nasional menunjuk Kepala Kantor SAR
Pangkal Pinang selaku SMC (SAR Mission Coordination)
sedangkan untuk mengendalikan unsur di lapangan dipimpin
langsung oleh Kapolres Belitung AKBP Bobby Marpaung
sebagai On Scene Coordination (OSC). Dalam operasi SAR
tersebut, dari jumlah POB sebanyak 202 orang, selamat 190
orang, meninggal 6 orang dan 6 orang meninggal.
Musibah
Penanganan Operasi SAR terhadap Pesawat Lion Air
Penerbangan
Ditching, 101 penumpang Selamat
Musibah penerbangan kembali menghentak tanah air, sabtu
13 April 2013 sore sekitar pukul 15:20 WITA di Denpasar.
Pesawat Lion Air Boeng 737-800 berpenumpang 101 plus 7
awak (crew pesawat) ditching atau melakukan pendaratan
darurat diperairan Pantai Kuta, sekitar 15 meter sebelum
landasan pacu Bandara Ngurah Rai. Akibatnya badan
pesawat yang take off dari Bandung tersebut patah dan
separuh badan pesawat tenggelam. Beruntung seluruh
penumpang selamat dan berhasil dievakuasi.
42
JENIS
MUSIBAH
Bencana
KEJADIAN MUSIBAH
JENIS
MUSIBAH
KEJADIAN MUSIBAH
TNI, Polri, BPBD, Tagana, Damkar, Satpol PP, Landrover
Nusantara, FPI, dan masyarakat setempat. Adapun personil
dan alut yang telah dikerahkan yaitu:
- 250 orang personil dari Kantor SAR Jakarta, Bandung
dan Kantor Pusat
- Total alut: 50 perahu karet, 2 unit amphibius, 4 unit
rescue truck, 15 unit rescue car, 5 set peralatan selam,
15 set peralatan SAR air Helikopter dan hovercraft.
Musibah
Lainnya
44
c.
Target
Realisasi
Tahun 2010
43,3%
41,14%
Tahun 2011
50%
55,26%
Tahun 2012
56,6%
73,89%
Tahun 2013
63,3%
82,67%
peran
serta
organisasi
potensi
SAR
dalam
45
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
400 orang
695 orang
80%
93,82%
80%
94,09%
Dengan
adanya
organisasi
potensi
SAR
yang
cukup
maka
potensi
SAR
yang
terlatih
maka
akan
membantu
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya
maka
peran
serta
organisasi
potensi
SAR
dalam
47
Latihan
SAR
Marine
Pollution
Exercise
(Marpolex),
48
Tabel 3.31.
Target
Realisasi
Tahun 2010
175 orang
168 orang
Tahun 2011
250 orang
326 orang
Tahun 2012
325 orang
576 orang
Tahun 2013
400 orang
695 orang
695
576
326
168
2010
2011
2012
2013
b) Rata-rata
prosentase
keterlibatan
potensi
SAR
dalam
49
prosentase
keterlibatan
potensi
SAR
pada
Target
Realisasi
Tahun 2010
50%
50%
Tahun 2011
60%
60,05%
Tahun 2012
70%
71,68%
Tahun 2013
80%
93,82
50
Tabel 3.33.
Target
Realisasi
Tahun 2010
50%
50%
Tahun 2011
60%
61%
Tahun 2012
70%
71,87%
Tahun 2013
80%
94,09%
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
45%
68,32%
45%
74,43%
Keberhasilan
penyelenggaraan
operasi
SAR
bergantung
pada
di
bidang
SAR.
Dengan
meningkatnya
kemampuan
51
Apabila
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya
maka
kemampuan
organisasi
potensi
SAR
dalam
69
54
43
27
2010
2011
2012
2013
Lama kegiatan
Tempat
Jumlah
Ket.
25 Pebruari 8
Maret 2013
24
PT. SILO
Sungai
BaritoKalimantan
Kalimantan
PT. PamaPersada
Kalimantan
20
18 Juni 1 Juli
2013
Minahasa
Selatan
55
Pelatihan
Open Mining
Rescue
Pelatihan
Open Mining
Rescue
Pelatihan
Open Mining
Rescue
Pelatihan
Dasar SAR
Kab.
Dharmasray
a
Makassar
39
Diklat SAR
Tk. Dasar
67
Diklat SAR
Tk. Dasar
23 September
s/d 8 Oktober
2013
25
53
Instansi
Lama kegiatan
Tempat
Jumlah
Ket.
PT. Astra
8 17 April 2013
Jawa Barat
36
Potensi Basarnas
Pusat
10 -15
September 2013
Gn. Gede
Pangrango
37
Diklat Tk.
Lanjutan
Water
Rescue
Jungle
Rescue
Basarnas Pusat
27 Oktober s/d 1
November 2013
Bogor
20
SAR Yogya
30 Oktober s/d 3
November 2013
Yogyakarta
50
Diklat Tk.
Lanjutan
Water
Rescue
Pelatihan
Penyelamata
n di Pantai
Lama kegiatan
Tempat
Jumlah
Ket.
16 17 Pebruari
2013
Jakarta
20
Pelatihan
SAR Banjir
7 8 Juni 2013
Jakarta
45
17 19 Juni
2013
Tarakan
23
17 18 Oktober
2013
Jakarta
20
Diklat Tk.
Lanjutan
Water
Rescue
Diklat Tk.
Lanjutan
Water
Rescue
Basic Sea
Survival
PT. Pertamina EP
Field Cepu
18 19
November 2013
Jakarta
16
PT. Pertamina
b)
Basic Sea
Survival
Forum
Komunikasi
SAR
Daerah
(FKSD),
Rapat
54
80.00%
53.47%
60.00%
40.00%
34.65%
27.00%
20.00%
0.00%
2010
2011
2012
2013
55
BAB IV
PENUTUP
Secara garis besar tingkat capaian kinerja Badan SAR Nasional Tahun 2013
dapat dikatakan baik karena telah memenuhi target.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan SAR Nasional Tahun 2013 ini diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, laporan ini
merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Badan SAR Nasional.
Tugas pelayanan SAR yang diemban oleh Badan SAR Nasional
telah
dilaksanakan dengan baik pada Tahun Anggaran 2013, hal ini tidak terlepas
dari dukungan dan kerja sama dengan unsur-unsur lainnya baik di lingkungan
Badan SAR Nasional maupun seluruh instansi/organisasi potensi SAR. Kerja
sama yang telah terjalin dengan baik ini diharapkan dapat lebih ditingkatkan
lagi sehingga kinerja Badan SAR Nasional secara keseluruhan dapat
berlangsung secara maksimal.
Kiranya LAKIP Tahun 2013 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan
sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kinerja bagi Badan SAR Nasional, LAKIP ini diharapkan dapat
menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi :
rencana kerja, rencana kinerja, rencana anggaran dan rencana strategis
dimasa yang akan datang. Badan SAR Nasional akan melakukan berbagai
langkah untuk lebih menyempurnakan laporan ini agar terwujud transparansi
dan akuntabilitas yang kita ingin wujudkan bersama.
56
PENGUKURAN KINERJA
KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA
TAHUN ANGGARAN
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
PROSENTASE
CAPAIAN
ANGGARAN
PROGRAM
PAGU
2 jam
30 menit
48 menit
168.00%
3 jam
1 jam
6 menit
163.33%
2 jam
42 menit
165.00%
2 jam
33 menit
172.50%
3 jam
51 menit
171.67%
10 menit
10 menit
88 %
Program pencarian
dan penyelamatan
57,175,444,291
92.28%
100%
9,723,000,000
9,111,478,700
93.71%
50 %
66.67%
34,944,252,000
33,667,208,463
96.35%
81 %
100 %
123.45%
95 %
98.66 %
103.85%
90 %
95.58 %
106.20%
61,958,505,000
57,175,444,291
92.28%
95 %
98.66 %
103.85%
63.3 %
82.67 %
130.60%
173.75%
8,348,990,000
8,139,139,820
97.49%
61,958,505,000
57,175,444,291
92.28%
PROSENTASE
61,958,505,000
REALISASI
400 orang
695 orang
80 %
93.82 %
117.28%
80 %
94.09 %
117.61%
45 %
68.32 %
151.82%
45 %
74.43 %
165.40%
:
:
Rp. 1,891,163,087,000
997.889.819.000,Rp. 1,846,415,563,530
970.423.798.058,-
Non Anggaran
Non Anggaran