Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 1
Amalia Rizky Primadika
P17420213078
Andriyanto
P17420213080
P17420213085
P17420213089
Kiki Agustiana
P174202130
Mudriah
P174202130
Nurul Chafifah
P17420213108
DISTOSIA
A. Pengertian
Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat
berbagai kondisi.(Bobak, 2004 : 784)
Distosia secara harfiah, berarti persalinan sulit, ditandai oleh kemajuan persalinan
yang terlalu lambat. Secara umum, persalinan abnormal sering terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan ukuran antara bagian presentasi janin dan jalan lahir. Distosia
merupakan akibat dari beberapa kelainan berbeda yang dapat berdiri sendiri atau
kombinasi. (Leveno, 2009)
Defenisi Distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandi dengan adanya hambatan
kemajuan dalam persalinan (tim obstetric.FKUNPAD, 2005)
B. Etiologi
Distosia dapat disebabkan oleh :
1. Persalinan disfungsional akibat kontraksi uterus yang tidak efektif atau akibat upaya
mengejan ibu (kekuatan/power)
2. Perubahan struktur pelvis (jalan lahir/passage)
3. Sebab pada janin meliputi kelainan presentasi/kelainan posisi, bayi besar, dan jumlah
bayi (passengger)
4. Respons psikologis ibu terhadap persalinan yang berhubungan dengan pengalaman,
persiapan, budaya, serta sistem pendukung
C. Klasifikasi
1. Kelainan His
His yang tidak normal baik kekuatan atau sifatnya sehingga menghambat kelancaran
persalinan.
Jenis kelainan :
a. Inersia uteri
Insersia uteri adalah his yang sifatnya lebih lama, singkat dan jarang dibandingkan
his normal.
1) Inersia uteri pimer
Kelemahan his timbul sejak permulaan persalinan
beberapa tumor
3) Pada serviks karena disfungsi uterin action atau karena parut/ karsinoma
4) Pada uterus terdapatnya mioma atau adanya kelainan bawaan seperti letak uterus
abnormal
5) Pada ovarium terdapat beberapa tumor
3. Jenis Kelainan Janin
a. Kelainan letak kepala/ mal presentasi/ mal posisi diantaranya
1) Letak sunsang
2) Letak lintang
b. Kelainan bentuk dan ukuran janin diklasifikasikan :
1) Distosia kepala pada hidrocepalus, kepala besar, higronoma koli (tumor dileher)
2) Distosia bahu pada janin dengan bahu besar
3) Distosia perut pada hidropsfetalis, asites
4) Distosia bokong pada spina bifida dan tumor pada bokong janin
5) Kembar siam
D. Patofisiologi
His yang normal dimulai dari salah satu sudut di fundus uteri yang kemudian
menjalar merata simetris ke seluruh korpus uteri dengan adanya dominasi kekuatan pada
fundus uteri di mana lapisan otot uterus paling dominan, kemudian mengadakan relaksasi
secara merata dan menyeluruh hingga tekanan dalam ruang amnion balik ke asalnya 10
mmHg.
Incoordinate uterine action yaitu sifat His yang berubah. Tonus otot uterus
meningkat, juga di luar His dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak
ada sinkronasi kontraksi bagian-bagiannya. Tidak adanya koordinasi antara kontraksi
bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan His tidak efisien dalam mengadakan
pembukaan.
Disamping itu, tonus otot uterus yang menaik menyebabkan rasa nyeri yang lebih
keras dan lama bagi ibu dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin. His ini juga di
sebut sebagai Incoordinate hypertonic uterine contraction. Kadang-kadang pada
persalinan lama dengan ketuban yang sudah lama pecah, kelainan His ini menyebabkan
spasmus sirkuler setempat, sehingga terjadi penyempitan kavum uteri pada tempat itu. Ini
dinamakan lingkaran kontraksi atau lingkaran kontriksi. Secara teoritis lingkaran ini
dapat terjadi dimana-mana, tetapi biasanya ditemukan pada batas antara bagian atas
dengan segmen bawah uterus. Lingkaran kontriksi tidak dapat diketahui dengan
pemeriksaan dalam, kecuali kalau pembukaan sudah lengkap sehingga tangan dapat
dimasukkan ke dalam kavum uteri.
E. Manifestasi Klinik
Gejala pada ibu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gelisah
Letih
Suhu tubuh meningkat
Nadi dan pernafasan cepat
Edem pada vulva dan serviks
Bisa jadi ketuban berbau janin
Gejala lain :
1.
2.
3.
4.
5.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes prenatal: dapat memastikan polihidramnion, janin besar atau gestasi mutipel.
2. Tes stress kontraksi/tes nonstres: mengkaji kesejahteraan janin.
3. Ultrasound atau pelvimetri sinar x: mengevaluasi arsitektur pelvis, presentasi janin,
posisi dan formasi.
4. Pengambilan sampel kulit kepala janin: mendeteksi atau mengesampingkan asidosis.
G. Penatalaksanaan
1. Penanganan Umum
a. Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan janin
H. Komplikasi
1. Umum komplikasi distosia kematian janin.
2. Depresi pernapasan.
3. Hipoksia iskemik ensefalopati (HIE)
4. Kerusakan saraf brakialis.
I. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas Klien : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, agama, suku/bangsa.
2. Keluhan utama : proses persalinan yang lama menyebabkan adanya keluhan
nyeri dan cemas.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien pernah mengalami distosia
sebelumnya, biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti hipertensi,
anemia, panggul sempit, biasanya ada riwayat DM, biasanya ada riwayat kembar
dll.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya dalam kehamilan sekarang ada kelainan seperti : Kelainan letak janin
(lintang, sunsang dll) apa yang menjadi presentasi dll.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah dalamkeluarga ada yang menderita penyakit kelainan darah, DM,
eklamsi dan pre eklamsi
d. Pengkajian pola fungsional
1) Aktifitas/istirahat
Melaporkan keletihan,kurang energi,letargi,penurunan penampilan
2) Sirkulasi
Tekanan darah dapat meningkat,mungkin menerima magnesium sulfat untu
hipertensi karena kehamilan
3) Eliminasi
Distensi usus atau kandng kemih yang mungkin menyertai
4) Integritas ego
Mungkin sangat cemas dan ketakutan
5) Nyeri atau ketidaknyamanan
Mungkin
menerima
narkotika
atau
anastesi
pada
awal
proses
No Diagnosa
Tujuan&KH
Intervensi
partus lama,
berkurang
Kriteria :
a. Klien tidak merasakan
kontraksi tidak
efektif
DS:
- Laporan secara
verbal
nyeri lagi
b. Klientampak rilek
c. Kontraksi uterus efektif
d. Kemajuan persalinan
baik
2.
DO:
emosional terhadap
- Posisi untuk
kejadian
menahan nyeri
4.
Berikan lingkungan
- Tingkah laku
berhati-hati
aktivitas untuk
- Gangguan tidur
(mata sayu,
tampak capek,
jelaskan prosedur
5. Kuatkan dukungan
social/ dukungan keluarga
6.
Kolaborasi : Berikan
persalinan,awitan dan
durasi
2. Catat waktu/jenis
obat.hindari pemberian
narkotik dan anastesi
blok epidural sampai
serviks dilatasi 4 cm
DAFTAR PUSTAKA