Anda di halaman 1dari 36

Pengertian iman

dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,


pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan
lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian,
pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa
Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan
kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan,
serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila
seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi
tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan,
maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang
sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi
seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepadaNya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
Wahai
orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan
RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Quran) yang diturunkan
kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa
ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, RasulrasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat
sangat jauh. (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada
Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat
tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu,
beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.

Iman Kepada Malaikat


Salah satu makhluk Allah swt. yang diciptakan di alam ini adalah
malaikat. Dia bersifat gaib bagi manusia, karena tidak dapat dilihat
ataupun disentuh dengan panca indra manusia.
Sebagai muslim kita diwajibkan beriman kepada malaikat. Iman kepada
malaikat tersebut termasuk rukun iman yang kedua. Apa yang dimaksud
iman kepada malaikat? Iman kepada malaikat berarti meyakini dan
membenarkan dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan
malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari
Allah.
Dasar yang menjelaskan adanya makhluk malaikat tercantum dalam ayat
berikut ini yang artinya: Segala puji bagi Allah pencipta langit dan
bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada
yang) dua, tiga dan empat. (Q.S. Fatir: 1)
Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim tentang iman
dan rukunnya. Dari Abdullah bin Umar, ketika diminta untuk
menjelaskan iman, Rasulullah bersabda, iman itu engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya
dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan (takdir) yang baik
maupun yang buruk.
Dalam hadits tersebut, percaya kepada malaikat merupakan unsur kedua
keimanan dalam Islam. Percaya kepada malaikat sangatlah penting
karena akan dapat memurnikan dan membebaskan konsep tauhid dari
bayangan syirik.
Dari ayat dan hadits di atas dapat diketahui bahwa beriman kepada
malaikat merupakan perintah Allah dan menjadi salah satu syarat
keimanan seseorang. Kita beriman kepada malaikat karena Al Quran

dan Nabi memerintahkannya, sebagaimana kita beriman kepada Allah


dan Nabi-Nya.
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan
meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitabkitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Quran disebutkan
bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur
kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Quran kepada
nabi Muhammad SAW. Al Quran sebagai kitab suci terakhir memiliki
keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau
pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut. Artinya : Sesungguhnya
Kami yang menurunkan Al Quran dan Sesungguhnya Kami yang
memeliharanya. (Al Hijr : 9) lihat al-Quran online di Goole,
A. Pengertian Kitab dan Suhuf
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul
untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih
berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan
Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan
1.

Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf

2.

Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.

Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitabkitab suci yang turun sebelum Al Quran seperti disebutkan dalam
firman Allah berikut ini.
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (QS An Nisa : 136)
lihat al-Quran online di Goole,
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang
berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi
seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .
Artinya : (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
Ibrahim dan Musa (Al Ala : 19) lihat al-Quran online di Goole,
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini
Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya
sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
Artinya : Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan
kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang
kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang diberikan kepada
nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun
diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya. (QS Al Baqarah :
136) lihat al-Quran online di Goole
,
B. Prilaku yang mencerminkan Keimanan Kepada Kitab Allah
1. Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.

2. Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang


diturunkan
kepada kita
3. Memahami isi kandungannya.
4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul
sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Quran
sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Upaya memahami isi kandungan Al Quran, ada beberapa tahapan yang
perlu kita jalani antara lain sebagai berikut.
1.
Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi
Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
2.
Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al
Quran.
3.
Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Quran itu
banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau
berupa perumpamaan.
4.
Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika
mempelajari dan memahami Al Quran.
5.
Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Quran
banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa
langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.

6.
Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Quran tidak
diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah
atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera
dilaksanakan.
7.
Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al
Quran terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat
muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah
dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Quran yang
harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam
kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat
yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan
maksudnya.
8.
Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Quran
sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22,
4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).
B. Hikmah Iman Kepada Kita Allah
Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Quran
kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut.
1.
Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia
menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat
serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan
selanjutnya lihat QS Thaha :
Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu
menjadi susah;
1.
Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama
manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga
terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda

pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus :


19.
Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka
berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari
Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka],
tentang apa yang mereka perselisihkan itu. lihat al-Quran online di
Goole,
1.
Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan
petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. lihat al-Quran
online di Goole,
1.
Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan
selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48,
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitabkitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu
apa yang telah kamu perselisihkan itu, lihat al-Quran online di Goole,

1.
Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul
terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing
dalam menyembah Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67
Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang
mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu
dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu.
Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. lihat alQuran online di Goole,
6 Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid
Nya (islam) dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 9091, Al Anbiya : 92-93, Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al
Maidah : 54, an An Nisa : 150-152
7. Untuk menginformasikan bahwa Al Quran berisi perintah-perintah
Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah
teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah
untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al Quran adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh
umat manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang
dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk
mencapai islam selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat
QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27)
Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia
maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan
benar yaitu Al Quran (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali
Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27).
A. Pengertian Iman Kepada Rasul-rasul Allah

Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari
enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang
dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh
Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus Allah
swt. dengan syariat yang baru untuk menyeru manusia
kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt.
untuk menetapkan (menjalankan) syariat rasul-rasul sebelumnya.
Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul.
Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syariat
yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan
syariat yang dibawa nabi Musa AS.
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7
dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya: Kami tiada mengutus
rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang
laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah
olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada
mengetahui. (Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu.
Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah
dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. AlMukmin : 78)

Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah


diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak
pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul
yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat
banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di
dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
:
:

( )
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah :
berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi
sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul
sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas jumlah nabi dan rasul ada 124.000 orang,
diantaranya ada 315 orang yang diangkat Allah swt. menjadi rasul.
Diantara 315 orang nabi dan rasul itu, ada 25 orang yang nama dan
sejarahnya tercantum dalam Al Quran dan mereka inilah yang
wajib kita ketahui, yaitu:
1. Adam AS. bergelar Abu al-Basyar (Bapak semua manusia) atau
manusia pertama yang Allah swt. ciptakan, tanpa Bapak dan tanpa
Ibu, terjadi atas perkenanNya Kun Fayakun artinya Jadilah ! ,
maka terjelmalah Adam.Usia nabi Adam mencapai 1000 tahun.
2. Idris AS. adalah keturunan ke 6 dari nabi Adam. Beliau diangkat
menjadi Rasul setelah berusia 82 tahun. Dilahirkan dan dibesarkan
di sebuah daerah bernama Babilonia. Beliau berguru kepada nabi
Syits AS.
3. Nuh AS. adalah keturunan yang ke 10 dari nabi Adam. Usianya
mencapai 950 tahun. Umat beliau yang membangkang

ditenggelamkan oleh Allah swt. dalam banjir yang dahsyat.


Sedangkan beliau dan umatnya diselamatkan oleh Allah swt.
karena naik bahtera yang sudah beliau persiapkan atas petunjuk
Allah swt.
4. Hud AS. adalah seorang rasul yang diutus kepada bangsa Ad
yang menempati daerah Ahqaf, terletak diantara Yaman dan Aman
(Yordania) sampai Hadramaut dan Asy-Syajar, yang termasuk
wilayah Saudi Arabia.
5. Shaleh AS.Beliau masih keturunan nabi Nuh AS. diutus untuk
bangsa Tsamud, menempati daerah Hadramaut, yaitu daratan yang
terletak antara Yaman dan Syam (Syiria). Kaum Tsamud
sebenarnya masih keturunan kaum Ad.
6. Ibrahim AS. putra Azar si pembuat patung berhala. Dilahirkan di
Babilonia, yaitu daerah yang terletak antara sungai Eufrat dan
Tigris. Sekarang termasuk wilayah Irak. Beliau berseteru dengan
raja Namrud, sehingga beliau dibakarnya dalam api yang sangat
dahsyat, tetapi Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar, karena
diselamatkan Allah swt. Beliau juga dikenal sebagai Abul Anbiya
(bapaknya para nabi), karena anak cucunya banyak yang menjadi
nabi dan rasul. Syariat beliau banyak diamalkan oleh Nabi
Muhammad saw. antara lain dalam ibadah haji dan Ibadah Qurban,
termasuk khitan.
7. Luth AS. Beliau keponakan nabi Ibrahim, dan beliau banyak
belajar agama dari nabi Ibrahim. Diutus oleh Allah swt. kepada
kaum Sodom, bagian dari wilayah Yordania. Kaum nabi Luth
dihancurkan oleh Allah swt. dengan diturunkan hujan batu
bercampur api karena kedurhakaannya kepada Allah swt, terutama
karena perilaku mereka yang suka mensodomi kaum laki-laki.
8. Ismail AS. adalah putra nabi Ibrahim AS. bersama ayahnya
membangun (merenovasi) Kabah yang menjadi kiblat umat Islam.

Beliau adalah seorang anak yang dikurbankan oleh ayahnya


Ibrahim, sehingga menjadi dasar pensyariatan ibadah Qurban bagi
umat Islam.
9. Nabi Ishak AS. putra Nabi Ibrahim dari isterinya, Sarah. Jadi
nabi Ismail dengan nabi Ishak adalah saudara sebapak, berlainan
ibu.
10. Yaqub AS. adalah putra Ishaq AS. Beliaulah yang menurunkan
12 keturunan yang dikenal dalam Al Quran dengan sebutan al
Asbath, diantaranya adalah nabi Yusuf yang kelak akan menjadi
raja dan rasul Allah swt.
11. Yusuf AS putra nabi Yaqub AS.Beliaulah nabi yang dikisahkan
dalam al Quran sebagai seorang yang mempunyai paras yang
tampan, sehingga semua wanita bisa tergila-gila melihat
ketampanannya, termasuk Zulaiha isteri seorang pembesar Mesir
(bacalah kisahnya dalam Q.S. surah yusuf).
12. Ayyub AS. adalah putra Ish . Ish adalah saudara kandung Nabi
Yaqub AS. berarti paman nabi Yusuf AS. Jadi nabi Ayyub dan nabi
Yusuf adalah saudara sepupu. Nabi Ayyub digambarkan dalam Al
Quran sebagai orang yang sangat sabar. Beliau diuji oleh Allah
swt. dengan penyakit kulit yang sangat dahsyat, tetapi tetap
bersabar dalam beribadah kepada Allah swt. (bacalah kembali
kisahnya)
13. Dzulkifli AS. putra nabi Ayyub AS. Nama aslinya adalah
Basyar yang diutus sesudah Ayyub, dan Allah memberi nama
Dzulkifli karena ia senantiasa melakukan ketaatan dan
memeliharanya secara berkelanjutan
14. Syuaib masih keturunan nabi Ibrahim. Beliau tinggal di daerah
Madyan, suatu perkampungan di daerah Mian yang terletak antara
syam dan hijaz dekat danau luth. Mereka adalah keturunan
Madyan ibnu Ibrahim a.s.

15. Yunus AS adalah keturunan Ibrahim melalui Bunyamin,


saudara kandung Yusuf putra nabi Yaqub. Beliau diutus ke
wilayah Ninive, daerah Irak. Dalam sejarahnya beliau pernah
ditelan ikan hiu selama 3 hari tiga malam didalam perutnya,
kemudian diselamatkan oleh Allah swt.
16. Musa AS. adalah masih keturunan nabi Yaqub. Beliau diutus
kepada Bani Israil. Beliau diberi kitab suci Taurat oleh Allah swt.
17. Harun AS. adalah saudara nabi Musa AS. Yang sama-sama
berdakwah di kalangan Bani Israil di Mesir.
18. Dawud AS.adalah seorang panglima perang bani Israil yang
diangkat menjadi nabi dan rasul oleh Allah swt, diberikan kitab
suci yaitu Zabur. Beliau punya kemampuan melunakkan besi, suka
tirakat, yaitu puasa dalam waktu yang lama. Caranya dengan
berselang-seling, sehari puasa, sehari tidak.
19. Sulaiman AS. adalah putra Dawud. Beliau juga terkenal
sebagai seorang raja yang kaya raya dan mampu berkomunikasi
dengan binatang (bisa bahasa binatang).
20. Ilyas AS. adalah keturunan Nabi Harun AS. diutus kepada Bani
Israil. Tepatnya di wilayah seputar sungai Yordan.
21. Ilyasa AS. berdakwah bersama nabi Ilyas kepada bani Israil.
Meskipun umurnya tidak sama, Nabi Ilyas sudah tua, sedangkan
nabi Ilyasa masih muda. Tapi keduanya saling bahu membahu
berdakwah di kalangan Bani Israil.
22. Zakaria AS. seorang nabi yang dikenal sebagai pengasuh dan
pembimbing Siti Maryam di Baitul Maqdis, wanita suci yang kelak
melahirkan seorang nabi, yaitu Isa AS.
23. Yahya AS. adalah putra Zakaria. Kelahirannya merupakan
keajaiban, karena terlahir dari seorang ibu dan ayah (nabi Zakaria)
yang saat itu sudah tua renta, yang secara lahiriyah tidak mungkin
lagi bisa melahirkan seorang anak.

24. Isa AS. adalah seorang nabi yang lahir dari seorang wanita
suci, Siti Maryam. Ia lahir atas kehendak Allah swt, tanpa seorang
bapak. Beliau diutus oleh Allah swt. kepada umat Bani Israil
dengan membawa kitab Injil. Beliaulah yang dianggap sebagai
Yesus Kristus oleh umat Kristen.
25. Muhammad saw. putra Abdullah, lahir dalam keadaan Yatim di
tengah-tengah masyarakat Arab jahiliyah. Beliau adalah nabi
terakhir yang diberi wahyu Al Quran yang merupakan kitab suci
terakhir pula.
B. Tugas Para Rasul
Tugas pokok para rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang
mereka terima dari Allah swt. kepada umatnya. Tugas ini sungguh
sangat berat, tidak jarang mereka mendapatkan tantangan,
penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena begitu
berat tugas mereka, maka Allah swt. memberikan keistimewaan
yang luar biasa yaitu berupa mukjizat.
Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang dimiliki
para nabi atau rasul atas izin Allah swt. untuk membuktikan
kebenaran kenabian dan kerasulannya, dan sebagai senjata untuk
menghadapi musuh-musuh yang menentang atau tidak mau
menerima ajaran yang dibawakannya.
Adapun tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut:
1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan
kepada umat manusia bahwa:
a. Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang
harus disembah (tauhid ubudiyah).
b. Allah adalah maha pencipta, pencipta alam semesta dan segala
isinya serta mengurusi, mengawasi dan mengaturnya dengan

sendirinya (tauhid rububiyah)


c. Allah adalah dzat yang pantas dijadikan Tuhan, sembahan
manusia (tauhid uluhiyah)
d. Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluqNya
(tauhid sifatiyah)
2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah
atau beribadah kepada Allah swt. Ibadah kepada Allah swt. sudah
dicontohkan dengan pasti oleh para rasul, tidak boleh dibikin-bikin
atau direkayasa. Ibadah dalam hal ini adalah ibadah mahdhah
seperti salat, puasa dan sebagainya. Menambah-nambah,
merekayasa atau menyimpang dari apa yang telah dicontohkan
oleh rasul termasuk kategori bidah, dan bidah adalah
kesesatan.
3. Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya,
mana hal-hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan
menurut perintah Allah swt.
4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi
diri dengan sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat
dipercaya, menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada
yang lemah, dan sebagainya.
5. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai
dengan ketentuan yang digariskan Allah swt.
6. Memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya
yang patuh dan taat kepada perintah Allah swt. dan rasulNya
bahwa mereka akan mendapatkan balasan surga, sebagai puncak
kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya mereka membawa kabar
derita bagi umat manusia yang berbuat zalim (aniaya) baik
terhadap Allah swt, terhadap manusia atau terhadap makhluq lain,
bahwa mereka akan dibalas dengan neraka, suatu puncak
penderitaan yang tak terhingga.(Q.S. al Bayyinah: 6-8)

Tugas-tugas rasul di atas, ditegaskan secara singkat oleh nabi


Muhammad saw.dalam sabdanya sebagai berikut:
: :


()
Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang
mulia. (H.R. Ahmad bin Hanbal)
C. Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul-rasul Allah
Di antara tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah
adalah sebagai berikut:
1. Teguh keimanannya kepada Allah swt
Semakin kuat keimanan seseorang kepada para rasul Allah, maka
akan semakin kuat pula keimanannya kepada Allah swt. Ketaatan
kepada para rasul adalah bukti keimanan kepada Allah swt.
Seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada Allah swt. tanpa
disertai keimanan kepada rasulNya. Banyak ayat al Quran yang
menyuruh taat kepada Allah swt. disertai ketaatan kepada para
rasulNya, antara lain dalam surah An Nisa ayat 59, Ali Imran ayat
32, Muhammad ayat 33 dan sebagainya.
Dua kalimat syahadat sebagai rukun Islam pertama adalah
pernyataan seorang muslim untuk tidak memisahkan antara
keimanan kepada Allah swt. di satu sisi, dan keimanan kepada
Rasulullah di sisi lainnya. Dalam bahasa lain, beriman kepada para
rasul Allah dengan melaksanakan segala sunah-sunahnya dan
menghindari apa yang dilarangnya adalah dalam rangka ketaatan
kepada Allah swt.

2. Meyakini kebenaran yang dibawa para rasul


Kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain adalah wahyu Allah
baik yang berupa Al-Quran maupun hadis-hadisnya. Meyakini
kebenaran wahyu Allah adalah masalah yang sangat prinsip bagi
siapapun yang mencari jalan keselamatan, karena wahyu Allah
sebagai sumber petunjuk bagi manusia.
Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika
terlebih dahulu dia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa
wahyu tersebut. Mustahil ada orang yang langsung bisa menerima
suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, padahal dia tidak
yakin bahkan tidak mengenal terhadap sipembawa kebenaran
tersebut.
Allah menjelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 285 yang artinya
sebagai berikut:
Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.(Q.S. Al Baqarah 285)
Bagi tiap-tiap orang yang beriman wajib meyakini kebenaran yang
dibawa oleh para rasul, kemudian mengamalkan atau menepati
kebenaran tersebut. Bagi umat Nabi Muhammad saw. tentulah
kebenaran atau ajaran yang diamalkannya ialah yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw.
3. Tidak membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan yang
lain
Dengan beriman kepada rasul-rasul Allah otomatis berarti tidak
membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan rasul yang lain.
Artinya seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua
rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. Tidak akan terlintas

sedikitpun dalam hatinya untuk merendahkan salahsatu dari rasulrasul Allah atau beriman kepada sebagian rasul dan kufur kepada
sebagian yang lain. Sikap seorang mukmin adalah seperti yang
digambarkan oleh Allah swt. dalam surah Al Baqarah ayat 285:
yang artinya sebagai berikut:
"...Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan
yang lain) dari rasul-rasulNya." Dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya
Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S. AlBaqarah : 285)
4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah
Para rasul yang ditetapkan oleh Allah swt. untuk memimpin
umatnya adalah orang-orang pilihan di antara mereka. Sebelum
menerima wahyu dari Allah swt, mereka adalah orang-orang yang
terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan
perilaku atau suri tauladan bagi orang-orang di
lingkungannya.Apalagi setelah menerima wahyu, keteladanan
mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat
bimbingan dari Allah swt.
Dalam surah Al Ahzab ayat 21 Allah swt. menegaskan sebagai
berikut:
Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik
bagi kamu, (Q.S. Al Ahzab ayat 21).
Sebab itu, apa yang diucapkan atau yang dikerjakan rasulullah
harus dicontoh atau diikuti, dan sebaliknya apa apa yang
dilarangnya harus dihindarkan.
(Q.S. Al Hasyr ayat 7).
Selain itu, keharusan kita meneladani rasul-rasul Allah karena
alasan-alasan sebagai berikut:

a. Semua rasul-rasul dimashum oleh Allah swt. Artinya mereka


selalu dipelihara dan dijaga oleh Allah swt. untuk tidak melakukan
perbuatan-perbuatan keji atau dosa. Selaku manusia sebenarnya
bisa jadi mereka berbuat kesalahan, tetapi langsung oleh Allah swt.
ditegur atau diluruskan.( Sebagai contoh coba anda baca
asbabunnuzul surah Abasa).
b. Semua rasul Allah mempunyai sifat-sifat terpuji yang
merupakan tanda kesempurnaan pribadi mereka. Sifat-sifat terpuji
tersebut adalah sebagai berikut:
1). Shiddiq (benar). Mereka selalu berkata benar, dimana, kapan
dan dalam keadaan bagaimanapun mereka tidak akan berdusta
(kadzib).
2). Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat.
3). Tabligh, artinya mereka senantiasa konsekwen menyampaikan
kebenaran (wahyu) kepada umatnya. Tidak mungkin mereka
menyembunyikan kebenaran yang diterimanya dari Allah swt.
(kitman), meskipun mereka harus menghadapai resiko yang besar.
4). Fathanah, artinya semua rasul-rasul adalah manusia-manusia
yang cerdas yang dipilih Allah swt. Tidak mungkin mereka bodoh
atau idiot (baladah).
c. Khusus nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin para rasul
(sayyidul mursalin) mendapat sanjungan dan pujian yang luar biasa
dari Allah swt. disebabkan karena akhlaknya sebagaimana tersebut
dalam surah Al Qalam ayat 4 yang artinya Dan sesungguhnya
kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung
(Q.S. Al Qalam: 4)
5. Meyakini rasul-rasul Allah sebagai rahmat bagi alam semesta
Setiap rasul yang diutus oleh Allah swt. pasti membawa rahmat
bagi umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu
Allah adalah bukti kasih sayang (rahmat) Allah terhadap manusia.

Rahmat itu akan betul-betul bisa diraih oleh manusia (umatnya)


manakala mereka langsung merespon terhadap tugas rasul tersebut.
Di dalam Al-Quran dikatakan bahwa diutusnya Nabi Muhammad
saw. ke dunia merupakan rahmat (kesejahteraan) hidup di dunia
dan akhirat."Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad)
melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta." (Q.S.
Al-Anbiya : 107)
6. Meyakini Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi dan Rasul
terakhir
Nabi Muhammad saw. adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus
oleh Allah swt. ke muka bumi ini. Tidak akan ada lagi nabi atau
rasul sesudah beliau saw. Hal ini merupakan keyakinan umat Islam
yang sangat prinsip dan telah disepakati oleh seluruh ulama
mutaqaddimin dan mutaakh-khirin yang didasarkan kepada dalildalil naqli yang qathi (pasti) dan dalil-dalil aqli yang logis antara
lain sebagai berikut:
a..Q.S. Al Ahzab ayat 40 yang artinya: Muhammad itu sekali-kali
bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia
adalah rasulullah dan penutup para nabi. Dan adalah Allah maha
mengetahui terhadap segala sesuatu. (Q.S. Al Ahzab: 40)
Dalam ayat ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Muhammad
adalah khatamannabiyin (penutup para nabi).
b. Dalam hadis Mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
bin Hambal dari Anas
bin Malik sebagai berikut:



( )

Sesungguhnya risalah kenabian itu telah habis. Maka tidak ada
nabi dan rasul sesudahku.( H.R. Ahmad bin Hambal)

c. Dalam hadis shahih riwayat Imam Bukhari, Ahmad Ibnu Hibban


dari Abi Hurairah sebagai berikut:




:

( )
Sesungguhnya perumpamaan diriku dengan nabi-nabi sebelumku
adalah sama dengan seseorang yang membuat sebuah rumah;
Diperindah dan diperbagusnya (serta diselesaikan segala
sesuatunya) kecuali tempat (yang dipersiapkan) untuk sebuah batu
bata di sudut rumah itu. Orang-orang yang mengelilingi rumah itu
mengaguminya, tetapi bertanya: Mengapa engkau belum
memasang batu bata itu ? Nabipun berkata: Sayalah batu bata
(terakhir) sebagai penyempurna itu, dan sayalah penutup para
nabi. (H.R. Bukhari)
d. Dalam hadits Shahih Bukhari Muslim dari Abi Hurairah r.a.
dinyatakan sebagai berikut:


()
Artinya:
Tidak akan terjadi kiamat kecuali akan keluar (muncul) tukangtukang bohong (para penipu) kira-kira 30 orang. Semuanya
mengaku dirinya sebagai rasul Allah.
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah).
e. Q.S. Al-Maidah ayat 3 yang artinya: Pada hari ini
Kusempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah kucukupkan

nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam menjadi agama buat kamu.


Ayat di atas adalah wahyu Allah swt. yang terakhir diturunkan
kepada nabi Muhammad saw. Dalam ayat ini Allah swt.
Menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang diridhaiNya dan
bersumberkan dari wahyuNya telah sempurna. Artinya tidak perlu
lagi ada tambahan atau pengurangan yang menggambarkan
ketidaksempurnaannya.
f. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik
( )

Artinya:
Dua hal telah aku tinggalkan pada kalian, jika kalian berpegang
teguh kepada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat selamalamanya. Dua perkara itu ialah Al Quran dan Sunah Nabi. (H.R.
Imam Malik)
Hadits di atas menjelaskan bahwa cukuplah bagi umat Islam untuk
menjadikan Al-Quran dan sunnah nabi saja sebagai pedoman
hidupnya. Selama mereka tetap konsisten dengan keduanya sampai
kapanpun dan dimanapun tidak akan tersesat. Sebab Al-Quran
merupakan kitab terlengkap yang mampu memberikan solusi
kepada seluruh aspek kehidupan manusia sebagaimana dinyatakan
Allah dalam firmannya: Tidaklah kami alpakan sesuatupun di
dalam Al Kitab (Al Quran), kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpun. (Q.S. Al Anam: 38). Demikian pula Nabi Muhammad
saw.seluruh kehidupannya baik ucapan, perbuatan ataupun
ketetapannya merupakan rujukan bagi kita.
Dengan demikian, jika ada lagi nabi setelah nabi Muhammad saw.
berarti wahyu Allah akan turun lagi dan akan ada lagi serentetan

hadis dari nabi atau rasul yang baru tersebut. Ini berarti
menunjukkan ketidak sempurnaan ajaran Allah swt, ketidak
validan Al Quran, dan ketidak lengkapan atau kelemahan sunah
nabi. Hal ini sangat mustahil dan sangat bertentangan dengan
pernyataan Allah swt. dalam Q.S. Al Maidah ayat 3 dan hadis nabi
di atas. Sungguh ini merupakan pelecehan terhadap Allah, AlQuran dan nabi Muhammad Saw. Naudzubillah min dzalika.
Pantaslah kita simak pernyataan Syaikh Jamaluddin Muhammad
Al Anshari dalam bukunya Lisanul Arab sebagai berikut:
Merujuk kepada Al Quran dan hadis mutawatir di atas, kalau ada
orang yang mengatakan masih akan ada nabi setelah nabi
Muhammad saw. atau ada orang yang mengaku menjadi nabi atau
rasul maka mereka telah sesat dan kafir.
7. Mencintai Nabi Muhammad saw.
Mencintai nabi Muhammad saw. adalah suatu keniscayaan dan
menduduki peringkat yang paling tinggi, tentu setelah kecintaan
kepada Allah swt, dibandingkan dengan kecintaan kepada selain
beliau. Seseorang belum dikatakan sungguh-sungguh mencintai
Rasulullah saw. jika ia masih menomorduakan kecintaan kepada
beliau di bawah kecintaan kepada selain beliau. Mari kita
renungkan firman Allah swt. dalam Q.S. At-Taubah ayat 24 yang
artinya sebagai berikut:
Katakanlah , Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri dan kaum keluarga kalian ; juga harta kekayaan yang
kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal
yang kalian sukai adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan
RasulNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan
(azab)-Nya. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orangorang fasiq. (Q.S. At-Taubah ayat 24)

Kecintaan kepada Allah swt. dan Rasul-Nya juga merupakan


parameter keimanan seseorang. Lebih dari itu, manisnya iman akan
dirasakan seorang muslim jika dia telah menjadikan Allah swt. dan
Rasul-Nya lebih dia cintai daripada ragam kecintaannya kepada
sekelilingnya. Rasulullah saw. telah bersabda:


:




( ) (
Ada tiga perkara, siapa yang memilikinya, ia telah menemukan
manisnya iman: 1) orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya
lebih daripada yang lainnya; 2) orang yang mencintai seseorang
hanya karena Allah; 3) orang yang tidak suka kembali kepada
kekufuran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam api
neraka.
(H.R. Muttafaq alaih )
Dalam kitab Min Muqawwimat an- Nafsiyah al Islamiyah arti
cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mentaati
dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Al Baidhawi
berkata, : Cinta adalah keinginan untuk taat.Al-Zujaj juga
berkata: Cinta manusia kepada Allah dan Rasul-Nya adalah
mentaati keduanya serta meridhai segala perintah Allah dan segala
ajaran yang dibawa Rasullah saw.
Kecintaan kita kepada Rasulullah saw. mengharuskan kita untuk
menyelaraskan semua hal yang terkait dengan pribadi maupun
sosial kita.
D. Bukti-bukti Cinta Kepada Rasul
Bukti-bukti cinta kepada Rasul harus meneladani seluruh aspek
kehidupan Rasulullah, misalnya:

1. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk ketundukan dalam


menjalankan dan memelihara salat sesuai dengan tuntunan beliau.
Beliau bersabda:

Salatlah kalian sebagaimana aku salat. (H.R. Bukhari)


2. Dalam tatacara berpakaian yang menutup aurat, sopan, bersih
dan indah, makan makanan yang halal, bersih dan bergizi, makan
tidak sampai kenyang, tidak makan kecuali setelah dalam keadaan
lapar.
3. Dalam berkeluarga, misalnya sebagai seorang suami yang harus
melindungi, mencintai dan menyayangi keluarganya. Beliau
bersabda:


)
:
(
Telah ditanamkan padaku di dunia ini tiga perkara: rasa cinta
kepada wanita, wewangian, serta dijadikan mataku sejuk terhadap
salat. (H.R. an-Nasai)
4. Sebagai pemimpin umat, Beliau lebih mendahulukan
kepentingan umatnya daripada kepentingan pribadinya; Beliau
bukan tipe manusia individualistik yang hanya memikirkan dirinya
sendiri.
5. Sebagai anggota masyarakat, Beliau bukan manusia yang suka
berdiam diri di rumah seraya memisahkan diri dengan masyarakat
sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat
dan sering mengunjungi rumah-rumah para sahabatnya.
E. Nilai-nilai Yang Harus Diaplikasikan Dalam Kehidupan Seharihari
1. Istiqamah dalam menjalankan syariat agama

2. Tabah dan sabar dalam menghadapi musibah


3. Selalu optimis dan tidak pernah putus asa
4. Peduli terhadap kaum dhuafa
5. Selalu melaksanakan ibadah-ibadah sunah
6. Tidak membeda-bedakan para Rasul-rasul Allah
7. Meyakini isi kitab-kitab yang dibawa oleh para Rasul
8. Meyakini para Rasul memiliki sifat-sifat terpuji
9. Menjadikan Rasul sebagai suri tauladan

Mengenal lebih dekat pribadi nabi Muhammad saw.


Adalah keistimewaan Nabi saw. bahwa apabila beliau mendirikan
salat, ia dapat memandang orang yang dibelakangnya seperti
halnya beliau memandang orang yang di depannya. Aisyah berkata
: Adalah Nabi saw. dapat melihat di dalam gelap seperti halnya
beliau melihat di waktu terang .
Abu Hurairah berkata: Saya tidak melihat seseorang yang lebih
cepat jalannya daripada Rasulullah saw, seolah-olah bumi ini
berlipat baginya, kami telah mengeluarkan banyak tenaga, tetapi
beliau kelihatan berjalan biasa tanpa mengeluarkan tenaga.
Tentang tertawanya saw. bahwa beliau menunjukkan kegirangan
hatinya dengan senyum. Bila ia berpaling, maka ia berpaling
dengan keseluruhan badannya. Bila ia berjalan, ia begerak dengan
gerak tangkas.
Tentang kefasihan lisan dan retorika (balaghah) nya ia sangat
sempurna. Kata-katanya singkat dan padat. Lafadznya fasih dan
lancar tanpa dibikin-bikin.

Ia mengetahui berbagai dialek arab, sehingga ia dapat berbicara


dengan setiap umat dengan mempergunakan bahasa (dialek)
daerahnya masing-masing.
Adapun tentang perkara tingkah-laku yang berupa akhlaq yang
terpuji, adab susila dan sopan santun serta budi pekerti luhur, maka
itu merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan
Nabi saw. dalam wujudnya yang paling sempurna sebagaimana
disanjungkan Allah kepadanya;sesungguhnya engkau mempunyai
akhlaq yang agung. Berkata Aisyah ra. :Akhlaq Rasulullah saw
adalah Al Quran . Dia rela dengan relanya Al Quran, dan dia murka
dengan murkanya Al Quran. Nabi bersabda: Aku diutus hanyalah
untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.
Tentang kesabaran dan pemaaf nabi dapat diketahui ketika beliau
berdakwah di Thaif. Ia memaafkan mereka meski mereka
bertindak sadis kepadanya.
Tentang kemurahan hatinya saw. dapat diikuti cerita sahabat
beliau, Ibnu Abbas, bahwa pernah ada orang mengantarkan uang
kepada beliau saw. Sebagai hadiah sebanyak 70.000 dinar. Uang
itu diletakkan beliau di atas tikar. Sambil duduk bersila, uang itu
dibagi-bagikan kepada kaum fakir miskin, dan beliau saw. belum
mau berdiri sebelum uang itu habis. Setelah uang itu habis,
ternyata masih ada orang fakir miskin yang datang meminta
kepada Rasulullah. Maka beliau saw. berkata kepada orang
tersebut: Sekarang saya tidak punya apa-apa lagi, tetapi silahkan
kamu berutang atas nama saya, nanti saya bayar ! Melihat yang
demikian, berkatalah Umar bin Khattab kepada beliau saw :Allah
tidak akan memberati engkau apa yang engkau tidak mampu
melakukannya. Umar berkata demikian demi karena sayangnya
kepada Rasulullah saw. Yang harus memberati dirinya dengan uang
demi untuk memenuhi permintaan orang lain.

Tentang tawadlunya Nabi dapat dibuktikan, bahwa beliau tidak


mau dikultuskan (disucikan atau didewa-dewakan) orang. Ketika
para sahabat berdiri menghormati kedatangannya, maka beliau
suruh semuanya duduk dan beliau berkata : Jangan kamu berdiri
menghormati kedatanganku seperti halnya orang-orang ajam
berdiri menghormati pembesar-pembesar mereka. Jangan kamu
dewakan aku seperti halnya kaum nasrani menuhankan Isa anak
Maryam. Aku ini hanya seorang hamba, dan karena itu panggillah
aku Abdullah warasuluhu.

A. Pengertian Hari Akhir


Iman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya
kehidupan yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan
manusia akan mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang
telah dilakukan sewaktu di dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat,
tidak ada yang dapat mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali
hanyalah Allah swt. Hari akhir sama dengan hari kiamat. Para Ulama
membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra.
1. Kiamat Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian
makhluk, misalnya kematian dan terjadinya bencana alam seperti
gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya.
2. Kiamat Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam
semesta dengan segala isinya secara serempak, atau berakhirnya
seluruh kehidupan makhluk alam ini secara serempak.
Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak ada satu
makhlukpun yang dapat mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi
(QS. Thoha : 15)
B. Tanda-tanda hari akhir

Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis


yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tandatanda hari kiamat adalah sebagai berikut :
1. Tanda-tanda kiamat kecil, antara lain :
1. Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
2. Ilmu agama dianggap tidak penting
3. Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela
dimana mana.
4. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan
perbandingan 50:1
5. Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam
6. Lahirnya Dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan
Allah swt
2. Tanda-tanda kiamat besar , anatara lain :
1. Matahari terbit dari barat
2. Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
3. Rusaknya Kabah dengan sendirinya
4. Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al- Quran
5. Berkuasanya Bangsa Yajuj dan Majuj di muka bumi.
C. Gambaran hari kiamat menurut Al- Quran
1. Datangnya hari kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala.
( Q.S.An- Naml : 87

2. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang


dikandungnya (QS. Al- Zalzalah : 1 5)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS.
Al- Haqqah : 14)
4. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut
meluap. (QS. Al- Infithor : 1 3)
5. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang
ayah terhadap anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)
D. Peristiwa yang berhubungan dengan Hari Akhir :
1. Yaumul Barzah / Alam Kubur, Masa / waktu antara sesudah
meninggal nya seseorang sampai menunggu datangnya hari
kiamat. (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2. Yaumul Baats, Masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur
mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al
Zalazalah ayat 6 )
3. Yaumul Mahsyar : Masa dikumpulkannya manusia dipadang
mahsyar untuk dihisab / diperhitungkan amal kebaikan dan
keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
4. Yaumul Hisab/ Mizan : Masa diperhitungkan / ditimbang amal
kebaikan dan keburukan manusia ( Q.S. Yasin : 65 )
5. Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan
manusia kesurga atau neraka.
6. Surga : Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah
SWT..(Q.S. Al Hajj : 23 )
7. Neraka : Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah
SWT. (Q.S. Az Zumar : 32 )

E. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat


1. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia
sehingga akan selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agam dan
membatasi diri terhadap kesenangan hidup di dunia.
2. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni
berbakti kepada Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap
sesama manusia.
3. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan
yang hakiki bagi manusia.
4. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah
tujuan setiap manusia yang hidup di dunia.
5. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan
meninggalkan segala larangan-larang-Nya.

man kepada qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan
harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman
kepada qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular
dengan sebutan takdir. Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan
yakin bahwasahnya Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan
ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala sesuatu meliputi
semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk
manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa
berupa hidup atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan.
Sedangkan menurut bahasa pengertian qada dan qadar adalah sebagai
berikut :
A. Pengertian Qada dan Qadar
1. Arti Qada

1. Qada berarti hukum atau keputusan terdapat ( Q.S. Surat


An- Nisa ayat 65 )
2. Qada berarti mewujudkan atau menjadikan ( Q.S. Surat
Fussilat ayat 12 )
3. Qada berarti kehendak ( Q.S. Surat Ali Imron ayat 47 )
4. Qada berarti perintah ( Q.S. Surat Al- Isra ayat 23
2. Arti Qadar
1. Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut
batas-batasnya ( Q.S. Surat Fussilat ayat 10 )
2. Qadar berarti ukuran ( Q.S. Surat Ar- Radu ayat 17 )
3. Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan ( Q.S. Surat AlBaqarah ayat 236 )
4. Qadar berarti ketentuan atau kepastian ( Q.S. Al- Mursalat
ayat 23 )
5. Qadar berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap
semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu
( Q.S. Al- Qomar ayat 49

B. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar


Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah
swt pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan
Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri
orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah :
1. Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan
segala larangan Allah swt

2. Berusaha dan bekerja secara maksimal


3. Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
4. Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai
kebahagiaan hidup di akherat
5. memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah
swt
6. bersabar dalam menghadapi cobaan
C. Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan,
kehendak dan kemauan Allah swt. Sedangkan Qadar merupakan
perwujudan dari kehendak Allah swt. Qada bersifat qodim (lebih dahulu
ada), sedangkan qadar bersifat hudus(baru). Seorang ahli bahasa AlQuran, Imam Ar- Raqib mengatakan bahwa Allah swt menakdirkan
segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu : memberikan qudrah atau
kekuatan dan membuat ukuran serta cara-cara tertentu. Qada dan qadar
biasa dikenal dengan sebutan taqdir Allah swt.
D. Jenis -jenis takdir
1. Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih
digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang
ingin kaya, pintar, sehat dan lain lain ini harus melalui proses usaha
untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya
itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt
berikut :
( )


Artinya : Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa
yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan

diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling


sempurna. (QS. An- Najm : 53/39-40)

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib)


suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan (nasib) yang
ada pada mereka sendiri. (QS. Ar- Radu : 13/11)
2. Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak
dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal.
Sebagaimana firman Allah swt berikut :

Artinya : Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang
waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan
tidak dapat pula memajukannya. (QS. Surat Al- Araf : 7/34)
Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah
swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala
sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut :


Artinya : Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika
kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Al- Maidah : 5/23)
E. Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT ( Q.S. Al Hadid ayat 22 )
2. Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar ( Q.S. Ar
Radu ayat 11 dan An Najm ayat 39 42 )
3. Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal ( Q.S. Al
Baqarah ayat 155 156 dan Ali Imran ayat 159 )

4. Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur ( Q.S.


Lukman ayat 18 )
F. Contoh perilaku qada dan qadar
1. Haris adalah seorang murid yang cerdas. Ia jarang belajar dalam
jangka waktu yang lama. Ia belajar hanya beberapa menit sebelum
waktu ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangannya ia
mendapatkan nilai yang memuaskan.
2. Ketika kelas VII SMP Zahid adalah siswa yang berprestasi biasa
saja. Namun berkat ketekunannya ia mampu mengejar
ketertinggalan dari teman-temannya. Akhirnya pada waktu ujian
akhir sekolah ia mampu menjadi yang terbaik.
3. Zidane berusia 13 tahun. Sekarang ia duduk di kelas VII.
Kehidupan zidane masih panjang berdasarkan usia hidup rata-rata
penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Menginjak usia yang
ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model pengobatan telah
dijalaninya. Namun akhirnya ia meninggal dunia.
Tambahan
Dalam kehdupan kita pernah mendengar istilah Sunnatullah. Sunnatullah
berasal dari kata bahasa arab sunnah yang artinya bersinonim dengan
kata tariqah berarti jalan yang dilalui. Kemudian kata tersebut digabung
dengan
lafadz
Allah
swt
sehingga
menjadi
kata
majemuk Sunnatullah. Sunnatullah berarti ketentuan-ketentuan atau
hukum Allah swt yang berlaku atas segenap alam dan berjalan secara
tetap dan teratur.
Contohnya adalah api yang sifatnya panas dan membakar, air yang
sifatnya membasahi dan mencari tempat yang rendah. Sifat seperti itu
tetap dimanapun dan kapanpun. Sunnatullah terdiri dari dua macam
yaitu :

1. Sunnatullah Qouliyah ( )adalah Sunnatullah yang berupa wahyu


tertulis yaitu Al- Quran
2. Sunnatullah Kauniyah ()adalah Sunnatullah yang tidak tertulis
dan berupa kejadian atau fenomena alam. Contoh api itu panas dan
membakar, matahari terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat dan
pergantian siang dan malam. Wallahualam

Anda mungkin juga menyukai