Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama

: An. G

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 10 Bulan

Agama

: Islam

Alamat

: Menteng Kecil RT 12/10

Suku Bangsa

: Jawa

Pendidikan

:-

Pekerjaan

:-

No. Rekam Medis

:-

Tanggal berobat

: 26 September 2014

B. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa kepada ibu pasien pada tanggal 26
September 2014 di posyandu.
1. Keluhan Utama
Berat badan tidak naik
2. Keluhan Tambahan
Sulit makan
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke posyandu diantar oleh ibunya dengan keluhan berat badan
tidak naik sejak umur 7 bulan. Ibu pasien juga mengeluh anaknya sulit makan. Pasien
hanya ingin minum susu. Pasien meminum susu lima botol perhari dan pasien hanya
mau makan nasi tim 10 suap perhari. Walaupun berat badan tidak bertambah, ukuran
kepala tetap bertambah sehingga kepala terlihat besar dan tidak sesuai dengan ukuran
tubuh. Keluhan demam, batuk, pilek, mual, muntah, mencret disangkal oleh ibu pasien.
Ibu pasien mengaku rajin membawa pasien ke posyandu untuk ditimbang dan diukur
tingginya ke posyandu sebulan sekali sejak pasien berumur 5 bulan. Pasien juga sudah
1

mendapat vitamin A dua kali pada bulan Februari dan Agustus di Posyandu. Pasien
sudah mendapat imunisasi lengkap di Puskesmas Menteng.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengeluh keluhan yang sama
Pasien tidak punya riwayat alergi
Pasien tidak punya riwayat ISPA
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak pernah mengeluh keluhan yang sama
Keluarga pasien tidak punya riwayat alergi
Keluarga pasien tidak punya riwayat ISPA
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien balita yang berusia 10 bulan yang tinggal dengan kedua orang tuanya.
Biaya hidup sehari-hari pasien didapatkan dari penghasilan bapaknya. Bapaknya
bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan perbulan Rp 1.500.000. Jumlah
tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan pasien sehari-hari dan
kebutuhan rumah tangga sedangkan biaya berobat pasien, hanya mengandalkan Kartu
Jakarta Sehat.
7. Riwayat Kebiasaan
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien makan 3 kali perhari, itupun maksimal 10 suap
sendok nasi tim dengan lauk pauk seadanya seperti tempe, tahu, ikan teri, ayam
sedangkan memakan daging dikatakan jarang. Pasien kurang suka makan sayur dan
buah. Setiap hari pasien minum susu formula sejak usia 4 bulan karena ASI ibu
pasien yang sudah tidak keluar. Pasien minum susu lima kali perhari.
8. Riwayat Kelahiran
- Persalinan

: spontan pervaginam

- Bayi lahir cukup bulan

: kehamilan 38 minggu

- BBL

: 2800 gram

- PB

: 47 cm

- Kelainan kongenital

: Tidak Ada

9. Makanan Pendamping
- ASI eksklusif

: Hingga usia 4 bulan

- PASI

: Susu formula sejak usia 4 bulan hingga sekarang

- MPASI

: Bubur bayi sejak usia 7 bulan hingga usia 9 bulan


2

Nasi tim sejak usia 9 bulan hingga sekarang


10. Riwayat Imunisasi
No.

Vaksin

BCG

Dasar (Usia)
1 bulan

Hepatitis B 1 bulan

2 bulan

6 bulan

Polio

1 bulan

2 bulan

3 bulan

DPT

2 bulan

3 bulan

4 bulan

Campak

9 bulan

6.

HiB

Belum

MMR

Belum

Tifoid

Belum

4 bulan

Hepatitis A Belum

10

Varisela

Belum

Keterangan : - Imunisasi dasar sesuai dengan usia.


- Imunisasi tambahan belum dilakukan.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran

: Baik
: Compos mentis

2. Vital Sign
a.

Tekanan darah : -

b.

Respirasi

: 24 x/menit

c.

Nadi

: 100 x/menit

d.

Suhu

: 36,9 C suhu axila

3. Status Gizi:
Dengan melihat tabel Antopometri
BB

: 5,5 kg (BBI : 10 Kg) TB :59cm

Umur : 10 bulan
BB/U : Menurut standar antropometri WHO, BB terukur (7kg) berada pada rentang 2SD 3SD gizi kurang
Kesimpulan : Gizi kurang

4. Status Generalis
a. Kepala
a) Bentuk

: Normocephal, ubun-ubun sudah menutup


5

b.

b) Rambut

: Coklat, tidak mudah dicabut

Mata

: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya


(+/+) pupil bulat isokor, air mata +/+ , cekung -/-

c.

Telinga

: Bentuk normal, serumen (+), pendengaran baik

d.

Hidung

: Septum tidak deviasi, sekret (-/-), polip (-/-)

e.

Tenggorokan

: Faring Tidak hiperemis, Tonsil T1 T1 tenang.

f.

Mulut

: Mukosa bibir basah, tidak sianosis, lidah tidak kotor

g.

Leher

:Trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening (-),


Pembesaran kelenjar tiroid (-)

h.

Thorak
Inspeksi

: Pergerakan dinding dada simetris kiri kanan

Palpasi

: fremitus taktil kanan = kiri

Perkusi

: Sonor kanan = kiri

Auskultasi

: Bunyi jantung I-II normal, murmur -, gallop


Bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

j. Abdomen
Inspeksi

: Perut tampak datar

Palpasi

: Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar

Perkusi

: Timpani seluruh lapang abdomen

Auskultasi

: Bising usus normal

i. Ekstremitas

: Akral hangat, capillary refill < 2 detik

k. Kulit

: Turgor kulit cukup

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakterisktik Keluarga
6

a.

b.

c.

Identitas Kepala Keluarga


Nama

: Tn. D

Usia

: 28 Tahun

Identitas Pasangan
Nama

: Ny. E

Usia

: 25 tahun

Struktur Komposisi Keluarga


Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No

Nama

Tn. D

Ny. E

An. G

Status
keluarga

Jenis
kelamin

Umur
(tahun)

Kepala
Keluarga

Laki-laki

28

SMP

Buruh

Istri

Perempuan

25

SMP

Ibu Rumah
Tangga

Anak ke I

Perempuan

Pendidikan Pekerjaan

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan Rumah : Kontrakan
Daerah Perumahan
: Padat Penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah : 4 m2 x 4 m2

Rumah Kontrakan dengan biaya perbulan Rp

Jumlah penghuni dalam rumah :

300.000 terlalu sempit untuk ditinggali 3

3 orang

orang. Rumah tidak memiliki halaman dan

Luas halaman rumah :

Lantai rumah terbuat dari semen yang

Tidak memiliki halaman

berkeramik. Rumah ini terdapat jamban.

Tidak bertingkat

Rumah ini tidak mempunyai pompa air dan

Lantai rumah :

keluarga harus membeli air PAM 2 dirigen

Semen

perhari yang dihargai Rp 2000/dirijen untuk

Dinding rumah :
Tembok
Jamban keluarga :

keperluan mandi, mencuci piring dan baju


dan untuk memasak. Karena di rumah ini
7

Ada

tidak

ada

Tempat bermain :

keluarga ini biasa mengumpulkan sampah di

Tidak ada

plastik kemudian terdapat bagian kebersihan

Penerangan listrik :

yang biasa menggangkut sampah tersebut

300 watt

setiap

Ketersediaan air bersih :

Rp.10.000 perminggu.

hari

pembuangan

dan

sampah,

keluarga

maka

membayar

Beli air PAM 2 dirigen perhari


b. Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga pasien memiliki barang-barang elektronik antara lain satu buah
televisi dan satu buah dvd serta satu buah kipas angin, dispenser, magic jar dan
satu buah handphone. Peralatan rumah tangga yang dimiliki keluarga pasien
kompor gas, satu buah panci, dan alat makan.
c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Pasien

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Tempat Berobat

: Puskesmas Kecamatan Cilincing Poli MTBS

b. Asuransi/Jaminan Kesehatan

: Kartu Jakarta Sehat

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Cara

mencapai

Keterangan
pusat

pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan

Angkutan umum
Gratis

Kesimpulan
Pasien

pergi

puskesmas

berobat

ke

menggunakan

angkutan umum dari rumah.


Tarif berobat di Puskesmas

Kualitas pelayanan kesehatan Memuaskan

gratis

dan

pelayanannya

kualitas
pun

memuaskan.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a.

Kebiasaan makan
Keluarga pasien makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan menu
makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri. Terkadang mereka juga membeli
makanan yang ada disekitar rumah.

b.

Menerapkan pola gizi seimbang


Menu makanan keluarga yang selalu ada saat mereka makan setiap harinya ialah
nasi, sayur, lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan, telur, ayam sedangkan untuk
mengkonsumsi daging dan buah-buahan dikatakan jarang. Keluarga juga sering
membuat bubur untuk dimakan pasien sehari-hari. Pola makan pasien tiga hari
terakhir ialah :
a) Tanggal 13 Juli 2014
Jadwal

Jenis Makanan

Kalori

Lemak

Karbohidrat

Protein

Setengah porsi bubur 155 kal

5,1g

15,05g

11,4g

ayam
Susu 200 cc
Susu 200 cc
Nasi putih 100gr
Sebutir telur ayam

122 kal
122 kal
129 kal
68 kal

4.88 g
4.88 g
0,28g
4,6g

11.49 g
11.49 g
27,9g
0,49g

8.03 g
8.03 g
2,6g
5,5g

rebus
Susu 200 cc

122 kal

4.88 g

11.49 g

8.03 g

Makan
Pagi
Siang
Malam

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 718 kal, 24.62 gram
lemak, 77.91 gram karbohidrat dan 43.59 gram protein.
b) Tanggal 14 Juli 2014
Jadwal
Makan
Pagi
Siang

Malam

Jenis Makanan

Kalori

Lemak

Karbohidrat

Protein

Susu 200 cc
122 kal
Setengah porsi bubur 155 kal

4.88 g
5,1g

11.49 g
15,05g

8.03 g
11,4g

ayam
Susu 200 cc
Nasi putih 100gr
3 tempe goreng
Susu 200 cc

4.88 g
0,28g
6,6g
4.88 g

11.49 g
27,9g
5,4g
11.49 g

8.03 g
2,6g
6g
8.03 g

122 kal
129 kal
102 kal
122 kal

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 752 kal, 26.62 gram
lemak, 82.82 gram karbohidrat, 44.09 gram protein.
c) Tanggal 15 Juli 2014
Jadwal

Jenis Makanan

Kalori

Lemak

Karbohidrat

Protein

Setengah porsi bubur 155 kal

5,1g

15,05g

11,4g

ayam
Susu 200 cc
122 kal
Nasi putih 100gr
129 kal
Sebutir telur ayam 68 kal

4.88 g
0,28g
4,6g

11.49 g
27,9g
0,49g

8.03 g
2,6g
5,5g

rebus
Susu 200 cc
Susu 200 cc

4.88 g
4.88 g

11.49 g
11.49 g

8.03 g
8.03 g

Makan
Pagi

Siang
Malam

122 kal
122 kal

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 718 kal, 24.62 gram
lemak, 77.91 gram karbohidrat, 43.59 gram protein.
Cara untuk menentukan kebutuhan nutrisi balita berusia 1 tahun :
1. Menentukan Desirable Body Weight (DBW) atau Berat Badan Ideal (BBI)
BBI = (Usia dalam tahun x 2) + 8
= (1 x 2) + 8
= 10 kg
2. Menentukan Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Total Per Hari
i. Kebutuhan energi/kalori pada anak balita dapat dilakukan dengan rumus :
a. Keb. energi = 1000 + (100 x usia dalam tahun)
Keb energi usia 1-3 tahun = 100 kalori/kg BBI
Keb energi usia 4-5 tahun = 90 kalori/kg BBI
Jika di masukan dalam rumus :
Kebutuhan energi = 1000 + (100x1)
= 1000 + 100
= 1100 kalori/kg BBI per Hari
ii. Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi sehari,
dapat dihitung : (10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram
Jika di masukan dalam rumus :
Kebutuhan protein = (10% x 1100 kal) : 4
10

= 27.5 gram per Hari


iii . Kebutuhan Lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu : (20% x
Total Energi Harian) : 9 = x gram
Jika di masukan dalam rumus :
Kebutuhan lemak = (20%x1100 kal) : 9
= 24.4 gram per Hari
iv. Kebutuhan Karbohidrat adalah sisa dari total energi harian dikurangi
presentase protein dan lemak
Karbohidrat = (70%x1100 kal) : 4
= 192.5 gram per Hari
Kesimpulan : Berat badan pasien belum memenuhi Berat Badan Ideal (BBI) dan
setelah melihat pola makan pasien selama 3 hari terakhir disimpulkan bahwa
pasien kekurangan asupan makanan berupa energi.
Pola Dukungan Keluarga
a.

Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga


a) Ibu beserta bapak pasien senantiasa memberikan dukungan dalam
memperbaiki pola makan pasien dengan cara :
i. Membuat makanan yang sesuai dengan anjuran pola makanan bergizi
ii. Memberi susu formula
iii. Rutin membawa ke puskesmas untuk ditimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan

b.

Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga


Dalam kasus ini anggota keluarga kurang mengetahui penyebab dari penyakit
yang saat ini sedang diderita anaknya, belum mengerti cara penularan penyakit,
cara penanganan pertama penyakit yang sedang diderita anaknya, belum
mengetahui pentingnya makan secara teratur, pola pemberian makanan bergizi
seimbang bagi pertumbuhan dan

perkembangan anaknya. Hal ini dilatar-

belakangi oleh tingkat pendidikan yang masih rendah. Selain itu, kebiasaan dan
adat yang berlaku di masyarakat cukup mempengaruhi pemikiran dan sikap
keluarga dalam membesarkan, mengasuh dan mendidik anak. Hal ini tergambar
dari ibu yang berpikir anak yang selalu bergerak, tidak ingin di pegangin
ibunya, bermain, selalu bertanya tentang banyak hal, adalah kurang baik,
11

sementara anak yang lebih pendiam, lebih senang dalam gendongan ibunya
adalah yang baik.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari
bapak (Tn. C), ibu (Ny. T), dan kedua anaknya termasuk pasien (An. V) yang tinggal
dalam satu rumah.
2. Tahapan siklus keluarga:
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga An. V berada
pada tahapan siklus keluarga yang ke Tahap tiga dimana Keluarga Anak Usia
Prasekolah Family With Preschool Children ( oldest child 2,5 5 years) Dimulai
dengan anak pertama berusia 2,5 5 th. Keluarga lebih majemuk & berbeda.
( Suami Bapak = Istri Ibu = anak lk 2 -saudara = anak pr saudari ).
3. Family map (gambar)

Tn.L 5 tahun

Ny.U 55tahun

Ny.I
32th

Tn.U
31th

Tn.S 50tahun

Ny.E 48th

Ny. T

Nn.K

Tn.L

Tn. C

Ny.O

27th

23th

35th

28th

22th

An.A

An. V

12

Keterangan
a. Laki-laki

b. Perempuan

c. Pasien

d. Meninggal

e. Menikah

f. Keturunan

g.

Tinggal serumah :

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga


1. Masalah dalam organisasi keluarga : Dalam struktur keluarga, kepala keluarga,
Tn. C yang masih bekerja sebagai buruh , dari pagi hingga malam hari. Istrinya, Ny.T,
sebagai ibu rumah tangga. Dalam hal ini, peran dalam mengurus, mengasuh anaknya,
An.A dan An. V(pasien) dilakukan oleh ibunya, karena bapak yang masih bekerja
untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga. Meskipun Tn.C jarang berada di rumah
dan jarang memiliki waktu untuk anak-anaknya termasuk dengan pasien tetapi Ny. T
sangat menghargai karena faktor kesibukannyaa mencari nafkah. Tn.C tetap dekat
dengan anak-anaaknya, saat ada waktu libur Tn.C menghabiskan waktu dengan istri
dan anaknya. Di Jakarta mereka tidak memiliki saudara dekat. Kedua orang tua Tn.C
dan Ny. T tinggal di Batak mereka berdua merantau ke Jakarta sejak tahun 2010.
Semenjak itu Tn. C dan Ny.T belum pernah kembali ke kampung halaman karena
faktor ekonomi. Berkomunikasi dengan orang tua mereka hanya melalui telephon.
2. Masalah dalam fungsi biologis: Keluarga penderita dalam satu rumah terdiri dari
Bapak (Tn.C, 28 tahun), Ibu (Ny.T 27 tahun) dan 2 orang Anak (An. A dan An. V).
Secara umum keluarga tersebut dalam keadaan sehat, tidak terdapat gejala-gejala
terjadinya penyakit menular maupun penyakit lainnya pada keluarga tersebut, kecuali
An.A dan An.V yang diketahui menderita penyakit diare. Tn.C dan Ny.T pun jarang
sakit. Jika terlalu lelah berkerja Tn.C hanya meminum obat warung dan istirahat.
3. Masalah dalam fungsi psikologis: Hubungan kekeluargaan di antara keluarga Tn.C
terjalin baik, terbukti dengan permasalahan-permasalahan yang dapat diatasi dengan
13

baik dalam keluarga ini. Hubungan antara keluarga terlihat akrab dan sangat dekat.
Mereka saling memberi perhatian satu sama lain. Suasana tegang atau rusuh yang
kadang terjadi dalam keluarga ini sering bisa teratasi dengan sikap sabar, saling
menyayangi dan bijak antar anggota keluarga dalam mencari solusi. Suatu
permasalahan yang timbul dalam keluarga dipecahkan bersama-sama, jadi masalah
yang ada dapat dirasakan bersama-sama. Apabila ada suatu masalah yang tidak bisa
terselesaikan dalam intern keluarga, keluarga ini biasanya meminta bantuan dan
memusyawarahkannya dengan keluarga terdekat. Namun, terkadang ibu merasakan
kurangnya peran serta bapak dalam mengasuh, membesarkan anak mereka, karena
bapak yang masih harus bekerja daripagi hingga malam, dan jarang memiliki waktu
libur, bahkan hari minggu pun tetap kerja.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Sumber penghasilan
utama pada keluarga berasal dari Tn.C, bapak pasien, yang mendapatkan penghasilan
sebagai buruh. Penghasilan selama satu bulan, dirasakan kurang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga, hingga jarang ada sisa uang yang bisa
disimpan untuk tabungan. Ny.T ingin membantu suaminya untuk mencari nafkah tetapi
Tn.C melarangnya dan memintanya untuk fokus mengurus anak-anak yang masih
kecil. Meskipun penghasilan yang di dapat terasa kurang tetapi Ny.T selalu mengatur
agar tidak terdapat defisit. Sejauh ini Ny.T selalu berhasil mengaturnya terbukti dengan
tidak adanya utang baik pada siapapun meskipun tidak memiliki tabungan bila
memiliki uang yang lebih Ny.T tak lupa untuk mengirimkannya pada keluarganya di
kampung halaman.
5. Masalah lingkungan : Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan cukup
padat penduduk dengan letak rumah yang berdekatan satu sama lainnya. Kebersihan
lingkungan sekitar tempat tinggal tergolong kurang karena berdekatan dengan tempat
penumpukan sampah dan got depan rumah yang kurang lancar alirannya karena
tersumbah oleh sampah. Pembuangan sampah dikumpulkan pada tempat pembuangan
sementara yang ada disekitar tempat tinggal keluarga. Sumber air bersih keluarga
berasal dari air PAM. Jajanan anak-anak yang berada di dekat rumah pun kurang
bersih karena banyak lalat dan dekat dengan pembuangan sampah.
6. Masalah perilaku kesehatan : Anggota keluarga kurang peka dan peduli pada
kesehatan. Anggota keluarga berpikir biaya kesehatan semakin tinggi, sekalipun ada
jaminan untuk warga yang miskin, namun, pembagiannya masih tidak merata. Selama
ini jika sakit dianggap ringan oleh anggota keluarga, seperti pusing, nyeri ulu hati,
14

anggota keluarga datang ke warung terdekat membeli panadol, promaag. Namun jika
keluhan tak kunjung berkurang, anggota keluarga segera datang ke Puskesmas
Kecamatan cilincing. Latar belakang pendidikan Tn.C lulusan SMP dan Ny. T lulusan
SMP, mempengaruhi perilaku kesehatan anggota keluarga ini. Dalam hal ini, anggota
keluarga kurang mengetahui penyebab penyakit yang saat ini anaknya derita, cara
penularan penyakit, cara pencegahan penyakit, peran penting makan secara teratur,
pola pemberian asupan makanan bergizi untuk anaknya, perlunya keaktifan dan
perhatian orang tua dalam menciptakan tumbuh kembang yang baik bagi anak.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan
Ibu Pasien datang berobat ke puskesmas dengan mengeluhkan masalah
mencret pada anaknya dan konsultasi mengenai masalah gizi pada anaknya.
Keluarga Pasien memiliki kekhawatiran jika pasien dibiarkan memiliki
gizi yang kurang akan mengarah ke gizi yang buruk, dan keluarga pasien
merasa ketakutan jika hal itu terjadi.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai berikut :
a. Diagnosis kerja

: Diare tanpa dehidrasi dan Gizi kurang berdasarkan rendahnya

berat badan terhadap usia


b. Diagnosis banding : 3. Aspek Risiko Internal
a. Genetik
Tidak terdapat riwayat penyakit serupa pada keluarga
b. Pola makan
Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang
c. Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, jarang makan buah dan sayur.
d. Spiritual
Ibu pasien selalu memperingati pasien bahwa penyakit yang dideritanya
merupakan teguran agar pasien lebih memperhatikan kesehatannya
15

4. Aspek Psikososial Keluarga


Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga adalah adanya
dukungan dari ibu bapak pasien dengan ikut memperhatikan pola makan pasien dan
menasehati pasien agar mau makan.
Faktor penghambat kesehatan pasien yang berasal dari keluarga adalah
kurangnya perhatian dari ibu terhadap status gizi pasien.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seperti bermain.
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek
Pribadi

Kegiatan

Sasaran

a. Memberikan penyuluhan a.Orang


tentang diare dan gizi kurang pasien

Hasil yang

Waktu

tua a.Saat

diharapkan
di a.Orang

Puskesmas,

Pasien

mulai dari gejala penyakit, b.Pasien Dan pemulangan


pengobatan dan efek samping Orang

tua pasien

tua

memahami

dari mengenai

serta prognosis dari penyakit pasien

puskesmas

penyakit anakya,

pasien.

dan

tahu

b. Memberitahukan kepada

kunjungan

pemberian oralit

pasien bahwa kesembuhan

rumah

di rumah serta

pasien merupakan kehendak

a.Saat

Allah SWT. Dan ikut serta

Puskesmas

di tahu
puskesmas

keluarga

b.Pasien

akan

kesembuhan pasien.
c.

Memberikan

kepada
untuk

orang
sering

tua

kapan

kembali

berdoa bersama pasien dan


pasien

cara

ke

mengalami
nasihat

perbaikan dalam

pasien

status

kontrol

di

kesehatannya

posyandu serta ikut dalam

dan mengurangi

membawa

keluhan

pasien

ke

pasien
16

posyandu

serta

d.Memberikan
akan

pola

seimbang

penyuluhan
makan

serta

meningkatkan

gizi

kualitas

dampak

pasien

positif dan dampak negatif Pasien


dari

pemberian

makanan seluruh
anggota

dengan gizi seimbang

hidup

dan Saat

Pasien

dapat

kunjugan

terhindar

dari

rumah

berulangnya

e.Memberikan nasihat untuk keluarga

penyakit

kembali ke puskesmas jika

dialaminya

pasien bertambah parah, atau

sekarang

tidak

meningkatnya

bisa

minum

atau

yang
dan

menyusui, atau malas minum,

berat

atau timbul demam, atau ada

kembali ke garis

darah dalam tinja. Jika anak

normal

tidak menunjukkan salah satu

berdasarkan

tanda tersebut diatas namun

diagram

tetap

serta

tidak

menunjukkan

badan

CDC

terjaganya

perbaikan, nasihati ibu untuk

pertambahan

kunjungan ulang pada hari ke

berat

5 lepas rawat

pasien tetap pada

f.Memberikan petunjuk cara

garis normal di

memberi

setiap

oralit

untuk

penanganan diare di rumah

badan

pertambahan usia

g.Menjelaskan kepada kedua


orang tua pasien mengenai
terapi yang akan diberikan
h.Penanganan diare berupa
pemberian oralit setiap kali
BAB, pemberian makanan
segera setelah anak ingin
makan. Dan pemberian Zinc
jika diare sudah teratasi dan
pasien sudah tidak muntah, 1
17

tablet (20 mg) perhari selama


10 hari.
I.Penanganan
berupa

gizi

kurang

pemberian

(pemberian

PMT

makanan

tambahan)

sesuai

dengan

konsultasi ahli gizi


j.Memberikan nasihat kepada
kedua orang tua pasien untuk
memberi

makanan

kepada

pasien dengan frekuensi yang


lebih

ditingkatkan

dengan

target minimal 3 kali sehari


dan

memperhatikan

kandungan

kalori

yang

tedapat dalam makanna yang


diberikan
k.Tetap

menganjurkan

pemberian cemilan kepada


anak

dengan

untuk

mengajurkan

pemberian

cemilan

berupa buah buahan dan susu


yang

diberikan

dengan

jumlah yang sesuai yang


dapat membuat anak tetap
merasa lapar saat jadwal
makan

utama.

menghindari
cemilan
menjelang

Serta
pemberian

tersebut

disaat

jadwa

makan

utama dan pemberian susu


dengan gelas tidak dengan
botol.
18

l.Memberikan nasehat untuk


menghentikan aktifitas pasien
di saat menjelang jadwal
makan
m.Menyarankan kedua orang
tua serta saudara pasien untuk
mengikuti pola makan gizi
seimbang

serta

bersama

satu

makan
keluarga

sesering mungkin
n.Mengajarkan
keluarga

kepada

bagaimana

cara

mencuci tangan yang benar


sebelum makan dan setelah
BAB agar terhindar penyakit
diare.
Keluarga

a.Menyarankan

kepada Kedua orang Saat

Tercapainya

keluarga ini untuk membina tua pasien

kunjungan

keluarga

yang

hubungan

rumah

harmonis

dan

keluarga

yang

harmonis

memenuhi semua

b.Menyarankan

kepada

keluarga

ini

untuk

meluangkan

waktu

untuk

bersosialisasi
tetangga

disekitar

fungsinya

dengan
rumah

serta ikut serta jika ada


kegiatan
diselenggarakan

yang
di

lingkungan sekitar rumahnya.


Komunitas a.Menyarankan untuk kedua Kedua orang Saat

Tercapainya

orang tua dan kakak pasien tua pasien

kunjungan

perkembangan

untuk meluangkan waktunya

rumah

motorik , bahasa,

bermain bersama pasien

sosial yang baik

19

b.Ikut serta bermain bersama


pasien

dan

kedua

bagi pasien

orang

tuanya serta meminjamkan


mainan yang sesuai umur
pasien.
F. Prognosis
1. Ad vitam

: ad bonam

2. Ad sanasionam

: dubia ad bonam

3. Ad fungsionam

: ad bonam

20

Anda mungkin juga menyukai