D-eritrosa
L-eritrosa
Enantiomer
D-glukosa
L-glukosa
asiklik Dglukosa
-D-glukosa
-D-glukosa
3) Sifat-Sifat Monosakarida
4) Penggunaan Monosakarida
Berikut beberapa monosakarida dan kegunaannya.
a. Glukosa
Glukosa disebut juga dekstrosa, gula anggur atau gula
darah. Glukosa mempunyai peranan yang penting dalam
proses biologis. Semua karbohidrat dalam tubuh diubah
menjadi glukosa. Glukosa merupakan makanan berenergi
yang nantinya dioksidasi menjadi karbondioksida dan air
dalam sel-sel. Semua jaringan tubuh menggunakan glukosa
sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan kegiatan.
Glukosa banyak ditemukan dalam buah-buahan masak
terutama anggur. Glukosa mempunyai rasa manis tetapi
tidak semanis gula tebu. Glukosa dapat difermentasikan oleh
ragi menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
b. Galaktosa
Ma
ltosa ialah disakarida yang diperoleh melalui hidrolisis parsial pati.
Maltosa biasa disebut juga gula malt dan disintesis dari proses
hidrolilis amilum. Maltosa digunakan dalam produk minuman bir,
wiski malt, dan makanan bayi.
b) Laktosa
Laktosa merupakan gula utama yang terdapat dalam susu ibu
maupun susu sapi. Oleh karena itu, laktosa disebut juga dengan
gula susu. Hasil hidrolisisnya dengan katalis garam mineral akan
menghasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan
disakarida, terdiri atas galaktosa dengan glukosa yang berikatan
. Laktosa merupakan gula pereduksi yang ada dalam susu
(dalam susu sapi sekitar 4-6% dan susu ibu sekitar 5-8%).
c) Sukrosa
Sukrosa adalah disakarida yang terdiri atas glukosa-fruktosa
yang mempunyai ikatan 1 , 2 . Karena unit glukosa terikat
sebagai asetal dan fruktosa sebagi kiral. Maka sukrosa bukan gula
pereduksi. Di laboratorium, apabila sukrosa dihidrolisis dengan
katalis asam akan diperoleh glukosa dan fruktosa.
Sukrosa banyak diperoleh dari batang tebu yang merupakan
bahan baku pembuatan gula tebu. Karbohidrat ini merupaka
karbohidrat yang paling banyak terdapat di alam.
Disakarida komersial yang paling penting ialah sukrosa, atau
gula tebu. Lebih dari 100 juta ton diproduksi setiap tahun di dunia.
Sukrosa terdapat dalam semua tumbuhan fotosintetik, yang
berfungsi sebagai sumber energi. Sukrosa diperoleh secara
komersial dari batang tebu dan bit gula, yang kadarnya 14 sampai
20% dari cairan tumbuhan tersebut.
C. Polisakarida
Polisakarida dibangun oleh unit-unit monosakarida yang
digabungkan menjadi rantai panjang melalui ikatan oksigen. Pati,
yang mempunyai bobot molekuk sekitar 20.000 1.000.000
merupakan karbohidrat cadangan pada banyak tumbuhan dan
merupakan penyusun utama pada gandum, padi, jagung, kentang.
Kebanyakan karbohidrat di alam dapat berupa polisakarida,
polimer dengan dengan berat molekul sedang sampai tinggi. Ada
dua golongan karbohidrat, yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Homopolisakarida mengandung satu jenis
monomer. Contohnya adalah pati, glikogen (simpanan glukosa),
selulosa (komponen struktural sel). Heteropolisakarida emngandung
dua jenis atau lebih monomer. Contohnya kitin (pendukung
ekstraseluler dari semua organisme, dinding sel bakteri, rangka luar
serangga).
Amilum, glikogen dan selulosa merupakan polimer alam dan
monomer molekul glukosa yang memiliki dua gugus fungsi, yaitu
alkohol dan aldehid. Dengan demikian, proses polimerisasinya
merupakan polimerisasi kondensasi.
a. Pati
Pati mengandung dua macam polimer, yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilo merupakan rantai tidak bercabang dari unit Dglukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosida, sedangkan
amilopektin merupakan rantai D-glukosa ( 1-4) yang bercabang
dengan (
glukosa.
Polimer pati dari padi-padian, seperti gandum, beras dan jagung
banyak dimanfaatkan untuk industri bahan makanan. Sementara
itu, jenis pati dari amilopektin banyak digunakan untuk industri
kapsul, obat, jeli dan gula-gula.
b. Glikogen
Merupakan simpanan utama glukosa pada hewan (dalam hati
dan otot). Struktur molekul, seperti amilopektin tetapi dengan titik
cabang yang lebih banyak, satu titik cabang tiap 8-12 unit glukosa.
Glikogen banyak terdapat dalam hewan dan manusia, serta
sebagian kecil dalam tumbuhan. Glikogen dalam tubuh dijadikan
sebagai cadangan makanan dan diatur oleh hormon insulin. Jika
glikogen tidak terkendali, akan terjadi kelebihan glukosa darah dan
menyebabkan diabetes melitus.
c. Selulosa
D. Identifikasi/Uji Karbohidrat
1. Uji Molisch : dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada
larutan atau suspensi karbohidrat, kemudian ditambah asam
sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua lapisan cairan
dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu. Semua
karbohidrat menghasilkan hasil positif pada uji ini.