Anda di halaman 1dari 10

Karbohidrat

Karbohidrat yang paling sederhana adalah gula. Gula yang paling


sederhana adalah monosakarida. Gula yang tersusun dari dua unit
sakarida dinamakan disakarida. Adapun karbohidrat kompleks yang terdiri
atas banyak unit monosakarida disebut polisakarida.
A. Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana yaitu
karbohidrat yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi
karbohidrat lain.
1) Penggolongan Monosakarida
Monosakarida dapat digolongkan berdasarkan berikut.
a. Jumlah Atom Karbon
Berdasarkan jumlah atom karbon (C), monosakarida
dibedakan seperti dalam tabel berikut. Perhatikan juga nama
monosakarida-monosakarida tersebut.

b. Gugus Karbonil atau Gugus Keton yang Terikat


Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut
aldosa sedangkan monosakarida yang mengandung satu
gugus keton disebut ketosa. Tata nama monosakarida ini sama
dengan penamaan monosakarida berdasarkan jumlah atom
karbonnya, hanya ditambahkan awalan aldosa (mengandung
aldehida) dan keto (mengandung keton). Contohnya adalah
heksosa yang mengandung aldehida dinamakan aldoheksosa
dan yang mengandung keton dinamakan ketoheksosa. Contoh
monosakarida yang mengandung aldehida yaitu glukosa
(aldoheksosa). Adapun contoh monosakarida yang
mengandung keton adalah fruktosa (ketoheksosa).
2) Struktur Monosakarida dan Penamaannya
Karena semua karbohidrat memiliki atom karbon kiral maka
diperlukan metode untuk menggambarkan karbohidrat secara
strereokimia. Metode yang paling umum digunakan adalah
proyeksi Fischer. Proyeksi Fischer dapat digunakan untuk
menggambarkan lebih dari satu atom karbon kiral dalam sebuah
molekul, dengan ketentuan bahwa atom karbon karbonil selalu
ditempatkan di atas.
Contoh :

Dalam proyeksi Fischer atom karbon tetrahedral


digambarkan sebagai dua garis bersilang, dengan
ketentuan bahwa garis horisontal mengarah ke atas
bidang (mendekati pembaca) dan garis vertikal mengarah ke
bawah bidang (menjauhi pembaca). Proyeksi Fischer dapat
diputar 180 pada bidang kertas tanpa merubah arti.

D-eritrosa

L-eritrosa
Enantiomer

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa eritrosa memiliki dua


struktur yang berbeda. Struktur yang satu tidak dapat
dihimpitkan diatas struktur yang lainnya, tetapi keduanya
mempunyai hubungan seperti suatu benda dengan bayangan
cerminnya. Kedua struktur ini disebut sebagai enantiomer atau
bayangan cermin. Kedua struktur dapat diibaratkan seperti
tangan kanan dan kiri. Salah satu enantiomer memutar bidang
cahaya terpolarisasi ke kanan dan disebut bersifat putar kanan
atau dextrorotatory disimbolkan dengan + atau D ; sedangkan
lainnya, memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri dan disebut
levorotatory disimbolkan dengan atau L.
Jadi, dapat disimpulkan, monosakarida disebut D apabila
gugus OH yang berikatan dengan atom C kiral terjauh dari gugus
keton atau aldehida berada disebelah kanan, dan jika berada
disebelah kiri disebut L. Perhatikan contoh berikut.

D-glukosa

L-glukosa

Selain menggunakan proyeksi Fischer, kimiawan sering


menggambarkan monosakarida dengan menggunakan proyeksi
Haworth. Haworth mengenalkan struktur lingkar tertutup yang
dikenal dengan hemiasetal. Pada struktur hemiasetal ini gugus
hidroksil dan karbonil berkonjugasi dalam strukturnya atau

dikenal dengan konjugasi intern. Pada proyeksi Haworth atom


akan berikatan dengan atom O pada gugus karbonil yang sudah
mengalami adisi menjadi ikatan tunggal. Berubahnya ikatan
rangkap C=O menjadi CH OH disebut adisi internal.
Menurut penelitian, atom C nomor 4 dan nomor 5 lah yang
cenderung membentuk hemiasetal. Perhatikanlah contoh
perubahan struktur dari glukosa asiklik menjadi hemiasetal
glukosa berikut.

asiklik Dglukosa

-D-glukosa

-D-glukosa

Berdasarkan letak C1 dan C4, bentuk hemiasetal dapat


berbentuk dan . menyatakan posisi gugus OH nomor
1 dan gugus OH nomor 4 sejajar, sedangkan menyatakan
posisi gugus OH nomor 1 dan gugus OH nomor 4 berlawanan.

Sistem kursi hampir sama dengan proyeksi Howarth. Pada


bentuk , gugus OH pada atom karbon nomor satu berada di
bawah bidang, sedangkan pada bentuk letak gugus OH di atas
bidang. Perhatikan contoh struktur monosakarida berdasarkan
sistem kursi berikut.

3) Sifat-Sifat Monosakarida

a. Mengalami Reaksi Reduksi


Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa dapat direduksi oleh
berbagai reagen. Produksinya ialah poliol, yang disebut alditol.
Contohnya, hidrogenasi katalitik atau reduksi dengan natrium
boron hidrida (NaBH4) mengonversi d-glukosa menjadi dglusitol.

Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi sejumlah kecil


aldehida dalam kesetimbangan dengan hemiasetal siklik. Jika
aldehida yang sedikit itu direduksi, keseimbangan bergeser ke
kanan, sehingga akhirnya semua gula terkonversi. Sorbitol
digunakan secara komersial sebagai pemanis dan pengganti
gula.
b. Mengalami Reaksi Oksidasi
Aldosa berada terutama dalam bentuk hemiasetal siklik,
tetapi struktur ini juga ada meskipun sedikit dalam bentuk
aldehida rantai terbuka. Gugus aldehida ini dapat dengan
mudah dioksidasi menjadi asam. Produknya dinamakan asam
aldonat (aldonic acid). Contohnya, d-glukosa mudah dioksidasi
menjadi asam d-glukonat.
Oksidasi aldosa mudah terjadi sehingga senyawa ini
bereaksi dengan bahan pengoksidasi ringan seperti reagen
Tollens (Ag+ dalam larutan amonia berair), reagen Fehling
(kompleks Cu2+ dengan ion tartrat), atau reagen Benedict
(kompleks Cu2+ dengan ion sitrat). Reagen Tollens
menghasilkan uji cermin perak, dan reagen Fehling
menyebabkan terbentuknya endapan merah dari tembaga
oksida (Cu2O). Karbohidrat yang bereaksi dengan Ag+ atau
Cu2+ disebut gula pereduksi (reducing sugar) sebab reduksi
terhadap logam diiringi dengan oksidasi terhadap gugus
aldehida. Reagen ini digunakan di laboratorium untuk menguji
keberadaan gula pereduksi. Reaksi aldosa dengan pereaksi
Fehling dituliskan seperti berikut.

Bahan pengoksidasi yang lebih kuat, seperti larutan berair


asam nitrat, mengoksidasi gugus aldehida, dan gugus alkohol
primer menghasilkan asam dikarboksilat yang disebut asam
aldarat (aldaric acid). Contohnya, d-glukosa menghasilkan
asam d-glukarat

c. Pembentukan Glikosida dari Monosakarida


Oleh karena monosakarida berada sebagai hemiasetal
siklik, senyawa ini dapat bereaksi dengan satu ekuivalen
alkohol membentuk asetat. Contohnya ialah reaksi -d-glukosa
dengan metanol.

Perhatikan bahwa hanya gugus OH pada karbon anomerik


yang digantikan oleh gugus OR. Asetal seperti ini dinamakan
glikosida, dan ikatan dari karbon anomerik dengan gugus OR
dinamakan ikatan glikosidik. Tata nama glikosida berdasarkan
nama monosakaridanya dengan mengganti akhiran -a dengan
akhiran -ida.
d. Isomeri pada Monosakarida
Monosakarida mempunyai isomer optis. Contoh (+)glukosa
mempunyai isomer dan . Dalam larutan air, konsentrasi glukosa adalah 36% dan -glukosa adalah 64%. Isomer-isomer
tersebut mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda
sehingga dapat dipisahkan.

4) Penggunaan Monosakarida
Berikut beberapa monosakarida dan kegunaannya.
a. Glukosa
Glukosa disebut juga dekstrosa, gula anggur atau gula
darah. Glukosa mempunyai peranan yang penting dalam
proses biologis. Semua karbohidrat dalam tubuh diubah
menjadi glukosa. Glukosa merupakan makanan berenergi
yang nantinya dioksidasi menjadi karbondioksida dan air
dalam sel-sel. Semua jaringan tubuh menggunakan glukosa
sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan kegiatan.
Glukosa banyak ditemukan dalam buah-buahan masak
terutama anggur. Glukosa mempunyai rasa manis tetapi
tidak semanis gula tebu. Glukosa dapat difermentasikan oleh
ragi menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
b. Galaktosa

Galaktosa adalah suatu aldoheksosa yang terdapat pada


gula susu dalam kombinasi dengan glukosa. Berbagai ikatan
dari galaktosa, yaitu galaktosida terdapat dalam otak dan
jaringan saraf.
c. Fruktosa
Fruktosa disebut juga levulosa atau gula buah. Fruktosa
merupakan satu-satunya ketoheksosa yang penting. Fruktosa
merupakan gula termanis yang terdapat bebas bersamasama dengan glukosa dalam buah-buahan dan madu dan
dalam bentuk kombinasi karbohidrat tingkat tinggi.
B. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua
monosakarida melalui reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi
melibatkan gugus OH dari atom C anomerik pada monosakarida
pertama, dengan suatu gugus OH yang terikat pada suatu atom C
dari monosakarida kedua dan ikatan yang terjadi adalah ikatan
kovalen antara atom C anomerik dengan atom O. Perhatikan contoh
berikut.

Disakarida di alam yang penting, yaitu maltosa, laktosa, dan


sukrosa.
a) Maltosa
Pada maltosa, unit monosakarida sebelah kiri mula-mula
berbentuk hemiasetal, setelah bereaksi dengan gugus hidroksil
pada C-4 dari unit kedua sehingga unit sebelah kiri itu menjadi
asetal. Ikatan antara kedua unit tersebut berkonfigurasi . Unit
glukosa disebelah kanan merupakan hemiasetal dalam bentuk

nya. Hemiasetal ini berada dalam kesetimbangan dalam bentuk


rantai terbuka dan dapat dioksidasi oleh Cu2+ (aq). Maltosa adalah
gula pereduksi, tetapi unit glukosa sebelah kiri berbentuk asetal
sepenuhnya, dan tidak dioksidasi oleh Cu2+(aq). Maltosa dihasilkan
dari pati melalui enzim malt. Dengan bantuan ragi, pati
mengalami fermentasi menjadi glukosa, selanjutnya menjadi etanol
dan CO2 (gas).

Dalam metabolisme, maltosa diperoleh dari hidrolisis amilum


dengan bantuan enzim diastase. Maltosa dihidrolisis menjadi 2 unit
glukosa dengan bantuan katalis asam atau dalam proses
metabolisme dengan enzim maltase. Reaksi :

Ma
ltosa ialah disakarida yang diperoleh melalui hidrolisis parsial pati.
Maltosa biasa disebut juga gula malt dan disintesis dari proses
hidrolilis amilum. Maltosa digunakan dalam produk minuman bir,
wiski malt, dan makanan bayi.
b) Laktosa
Laktosa merupakan gula utama yang terdapat dalam susu ibu
maupun susu sapi. Oleh karena itu, laktosa disebut juga dengan
gula susu. Hasil hidrolisisnya dengan katalis garam mineral akan
menghasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan
disakarida, terdiri atas galaktosa dengan glukosa yang berikatan
. Laktosa merupakan gula pereduksi yang ada dalam susu
(dalam susu sapi sekitar 4-6% dan susu ibu sekitar 5-8%).

c) Sukrosa
Sukrosa adalah disakarida yang terdiri atas glukosa-fruktosa
yang mempunyai ikatan 1 , 2 . Karena unit glukosa terikat

sebagai asetal dan fruktosa sebagi kiral. Maka sukrosa bukan gula
pereduksi. Di laboratorium, apabila sukrosa dihidrolisis dengan
katalis asam akan diperoleh glukosa dan fruktosa.
Sukrosa banyak diperoleh dari batang tebu yang merupakan
bahan baku pembuatan gula tebu. Karbohidrat ini merupaka
karbohidrat yang paling banyak terdapat di alam.
Disakarida komersial yang paling penting ialah sukrosa, atau
gula tebu. Lebih dari 100 juta ton diproduksi setiap tahun di dunia.
Sukrosa terdapat dalam semua tumbuhan fotosintetik, yang
berfungsi sebagai sumber energi. Sukrosa diperoleh secara
komersial dari batang tebu dan bit gula, yang kadarnya 14 sampai
20% dari cairan tumbuhan tersebut.

C. Polisakarida
Polisakarida dibangun oleh unit-unit monosakarida yang
digabungkan menjadi rantai panjang melalui ikatan oksigen. Pati,
yang mempunyai bobot molekuk sekitar 20.000 1.000.000
merupakan karbohidrat cadangan pada banyak tumbuhan dan
merupakan penyusun utama pada gandum, padi, jagung, kentang.
Kebanyakan karbohidrat di alam dapat berupa polisakarida,
polimer dengan dengan berat molekul sedang sampai tinggi. Ada
dua golongan karbohidrat, yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Homopolisakarida mengandung satu jenis
monomer. Contohnya adalah pati, glikogen (simpanan glukosa),
selulosa (komponen struktural sel). Heteropolisakarida emngandung
dua jenis atau lebih monomer. Contohnya kitin (pendukung
ekstraseluler dari semua organisme, dinding sel bakteri, rangka luar
serangga).
Amilum, glikogen dan selulosa merupakan polimer alam dan
monomer molekul glukosa yang memiliki dua gugus fungsi, yaitu
alkohol dan aldehid. Dengan demikian, proses polimerisasinya
merupakan polimerisasi kondensasi.

a. Pati
Pati mengandung dua macam polimer, yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilo merupakan rantai tidak bercabang dari unit Dglukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosida, sedangkan
amilopektin merupakan rantai D-glukosa ( 1-4) yang bercabang

dengan (

1-6). Terdapat satu titik cabang tiap 24-30 unit

glukosa.
Polimer pati dari padi-padian, seperti gandum, beras dan jagung
banyak dimanfaatkan untuk industri bahan makanan. Sementara
itu, jenis pati dari amilopektin banyak digunakan untuk industri
kapsul, obat, jeli dan gula-gula.

b. Glikogen
Merupakan simpanan utama glukosa pada hewan (dalam hati
dan otot). Struktur molekul, seperti amilopektin tetapi dengan titik
cabang yang lebih banyak, satu titik cabang tiap 8-12 unit glukosa.
Glikogen banyak terdapat dalam hewan dan manusia, serta
sebagian kecil dalam tumbuhan. Glikogen dalam tubuh dijadikan
sebagai cadangan makanan dan diatur oleh hormon insulin. Jika
glikogen tidak terkendali, akan terjadi kelebihan glukosa darah dan
menyebabkan diabetes melitus.

c. Selulosa

Selulosa berbagai polimer alam banyak digunakan sebagai


bahan industri kain katun. Misalnya, pada pembuatan rayon
digunakan sebagai sutra tiruan dari katun. Selulosa juga dapat
dibuat kertas selofan yang tidak higroskopis, transparan, dan
berpori, dengan sifat demikian, maka selofan digunakan untuk
ujicoba tekanan osmosis. Sementara itu, selulosa juga dikenal
sebagai bahan peledak.

D. Identifikasi/Uji Karbohidrat
1. Uji Molisch : dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada
larutan atau suspensi karbohidrat, kemudian ditambah asam
sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua lapisan cairan
dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu. Semua
karbohidrat menghasilkan hasil positif pada uji ini.

2. Uji Gula Pereduksi : digunakan untuk pengujian gula pereduksi.


Dengan menggunakan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict.
3. Uji Iodin/Lugol: Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen,
dan selulosa dapat ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin
sehingga terbentuk warna biru-ungu untuk amilum, cokelat
merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.

Anda mungkin juga menyukai