Anda di halaman 1dari 4

Pemilik proyek adalah badan usaha atau perorangan, baik pemerintah

maupun swasta yang mempunyai kepentingan untuk mendirikan bangunan


dan memiliki kesanggupan untuk menyediakan dana untuk merealisasikan
proyek tersebut.
Pada tempat penulis kerja praktek owner sebagai pemilik proyek
sekaligus menjabat sebagai konsultan managemen konstruksi. Tugas dan
kewajibannya adalah menyediakan dana untuk perencanaan dan
pelaksanaan proyek, menyediakan lahan atau tanah yang akan digunakan
sebagai tempat pembangunan proyek, dan memberikan wewenang kepada
pihak-pihak tertentu untuk mengelola bangunan sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati serta ikut mengawasi dalam pelaksanaan
pembangunan proyek.
Sebagai pemilik sekaligus konsultan manajemen proyek, owner/konsultan
MKmempunyai wewenang yang meliputi:
1.

Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan


kepada pelaksana proyek baik secara lisan maupun tulisan.

2.

Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam


pelaksanaan menyimpang dari spek yang telah ditentukan.

3.

Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun


pekerjaan.

4.

Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan


dengan mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.

5.

Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan


kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam
pekerjaan.

6.

Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan


perencana dan kontraktor. Rapat diadakan seminggu sekali.

7.

Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).

8.

Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan.

Adapun struktur organisasi owner/konsultan MK seperti pada lampiran


laporan. Dalam proyek ini, sesuai dengan struktur organisasi yang
terlampir, konsultan MK terdiri dari:
1.
1)

Pengawas struktur, dengan uraian tugas sebagai berikut.


Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam

bidang struktur.
2)

Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisor kontraktor

pada pekerjaan struktur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.


3)

Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/

pengetesan material, schedule kerja dan berita acara kemajuan pekerjaan


kontraktor dibidang struktur, jika sudah sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
4)

Menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kontraktor.

5)

Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam

bidang struktur.

6)

Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor pada pekerjaan

struktur bila terjadi penyimpangan pekerjaan struktur.


1.
1)

Pengawas arsitek, dengan uraian tugas sebagai berikut.


Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan

dengan rancangan arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor di


lapangan.
2)

Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang

tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek.


3)

Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor

dalam bidang arsitek.


4)

Memerintahkan supervisor kontraktor untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek yang telah


ditentukan bila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.
1.

Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan tugas sebagai


berikut.

1)

Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada

pekerjaan M/E.
2)

Mengawasi dan mengontrol supervisor kontraktor M/E dalam

pelaksanaan tugas.
3)

Membantu kontraktor membuat laporan mingguan di bidang M/E.

4)

Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam

bidang M/E.

5)

Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor M/E ataupun

sub kontraktor bila terjadi penyimpangan pekerjaan di bidang M/E.

Anda mungkin juga menyukai