Benda atau produk dan jasa yang akan dinilai (Biaya historis,Biaya Ganti,Biaya
realisasi,Present value)
Unit Ukur (Bisa unit ukur uang atau ukuran kemampuan tenaga beli)
Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yg benar2 terjadi yaitu timbulnya biaya dan
hasil untuk utk mndaptkan hasil tersebut
Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yg
dikeluarkan atau diterima dalam periode yang sama.
Belum mampu memberikan ukuran terbaik utk menentukan nilai arus jasa dan perubahan
nilainya
Informasi lainnya diluar data historis dinilai lebih bermanfaat utk investor pengambilan
keputusan investasi.
Kurangnya informasi fisik dan perilaku yang membuat informasi laba semakin
bermanfaat
Terbukti bahwa laba akuntansi bermanfaat bagi para pemakainya dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Laba akuntansi yang telah diukur dan dilaporkan secara obyektif dapat diuji
kebenarannya sebab didasarkan pada transaksi nyata yang didukung oleh bukti.
Alasan
Alasan ini tidak mudah untuk menopang pendapat agio sebagai laba. Penulis berpendapat agio
bukan di minta. Agio muncul dari perbedaan harga jual saham dengan harga nominal yang telah
dibayar investor. Tentu setelah mempertimbangan secara rasional bahwa ia mau membeli saham
tersebut. Alasan membagikan keuntungan di kemudian hari juga tidak dapat menguatkan bahwa
agio adalah laba. Pembagian keuntungan sebenarnya bukan didasarkan pada agio atau pos lain di
luar laba, baik laba ditahan maupun laba tahun berjalan. Membagikan Keuntungan mempunyai
arti bahwa yang dibagi adalah untung (laba) bukan yang lain. Dan bagian tersebut diberikan
berupa kas, saham atau aktiva jenis lainnya.
2.
Prinsip akuntansi secara ketat menetapkan agio harus dicantumkan secara terpisah, karena
agio bukan modal saham.
3.
Agio juga merupakan laba. Perusahaan boleh membagi deviden dari agio saham
4.
Agio boleh langsung dikantungi emiten
20. 1) Money Maintenance
Net Asset 31 Desember 2000
Rp 75.000
Rp 50.000 (-)
Laba
Rp 25.000
Rp 75.000
Rp 50.000
Penyesuaian GPL =
10% x Rp 50.000
Rp 5.000 (+)
Rp 55.000 (-)
Laba
Rp 20.000
Rp 75.000
Rp 62.500 (-)
Rp 12.500
Rp 75.000
Rp 62.500
Penyesuaian GPL =
10% x Rp 62.500
Laba
Rp 6.250 (+)
Rp 68.750(-)
Rp 6.250
BAB 12
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi inflasi?
Akuntansi inflasi adalah akuntansi yang berupaya untuk menyusun laporan keuangan yang
memuat dampak dari inflasi atau penurunan nilai beli uang pada laporan keuangan sehingga
laporan keuangan menunjukkan satuan mata uang pada tingkat harga yang berlaku saat itu
bukan lagi harga historis.
2. Jelaskan pengertian indeks harga umum!
Indeks harga umum adalah peningkatan harga secara umum dimana harga barang-barang
naik secara keseluruhan.
3. Mengapa muncul akuntansi inflasi?
Inflasi yang terjadi di suatu negara akan membawa dampak terhadap laporan keuangan yang
disajikan karena informasi yang ada menjadi tidak relevan dan tidak sesuai dengan keadaan
pasar yang sesungguhnya. Serta prinsip stable monetary unit yaitu kesatuan moneter
dianggap stabil. Hal ini tidak berlaku pada kenyataannya karena kita ketahui bahwa dimana
saja di dunia ini tingkat inflasi nya akan berubah. Di Indonesia pada tahun 1956 tingkat
inflasi tertinggi sampai 650%, pada tahun 1999 saja tingkat inflasinya mencapai 9,35%.
(Sofyan Syafri Harahap:2011)
Pengukuran yang selama ini digunakan dalam akuntansi adalah metode Historical
Cost. Dengan perkataan lain, setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada
tanggal perolehan. ( Sofyan Syafri Harahap:2011)
Metode historical cost ini menunjukkan bahwa laporan keuangan bersifat historis,yaitu
merupakan laporan keuangan atas kejadian yang telat lewat. Akuntansi juga disusun
berdasarkan prinsip unit moneter, hal ini berarti akuntansi hanya memberikan data kuantitatif
dan moneter. Akuntansi hanya memberikan data yang sifatnya material. Sedangkan inflasi
yang terjadi merupakan suatu kejadian yang akan datang, yang di pengaruhi dari kejadian
sebelumnya.
Permasalahan- permasalahan inilah, yang memicu banyaknya kritik terhadap kegunaan
laporan keungan sebagai pemberi informasi khusunya pada masa inflasi. Pada saat inflasi,
informasi-informasi yang disajiakn pada laporan keuangan hanya sia-sia saja karena
informasi yang disajikan tidak sesuai dengan apa yang ada pada kenyataannya. Hal ini juga
yang memicu munculnya akuntansi inflasi.
4. Sebutkan beberapa alternative penilaian dan pelaporan keuangan!
a.
General Price Level
b. Current Cost Accounting
5. Apa kelemahan alternative net realizable value accounting?
6. Sebutkan kelemahan present value method!
Sukarnya menafsir penerimaan kas dimasa yang akan datang
Pemilihan tingkat diskonto yang sangat bervariasi
Alokasi arbiter dari taksiran arus kas dalam menilai asset
Alokasi arbiter dan taksiran arus kas dari masing-masing aktiva secara individual.
7. Apa keterbatasan general price level adjustment?
- Inflasi itu terjadi pada barang dan perusahaan yang berbeda jadi tidak bisa
disamaratakan
- GPLA tidak bermakna bagi perusahaan
- Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas
- Rasio itu adalah indicator mentah
8. Apa pula kelemahan historical cost accounting?
1. adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal
tertentu pada saat tertentu akan di bebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai uang
yang telah di tetapkan beberapa periode yang lalu pada saat terjadinya pencatatan biaya
tersebut
2. nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah jika di
bandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang sekarang
3. alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi, akan di bebankan terlalu kecil dan akan
menagkibatkan laba di hitung terlalu besar
4. laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang didasarkan pada
asumsi adanya stable monetary unit tdak lah riil apabila diukur dengan perkembangan
daya beli uang yang berlangsung
5. perusahaan tidak akan mempertahankan real capitalnya dan ada kecenderungan
terjadinya canibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan
dan pembagian laba yang lebih besar daripada semestinya
6. menyalahi mathematical principle karena berbaai himpunan yang tidak sama dijumlah
kan menjadi satu, dan
7. disamping hal-hal diatas akan timbul kesulitan-kesulitan bagi manajemen perusahaan
apabila harus mendasarkan laporan akuntansi yang disusun berdasarkan asumsi adanya
stable monetary unit
9. Apa pula alasan pendukung CCA yang menilai CCA ini lebih baik?
10. Apa perbedaan antara exit dan entry value? Sebutkan macam-macamnya!
Exit value adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan jumlah yang akan diterima atau
dibayarkan sekarang sebagai akibat dari tindakan likuidasi.
The Exit value system harga pasar atau current market value terdiri dari:
a. Net realizable value
b. Selling price
c. Expected value
Entry value adalah penilaian didasarkan atas dasar harga pokok penggantian (Replacement
Cost) atau harga pokok untuk memproduksi (Reproduksi Cost).
Entry value system dari harga umum terdiri dari:
a. Historical cost
b. General price level
c. Replacement cost
d. Reproduction cost
11. Sebutkan perbedaan antara replacement cost dengan reproduction cost!
Replacement cost adalah nilai yang diukur saat ini (current cost) untuk mendapatkan
aktiva baru atau menggantinya dengan kapasitas produksi yang sama.
Reproduction cost adalah harga yang diukur berdasarkan harga sekarang jika aktiva
itu dibuat/diduplikasi seperti barang yang dimiliki tanpa melihat perubahan teknologi
yang mungkin mempengaruhi aktiva yang dibuat itu.
12. Apa perbedaan current value accounting dengan replacement cost accounting?
13. Dalam akuntansi inflasi dikenal pembagian antara monetary dan non monetary item. Jelaskan
perbedaannya!
Monetary item adalah aktiva atau kewajiban yang dinilai atau disajikan dalam unit uang yang
tetap misalnya kas,piutang atau utang atau kewajiban lainnya yang angka dan jumlah nilai
uangnya yang tetap itulah yang akan ditagih, dibayar dimasa yang akan datang tanpa ada
perubahan.
Non monetary item adalah nilai dimana jumlah uangnya tidak ditetapkan menurut kontrak
perjanjian.
14. Sebutkan pos apa yang digolongkan sebagai monetary dan non monetary item!
Monetary, untuk pos-pos :
Aktiva (deposito, valas, surat berharga aktiva yang akan dijual dimasa mendatang,
piutang jangka panjang, wesel, akum. Penyisihan piutang dan uang muka.
Kewajiban (utang pajak, utang jangka panjang, dan utang gaji).
Non monetary, untuk pos-pos:
Aktiva (Aktiva tetap,bangunan,peralatan,akumulasi penyusutan,goodwill,hak paten).
Kewajiban (utang pajak tertunda)
15. Jika dilihat dari pengukuran menurut unit uang, akuntansi terbagi 4. Sebutkan!
1. Historical accounting
2. Replacement cost accounting
Timing error timbul akibat perubahan nilai yang terjadi dalam suatu periode tertentu,
tetapi dicatat, diperhitungkan, dan dilaporkan pada periode lain.
b. Kesalahan akibat alat ukur (Measuring unit error)
Kesalahan akibat alat ukur ini terjadi apabila laporan keuangan tidak disajikan
dengan menggunakan dan mempertimbangkan tenaga beli dari mata unag tersebut.
c. Kesulitan dalam penafsiran
Laporan keuangan harus dapat dipahami tanpa salah pengertian. Dalam menafsirkan
laporan keuangan kita harus memahami masalah pengertian dan penggunaannya.
d. Relevansi
Informasi akuntansi harus relevan artinya harus bermanfaat bagi para pemakainya
khususnya untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
21. Umpamakan kendaraan saudara berharga Rp.600.000 pada tahun 1990. Buatlah definisi,
penjelasan, atau ciri-ciri nilai dibawah ini.
a. Tenaga beli sekarang
b. Penerimaan jika dijual dimasa yang akan dating
c. Harga yang berlaku sekarang atau nilai pengganti
d. Nilai yang berlaku sekarang/nilai bersih yang dapat direalisasi
e. Nilai likuidasi
22. Jelaskan pengertian fair value, apa bedanya dengan current value?
Fair value adalah harga yang diterima atas penjualan asset atau pembayaran untuk
mentransfer liabilitias dalam transaksi antar pihak yang berkepentingan pada tanggal
pengukuran. Current value mengacu pada penetapan angka-angka komponen laporan
keuangan yang sesuai dengan beberapa atribut dari unsure-unsur yang akan diukur.
23. Bagaimana penerapan fair value di Indonesia?
Penerapan fair value di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2012 hingga saat ini sudah
hampir seluruh Pedoman Standar Akuntansi revisian yang diterbitkan sudah mengadopsi fair
value accounting. Sebut saja PSAK 30(Sewa),PSAK 8,PSAK 16(Aset Tetap),PSAK 50&55
tentang instrument keuangan. Di kalangan industri pun sudah banyak perusahaanperusahaan yang menerapkan fair value terutama untuk perusahaan go public dan
perusahaan multinasional, namun masih terdapat pula beberapa perusahaan yang masih
menerapkan historical value.