Abstrak
Jaring kontrol horizontal merupakan sekumpulan titik kontrol horizontal yang satu sama lainnya
dikaitkan dengan data ukuran jarak dan/atau sudut, dan koordinatnya ditentukan dengan metode
pengukuran/pengamatan suatu sistem referensi tertentu. Jaring kerangka kontrol horisontal memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda tergantung dari orde jaring kontrol horisontal tersebut. Pada survei pemetaan
detail situasi skala lokal digunakan jaring kontrol horisontal orde-4 sebagai kerangka pengukuran. Jaring
kontrol horisontal orde-4, bisa didapatkan melalui dua cara, yaitu melalui pengukuran poligon dan survei
GPS.
Dalam penelitian ini, metode pengamatan/pengukuran yang digunakan adalah statik diferensial
dengan lama pengamatan selama 60 menit sebagai titik yang dianggap benar dan rapid static diferensial
dengan lama pengamatan selama 15 menit serta pengukuran poligon sebagai titik yang diperbandingkan
ketelitiannya. Lokasi yang diambil sebagai tempat penelitian adalah Kampus ITS Surabaya. Data yang
digunakan merupakan data yang diambil menggunakan 2 alat yaitu GPS Geodetik Topcon Hiper Pro untuk
survei GPS dan Total Station Topcon GTS 235N untuk survei terestris poligon.
Adapun analisa dari hasil penelitian adalah perbandingan pergeseran linear titik-titik kerangka
pengukuran terhadap nilai yang dianggap benar. Berdasarkan hasil perhitungan pergeseran linear nilai
jarak diketahui bahwa rata-rata nilai pergeseran linear jarak untuk pengamatan rapid static mempunyai
nilai sebesar 0.022 m dengan nilai standar deviasi sebesar 0.021 m. Sedangkan untuk pengukuran poligon
terbuka terikat sempurna mempunyai nilai rata-rata pergeseran linear jarak sebesar 0.018 m dengan nilai
standar deviasi sebesar 0.007 m.
Kata Kunci : Jaring Kontrol Horisontal, Orde-4, Statik Diferensial, Rapid static Diferensial, Poligon
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Surveying is the science, art and
technology of determining the relative
positions of points above, on, or beneath the
earth surface, or of establishing such points
(Wolf dan Ghilani, 2002). Dari definisi
tersebut dapat diketahui tujuan utama
surveying (pemetaan) adalah penentuan lokasi
titik yang terdapat di atas, pada, maupun di
bawah permukaan bumi
Pada proses pemetaan diperlukan
adanya kerangka dasar. Kerangka dasar
adalah sejumlah titik yang diketahui
koordinatnya dalam sistem tertentu yang
mempunyai fungsi sebagai pengikat dan
pengontrol ukuran baru. Dalam pengukuran
untuk pembuatan peta ada dua jenis kerangka
dasar yaitu kerangka dasar horizontal
(X,Y)/( ) dan kerangka dasar vertikal
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan tingkat ketelitian koordinat
jaring kontrol horizontal orde-4 hasil
pengukuran survei GPS menggunakan metode
rapid static dan pengukuran survei terestris
menggunakan alat total station metode
poligon.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari
penelitian ini adalah:
1 Mengetahui sejauh mana perbedaan hasil
pengukuran kerangka kontrol horisontal
orde-4 melalui survei GPS dan survei
terestris menggunakan alat Total Station.
2. Dapat memberikan rekomendasi kepada
surveyor dalam menentukan alternatif alat
dan metode survei pada pengukuran
kerangka kontrol horisontal orde-4.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mengambil daerah
studi di Kampus Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.
Peralatan
selama 15 menit.
b. Koordinat Pembanding
Untuk koordinat pembanding, titiktitik pembentuk jaring diukur melalui
survei GPS metode statik dengan lama
pengamatan selama 1 jam..
4. Tahap Pengolahan data
Pada tahapan ini dilakukan pengolahan
dari data-data yang ada untuk selanjutnya
dilakukan analisa hasil. Tahapan pengolahan
data dijelaskan pada diagram alir di bawah ini
(gambar terlampir):
Proses dari tahapan ini adalah
pengolahan hasil ukuran survei GPS dan
survei terestris (poligon). Pada proses
pengolahan data survei GPS digunakan
Software SKI Pro 2.1, maka didapat titik
kordinat hasil pengukuran. Hasil pengamatan
statik dianggap sebagai titik fix dan hasil
pengamatan rapid static berupa titik
koordinat yang akan diperbandingkan.
Kemudian langkah selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data survei terestris.
Untuk perhitungan pengukuran terestris ini
menggunakan prinsip model poligon terbuka
terikat
sempurna
metode
bowditch
menggunakan software Microsoft Office
Excel. Hasil pengolahan data survei terestris
juga berupa titik koordinat yang akan
diperbandingkan.
5. Tahap Analisa Data dan Kesimpulan
a. Analisa
Untuk tahap ini yang dilakukan
adalah menganalisa hasil pengolahan data
ukuran. Yang dilakukan analisa adalah
analisa tentang pergeseran linear, yaitu
membandingkan
koordinat
hasil
pengolahan data antara hasil pengukuran
survei GPS metode rapid static dan survei
pengukuran terestris metode poligon
terhadap koordinat hasil survei GPS
metode statik.
b. Kesimpulan
Dalam tahap ini merupakan hasil
yang diperoleh dari penelitian ini serta
kekurangan dan kendala yang dihadapi.
Kemudian
saran
perbaikan
dan
rekomendasi untuk penelitian sejenis
selanjutnya.
6. Tahap Pelaporan
Pada tahapan ini dapat diambil suatu
kesimpulan dari penelitian ini serta
dilakukannya dokumentasi secara tertulis
terhadap segala kegiatan yang telah
dilakukan mulai dari awal hingga dapat
memberikan
informasi
mengenai
ketelitian pengukuran jaring kontrol
horisontal orde-4 melalui pengukuran
survei GPS dan survei terestris
menggunakan alat total station.
HASIL DAN ANALISA
Hasil
1. Hasil Pengolahan Data Survei GPS
Pengolahan data survei GPS dari tiap
titik pengamatan dilakukan menggunakan
software SKI-PRO 2.1. Metode pengolahan
baseline yang dilakukan adalah metode radial.
Tabel 1 Hasil Pengamatan Metode Statik
Selama 60 Menit.
Nama
Titik
ITS01
A
B
C
D
E
F
G
Easting
(m)
697685.143
698018.337
698114.136
698228.050
698316.526
698418.127
698483.027
698485.895
Northing
(m)
9194971.103
9194696.606
9194788.451
9194845.759
9194794.062
9194828.224
9194895.879
9195061.303
E
(m)
0.001
0.001
0.001
0.002
0.001
0.001
0.000
N
(m)
0.001
0.002
0.001
0.001
0.000
0.001
0.000
EN
(m)
0.002
0.002
0.001
0.002
0.001
0.001
0.001
Easting
(m)
697685.143
698018.319
698114.093
698228.040
698316.535
698418.119
698483.026
698485.899
Northing
(m)
9194971.103
9194696.623
9194788.484
9194845.804
9194794.046
9194828.221
9194895.878
9195061.301
E
(m)
0.003
0.003
0.005
0.003
0.001
0.001
0.001
N
(m)
0.002
0.004
0.004
0.002
0.001
0.001
0.001
EN
(m)
0.003
0.005
0.006
0.004
0.001
0.001
0.001
Easting
(m)
697685.143
697757.475
697904.243
698378.883
698297.605
Northing
(m)
9194971.103
9194906.211
9194745.124
9195152.621
9195266.284
E
(m)
N
(m)
EN
(m)
0.002
0.002
0.001
0.001
0.001
0.001
0.000
0.001
0.002
0.002
0.001
0.001
Easting
Northing
Keterangan
Titik
GD-02
(m)
(m)
Posisi
697757.475
9194906.211
GD-04
697904.243
9194745.124
698018.333
9194696.618
698114.130
9194788.480
di antara bangunan
698228.048
9194845.769
di samping bangunan
di antara pepohonan
698316.524
9194794.076
di bawah pohon
698418.105
9194828.219
di tepi kolam/perairan
698483.006
9194895.873
698485.885
9195061.293
GPS-03
698378.883
9195152.621
TI1
698297.605
9195266.284
Analisa
Analisa Pergeseran Linear Horisontal
Dari hasil pengolahan data untuk
pengamatan survei GPS metode rapid static
dan pengolahan data untuk pengukuran
terestris menggunakan total station metode
poligon terbuka terikat sempurna, didapatkan
koordinat posisi tiap titik penelitian.
Berdasarkan koordinat posisi tersebut
kemudian dihitung pergeseran linear tiap titik.
Sebagai titik acuan adalah titik yang
didapatkan dari pengamatan survei GPS
metode static selama 60 menit.
1. Analisa Pergeseran Linear Nilai Absis
Analisa pergeseran nilai absis (x)
disini adalah membandingkan masingmasing nilai absis koordinat titik
penelitian terhadap nilai absis koordinat
yang dianggap benar, yaitu koordinat
absis hasil pengamatan rapid static
selama 15 menit dan koordinat absis hasil
pengukuran poligon terbuka terikat
sempurna terhadap koordinat absis hasil
pengamatan statik selama 60 menit.
Tabel 5 Pergeseran Linear Nilai Absis
Point
RS
TS
X(m)
X(m)
A
-0.018
-0.004
B
-0.043
-0.006
C
-0.010
-0.002
D
0.009
-0.002
E
-0.008
-0.022
F
-0.001
-0.021
G
0.004
-0.010
Jumlah
-0.067
-0.067
Rata-rata
-0.010
-0.010
Deviasi
0.017
0.009
Grafik Pergeseran Linier Nilai Absis
0.02
Nilai Absis
0.01
0
-0.01
Static
Rapid Static
-0.02
Total Station
-0.03
-0.04
-0.05
Titik
Berdasarkan
hasil
perhitungan
pergeseran linear absis di atas (Tabel 5
Pergeseran Linear Nilai Absis) diketahui
bahwa rata-rata nilai pergeseran linear
absis untuk pengamatan rapid static
mempunyai nilai sebesar -0.010 m dengan
nilai standar deviasi sebesar 0.017 m.
Sedangkan untuk pengukuran poligon
terbuka terikat sempurna mempunyai nilai
rata-rata pergeseran absis sebesar -0.010
m dengan nilai standar deviasi sebesar
0.009 m.
Jadi
dari
hasil
perhitungan
pergeseran linear absis ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengukuran kerangka
kontrol horisontal orde-4 untuk daerahdaerah penelitian di atas lebih baik
menggunakan
pengukuran
terestris
metode poligon.
2. Analisa Pergeseran Linear Nilai
Ordinat
Analisa pergeseran nilai ordinat (y)
disini adalah membandingkan masingmasing nilai ordinat koordinat titik
penelitian terhadap nilai ordinat koordinat
yang dianggap benar, yaitu koordinat
ordinat hasil pengamatan rapid static
selama 15 menit dan koordinat ordinat
hasil pengukuran poligon terbuka terikat
sempurna terhadap koordinat ordinat hasil
pengamatan statik selama 60 menit.
Tabel 6 Pergeseran Linear Nilai Ordinat
Point
RS
TS
Y(m)
Y(m)
A
0.017
0.012
B
0.033
0.029
C
0.045
0.010
D
-0.016
0.014
E
-0.003
-0.005
F
-0.001
-0.006
G
-0.002
-0.009
Jumlah
0.074
0.045
Rata-rata
0.011
0.006
Deviasi
0.022
0.014
E
F
G
Jumlah
Rata-rata
Deviasi
0.05
Nilai Ordinat
0.04
0.03
Static
0.02
Rapid Static
0.01
Total Station
0
-0.01
-0.02
0.009
0.001
0.005
0.157
0.022
0.021
0.023
0.022
0.014
0.125
0.018
0.007
Titik
0.05
0.04
Static
0.03
Rapid Static
0.02
Total Station
0.01
0
A
Titik
A
B
C
D
E
F
G
PDOP
Terkecil
2.1
3.2
2.5
1.6
2.0
2.2
1.9
Rapid static
PDOP
Terbesar
2.3
9.8
6.5
1.9
2.0
2.3
2.4
Cycle
Slips
7
23
1
11
0
0
0
Berdasarkan
hasil
perhitungan
pergeseran linear nilai jarak di atas (Tabel
7 Analisa Pergeseran Titik) diketahui
bahwa rata-rata nilai pergeseran linear
jarak untuk pengamatan rapid static
mempunyai nilai sebesar 0.022 m dengan
nilai standar deviasi sebesar 0.021 m.
Sedangkan untuk pengukuran poligon
terbuka terikat sempurna mempunyai nilai
rata-rata pergeseran linear jarak sebesar
0.018 m dengan nilai standar deviasi
sebesar 0.007 m.
Jadi dari penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengukuran kerangka
kontrol horisontal orde-4 untuk daerahdaerah penelitian di atas lebih baik
menggunakan
pengukuran
terestris
metode poligon.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H. Z. 2000. Penentuan Posisi dengan
GPS dan Aplikasinya. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
Abidin, H. Z. 2001. Geodesi Satelit. Jakarta:
PT Pradnya Paramita.
Abidin, H. Z., Jones, A., Kahar, J. 2002.
Survey Dengan GPS. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
Brinker, Russell C., dan Paul R. Wolf. 1986.
Dasar Dasar Pengukuran Tanah Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
BPN (Badan Pertanahan Nasional). 1997.
Peraturan
Menteri
Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah. Jakarta: Badan
Pertanahan Nasional.
BPN (Badan Pertanahan Nasional). 2002.
Peraturan
Menteri
Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang
Materi Pengukuran dan Pemetaan
Pendaftaran Tanah. Jakarta: Badan
Pertanahan Nasional.
BSN (Badan Standardisasi Nasional). 2002.
Standar Nasional Indonesia Jaring
Kontrol Horisontal. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional.
Djawahir. 1992. Penentuan Posisi dengan
GPS. Yogyakarta: Jurusan Teknik
Geodesi Fakultas Teknik UGM.
ICSM (Inter-Governmental Committee on
Surveying and Mapping). 1996.
Standards and Practices for Control
Surveys (SP1). ICSM Publication No.
1, 22 Nopember.
Kavanagh, Barry F. 2003. Surveying
Principles and Applications Sixth
Edition.
New
Jersey:
Pearson
Education Inc.
Leick, Alfred. 1995. GPS Satellite Surveying
Second Edition. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Mikhail, E. M., dan Gordon Gracie. 1981.
Analysis and Adjustment of Survey
LAMPIRAN
Metodologi Penelitian
Identifikasi dan
Perumusan Masalah
beserta Tujuannya
Survei GPS
Studi Literatur
Survei Terestris
Data
Pengukuran
Data
Pengukuran
Statik
Rapid Static
Data TPS
(*.tps;*.jps)
Data TPS
(*.tps;*.jps)
Data Rinex
Data Rinex
Impor Data
Impor Data
SPP
(Single Point Positioning)
SPP
(Single Point Positioning)
Tahap Persiapan
Persiapan Alat
Uji Alat
GPS
Total Station
Zero Baseline
Kolimasi
Penentuan Parameter
Pengolahan Baseline
Pengambilan Data
Lapangan
Parameter Baselines:
- Ambiguitas Fase
- Deteksi Cycle Slips
- Pemilihan Satelit
Pengolahan Baseline
Reference-Rover
GPS Geodetik
GPS Geodetik
Total Station
Metode Static
Metode Poligon
Post Processing
Post Processing
Post Processing
Koordinat Titik
Koordinat Titik
Tahap
Pengumpulan
Data
Tahap
Pengolahan
Data
Analisa
Kesimpulan
Pelaporan
Tidak
Ambiguity Fixed
(Bilangan Integer)
atau Tidak
Ya
Ya
Transformasi
Koordinat
Transformasi
Koordinat
Koordinat Titik
Sebagai Referensi
Koordinat Titik
Analisa
Tahap
Pelaporan
Kesimpulan
Lokasi Penelitian
Titik A
Titik B
Titik C
Titik D
Titik E
Titik F
Titik G
Data TopSurv
Coordinates (*.txt)
Bowditch
Pengolahan Baseline
Reference-Rover
Penentuan Parameter
Pengolahan Baseline
Poligon
Tidak
1
6000
Ya
Koordinat Titik
GPS
Rapid static
Poligon
698018.337
698114.136
698228.050
698316.526
698418.127
698483.027
698485.895
9194696.606
9194788.451
9194845.759
9194794.062
9194828.224
9194895.879
9195061.303
698018.319
698114.093
698228.040
698316.535
698418.119
698483.026
698485.899
9194696.623
9194788.484
9194845.804
9194794.046
9194828.221
9194895.878
9195061.301
X
698018.333
698114.130
698228.048
698316.524
698418.105
698483.006
698485.885
Y
9194696.618
9194788.480
9194845.769
9194794.076
9194828.219
9194895.873
9195061.293
Jumlah
Rata-rata
Deviasi
Rapid static
dX
dY
Linear
-0.018
-0.043
-0.010
0.009
-0.008
-0.001
0.004
-0.067
-0.010
0.017
0.017
0.033
0.045
-0.016
-0.003
-0.001
-0.002
0.074
0.011
0.022
0.025
0.054
0.046
0.018
0.009
0.001
0.005
0.157
0.022
0.021
dX
-0.004
-0.006
-0.002
-0.002
-0.022
-0.021
-0.010
-0.067
-0.010
0.009
Poligon
dY
Linear
0.012
0.029
0.010
0.014
-0.005
-0.006
-0.009
0.045
0.006
0.014
0.013
0.029
0.011
0.014
0.023
0.022
0.014
0.125
0.018
0.007