Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian laporan yang telah penulis susun berdasarkan pelaksanaan
Magang Industri

selama 10 minggu pada Proyek Hotel Maxone kuta, serta

pembahasan masing- masing bab, maka ada beberapa hal penulis dapat simpulkan
yaitu:
a. Pada proyek ini nilai slump yang disyaratkan 14 cm dan pada setiap
pengecoran dilakukan uji test slump, namun uji test slump hanya dilakukan
pada beton ready mix mobil pertama saja dan mobil selanjutnya tidak
dilakukan. Nilai slump yang didapatkan sudah memenuhi syarat namun
waktu pngecoran berlangsung selalu ada penambahan air yang secara terus
menerus pada beton Ready Mix dengan alasan untuk mempermudah
b.

pengerjaan dan concrete pump tidak kuat mengangkat beton dari jarak jauh.
Faktor utama penyebab keterlambatan pelaksanaan konstruksi gedung
menurut pihak kontraktor adalah faktor ketidak tersediaan tenaga kerja, hal
ini dikarenakan waktu pelaksanaan proyek pembangunan Swiss Bel Hotel
ini bertepatan dengan waktu tanam, waktu panen, dan hari raya sehingga

c.

sulit untuk mendapatkan tenaga kerja buruh.


Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang atau diperbaiki karena
cacat/salah. Faktor ini lebih mengarah pada mutu atau kualitas pelaksanaan
pekerjaan, baik secara struktur atau penyelesaian akhir yang dipengaruhi
gambar proyek, penjadwalan proyek, dan kualitas tenaga kerja.

d.

3.2 Saran
Adapun saran saran yang dapat penulis sampaikan dalam magang industri
ini adalah :
a. Pengawas dari pihak owner seharusnya bertindak tegas terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang ada setiap beton yang sudah ready

Laporan Magang Industri II 2014

73

dilapangan sebaiknya dilakukan pengujian slump, dan setelah slump


didapatkan

sesuai

dengan

rencana,

proses

pengecoran

langsung

dilaksanakan tanpa dengan menambakan air lagi. Karena semakin ditambah


air tanpa takaran yang jelas, maka mutu beton pasti akan berkurang dan
tidak didapatkannya mutu beton sesuai rencana, sehingga struktur yang
dibangun berbahaya yang berdampak pada kerugian.
b. Ketidak tersediaan tenaga kerja, Sebaiknya pihak kontraktor harus
mengakali

keterbatasan

tenaga

kerja

ini

dengan

menambah

jam

kerja/lembur guna untuk memenuhi target yang sudah direncanakan.


c. Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang atau diperbaiki karena
cacat/salah, hal ini akan menyebabkan pekerjaan tambah yang akan
menambah waktu kerja sehingga pekerjaan tidak dapat selesai sesuai target.
Sebaiknya pihak kontraktor lebih sering melakukan controling/pengawasan
pada setiap pekerjaan, guna untuk menjaga mutu dan kwalitas pekerjaan
agar sesuai dengan spesifikasi teknis.
d.

Laporan Magang Industri II 2014

74

Laporan Magang Industri II 2014

75

Anda mungkin juga menyukai