Anda di halaman 1dari 2

2.

STANDARISASI LARUTAN IODIUM


A. Dengan Arsen Trioksida
Adapun cara pembakuannya dilakukan dengan cara sebagai berikut. Timbang kurang
lebih 150 mg arsen trioksid secara seksama dan larutkan dalam 20 ml NaOH 1 N bila perlu
dengan pemanasan, encerkan dengan 40 ml air dan tambah dengan 2 tetes metil orange dan
diikuti dengan penambaha HCl encer sampai warna kuning berubah menjadi pink.
Tambahkan 2 gram NaHCO3, 20 ml air dan 3 ml larutan kanji. Titrasi dengan baku iodium
perlahan-lahan hingga timbul warna biru tetap.
Arsen trioksid sukar larut dalam air akan tetapi mudah larut dalam larutan natrium
hidroksida (NaOH) dengan membentuk natrium arsenit menurut reaksi :
As2O3 + 6 NaOH 2 Na2AsO3 + 3 H20
Jika iodium ditambahkan pada larutan alkali maka iodium akan bereaksi dengan NaOH
membentuk natrium hipoiodit atau senyawa-senyawa serupa yang mana tidak akan bereaksi
secara cepat dengan natrium arsenit
2 NaOH + I2 NaIO + NaI + H2O
Kelebihan natrium hidroksida dinetralkan dengan HCl menggunakan metil orange
sebagai indikator. Penambahan NaHCO3 untuk menetralkan asam iodida (HI) yang terbentuk
yang mana asam iodida ini menyebabkan reaksi berjalan bolak-balik (reversibel). Natrium
bikarbonat akan menghilangkan asam iodida secepat asam iodida terbentuk sehingga reaksi
berjalan ke kanan secara sempurna. Reaksi secara lengkap pada pembakuan iodium dengan
arsen trioksid sebagai berikut :
As2O3 + 6NaOH 2Na3AsO3 + 3H2O
Na3AsO3 + I2 + 2NaHCO3 Na3AsO4 + 2NaI + 2CO2 + H2O
Pada reaksi diatas dapat diketahui bahwa valensinya adalah empat. Karena 1 mol
As2O3 setara dengan 2 mol Na3AsO3 sedangkan 1 mol Na3AsO3 setara dengan 1 mol
I2 akibatnya 1 mol As2O3 setara dengan 2 mol I2 sehingga perhitungan normalitas dari iodium
setara dengan 2 mol I2 sehingga perhitungan normalitas dari iodium :
mgrek iodium = mgrek arsen trioksid
ml I2 x N I2
= mmol As2O3 x valensi
N I2
= mg As2O3 x valensi
BM As2O3 x ml I2
Komponen utama kanji yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa memiliki rantai lurus dan
memberikan warna biru jika bereaksi dengan iodium. Amilopektin memiliki rantai bercabang
dan memberikan warna merah violet jika bereaksi dengan iodium.
Keuntungan penggunaan kanji adalah harganya murah, sedangkan kerugiannya adalah
tidak mudah larut dalam air dingin, tidak stabil pada suspensi dengan air, karenanya dalam
proses pembuatannya harus dibantu dengan pemanasan.
Penambahan indikator kanji sebaiknya dilakukan pada saat medekati titik akhir titrasi
karena iod dengan kanji membentuk kompleks yang berwarna biru yang tidak larut dalam air
dingin sehingga dikhawatirkan mengganggu penetapan titik akhir titrasi. Karena adanya
kelemahan ini, dianjurkan pemakaian kanji natrium glukonat yang mana indikator ini tidak
higroskopis; cepat larut dan stabil dalam penyimpanan; tidak membentuk kompleks yang
tidak larut dengan iodium sehingga boleh ditambahkan pada awal titrasi dan titik akhir jelas;
reprodusibel dan tidak tiba-tiba. Sayangnya indikator ini harganya mahal.
Mekanisme reaksi indikator kanji adalah sebagai berikut :
Amilum + I2 iod-amilum (biru)
Iod-amilum (biru) + Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6 + amilum (tak berwarna)

CONTOH PERHITUNGAN
1. Pembakuan Na2S2O3O2O1N
Pipet 10,0 ml KIO30,01 N masukkan dalam Erlenmeyer tambah larutan 1 ml larutan KI 10%
dan 1 ml H2SO4 10%. Titrasi dengan Na2S2O3 O,O1N sampai warna kuning muda, tambahkan
larutan amilum 1%. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Ternyata Na 2S2O3 yang
diperlukan 10,50 ml. hitung N Na2S2O3 ?
Jawab :

N1 . V1
= N2 . V2
0,01 . 10
= N2 . 10,50
N2
= 0,01. 10
10,50
N2
= 0,0095 N

2. Pembakuan larutan I2 0,01N degan Na2S2O3 hasil standarisasi pada soal no. 1
Pipet 10,0 ml larutan I2 masukkan dalam erlenmeyer. Titrasi dengan Na2S2O3hasil standarisasi
pada soal no. 1 sampai warna kuning muda. Tambahkan larutan aluminium 1%. Lanjutkan
titrasi sampai warna biru hilang. ternyata Na2S2O3 yang diperlukan 9,10 ml. hitung N I2 ?
Jawab:

N1 . V1
= N2 . V2
0,0095 X 9.10 = N2 . 10
N2
10
N2
= 0,0086 N

= 0,0095 X 9,10

3. 20 tablet antalgin ditimbang dengan seksama beratnya 14244,2 mg. (tiap tablet mengandung
500 mg antalgin). Kemudian diserbuk. Timbang seksama serbuk tablet setara dengan 100,0
mg metampiron diencerkan dengan akuades ke dalam labu ukur 50,0 ml. kemudian disaring
dan diambil filtra 10,0 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer ditritrasi dengan iodium hasil
stndarisasi pada soal no. 2 menggunakan indikator larutan amilum 1%. Sehingga iodium yang
diperlukan 12,0 ml. 1ml iodium 0,1 N setara dengan 17,57 mg antalgin. Berapa mg antalgin
terdapat dalam tiap tablet ?
-

Jawab :
Bobot rata-rat tiap tablet = 14.244,2/20=712,21 mg
Untuk sampel bobot yang ditimbang setara dengan 100 mg atalgin :
100/500 X 712,21 mg = 142,442 mg = 142,4 mg
Kadar =

Kadar =
=

x rata2tablet x fp

x rata2tablet x fp
X 712,21 X

= 453,4 mg/tablet
Jadi kadar antalgin yang diperoleh 453,4 mg/tablet.

Anda mungkin juga menyukai