Anda di halaman 1dari 6

1. http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8936-just-in-time-danperkembangannya-dalam-perusahaan-industri-fahmi-natigor-nasution.

html
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk
merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In
Time yaitu:
1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap
produk atau jasa.
2. Komitmen terhadap kualitas prima.
3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas aktivitas yang
memberikan nilai tambah.
Perusahaan-perusahaan meningkatkan perhatian terhadap keuntungan potensial dari :
1. Membuat pesanan pembelian yang lebih kecil dan lebih sering.
2. Membangun kembali hubungan dengan pemasok.
Kedua hal di atas berhubungan dengan peningkatan minat dalam sistem pembelian tepat waktu (Just In
Time). Pembelian Just In Time adalah pembelian barang atau bahan sedemikian rupa sehingga pengiriman
secara tepat mendahului permintaan atau penggunaan. Dalam keadaan ekstrim tidak adanya persediaan
(barang untuk
dijual bagi seorang pengecer, bahan baku barang dalam proses atau barang jadi bagi seorang produsen)
yang ditahan,
Perusahaan yang menggunakan pembelian Just In Time biasanya menekankan biaya
tersembunyi yang berhubungan dengan menahan tingkat persediaan yang tinggi. Biaya tersembunyi ini
meliputi jumlah ruang penyimpanan yang lebih besar dan jumlah kerusakankerusakan yang cukup besar.

2. http://www.academia.edu/5841388/Sistem_Produksi_Just_in_Time_
Manfaat dalam melaksanakan sistem produksi
Just In Time
antara lain meningkatkanefisiensi waktu produksi dan meningkatkan produktivitas karyawan. Sedangkan
tujuandilaksanakannya sistem produksi
Just In Time
adalah:1. Menghilangkan pemborosan karena
over
produksi, waktu menunggu, transportasi, pemrosesan, tingkat persediaan barang, gerak, cacat produksi.2.
Pengendalian optimum barang.3. Konsistensi pada mutu.4. Pemanfaatan sumber daya manusia yang optimal
dan fleksibel.Pemborosan disini berarti bahwa sesuatu yang dilakukan tetapi tidak memberikan nilaitambah.
Just in Time
(JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu
:1.
Menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.2.
Memproduksi dengan jumlah kecil3.
Menghilangkan pemborodan4.
Memperbaiki aliran produksi5.
Menyempurnakan kualitas produk6.

Orang-orang yang tanggap7.


Menghilangkan ketidakpastian8.
Penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.

3. https://nicaturisma.wordpress.com/2013/06/07/just-in-time-jit/
Adapun manfaat Just In Time (JIT) yaitu:
Biaya untuk penyiimpanan bisa dialokasikan ke yang lain.
Kualitas produk harus tinggi (SDM yang trampil dan didukung dengan mesin
yang canggih).
Prosesnya lebih cepat.
Perusahaan merespon keinginan konsumen dengan cepat dan tepat.
Apabila segera direspon konsumen menjadi puas.
Kas yang keluar akan cepat menjadi kas lagi.
Selain manfaat dari Just In Time (JIT) ada juga konsekuensi yang harus
diterima perusahaan jika menggunakan sistem Just In Time (JIT), yaitu:
Harus memiliki pemasok bahan baku yang handal
Tata letak yang baik
Jika produk gagal akan menjadi 0 (semua sesuai standar).
Waktu dan tata urut harus fleksibel dan benar
Just In Time (JIT) mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:
Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus
di eliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang
tidak perlu, misalnya persediaan sedapat mungkin nol.
Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.
Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan
waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan
pembeli dapat meningkat.
Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous
Improvement) dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.
Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman
terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
Langkah-langkah yang diterapkan dalam sistem Just In Time (JIT), yaitu:
Just In Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu:
Menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada
permintaan.
Memproduksi dengan jumlah kecil.
Menghilangkan pemborodan
Memperbaiki aliran produksi
Menyempurnakan kualitas produk
Orang-orang yang tanggap
Menghilangkan ketidakpastian

Penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.


Keuntungan Just In Time (JIT), yaitu:
Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien.
Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para
staffnya.
Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
Kertas kerja dapat lebih simple.
Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit
yang lebihtinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan
Kelemahan Just In Time (JIT), yaitu:
Satu kelemahan sistem Just In Time (JIT) adalah, tingkatan order ditentukan
oleh data permintaanhistoris. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata
perencanaan historis maka inventoriakan habis dan akan mempengaruhi
tingkat pelayanan konsumen.
Secara umum produksi diartikan sebagai memprosesan atau pengolahan
bahan baku menjadi produk jadi. Produksi adalah suatu proses mengubah
input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat
berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi,
dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses
produksi.(sri adiningsih, 1999 : him 3-4).
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11).
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.
Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk,
Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan
dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu.
(sugiarto, dkk, 2002 : him 202).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produksi
merupakan pemprosesan input yang tersedia sehingga menjadi output yang
bisa dimanfaatkan kegunaannya oleh msyarakat umum.
Adapun tujuan produksi yaitu:
Menghasilkan/menciptakan suatu barang
Menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada.
Memenuhi kebutuhan konsumen
Memperoleh tambahan penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainnya
4. http://nonawinona.mywapblog.com/just-in-time.xhtml
II.2 Tujuan JIT

Tujuan Strategis JIT adalah untuk meningkatkan laba serta memperbaiki


posisi bersaing perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya,
peningkatan kualitas, serta memperbaiki kerja pengiriman.
Tujuan Utama JIT
Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem ini adalah:
Zero
Zero
Zero
Zero
Zero
Zero
Zero

Defect (tidak ada barang yang rusak).


Set-up Time (tidak ada waktu set-up).
Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot).
Handling (tidak ada penanganan).
Queues (tidak ada antrian).
Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin).
Lead Time (tidak ada lead time).

II.3 Manfaat JIT

JIT bukan hanya sekedar metode pengendalian persediaan, tetapi juga


merupakan sistem - sistem produksi yang saling berkaitan dengan semua
fungsi dan aktivitas. Manfaat JIT antara lain :
- Mengurangi ruangan gudang untuk penyimpanan barang.
- Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi
- Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan
mendeteksi kesalahan pada sumbernya.
- Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik.
- Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok.
- Layout pabrik yang lebih baik.
- Pengendalian kualitas dalam proses.

II.4 Aspek Pokok JIT


Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan
secara terus - menerus untuk merespon perubahan dengan meminimalisasi
pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu:
~ Menghilangkan semua aktifitas atau sumber- sumber yang tidak
memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa.
~ Komitmen terhadap kualitas prima.
~ Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
~ Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan
visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah.

II.5 PENERAPAN JIT

Just In Time diterapkan di bidang fungsional perusahaan, diantaranya adalah


Just In Time Pembelian dan Just In Time Produksi.
JIT Pembelian
Pembelian JIT adalah sistem pembelian barang berdasarkan permintaan
sehingga barang yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah,
bermutu tinggi, dan berharga murah. JIT pembelian mengharuskan adanya
sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan
konsumen atau penggunaan produksi.
Di Jepang dan USA, sistem JIT pembelian telah lama dan banyak digunakan
dalam praktik industri yang produknya cepat rusak misalnya dalam industri
pembuatan makanan jajanan (basah), bunga segar, ikan segar. Namun
sekarang, di negara tersebut JIT pembelian banyak diterapkan juga dalam
berbagai bidang industri lainnya.
JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan
aktivitas pembelian dengan cara:
> Mengurangi jumlah pemasok.
> Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan
pemasok.
> Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan.
> Mengeliminasi atau mengurangi aktivitas dan biaya yang tidak bernilai
tambah.
> Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu.
Penerapan JIT pembelian mempengaruhi sistem penentuan biaya dengan
cara-cara sebagai berikut:
Keterlacakan langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
Perubahan cost pools untuk mengumpulkan biaya.
Mengubah dasar pengalokasian biaya penanganan bahan (barang).
Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli
secara individual.
Mengurangi biaya adminidtrasi system akuntansi
JIT Produksi

Produksi JIT adalah sistem produksi berdasar tarikan permintaan sehingga


produk dapat diproduksi tepat waktu , tepat jumlah, bermutu tinggi dan
berbiaya rendah. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi
dengan cara:
Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses.
Mengurangi atau meniadakan lead time.
Mengurangi atau menidakan setup.
Menyederhanakan pengolahan produk.
Perusahaan yang menggunakan JIT produksi menyatakan bahwa mereka
secara signifikan dapat mengurangi aktivitas - aktivitas tidak bernilai tambah
dan meningkatkan efisiensi secara besar - besaran.
Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi
biaya manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
Meningkatkan keterlacakan langsung sejumlah biaya.
Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas
tidak langsung.
Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya
tenaga kerja dan overhead pabrik secara individual.
Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam work tickets.
II. 6 Keunggulan dan Kelemahan Sistem JIT
Keunggulan dari metode ini adalah dapat mengurangi biaya tenaga kerja,
persediaan, risiko kerusakan, dan peningkatan kualitas produk. Keunggulan
tersebut seiring dengan adanya Total Quality Management dalam penerapan
sistem JIT sehingga risiko kerusakan dapat ditekan dan kerugian akibat retur
barang rusak oleh pelanggan dapat dikurangi karena Total Quality
Management juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas dari produk.
Selain itu, biaya tenaga kerja dapat ditekan karena jumlah persediaan
diusahakan menjadi seminim mungkin sehingga tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam mengawasi tidak perlu dalam jumlah yang banyak. Biaya
penyimpanan juga dapat ditekan hingga seminimal mungkin akibat dari
persediaan yang disimpan juga sedikit.
Kelemahan dari metode ini adalah sulit mencari pemasok, biaya pengiriman
tinggi, kesulitan menghadapi perubahan permintaan, tuntutan sumber daya
manusia yang multifungsi, dan perlengkapan teknologi yang membutuhkan
biaya besar. Dalam JIT pemasok merupakan faktor penting dalam persediaan
di mana selain berpengaruh terhadap penyediaan persediaan stok juga
berpengaruh dalam harga dari persediaan yang akan dibeli.

Anda mungkin juga menyukai