1.1
Latar Belakang
Umum
Daerah pelayanan
Periode perencanaan
Proyeksi jumlah penduduk, fasilitas umum dan fasilitas sosial
selama periode perencanaan
Pola pemakaian air di suatu wilayah
Aspek ekonomi
Untuk
memproyeksi
jumlah
kebutuhan
air
bersih
dapat
dilakukan
a. Kebutuhan domestik
-
sambungan rumah
Fasilitas
sosial
(Masjid,
panti
asuhan,
rumah
sakit
dan
sebagainya)
Fasilitas perdagangan/industri
b. Kehilangan air akibat faktor non teknis, antara lain sambungan tidak
terdaftar. kerusakan meteran air, untuk kebakaran dan lain-lainnya.
Kebutuhan air untuk wilayah perencanaan dapat dilihat dalam Tabel 2.1
Tabel 2.1 Kebutuhan Air Untuk Wilayah Perencanaan
Jenis
2014
2024
2034
518,63
619,86
725,10
162,05
169,64
170,19
68,07
78,95
88,21
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk kebutuhan domestik untuk
proyeksi 10 tahun dari tahun 2014 yaitu tahun 2024 sebesar 619,86
liter/detik. Sedangkan untuk tahun 2034, kebutuhan air untuk wilayah
perencanaan naik menjadi 725,10 liter/detik. Sama halnya dengan
kebutuhan air untuk sektor non domestik dan perkotaan yang naik setiap
tahun proyeksinya. Kapasitas air yang terpasang di wilayah perencanaan
saat ini yang diketahui adalah 250 liter/detik dan tingkat kehilangan air
sebesar 22,5 % di setiap 10 tahun konstruksinya.
2.3
Periode perencanaan
Untuk mengetahui hasil analisa kualitas sumber air baku yang akan
digunakan dalam perencanaan ini dapat dilihat di Tabel 2.2 yang telah
dianalisis dari segi fisik, kimia dan biologi. Data-data ini kemudian akan
dibandingkan dengan baku mutu air minum yaitu Permenkes No. 429
Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 untuk dianalisa
lebih lanjut sehingga dapat diketahui parameter mana yang
membutuhkan dan lebih diprioritaskan untuk dilakukan pengolahan.
Tabel 2.2 Hasil Analisa Sumber Air Baku
PARAMETER
SATUAN
HASIL ANALISA
FISIK
Bau
Tidak Berbau
mg/l
106
Zat Padat
Tersuspensi
mg/l
300
Kekeruhan
NTU
185
Rasa
Tidak Berasa
Temperatur
25
Warna
TCU
30
Besi (Fe)
mg/l
1,12
Kesadahan (CaCO3)
mg/l
86
Kalsium
mg/l
19,65
Magnesium (Mg)
mg/l
6,56
Klorida (Cl-)
mg/l
12,06
Mangan (Mn)
mg/l
0,6
Ph
mg/l
7,32
Sulfat
mg/l
41,2
Bikarbonat
mg/l
39,24
Seng
mg/l
0,096
KIMIA
Tembaga
mg/l
0,01
Amoniak
mg/l
0,206
BIOLOGI
Total Coli
MPN/100 ml
> 3 x 104
DAFTAR PUSTAKA
Bulkin, Imron. 1996. Antisipasi Kebutuhan Infrastruktur di Indonesia,
1990-2000, Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Grasindo
Linsley, R.K et al. 1995. Teknik Sumber Daya Air Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mc. Ghee, Terence J. 1991. Water Supply and Sewerage, 6th edition. New
York: Mc. Graw Hill Inc.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31431/4/Chapter%20II.pdf
diakses pada 5 September 2014, pukul 16:37 WIB.
http://eprints.undip.ac.id/11855/1/2002MTPK2037.pdf
September 2014, pukul 16:39 WIB.
diakses
pada
https://www.academia.edu/5263939/TEORI_DAN_KONSEP_SISTEM_PENYAL
URAN_AIR_MINUM diakses pada 8 September 2014, pukul 07:29 WIB.