Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS RUANG


KAWASAN PEMERINTAHAN DI KABUPATEN KAYONG UTARA
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Undang- undang No. 26 Tahun 2007 menyatakan bahwa pola pemanfaatan ruang adalah
bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi, serta karakter manusia
dan/atau aktivitas alam. Wujud dari pola pemanfaatan ruang meliputi pola lokasi,
sebaran, permukiman, tempat kerja, industri, pertanian, serta pola penggunaan tanah
perdesaan dan perkotaan.
Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan pada suatu kota merupakan
salah satu pendekatan dalam proses perencanaan dan pembangunan kota yang diterapkan
untuk menata suatu kawasan dan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan nilai
kawasan, sehingga dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai potensi yang
dimilikinya.
Disadari bahwa permasalahan penanganan kawasan pemerintahan selama ini belum
sepenuhnya ditangani secara menyeluruh (terutama dalam konteks wilayah kawasan).
Kerangka utama dilaksanakannya Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan
Pemerintahan

di

Kabupaten

Kayong

Utara

ini

adalah

pembangunan

yang

berbasis/bertumpu pada hubungan fungsi dari berbagai jenis pemerintahan yang terdapat
di Kabupaten Kayong Utara yaitu ; Sekertariat Daerah (Bupati), Muspida (DPRD,
Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri Kepolisian Resort, Komando Distrik Militer),
Badan (Bappeda; Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana; Inspektorat Daerah), Dinas ( Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan
Olah Raga; Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan; Dinas Pertanian, Peternakan,
Perkebunan, dan Kehutanan; Dinas Kelautan dan Perikanan; Dinas Kesehatan dan Sosial;
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Penanaman Modal; Dinas Perhubungan
Pariwisata, Komunikasi dan Informatika; Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi; Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah)
Kantor (Kantor Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; Kantor Lingkungan
Hidup; Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat; Kantor
Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi; Kantor Camat; Departemen Agama).

Berkaitan dengan kepentingan tersebut, maka pada kegiatan Penyusunan Rencana Teknis
Ruang Kawasan Pemerintahan ini dimaksudkan untuk dapat memberikan rekomendasi
dilakukannya perencanaan kawasan pemerintahan, yang pada akhirnya merupakan wujud
cikal bakal terbentuknya suatu kawasan pemerintahan yang memiliki keterkaitan
hubungan dan fungsi antar jenis pemerintahan yang terdapat di Kabupaten Kayong
Utara.
Dalam Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Perkantoran di Kabupaten Kayong
Utara juga mentitik beratkan pada bentuk sirkulasi antar tatanan masa bangunan
pemerintahan yang akan direncanakan.
1.2. Maksud

dan

Tujuan

Penyusunan

Rencana

Teknis

Ruang

Kawasan

Pemerintahan
1.2.1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten
Kayong Utara dalam Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan sebagai
upaya dalam memberikan image atau ciri kawasan pemerintahan dengan cara
merencanaan suatu kawasan perkantoran pemerintah yang memiliki fasilitas yang
memadai baik sarana maupun prasarana, serta kontekstual dengan bangunan sekitarnya
yaitu bercirikan lokalitas daerah setempat (vernakular).
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Pemerintah di Kabupaten
Kayong Utara ini adalah :

Merencanaan kawasan pemerintahan pada lokasi amatan yang merupakan suatu


wadah untuk menampung segala bentuk kegiatan pemerintahan serta pembangunan
fasilitas

penunjang

lainnya

yang

dapat

mendukung

terciptanya

kawasan

pemerintahan yang mempunyai cipta, rasa, dan karsa di Kota Sukadana Kabupaten
Kayong Utara.
1.3. Ruang Lingkup
1.3.1. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan
Ruang Lingkup Wilayah perencanaan terdapat di Kota Sukadana yang telah ditetapkan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Sukadana
Ibukota Kabupaten Kayong Utara.

1.3.2. Ruang Lingkup Materi Perencanaan

Lingkup materi Rencana Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan di Kabupaten Kayong

Utara mengacu pada ketentuan hukum yang menjadi landasan dalam perencanaan kota
kecamatan yaitu Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No.327/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan.Kedalaman materi yang dicakup dalam
penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan di Kabupaten Kayong Utara
setara dengan tingkat ketelitian peta skala 1:1.000 atau lebih.

Kegiatan Rencana Teknik Ruang Kawasan (RTRK) Pemerintahan, cakupan isinya secara
hirarkis terdiri dari :
1.

Rencana Strategis, yaitu : membuat tujuan umum, sasaran dan strategi bagi
pembangunan dan penggunaan sumberdaya dalam suatu kawasan perencanaan,
demikian juga indikator kinerja (performance) dan ketepatan target agar supaya
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dipantau.

2.

Rencana Zonasi, yaitu : memuat sekatan-sekatan spatial pada kawasan perencanaan


yang menjelaskan dan menetapkan maksud pemanfaatan sumberdaya dalam setiap
unit sumberdaya atau peruntukan kawasan tertentu.

3.

Rencana Pengelolaan, yaitu : memuat suatu kerangka kebijakan, prosedur dan


tanggung jawab untuk mengkoordinasikan pengambilan keputusan diantara lembaga
pemerintah sehingga penggunaan sumberdaya atau kegiatan-kegiatan pembangunan
dalam kawasan perencanaan dapat diterima, disepakati bahkan disahkan.

4.

Rencana Aksi, yaitu : memuat jadwal multi tahun yang terkoordinasi dan
penganggaran untuk implementasi kegiatan yang sesuai oleh lembaga pemerintah
sehingga pengelolaan sumberdaya dan sasaran pembangunan kawasan perencanaan
dapat dicapai.

1.4. Perumusan Masalah


Adapun pembagian identifikasi permasalahan yang terjadi di kawasan pemerintahan pada
Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai berikut :
1

Keadaan fisik kawasan pemerintahan dan fasilitas penunjangnya sudah


mengalami penurunan kualitas, baik dari kondisi bangunan maupun lingkungan
sekitar kawasan pemerintahan.

Kondisi prasarana yang berupa; jalan sirkulasi, saluran drainase, jaringan air
bersih,jaringan listrik dan sistem pengolahan sampah yang sepatutnya juga harus ada
di kawasan pemerintahan.

1.5. Penyelesaian Masalah


Berdasarkan analisis dari perumusan masalah terhadap rencana Penyusunan Rencana
Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan di Kabupaten Kayong Utara, dirumuskan beberapa
pola untuk menanggapi dan menyelesaikan masalah tersebut, antara lain :

Menciptakan pola tatanan ruang yang sesuai dengan konsep Penyusunan Rencana
Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan, oleh karena itu perlu dilakukan :
a.

Menciptakan identitas kawasan perencanaan, dengan cara menerapkan


pola-pola yang berbeda pada masing-masing jenis pemerintahan yang
direncanakan agar dapat mencirikan image pada kawasan perencanaan.

b.

Pemerintah harus dapat bekerja sama dengan masyarakat agar dalam


sosialisasinya dapat diterima dan masyarakat ikut andil Penyusunan Rencana
Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan tersebut.

c.

Pembangunan kawasan komersil yang dikembangkan sebagai fasilitas


pendukung seperti restorant, menyediakan tempat untuk akivitas yang
menciptakan suasana santai dengan mengalokasikan ruang terbuka dan public
squares.

1.6. Tingkat Kedalaman Materi


Tingkat kedalaman materi penyusunan Rencana Teknik, meliputi :
1.

2.

Ketentuan penampang dan koordinasi bangunan gedung


a.

Penampang tiga dimensi bangunan gedung

b.

Ketinggian bangunan gedung

c.

Orientasi bangunan gedung

d.

Bentuk dasar bangunan gedung

e.

Arsitektur bangunan dan lingkungan

Ketentuan letak dan penampang bangunan bukan gedung


a.

Penampang tiga dimensi bangunan bukan gedung

b.

Letak koordinat bangunan bukan gedung

c.

Ketinggian bangunan bukan gedung

d.

Elevasi bangunan bukan gedung

e.

Bentuk dasar bangunan bukan gedung

3.

Penilaian dampak lingkungan

4.

Pemerintahan
a.

Konsep bangunan pemerintahan yang akan dikembangkan khususnya


lokalitas daerah setempat

5.

Perencanaan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana yang


dibutuhkan

6.

a.

Rencana jalan baru yang menunjang kegiatan kawasan rencana

b.

Perencanaan pengembangan jalan yang telah ada.

c.

Sarana dan prasarana kawasan pemerintahan

d.

Perencanaan parkir

Penentuan garis sempadan dan daerah milik jalan

a.

Penentuan garis sempadan pantai, bangunan dan sungai

b.

Penentuan ruang milik jalan.

1.7. Metode Pendekatan


1.

Pendekatan Umum
Merupakan pendekatan yang dilakukan dengan cara menyusun skenario lingkungan

Rencana Teknik Ruang Kawasan (RTRK) Pemerintahan, dilihat dari fungsi dan peranan
kawasan pemerintahan yang dalam prosesnya memperhatikan kegiatan dan rencana
lingkungan sekitar, potensi wilayah, pengaruh, serta permasalahan yang dimiliki
kawasan.
2.

Pendekatan Teknis
Pendekatan yang dilakukan dengan cara teknis seperti melalui survey lapangan

untuk mengetahui karakteristik kawasan perencanaan, studi banding melalui literatur,


penerapan standar-standar perencanaan kota, penerapan peraturan dan perundangan.
3.

Pendekatan Konseptual
Pendekatan yang dilakukan dengan melihat konsep pembangunan, konsep

pengembangan wilayah, struktur sistem kegiatan perkotaan, struktur sistem jaringan


jalan, struktur sistem jaringan drainase dan struktur kependudukan.
II. KEWAJIBAN PELAKSANAAN
2.1. Kewajiban konsultan pelaksana adalah:
1.

Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan


pekerjaan Penyusunan Rencana Teknik Ruang Kawasan ( Rencana Teknik Ruang
Kawasan ) Pemerintahan, berdasarkan ketentuan perjanjian kerja sama yang telah
ditetapkan.

2.

Konsultan berkewajiban menyusun kegiatan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan


dalam Kerangka Kerja Acuan ini.

3.

Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan berakhir setelah selesai


secara keseluruhan dan diterima baik oleh Pemberi Pekerjaan.

4.

Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Tim Teknis kegiatan penyusunan Rencana Teknik
Ruang Kawasan ( RTRK ) Pemerintahan dapat diminta bantuannya oleh konsultan
untuk memberi data dan imformasi yang diutuhkan guna mendukung kelancaran
kerja.

2.2. Tenaga Ahli


Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Pemerintahan di Kabupaten Kayong Utara
ini akan dikerjakan oleh sebuah tim kerja. Tim ini dipimpin oleh seorang koordinator tim
yang dibantu oleh beberapa ahli dari berbagai disiplin ilmu. Staf ahli dibantu oleh

beberapa asisten ahli dan pada jenjang terbawah, seluruh pekerjaan ditunjang oleh staf
penunjang yang terdiri dari administrator proyek, pembukuan, sekretaris, bagian umum,
juru gambar dan operator komputer. Adapun kualifikasi tenaga ahli dalam pekerjaan
penyusunan adalah:
1.

Ahli Perencanaan Wilayah & Kota


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah seorang sarjana strata satu ( S1 ) lulusan
universits / perguruan tinggi negeri atau yang di samakan Jurusan Teknik
Planologi / Perencanaan Kota, merupakan lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan didalam bidang perecanaan
kota sekurang kurangnya selama 7 (tujuh ) tahun dan mempunyai sertifikat
keahlian yang di akui asosiasi profesi. Ketua tim mempunyai tugas utamanya adalah
menyusun rencana kota, menyusun kerangka pendekatan dan rincian proses
perencanaan dari awal sampai akhir, mempersiapkan materi survei, menyusun
outline setip laporan serta secara teeknis melakukan kajian kajian ketataruangan.

2. Ahli Arsitektur
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana strata satu ( S-1 ) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan jurusan Arsitektur yang
berpengalaman dibidangnya 3 ( tiga ) tahun. Arsitek bekerja sama dengan
perencanaan kota dan ahli tehnik lingkungan dan tehnik sipil bertugas merumuskan
ciri khas arsitektur kota dan potensi alami yang estetis arsitektural serta dalam tahap
rencana menyusun desain tata letak dan ketinggiaan bangunan beserta lansekapnya.
3.

Ahli Teknik Sipil/Prasarana Wilayah


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana strata satu ( S-1 ) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan jurusan Teknik Sipil yang
berpengalaman dibidangnya 3 ( tiga ) tahun. Dengan tugas utama membantu ketua
tim dalam penyiapan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan bahan material struktur
dan pola jaringan kawasan.

4.

Ahli Struktur Bangunan


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana strata satu ( S-1 ) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan jurusan Teknik Sipil yang
berpengalaman dibidangnya 3 ( tiga ) tahun. Dengan tugas utama membantu ketua
tim dalam penyiapan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan struktur bangunan.

5.

Ahli Lingkungan

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana strata satu ( S-1 ) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan jurusan Teknik Lingkungan
yang berpengalaman dibidangnya 3 ( tiga ) tahun. Dengan tugas utama membantu
ketua tim dalam penyiapan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kawasan bagi
tapak-tapak yang telah di desain oleh arsitek (sistem pembuangan limbah kota,
pengeringan air hujan, pola distribusi air bersih, listrik,telepon, gas dan lain-lain)
mulai dari tahap existing sampai dengan akhir dari perencanaan.
6.

Ahli Sosial/Kemasyarakatan
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana strata satu ( S-1 ) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan jurusan Sosiologi yang
berpengalaman dibidangnya 3 ( tiga ) tahun. Dengan tugas utama membantu ketua
tim dalam penyiapan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan sosial/kemasyarakatan
serta kebudayaan.

7.

Ahli Geodesi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana strata satu ( S-1 ) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan jurusan Teknik Geodesi
yang berpengalaman dibidangnya 3 ( tiga ) tahun. Dengan tugas utama membantu
ketua tim dalam penyiapan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemetaan.

8.

Staf Pendukung
Staf Pendukung terdiri dari empat asisten, yaitu : a)Asisten Ahli Perencanaan
Wilayah & Kota, b) Asisten Ahli Arsitektur, c) Asisten Ahli Sipil/Prasarana Wilayah,
c) Asisten Pemetaan. Selain beberapa asisten staf pendukung disini juga terdiri dari
administrator

proyek,

drafter, tim survey, serta operator komputer yang

keseluruhannya bertugas mendukung proses penyelesaian pekerjaan dari tahap


persiapan sampai tahap penyelesaian laporan akhir baik teknis maupun administratif.

I.

SISTEM PELAPORAN.

3.1. Prosedur Teknis Penyusunan Kegiatan


Bentuk sistem pelaporan meliputi :
1.

Laporan yang harus disiapkan oleh konsultan adalah :


a.

Laporan Pendahuluan (Inception Report) berisikan :


-

Pendahuluan

Gambaran umum wilayah perencanaan

Proses perencanaan dan metode analisis

Rencana pelaksanaan pelaporan

b.

Manajemen pelaksanaan pekerjaan

Laporan Fakta dan Analisa (Interim Report) berisi :


-

Tinjauan terhadap kerangka kebijaksanaan yang berkaitan dengan wilayah


perencanaan.

Tinjauan

umum

mengenai

kondisi

lingkungan

di

kawasan

rencana.Karakteristik wilayah kawasan rencana (fisik dasar, karakteristik


sosial kependudukan, perekonomian, karakteristik fasilitas pelayanan,
kondisi transportasi, serta utilitas dan fasilitas yang ada)
-

Review hasil studi Kawasan rencana yang telah dilakukan sebelumnya,


serta kebijakan penataan ruang pada level di atasnya.

c.

Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report) berisi :


-

Kebijakan dasar, strategi pengembangan, rumusan potensi dan masalah


perencanaan kawasan budaya di lokasi rencana.

Kebijakan dasar, strategi pengembangan, rumusan potensi dan masalah


pariwisata di lokasi rencana.

Rencana Teknik Ruang Kawasan, terdiri atas : luas dan lokasi, dasar
pengembangan, arahan peruntukan kegiatan, konsep rencana tata ruang,
rencana penggunaan lahan kawasan, rencana pengembangan fasilitas,
rencana sistem transportasi, rencana sistem perpetakan, massa bangunan
dan pengaturan bangunan, rencana tata hijau, rencana sistem utilitas.

Strategi pelaksanaan pembangunan terdiri atas : aspek penggunaan lahan


kawasan dan rekomendasi implementasi fisik.

d.

Analisa mengenai dampak lingkungan.

Laporan Akhir (Final Report) adalah hasil laporan rancangan rencana yang
telah mendapatkan perbaikan dan masukan dari stakeholder.

2.

Ukuran dan Jumlah laporan


Ukuran dan jumlah pelaporan dari hasil pekerjaan yang harus diserahkan oleh
konsultan kepada pemberi tugas adalah sebagai berikut :
a.

Pengetikan 1,5 spasi menggunakan huruf standar pada kertas HVS ukuran A4.

b.

Pengetikan laporan dilakukan dengan perangkat lunak berbasis Windows


antara lain Microsoft Office versi 2000, Autocad 2000, Adobe Acrobat versi
5.0 dan Corel Draw versi 12.

c.

Laporan Pendahuluan disajikan dalam benuk buku dengan jumlah 15 buku

d.

Laporan fakta dan analisa, dan laporan akhir sementara

disajikan dalam

bentuk buku dengan jumlah 20 buku.

e.

Laporan akhir disajikan dalam bentuk buku dengan jumlah 25 buku.

f.

Semua laporan dan Album Peta disajikan dalam bentuk data digital (soft copy
CD).

3.

Lain-lain yang harus diserahkan oleh konsultan :


a.

Maket rencana pengembangan kawasan berukuran 1m x 1,60 m dengan skala


1:1000

b.

Album peta rencana pengembangan kawasan rencana dalam skala 1:1000 pada
kertas A1 dengan menggunakan datum WGS84 dan sistem proyeksi UTM
berjumlah 5 album.

3.2. Jangka waktu pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan penyelesaian pekerjaan ini dilaksanakan 5 bulan
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Pemberi Tugas melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kayong Utara. Dalam jangka waktu
tersebut, pihak konsultan harus menyerahkan semua hasil pekerjaan sebagaimana
diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja ini.
3.3. Penutup
Kerangka acuan kerja ini digunakan sebagai bahan pegangan dan acuan penyusunan
pekerjaan Rencana Teknik Ruang Kawasan (RTRK) Pemerintahan di Kabupaten Kayong
Utara.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Kayong Utara

Anda mungkin juga menyukai