Buah-Buahan Kudamono)
Ichigo: Stroberi
(Abokado) : Alpukat
Ume) : Plum
Mikan) : Jeruk
Zakuro) : Delima
Sakuranbo) : Buah cherry
Suika) : Semangka
Nashi) : Pear
Houri/Painappuru) : Nenas
Banana) : Pisang
Meron) : Melon
Budou) : Anggur
Momo) : Persik
Ringo) : Apel
Kata Kerja I (
Arau) : Mencuci
Iku) : Pergi
Owaru) : Selesai
Kau) : Membeli
Kaeru) : Pulang
((jikan ga) Kakaru) : memakan waktu
Kiku) : Mendengar
Nomu) : Minum
Noru) : Menaiki
((Ofuro ni) Hairu) : Masuk (Ofuro)
Hajimaru) : Mulai
Migaku) : Menyikat
Yomu) : Membaca
Tenki) = Cuaca
(Kaibare) = Sangat Cerah
(Hare) = Cerah
(Kumori) = Berawan
(Usukumori) = Berawan Tipis
(Ame) = Hujan
(Kosame) = Hujan rintik-rintik
(Ooame) = Hujan deras
(Gouu) = Hujan deras/lebat
(Niwaka ame) = Hujan tiba-tiba
(Arare) = Hujan es ringan
(Hyou) = Hujan Es
(Mizore) = Hujan bercampur salju
(Yuki) = Salju
(Taifuu) = Angin topan/taifun
(Kyoufuu) = Angin Kencang
(SajinArashi) = Badai Pasir
(Fubuki) = Badai Salju
(Kaminari) = Petir/Guntur
(Inazuma) = Kilat
(Kiri) = Kabut
(Enmu) = Kabut asap
(Kasumi) = Berkabut (Kabut musim semi)
(Hajimaru) = Mulai
(Owaru) = Selesai
(Kau) = Membeli
(Toru) = Mengambil
(Nusumu) = Mencuri
(Oku) = Meletakkan
(Noseru) = Memuat
(Kakeru) = Menggantungkan
(Ireru) = Memasukan
(Agaru)= Naik
(Iu)= Mengucapkan
(Ugoku)= Bergerak
(Kiku)= Mendengar
(Kiru)= Memotong
() Tabako wo (Suu)= Menghisap (rokok)
() Iki wo (Suu)= Menghirup (napas)
(Tomaru)= Berhenti
(Naru)= Menjadi
(Nugu)= Menanggalkan (pakaian)
(Hiku)= Menarik
() Gakkou wo (Yasumu)= Tidak masuk (sekolah), libur.
(Narabu)= Berbaris
() Zubon wo (Haku)= Memakai (celana)
(Haru)= Membusungkan.
(Futoru)= Menjadi gemuk
(Motsu)= Memegang, memiliki.
(Okuru)= Menghadiahkan
(Kau)= Memelihara
() Kasa wo (Sasu)= Membuka (Payung)
(Sasou)= Mengajak
(Damaru)= Diam (tidak berkata-kata)
(Tomaru)= Bermalam
() Kawa wo (Muku)= Mengupas (kulit)
(Yoru)= Singgah
(Watasu)= Menyerahkan
(Iru)= Butuh
(Kaesu)= Mengembalikan
(Kotowaru)= Menolak
(Kowasu)= Merusak
(Sagaru)= Turun
(Tanomu)= Meminta (bantuan)
() Uso wo (Tsuku)= Berbohong
(Hiyasu)= Mendinginkan
(Yaru)= Melakukan
() Densha ga (Suku)= (KRLnya) Kosong
(Chigau)= Berbeda
(Chiru)= Gugur, menyebar.
() Kase ga (Fuku)= (Angin) Bertiup
(Osu)= Mendorong
(Omoidasu)= Teringat kembali
(Kawaigaru)= Sayang
(Daku)= Memeluk
(Tasu)= Menambahkan
(Tsureteiku)= Membawa serta
() Neko ga (Tobu)= (Kucingnya) Melompat
() Ten wo (Toru)= Mendapat (nilai)
() Toshi wo (Toru)=Bertambah (usia)
(Nemuru)= Tidur
() Kazi wo (Hiku)= Mengurangi (angka)
() Esa wo (Yaru)= Memberi makan
(Yorokobu)= Bergembira
Bila ingin pintar bahasa Jepang, jangan bosan-bosannya untuk menghafal kosakata baru.
(Isogu) Tergesah-gesah
(Kawaru) Berubah
(Kotowaru) =Menolak (ajakan/tawaran)
(Dasu)= Mengeluarkan
(Tetsudau= Membantu (pekerjaan)
() Menkyo wo (Toru)= Mendapatkan SIM
(Naoru)= Sembuh, bagus kembali.
() Jisho wo (Hiku)= Membuka (kamus)
() Seki ga (Aku)= (Kursinya) Kosong
() Te wo (Ageru)= Mengangkat (tangan)
(Okuru)= Mengirim
(Kasu)= Meminjamkan
(Suberu)= Meluncur, tergelincir.
(Naosu)= Memperbaiki
(Naku)= Menangis (suara hewan)
(Nakusu)= Menghilangkan
(Marui) = Bundar
(Hiroba) = Tanah Lapang
(Kuni) = Negara
(Shiroi) = Putih
(Atarashii Kotoba)
(Taberu) = Makan
(Nomu) = Minum
(Neru) = Tidur
(Okiru) = Bangun
(Iku) = Pergi
(Deru) = Keluar
(Mai ban) = Setiap malam
(Mai Asa) = Setiap pagi
(Fukushuu) = Belajar (Mengulang)
(Yoshuu) = Belajar (Persiapan)
(Gakusei) = Siswa, murid.
Atarashii kotoba
(Michi) = Jalan
(otouto) = Adik (sendiri)
(Yakyuu jou) = Lapangan Bisbol
(Baiten) = Kios
(E hagaki) = Kartupos bergambar.
(Kau) = Membeli
(Katachi) = Bentuk
(Suidoubashi Eki) = Stasiun Suidoubashi (nama tempat)
(Mieru) = Kelihatan
(Shiai) = Pertandingan
(Kouen) = Taman
Bagian-bagian tubuh:
(Kuchi) = Mulut
(Me) = Mata
(Kubi) = Leher
(Mimi) = Telinga
(Se) = Punggung
(Te) = Tangan
Pengertian SUMIMASEN (:
1. Permohonan maaf.
(Contoh ketika kita datang terlambat)
(Konna ni osokunatte sumimasen) = Mohon maaf, (saya)
jadi terlambat seperti ini.
2. Ucapan terima kasih.
(Contoh ketika seseorang memunggut dan mengembalikan barang kita yang jatuh)
A : (Kore otoshimashita yo) = Ini, barusan anda jatuhkan.
B : (Sumimasen) = Terima kasih banyak.
3. Permisi.
(Contoh ketika berada dalam bis)
Sumimasen. Orimasu) = Permisi (mohon jalan). (Saya) mau
turun (disini).
Yang perlu diingat Dalam bahasa jepang apabila subjeknya adalah si Pembicara maka dalam kalimat
subjek dapat ditiadakan.
Sore ni teikou shinai koto, sore kara nigenai koto (Jangan menolak atau menghindarinya)
Kurushi no wa anata ga nigeteiru kara desu ( Anda menderita sebab anda sedang
menghindarinya)
Partikel (YO)
Partikel (YO) terletak diakhir sebuah kalimat berfungsi untuk memberikan penekanan
terhadap isi kalimat tersebut.
(Watashitachi wa eiga ni ikun desu yo) = Kami
akan pergi menonton film LOH.
Partikel (NE)
Partikel (NE) di akhir sebuah kalimat berfungsi untuk meminta tanggapan balik lawan
bicara terhadap isi kalimat yang disampaikan.
Contoh:
Sekilas tentang(KUBI)
(Kubi) adalah bagian tubuh manusia yang menghubungkan antara (Atama) atau
kepala dengan (Doutai) atau batang tubuh, atau dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah LEHER.
Akan tetapi dalam bahasa Jepang juga sering diasosiasikan dengan Kepala atau puncak
suatu kedudukan. Misalnya (Shushou) atau Perdana Menteri dan (Shuchou) atau
Kepala Pemerintah Daerah. (Shuto = Leher Kota) atau Ibu Kota Negara/Pusat
pemerintahan.
Selain itu juga juga diasosiasikan dengan sesuatu yang mirip dengan sifat-sifat leher.
Misal nya (Tekubi = Leher Tangan) atau pergelangan tangan, (Ashi kubi = Leher
Kaki) atau pergelangan kaki.
Selain itu adapula beberapa makna konotasi yang dibentuk dari kata . Misalnya :
(Kubi ni suru ) Memecat
(Kubi ni naru) Dipecat
(Kubi wo tate ni furu = Mengoyangkan leher ke atas/bawah) = Menyetujui
(Kubi wo yoko ni furu = Mengelengkan leher ke samping) = Tidak menyetujui
Berikut ini adalah 20 gramatika yang biasa digunakan oleh Anak perempuan dalam anime (J-SLANK)
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~te/~nai de = Biasa digunakan untuk menyuruh/melarang sesuatu.
Contoh:
-Onegai, himitsu ni shite.. (Onegai, himitsu ni shite kudasai.) Ku mohon rahasiakan hal ini.
-sawannaide! (Sawaranaide kudasai!) Jangan sentuh aku!
2. ~tageru (~te ageru)
Contoh: Atashi tori-mottatageru yo. (Watashi ga tori-motte agemasu yo.) = Biar aku yang yang ngasih deh.
3. ~cha dame (~te wa ikenai) = Digunakan sebagai bentuk larangan.
Contoh: Dame jyan. Katte ni haiccha. (Katte ni haitte wa ikemasen.) = Dilarang menerobos.
4. ~nakya/~nakucha/~nakya dame (nakereba naranai) = harus
Contoh:
-Otonappoku shinakya to omotte.. (Otonappoku shinakereba naranai to omoimashite.) = Sepertinya aku
harus terlihat dewasa.
-Hayaku sagashi-dasa nakucha. (Hayaku sagashi-dasanakereba naranai.) = Aku harus menemukannya
dengan cepat.
- Ishho janakya dame. (Issho denakereba naranai.) = Kita harus tetap sama-sama.
5. ~tteba (~wa, to ieba) = Digunakan sebagai bentuk penegasan. Dalam bentuk positif, menandakan
sedang membicarakan seseorang. Dalam hal negatif, merupakan bentuk kekesalan pembicara karena
harus mengulang2 perkataannya.
Contoh:
- Aitsutteba sugo~i. (Ano kata wa sugoi desu.) = Orang itu hebat deh.
- Mo~ iin datte ba. (Mou iin desutte.) = Sudah cukup kubilang!
6. ~kamo (~kamoshirenai) = mungkin
Contoh: Wtashi kara CHOKO moratte mo meiwaku kamo.. (Watashi kara CHOKORE~TO wo moratte mo
meiwaku kamo shiremasen.) = Mungkin dia akan merasa terganggu mendapat coklat dari ku.
7. ~kedo = tetapi (sebenarnya~)
Contoh: Yoku wakannai kedo... (Yoku wakarimasen ga..) Aku juga sebenarnya nggak ngerti sih..
8. ~noni = padahal
Contoh: Sekkaku nakayoku nareta noni... = Padahal kita sudah menjadi teman baik..
9. ~ndakara = karena
Contoh: Okotterun dakara ne. (Okotte irun desu kara ne.)
10. ~shi = dan, lagipula => digunakan untuk menjelaskan lebih dari 1 alasan. Meskipun jika alasan yg
diungkapkan hanya satu, maksud sebenarnya adalah ada alasan selain yang disebutkan.
Contoh: Atashi ni wa suki na hito ga iru shi! (Watashi ni wa suki na hito ga imasu kara.) = Lagipula ada
orang yang aku suka.
11. ~desho? (~deshou) = Digunakan untuk mengkonfirmasi sesuatu. Si pembicara dalam hal ini
mengharapkan bahwa lawan bicara juga berpendapat yang sama dengannya.
Contoh: Kore de wakatta desho?! (Kore de wakatta deshou.) = Sekarang kau sudah mengerti kan?!
12. ~chau/~chatta/~chaou (~te shimaimasu/~te shimaimashita/~te shimaimasho) = Biasa digunakan untuk
menunjukan ketuntasan akan suatu hal/pekerjaan. Bisa juga untuk sesuatu yang tidak menyenangkan.
Contoh:
- Kya~ chikoku shicchau. (A~ chikoku shite shimaimasu.) = Duh, bakalan telat deh.
- Homerarechatta. (Homerarete shimaimashita.)
- PAPA ni nedacchau. (Otousan ni nedatte shimaimashou.)
13. ~shina yo (~nasai yo) = Digunakan untuk memperhalus perintah
Contoh: Hayaku shina yo! (Hayaku shinasai yo.) = Cepetan dong!
14. ~yo/~yo ne = digunakan sebagai penegasan.
Contoh:
- Kore, PUREZENTO yo. (Kore, PUREZENTO desu yo.) = Ini hadiah untuk mu.
- Yappari akogareru yo ne~. (Yappari akogaremasu ne.) = Tentu saja dia menarik.
15. ~mon/~datte...mon (~mono/~naze nara...kara nan desu) = dikarenakan
Contoh:
- Minna itteru mon. (Minna itte imasu kara.) = Karena semua orang bilang begitu.
- Datte ie kara gakkou tooin da mon. (Naze nara ie kara gakkou ga tooi kara nan desu.) = Itu karena
rumahku jauh dari sekolah.
16. ~jya nai/~jyan (dewa nai desu ka) = merupakan pertanyaan retorikal ketika membantah/tidak setuju atas
pernyataan seseorang.
Contoh:
- Sonna hito iru wake nai jya nai. (Sonna hito iru ga wake ga nai dewa nai desu ka.) = Oh, nggak mungkin
Ada 8 pembicara dengan gaya bicara berbeda yang muncul kali ini: A = Anak lakiB = Anak perempuanC =
Lelaki slengeanD = SamuraiE = Kakek-kakekF = Asisten pribadiG = Wanita dewasaH = Orang Osaka
Mau tau apa bedanya?? Yuk kita check!!-----------------------------------------------1. Ungkapan menyebut diri
sendiri (Watashi ~wa~desu).A = Boku~tte iun da.B = Atashi~.C = Ore~ wa~ da.D = Sessha ~ to mousu
mono de gozaru.E = Washi ~wa~ja.F = Watakushi~de gozaimasu.
G = Watakushi~ to moushimasu no.
H = Wate/Washi~ iiman nen.
2. Menanyakan nama kepada seseorang (O-namae wa/Anata no namae wa?)
A = Kimi, namae nan to iu no?
B = Anata dare na no?
C = Temee, nani mono da?D = Na o nano rei/na o nanorare yo.
E = Anta namae wa nan to iunja?
F = O-namae o ukagatte moyoroshii deshou ka?
G =Anata, o-namae wa?
H = Ware, nani mon ya?
3. Ungkapan salam (semacam Ohayou gozaimasu/Konnichiwa)A = Ohayou.
B = Ohayo!C = Yoo, ossu.D = Go-kigen ikaga de gozaru ka?E = Oo you kita nou.F = Omezama wa ikaga
desu ka?
G = Go-kigen you.H = Maido.
4. Ungkapan perpisahan (Sayounara/Dewa, mata.)
A = Bai-bai.
B = Jaa ne.
C = Jaa na/Abayo.
D = Saraba ja/Shikkei/Shitsurei tsukamatsuru.
E = Kaeru ka nou.
F = Shitsurei itashimasu.
G = Go-kigen you.H = Honana/Hona.
5. Ungkapan terimakasih (Arigatou gozaimasu).
A = Arigatou.B = Arigatoo/Arigato ne.
C = Arigato yo/Sankyu/ Warii na (warui na).
(Akai) = Merah
(Aoi) = Biru
(Chikai) = Dekat
(Tooi) = Jauh
(Hayai) = Cepat (pergerakan)
(Hayai) = Cepat (waktu)
(Osoi) = Lambat
Terjemahannya :
Dinding bertelinga, Pintu bermata.
Artinya :
Kita tidak tahu siapa yang sedang mendengarkan atau sedang melihat sesuatu yang kita
kerjakan. Oleh karenanya sering kali sesuatu yang kita rahasiakan mudah bocor.
Bagi yang belum sempat menjawab arti kanji kemarin, berikut beberapa Aksara kanji
lainnya yang dipelajari anak kelas 1 SD di Jepang.
(Ame) = Hujan
(Ou) = Raja
3. (KOKONO ka)
4. (KOKONO tsu)
5. (Fuji SAN)
6. (YAMA nobori)
7. (JOU kuu)
8. (Kawa KAMI)
9. (UWA baki)
10. (NOBOru)
11. (AGAru)
12. (JO shi)
13. (Ou JO)
14. (ONNA no Ko)
1. (KYUU hiki) : 9 ekor
2. (KUKU) : Kalian
3. (KOKONO ka) : Tgl 9
4. (KOKONO tsu) : 9 buah
5. (Fuji SAN) : Gunung Fuji
6. (YAMA nobori) : Naik / mendaki gunung
(Tetsu) = Besi
(Atsui) = Panas (benda)
(... uchi) = Selagi/ketika ....
(Utsu) = Memukul
Arti Peribahasa :
Seseorang harus ditempah/disiapkan/diajarkan semenjak usia belia (usia yang masih
memiliki fleksibilitas untuk diajarkan). Atau ... Kita harus melakukan yang seharusnya
dilakukan sebelum terlambat ... jika tidak akan semakin sulit untuk melakukannya.
Contoh Kata Kerja Transitif (TADOUSHI) dan Kata Kerja Intransitif (JIDOUSHI) serta contoh
kalimatnya (Bag 6).
Siap untuk belajar lagi tentang kata kerja transitif dan intransitif bahasa Jepang??
1. (Kimemasu) = Memutuskan, menetapkan, menentukan
(Kodomo no namae wo kimemasu) = Menentukan nama anak.
2. (Kimarimasu) = ditetapkan, diputuskan.
(Daitouryou ga kimarimashita) = Presiden telah ditetapkan
3. (Kirimasu) = Memotong
(Hasami de kirimasu) = Memotong kertas dengan gunting
4. (Kiremasu) = Terpotong
(Kami de yubi ga kiremasu) = Jari terpotong (terluka) kertas
5. (Ki wo tsukemasu) = Menaruh perhatian (waspada)
(Densha ni ki wo tukemasu) = Menaruh perhatian (waspada) terhadap
kereta listrik
6. (Ki ga tsukimasu) = Menjadi sadar/tahu.
(Machigai ni ki ga tsukimashita) = Menyadari kesalahan
7. (Keshimasu) = Menghapus, memadamkan
(Hi wo keshimasu) = Memadamkan api.
8. (Kiemasu) = lenyap, padam
(Hi ga kiemasu) = Api padam
9. (Komemasu) = memuat, memasukan.
(Kaban ni nimotsu wo komemasu) = Memasukan barang bawaan
kedalam tas
10. (Komimasu) = menjadi penuh
(Densha ga hito de komimasu) = Kereta listrik (menjadi) penuh dengan
orang
Contoh Kata Kerja Transitif (TADOUSHI) dan Kata Kerja Intransitif (JIDOUSHI) serta contoh
kalimatnya (Bag 7).
Sambil menanti datangnya Natal, ayo tetap semangat belajar bahasa Jepang.
1. (Kowashimasu) = Merusak
(Tokei wo kowashimasu) = Merusak jam
2. (rusak)
(Tokei ga kowaremasu) = Jam rusak
3. (Sashimasu) = Menusuk
(Hari wo sashimasu) = Menusukan jarum
4. (Sasarimasu) = Tertusuk
(Hari ga sasarimasu) = Jarum tertusuk
5. (Sagemasu) = Menurunkan
(Nedan wo sagemasu) = Menurunkan harga
6. (Sagarimasu) = Turun
(Nedan ga sagarimasu) = Harga turun.
7. (Sawarimasu) = Menyentuh, merabah
(Te de mado ni sawarimasu) = Menyentuh jendela dengan tangan
8. (Furemasu) = Tersentuh
(Te ga mado ni furemashita) = Tangan tersentuh di jendela.
9. (Shimasu) = Melakukan, membuat menjadi
(Heya wokuraku shimasu) = Membuat kamar menjadi gelap
10. (Narimasu) = Menjadi
(Heya ga kuraku narimasu) = Kamar menjadi gelap.
(Michi) = Jalan
(Ue) = atas
(De) = Partikel yang menunjukkan tempat berlangsungya suatu pekerjaan/kegiatan.
(Te) = Tangan
(Furi) berasal dari kata (Furu) = Menggoyangkan, mengayunkan, melambaikan.
(Sakebu) = Berteriak
Sakura - Moriyama Naotaro
(Bait 2)
( Donna ni kurushii toki mo)
(Kimi wa waratteiru kara)
( Karena engkau (tetap) tertawa di saat sesusah apa pun)
(Kujikesou ni narikakete mo)
(Gambareru ki ga shita yo)
( Aku merasa bisa bersemangat, meskipun hampir terjatuh )
(Kasumiyuku keshiki no naka ni)
(Ano hi no uta ga kikoeru)
( Di dalam pandangan yang mulai berkabut terdengar lagu hari itu)
-----------------------------------------------------------------------------------------Pembahasan :
(Donna) = yang mana
(Kurushii) = Menyakitkan, susah.
(Toki) = Waktu, saat.
(Waratteiru) = sedang tertawa, berasal dari kata (Warau) = tertawa.
(~kara) = karena ...
(Kujikesou) = seperti akan keseleo, atau patah semangat, berasal dari kata
(kujikeru)= keseleo, patah semangat.
(narikaketemo) berasal dari kata (narikaketemo) = hampir
menjadi.
(gambareru)= bisa bersemangat, berasal dari kata (Ganbaru) =
bersemangat.
(ki ga suru)= merasa.
(kasumi)= kabut
(keshiki) = pemandangan
(naka) = dalam
(Uta) = lagu
(Kikoeru) = Terdengar
Sakura - Moriyama Naotaro
(Bait 3) # Ref
(Sakura-sakura ima sakihokuru)
(Setsuna ni ciru yuku sadame to sitte)
(Sakura-sakura takdirmu sekarang bermekaran seindah-indahnya, tak lama kemudian
berguguran)
(Saraba tomo yo tabi dachi no toki)
(Kawaranai sono omoi wo ima)
(Selamat tinggal sahabat, saat engkau pergi berkelana, kenangan yang tak kan berubah itu
sekarang... )
Pembahasan
(Sakura) = Bunga sakura yang biasanya melambangkan persahabatan
(Sakihokoru) = Bermekaran dengan indah, berasal dari dua kata kerja yaitu
(Saku) = Mekar dan (Hokoru) = Bangga (merasa unggul daripada yang lain)
(Setsuna) = Waktu yang singkat
(Chiruyuku) = jatu berguguran
(Sadame) = ketentuan, takdir
(Shitte) berasal dari kata (Shiru) = Mengetahui, mengenal.
(Saraba) = Selamat tinggal atau sayounara.
(Tomo) = Sahabat
(Tabidachi) = Memulai perjalanan/pengembaraan.
(Toki) = Waktu, saat.
(Kawaranai) = Tidak berubah
(Sono) = ... itu
(Omoi) = Ingatan, kenangan, berasal dari kata (Omou) = Mengenang.
Sakura - Moriyama Naotaro
(Bait 4)
(Ima nara ieru darouka)
(Itsuwari no nai kotoba)
(Bisakah sekarang terucap kata-kata tanpa kebohongan)
(Kagayakeru kimi no mirai wo)
(Negau honto no kotoba)
(Kata-kata jujur yang mengharapkan masa depanmu yang berkilau)
(Utsuriyuku machi wa marude)
(Bokura wo sekasuyouni)
( Jalanan yang beranjak berubah, bagaikan mengejar-ngejar kita)
Pembahasan
(Ieru) = Bisa mengatakan, berasal dari (Iu) = mengucapkan, mengatakan.
(~darou) : bentuk dugaan
(Itsuwari) = kepalsuan, kebohongan
(Kotoba) = Kata-kata
(Kagayakeru) = Bercahaya, berkemilau.
(Kimi) = Kamu
(Mirai) = Masa depan
(Negau) = Memohon
(Honto) = Sungguh
(Utsuriyuku) = Beranjak berubah, berasal dari kata (Utsuru) = Berpindah,
berubah dan (Yuku) = Pergi
(Machi) = Jalan
(Bokura) = Kita
(Sekasu) = Memburu, mengejar
~ (Marude ~ Youni) = Seperti, bagaikan.
Sakura - Moriyama Naotaro
(Bait 5)
(Sakura Sakura tadamaiochiru)
(Itsuka umarekawaru toki wo shinji)
(Sakura, Sakura hanya jatuh melayang, dengan keyakinan suatu saat nanti akan terlahir
kembali)
(Naku na tomo yo sekibetsu no toki)
(kazaranai ano egao de saa)
(Janganlah kau menangis di kala perpisahan yang tak terelakan ini, jangan biarkan hal itu
menghiasi (merusak) senyumanmu)
Pembahasan
(Tada) = Hanya
(Maiochiru) = Jatuh melayang, berasal dari kata (Mau) = Menari, melayanglayang dan (Ochiru) = Jatuh
(Itsuka) = Suatu saat nanti
(Umarekawaru) = Lahir kembali, berasal dari kari kata (Umareru) =
Lahir dan (Kawaru) = Berubah
(Toki) = Waktu, saat
(Shinji) Berasal dari kata (Shinjiru) = Mempercayai, meyakini
(Naku) = Menangis
(Tomo) = Teman
.
Danjikiake omedetou gozaimasu. Ayamatte iru koto ga takusan aru kara Oyurushi kudasai
<Selamat Idul Fitri. Mohon Maaf karena banyak kesalahan yang diperbuat.> ied mubaroq
1435 h.
mewakili para admin <rijyun>
Mengutarakan Tema:
Rygakusei ni totte,
Nihon no bukka ga takai koto wa taihen'na
mondaida.Bagi mahasiswa asing, mahalnya
harga barang di Jepang sangat bermasalah.
b.
Rygakusei ni totte no
mondai wa, Nihon no bukka ga takai
kotoda_Mahalnya harga barang di Jepang
adalah masalah bagi mahasiswa asing.
3. --- (atau ) Terhadap
sesuatua.
makan+minum)
Tono : Kore ha nan desu ka=apakah ini?
Tono : Esu chendoru desu. Indonesia no nomimono desu=ini es cendol. Minuman asal/dari
indonesia.
Tono : mou ippai ikaga desu ka=apakah mau tambah 1gelas lagi?
Yamada : iie, mou kekko desu=tdk, sudah cukup. (terimakasih=menolak dengan secara
halus)
Yamada : ko-hi- kappu ha dore desu ka=gelas kopi yang mana?/yang mana gelas kopinya?
GODAN DSHI ( ) ..
TE KEI : Kata kerja bentuk sedang, perintah
Cara merubah JISHO KEI ( ) Ke bentuk TE KEI : =(Kata kerja bentuk sedang, perintah)=
Caranya sebagai berikut, dan perubahan bentuk/konjugashi ini perlu di ingat yah ==> U , TSU, SU, BU, GU, RU, MU,
NU, KU <== di HILANGKAN dan di GANTI sesuai pola di bawah ini:
U ,TSU,RU ==> Tte ( )
MU,NU,BU ==> Nde ( )
KU ==> Ite ( )
GU ==> Ide ( )
SU ==> Shite ( )
Ini admin kasih 2 contoh:
()-yoMU- = membaca
()-kaKU- = menulis.
Perhatikan ==> ()-yoMU- = membaca ..
Lalu huruf akhiran => MU () dihilang kan, brati tinggal ==> () YO..
GODAN DSHI ( ) ..
JISHO KEI
Ciri-ciri dari kata kerja ini adalah kata kerjanya selalu berakhiran dengan huruf : U , TSU,
SU, BU, GU, RU, MU, NU, KU..
Contoh kata kerja yg termasuk GODAN DOOSHI dan ini adalah bentuk JISHO
KEI Kata kerja bentuk kamus
()-au- = bertemu
()-au- = cocok/sesuai
()-tatsu- = berdiri
()-hanasu-= bercerita/berbicara
()-tobu- = terbang
()-oyogu- = berenang
()-wakaru-= mengerti / tahu
()-yomu- = membaca
()-kaku- = menulis
()-shinu = Mati/Tewas
Perhatikan akhiran kata2 kerja di atas, ==> U , TSU, SU, BU, GU, RU, MU, NU, KU. dan
itulah ciri2 kata kerja GODAN DOOSHI ( ).. Jangan sampai lupa
/keliru.
[agemasu] = memberi
[moraimasu] = menerima
[purezento] = hadiah
POLA KALIMAT
MEMBERI
[Pemberi] + + [penerima] + + [kata benda / hadiah] + +
^[pemberi] + wa + [penerima] + ni + [hadiah] + o + agemashita .
-DIGUNAKAN UNTUK MENYATAKAN MEMBERI HADIAH KEPADA SESEORANG !
-[PEMBERI] BOLEH DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN ! [PENERIMA] TIDAK BOLEH DIRI
SENDIRI .
MENERIMA
[Penerima] + + [pemberi] + + [kata benda hadiah] + +
Penerima + wa + pemberi + ni + kata benda hadiah + o + moraimashita .
-DIGUNAKAN UNTUK MENYATAKAN MENERIMA HADIAH DARI SESEORANG .
-[PENERIMA] BOLEH DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN ! [PEMBERI] TIDAK BOLEH DIRI
SENDIRI .
CONTOH KALIMAT
MEMBERI
1)
. [Watashi wa a san ni kaban o agemashita]
. [Saya memberi tas kepada A]
2)
. [Haha wa chichi ni nekutai o agemashita]
. [Ibu memberi dasi kepada ayah]
MENERIMA
1)
. [Eri san wa vivi san ni purezento o moraimashita]
. [Eri menerima hadiah dari vivi]
2)
. [Watashi wa chichi ni purezento o moraimashita]
. [Saya menerima hadiahh dari ayah]
<Tempat rekreasi>
[umi] = laut
[yama] = gunung
[mizuumi] = danau
[doubutsuen] = kebun binatang
[yuuenchi] = taman bermain
POLA KALIMAT
+ [kata tempat] + + [*kata kerja bentuk negatif] +
[ Isshoni + kata tempat + e + kata kerja bentuk negatif + ka ?]
*kata kerja untuk mengajak pergi :
-ikimasu --> ikimasen ka ? ^ngajak pergi^
CONTOH KALIMAT
[Minasan , konbanwa .]
[Ogenki desu ka ?]
[Tokorode , moshi doraemon no fushigina pokke ga attara , nani ga hoshii desu ka ?]
~selamat malem , teman-teman~
~apa kabar ?~
~ngomong2 , kalau ada kantung ajaib doraemon , temen2 pingin barang apa ?~
Minasan , konbanwa
Gomen neh admin CC uda jarang mosting lagi sibuk ma urusan skola ()
Tapi malem nih admin sempetin mosting yah XD
Yukk kita belajar "kata tanya" .
1) Nani / nan = apa .
~> kata tanya untuk suatu hal / benda .
Contoh : nani o tabemasuka ? (Makan apa ?)
2) Dare / donata (b. Sopan) = siapa .
Contoh : ano hito wa dare desu ka ? Ano hito wa donata desuka ? (Orang itu siapa ?)
3) Itsu = kapan .
~> kata tanya untuk waktu .
Contoh : yasumi wa itsu desuka ? (Kapan libur ?)
4) Ikutsu = berapa .
~> kata tanya untuk benda / usia .
Contoh :
mikan wa ikutsu ga arimasu ka ? (Jeruknya ada berapa ?)
rainen ikutsu ni narimasu ka ? (Tahun depan umurnya brapa ?)
5) Doushite (sopan) / naze (b. Biasa) / nande (ucapan sesama teman) = mengapa ?
Contoh :
doushite gohan o tabemasenka ? (Kenapa gaak makan ?)
nande okureta ? (Kenapa telat ?)
6) Dono gurai / dore gurai = berapa lama / berapa banyak ?
~> perkiraan jumlah .
Contoh :
mai nichi dono gurai benkyou shimasu ka ? (Tiap hari kira2 belajar brapa lama ?)
omosa wa dore gurai desu ka ? (Kira2 brapa beratnya ?)
7) Dou / ikaga = keadaan .
~> kata tanya untuk keadaan atau sifat seseorang .
Contoh :
koohii wa dou desu ka ? (Bagaimana kalau kopi ?)
kinou no eiga wa ikaga deshita ka ? (Film kemarin gmna ?)
8) Ikura = berapa (harga) .
Contoh : tokei wa ikura desu ka ? (Jam nya berapa ?)
Partikel O (ditulis wo) berfungsi sebagai
kata bantu untuk kata kerja.
1. Menunjukkan objek dari kata kerja.
Biiru o nomimasu.
Minum bir.
Hambg o tabemasu.
Makan hamburger.
Nihongo no benky o shimasu.
Belajar Bahasa Jepang.
Menyeberangi jembatan.
3. Menunjukkan tempat titik tolak dari verba
intransitif
Uchi o dete, gakk e ikimasu.
Keluar rumah, pergi ke sekolah.
Daigaku o sotsugy shimashita.
Tamat universitas/kuliah.
4. Bekerja atau menjabat sesuatu.
(bentuk ... o shite imasu )
Otsan wa keikan o shite imasu.
Ayahnya adalah seorang polisi.
Kanojo wa shach o shite imasu.
Dia adalah seorang presiden direktur
Hujan turun.
Bukka ga agarimasu.
Harga barang-barang naik.
2. Menunjukkan keberadaan sesuatu.
(Bentuk GA ARIMASU (benda mati), GA
IMASU (mahkluk hidup))
Chdo asoko ni ebguriin Nihongo gakk ga
arimasu.
Persis di sana ada sekolah Bahasa Jepang
Evergreen.
Kurasu ni gakusei ga jnin imasu.
Di kelas ada 10 orang siswa.
3. Menunjukkan kata ganti tanya berfungsi
sbg subjek.
Nani ga oishii desu ka.
Apa yang enak?
Doko ga warui desu ka.
Bagian mana yang sakit/rusak?
4. Memberi penegasan pada subjek.
Kore ga oishii desu.
Inilah yang enak. (di antara yang lain)
5. Menunjukkan benda yang menjadi objek
dari kata2 seperti mempunyai, perlu, bisa,
Kamu siapa?
Kore wa nan desu ka.
Ini apa?
2. Diletakkan di belakang kata tanya untuk
menunjukkan sesuatu yg tidak jelas/tentu
Poribukuro no naka ni nanika arimasu.
Partikel WA
Partikel WA berfungsi sebagai kata bantu
subjek.
1. Menunjukkan subjek pembicaraan atau
pokok kalimat.
Watashi wa gakusei desu.
Saya adalah siswa.
Indoneshia wa kirei na kuni desu.
Indonesia adalah negara yang indah.
2. Menunjukkan penekanan/penegasan
Akai bshi wa arimasu ga, kuroi bshi wa
arimasen
4. Hodo
5. Ka
6. Kiri
7. Koso
8. Kurai
9. Made
10. Mo
11. Nado
12. Nomi
13. Nari
14. Sae
15. Shika
16. Wa
17. Yara
18. Zutsu
2. KAKUJOSHI ialah partikel yg menyatakan hubungan satu bagian kalimat (bunsetsu)
dengan (bunsetsu) lainya. yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
1. De
2. He
3. Ga
4. Kara
5. Ni
6. No
7. Wo
8. To
9. Ya
10. Yori
3. SETSUZOKUJOSHI ialah partikel yg berfungsi untuk menghubungkan bagian bagian
kalimat.
1. Ba
2. Ga
3. Kara
4. Keredomo
5. Nagara
6. Shi
7. Tari
8. Te
9. Temo
10. To
11. Noni
12. Node
4. SHUUJOSHI ialah partikel yg di gunakan pada akhiran kalimat.
1. Ka
2. Kashira
3. Ne
4. Na
5. No
6. Sa
7. Tomo
8. Wa
9. Zo
10. Yo
11. Kana
,
18.mendoukusaina : malasnya.
19.yatta!! : asyik!!! / berhasil!!
20.sugee : hebat
21.akiramenna!! : jangan putus asa!!
22.namaiki iun ja nee yo : jangan sombong-sombong
23.arienai : gak mungkin
24.nani atta no? : ada apa sih?
25.oshiete kure! : kasih tau dong!
26.betsu ni : gak ada apa-apa
27.majide? : sumpah lo?
28.sokka : gitu ya / oya
29.maa ne : ya gitu deh
30.atarimaeda! : ya iyalah! (ya iya lah, masa ya iya dong)
31.yappa : sudah kuduga
32.shikata nai : apa boleh buat
33.kawaisou : kasian deh lo
34.iya / yada : gak mau
35.usotsuki : pembohong
36.urusai yo! : berisik tau! ( per )
urusee yo! :berisik tau! ( laki2 )
37.jiro-jiro mite nanda yo! apa lo liat-liat!
38.baka mitai : seperti orang bodoh / dasar oon
39.baka yaro : dasar goblok
40.kusso : brengsek / sialan
1. Ki wo tasukete ne.
''Hati-hati di jalan ya''
2. O-sewa ni narimasu.
''Maaf telah merepotkan''
3. Anata no namae wa nan desu ka?
''Nama anda siapa?''
4. Nani wo shite imasu ka?
''Sedang apa/lagi ngapain?''
5. Nihongo wo benkyou shimasu.
''Belajar bahasa jepang''
6. Ongaku wo kiite imasu.
''Sedang mendengarkan musik''
7. Terebi wo mite iru.
''Sedang nonton tv''
8. Doko e ikitai ka?
''Pengen pergi kemana?''
9. Gakkou e ikimasu.
''Pergi ke sekolah''
10. Nemukatta, netai n desu.
''Ngantuk, saya ingin tidur ah''
11. Daijoubu desu.
''Tidak apa-apa''
Biasanya di pakai pada saat keadaan kita tidak apa-apa.
Misalnya saya jatuh dan di tanya teman,
Rai : anata wa daijoubu desu ka?
(Kamu tidak apa-apa?)
Kai : hai, daijoubu desu.
(Iya, tidak apa-apa)
1. Irasshaimase
''Selamat datang''.
Biasanya di ucapkan di toko-toko atau pedagang untuk menyambut tamu yang datang.
2. Youkoso
''Selamat datang''.
Ucapan secara umum dan biasanya untuk para tamu undangan.
3. Ittekimasu.
''Selamat jalan''.
5. Tadaima.
''Saya pulang...''
6. Okaerinasai
''Maaf/Minta Maaf''.
''Sama-sama''.
Ini intinya berterima kasih kembali.
Isseki nich.
.
Sekali lempar batu, mendapatkan dua ekor burung. (Sekali merengkuh dayung, dua tiga
pulau terlampaui.)
Kaeru no ko wa kaeru.
Anak kodok ya kodok. (Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga. / Buah jatuh tidak jauh
dari pohonnya)
Naki ni wa masaru.
Lebih baik daripada tidak ada sama sekali. (Tiada rotan akar pun jadi.)
Kuraku o tomo ni suru.
Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. (kuraku = susah atau tenang. tomo = bersama)
Hito wa iwasete oke, inu wa hoesasete oke.
Yamada : Hai, itadakimasu=terima kasih atas hidangannya.(diucapkan sebelum
makan+minum)
Tono : Kore ha nan desu ka=apakah ini?
Tono : Esu chendoru desu. Indonesia no nomimono desu=ini es cendol. Minuman asal/dari
indonesia.
Tono : mou ippai ikaga desu ka=apakah mau tambah 1gelas lagi?
Yamada : iie, mou kekko desu=tdk, sudah cukup. (terimakasih=menolak dengan secara
halus)
Yamada : ko-hi- kappu ha dore desu ka=gelas kopi yang mana?/yang mana gelas kopinya?
naze = mengapa
toozakatte yuku = pergi menjauh, dari toozakaru + iku/yuku
hitomi = mata, bola mata
tojiru = menutup
te mo = meski
mimi = telinga
fusagu = menutupi
hanikamu = tersipu-sipu
egao = senyum, wajah yang tersenyum
atataka na = hangat
kioku = ingatan, memori
ima = sekarang
ima mo = sekarang pun
wasureru = lupa
wasurerarenai = tidak bisa lupa
ai = cinta
dake = hanya
sotto = dengan diam=diam, dengan lembut
oshieru = mengajarkan
nee = eh (untuk memanggil)
dshite = mengapa
sayonara = salam perpisahan, sayonara, sayonara, sampai berjumpa pula
kotoba = kata-kata
naku = tanpa, dari nai (=tidak ada)
nagareru = mengalir
toki = masa, waktu
mune = dada
s = seakan .
harisakes = seolah akan meledak/tercabik
ataeru = memberikan
kiete yuku = pergi menghilang, kieru (menghilang) + yuku/iku (pergi)
suteru = membuang
suterarenai = tidak bisa membuang
ano = itu
hibi = hari-hari
kotae = jawaban
Aitakute zutto
Ingin bertemu, sejak lama
Furetakute motto
Ingin bersentuhan, lebih banyak lagi
Kimi no yokogao
Sisi wajahmu
Kirei na yubisaki
Ujung jemari yang cantik
Hitomi tojitemo
Meski kututup mata
Mimi fusaidemo
Meski kututup telinga
Hanikamu egao
Senyum yang tersipu-sipu
Atataka na kioku
Ingatan yang hangat
Ima mo wasurerarenai yo
Sekarang pun tak dapat kulupakan
Kotoba mo naku
Tanpa kata
nagareru toki
waktu yang mengalir
Mune ga harisakesou
Dada ini terasa tercabik
Maebure mo aizu mo naku
Tanpa peringatan sebelumnya, tanpa isyarat
daisuki na hito ni
untuk orang tercinta
okuru ai o
cinta yang kukirimkan
Hitomi tojitemo
Meski kututup mata
Mimi fusaidemo
Meski kututup telinga
Hanikamu egao
Senyum yang tersipu
Atataka na kioku
Ingatan yang hangat
Kitto wasurerarenai yo
.Pasti tak akan terlupa
Selamat sore all. sore ini saya akan posting sesuatu,ya tentu kalian semua pasti dah sering
dengar atau baca 'paham tentang aisatsu. tapi tenang saja nanti juga saya posting materi
buat kelas menengah. sebelum baca di like dulu.ok n tolong jangan ada katakata kasar lagi.
chekidot... NICHIJOU
AISATSU TO HYOUGEN
SALAM DAN UNGKAPAN
SEHARI-HARI
Bahasa Jepang memiliki banyak ungkapan
termasuk salam yang digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Berikut ini adalah
beberapa di antaranya. Walaupun
lazimnya salam tidak pernah / jarang
ditulis menggunakan kanji, sebagai
referensi saya cantumkan kanji asal dari
masing-masing untuk sekedar menambah
pengetahuan kita.
Arigatou Gozaimasu
Terimakasih
Secara gramatik berarti sulit (bagi saya)
untuk menerima (kebaikan dari anda). Di
ucapkan ketika orang lain telah
membantu / memberikan sesuatu kepada
kita.
Ungkapan terima kasih ini mempunyai
berbagai macam varian.
Kita bisa menambahkan kata
Doumo di depannya, yang bisa diartikan
Sangat/Sekali
.
Kita-pun dapat juga mengubahnya
menjadi bentuk lampau, ketika bantuan /
berangkat
Arti yang lebih tepat sesuai dengan asal
kata-nya adalah Saya pergi dan akan
kembali lagi. Diucapkan oleh seseorang
yang akan berangkat meninggalkan suatu
tempat, kemudian dia akan kembali lagi
ke tempat itu. Orang Jepang mempunyai
kebiasaan mengucapkan
ketika mereka pergi dari rumah.
Itte
(i)rasshai Silakan berangkat ^o^
Merupakan jawaban dari .
Bunyi I di tengah-tengah bisa
dihilangkan. Diucapkan kepada orang
yang akan pergi dari suatu tempat, dan
dia akan kembali lagi (misalnya diucapkan
ke anak yang akan berangkat ke sekolah)
Yang perlu diketahui adalah, dalam
kehidupan sehari-hari, bisa juga kedua
ungkapan di atas dibalik, seseorang yang
berada di rumah lebih dulu mengucapkan
dan orang yang akan
pergi baru mengucapkan .
Bukan sebuah contoh percakapan formal,
tapi patut untuk diketahui.
Coba anda lihat penggunaan lainnya pada
contoh di bawah ini:
Okaerinasai Selamat
datang kembali
Merupakan jawaban dari Tadaima. Berasal
dari kata yang berarti pulang, dan
yang berarti silakan.
Shinchan (Nohara Shinosuke di Crayon
Shinchan) selalu terbalik mengucapkan
kedua salam ini. Dia selalu mengucapkan
Okaerinasai ketika dia pulang, bukan
Tadaima ^o^
Ogenki desuka Apa
kabar?
Dipakai untuk menanyakan keadaan orang
lain. Kita bisa menjawabnya dengan
Hai, genki desu Iya, sehat.
Atau Hai, okagesama de
Iya, berkat doa anda (saya baik-baik saja).
Osakini Diucapkan ketika
pergi terlebih dahulu
Lengkapnya adalah
Osakini shitsureishimasu. Berarti Saya
pergi duluan. Dalam situasi di kelas
misalnya, ketika kita ingin pulang terlebih
dahulu, sementara teman-teman yang
lain masih berada di dalam kelas, kita
mengucapkan Osakini shitsureishimasu.
Orang yang kita tinggalkan menjawabnya
dengan osakini douzo yang
Permisi
Jama berarti Gangguan sehingga
Ojamashimasu bisa diartikan Saya
mengganggu. Dipakai ketika akan masuk
ke kamar / rumah orang lain, atau juga
sekedar basa-basi ketika akan meminta
bantuan.
Gomen kudasai
Permisi
Diucapkan ketika kita akan bertamu ke
rumah seseorang. Bisa juga sebagai
pengganti mengetuk pintu.
Osewani narimasu
Telah merepotkan
Saya telah merepotkan anda. Merupakan
ungkapan yang diucapkan ketika kita
merasa telah membuat orang lain repot
karena kita.
Onegai shimasu
Tolong
Merupakan permohonan ketika kita ingin
meminta pertolongan kepada orang lain.
Mohon bantuannya Mohon
kerjasamanya. Ada juga kata
yang artinya juga sama seperti
Onegaishimasu. Kadang keduanya
digabung menjadi
Yoroshiku onegaishimasu, atau yang
Ohisashiburi desu
Lama tidak bertemu
Sesuai dengan artinya, diucapkan ketika
bertemu orang yang kita sudah lama tidak
berjumpa dengannya. Bentuk yang lebih
kasar adalah Shibaraku desu.
Omedetou
gozaimasu Selamat
Selamat. Biasa digabung dengan kata lain
seperti
Shinnen omedetou gozaimasu Selamat
tahun baru
Go-kekkon omedetou gozaimasu
Selamat Menikah
Tanjoubi omedetou gozaimasu
Selamat ulang tahun
Rubaran omedetou gozaimasu
Selamat Lebaran dst.
Oyasumi nasai
Selamat tidur
Diucapkan ketika kita berpisah dengan
orang lain untuk tidur, atau berpisah
ketika sudah larut malam.
Sumimasen Maaf
Digunakan untuk meminta maaf atas
kesalahan kita, atau berterima kasih ketika
orang lain melakuka hal yang seharusnya
tidak perlu dia lakukan untuk kita. Ada
*TELUR*
Telur, bahasa Jepangnya tamago. Bisa ditulis atau atau kalau mau menulis dengan
hiragana pun boleh juga, . Hei, saya juga pernah kok melihatnya ditulis dengan
katakana, . Biasanya merupakan salah satu kata pertama yang dihapal oleh
pembelajar bahasa Jepang di Jepang karena kita semua pasti perlu beli telur kan? Tinggal
digoreng jadi telur mata sapi atau medamayaki (). Lalu ditambahi saus tomat atau
kechappu (), versi pendek dari tomato kechappu (). Ada
juga yang suka pakai kecap asin Jepang, shouyu (). Atau so-su (), yang
biasanya berarti saus Worcestershire, atau usuta- so-su .
Kalau orang Jepang bertanya, Kamu golongan saus? Atau golongan shoyu? Kimi wa sosu ha? Shouyu ha? () bisa dipastikan mereka sedang bertanya
tentang bagaimana Anda suka menikmati telur mata sapi. Meskipun sampai sekarang saya
tidak tahu, apa pentingnya pertanyaan ini.
Telur dadar di Indonesia pakai garam, tetapi orang Jepang pakai gula. Orang Indonesia
yang tinggal di Jepang suka bilang begitu. Maksudnya menunjuk masakan tamagoyaki (
), semacam omelet yang rasanya manis. Sebenarnya saya tak yakin juga bagaimana
mengatakan telur dadar dalam bahasa Jepang, apakah omelette atau omuretsu (),
ataukah tamagoyaki ala Indonesia atau Indoneshiafuu no tamagoyaki (
)?
Telur rebus bahasa Jepangnya yudetamago ().
Telur mentah, nama tamago ().
Kulit telur, tamago no kara ().
Putih telur, shiromi ().
Kuning telur, kimi ().
lanjutanya,,
11. Ungkapan suka kepada seseorang (Watashi wa anata ga suki desu).
A = Boku, kimi no koto suki da yo.
B = Atashi, ~ kun ga daai suki.
C = Orea, omae no koto aishiteru ze.
D = Sessha wa sonata itooshiku omotte oru.
E = Washi wa anta ni horetorun ja.
F = Isshou ~sama no o-soba de mimamotte orimasu.
G = Watakushi, anata no koto aishitemasu wa.
H = Washi, anta no koto sukki ya dee.
F = Fufufu.
G = Ohohoho.
H = Gahaha.
==============================
Penggunaan kata ganti (sebutan untuk orang pertama, kedua, ketiga dan anggota
keluarga)
* Sebutan untuk orang pertama (saya)
A = boku
B = atashi, watashi, jibun no namae
C = ore
D = sessha, ware, washi, soregashi
E = washi, jijii
F = watakushi (me)
G = watashi, watakushi
H = wai, washi
* Panggilan untuk orang ke dua (kamu, dsb)
A = kimi, ~kun, ~chan, ~san
B = ~chan, ~kun, ~san, minna, senpai
C = temee, omae, omee, kisama, anta
D = onushi, onore, kisama, ~dono/~sonata, wappa/kozou/bouzu, minanoshuu/minanomono
E = anta, omae, kozou, bouzu
F = go-shujin sama/danna sama => tuan, okusama => nyonya, wakadanna sama
/bocchama/(o)bocchan => tuan muda, waka-oku sama => isteri dari tuan muda, ojousama
=> nona, ~sama
G = anata
H = ansan/jibun, ~han, anta, omae, occhan/ossan => lelaki tua, obahan/obachan =>
perempuan tua
* Panggilan untuk orang ke tiga (dia, orang itu, dsb)
A = ~kun, ~chan, ~san
B = ano ko => anak itu, kare => dia laki-laki
C = koitsu, soitsu, aitsu, yatsu, yarou
D = gojin => org itu, onago => wanita itu, koyatsu/soyatsu/ayatsu=> org itu,
konomono/sonomono/anomono => org itu,
E = koyatsu, soyatsu, ayatsu, koitsu, soitsu, aitsu, yatsu
F = ~sama shujin sama/danna sama => tuan, okusama => nyonya, wakadanna sama
/bocchama/(o)bocchan => tuan muda, waka-oku sama => isteri dari tuan muda, ojousama
=> nona
G = minasan
H = koitsu/soitsu/aitsu, yatsu
dari saya dan teman2 disini , selama ini kalau ada kesalahan, mohon di maafkan
minal aidzin wal faidzin.
*chuuko mubaraku*
Sekedar ingin share aja pola yg menyatakan ''pernah melakukan/bla bla bla''
Untuk menyatakan seperti ini contohnya, ''Saya pernah tuh baca buku itu''.
Nah untuk membuat pola kalimat seperti itu dalam bahasa jepang menggunakan pola
seperti ini,
Rumus:
K.Kerja~ta + koto ga aru
(Pernah melakukan ~)
Pertama, kita ubah dulu K.Kerja bentuk kamus menjadi bentuk ~ta dan tinggal kita
tambahkan 'koto ga aru' aja...
Jadi itu berarti kita sudah pernah melakukan perbuatan/hal itu sebelumnya...
Contoh:
1. Watashi wa sono hon wo yonda koto ga aru
(Saya pernah tuh membaca buku itu)
2. Watashi wa ano hito wo mita koto ga aru yo
(Saya pernah lihat orang itu lho...)
3. Yappari sono koto wo shita koto ga aru
(Ternyata saya sudah pernah melakukan hal itu)
Yappari = ternyata
Sono koto = hal itu
Dan untuk membuat kalimat tanya, kita tinggal tambahkan partikel ''ka'' aja di akhir kalimat.
Contoh:
Pada penggunaan di atas, tada diikuti oleh suatu jumlah. Penggunaan berikutnya sangat
mirip, namun kali ini yang ditunjukkan bukanlah jumlah tapi satu-satunya hal atau benda
yang dimaksud. Artinya juga sama dengan sebelumnya yaitu hanya.
Harga masuknya 100 Yen. Hanya saja untuk anak di bawah 5 tahun gratis.
......
Walaupun penggunaannya bermacam-macam, mudah-mudahan bisa mempermudah kalau
kita memikirkannya sebagai perluasan arti dari arti dasarnya yaitu hanya.
JYUN.
Sebagai bonus di akhir, menarik untuk diketahui bahwa tada yang berarti gratis bisa ditulis
dengan kanji yang bentuknya sederhana. Dia bisa dianggap terdiri dari bentuk katakana
(ro) dan (ha). Oleh karenanya ada istilah slang roha yang artinya gratis.
# | Kufuku toki o ikinobita (Selamat Menunaikan Ibadah Puasa)
Dalam tata bahasa jepang,bentuk perintah ada bermacam-macam bentuk dari yang paling
sopan sampai yang paling tidak sopan,masalah pemakaiannya harus melihat situasi dan
kondisi,dengan siapa kita berbicara.Sebaiknya sebagai orang timur, sebaiknya jika ada dari
rekan pembaca yang berksempatan berkunjung ke jepang,gunakanlah bahasa yang sopan
karena orang jepang sendiri sangat menghargai orang lain.
Kuasai terlebih dahulu perbahan kata kerja ke bentuk perintah(TE-KEI)
Adapun bentuk perintah dan cara penggunaannya sebagai berkut:
1.BentukTE + KUDASAI (ini adalah bentuk yang paling sopan)(baca
bentuk..TE)
contoh:
a.
tabete kudasai
silahkan makan
b.
ashita tesuto ga arimasukara,kyou bengkyousitekudasai
karena besok ada tes ,hari ini silahkan belajar
c.
nonde kudasai
silahkan minum
2.Bentuk MASU(dihilangkan)+NASAI
contoh:
a.
tabenasai
silahkan makan
b.
nominasai
minumlah
3.Bentuk TE+GORANG (kasar) (baca bentukTE)
Contoh:
a.
yatte gorang!
kerjakanlah!
b.
mite gorang!
lihatlah!
c.
iite gorang!
pergilah!
4.Bentuk TE + MIRO(kasar-situasi agak marah)(baca bentuk ..TE)
Contoh:
a.
yatte miro
kerjakanlah!
b.
mite miro
lihatlah!
c.
shigotou shiro
kerjalah
5.Bentuk suara o(kasar-situasi sangat marah)
contoh
a.kata kerja kelompok 1 suara I menjadi o
-
yaro
kerjakan!
-
iko
pergi!
-
nomo
minum!
b.Kata kerja kelompok 2 ,masu dihilangkan +RO
contoh
_
shimero
tutup!
_
tabero
makan!
_
akero
buka!
c.kata kerja kelompok 3 ,shimasu menjadi shiro
contoh:
-
bengkyoushiro
belajarlah!
-
shigotushiro
kerjalah!
Dalam tata bahasa jepang kata-kata yang diakkhiri bunyi te()dan de() disebut kata
kerja bentuk te().Adapun perubahannya tergantung dari kelompok kata kerja itu
sendiri. Rumus merubah kata kerja menjadi bentuk te(),berikut di bawah ini:
A.Kata kerja kelompok 1( dihilangkan)
Kata kerja
Bentuk TE
Contoh
Perubahan ke-TE
.,,< > :
:
:
. ;
.:
. :
;
:
;
Pengecualian:
Kata kerja berikut ini bukan merupakan kata kerja kelompok satu(1),melainkan kata kerja
kelompok dua(2),yaitu:
bangun tidur
turun(dari kereta)
jatuh
mandi
bisa
meminjamkan
cukup
melihat
memakai
B.Kata kerja kelompok dua(2), dihilangkan +
Contoh:
(pengecualian)
(pengecualian)
(pengecualian)
Dll
C.Kata kerja kelompok tiga(3),untuk yang berartidatang
dihilangkan+,sedangkan kata kerja yang berakhir
Contoh:
Bentuk ...boleh()
Rumus:
Kata kerja bentuk -te()
Pelajari juga perubahan ke bentuk TE (read)
:yasumimasu:istirahat
?yasundemo ii desuka :bolehkah istirahat?(pertanyaan)
yasundemo ii desu:boleh istirahat.
:kakimasu:menulis
?:kaitemo ii desuka?bolehkah saya tulis?
:boleh tulis
Contoh Kalimat:
?
onaka ga itai desukara yasundemo ii desu ka?
karena perut sakit,bolehkah istirahat?
,
hai,yasundemo ii desu
ya,boleh istirahat.
?
mada wakarimaseng kara kaitemo ii duseka?
karena belum mengerti bolehkah saya tulis?
,
hai,kaitemo iidesu.
ya,boleh tulis
Catatan:
dalam percakapan sehari hari untuk orang yang lebih muda ,atau sama sama
muda,suasana yang tidak begitu formal biasanya kata desu/desuka? tidak dipakai
cukutemo ii..untuk pertanyaan sedikit penekanan suara naik dan untuk jawaban dengan
nada suara turun
Kosakata:
:yasumimasu:istirahat
:kakimasu:menulis
:mada:belum
:wakarimasu:mengerti
Pelajaran 50
"Sasete Itadakimasu"
Dalam percakapan bahasa Jepang sehari-harinya kita sering mendengar kata-kata ~
sasete itadakimasu. Banyak yang berpikir bahwa mereka menunjukkan penghormatan
selama mengucapkan ~ sasete itadakimasu.
Di awal pertemuan, misalnya, seseorang akan mengucapkan , Setsumei sasete
itadakimasu kepada peserta pertemuan lainnya. Artinya "saya menerima kehormatan untuk
diminta memberikan penjelasan". Tapi dalam situasi ini kita cukup menggunakan Setsumei
shimasu, yang berarti "saya akan jelaskan".
Mungkin anda juga menyadari bahwa di depan toko kita sering menemui tulisan Juji kara
eigyo sasete itadakimasu, yang secara harafiah berarti "kami mohon kepada anda agar
mengizinkan kami buka pada pukul 10". Ini juga merupakan penggunaan yang salah.
Tapi kata-kata ini akan berubah seiring waktu. Ungkapan-ungkapan tersebut mungkin akan
bisa menjadi bahasa Jepang yang benar.
tata bahasa,
Mengutarakan Tema:
[TATA BAHASA ]
Banyaknya variasi pola kalimat yang dibentuk dengan kata bantu dalam bahasa Jepang sudah
tidak asing lagi. Berikut pola tata bahasa hasil bentukan kata bantu NI:
1. --- (tentang/mengenai/ sesuatu, berkenaan dengan)
a. Konpyta ni tsuite benky shitai to omotte
iru, Saya berpikir ingin belajar tentang komputer.
b. Konpyta ni tsuite no hon o yonde iruSaya
sedang membaca buku berkaitan dengan komputer.
. ---(bagi seseorang) Jika dilihat dari status/posisia.
Rygakusei ni totte, Nihon no bukka
ga takai koto wa taihen'na mondaida.Bagi mahasiswa asing, mahalnya harga barang di
Jepang sangat bermasalah.
b. Rygakusei ni totte no mondai wa,
Nihon no bukka ga takai kotodaMahalnya harga barang di Jepang adalah masalah bagi
mahasiswa asing.
3. --- (atau )Terhadap sesuatua.
Honde wa, meue no hito ni taishite keigo o
tsukau.Di Jepang, bahasa hormat digunakan kepada orang atas atau lebih tua dari kita.
b. Meue no hito ni taisuru kotobadzukai ni
kiwotsukey.Berhati-hatilah terhadap budi bahasa kepada orang atas atau lebih tua dari kita.
4. ---(di suatu tempat)a. 6
Konsto wa 6-ji kara, shimin kaikan ni oite okonawa reru. Konser akan diselenggarakan mulai
jam 06:00 di Balai Sipil.
b. Ronbun no kakikata no rru wa,
dono bun'ya ni oite mo onajida Aturan cara tulis skripsi di bidang mana pun sama.
c. Shakai ni okeru rru o shiranai wakamono ga
i.Banyak muda-mudi yang tidak tahu tata krama dalam masyarakat.
5. ---sebagai jabatan, posisi, status, kualifikasia.
Kare wa watashi-hi rygakusei to shite Nihon e kitaa
datang ke Jepang sebagai mahasiswa atas biaya sendiri.
b. Kare ni wa kyshi to shite no jikaku ga naiBaginya tidak
ada kesadaran berprofesi sebagai guru/pengajar.
(nen no tame) = untuk jaga jaga; untuk lebih meyakinkan
nen no tame, kakunin shite okimashou = untuk lebih meyakinkan, mari pastikan lebih dulu.
nen no tame, shirabemashou = untuk lebih meyakinkan ayo kita periksa.
nen no tame, kasa o motteiku yo = untuk jaga jaga, aku pergi bawa payung.
Ki o tsukete (hati-hati)
jyun,,
Konbanwa
Ada yang sudah dengar kata "ii kara" ? kata ini seing dijumpai baik di anime maupun di
manga, bisanya di anime lebh bnyak ditemui.
sebenarnya apa arti "ii kara"?
mungkin klo yang mencoba menerjemahkannya secara harafiah artinya "karena baik2 saja"
atau "karena bagus",dll
karena "kara" menunjukkan "karena" dan "ii" artinya "baik, bgus"
tetapi klo diterjemahkan secara itu akan susah untuk diterapkan.
arti dari "ii kara" kalo dalam bhs indo bisa diartikan "udah gpp" ato "dah aku sendiri gpp"
ambil ilustrasi percakapan dlm indo
si A lagi ga bawa pensil
A : duh aku ga bawa pensil
B : klo mau pinjam aja punya aku
A : tapi kan kamu ntr nulis pake apa?
B : ii kara. douzo tsukatte kudasai (dah gpp. pake aja)
contoh percakapan lain
A : teki ga kita (ad musuh datang)
B : boku ga mamoru kara hayaku nigenasai (aku akan melindungi kalian, cepatlah lari)
A : demo... (tapi..)
B : ii kara. hayaku (udah aku gpp. cepet)
ko
untuk mengubah ke bentuk ajakan/keinginan
ka-ku => ganti "ku" dengan "ko" + u => kakou (ayo nulis!/mau menulis)
bentuk ini hanya bisa diterapkan untuk semua kata kerja gol I saja.
[TINJAUAN 3] Menurut alasan di atas, jika (1b) diubah ke [Bentuk lampau & selesai]
...DEDAKE...SHITA, serta [Bentuk kesinambungan dan situasi kondisi]
...DEDAKE...SHITEIRU maka akan terasa pelik.(2)a. *Sengetsu hiita kaze wa chuusha
dedake naotta. b. *Boku no kaze wa, itsumo chuusha dedake naotteiru. (3)a. Sengetsu hiita
kaze wa baiyaku (kusuri) dakede naotta.b. Boku no kaze wa, itsumo baiyaku (kusuri)
dakede naotteiru.
[TINJAUAN 4] Karena DEDAKE dianggap sebagai cara bicara yang membatasi hanya
suatu perihal/masalah tertentu, maka tidak bisa memperkirakan kondisi yang lain. Oleh
sebab itu, "DEDAKE MO"tidak mungkin diungkapkan atau tidak diakui keberadaannya. (4)a.
Ano yama wa, jidousha dedake wa noborenai. (kalau cara selain mobil semuanya
mungkin..)b. *Ano yama wa, jidousha dedake mo noboreru.
Namun lain halnya dengan DAKEDE,yang asalnya mengandung unsur asumsi (zentei)
yang di perkirakan, sehingga bisa dikombinasikan dengan kata bantu [WA atau MO]..
panggilan,,
Okey.. kita mulai pelajarannya. Aya-chan bilang "aya-chan mo ii", ini maksudnya '(panggil)
aya-chan saja', ya?
Nihongo yg lebih tepat adalah:
"Aya de ii yo" >>> jd utk menyebut diri sendiri ga pake ~chan, ~san, dsb. Atau:
"Aya to yonde kudasai" >> yg ini Nihongo yg formal, baik & benar, lho! hehehe.. Atau:
"Aya to yondemo ii yo" & dlm bhs yg sangat gaul mjd:
"Aya tte yonde ii yo"..... Perhatikan perubahan dari 'to' mjd 'tte', terus.. 'mo' juga boleh
dihilangkan..
Memang dlm bhs gaul banyak sekali yg dihilangkan, lho! Oya, utk pola "~mo ii" itu biasanya
lebih lengkapnya adalah: ~temo ii. Misalnya:
Kono shashin o mitemo ii desuka? (Buku Minna I bab 15), Atau:
A: Raishuu no nichiyoubi ni kite kudasai. Konshuu wa konakutemo ii desu.
B: Hai, wakarimashita
kata tanya
what - nani/nan
Nani adalah jika dipake sendiri aja (liat aja ya contohnya)
nani?
apa?
(dalam bahasa Jepang gak usah pake tanda tanya juga boleh) Biasanya "nani" tidak
disertai "ka". Tapi lain cerita kalo penggunaan "nan". You'll see what I mean...
(maafkan contoh translasinya dalam bahasa Inggris karena ngopy juga,,
nan desu ka?
What is it?
nan ji desu ka?
What time is it?
kore wa nan desu ka?
What is this?
Kreasi dengan kata nan:
nannin how many people? berapa orang?
nannen how many years? berapa tahun?
nanban what number? nomor berapa?
nando what's the temperature? temperaturnya?
nanyoubi what day (Mon-Sun)? hari apa?
nannichi which day? kapan (harinya)?
nanko how many pieces? berapa buah...?
nanika something sesuatu
nandemo anything, whatever apa saja
nanto how...! bagaimana...!
nan no tame what for? untuk apa?
nanto naku somehow sebagaimanacaranya
how - dou
Dah dari dasar aja:
dou desu ka?
How is it? Bagaimana keadaannya?
dou deshita ka?
How was it? Bagaimana keadaannya sebelumnya?
douyatte?
How do you do it? Bagaimana kau melakukannya?
Tetapi ada lagi penggunaan lain dan kalau diterjemahkan menjadi Inggris menjadi "what".
dou shimashita ka?
What happened? Apa yang terjadi?
dou shiyou?
What should we do? Apa yang harus kita lakukan?
dou suru no?
Well, what will you do? Apa yang mau kau lakukan?
Nah arti lain di Indonesia...
koohii wa dou?
How about some cofee? Bagaimana dengan kopi (maksudnya mau meminum apa gitu)?
How's the cofee? Bagaimana kopinya?
where - doko
doko desu ka?
Where is it?
eki wa doko desu ka?
Where is the (train) station?
anata no ei wa doko desu ka?
Where is your house?
bentuk te
1. K. Benda ga ~te imasu
1-1
(1) Denki ga tsuite imasu = Lampunya menyala.
(2) Mado ga aite imasu = Jendelanya terbuka.
(3) Isu ga kowarete imasu = Kursinya rusak.
Seperti terlihat pada contoh di atas, waktu melukiskan keadaan di depan si pembicara
(kenyataan kongkrit) sebagaimana adanya, Subyek dari perbuatan atau keadaan itu
dinyatakan dengan ga. ~te imasumenunjukkan keadaan atau akibat dari suatu perbuatan. (1)
menyatakan "sebelum itu lampu sudah menyala, dan keadaan ini masih berlangsung saat ini".
Yang dipentingkan adalah keadaan saat ini, tetapi di dalamnya bisa terlihat perbuatan di masa
lampau.
1-2 Yang dapat dipakai bersama dengan ~te imasu yang menunjukkan suatu keadaan akibat,
adalah kata-kata yang menunjukkan tindakan atau efek, yang selesai di saat itu juga atau yang
mementingkan akibat dari perbuatan itu.
Misalnya:
- (denki ga) tsukimasu = (lampunya) menyala
- akimasu = buka
- yogoremasu (kotor)
- kowaremasu (rusak)
2. K. Benda wa ~te imasu
Apabila subyek darin(2) dan (3) dinyatakan dengan wa, maka kalimat-kalimatnya akan
menjadi:
(4) Mado wa aite imasu = Jendelanya terbuka.
(5) Isu wa kowarete imasu = Kursinya rusak.
Si pembicara dan yang diajak bicara punya pokok pembicaraan yang sama:mado dan isu. Jadi
kalau si pembicara mengatakan isu wa maka yang diajak bicara sudah mengerti kursi yang
mana yang dimaksud, dan si pembicara menerangkan mengenai kursi tersebut.
Apabila ditambahkan kata penunjuk kono atau ano maka akan lebih jelas lagi apa yang
dimaksud oleh si pembicara.
(6) Kono isu wa kowarete imasu = Kursi ini rusak.
3. ~te shimaimashita
3-1 Pada dasarnya berarti "selesai".
Misalnya:
- Shukudai o shite shimaimashita = Sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah.
Tetapi bentuk ini mempunya arti lain yang justeru lebih sering dipakai.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
3-2
(7) Pasupo-to o nakushite shimaimashita = Saya kehilangan paspor.
(8) Kuruma ga koshoushite shimaimashita = Mobilnya rusak.
Ini menunjukkan perasaan menyesalkan atau sesuatu yang sudah terlanjur terjadi.
Misalnya (7) kalau hanya dinyatakan dengan nakushimashita maka menunjukkan
kenyataannya saja, tapi kalau kita katakan nakushite shimaimashita maka juga menyatakan
fakta dan perasaan bahwa " susah karena kehilangan paspor dan menyesalkannya".
4. Pemakaian bentuk ta
Bentuk ta umumnya dipakai untuk menyatakan fakta di masa lampau atau perbuatan yang
sudah selesai. Tetapi ada kalanya untuk membenarkan atau mengakui suatu kenyataan pada
masa sekarang. Misalnya:
(9) A: Koujyou no naka de kikai ya seihin ni sawaranai de kudasai.
= Di pabrik jangan menyentuh mesin atau produk.
B: Wakarimashita = Baiklah.
(10) Komatta na = Celaka.
(11) Aa, yokatta = Wa, untunglah.
(12) [Kaban ga] arimashita yo = Tasnya ada.
n-desu
1. Menghubungkan ~n desu
Formula:
- K. Kerja bentuk biasa + n desu
- K. Sifat i bentuk biasa + n desu
- K. Sifat na bentuk biasa + n desu
- K. Benda (~da --> ~na) + n desu
~n desu bisa dihubungkan baik dengan K. Kerja, K. Sifat i, K. Sifat na maupun K. Benda.
Dengan K. Kerja dan K. Sifat i dapat dihubungkan begitu saja dengan bentuk biasanya.
Tetapi bila dengan bentuk positif Waktu Sekarang dari Sifat na maupun K. Benda maka akan
menjadi ~na'n desu, jadi berhati-hatilah.
Bentuk biasa dari ~n desu adalah ~n da, tapi ini biasa dipakai oleh orang laki-laki.
2. Arti dan Pemakaian ~n desu
2-1. ~n desu
1). ~ n desu dipakai pada waktu menerangkan sebab ucapan atau perbuatan kita, atau
ucapan lawan bicara.
Contohnya:
- Watashi wa kinou kaisha o yasumimashita. (Pernyataan pembicara).
Netsu ga atta'n desu.
= Kemarin saya tidak masuk kantor. Panas badan saya naik.
Di sini, kalimat yang belakangan menerangkan sebab mengapa si pembicara tidak masuk
kantor. Jadi ~n desu menjadi keterangan alasan bagi kalimat sebelumnya.
- A: Ashita pa-tii ni ikimasu ka. (Ucapan lawan bicara)
= Besok anda pergi ke pesta?
B: Iie, ikimasen. Tsugou ga warui'n desu.
= Tidak, saya tidak pergi. Ada urusan.
Di sini, penyebab tidak pergi ke pesta ditambahkan kemudian.
2). Selain untuk menerangkan sebab, ~n desu juga dipakai waktu menerangkan keadaan pada
saat itu.
- Ima kara dekakeru'n desu.
= Saya berangkat sekarang.
2-2. ~n desu ka
1) Bentuk kalimat tanya ~n desu ka dipakai pada waktu memintakan keterangan kepada yang
diajak bicara tentang apa yang dilihat atau didengarnya.
Misalnya:
- Nihongo ga jyouzu desu ne. Donokurai benkyoushita'n desu ka?
= Anda pandai bahasa Jepang ya. Sudah berpa lama belajar?
Kalimat ini pada hakekatnya sama artinya dengan Donokurai benkyoushimashita ka, tetapi
pada benkyoushimashita ka si pembicara tidak menyertakan perasaannya, melainkan
menanyakan jangka waktu belajar itu saja.
Sedangkan benkyoushita'n desu ka menunjukkan rasa ingin tahu yang kuat si pembicara
setelah mendengar bahasa Jepang yang fasih dari lawan bicaranya.
2) A: (Melihat bahwa lawan bicaranya tidak punya nafsu makan)
Kyou wa amari tabemasen ne. Dou shita'n desu ka?
= Hari ini (anda) tidak makan. Ada apa?
B: Onaka ga itai'n desu.
= Saya sakit perut.
Pada kalimat yang menanyakan sebab, doushite maupun kalimat yang memintakan
keterangan tentang keadaan dou shita sering dipakai ~n desu.
Pola kalimat ~n desu ka seringkali mengandung rasa heran (terkejut) atau ragu-ragu si
pembicara. Berhati-hatilah memakai bentuk ini karena pemakaian yang salah dapat
menimbulkan rasa tidak senang pada yang diajak bicara.
2-3. ~ n desu ga
Contohnya:
- Sentakuki ga ugokanai'n desu ga, chotto mite kudasaimasen ka.
= Mesin cucinya tidak jalan, dapatkah anda memeriksa sebentar?
- Tokei o kaitai'n desu ga, doko de kattara ii desu ka.
= Saya ingin membeli jam. Di mana sebaiknya membelinya?
- Anou, 0-furo no tsukai-kata ga yoku wakaranai'n desu ga...
= Anu, saya tidak begitu mengerti cara memakai ofuro.
~n desu ga berfungsi untuk menarik perhatian orang yang diajak bicara pada topik yang
sedang dibicarakan. Ga dalam kalimat ini dipakai untuk menghubungkan 2 kalimat secara
longgar, dan menunjukkan keraguan atau perasaan.
2-4. Kasus dimana ~n desu tidak bisa dipakai
Pada waktu hanya akan mengatakan suatu kenyataan saja, maka ~n desutidak bisa dipakai.
Contohnya:
- Watashi wa Indonesia no Eko desu. ( X Eko nan'n desu)
= Saya Eko dari Indonesia.
- Ima 9ji 15fun desu. (X 15 fun nan'n desu)
= Sekarang jam 9 lewat 15 menit.
Contoh berikut hanya mengatakan suatu kenyataan di masa lampau.
- Kinou wa totemo isogashikatta desu.
menyatakan kesangguapan
15 Januari 2012 pukul 6:38
1. Menyatakan Kesanggupan
1-1 Cara untuk menyatakan kesanggupan adalah sbb:
1) K. Benda + ga dekimasu (Pel. 18)
(1) Watashiwa unten ga dekimasu = Saya bisa menyetir mobil
2) Bentuk Kamus + koto ga dekimasu(Pel. 18)
(2) Watashi wa oyogu koto ga dekimasu = Saya bisa berenang
3) K. Kerja kesanggupan
(3) Watashi wa oyogemasu = Saya bisa berenang
(2) dan (3) menyatakan hal yang sama, tetapi bentuk (2) boleh dikata lebih sopan.
1-2 Cara membuat K. Kerja Kesanggupan
K. Kerja Kesanggupan
Bentuk Sopan
Bentuk Biasa
I
Kakimasu
Hanashimasu
Machimasu
Kakemasu
Hanasemasu
Matemasu
Hakeru
Hanaseru
Materu
II
Tabemasu
Okimasu
Taberaremasu
Okiraremasu
Taberareru
Okirareru
III
Kimasu
Shimasu
Koraremasu
*dekimasu
Korareru
*dekiru
1-3 Kalimat yang memakai K. Kerja Kesanggupan
K. Kerja Kesanggupan bukannya menunjukkan perbuatan, melainkan keadaan.
Apabila obyek dari K. Kerja transitif ditunjukkan dengan K.Bantu o, jadi dalam kalimat K. Kerja
Kesanggupan obyeknya biasanya ditunjukkan dengan ga.
(4) Watashiwa Nihon-go o hanashimasu --> Watashiwa Nihon-go ga hanasemasu.
Perhatikan bahwa K. Bantu yang lain dari o tidak berubah:
(5) Hitori de byouin e ikemasu ka = Bisakah anda pergi ke rumah sakit sendirian?
(6) Tanaka-san ni aemasendeshita = Saya tidak bisa bertemu dengan Sdr. Tanaka.
Kalimat ini menunjukkan bentuk negatif fari K. Kerja Kesanggupan yang tidak mengandung
makna keinginan.
4. ~shikamasen
Artinya: hanya/cuma~
4-1 shika disusul dengan bentuk negatif, menunjukkan bahwa selain dari hal itu tidak ada yang
lain. shika tidak dapat dipakai bersama dengan kata bantu ga dan o.
(18) Romaji shika kakemasen = Hanya bisa menulis abjad Romawi.
4-2 Selain shika, dake dapat pula dipakai menunjukkan keterbatasan. Tetapi dake bisa dipakai
dalam bentuk positif maupun negatif.
(19) Romaji shika kakemasen
(20) Romaji dake kakemasu
(21) Romaji dake kakemasen
Pada (19) dan (20) berarti hanya bisa menulis abjad Romawi.
(21) mengandung arti hanya abjad Romawi yang tidak bisa ditulis.
Untuk menekankan jumlah yang sedikit, shika lebih tepat dipakai daripada dake:
(22) 20 me-toru shika oyogemasen = Hanya bisa berenang 20 meter.
(23) Kuni de 3shuukan shika Nihon-go o benkyoushimasendeshita
= Belajar bahasa Jepang hanya 3 minggu di tanah air.
bentuk te <n5>
7 November 2011 pukul 19:13
misalnya "Saya sedang berlari." Kita juga akan belajar cara melakukan aksi demi masa depan
dengan menggunakan dan memberi nuansa gerakan pada aksi dengan
dan .
MENGGUNAKAN UNTUK KEADAAN BERLANJUT
Kita telah belajar cara menyatakan keadaan benda dengan , , dsb. Tapi tidak
ada dimensi keberlanjutan pada tata bahasa tersebut; yang ada hanyalah mengungkapkan:
kamu adalah sesuatu atau bukan. Tata bahasa kali ini menyatakan keadaan berlanjut suatu
verba. Ini biasanya berarti "sedang melakukan" di bahasa Indonesia kecuali beberapa
perkecualian yang akan kita pelajari nanti. Kita bisa memanfaatkan bentuk-te yang dipelajari di
bab sebelumnya karena yang perlu dilakukan hanyalah menambahkan ! Hasil
gabungannya adalah verba-ru biasa.
yang dipakai di sini adalah verba-ru yang menyatakan adanya sesuatu, pertama kali
kita pelajari di bab verba negatif. Tapi dalam penggunaan kali ini, kamu tidak perlu
memusingkan apakah subjeknya benda hidup atau bukan.
Menggunakan untuk keadaan berlanjut
Untuk menyatakan aksi berlanjut, pertama konjugasikan verbanya ke bentuk-te lalu
tempelkan verba . Hasilnya berkonjugasi sebagai verba-ru.
Hasilnya adalah verba-ru, tanpa peduli apa verba aslinya
Positif
Negatif
Taklampau
sedang membaca
sedang membaca
(lampau)
artinya "tahu". Bahasa Indonesia sebetulnya aneh karena "tahu" adalah suatu verba,
padahal fungsinya lebih pada menyatakan keadaan punya pengetahuan. Bahasa Jepang lebih
konsisten dan hanyalah verba aksi biasa. Dengan kata lain, aku "tahu" (aksi, misal
mendengar berita) sesuatu sehingga sekarang aku tahu hal tersebut (keadaan). Inilah
alasannya kenapa kata "tahu" bahasa Indonesia berpadanan dengan keadaan berlanjut di
bahasa Jepang, yaitu: .
vs
yang berarti "paham/mengerti" mungkin kedengarannya mirip dengan di
kasus-kasus tertentu. Namun ada perbedaan nyata antara "tahu" dan "paham". Jangan
sampai menukar-balikkan dengan .
artinya kamu sudah berada di keadaan paham. Dengan kata lain, kamu sudah "ngeh". Kalau
kamu salah menggunakan kata ini, kamu akan terdengar sok. ("Iya, iya, aku dah ngerti kok.
Jadi plis deh jangan ngomong lagi.") Tapi di lain sisi, hanya berarti bahwa
kamu tahu sesuatu.
Contoh
- Saya mengetahuinya hari ini. (Saya melakukan aksi "tahu" hari
ini.)
- Apakah (kamu) tahu lagu ini?
Untuk contoh-contoh tersebut, mungkin akan lebih mudah kalau kamu memikirkannya sebagai
rentetan aksi: pegang lalu pergi, atau pegang lalu datang. Inilah beberapa contoh lain:
- Ayah pulang cepat.
- Berlari menuju arah stasiun.
Pada contoh di atas, sebetulnya verba seperti dan secara implisit sudah
mengandung makna perpindahan tempat. Namun tanpa verba gerakan, kesannya hanyalah
satu titik waktu di mana aksi tersebut berlangsung (bayangkan melihat foto orang berlari).
Penambahan maupun di sini membuat kesan "bergerak" tersebut lebih kentara dan
hidup.
Verba gerakan juga bisa digunakan di ekspresi waktu untuk memberikan gambaran waktu
yang maju atau bergerak.
- Memasuki musim dingin, orang yang menggunakan mantel akan bertambah (seiring jalannya
waktu).
Pada contoh di atas, kita bisa membayangkan bahwa seiring dengan pergerakan waktu ke
masa depan, jumlahnya secara bertahap bertambah.
- Saya akan berusaha (menuju masa depan) dengan seluruh kemampuan yang ada!
- Saya telah bergaul (dari dulu sampai saat ini) dengan bermacam-macam orang, tapi belum
menemukan orang yang baik.
Di contoh atas juga terbayang, seiring majunya waktu, penulisnya bertemu dengan orangorang baru yang akan menjadi teman bergaulnya.
- Belajar bahasa Jepang sejak sangat lama dan pada akhirnya berhenti.
Sebagai penutup, perlu diketahui bahwa sebagaimana bisa disingkat menjadi
, pada pembicaraan santai bentuk juga bisa menjadi .
Lalu, karena kanji juga memiliki bacaan alternatif , kamu juga akan menjumpai
yang artinya tentu saja sama dengan .
no ni
no ni digunakan untuk menunjukkan tujuan kegunaan, cara penggunaan,dll. Memiliki arti
"memiliki kegunaan untuk...".
pembentukannya:
bentuk kamus + no ni ...
biasanya setelah no ni di gunakan kata kerja atau kata sifat yang menunjukkan kegunaan atau
ke praktisan
seperti tsukau (menggunakan), benri da (praktis), hitsuyou da (penting)
contoh :
kono enpitsu wa kanji o kaku no ni benri desu
pensil ini praktis untuk menulis kanji
(untuk menulis kanji, pensil ini praktis)
gakkou e iku no ni jitensha o tsukaimasu
saya menggunakan sepeda untuk pergi ke sekolah
(untuk pergi ke sekolah saya menggunakan sepeda)
kono sakubun o kaku no ni, kanari jikan ga kakarimashita
untuk menulis karangan ini, memerlukan waktu yang lumayan lama
dll
contoh :
watashi wa suupaa e kaimono ni ikimasu
saya ke supermarket untuk berbelanja
bandingkan dengan no ni
hashi wa taberu no ni tsukaimasu (O)
hashi wa tabe ni tsukaimasu (X)
~tame ni untuk~
~tame ni digunakkan untuk tujuan mencapai atau melakukan sesuatu, bisa diartikan
"untuk.." atau "demi...".
Ada target yang dicapai.
Biasanya setelah tame ni, menunjukkan keinginan]
contoh :
kanemochi ni naru tame ni isshokenmei hatarakimasu
bekerja dengan giat agar bisa kaya
(untuk bisa kaya, giat bekerja)=> ada keinginan untuk kaya
=============================================================
~noni
~noni adalah partikel setsuzokushi yang menunjukkan kebalikan dari klausa pertama.
Dalam bahasa Indo bisa diartikan "padahal...", "meskipun..."
Biasanya pola kalimat ini banyak digunakkan untuk menunjukkan ketidakpuasan, atau
penyesalan.
pembentukkan:
kata kerja & kata sifat I bentuk kamus + noni
kata sifat II & kata benda + na noni
iku + noni => iku noni
atsui + noni => atsui noni
yasumi + na noni => yasumi na noni
genki na + no ni => genki na noni
contoh :
san kagetsukan daietto o shita noni, hotondo yasenakatta
padahal udah diet 3 selama bulan, tapi ga kurus juga
ame ga futte iru noni gakkou e ikimasu
padahal hujan sedang turun tapi tetep pergi ke sekolah juga
dll
karena ~noni menunujukkan ketidak puasan atau penyesalan maka pada klausa kedua tidak
boleh digunakan bentuk perintah, bentuk permintaan, keinginan, kemungkinan,pertanyaan
mou 9 ji nan noni, mou sukoshi nete kudasai (X)
doyoubi na noni, kare ga uchi ni iru darou (X)
yasumi na noni, gakkou e ittemo ii desu ka? (X)
=============================================================
~no wa
~no wa terdiri dari partikel modifier "no" dan partikel "wa". Sebenarnya untuk bisa ini mesti
dipelajari terlebih dahulu partikel no yang berfungsi untuk mengubah kata kerja menjadi kata
benda.
iku = pergi
iku + no => perginya (kata benda)
iku no wa dare desu ka
yang pergi sapa?
"iku no" sudah menjadi kata benda
"wa" partikel penanda topik subjek
jadi kita tidak bisa mengatakan
iku wa dare desu ka? (X)
kata kerja + partikel "wa" ga bisa
~node
~node adalah partikel setsuzokushi yang menunjukkan alasan. Yang berarti "karena"
pembentukkan:
kata kerja dan kata sifat I bentuk dasar + node
kata benda dan kata sifat II + na node
taberu + node => taberu node
tabeta + node => tabeta node
atsui + node => atsui node
atsukatta + node => atsukatta node
yasumi + na node => yasumi na node
genki + na node => genki na node
contoh:
ashita shiken ga aru node, konban benkyou shinakereba narimasen
karena ada ujian, malam ini harus belajar.
tetapi katanya node tidak bisa digunakan ke kalimat yang menunjukkan ajakan, perintah,
keinginan
shiken ga mou owatta node, asobimashou (X)
shiken ga mou owatta kara, asobimashou (O)
kecuali dalam situasi kalimat formal (keigo), node atau kara bisa digunakan pada kalimat
ajakan, perintah, keinginan
jikan ga nai desu kara, isoide kudasai (O)
jikan ga nai desu node, isoide kudasai (O)
shiken ga mou owarimashita kara, asobimashou (O)
tsumetai (dingin) + mizu (air) => tsumetai mizu (air yang dingin)
contoh kalimat:
kurasu de ichiban atama ga ii hito ha dare desu ka
orang yang paling pintar di kelas ini siapa?
amai (manis) + mono (barang) => amai mono (barang yang manis/ makanan yang manis)
amai mono ga suki desu ka?
kamu suka makanan yang manis?
kiku (mendengarkan) + hito (orang) => kiku hito (orang yang mendengarkan, bukan orang
yang didengarkan)
iku (pergi) + basu (bis) => iku basu (bis yang pergi)
untuk kata kerja tidak hanya bentuk biasa aja, bisa juga digunakan bersamaan dengan bentuk
lain
ambil contoh digunakan bersamaan dengan bentuk ~te iru (sedang)
naku + te iru => naite iru (sedang menangis)
naite iru hito => orang yang sedang menangis
soko de naite iru hito ha dare desu ka (siapa orang yang sedang menangis disitu?)
---------------------------------------------------------------------------pokoknya inti dari modifikasi untuk kata benda ini menggunakan bentuk dasar, yaitu
bentuk dasar + kata benda
---------------------------------------------------------------------------kalau bentuk negatif gimana?
sama aja penerapannya, kuasai dulu bentuk negatif bentuk dasar yaitu bentuk nai
yomu (membaca) => yomanai (tidak membaca)
yomanai(tidak membaca) + hon (buku) => buku yang tidak dibaca
iru (ada-utk org/binatang) => inai (tidak ada)
inai(tidak ada) + hito (orang) => inai hito (orang yang tidak ada / orang yang tidak hadir)
samui (dingin) => samukunai (tidak dingin)
samukunai tenki => cuaca yang tidak dingin
suki (suka) => suki dewa nai /suki denai (ga suka)
suki dewanai hito / suki denai hito => org yang tidak disukai
------------------bagaimana kalau digunakan bersamaan dengan bentuk lampau??
yup, gunakan bentuk -ta
disarankan kuasai bentuk ta
nomu (present) => nonda(past)
nonda(telah diminum) + mizu (air) => nonda mizu (air yang telah diminum)
watashi ga nonda mizu => air yang telah aku minum (biasanya menggunakan partikel ga)
dareka ga nonda mizu => air yang telah diminum seseorang
Suzuki san ga nonda mizu => air yang telah diminum Suzuki
kau (present) => katta (past)
katta (telah membeli) + kaban (tas) => katta kaban (tas yang telah dibeli)
imouto ga katta kaban => "tas yang telah dibeli adik" atau "tas yang telah adik beli"
======================
INGAT!! bentuk ini harus menggunakan bentuk dasar, tidak bisa digunakan bersamaan
dengan bentuk masu, mashita, desu, deshita, atau masen
atsui desu tenki (X)
genki deshita kodomo (X)
yomimasu hon (X)
kikimasu hito (X)
naite imasu hito (X)
yomimasen shimbun (X)
nomimashita mizu (X)
=====================
kata benda yang telah dimodifikasi oleh kata kerja atau kata sifat biasanya merupakan 1
subjek atau objek tergantung posisi dari kata benda yang dimodifikasi
contoh yang sebagai subjek:
yonda (telah dibaca) + shimbun (koran) => yonda shimbun (koran yang telah dibaca)
watashi ga yonda shimbun => koran yang telah aku baca
watashi ga yonda shimbun ha mou yaburete shimatta
koran yang telah aku baca sudah robek
watashi ga yonda shimbun berperan sebagai subjek
contoh yang sebagai objek:
otouto ha watashi ga yonda shimbun wo yaburimasu
adik merobek koran yang telah aku baca
watashi ga yonda shimbun disini berperan sebagai objek
memang agak susah awal2 nya, tapi dengan sering latihan pasti terbiasa ^_^
-Tadoushi adalah kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan objek (ingat aja
pelajaran bhs Indo wktu SMP dulu)
Karena memerlukan objek maka partikel yang harus digunakan yaitu o (), karena partikel o
adalah partikel penanda objek.
Tadoushi ini biasanya berpola (subjek) wa/ga (objek) o (kata kerja transitif-tadoushi)
- Jidoushi adalah kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak memerlukan objek atau kata
kerja yang tidak berobjek
karena tidak berobjek maka Jidoushi biasanya memakai partikel ga
(subyek) ga (kata kerja intransitif - jidoushi)
contoh:
miru = melihat => kata kerja transitif
mieru = terlihat => kata kerja intransitif
watashi wa eiga o miru
saya menonton film
yama ga mieru
gunung terlihat
perhatikan!! kata kerja intransitif itu kata kerja yang tak berobjek jadi ga bisa digunakan
bersama dengan partikel o
contoh:
watashi wa eiga o mieru (X)
tetapi, kata kerja transitif bisa menduduki posisi dimana saja,bahkan dia bisa berperan seperti
kata kerja intransitif tidak perlu berpatokan kepada partikel o
contoh:
watashi ga miru
saya melihat
watashi ga mieru
saya terlihat
bagaimana membedakan kata kerja transitif dan intransitif dalam bhs Jepang?? aku sarankan
yaitu dihafal dan dibiasakan penggunaannya
sebenarnya ada beberapa karakteristik pembeda antara kata kerja intransitif(jidoushi) dengan
kata kerja transitif (tadoushi)
karakteristik tersebut antara lain: (semua nya berpasangan, ada jodohnya masing2 ^^ )
1. kata kerja jidoushi(intransitif) berunsur ~aru berpasangan dengan kata kerja tadoushi
(transitif) berunsur ~eru pada kata nya
contoh:
agaru (intran) => naik
ageru (tran) => menaikkan
atatamaru (intran) =>menjadi khangat
atatameru (tran) => memanaskan/ menghangatkan
ataru (intran) => tepat/kena
ateru (tran) => mengenai
tsukamaru (intran) => tertangkap
tsukamaeru (tran) => menangkap
tsutawaru (intran) => tersampaikan
tsutaeru (tran) => menyampaikan
owaru (intran) => selesai
oeru (tran) => menyelesaikan
kimaru (intran) => ditentukan/diputuskan
kimeru (tran) => memutuskan/menentukan
shimaru (intran) =>tertutup
shimeru (tran) => menutup
dll
2. kata kerja jidoushi(intransitif) berunsur ~aru berpasangan dengan kata kerja tadoushi
(transitif) berunsur ~u pada kata nya
contoh:
sasaru (intran)=> tertusuk/ tertancap
sasu (tran) => menusuk/menancap
hasamaru (intran) => terjepit
hasamu (tran) => menjepit
dll
3. kata kerja jidoushi(intransitif) berunsur ~reru berpasangan dengan kata kerja
tadoushi (transitif) berunsur ~su pada kata nya
contoh:
kakureru (intran) = tersembunyi / bersembunyi
kakusu (tran) = menyembunyikan
kuzureru (intran) = runtuh
kuzusu (tran) = meruntuhkan
koboreru (intran) = tumpah
kobosu (tran) = menumpahkan
taoreru (intran) = jatuh
taosu (tran) = menjatuhkan
hazureru (intran) = lepas/meleset
hazusu (tran) = melepaskan/ mencopot
yogoreru (intran) = kotor
yogosu (tran) = mengotori
dll
susu/krim?)
T : jwbnya bs hai(iya) atau bs iie (tdk)
P : oshokuji wa gyuuniku ka sakana no dochira ni nasaimasu ka?(anda ingin hidangan sapi
atau ikan?)
T : sakana o onegai shimasu (minta ikan)
P : shokuji wa osumi desu ka?(apakah makannya sdh selesai?)
T : iie, mada desu.(belum)