Anda di halaman 1dari 17

ANTI DEPRESSAN

PUTU PADMIDEWI WK,


S.FARM.,APT

PENGGOLONGAN
1.
2.
3.
4.

5.

Obat antidepresi Trisiklik (ex. Amitriptiline,


Imipramine, Clomipramine, Tianeptine)
Obat antidepresi Tetrasiklik (ex. Maprotiline,
Mianserin, Amoxapine)
Obat antidepresi MAOI-Reversible (ex. Moclobemide)
Obat antidepresi SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor) ex.Setraline, Paroxetine, Fluvoxamine,
Fluxetine, Citalopram
Obat antidepresi Atypical ex. Trazodone,
Mirtazapine, Venlafaxine

DIAGNOSTIK SINDROM DEPRESI


Selama > 2 mgg dan hampir setiap hari
mengalami :
1. Rasa hati yang murung
2. Hilang minat dan rasa senang
3. Kurang tenaga hingga mudah lelah dan
kendur kegiatan

Keadaan diatas disertai gejala-gejala :


1. Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian
2. Pengurangan rasa harga diri dan percaya diri
3. Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna lagi
4. Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa
depan
5. Gagasan/ tindakan mencederai diri/bunuh diri
6. Gangguan tidur
7. Pengurangan nafsu makan

MEKANISME KERJA
Menghambat re-uptake aminergic
neurotransmitter
Menghambat penghancuran oleh
enzim monoamine oxidase
Sehingga terjadi peningkatan jumlah
aminergic neurotransmitter pada
celah sinaps neuron tersebut yang
dapat meningkatkan akitivitas
reseptor serotonin

EFEK SAMPING
Sedasi
Efek antikoninergik
Efek anti adrenergik alfa
Efek Neurotoksis

INTERAKSI OBAT

Trisiklik + haloperidol/phenothiazine =
mengurangi kec.ekskresi dari trisiklik
SSRI/TCA + MAOI = Serotonin Malignant
Syndrome dgn gejala GIT distress,agitation
(mudah marah), gelisah, gerakan kedutan
otot
Obat antidepresi + CNS Depressant(morpin,
benzodiazepine,alkohol)= potensial efek
sedasi dan penekanan thdp pusat nafas
resiko timbulnya respiratory failure

PEMILIHAN OBAT
Semua obat antidepresi memiliki efek
primer = dosis ekivalen, perbedaan pd efek
sekunder (ES)
Utk penggunaan pd sindrom depresi ringan
dan sedang sebaiknya mengikuti urutan :
Step 1 = Gol SSRI
Step 2 = Gol Trisiklik
Step 3 = Gol Tetrasiklik
Gol Atypical
Gol MAOI Reversible

PENGATURAN DOSIS
Perlu pertimbangan :
Onset efek primer : sekitar 2-4 mgg
Onset efek sekunder : sekitar 12-24 jam
Waktu paruh : 12-48 jam (pemberian 12x/hari)

Ada 5 proses dlm Pengaturan Dosis :


Initiating dosage (test dose) : utk
mencapai dosis anjuran selama 1 mgg
Mis : amitriptyline 25 mg/h = hr 1 & 2
50 mg/h = hr 3 & 4
100 mg/h = hr 5 & 6
1.

2. Titrating dosage (optimal dose) : mulai


dosis anjuran ad mencapai dosis
efektifdosis optimal
Mis : amitriptyline 150 mg/h = hr 7 s/d 14
(mgg II)
Mgg III : 200 mg/h mgg IV : 300 mg/h

3. Stabilizing dosage (stabilization dose) :


dosis optimal yang dipertahankan selama
2-3 bulan
Mis : amitriptyline 300 mg/h dosis
optimal selama 2-3 bulan diturunkan
sampai dosis pemeliharaan

4. Maintaining dosage (maintenance dose) :


selama 3-6 bulan
Biasanya dosis pemeliharaan = dosis
optimal
Mis : amitriptyline 150 mg/h selama 3-6
bulan

5. Tapering dosage (tapering dose) : selama


1 bulan
Kebalikan dari proses Initiating dosage
Mis : amitriptyline 150 mg/h 100 mg/h (1
mgg) 75 mg/h (1 mgg) 50 mg/h (1
mgg) 25 mgg/h (1 mgg)

PERHATIAN KHUSUS
Kegagalan terapi disebabkan :
1. Kepatuhan pasien menggunakan obat,yg
dpt hilang oleh karena adanya ES, perlu
diberikan edukasi dan informasi
2. Pengaturan dosis obat belum adekuat
3. Tdk ckp lama mempertahankan pd dosis
optimal
4. Dlm menilai efek obat terpengaruh oleh
persepsi pasien yg tendensi negatif shg
penilaian menjadi bias

KONTRAINDIKASI
Peny jantung koroner, khususnya
pd usia lanjut
Glaukoma, retensi urin, hipertrofi
prostat, gangguan fungsi epilepsi

MATUR SUKSMA &


SEMANGKA

Anda mungkin juga menyukai