PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN:
TELENURSING
Disusun Oleh :
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI KEPERAWATAN:
TELENURSING
Yuni Puji Widiastuti
Mahasiswa Pasca Sarjana Kekhususan Keperawatan Maternitas FIK UI
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini adalah perawat memahami tentang telenursing dan
factor-faktor yang mempengaruhi dalam implementasi telenursing, manfaat dan hambatan
dalam implementasi telenursing. Kajian literature dari ringkasan beberapa jurnal terkait
telenursing. Implimentasi telenursing dalam pemberian pelayanan keperawatan merupakan
pengembangan yang inovatif, berfokus pada pasien dan kolaborasi dengan perawat. Salah
satu manfaat telenursing adalah adanya peningkatan kebutuhan akan pembelajaran
berkelanjutan untuk klien maupun perawat. Penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi: Audio-vidio dalam telenursing meningkatkan kepuasan dan rasa aman
perawat dan klien. Hasil artikel ini diharapkan meningkatkan pemahaman perawat tentang
telenursing sehingga perawat mampu memahami prospek dan pentinggya penggunaan
telenursing. Selain itu perawat mampu menggunakan variasi telenursing dengan efektif dan
efisien dalam pelayanan praktek keperawatan dunia, khususnya Indonesia.
Kata kunci: Telenursing, factor-faktor yang mempengaruhi, teknologi informasi, teknologi
telekomunikasi
Latarbelakang
Era Global atau era informasi sarat akan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di segala bidang. Pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi telah
membuat dampak yang signifikan dalam setiap bagian kehidupan kita sehari-hari dan telah
mendukung aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang kesehatan, khususnya
keperawatan.
Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan dalam bentuk telehealth,
telemedicine dan telenursing. Telenursing berhubungan dengan penggunaan teknologi
telekomunikasi dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien dan telah
dikembangkan adanya standart praktek telenursing. Aktivitas dalam telenursing ini meliputi
pemberikan advice keperawatan, pendidikan kesehatan atau untuk mensupport aktivitas
keperawatan jarak jauh antara penyedia pelayanan dan pasien.
Telenursing telah dikembangkan dan diaplikasikan di beberapa Negara seperti Amerika,
Kanada, Korea, Swedia, Inggris dan Wales sejak tahun 2000an. Penggunaan telenursing telah
dikembangkan dan digunakan dalam pelayanan triase dan perawatan di rumah. Beberapa
Variasi telenursing menggunakan teknologi telekomunikasi yang canggih juga sedang
dikembangkan di Korea.
Telenursing merupakan system pemberian pelayanan keperawatan yang efektif, dimana
telenursing ini membuat klien lebih mudah untuk mendapatkan informasi pelayanan
keparawatan, meningkatkan kemampuan klien untuk merawat dirinya sendiri, dan domain
praktek keperawatan lainnya. Selain itu telenursing membantu pasien dan keluarga untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam perawatan terutama self-management untuk penyakit kronis dan
mengurangi lama perawatan (Length of Stay). System ini memungkinkan perawat
memberikan informasi dan dukungan yang akurat secara online.
Penggunaan komputer dan teknologi informasi menyediakan dan mensupport pasien dan
perawat dengan informasi keperawatan yang lebih efektif.. Selain itu telenursing ini
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemberian pelayanan keperawatan di rumah
(home care. (1,6)
Jadi Telenursing merupakan usaha untuk menemukan cara baru dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. Dengan telenursing perawat mampu
memberikan pelayan pada pasien didaerah pinggiran serta mampu bekerja secara efisien dan
efektif untuk membangun dunia yang sehat.(7)
Telenursing
Telenursing merupakan praktek keperawatan di dunia maya dan digunakan dalam rangka
pemberian pelayanan keperawatan antara pasien dan register ners.(1) Telenursing juga
diartikan sebagai penggunaan teknologi telemedicine dalam memberikan pelayanan
keperawatan dan praktek keperawatan.(5,8)
Manfaat Telenursing
Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga berdampak pada berkurangnya
biaya perawatan(efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan), mengurangi jumlah
kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan
dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan
keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home
care).(1,4,6,13,14) Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan
klien. (1,12)
Aspek Teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan pengembangan
system pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung
pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk
menjaga privacy asien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan
penelitian untuk penegembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi
informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang
mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi
dalam strategi pelaksanaan telenursing.(9)
manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue
kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara
teknologi, elektronik health record (EHR) dan standar data mendukung perkembangan
telenursing. Tanpa HERs telehealth tidak bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan
data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya. (8)
Implementasi Telenursing
Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan bahwa implementasi telenursing dalam
Perawatan Rumah pada klien dengan luka di tangan merupakan inovasi pengembangan
inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara perawat dan klien. Klien merasa puas dengan
penggunaan videophone untuk melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka,
dan dengan melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih
nyaman dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan melakukan
pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat merasakan bahwa waktu
bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini menandaskan bahwa telenersing dengan
menggunakan teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara
perawat dan pasien dan memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan
perawatan rumah. (1,6)
Hartford Kathleen dalam penelitiannya tentang Telenursing and patients Recovery from
Bypass menemukan bahwa aplikasi teknologi telekomunikasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan membuat pasien mampu untuk belajar bagaimana merawat dirinya sendiri, dan
ini juga membantu perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan
secara efektif. Selain itu juga memperpendek lama perawatan.(4)
Bohnenkamp & Blackett meyatakan bahwa dengan telenursing pasien menunjukkan
kepuasan yang lebih tinggi dan perawat telah meningkatkan pemahaman tentang masalah
yang dialami klien,dan klien merasa lebih nyaman dengan apa yang perawat beritahukan
tentang ostomy. Klien percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih mudah diakses;
mereka
lebih
suka
telenursing
daripada
menunggu
kunjungan
tatap
muka
meskipun klien masih percaya bahwa kunjungan tatap muka yang terbaik.(14)
Kesimpulan
Perkembangan teknologi dalam pembarian pelayanan berdampak pada perkembangan
telehealth dan telenursing. Telenursing merupakan upaya pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan teknologi informasi dalam keperawatan untuk memenuhi peratan
pasien, yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi
informasi untuk menyediakan advice keperawatan atau untuk mensupport aktifitas
keperawatan jarak jauh. Ada empat factor yang mempengaruhi pelaksanaan telenursing yaitu
aspek sistematika, ekonomi, social dan teknikal, Selain itu factor perilaku dan lisensi sebagai
factor yang mempengaruhi penerapan telenursing.
Implementasi telenursing meningkatkan rasa aman perawat dan klien, efisiensi dan efektifitas
waktu, biaya dan kinerja, menurunkan jumlah kunjungan dan lama hari rawat. Implementasi
telenursing berawal dari triase dan perawatan dirumah.
Rekomendasi
Penggunaan teknologi Audio-Vidio dalam telenursing meningkatkan kontak perawat dengan
pasien, serta meningkatkan kepuasan dan rasa aman pada diri pasien dan perawat. Dukungan
dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pengembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi akan berdampak pada implementasi telenursing. Selain itu untuk mendukung
pengembangan telenursing butuh adanya sumber daya manusia perawat yang kompeten dan
menguasai tecnologi informssi dan tecnologi telekomunikasi, kepercayaan diri perawat dan
masyarakat, serta perlu adanya studi empiris baik secara kualitatif maupun kuantitatif tentang
kemampuan penggunaan telenursing, caring relationship dan pengembangan profesi
keperawatan. Diharapkan perawat meningkatkan pemahaman tentang telenursing sehingga
perawat mampu memahami prospek dan pentinggya penggunaan telenursing. Selain itu
perawat mampu menggunakan variasi telenursing dengan efektif dan efisien dalam pelayanan
praktek keperawatan dunia, khususnya Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1; Wootton R., Patil N. g., Scoot R., E., Ho Kendall. 2009. E-BOOK: Telehealth in The
Developing World. Royal Society of Medicine Press Ltd. Nited Kingdom. Available
From: http://www.rsmpress.co.uk
2; Johnsson A-M & Willman A. (2009). Telenursing in Home Care Service of Registered
Nurses. Electtronic Journal Of Health Informatics 4;1; e9. Available from:
http://www.ejhi.net
3; Piette J.D, Lange I, Issel M, et al. 2006. Use of Telephon Carein a Cardiovasculer
Diseases Managemen Programme for Type 2 Diabetes Patients in Santiago, Chile.
Journal Of Cronic Illness. 2;87-96.
4; Clark R. A, Yallop J, Wicket D, et al. 2006. Nursing Sans Frontieres: Three Year Case
Study of Multy-State Registration to Support Nursing Practice Using Information
Technology. Australian Journal of Advance Nursing. 24;1.
5; Hartford Kathleen. 2005. Telenursing and Patients Recovery from Bypass Surgery.
Journal of Advance Nursing. 50; 5; 459-468.
6; Fairchild L.S, Elfrink V, Dieckman A. 2006. Patient Safety, Telenursing and
Telehealth. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov. ch48
7; Johnsson A-M & Willman A. (2008). Implementation of Telenursing Within Home
Health Care. Blekinge Institut of Tecnology. Sweden. Available from:
http://www.bth.se
8; -----. 2010. Telenursing. Uppsala University: Centre for Research Ethics & Bioethics
Research. Available from: http//www.crb@crb.uu.se
9; Peck Amy. 2005. Changing The Face of Standard Nursing Practice Through
Telehealth and Telenursing. Nurs Admin Q. 29;4;339-343.
10; Yun E.K & Park H.A. 2006. Factor Affecting The Implementation of Telenursing in
Korea. College of Nursing, Seoul National University, Seoul, Korea. IOS Press.
11; Hoglund A.T. 2007. Ethical Dilemmas in Telenursing. Journal of Clinical Nursing.
16;
1865-1871.
Available
from:
http://www.crb.uu.se/research/clinicalethics/telenursing.html
12; Johnson Rick. 2000. Safety & Health Benefits of Telecommuting for Nurses.
Available
from:
http://www.gilgordon.com/telecommutesafe/telenursing/nursesafe.html
13; Jackson S. 2008. Technology Study Show Growing Use, Increase Satisfaction with
Telehealth.
Hospital
Home
Health.
25;5;61-72.
Available
from:
www.ahcmedia.com/online.html.
14; Bohnenkamp K.S. Lopez. A.M. Blackett A. Traditional Versus Telenursing Outpatient
Management of Patients With Cancer With New Ostomies. Oncology Nursing Forum.
31;5.
15; Wikipedia.(2007). Telenursing, dalam http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing,