Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Perubahan pendidikan ke Masa depan (pembangunan berkelanjutan /sustainable
development)
Dinamika internal bangsa Indonesia (kehilangan sumber dan sasarana orientasi
nilai, disorientasi nilai, distorsi nasionalisme)
Pancasila membahas secara ilmiah dan memberikan bekal teoritik kepada mahasiswa
dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara akan perlunya Pancasila sebagai dasar
negara serta pandangan hidup bangsa dan ideologi negara dalam menjawab tantangan masa
depan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Dewasa ini ada penolakan terhadap mata kuliah Pendidikan Pancasila (sejak 1998)
dianggap berkaitan dengan ORBA, proses indoktrinasi? Bagi generasi muda menimbulkan
reaksi penolakan (negatif).
Tetapi MK. Substansinya tetap penting, karena konsep negara bangsa semakin
bergeser ke borderless. Karena itu sebagai negara bangsa yang bermartabat manusiawi kita
harus mempertahankannya (bandingkan dengan negara-negara yang mengesampingkan
kemanusiaan). Karena itu justru Pendidikan Pancasila menjadi lebih penting lagi. (Prof Arief
Sidartha)
Kondisi bangsa, negara dan masyarakat yang dilanda krisis dan disintegrasi juga
membuat Pend. Pancasila lebih penting.
Persoalan-Persoalan
yang
dihadapi
oleh
bangsa
Indonesia
diantaranya:
BAB
II
Landasan dan Tujuan Pancasila
2.1 Landasan Pancasila
1. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam Peraturan Pemerintah No.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menetapkan kurikulum
tingkat Satuan Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kulian pendidikan agama,
pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris.
2. Berdasarkan pertimbangan di atas, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI)
memutuskan dengan SK No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
2.1.1Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang sejak kerj. Kutai,
Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah Indonesia. Selama ratusan
tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya,yang digunakan sebagai filosofi
hidup dan bangsa yang dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia. Yang
sekarang kita kenal sebagai Pancasila dan tiada lain sebagai nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan kemerdekaan RI yaitu dalam
ketatanegaraan RI dilakukan upaya menyusun rancangan UU Ketatanegaraan RI dalam
Serta, secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan dilaksanakan oleh bangsa
Indonesia sejak dahulu kala.
Pengakuan terhadap adanya Tuhan
Sikap tolong menolong, menghormati
Persatuan dan kesatuan adanya beberapa kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit).
Gotong Royong, musyawarah mufakat.
Mengakui, menghormati hak dan kewajiban
dari Hinduisme,
Orang yg
mencerahkan
Sidarta
suci
Pitaka;
sucinya AlQuran,
Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan
(kepercayaan kepada Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi sudah lahir), dan
keUUD 45.
Kebenaran Nilai-nilai Pancasila diyakini tinggi. Penafsiran Pancasila berbeda-beda:
Masa Orla:
Pancasila ditafsirkan dengan nasakom (nasionalis agama komunis) yang
yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap MPR no.II/MPR/1978 tentang P4;
Masa Reformasi:
MPR melalui Tap MPR no.XVIII/MPR/1998 tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi nasional sebagai
cita-cita dan tujuan negara.
Serta,
Nilai nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa Indonesia yang telah
berurat, berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang
kehidupan yang dianggap baik
Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai kehidupan kerohanian sebagai budaya dan
peradapan bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa
Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
Pendidikan
Agama,
Pendidikan
Pancasila,
dan
Pendidikan
viii.
Pendekatan ontologis
Pendekatan antropologis
Menurut Ir. Soekarno:
Tujuan Nasional.
Tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan Pendidikan Pancasila.
Manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan YME, Berbudi pekerti luhur, Berkepribadian
mandiri, Maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos Kerja
profesional, bertangungjawab, dan produktif sertaSehat jasmani dan rohani.
Jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, Meningkatkan semangat
kebangsaan dan Kesetiakawanan sosial serta Kesadaran pada sejarah bangsa dan
Sikap menghargai jasa para pahlawan serta Berorientasi ke masa depan.
perubahan-perubahan
dan
BAB
Pancasila
III
Dalam
Konteks
Sejarah
Perjuangan Bangsa
Secara kronologis Pancasila sebagai filsafat negara tumbuh dan berkembang sejalan
dengan sejarah perjuangan Indonesia yang cukup panjang.
Lahirnya falsafah Pancasila tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa ang telah
dimulai sejak zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mataram, yang mengalami masa pasang
surut dan terpecah dengan masuknya bangsa barat
Melalui perjuangan pergerakan nasional Budi Utomo tahun 1908 (melalui cita-cita politik
yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pengajaran) juga pergerakan nasional yang
melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Serta pembentukan BPUPKI dengan panitia
kerja (Panitia 9 sebagai Tim Perumus) yang menghasilkan naskah rancangan Pembukaan
UUD45 (tanggal 22 Juni 1945) yang terdiri dari 4 alinea. Kemudian dikenal sebagai
Piagam Jakarta dalam rancangan inilah untuk pertama kalinya Pancasila dicantumkan
sebagai Dasar Negara Indonesia. Dan selanjutnya ditetapkan dalam UUD45 pada
Pembukaan Alinea 4 (UUD45 disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI).
Perikebangsaan
2.
Perikemanusiaan
3.
Periketuhanan
4.
Perikerakyatan
5.
Kesejahteraan Rakyat
Ketuhanan YME
2.
3.
4.
5.
3.1.3 Usulan dari Ir. Soekarno pada pidato sidang ke-3 BPUPKI (1
Juni 1945):
1.
Kebangsaan Indonesia
2.
Internalisme/ perikemanusiaan
3.
4.
Kesejahteraan sosial
5.
2.
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmah
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan perwakilan
5.
7.
8.
9.
10.
11.
Abad ke 16;
Dewan
kedudukan
Pancasila
dengan
ajaran-ajaran
Nasakom
(yang
Sebagai
Perumus
Naskah
Rancangan
Anggota Panitia 9:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Dr.M. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. Abikusno Tjokrosuyoso
5. Abdul Kohar Muzakhir
6. H. Agus Salim
7. Mr. Ahmad Subondjo
8. K.H.A.W. Hasyim
9. Mr. M.Yamin
untukPertama Kali Pancasila dicantumkan sebagai Dasar Negara Indonesia (dan diterima
pada Sidang Pleno 16 Juli 1945.
3.3.3.2 Panitia Perancang UUD
Anggota :
BAB IV
PANCASILA
NEGARA
SEBAGAI
DASAR
Tahun ke II No. 7
4). KUSUS :
Singkat / supel, flexibel : hanya memuat 37 pasal, 3 pasal aturan tambahan dan 2 ayat
aturan peralihan, cukup memuat aturan pokok.
Luwes / kenyal : tetap menjamin kejelasan dan kepastian hukum,Peraturan lebih
lanjut sebagai penyelenggaraan aturan pokok dengan hukum ditingkat yang lebih
rendah, karena mudah membuat/ merubahnya.
4.1.2 Kedudukan UUD:
Menurut TAP.MPRS No. XX/MPRS/1966
Jo.TAP MPR No. V/MPR/1973
No.IX/MPR/1978
No.III/MPR/2000
UUD 1945 menempati kedudukan tertinggi dengan heirarki sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. TAP.MPR.
3. UU / peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah
5. Keputusan Presiden
6. Peraturan Daerah
7. Peraturan peraturan pelaksanaannya lainnya,(Peraturan/ keputusan Menteri ,dll).
4.1.3 Fungsi UUD :
Sebagai Dasar Negara RI.
Sumber hukum dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia
Sebagai alat kontrol bagi peraturan/perundang-undangan yang berada dibawahnya.
UUD berisi pembatasan kekuasaan dalam Negara, tampak
dalam 3 hal :
a.
b.
c.
d.
e.
4.3
HUBUNGAN
PANCASILA
NEGARA
DENGAN
AGAMA
MENURUT
dengan
penjabarannya
kedalam
undang-
Eksekutif,
4.4
Pancasila sebagai dasar negara merupakan asas kerokanian, sebagai sumber norma
dan tertib hukum yang melamdasi berbagai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dan rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (POLEKSOSBUDHANKAM).
Konsekuensi : Pemerintah dan warga negara dalam Ikatan hidup bernegara harus
tetap dalam jangkauan Pancasila sebagai dasar negara
Ini berarti
4.5
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Konvensi
BAB V
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
5.1
BAB VI
Pancasila sebagai Sistem Etika
6.1
BAB VII
Pancasila sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu
7.1
Nilai