Anda di halaman 1dari 31

BAB I

Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Perubahan pendidikan ke Masa depan (pembangunan berkelanjutan /sustainable
development)
Dinamika internal bangsa Indonesia (kehilangan sumber dan sasarana orientasi
nilai, disorientasi nilai, distorsi nasionalisme)
Pancasila membahas secara ilmiah dan memberikan bekal teoritik kepada mahasiswa
dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara akan perlunya Pancasila sebagai dasar
negara serta pandangan hidup bangsa dan ideologi negara dalam menjawab tantangan masa
depan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Dewasa ini ada penolakan terhadap mata kuliah Pendidikan Pancasila (sejak 1998)
dianggap berkaitan dengan ORBA, proses indoktrinasi? Bagi generasi muda menimbulkan
reaksi penolakan (negatif).
Tetapi MK. Substansinya tetap penting, karena konsep negara bangsa semakin
bergeser ke borderless. Karena itu sebagai negara bangsa yang bermartabat manusiawi kita
harus mempertahankannya (bandingkan dengan negara-negara yang mengesampingkan
kemanusiaan). Karena itu justru Pendidikan Pancasila menjadi lebih penting lagi. (Prof Arief
Sidartha)
Kondisi bangsa, negara dan masyarakat yang dilanda krisis dan disintegrasi juga
membuat Pend. Pancasila lebih penting.

Persoalan-Persoalan

yang

dihadapi

oleh

Dan beberapa hal lainnya seperti:


Perubahan yang terjadi di dunia dewasa ini
Problem transformasi nilai-nilai
PPKn harus berbasis kompentensi

bangsa

Indonesia

diantaranya:

BAB
II
Landasan dan Tujuan Pancasila
2.1 Landasan Pancasila
1. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam Peraturan Pemerintah No.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menetapkan kurikulum
tingkat Satuan Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kulian pendidikan agama,
pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris.
2. Berdasarkan pertimbangan di atas, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI)
memutuskan dengan SK No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

Ada 4 landasan yang mendasari Pancasila:


1. Landasan Historis
2. Landasan Kultural
3. Landasan Yuridis
4. Landasan Filosofis

2.1.1Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang sejak kerj. Kutai,
Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah Indonesia. Selama ratusan
tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya,yang digunakan sebagai filosofi
hidup dan bangsa yang dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia. Yang
sekarang kita kenal sebagai Pancasila dan tiada lain sebagai nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan kemerdekaan RI yaitu dalam
ketatanegaraan RI dilakukan upaya menyusun rancangan UU Ketatanegaraan RI dalam

sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)


digunakan pertama kali istilah Pancasila oleh Ir. Soekarno dan Moch. Yamin.
Istilah Pancasila digunakan untuk

memberikan nama pada 5 (lima) Prinsip dasar

kenegaraan Indonesia oleh Soekarno dan Moh. Yamin.``


Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah kemerdekaan/ Proklamasi RI. PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang dikenal
dengan UUD 1945. Dalam Pembukaan UUD45 tercantum 5 (lima) dasar negara yang kini
dikenal dengan sebutan Pancasila. Meskipun istilah Pancasila sendiri tidak tercantum di
dalam UUD45 tersebut.

Serta, secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan dilaksanakan oleh bangsa
Indonesia sejak dahulu kala.
Pengakuan terhadap adanya Tuhan
Sikap tolong menolong, menghormati
Persatuan dan kesatuan adanya beberapa kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit).
Gotong Royong, musyawarah mufakat.
Mengakui, menghormati hak dan kewajiban

2.1.1.1 SEJARAH PERADABAN MANUSIA MEYAKINI ADANYA TUHAN / KEKUATAN


TERTINGGI / ROH TERTINGGI (YANG MAHA ESA)
-3000 TH SM
Permulaan Agama Hindu---Peradpan lembah Indus.Percya Satu Tuhan Brahma sbg
Roh tertinggi, Memiliki Dewa-Dewa utama1000lebih, sifat utamanya trimurti:
Brahma, Wisnu, Siva dengan kitabnya Veda-Shruti & Smriti
-1800 TH SM
Agama Yudaisme Bapa-bapa Bangsa Israel-Musa (Abraham),-percaya haya kpd Allah
(monothiisme), tidak ada dewa, Kitabnya TeNakh(bagianTaurot/hokum(persis
perjanjian lama kitap Kristen),Para Nabi/Neviim(Yoshua+hakim2+Samuel+Raja2),
Sastra atau
Ketuvim..
-500 TH SM
Agama Budhisme, asal

dari Hinduisme,

Orang yg

mencerahkan

Gautama,Dewa tertinggi Brahma,Filsafatinya Lahir-Hidup-Mati. Kitab


Threvada-/Tripitaka(tiga bakul:VinayaPitaka,Sutta Pitaka,Abhimdhamma

Sidarta
suci
Pitaka;

Kitab suci Mahayana/sabda Budha,lima


aturan moral,Doa&Meditasi(5 Larangan)
600-500SM
Kepercayaan;Konfusianisme,Taoisme,Sintoisme,Zoroaster(Majusi) berkembang pesat
pada 200-600 M. dikelompokan dalam Agama Budhisme. Sedangkan, Kepercayaan
Bahai dalam kelompok Islam. Dll
0 TH M
Agama Kristianitas- Disebarkan oleh Yesus Percaya Kpd Allah Dengan Trinitassatu Allah tiga pribadi(Bapa,Putra,Ruhul Kudus), Kiab

suci Alkitab: Perjanjian

lama(24dibagi membentuk39 Kitab),&Perjanjian baru(27Kitab+Injil,Kisah para


Rosul+21surat/Epistola)
+500 TH MAgama Islam, Percaya kpd Allah (Tuhan Yang Maha Esa), Kitab

sucinya AlQuran,

dilengkapi As-Sunah+Al Hadis,+Rukun Islam,Rukun Iman, Solat 5 waktu dlm satu


hari; diwahyukan kpd Nabi Muhammad,
+1500 TH M
Agama Sikisme, gabungan agama Hindu dan Islam untuk mencari kebenaran percaya
kepada Allah swt diajarkan oleh Guru Nanak/10 guru.

Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan
(kepercayaan kepada Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi sudah lahir), dan

nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya.


Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar negara Indonesia oleh para tokoh bangsa saat akan
melahirkan negara RI Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UUD
1945, biarpun perjalanan ketata-negaraan mengalami perubahan dan pergantian
undang-undang: dari UUD 45, Konstitusi RIS, UUD Sementara, sampai kembali

keUUD 45.
Kebenaran Nilai-nilai Pancasila diyakini tinggi. Penafsiran Pancasila berbeda-beda:
Masa Orla:
Pancasila ditafsirkan dengan nasakom (nasionalis agama komunis) yang

disebut trisila kemudian diperas menjadi ekasila (gotong royong);


Masa Orba:
Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman kepada butir-butir

yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap MPR no.II/MPR/1978 tentang P4;
Masa Reformasi:
MPR melalui Tap MPR no.XVIII/MPR/1998 tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi nasional sebagai
cita-cita dan tujuan negara.

2.1.2 Landasan Kultural


Pancasila sebagai budaya bangsa
Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Pancasila dalam hal ini berkaitan erat dengan budaya kehidupan bangsa Indonesia dan
menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Selain itu sikap mental, tingkah laku ataupun amal
perbuatan setiap bangsa Indonesia harus mencerminkan dari sila-sila Pancasila, karena nilainilai budaya Pancasila ada dan tumbuh sebagai budaya bangsa Indonesia.
Dan,
Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan
nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran konseptual
dari tokoh bangsa Indonesia seperti: Soekarno, Drs. Mohammad. Hatta, Mr.
Muhammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo, dan tokoh lainnya.
Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa Indonesia.
Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka untuk masuknya nilai-nilai baru yang
positif, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Serta,
Nilai nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa Indonesia yang telah
berurat, berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang
kehidupan yang dianggap baik
Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai kehidupan kerohanian sebagai budaya dan
peradapan bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa
Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain

2.1.3 Landasan Yuridis


Sebagai landasan Yuridis Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD45. Pancasila
adalah dasar negara RI, hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan
pedoman dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan dari
semua perundang-undangan di Indonesia harus berdasarkan Pancasila.
SK No. 43/DKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata
Kuliah Pengembangan Keperibadian di Perguruan Tinggi (termasuk PPKN)
Surat Edran Dirjen Dikti No.2393/D/T/2009 tentang Penyelenggaraan Perkuliahan
Pancasila di Perguruan Tinggi
Pembukaan UUD 1945 alinea IV
UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2 (Amandemen)
Kep. Dirjen Depdiknas No.38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-rambu pelaksanaan
mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi
UU No20 tahun 2003 ttg SISDIKNAS. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasakan Pancasila dan UUD 1945.
Dan berdasarkan,
a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 (Mencerdaskan kehidupan bangsa)
b. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2)
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan dan memilih pendidikan dan pengajaran.

(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem mengajaran nasional


yang diatur dengan undang-undang.
Serta didasari oleh,
i.

UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ps 39 ayat 2 yang


menyebutkan tentang isi kurikulum, jalur, dan jenjang pendidikan wajib yang
memuat:
a) Pendidikan Pancasila;
b) Pendidikan Agama; dan
c) Pendidikan Kewarganegaraan

ii.

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan


kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat Pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan dan bahasa.

iii.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 30 tahun 1990, menetapkan


status pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan tinggi sebagai mata kuliah
wajib untuk setiap program studi dan bersifat nasional

iv.

PP no. 60 tahun 1999


Sejak 19831999 silabus pendidikan Pancasila banyak mengalami perubahan sesuai
dengan perubahan yang berlaku dalam masyarakat.

v.

Keputusan Dirjen Dikti No. 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan Kurikukum


Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Pancasila pada PT di
Indonesia.

vi.

Kep Mendiknas no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan


Tinggi, dan Nomor 45/U2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah
menetapkan

Pendidikan

Agama,

Pendidikan

Pancasila,

dan

Pendidikan

Kewarganegaraan menjadi kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang


wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi.
vii.

Pelaksanaannya sesuai dengan SK Dirjen Dikti no. 38/Dikti/Kep/2002 tentang


Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) di Perguruan Tinggi.

viii.

Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu


Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di PT.

2.1.4 Landasan Filosofis

Falsafah berasal dari kata Yunani philosophia.


a. Philos berarti mencintai atau mencari
b. Sophia berarti kebijaksanaan/ kebenaran (wisdom).
c. Secara harfiah falsafah berarti mencintai kebenaran.Istilah filsafat dalam
bahasa arab adalah falsafah. Menurut al-farobi (ahli filsafah Islam) falsafat
ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa
Indonesia sebelum mendirikan negara Republik Indonesia.
Nilai-nilai itu:
o bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan,
o berkemanusiaan yang adil dan beradab,
o selalu berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan.
Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai
pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan
keamanan.
Serta filosofi juga dapa diartikan sebagai berikut:

Pendekatan etika/ filsafat moral

Pendekatan epistemologi/filsafat ilmu

Pendekatan aksiologis/ filsafat nilai

Pendekatan ontologis

Pendekatan antropologis
Menurut Ir. Soekarno:

2.2 Tujuan Pancasila


1.
2.
3.

Tujuan Nasional.
Tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan Pendidikan Pancasila.

2.2.1 Tujuan Nasional


Dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

2.2.3 Tujuan Pendidikan Nasional


UU No. 2/1989 jo UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas manuisa Indonesia yaitu :

Manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan YME, Berbudi pekerti luhur, Berkepribadian
mandiri, Maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos Kerja
profesional, bertangungjawab, dan produktif sertaSehat jasmani dan rohani.

Pendidikan Nasional harus menumbuhkan(sikap,mental/karakter bangsa):

Jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, Meningkatkan semangat
kebangsaan dan Kesetiakawanan sosial serta Kesadaran pada sejarah bangsa dan
Sikap menghargai jasa para pahlawan serta Berorientasi ke masa depan.

2.2.3 Tujuan Pendidikan Nasional


SK Dirjen Dikti No39 th 2002 dengan Pendidikan Pancasila diharapkan dapat :
a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
bertanggungjawab sesuai dengan nuraninya
b. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan
kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya
c. Mengantarkan mahasiswa mampu mengenali

perubahan-perubahan

dan

perkembengan IPTEK dan Seni


d. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk memakai sejarah dan nilainilai budaya untuk menggalang persatuan Indonesia.

BAB
Pancasila

III
Dalam

Konteks

Sejarah

Perjuangan Bangsa
Secara kronologis Pancasila sebagai filsafat negara tumbuh dan berkembang sejalan
dengan sejarah perjuangan Indonesia yang cukup panjang.
Lahirnya falsafah Pancasila tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa ang telah
dimulai sejak zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mataram, yang mengalami masa pasang
surut dan terpecah dengan masuknya bangsa barat
Melalui perjuangan pergerakan nasional Budi Utomo tahun 1908 (melalui cita-cita politik
yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pengajaran) juga pergerakan nasional yang
melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Serta pembentukan BPUPKI dengan panitia
kerja (Panitia 9 sebagai Tim Perumus) yang menghasilkan naskah rancangan Pembukaan
UUD45 (tanggal 22 Juni 1945) yang terdiri dari 4 alinea. Kemudian dikenal sebagai
Piagam Jakarta dalam rancangan inilah untuk pertama kalinya Pancasila dicantumkan
sebagai Dasar Negara Indonesia. Dan selanjutnya ditetapkan dalam UUD45 pada
Pembukaan Alinea 4 (UUD45 disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI).

3.1 Rumusan Dasar Negara Republik Indonesia


3.1.1 Usulan Rumusan dasar ketatanegaraan Indonesia oleh Muh. Yamin (20 Mei
1945):
1.

Perikebangsaan

2.

Perikemanusiaan

3.

Periketuhanan

4.

Perikerakyatan

5.

Kesejahteraan Rakyat

3.1.2 Lima prinsip tersebut diusulkan dalam rancangan UUD


Indonesia pada alinea pembukaan dengan rumusan sebagai
berikut :
1.

Ketuhanan YME

2.

Kebangsaan persatuan Indonesia

3.

Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

5.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3.1.3 Usulan dari Ir. Soekarno pada pidato sidang ke-3 BPUPKI (1
Juni 1945):
1.

Kebangsaan Indonesia

2.

Internalisme/ perikemanusiaan

3.

Mufakat dan demokrasi

4.

Kesejahteraan sosial

5.

Ketuhanan yang berkebudayaan

3.1.4 Rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta (22 Juni 1945):


1.

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya

2.

Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.

Persatuan Indonesia

4.

Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmah

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan perwakilan
5.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3.1.5 Pancasila dalam dokumen sejarah a.l:


6.

Pidato Muh. Yamin tanggal 29 Juni 1945

7.

Pidato Soekarno tanggal 1 Juni 1945

8.

Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945

9.

Dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945

10.

Dalam alinea ke-4 Mukaddimah Konstitusi RIS tanggal 27 Desember 1945

11.

Dalam alinea ke-4 Mukaddimah UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950


Dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959

3.2 Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

3.2.1 Masa Sebelum Penjajahan Belanda

Tahun 400-600 M.:


KerajaanKutai (KALTIM):
Raja Kudungga
Raja Asywawaman
Raja Mulawarman (Prasasti Batu Tulis)
KerajaanTarumanegara (Bogor):
Raja Purnawarman(Prasasti Batu Tulis)
Abad ke 13( Tahun 1227);
Agama Islam masuk melalui Aceh dibawa pedagang Parsi dan Gujarat. Kerajaan pertama
Samudra Pasai, kemudia disusul KerajaanIslam di Pulau Jawa, di Banten, Tuban, Gresik,
Cirebon.

Abad ke 16;

Masuk agama Kristen yang dibawa oleh pedagang Portugis danBelanda.

3.2.2 Masa Kejayaan Bangsa Indonesia


Masa kejayaan bangsa kita tampak pada:
Masa KerajaanSriwijaya
Masa Kerajaan Majapahit:
SumpahPalapa Patih Gajah Mada
(untuk mempersatukan nusantara).
Masa setelah masuknya penjajahan Belanda:
Melalui perdagangan bangsa Belanda membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische
Compania)sebagai bentuk kongsi dagang.
Reaksi yang timbul:
Perlawanan di berbagai daerah seperti:

Di Mataram Sultan Agung

Di Banten Sultan Agung Tirtayasa

3.2.3 Kebangkitan Nasional


Pergerakan Nasional Budi Utomo (20 Mei 1908)
Bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran melalui program mengusahakan
perbaikan pendidikan dan pengajaran.
Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
Mengumandangkan persatuan bangsa, tanah air, dan Bahasa Indonesia.
Tokohnya:
Muh. Yamin, Wangsanagara,
Kuntjoro Purbopranoto.
3.2.4 Masa Penjajahan Jepang
Setelah Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942 berbagai kegiatan politik ataupun
rapat-rapat dilarang, dikeluarkan pula peraturan membubarkan semua perkumpulan.
Propaganda 3A Jepang yaitu Jepang Pelindung Asia, Cahaya Asia, dan Pemimpin
Asia. Berkaitan dengan keinginan Jepang untuk menguasai Indonesia.

3.2.5 Masa Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Tanggal 17 Agustus 1945 Puncak Pergerakan


Hal ini merupakan kelanjutan dari perjuangan yang dilaksanakan berabad-abad
lamanya.
Pergerakan 17 Agustus 1945 seperti telah dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945
kemerdekaan tersebut adalah hak segala bangsa, penjajahan tersebut tidak sesuai
dengan kemanusiaan dan keadilan.
3.2.6 Masa 1945-1950 ( Revolusi Fisik)
Masa bangsa Indonesia merebut memperbaiki kekuasaan terhadap penjajah.
22 Agustus 1945
Terbentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat)
10 Nopember 1945
Perlawanan di Surabaya
25 Maret 1947
Perjanjian Linggarjati (mendirikan negara federasi Negara Indonesia Serikat
Terjadinya pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), Tahun 1950 dibawah
pimpinan Mr.Dr.Soumokil gerakan ini ingin melepaskan diri dari pemerintah RI.
27 Desember 1949-17 Agustus 1950, masa Republik Indonesia Serikat (RIS).
17 Agustus 1950 diubah kembali menjadi Negara Kesatuan, K/ bentuk negara ini
lebih tepat u/ mempersatukan dan mempertahankan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
3.2.7 Tahun 1950-1959 (Masa Survival)
Pada masa ini kita mempertahankan negara kesatuan RI dari pemberontakan yang terjadi
seperti:
PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia).dibawah pimpinan Ssyafrudin
Prawiranegara Tahun 1958.
Pemberontak Aceh (1953), o/ Daud Beureuh (DI/TII) Aceh sbg.bagian Negara
Islam Indonesia.
Pemberontak DI/TII di Sulawesi Selatan Kahar Muzakar (1952)
Permesta (Piagam Perjuangan Semesta) di Sulawesi 1958 untuk melepaskan diri
dari pem.pusat.

3.2.8 Masa Kembali ke UUD 1945


Alasan pemikiran pemerintah u/ kembali ke UUD 1945:
1. UUD 1945 merupakan dokumen historis atas dasar mana revolusi dimulai dan dapat
digunakan sebagai landasan guna menyelesaikan revolusi pd tingkat saat itu/saat
sekarang.
2. UUD 1945 adalah cukup demokrasi sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
3. UUD 1945 lebih menjamin terlaksananya prinsip demokrasi terpimpin dan ekonomi
terpimpin.
UUD 1945 menjamin adanya pemerintahan yg stabil selama setahun oleh karena kekuasaan
DPR dibatasi (tidak dapat menjatuhkan Pemerintah/Presiden) kekuasaan tertinggi ditangan
DPR .
3.2.9 Diktum Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Menetapkan pembubaran konstituante.
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
3. Menetapkan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
4. Akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya pembentukan Majelis
Permusyawaratan Rakyat sementara yang terdiri dari anggota-anggota dewan
perwakilan rakyat ditambah dengan utusan utusan dari daerah-daerah dan golongangolongan.
5. Akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat-singkatnya pembentukan

Dewan

Pertimbangan Agung sementara.


3.2.10 Masa Orde Lama
Terjadi penyimpangan sebagai berikut:
Pengangkatan Presiden seumur hidup.
Menyamakan

kedudukan

Pancasila

dengan

ajaran-ajaran

Nasakom

(yang

mengajarkan bersatunya golongan nasionalis agama ekonomi).


Kedudukan MPRS dan DPR GR sejajar dengan kedudukan menteri: Dengan dmk MPRI
berada dibawah Presiden

3.2.11 Masa Orde Baru


Lahirnya Supersemar (Surat Pemerintah Sebelas Maret) tanggal 11 Maret 1966. o/ Presiden
Soekarno kepada Jendral Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu
untuk menjalin keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan
Revolusi Indonesia.
3.2.12 Masa Reformasi
Kasus-kasus Tragedi Ambon, Poso, Sampit, Kalimantan Barat,Perpecahan di Aceh dan Irian
Barat/Papua.

3.3 Kronologis Penyusunan Pancasila dan UUD 1945


3.3.1 17 Desember 1941
Meletus perang fasitik, sekutu dikalahkan oleh Jepang dengan membom Pearl Harbour
sehingga daerah-daerah jajahan sekutu (AS, Inggris,Belanda) di fasifik dikursi o/ Jepang,
termasuk Indonesia.
3.3.2 8 Maret 1942
Jepang masuk ke Indonesia , setelah itu Jepang tahu apa yang menjadi keinginan bangsa
Indonesia adalah kemerdekaan bangsa dan tanah air.
3.3.3 28 Mei 1945
Untuk memenuhi janjinya, pemerintah Jepang membentuk suatu badan yang dinamakan
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) / dokumen
Ritzu Junbi Choosakai, yang bertugas menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan
kemerdekaan Indonesia demi membentuk panitian kerja.
3.3.3.1
Panitia 9
Pembukaan UUD 1945

Sebagai

Perumus

Naskah

Rancangan

Anggota Panitia 9:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Dr.M. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. Abikusno Tjokrosuyoso
5. Abdul Kohar Muzakhir
6. H. Agus Salim
7. Mr. Ahmad Subondjo
8. K.H.A.W. Hasyim
9. Mr. M.Yamin

Dari perumusan oleh Panitia 9 menghasilkan:


Naskah Rancangan Pembukaan UUD (Tgl 23 Juni 1945 yang terdiri dari 4 alinea,
dikemudian dikenal dengan Piagam Jakarta dalam Rancangan Pembukaan UUD inilah

untukPertama Kali Pancasila dicantumkan sebagai Dasar Negara Indonesia (dan diterima
pada Sidang Pleno 16 Juli 1945.
3.3.3.2 Panitia Perancang UUD
Anggota :

Tugas yang diemban:


Merancang UUD dengan membentuk Tim Kecil mengenai Muatan UUD seperti. Kedaulatan,
Badan Pemusyawaratan Rakyat, Presiden, Menteri-Menteri, Dewan Pertimbangan Agung,
Dewan Perwakilan Rakyat (Membahas Tentang Isi Batang Tubuh UUD
3.3.3.3 Panitia Ekonomi dan Keuangan
Diketua Oleh Drs. Moch Hatta
3.3.3.4 . Panitia Pembela Tanah Air
Diketua Oleh. Abikusno Tjokrosuyoso
3.3.4 17 Agustus 1945 :
Proklamasi Kemerdekaan RI
3.3.5 18 Agustus 1945 :Pengesahan UUD 1945, dengan keputusan
sbb:
a. Menetapkan dalam mensahkan Pembukaan UUD 1945, yang bahan-bahannya hampir
seluruhnya diambil dari Rancangan Pembukaan UUD, yang disusun oleh Panitia
Perumus pada Tgl 22 Juni 1945 (Piagam Jakarta)
b. Menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang bahan-bahannya hampir seluruhnya
diambil dari Rancangan UUD yang disusun oleh Panitia Perancang UUD pada Tgl 16
Juli 1945
c. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan Wakil Ketua PPKI Drs. Moch Hatta Masingmasing menjadi Presiden dan Wakil Presiden RepublikIndonesia

d. Pekerjaan Presiden untuk sementara dibantu oleh sebuah Komite Nasional

3.3.6 19 Agustus 1945 Sidang PPKI memutuskan:


a. Pembentukan 12 Depertemen Negara
b. Pembagian Wilayah Indonesia atau.8 Propinsi tiap Propinsi dibagi dalam KresidenanKresidenan
3.3.7 Serta beberapa lainnya:
1. Tgl. 7 September 1944 janji kemerdekaan oleh penguasa Jepang.
2. Tgl. 29 April 1945 diangkat Ketua BPUPKI yg dibentuk1maret 1945
3. Tgl. 28 Mei 1945 sidang pertama, anggota BPUPKI dilantik.
4. Tgl. 29 Mei 1 Juni 1945 sidang II tahap I BPUPKI:
5. Rancangan Dasar Negara. pidato Mr Muh. Yamin
6. Pandangan Prof.Soepomo ttg bentuk-bentuk negara
7. Pidato Ir.Soekarno tgl 1juni 1945 dengan nama Pancasila.
8. Tgl. 10-16 Juli 1945 sidang tahap II BPUPK hasil panitia IX: Rancangan Hukum
Dasar -dukumen tsb oleh Muh Yamin disebut Piagam Jakarta(hasil panitia kecil
VIII dengan anggota 38)
9. Tgl. 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk
(anggota 14 orang).
1. Tgl. 17 Agustus 1945 Proklamasi
Kemerdekaan RI,oleh Soekarno
Tgl. 18 Agustus 1945 PPKI+6 orang,
12. Tgl 19 Agustus 1945
13. Tgl 20 Agustus 1945
14. Tgl 21 Agustus 1945

BAB IV
PANCASILA
NEGARA

SEBAGAI

DASAR

4.1 Pengertian sifat dan kedudukan UU 45


Kedudukan Pancasila sering disebut sebagai :
Dasar filsafata/falsafah negara,Ideologi negara,Dasar Negara
UUD 1945 adalah keseluruhan naskah terdiri dari :
1. Pembukaan 4 alinea
2. Batang Tubuh :
16 Bab, 37pasal, 4 Pasal aturan peralian dan 2ayat aturan tamb.
Disyahkan sidang PPKI Tgl. 18 Agustus 1945
Dimuat dan disiarkan dalam Berita Republik Indonesia
tanggal 15 Pebruari 1946

Tahun ke II No. 7

Diamandemen oleh MPR dalam SI 1999,2000,2001,2002


Pada
perubahan(amandemen)ditambahPasal6A,7ABC,18AB,20A,
22ABCDE,
23ABCDEFG, 24ABC, 28A s/d J, 36ABC, ditambah BAB VIIA,B,VIIIA,IXA,XA,dan BAB
IV dihapus. Sedangkan :
4 Pasal, Aturan Perlihan dirubah 3 Pasal.
2 Ayat Aturan Tambahan ---- dirubah 2 Pasal
4.1.1 Sifat UUD 1945
1). UMUM : aspek yg diatur oleh / dengan ketentuan didalam UUD harus mencakup semua
aspek kehidupan ketatanegaraan.
2). LUHUR : melihat isi / materi UUD memuat cita-cita serta pandangan hidup bangsa yang
menjadi tujuan serta landasan negara.
3). ISTIMEWA :
Formil : pembentukan dan atau pembebannya dilakukan MPR
Materiil isi UUD bersifat komplek, menjangkau seluruh kehidupan bangsa

4). KUSUS :
Singkat / supel, flexibel : hanya memuat 37 pasal, 3 pasal aturan tambahan dan 2 ayat
aturan peralihan, cukup memuat aturan pokok.
Luwes / kenyal : tetap menjamin kejelasan dan kepastian hukum,Peraturan lebih
lanjut sebagai penyelenggaraan aturan pokok dengan hukum ditingkat yang lebih
rendah, karena mudah membuat/ merubahnya.
4.1.2 Kedudukan UUD:
Menurut TAP.MPRS No. XX/MPRS/1966
Jo.TAP MPR No. V/MPR/1973
No.IX/MPR/1978
No.III/MPR/2000
UUD 1945 menempati kedudukan tertinggi dengan heirarki sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. TAP.MPR.
3. UU / peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah
5. Keputusan Presiden
6. Peraturan Daerah
7. Peraturan peraturan pelaksanaannya lainnya,(Peraturan/ keputusan Menteri ,dll).
4.1.3 Fungsi UUD :
Sebagai Dasar Negara RI.
Sumber hukum dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia
Sebagai alat kontrol bagi peraturan/perundang-undangan yang berada dibawahnya.
UUD berisi pembatasan kekuasaan dalam Negara, tampak

dalam 3 hal :

1. Menjamin hak asasi manusia atau hak warga negara.


2. Memuat ketatanegaraan suatu negara yang bersifat mendasar.
Mengatur tugas serta wewenang `dalam negara

4.2 Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara :

a.
b.
c.
d.
e.

Sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum)


Meliputi suasana kebatinan UUD45.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara
Mengandung norma yang harus diikuti oleh semua warga negara dan pemerintah.
Merupakan sumber semangat bagi UUD45

4.3

HUBUNGAN
PANCASILA

NEGARA

DENGAN

AGAMA

MENURUT

Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa


Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang berTuhan dan melaksanakan ibadah sesuai
agama/kepercayannya.
Manusia menurut kodratnya sebagai makluk Tuhan (tidak Atheis/Sekuler).
Tidak ada pertentangan bagi antar golongan intern/antar agama
Tidak memaksakan untuk memeluk kepada Agama tertentu.
Memberi toleransi dalam kehidupan beragama.
Pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara harus sesuai nilai-nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Negara pada hakekatnya berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
Aktualisasi Pancasila 2 cara yaitu :
Secara obyektif
yaitu aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
kenegaraan antara lain bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
hukum,

dengan

penjabarannya

kedalam

undang-

undang,menyangkut kelembagaan yaituLembaga

Eksekutif,

Legislatif , Yudikatif serta kelembagaan lainnya, termasuk


Secara Subyektif

kelompok supra dan infra struktur politik.


adalah aktualisasi Pancasila pada setiap individu terutama
dalam aspek moral yang kaitannya dengan negara dan
masyarakat, dalam hal ini warga biasa,pelajar,mahasiswa,
aparat, penguasa, pengusaha,intelektual dan lain-lainya.

4.4

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI

Pancasila sebagai dasar negara merupakan asas kerokanian, sebagai sumber norma
dan tertib hukum yang melamdasi berbagai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dan rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (POLEKSOSBUDHANKAM).
Konsekuensi : Pemerintah dan warga negara dalam Ikatan hidup bernegara harus
tetap dalam jangkauan Pancasila sebagai dasar negara

Ini berarti

: Pokok-pokok pikiran muatan Pancasila merupakan alat ukur untuk


menilai sejauh mana pemerintah dan warga negara sudah menjalankan
tugas dan kewajiban sesuai tuntutan Pancasila

Negara Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan atas Hukum

4.5
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

SISTEMATIKA HUKUM & PERUNDANG-UNDANGAN RI


UUD 1945
KETETAPAN (TAP) MPR
UNDANG -UNDANG
PERPU
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri.
Peraturan Daerah.

Hukum Dasar : Meliputi UUD tertulis maupun tidak tertulis.


UUD

: Hukum dasar yang tertulis

Konvensi

: Hukum dasar yang tidak tertulis

UUD bagi suatu negara :

Memberikan perlindungan HAM


Pedoman bagi penyelenggaraan Negara
Pedoman bagi warga negara, lembaga negara dan lembaga masyarakat

4.6 PROSES PERUMUSAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945


1. Dirancang dan diterima oleh : Badan Penyelidik usaha-usaha persiaspan kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) tanggal 16 Juli 1945.

Panitia kecil IX Pemeriksaan usul-usul dr pihak 2


Panitian kecil IX perancang JAKARTA CHARTER
Panitia Perancang UUD Negara

Panitia Kecil(7orang) sempurnakan naskah, sedangkan bahasanya oleh panitia ahli


bahasa Indonesia: 3 orang (Perancang UUD)
Disyahkan & ditetapkan Oleh :
Panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
pukul 1.45.

pada tanggal 18 Agustus 1945

BAB V
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
5.1

BAB VI
Pancasila sebagai Sistem Etika
6.1

BAB VII
Pancasila sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu
7.1

Nilai

Anda mungkin juga menyukai