Diet
Diet
2.
3.
Prinsip Diet
Terapi gizi bagi pasien-pasien gagal jantung kongestif (dekompensasi jantung) harus berfokus
pada keseimbangan status cairan :
Monitor status kalium jika pasien mendapatkan energi diuretik; jika perlu, kalium dapat
diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti air kacang hijau atau
suplemen kalium.
Batasi asupan garam hingga 2-3g garam perhari (konsumsi garam yang berlebihan dapat
menyebabkan retensi cairan sehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada
dekompensasi jantung).
Penyesuaian pembatasan cairan dilakukan menurut :
1.
2.
3.
Intensitas/progresivitas penyakit
Preskripsi Diet
Gunakan sayuran yang segar dan bukan sayuran dalam kaleng.
Jika terpaksa memakai sayuran kaelng atau sayuran yang diasinkan, rendam dulu sayuran
tersebut selama 2 menit di dalam air yang mengalir sebelum dimasak.
Sekali seminggu cobalah makan makanan alternatif yang rendah natrium seperti kecap
Tropicana slim, sup tanpa garam, cracker diet yang tidak mengandung garam, dll.
Gunakan botol air minum dengan ukuran menurut kebutuhan cairan yang sudah ditentukan
selama sehari. Anda harus menuang air dalam botol tersebut dengan jumlah yang sama dengan
jumlah air minum atau makanan cair yang diminum/dimakan. Botol air yang kosong
menunjukkan bahwa pasien sudah mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang telah ditentukan
hari itu. Mulailah setiap hari dengan botol yang berisi air yang baru.
Makanlah buah-buahan yangbanyak mengandung kalium 1-2 kali/hari.
Gunakan garam diet yang terbuat dari kalium klorida sebagai pengganti garam dapur (jika
fungsi ginjalnya normal).
Untuk gagal jantung yang akan diperlukan diet rendah sisa/serat pada saat-saat akut agar
pasien tidak buang air besar yang membuatnya mengejan.
Makanan yang Boleh Diberikan dan Tidak Boleh Diberikan
Golonga
n Bahan Makanan yang Boleh Diberikan
Makanan
Sumber
hidrat
arang
Sumber
protein
hewani
Sumber
protein
nabati
Sayuran
seperti suplemen khusus atau minuman penambah tenaga yang bisa membuat seseorang menjadi
maha bintang dalam olahraga. Minuman penambah tenaga yang mengandung kafein harus
dihindari jika kita menderita sakit jantung dan gangguan lambung.
Prinsip Nutrisi
Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, roti, sereal, mie, dll.
Makan dalam jumlah cukup untuk mempertahankan berat badan; hindari perubahan berat
badan yang drastis.
Makan karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, roti, sereal, mie, dll. 3-4 jam sebelum
berolahraga.
Minuman isotonis seperti oralit dan sport drink lainnya dapat pula diminum pada saat
olahraga.
Roti atau kue-kue dengan jumlah mentega atau keju yang terbatas
Roti sandwich atau hamburger dengan dua potong daging yang tidak berlemak.
Makanan padat dimakan 2-3 jam sebelum berolahraga, minuman dapat diminum satu jam
atau kurang sebelum berolahraga dan minuman yang isotonis, seperti oralit, gatorade, dan
minuman olahraga lainnya dapat diminum pada saat berolahraga.
Minum dan makan menurut kebutuhan (diet yang baik dan seimbang berdasarkan
pedoman empat sehat lima sempurna).
Kebutuhan Energi
Perlu pula diingat bahwa semakin cepat suatu olahraga dilakukan dan semakin besar berat badan
seseorang, maka semakin tinggi pula kebutuhan kalori bagi kegiatan atau olahraga yang sama.
Kebutuhan Cairan
Cairan merupakan nutrien yang paling perlu diperhatikan oleh seorang olahragawan karena akan
mengganti cairan tubuh yang hilang lewat pengeluaran keringat. Minuman yang baik sebagai
sumber cairan adalah larutan yang mengandung elektrolit dan dekstrosa dengan jumlah seimbang
seperti larutan oralit serta minuman olahraga (sport drinks) seperti gatorade. Minuman
semacam ini besifat isotonis sehingga menghindari terjadinya gejala kembung yang mungkin
dialami seorang atlet jika meminum air putih dalam jumlah banyak sekaligus.
Kekurangan cairan pada waktu olahraga dapat menimbulkan dehidrasi, heat stroke, kerusakan
organ dan bahkan kematian. Sebaiknya seorang atlet minum 1 sampai 2 gelas (200-500 ml) 5
hingga 15 menit sebelum berolahraga atau bertanding, dan kemudian sekitar 100 ml lagi setiap
15-20 menit jika melakukan olahraga yang berat.
Kebutuhan Vitamin/Mineral
Orang yang sehat sebenarnya tidak memerlukan suplementasi vitamin dan/atau mineral jika
makanannya bergizi baik dan seimbang. Namun, seorang atlet yang sangat aktif mungkin
memerlukan kebutuhan kalori yang tinggi sehingga dibutuhkan suplemen vitamin dan mineral
yang mungkin diperlukan :
Kebutuhan kalsium pada seorang atlet bukan hanya bagi pertumbuhan tubuhnya saja
tetapi juga untuk mempertahankan integritas tulangnya selama melakukan latihan yang
berat (khususnya, high-impact exercises). Untuk itu, seorang atlet dapat mengkonsumsi
makanan yang kaya akan kalsium seperti susu atau tablet suplemen kalsium untuk
mendapatkan 1000 mg kalsium per hari (preparat kombinasi vitamin C dan kalsium yang
tersedia di pasaran anatara lain Calcium D Redoxon/CDR).
Seorang atlet tidak boleh menderita anemia yang bisa mengganggu kinerja jasmaninya.
Pertumbuhan otot yang cepat pada atlet dengan olahraga beban akan memerlukan zat
besia yang tinggi sehingga diperlukan suplemen zat besi, asam folat dan vitamin C di
samping tentu saja asam amino esensial.
Kehilangan natrium lewat keringat bisa saja terjadi pada seorang atlet kendati
kemungkinan kehilangan tersebut akan berkurang jika ketahanan fisik seseorang
meningkat. Namun, kehilangan natrium ini dapat digantikan dengan kandungan natrium
dalam diet yang normal.
L. Hipertensi
Jenis Diet : Diet Rendah Garam (DRG)
Tujuan Diet
Membantu menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan
darah pada hipertensi.
Prinsip Diet
Prinsip diet yang berhubungan dengan pencegahan hipertensi mencakup:
Rasio pinggang-panggul (pi-pa)< 1,0 untuk laki-laki, < 0,8 untuk wanita.
Asupan kalsium per hari menurut RDA : 800 mg/hari untuk laki-laki dan 1000 mg/hari
untuk wanita (lihat catatan 1 di bawah).
Catatan:
1.
Riset klinik mendukung peranan asupan kalsium yang memadai untuk meningkatkan
pengendalian tekanan darah. Keefektifan pemberian suplemen kalsium masih menjadi masalah
yang kontroversial dan tampaknya hanya sejumlah kecil pasien yang responsif terhadap
pemberiaan kalsium. Upaya mempertahankan asupan kalsium pada takaran yang sama dengan
RDA 9800 mg/hari) merupakan tindakan bijaksana.
2. Asupan kalium yang memadai sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah yang
rendah. Masalah ini menjadi penting khususnya jika pasien mendapatkan terapi diuretik yang
meningkatkan ekskresi kalium. Pasien harus dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan
kandungan kalium yang memadai sehingga kadar serum kalium yang normal dapat
dipertahankan.
3.
Pembatasan natrium akan memberikan efek yang menguntungkan dalam meningkatkan
efektivitas terapi antihipertensi. Namun, efek tersebut mungkin hanya sedikit, kecuali pada 2050% pasien yang sensitif garam (secara genetik, penyakit hipertensi pasien-pasien ini disebabkan
oleh garam). Sebagian pasien akan memperlihatkan sensitivitas terhadap garam, sementara
sebagian lainnya tidak. Para klinikus sepakat bahwa asupan garam yang moderat (2-4 gram/hari)
dapat dianjurkan.
Makanan yang Boleh Diberikan dan Tidak Boleh Diberikan
Golonga
n Bahan Makanan yang Boleh Diberikan
Makanan
Sumber
hidrat
arang
Sumber
protein
hewani
Sumber
Sayuran
Buahbuahan
protein
nabati
Lemak
1. Diet Seimbang
Diet seimbang yang dipilih dari Canadas Food Guide merupakan titik awal yang baik
untuk mengelola gagal jantung kongestif. Berat badan berlebihan menyebabkan kerja
jantung lebih berat. Penurunan berat badan secara bertahap, tetapi tetap ideal dapat
dicapai dengan menggunakan jumlah porsi minimal yang direkomendasikan dari
masing-masing empat kelompok makanan, diantaranya makanan dengan rendah
garam, rendah lemak, rendah kolesterol dan rendah gula. Selain itu kebiasaan merokok
perlu dihentikan.
Walaupun tidak makan terlalu banyak, tetapi harus dipastikan pasien makan cukup
untuk memiliki gizi yang baik. Beberapa orang dengan gagal jantung kongestif
mengalami kesulitan menjaga berat badan yang sehat, karena kebutuhan energi yang
lebih tinggi, kurang nafsu makan, mual dan gejala lain yang terkait. Bagi orang yang
sulit untuk makan yang cukup, suplemen makanan khusus mungkin disarankan.
Dengan gagal jantung adalah penting untuk mengurangi atau menghindari penggunaan
kafein untuk mencegah peningkatan denyut jantung atau irama jantung yang abnormal.
Tujuan diet seimbang pada manajemen gagal jantung kongestif :
Jangan tambahkan garam pada waktu memasak atau tersaji di meja makan
Baca label makanan , untuk memilih produk dengan tinggi sodium atau rendah
sodium
2. Garam (Sodium)
Salah satu langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah untuk mengurangi jumlah
garam (Sodium) dalam diet . Makanan yang tampaknya tidak "asin" dapat memiliki
garam (natrium) tersembunyi. Hal ini menyebabkan cairan ekstraselular pindah ke
intravaskular sehingga jantung bekerja lebih keras. The Heart and Stroke Foundation
merekomendasikan bahwa gizi masyarakat Kanada tidak lebih dari 2.300 mg natrium
(sekitar 1 sdt / 5 mL garam) total per hari dari makanan olahan dan garam ditambahkan
selama makan.
Bagi mereka yang mengalami gagal jantung, konsumsi garam harus dibatasi yaitu, tidak
lebih dari 2.000 mg per hari. Bagi mereka yang telah didiagnosa dengan tekanan darah
tinggi (hipertensi), atau mereka yang sensitif, asupan natrium harus dibatasi sampai
1.500 mg (2 / 3 sdt) sehari. 1Penderita gagal jantung juga hendaknya menghindari:
Acar sayuran
snack asin
Soya saus
3. Serat
Penderita gagal jantung cenderung mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik.
Karena adanya kongesti cairan ke sentral. Oleh sebab itu beberapa metode
pengobatan menggunakan diuretic untuk mengurangi jumlah cairan yang ada Faktorfaktor ini dapat mengakibatkan sembelit yang menyebabkan ketegangan pada jantung.
Sembelit ini dapat diatasi dengan meningkatkan serat dalam diet. Serat ditemukan pada
sereal gandum, roti, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.
4. Cairan
Asupan cairan harus dibatasi, tidak lebih dari 8 gelas per hari. Ini mencakup semua
jenis cairan yang diminum, pada saat makan dan antara waktu makan. Jika natrium
darah berada pada tingkat yang rendah, pasien mungkin harus secara drastis
mengurangi asupan cairan agar tubuh dapat mengimbangi kadar natrium darah.
Pedoman pilihan makanan untuk sodium 2000 mg
Jenis makanan
Roti, beras, pasta
sereal
Sayuran
Buah
Susu dan produk susu
Daging, ikan,telur
dan
Dianjurkan
Muffin inggris, kraker yang tidak
asin, nasi dan pasta yang dimasak
tanpa garam
Semua sayuran segar, saus tomat
(tanpa garam), sayuran rendah
garam dan jus sayuran
Semua buah segar
Susu skim, yogurt rendah lemak,
dibatasi 2 cangkir (500 ml) per
hari.keju rendah garam, dibatasi 84
gr keju per minggu
Daging,ikan,telur segar, daging
merah, tuna, salmon yang di
Dihindari
Roti manis, biscuit, kraker asin,
sereal instan
Sayuran kaleng, jus tomat dan
sayuran dalam kemasan
Buah kering (umumnya tinggi
kandungan sodium)
Susu cokelat, susu krim, susu
kental manis, es krim,
Daging, ikan yang diasap,
dikalengkan dan diasinkan,hot
Lemak
Makanan tinggi potassium
dog,sarden.
batasi penggunaan selai kacang
5. Nafsu makan
Nausea dan muntah sering ditemui sebagai efek samping dari pengobatan gagal
jantung. Hal ini juga sebagai pertanda terjadi peningkatan keparahan dari gagal
jantung. Makan yang terlalu banyak dapat meningkatkan beban kerja jantung. Ileh
sebab itu, dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil dan lebih sering, dengan periode
istirihat diantaranya.
Sedangkan berdasarkan klasifikasi gagal ginjal menutul NYHA, maka pembatasan
asupan natrium yang dilakukan adalah:
Kelas II
A. Singkirkan botol garam di meja makan (Na= 1,6 sampai 2,8 gr)
Kelas III
B. Jangan member garam sewaktu masak dan singkirkan botol garam di meja
makan (Na=1,2 sampai 1,8 g)
Kelas IV
Cara A+B dan diet rendah natrium (Na= 0,2 sampai 1 g)
Kelas II :
- Hentikan olahraga dan kerja berat
- Hentikan kerja purna waktu atau aktivitas yang setara ; mulai terapkan adanya
fase istirahat siang
Kelas III:
Aktivitas fisik terbatas di rumah
Kelas IV:
Aktivitas fisik terbatas di tempat tidur dan kursi