Anda di halaman 1dari 12

J.

Gagal Jantung Kongestif


Jenis Diet : Diet Jantung (DJ)
Tujuan Diet
1.

Memberikan makanan yang secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.

2.

Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.

3.

Mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air.

Prinsip Diet
Terapi gizi bagi pasien-pasien gagal jantung kongestif (dekompensasi jantung) harus berfokus
pada keseimbangan status cairan :
Monitor status kalium jika pasien mendapatkan energi diuretik; jika perlu, kalium dapat
diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti air kacang hijau atau
suplemen kalium.
Batasi asupan garam hingga 2-3g garam perhari (konsumsi garam yang berlebihan dapat
menyebabkan retensi cairan sehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada
dekompensasi jantung).
Penyesuaian pembatasan cairan dilakukan menurut :
1.

Respon pasien terhadap pengobatan

2.

Kepatuhan terhadap pembatasan natrium

3.

Intensitas/progresivitas penyakit

Batasi asupan cairan hingga 20-25 ml/kgBB/hari


Pasien dianjurkan untuk membaca label pada kemasan makanan sehingga mengetahui adanya
natrium yang tersembunyi dalam bentuk bahan-bahan aditif/pengawet makanan. Obat-obatan
juga dapat mengandung natrium dalam jumlah yang berarti (barbiturat, antibiotik, alkalizer
lambung, dll)
Pasien gagal jantung kongestif yang lanjut dapat menderita cachexia berat dan penurunan massa
lemak maupun otot. Etiologi cachexia jantung ini mencakup anoreksia, hipermetabolisme yang
berhubungan dengan kardiomegali, dan kehilangan nutrien yang berhubungan dengan
hipoksia/malabsorpsi. Terapi cachexia jantung memerlukan dukungan gizi yang agresif yang
umumnya mencakup enteral feeding untuk membantu asupan oral.

Preskripsi Diet
Gunakan sayuran yang segar dan bukan sayuran dalam kaleng.
Jika terpaksa memakai sayuran kaelng atau sayuran yang diasinkan, rendam dulu sayuran
tersebut selama 2 menit di dalam air yang mengalir sebelum dimasak.
Sekali seminggu cobalah makan makanan alternatif yang rendah natrium seperti kecap
Tropicana slim, sup tanpa garam, cracker diet yang tidak mengandung garam, dll.
Gunakan botol air minum dengan ukuran menurut kebutuhan cairan yang sudah ditentukan
selama sehari. Anda harus menuang air dalam botol tersebut dengan jumlah yang sama dengan
jumlah air minum atau makanan cair yang diminum/dimakan. Botol air yang kosong
menunjukkan bahwa pasien sudah mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang telah ditentukan
hari itu. Mulailah setiap hari dengan botol yang berisi air yang baru.
Makanlah buah-buahan yangbanyak mengandung kalium 1-2 kali/hari.
Gunakan garam diet yang terbuat dari kalium klorida sebagai pengganti garam dapur (jika
fungsi ginjalnya normal).
Untuk gagal jantung yang akan diperlukan diet rendah sisa/serat pada saat-saat akut agar
pasien tidak buang air besar yang membuatnya mengejan.
Makanan yang Boleh Diberikan dan Tidak Boleh Diberikan
Golonga
n Bahan Makanan yang Boleh Diberikan
Makanan
Sumber
hidrat
arang
Sumber

Beras, bulgur, singkong, talas, kentang,


makaroni, mi, bihun, roti, tepung-tepungan,
biskuit, gula.
Daging sapi kurus, ikan, ayam, bebek, telur
dan susu dalam jumlah terbatas.

protein
hewani
Sumber
protein
nabati

Kacang kacangan dan hasilnya seperti :


tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan
kering maksimum 25 gram sehari.

Makanan yang Tidak Boleh


Diberikan
Dodol dan kue lain yang terlalu
manis dan gurih, keripik singkong,
keripik kentang, coklat, permen.
Semua daging berlemak seperti
babi, domba, kornet, ham, susis;
kuning telur, udang, jeroan, jantung,
otak, ginjal, susu penuh, keju, es
krim.

Sayuran

Semua sayuran yang tidak menimbulkan


Sayuran yang menimbulkan gas
gas seperti : bayam, buncis, kacang panjang, seperti : kol, sawi, lobak.
bit, labu siam, wortel, tomat, dsb.
BuahSemua buah; nangka, durian dan advokat
buahan hanya dibolehkan dalam jumlah terbatas.
Lemak
Minyak, margarin dan mentega sedapat
Goreng-gorengan dan santan kental.
mungkin tidak digunakan untuk
menggoreng; kelapa, santan encer dalam
jumlah terbatas. Jika kolesterol dan lipida
darah tinggi maka yang digunakan adalah
semua minyak tumbuhan kecuali minyak
kelapa seperti : minyak wijen, minyak
jagung, biji bunga matahari, kacang tanah.
Bumbu- Garam, gula, vetsin, bawang dalam jumlah Lombok, merica, cuka dan bumbu
bumbu
terbatas; jahe, kunyit, kunci, laos, salam,
lain yang merangsang.
sereh, terasi dll.
Minuman Teh encer, sirup, coklat; susu dalam
Minuman yang mengandung
jumlah terbatas.
alkohol dan soda, kopi, teh kental.
K. Gizi Olahraga
Gizi olahraga bukan hanya penting bagi olahragawan saja, tetapi juga bagi para penyandang
penyakit degeneratif dan metabolik yang dianjurkan dokter untuk melakukan olahraga kesehatan
di samping bagi orang-orang yang memang ingin berolahraga untuk menjaga kebugaran serta
ketahanan tubuhnya (physical fitness and endurance). Karena itu, pngetahuan tentang gizi
olahraga perlu diketahui oleh seorang ahli gizi di Rumah Sakit, khususnya dalam program
promotif dan preventif yang dilaksanakan misalnya pada perkumpulan diabetes dan dislipidemia.
Di sini akan dijelaskan beberapa pedoman bagaimana olahraga kesehatan dapat dilaksanakan
tanpa mengganggu kesehatan dan status gizi seseorang.
Olahraga yang baik bagi seorang lansia atau penyandang penyakit degeneratif/metabolik adalah
olahraga aerobik yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh (physical endurance) dan daya
pernafasan. Berbeda dengan olahraga beban (seperti gulat, angkat besi, lari sprint, dll) yang lebih
menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi, jenis olahraga bagi lansia seperti renang
perlahan-lahan, senam pernafasan, jogging, dan bersepeda perlahan-lahan akan membakar lemak
untuk menghasilkan tenaga. Kenyataan ini menjelaskan mengapa olahragawan beban atau
prestasi seperti sumo atau gulat umumnya memiliki tubuh yang besar sementara atlet dalam
cabang olahraga yang gerakannya perlahan-lahan tetapi terus menerus seperti lari marathon atau
senam mempunyai tubuh yang kecil atau ramping namun dengan ketahanan fisik yang besar.
Karena olahraga aerobik lebih memakai lemak sebagai sumber energinya, olahraga ini sangat
baik bagi para penyandang obesitas atau diabetes dan dislipidemia yang cenderung mengalami
penumpukan lemak dalam jaringan tubuh atau darahnya.
Nutrisi yang baik bersama latihan yang teratur, kemampuan alamia, keterampilan, dan motivasi
merupakan faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi penampilan. Tidak ada makanan ajaib

seperti suplemen khusus atau minuman penambah tenaga yang bisa membuat seseorang menjadi
maha bintang dalam olahraga. Minuman penambah tenaga yang mengandung kafein harus
dihindari jika kita menderita sakit jantung dan gangguan lambung.
Prinsip Nutrisi

Makanlah secara teratur dan jangan melupakan jam makan anda.

Tinggalkan makanan/minuman yang diiklankan secara berlebihan sebagai suplemen


penguat; olahragawan juga harus menghindari jenis-jenis makanan yang tidak bergizi
(junk food) dan kepercayaan yang keliru akan khasiat/kejelekan suatu makanan (food
faddism).

Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, roti, sereal, mie, dll.

Makan dalam jumlah cukup untuk mempertahankan berat badan; hindari perubahan berat
badan yang drastis.

Makan Sebelum Berolahraga.

Hindari makanan berlebihan sebelum berolahraga.

Makan karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, roti, sereal, mie, dll. 3-4 jam sebelum
berolahraga.

Minum air sebelum dan selama berolaharaga.

Makan pada Olahraga Sepanjang Hari


Semua olahraga yang memakan waktu lama seperti berenang, lari, tennis, dan senam
memerlukan banyak tenaga dan pasokan nutrien yang terus menerus. Pedoman berikut ini
membuat daftar kapan dan apa yang harus dimakan dalam saat-saat sebelum dan selama
olahraga.
Satu jam atau kurang sebelum olahraga :

Sari buah dan sayuran seperti jeruk, jambu, tomat, dll

Buah segar seperti apel, semangka, peach, anggur atau jeruk

Minuman isotonis seperti oralit dan sport drink lainnya dapat pula diminum pada saat
olahraga.

Dua atau tiga jam sebelum berolahraga :

Sari buah dan buah segar dan/atau

Roti atau kue-kue dengan jumlah mentega atau keju yang terbatas

semangkuk sereal dengan susu rendah lemak.

Empat jam atau lebih sebelum berolahraga :

Roti sandwich atau hamburger dengan dua potong daging yang tidak berlemak.

Buah segar (rujak) dan sayuran segar (salad, gado-gado)

Makanan padat dimakan 2-3 jam sebelum berolahraga, minuman dapat diminum satu jam
atau kurang sebelum berolahraga dan minuman yang isotonis, seperti oralit, gatorade, dan
minuman olahraga lainnya dapat diminum pada saat berolahraga.

Mengendalikan Berat Badan

Minum dan makan menurut kebutuhan (diet yang baik dan seimbang berdasarkan
pedoman empat sehat lima sempurna).

Diet ketat tanpa menurunkan simpanan energi.

Pengurangan konsumsi cairan untuk menurunkan berat badan dapat menimbulkan


dehidrasi yang berat dan penampilan yang buruk.

Kebutuhan Energi
Perlu pula diingat bahwa semakin cepat suatu olahraga dilakukan dan semakin besar berat badan
seseorang, maka semakin tinggi pula kebutuhan kalori bagi kegiatan atau olahraga yang sama.
Kebutuhan Cairan
Cairan merupakan nutrien yang paling perlu diperhatikan oleh seorang olahragawan karena akan
mengganti cairan tubuh yang hilang lewat pengeluaran keringat. Minuman yang baik sebagai
sumber cairan adalah larutan yang mengandung elektrolit dan dekstrosa dengan jumlah seimbang
seperti larutan oralit serta minuman olahraga (sport drinks) seperti gatorade. Minuman
semacam ini besifat isotonis sehingga menghindari terjadinya gejala kembung yang mungkin
dialami seorang atlet jika meminum air putih dalam jumlah banyak sekaligus.
Kekurangan cairan pada waktu olahraga dapat menimbulkan dehidrasi, heat stroke, kerusakan
organ dan bahkan kematian. Sebaiknya seorang atlet minum 1 sampai 2 gelas (200-500 ml) 5
hingga 15 menit sebelum berolahraga atau bertanding, dan kemudian sekitar 100 ml lagi setiap
15-20 menit jika melakukan olahraga yang berat.

Kebutuhan Vitamin/Mineral
Orang yang sehat sebenarnya tidak memerlukan suplementasi vitamin dan/atau mineral jika
makanannya bergizi baik dan seimbang. Namun, seorang atlet yang sangat aktif mungkin
memerlukan kebutuhan kalori yang tinggi sehingga dibutuhkan suplemen vitamin dan mineral
yang mungkin diperlukan :

Vitamin C dengan dosis optimal dapat meningkatkan ketahanan fisik.

Kebutuhan kalsium pada seorang atlet bukan hanya bagi pertumbuhan tubuhnya saja
tetapi juga untuk mempertahankan integritas tulangnya selama melakukan latihan yang
berat (khususnya, high-impact exercises). Untuk itu, seorang atlet dapat mengkonsumsi
makanan yang kaya akan kalsium seperti susu atau tablet suplemen kalsium untuk
mendapatkan 1000 mg kalsium per hari (preparat kombinasi vitamin C dan kalsium yang
tersedia di pasaran anatara lain Calcium D Redoxon/CDR).

Seorang atlet tidak boleh menderita anemia yang bisa mengganggu kinerja jasmaninya.
Pertumbuhan otot yang cepat pada atlet dengan olahraga beban akan memerlukan zat
besia yang tinggi sehingga diperlukan suplemen zat besi, asam folat dan vitamin C di
samping tentu saja asam amino esensial.

Kehilangan natrium lewat keringat bisa saja terjadi pada seorang atlet kendati
kemungkinan kehilangan tersebut akan berkurang jika ketahanan fisik seseorang
meningkat. Namun, kehilangan natrium ini dapat digantikan dengan kandungan natrium
dalam diet yang normal.

L. Hipertensi
Jenis Diet : Diet Rendah Garam (DRG)
Tujuan Diet
Membantu menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan
darah pada hipertensi.
Prinsip Diet
Prinsip diet yang berhubungan dengan pencegahan hipertensi mencakup:

Upaya mempertahankan berat badan yang ideal/normal menurut tinggi badan.

Rasio pinggang-panggul (pi-pa)< 1,0 untuk laki-laki, < 0,8 untuk wanita.

Asupan kalsium per hari menurut RDA : 800 mg/hari untuk laki-laki dan 1000 mg/hari
untuk wanita (lihat catatan 1 di bawah).

Asupan kalium yang memadai.

Pengurangan konsumsi natrium.

Olaharaga aerobik secara teratur.

Catatan:
1.
Riset klinik mendukung peranan asupan kalsium yang memadai untuk meningkatkan
pengendalian tekanan darah. Keefektifan pemberian suplemen kalsium masih menjadi masalah
yang kontroversial dan tampaknya hanya sejumlah kecil pasien yang responsif terhadap
pemberiaan kalsium. Upaya mempertahankan asupan kalsium pada takaran yang sama dengan
RDA 9800 mg/hari) merupakan tindakan bijaksana.
2. Asupan kalium yang memadai sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah yang
rendah. Masalah ini menjadi penting khususnya jika pasien mendapatkan terapi diuretik yang
meningkatkan ekskresi kalium. Pasien harus dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan
kandungan kalium yang memadai sehingga kadar serum kalium yang normal dapat
dipertahankan.
3.
Pembatasan natrium akan memberikan efek yang menguntungkan dalam meningkatkan
efektivitas terapi antihipertensi. Namun, efek tersebut mungkin hanya sedikit, kecuali pada 2050% pasien yang sensitif garam (secara genetik, penyakit hipertensi pasien-pasien ini disebabkan
oleh garam). Sebagian pasien akan memperlihatkan sensitivitas terhadap garam, sementara
sebagian lainnya tidak. Para klinikus sepakat bahwa asupan garam yang moderat (2-4 gram/hari)
dapat dianjurkan.
Makanan yang Boleh Diberikan dan Tidak Boleh Diberikan
Golonga
n Bahan Makanan yang Boleh Diberikan
Makanan

Makanan yang Tidak Boleh


Diberikan

Sumber
hidrat
arang

Roti, biskuit, dan kue-kue yang


dimasak dengan garan dapur dan
atau soda kue.

Sumber
protein
hewani
Sumber

Beras, bulgur, kentang, singkong, terigu,


tapioka, hunkwee, gula, makanan yang
diolah bahan makanan tersebut diatas tanpa
garam dapur dan soda seperti : makaroni,
mi, bihun, roti, biskuit, kue kering, dsb.
Daging dan ikan maksimum 100 gr sehari;
telur maksimum 1 btr sehari; susu
maksimum 200 gr sehari.

Otak, ginjal, lidah, sardin, keju,


daging, ikan dan telur yang diawet
dengan garam dapur seperti :
daging asap, bacon, abon, ikan asin,
ikan kaleng, kornet, ebi, tekur
asin,dsb.
Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang Keju kacang tanah dan kacang-

diolah dan dimasak tanpa garam.

kacangan dan hasilnya yang


dimasak dengan garam dapur dan
lain ikatan natrium.

Sayuran

Semua sayuran segar.

Buahbuahan

Semua buah-buahan segar.

Sayuran yang diawet dengan garam


dapur dan lain ikatan natrium,
seperti sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan, acar dsb.
Buah-buahan yang diawetkan
dengan garam dapur dan lain ikatan
natrium.
Margarin dan mentega biasa.

protein
nabati

Lemak

Minyak, margarin tanpa garam, mentega


tanpa garam.
Bumbu- Semua bumbu-bumbu yang segar dan
Garam dapur, baking powder, soda
bumbu
kering yang tidak mengandung garam dapur kue, vetsin, dan bumbu-bumbu
dan ikatan lain natrium.
yang mengandung garam dapur
seperti kecap, terasi, maggi, tomato
ketchup, petis, tauco.
Minuman Teh, kopi, minuman botol ringan.
Coklat.

1. Diet Seimbang
Diet seimbang yang dipilih dari Canadas Food Guide merupakan titik awal yang baik
untuk mengelola gagal jantung kongestif. Berat badan berlebihan menyebabkan kerja
jantung lebih berat. Penurunan berat badan secara bertahap, tetapi tetap ideal dapat
dicapai dengan menggunakan jumlah porsi minimal yang direkomendasikan dari
masing-masing empat kelompok makanan, diantaranya makanan dengan rendah
garam, rendah lemak, rendah kolesterol dan rendah gula. Selain itu kebiasaan merokok
perlu dihentikan.
Walaupun tidak makan terlalu banyak, tetapi harus dipastikan pasien makan cukup
untuk memiliki gizi yang baik. Beberapa orang dengan gagal jantung kongestif
mengalami kesulitan menjaga berat badan yang sehat, karena kebutuhan energi yang
lebih tinggi, kurang nafsu makan, mual dan gejala lain yang terkait. Bagi orang yang
sulit untuk makan yang cukup, suplemen makanan khusus mungkin disarankan.

Dengan gagal jantung adalah penting untuk mengurangi atau menghindari penggunaan
kafein untuk mencegah peningkatan denyut jantung atau irama jantung yang abnormal.
Tujuan diet seimbang pada manajemen gagal jantung kongestif :

Untuk menurunkan beban kerja jantung

Untuk mengurangi edema perifer (ekstremitas)

Untuk memperbaiki pernafasan terutama pada penderita yang sudah mengalami


sesak nafas

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah :

Jangan tambahkan garam pada waktu memasak atau tersaji di meja makan

Hindari makanan dengan penmgawet dan makanan olaha

Baca label makanan , untuk memilih produk dengan tinggi sodium atau rendah
sodium

Kurangi intake garam sampai 2000-3000 mg per hari

Level pembatasan sodium tergantung tingkat keparahan penderita gagal jantung

Gunakan bahan rempah-rempah sebagai pemberi rasa pada makanan

Pembatasan intake cairan dibutuhkan pada gagal jantung yang parah

Pola diet ini dilaksanakan pada diet harian sepanjang waktu

2. Garam (Sodium)
Salah satu langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah untuk mengurangi jumlah
garam (Sodium) dalam diet . Makanan yang tampaknya tidak "asin" dapat memiliki
garam (natrium) tersembunyi. Hal ini menyebabkan cairan ekstraselular pindah ke
intravaskular sehingga jantung bekerja lebih keras. The Heart and Stroke Foundation
merekomendasikan bahwa gizi masyarakat Kanada tidak lebih dari 2.300 mg natrium
(sekitar 1 sdt / 5 mL garam) total per hari dari makanan olahan dan garam ditambahkan
selama makan.
Bagi mereka yang mengalami gagal jantung, konsumsi garam harus dibatasi yaitu, tidak
lebih dari 2.000 mg per hari. Bagi mereka yang telah didiagnosa dengan tekanan darah
tinggi (hipertensi), atau mereka yang sensitif, asupan natrium harus dibatasi sampai
1.500 mg (2 / 3 sdt) sehari. 1Penderita gagal jantung juga hendaknya menghindari:

natrium tinggi pada makanan olahan, minuman atau bumbu

Makanan cepat saji

daging asap, daging asin

makanan kaleng (tidak termasuk buah-buahan)

Acar sayuran

snack asin

Soya saus

Bila memungkinkan, ganti garam biasa dengan garam rendah sodium.

3. Serat
Penderita gagal jantung cenderung mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik.
Karena adanya kongesti cairan ke sentral. Oleh sebab itu beberapa metode
pengobatan menggunakan diuretic untuk mengurangi jumlah cairan yang ada Faktorfaktor ini dapat mengakibatkan sembelit yang menyebabkan ketegangan pada jantung.
Sembelit ini dapat diatasi dengan meningkatkan serat dalam diet. Serat ditemukan pada
sereal gandum, roti, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.
4. Cairan
Asupan cairan harus dibatasi, tidak lebih dari 8 gelas per hari. Ini mencakup semua
jenis cairan yang diminum, pada saat makan dan antara waktu makan. Jika natrium
darah berada pada tingkat yang rendah, pasien mungkin harus secara drastis
mengurangi asupan cairan agar tubuh dapat mengimbangi kadar natrium darah.
Pedoman pilihan makanan untuk sodium 2000 mg
Jenis makanan
Roti, beras, pasta
sereal
Sayuran
Buah
Susu dan produk susu

Daging, ikan,telur

dan

Dianjurkan
Muffin inggris, kraker yang tidak
asin, nasi dan pasta yang dimasak
tanpa garam
Semua sayuran segar, saus tomat
(tanpa garam), sayuran rendah
garam dan jus sayuran
Semua buah segar
Susu skim, yogurt rendah lemak,
dibatasi 2 cangkir (500 ml) per
hari.keju rendah garam, dibatasi 84
gr keju per minggu
Daging,ikan,telur segar, daging
merah, tuna, salmon yang di

Dihindari
Roti manis, biscuit, kraker asin,
sereal instan
Sayuran kaleng, jus tomat dan
sayuran dalam kemasan
Buah kering (umumnya tinggi
kandungan sodium)
Susu cokelat, susu krim, susu
kental manis, es krim,
Daging, ikan yang diasap,
dikalengkan dan diasinkan,hot

Lemak
Makanan tinggi potassium

rendam pada air untuk melarutkan


garam.
Telur 2 per minggu
Margarine nonhidtogenated,bebas
garam, mayonnaise rendah kalori
Jeruk, pisang, jus buah, apricot,
bayam, tomat segar,

dog,sarden.
batasi penggunaan selai kacang

5. Nafsu makan
Nausea dan muntah sering ditemui sebagai efek samping dari pengobatan gagal
jantung. Hal ini juga sebagai pertanda terjadi peningkatan keparahan dari gagal
jantung. Makan yang terlalu banyak dapat meningkatkan beban kerja jantung. Ileh
sebab itu, dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil dan lebih sering, dengan periode
istirihat diantaranya.
Sedangkan berdasarkan klasifikasi gagal ginjal menutul NYHA, maka pembatasan
asupan natrium yang dilakukan adalah:

Kelas II
A. Singkirkan botol garam di meja makan (Na= 1,6 sampai 2,8 gr)

Kelas III
B. Jangan member garam sewaktu masak dan singkirkan botol garam di meja
makan (Na=1,2 sampai 1,8 g)

Kelas IV
Cara A+B dan diet rendah natrium (Na= 0,2 sampai 1 g)

6. Pembatasan Aktivitas Fisik


Pembatasan aktivitas fisik yang ketat merupakan tindakan awal yang sederhana namun
sangat tepat dalam penanganan gagal jantung. Tetapi harus diperhatikan jangan
sampai memaksakan larangan yang tidak perlu untuk menghindari kelemahan otot-otot
rangka. Kini telah diketahui bahwa kelemahan otot rangka dapat mengakibatkan
intoleransi terhadap aktifitas fisik. Tirah baring dan aktivitas yang terbatas juga dapat
menyebabkan flebotrombosis. Pemberian antikoagulansia mungkin diperlukan pada
pembatasan aktivitas yang ketat untuk mengendalikan gejala
Menurut kelas fungsinal NYHA, pembatasan aktivitas fisik yang dilakukan adalah:

Kelas I : Tidak ada

Kelas II :
- Hentikan olahraga dan kerja berat
- Hentikan kerja purna waktu atau aktivitas yang setara ; mulai terapkan adanya
fase istirahat siang

Kelas III:
Aktivitas fisik terbatas di rumah

Kelas IV:
Aktivitas fisik terbatas di tempat tidur dan kursi

Anda mungkin juga menyukai