ABSTRAK
Tanaman cabai banyak diusahakan petani karena memiliki banyak kegunaan di antaranya
sebagai bahan bumbu dapur atau digunakan sebagai pelengkap sayuran. Oleh karena itu
produksi cabai harus mampu memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Tetapi produksi cabai
masih sangat fluktuatif, salah satu faktor adalah pertumbuhan tanaman cabai yang tidak
optimal. Alternatif untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman adalah aplikasi PGPR (Plant
Growth Promoting Rhizobacteria). Tujuan penelitian adalah mengamati peran PGPR untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini dirancang menggunakan
Rancangan Acak kelompok dengan tiga perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 7
kali. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Rhizobakteri yang digunakan mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman secara vegetatif yaitu tinggi tanaman 40,91 cm; jumlah
daun 20,22 helai; dan jumlah cabang 3,88 tangkai dibandingkan dengan kontrol yaitu tinggi
tanaman 38,19 cm, jumlah daun 17,22 dan jumlah cabang 2,77 tangkai dan meningkatkan
pertumbuhan generatif tanaman yaitu jumlah bunga 12,86 bunga; jumlah buah 9,29 buah; dan
berat buah 336,53 g dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu jumlah bunga 8,34 bunga,
jumlah buah 8,43 buah dan berat buah 220,96 g
ABSTRACT
Chilli is one of considerable horticultural commodities cultivated by farmers because it has
many uses, such as raw herbs or vegetables. The chilli production must be able to cover
human needs. However chilli production is still fluctuative, due to the growth of chilli plant
is still not optimal. One of the alternatives ways to increase plant growth is by the application
of PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). The aim of the research was to observe the
role of PGPR to enhance chilli plant growth. This study used a randomized block design with
three treatments and 7 replicates. The results showed that the application of PGPR increased
the vegetative stages : the plant growth 40.91 cm, the leaf number 20.22; and the branch
number 3.88 compared to control treatments: the plant height 38.19 cm, the leaf number 17.
22, and the branch number 2.77. Plant generative stages were increased: the flower number
12.86, the fruit number 9.29, and the weight fruit 336.53 g compared to the control treatments : the flower number 8.34 interest rate, the fruit number and the weight fruit 220.96 g
PENDAHULUAN
Cabai adalah tanaman anggota
genus Capsicum. Buahnya dapat diman-
99
100
Muhammad Taufik
101
I
25.24ab
26.43a
23.65b
2 = 2.005
3 = 2.099
PENGAMATAN MINGGU
II
III
25.55b
33.98ab
30.99a
36.28a
29.62ab
31.72b
2.175
2.264
2.277
2.579
IV
38.19b
40.91a
34.02c
2.210
2.313
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf kepercayaan 95%
102
Muhammad Taufik
Rhizobakteri adalah bakteri pengkoloni akar yang memberi efek menguntungkan terhadap tanaman yaitu
menginduksi ketahanan dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil
penelitian Manuksela (2004) beberapa
jenis agens hayati dari kelompok rhizobakteri yang memiliki kemampuan memacu pertumbuhan tanaman, seperti
Bacillus spp.,
Kontrol
PGPR
Deltametrin
DMRT 5 %
2=
3=
8.43ab
9.29a
7.21b
1.583
1.657
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf kepercayaan 95%
103
Kontrol
PGPR
Deltametrin
220.96b
336.53a
193.25c
DMRT 5 %
2 = 88.66
3 = 92.80
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf kepercayaan 95%
104
Muhammad Taufik
105
KESIMPULAN
Rhizobakteri yang digunakan mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman
secara vegetatif yaitu tinggi tanaman
40,91 cm; jumlah daun 20,22 helai; dan
jumlah cabang 3,88 tangkai dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu
tinggi tanaman 38,19 cm, jumlah daun
17,22 dan jumlah cabang 2,77 tangkai
dan meningkatkan pertumbuhan generatif tanaman yaitu jumlah bunga 12,86
106
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010a. Gamal. http://id.
wikipedia.org/wiki/kategori:Gam
al. Wikipedia, Akses 12 April 2010
Badan Pusat Statistik. 2008. Sulawesi
Tenggara dalam Angka. Perwakilan Badan Pusat Statistik Provinsi
Sulawesi Tenggara. Kendari
Biswas, J.C., J.K. Ladha, F.B. Dazzo, Y.G.
Yanni, and B.G. Rolfe. 2000. Rhizobial inoculation influences seedling
vigor and yield of rice. Agron J. 92:
880-886.
Cahyono, B. 2003. Cabai Rawit Teknik
Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Kanisius. Yogyakarta.
Burelle, N.K., C.S.Vavrina, E.N. Rosskopf
and R.A.Shelby. 2002. Field evaluation of plant growth-promoting
Rhizobacteria amended Transplant
mixes and soil solarizati on for
tomato and pepper production In
Florida. Plant and Soil 238: 257
266.
Estrada, J. D., M. S. Rossi, J. A. Andres,
M. Rovera, N.S. Correa, and S.B.
Rosas.
2004.
Greenhouse
evaluation
of
Pseudomonas
aurantiaca formulated as inoculation for the biocontrol of plant
pathogen fungi. http ://www.
ag.auburn.edu/argentina/pdf
manuscripts/Estrada.
Geels,
F.P. and B. Schippers. 1983.
Reduction of yield depression in
high frequency potato cropping
soil after seed tuber treatments
with
antagonistic
fluorescent
Pseudomonas spp. J. Phytopathol.
108: 207-214.
Muhammad Taufik
107