Anda di halaman 1dari 160

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ii

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

iii

PEDOMAN
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
Cetakan Pertama, September 2001
Cetakan Kesebelas, Oktober 2008
Cetakan Keduabelas, Mei 2011
Cetakan Ketigabelas, Agustus 2012
Cetakan Keempatbelas, April 2014
Cetakan Kelimabelas, Agustus 2014
Penyusun
Jabrohim
Moch. Saiful Bachri
Perwajahan Buku
Jendro
Desain Cover
J4ck

Pencetak
PUSTAKA PELAJAR
Celeban Timur UH III/548
Yogyakarta 55167
Telp. 0274 381542,
Faks. 0274 383083
E-mail: pustakapelajar@yahoo.com
Penerbit
PUSAT KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

iv

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum w. w.
Syukur alhamdulillah, akhirnya selesai juga buku Pedoman
KKN ini, meskipun sangat sederhana dan masih perlu pembenahan maupun pengembangan di sana-sini.
Buku pedoman ini berisi sejumlah pembicaraan, panduan
maupun ketentuan mengenai KKN di Universitas Ahmad
Dahlan. Semua materi yang disusun dalam buku ini merupakan kompilasi maupun adopsi dari berbagai sumber sebagaimana dicantumkan dalam daftar pustaka. Selain itu materi
juga diambil dari makalah-makalah pembekalan pada KKN
pada perguruan tinggi ini, baik ketika masih bernama IKIP
Muhammadiyah Yogyakarta maupun setelah dikembangkan
menjadi Universitas Ahmad Dahlan. Materi juga diperoleh dari
pengalaman lapangan para pengelola maupun dosen pembimbing KKN Universitas Ahmad Dahlan.
Buku ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi para
mahasiswa dan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN Universitas Ahmad Dahlan. Penerbitan buku ini menjadi sangat penting karena Universitas Ahmad Dahlan mulai
tahun akademik 2001/2002 melaksanakan KKN sebanyak dua
kali setiap tahunnya. Selain itu buku ini dimaksudkan juga
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

sebagai upaya sosialisasi mengenai dilaksanakannya KKN di


Universitas Ahmad Dahlan. Diharapkan dengan penerbitan
buku ini, semua sivitas akademika memahami bahwa pelaksanaan KKN bukan semata-mata dilandasi karena kegiatan
tersebut termasuk matakuliah pada masing-masing Program
Studi/Jurusan. Pelaksanaan KKN juga dilandasi oleh visi dan
misi persyarikatan Muhammadiyah. Hal tersebut tentulah
akan meminimalisasi munculnya pro dan kontra tentang KKN
yang akan terus dilaksanakan oleh Universitas Ahmad Dahlan.
Melalui kesempatan ini, kami memohon izin kepada berbagai pihak yang sebagian materi panduannya kami adopsi
dan pemikiran-pemikirannya kami kompilasi menjadi Buku
Pedoman KKN Universitas Ahmad Dahlan ini.
Semoga perkenan memberikan izin dan amal baik semua
pihak yang memungkinkan kemudahan penyusunan maupun
penerbitan buku ini, mendapatkan kurnia dari Allah swt.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati kami mengharap saran dan kritik dari siapapun dan dalam bentuk apapun
demi perbaikan buku panduan ini serta demi kelancaran dan
kesuksesan pelaksanaan KKN Universitas Ahmad Dahlan.
Amin.
Wassalamu alaikum w. w.
Yogyakarta, 30 Juli 2001
Kepala Pusat KKN

Jabrohim
NIP 130888737

vi

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

KATA PENGANTAR
REVISI PERTAMA
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum w. w.
Sampai dengan Semester Genap Tahun Akademik 2002/
2003, KKN Universitas Ahmad Dahlan telah dilaksanakan
sebanyak delapan belas kali. Empat kali terakhir, KKN tersebut dikelola oleh Pusat Pengelolaan dan Pengembangan
KKN. Sejak pertama kali mengelola pelaksanaan KKN (yakni
mulai periode XV Tahun Akademik 2001/2002), Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN Universitas Ahmad Dahlan
telah menerbitkan Buku Pedoman KKN dan Buku Materi Pembekalan KKN. Hal ini berarti bahwa Buku Pedoman ini telah
dipakai sebagai pedoman pelaksanaan KKN sebanyak empat
periode.
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan KKN Universitas
Ahmad Dahlan, Buku Pedoman ini disadari oleh penyusunnya
masih banyak kelemahan maupun kekurangannya. Kelemahan dan kekurangan tersebut semakin kelihatan setelah
Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN Universitas
Ahmad Dahlan mengelola empat periode KKN. Oleh karena
itu, Pusat Pengelolaan dan pengembangan KKN Universitas
Ahmad Dahlan memandang perlu untuk merevisi Buku
Pedoman ini.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

vii

Mulai Cetakan kelima, Juni 2003, Buku Pedoman ini


merupakan hasil revisi yang dilakukan oleh Tim Revisi Buku
Pedoman KKN Universitas Ahmad Dahlan. Tim ini terdiri
atas penyusun buku (Jabrohim dan Moch. Saiful Bachri),
seorang dosen dari Fakultas Teknik Industri (Drs. Muchlas,
M.T.), seorang dosen Fakultas Ekonomi (Drs. M. Syafar Natsir,
M.Si.), dan seorang dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (Drs. Susena, M.M.). Oleh karena Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN Universitas Ahmad Dahlan
mulai pelaksanaan KKN Periode XVII Tahun Akademik 2002/
2003 menawarkan berbagai model KKN, buku hasil revisi ini
diberi judul baru, yakni Pedoman KKN Reguler. Buku pedoman
lainnya diberi judul Pedoman KKN Alternatif.
Akhirnya kami menyadari bahwa buku hasil revisi ini
masih juga belum sempurna, masih banyak kekurangan
maupun kelemahannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
siapapun dan dalam bentuk apapun tetap kami harapkan.
Wassalamu alaikum w. w.
Yogyakarta, 1 Juni 2003
Ketua Tim Revisi

Jabrohim
NIP 130888737

viii

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

KATA PENGANTAR
REVISI KELIMA
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum w.w.
Mengelola KKN dengan menerjunkan hampir 3.000 orang
dalam setiap tahun merupakan pekerjaan yang cukup menyita
waktu, tenaga, dan pikiran. Dikatakan demikian itu karena
pemilik kepentingan (stakeholders) baik internal maupun
eksternal memiliki pemikiran dan tuntutan yang berbeda-beda.
Yang dimaksud pemilik kepentingan atau stakeholders ekternal
adalah mahasiswa, orang tua mahasiswa, masyarakat, pemerintah, dan pihak lain yang memanfaatkan hasil pendidikan
tinggi. Adapun pemilik kepentingan internal adalah dosen,
unsur pimpinan, unsur administrasi, dan unsur pelaksana
teknis. Untuk dapat terlaksananya KKN dengan baik dan
memuaskan pemilik kepentingan atau stakeholders tersebut,
KKN harus menampilkan tujuan yang jelas, target yang jelas,
dan dapat diukur keberhasilannya, serta pelaksanaannya
dilakukan secara terpadu, harmonis, dan sinergis serta jika perlu
ada tahapan-tahapan.
Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Edisi ke-5 dirasakan oleh
pengelola KKN yakni Gugus Tugas atau Task Force KKN masih
belum memenuhi tuntutan di atas. Agar capaian, tujuan, dan
target pelaksanaan KKN, misalnya seberapa jauh pemPEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ix

berdayaan atau empowerment baik mahasiswa maupun masyarakat dihasilkan dan seberapa jauh pembelajaran mahasiswa
maupun masyarakat dapat terlaksana dan dapat terukur, Gugus
Tugas atau Task Force KKN memandang perlu buku tersebut
direvisi. Atas dasar itu, dilakukanlah revisi yang dikoordinasikan oleh Pusat KKN Universitas Ahmad Dahlan.
Pusat KKN Universitas Ahmad Dahlan memberikan
tugas kepada saya sebagai salah satu penyusun buku
pedoman ini untuk menjadi Ketua Tim Revisi dan sekaligus
sebagai Penyunting Penyelia atas buku yang sudah direvisi.
Adapun personalia lengkap yang melaksanakan revisi terdiri
atas Drs. H. Jabrohim, M.M., Dr. Rina Ratih SS, M.Hum.,
Dra. Hj. Sudarmini, Drs. Tedy Setiadi, M.T., Dra. Iis Wahyuningsih, M.Si. Apt., Nurkholis, S.Ag., M.Ag, Arum Primasari,
S.T., M.T., dan Beni Suhendra Winarso, S.E. M.Si.
Kami, para perevisi telah melaksanakan tugas merevisi
buku pedoman ini dengan memperhatikan hasil monitoring
dan evaluasi pelaksanaan KKN pada Semester Genap Tahun
Akademik 2010/2011 sampai dengan Semester Ganjil Tahun
Akademik 2013/2014. Hasil revisi tersebut kemudian diterbitkan sebagai Pedoman Kuliah Kerja Nyata UAD Edisi ke-6.
Akhirnya, kami menyadari bahwa hasil revisi ini mungkin
saja masih banyak kekurangan dan belum memenuhi harapan
berbagai pihak. Untuk itu, masukan dan kritik yang membangun
akan selalu kami terima dengan lapang dada.
Wassalamualaikum w. w.
Yogyakarta, 20 April 2014
Ketua Tim Revisi

H. Jabrohim
NIP 195212251980031003
x

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

SAMBUTAN KETUA LPM


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum w. w.
Sampai saat ini, Universitas Ahmad Dahlan masih mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti KKN. Hal ini didasari bukan semata-mata karena KKN termasuk mata kuliah
pada masing-masing Program Studi/Jurusan. Pelaksanaan
KKN juga dilandasi oleh visi dan misi Persyarikatan Muhammadiyah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa KKN
akan terus dilaksanakan oleh Universitas Ahmad Dahlan.
Terhadap KKN yang insya Allah akan terus dilaksanakan oleh Universitas Ahmad Dahlan ini, para mahasiswa jangan
menyikapinya sebagai keharusan formal. Mahasiswa hendaknya menyikapi KKN sebagai tugas moral generasi muda untuk
menghayati dan untuk menumbuhkan tekad membantu memacu
lingkungan untuk maju bersama kehidupan nasional maupun
internasional.
Masyarakat dengan beragam tingkat pendidikan dan kejuruan sumberdaya manusianya perlu didinamisasikan dan
dikembangkan motivasinya untuk maju pesat. Dalam kaitan
ini, Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir mengatakan: Kesejahteraan
materiil perlu, tetapi kesejahteraan yang disyukuri bersama
dengan saling menolong dan membantu itu lebih penting,
dan rasa syukur yang dilandasi dengan mencari ridla Allah
itu jauh lebih penting lagi.
Pandangan prof. Dr. H. Noeng Muhadjir di atas menyiratkan tugas-tugas yang khas yang semestinya dilaksanakan oleh
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

xi

mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tengah


melaksanakan KKN. Pandangan ini juga sekaligus membedakan visi dan misi KKN Perguruan Tinggi Muhammadiyah
khususnya maupun Perguruan Tinggi Islam umumnya dengan
perguruan tinggi yang lain.
Sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah,
mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan dalam melaksanakan
KKN perlu memegang sesanti: Sambil mengajak masyarakat
berkreasi untuk kemajuan kehidupan - baik di bidang pendidikan, usahatani, kesehatan, perekonomian, sarana dan
prasarana, maupun lainnya - perlu ditumbuhkan wawasan
di kalangan masyarakat bahwa berbuat untuk kemajuan, berbuat
lebih banyak kebajikan kepada sesama, berharap pada limpahan dan
ridla Allah, akan menumbuhkan hasrat untuk berbuat amal
kebajikan yang lebih banyak lagi. Itu artinya dinamika untuk
menuju baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur akan terus hidup
di tengah masyarakat kita.
Selain hal-hal yang dikemukakan di atas, perlu diketahui
dan dipahami bahwa KKN Universitas Ahmad Dahlan memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman tentang
karakteristik sosial maupun kultur masyarakat untuk diambil
manfaatnya demi memperoleh pengalaman belajar dan kerja
nyata guna menyiapkan bekal kepemimpinan dan melakukan
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah
masyarakat. Untuk tujuan tersebut KKN di Universitas Ahmad
Dahlan diarahkan antara lain agar mahasiswa:
a. memiliki pengertian dan pemahaman yang memadai
tentang (1) cara berpikir dan bekerja interdisipliner, (2)
manfaat hasil pendidikan untuk pembangunan bangsa,
dan (3) permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat.
b. memiliki tambahan pengalaman dalam pergaulan masyaxii

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

rakat sehingga (kelak) mampu berperan serta secara aktif


dalam pengembangan masyarakat.
c. dapat mengembangkan keterampilan dalam menyusun,
merencanakan, maupun melaksanakan program-program
pembangunan.
d. dapat mengembangkan kemampuan dalam menggerakkan semua sumberdaya, baik alam maupun manusia,
untuk program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat.
e. dapat menumbuhkan potensi kemampuan dirinya dalam
menyelesaikan permasalahan pengembangan masyarakat
secara integratif, yakni antara kaidah keilmuan umum
dengan kaidah keislaman.
f. dapat memberikan bantuan tenaga dan pikiran dalam
menemukan/mengenali permasalahan pembangunan di
masyarakat serta mengupayakan alternatif pemecahannya melalui penyusunan, perencanaan, maupun pelaksanaan program pengembangan bersama masyarakat.
g. dapat memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bermanfaat bagi pengembangan
masyarakat.
h. dapat memasyarakatkan Universitas Ahmad Dahlan
sebagai lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam.
i. memiliki semangat pengabdian dalam memecahkan
kemiskinan rohaniah sebagai realisasi dari dakwah
amar makruf nahi munkar sebagaimana program yang
dilaksanakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
j. dapat melatih diri untuk mampu mengambil keputusan
dengan tepat dan cepat serta bermotivasi keislaman dalam
mengatasi keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan.
k. memiliki semangat solidaritas atau kesetiakawanan sosial
terhadap masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

xiii

l.

yang sederhana.
dapat turut serta menggairahkan kegiatan Keislaman
pada umumnya (misalnya melalui pembentukan/pengembangan sholat jamaah dan forum silaturahmi takmir
masjid) maupun Kemuhammadiyahan pada khususnya
(misalnya melalui peningkatan aktivitas di Cabang atau
Ranting Muhammadiyah).

Dengan memperhatikan arah pemgembangan KKN


seperti dikemukakan di atas, tidak terlihat dan tidak terdapat
tujuan KKN yang dilaksanakan Universitas Ahmad Dahlan
untuk menjadikan mahasiswa sebagai semacam Sinterklas. Hal
ini perlu ditegaskan agar para mahasiswa tidak salah persepsi
dalam melaksanakan KKN.
Akhirnya, kami wajibkan para mahasiswa untuk membaca, memahami, menghayati, dan melaksanakan dengan
seksama hal-hal yang diungkapkan dalam Buku Pedoman
KKN ini sehingga dalam melaksanakan kegiatan di pedesaan
tidak canggung lagi.
Wassalamu alaikum w. w.
Ketua LPM
Universitas Ahmad Dahlan
ttd.
Drs. Markum

xiv

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

SAMBUTAN REKTOR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum w. w.
Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan salah satu komponen kurikulum pendidikan tinggi di Universitas Ahmad
Dahlan (UAD). Dengan demikian wajib dilaksanakan bagi
semua mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studinya.
KKN yang sekarang dikembangkan oleh Pusat KKN
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UAD selalu mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Paradigma
KKN lama di pedesaan yang berkaitan program fisik, pembuatan plang misalnya, sudah mulai ditinggalkan. Filosofi
KKN yang dikembangkan yaitu pemberdayaan dan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan regulasi program yang dilakukan oleh Dikti Depdiknas.
Dengan demikian, saya menyambut baik revisi Pedoman
KKN untuk menyesuaikan dengan paradigma KKN yang
sekarang ini. Pembelajaran dan pemberdayaan yang melandasi
KKN ini dikembangkan dengan tema-tema yang bervariasi
sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Hal ini akan menambah
erat hubungan perguruan tinggi dengan masyarakat, juga dalam
rangka mendekatkan dan mendukung pilar ketiga dari Tri
Darma Perguruan Tinggi, yaitu Darma pengabdian.
Selain itu, sebagai amal usaha Muhammadiyah, dalam
melaksanakan KKN, UAD selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan Pimpinan Muhammadiyah baik di tingkat Ranting, Cabang, Daerah, maupun Wilayah. Selain itu, Pimpinan
Pusat Muhammadiyah melalui Lembaga atau Majelis sering
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

xv

memberikan tugas kepada UAD untuk melaksanakan berbagai aktivitas pengabdian kepada masyarakat di berbagai
daerah.
Dilihat dari kepentingan masyarakat, banyak potensi
yang berupa tradisi dan perilaku keseharian masyarakat yang
perlu mendapat sentuhan-sentuhan edukatif. Potensi terpendam di dalam masyarakat sering tidak teraktualisasi secara
benar hanya karena tradisi dan wawasan yang tidak. Dari
cara seorang membuang sampah sampai dengan mengolah
potensi alam diperlukan langkah-langkah pemberdayaan.
Upaya pemberdayaan potensi masyarakat inilah yang membuat pentingnya program KKN UAD di pedesaan.
Untuk penyelenggaraan KKN ini, UAD bekerjasama baik
dengan instansi pemerintah, swasta, maupun persyarikatan.
Kerja sama dengan swasta perlu ditingkatkan lagi, terutama
dengan berbagai pihak yang memiliki program CSR.
Pada akhirnya, memang diperlukan interaksi terus menerus antara perguruan tinggi dengan masyarakat yang salah
satunya melalui program Kuliah Kerja Nyata. Saya berharap
semoga selama mengikuti program tersebut para mahasiswa
UAD dapat mengambil pelajaran yang bermanfaat demi masa
depannya.
Wassalamualaikum w.w.
Yogyakarta, 8 November 2011
Rektor,

xvi

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
KATA PENGANTAR REVISI PERTAMA vii
KATA PENGANTAR REVISI KELIMA ix
SAMBUTAN KETUA LPM xi
SAMBUTAN REKTOR xv
DAFTAR ISI xvii
BAB I
PENDAHULUAN 1
A. Sejarah 1
B. Pengertian 3
C. Enam Aspek Fundamental sebagai Dasar Pelaksanaan
KKN 4
D. Hakikat dan Tujuan 9
E. Sasaran dan Sifat 10
F. Tema 15
BAB II
PENGELOLAAN 17
A. Status dan Beban Akademik 17
B. Jangka Waktu 19
C. Jam Kerja Efektif Mahasiswa KKN
Universitas Ahmad Dahlan 20

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

xvii

C.
D.
E.
F.
G.
H.

Jangka Waktu 27
Kelembagaan 28
Dana 45
Fasilitas Mahasiswa 46
Kerjasama 46
Pembimbingan dan Pengawasan 47

BAB III
Bentuk KKN 51
A. KKN Reguler 51
B. KKN Alternatif 52
C. KKN Khusus 58
BAB IV
PERSIAPAN 63
A. Pendaftaran Peserta 63
B. Pengelompokan dan Penempatan Lokasi 68
C. Pendekatan Sosial 68
D. Observasi, Penentuan, dan Pengurusan Izin Lokasi
oleh LPM UAD 69
E. Model KKN UAD 70
F. Bidang Kegiatan Program KKN 72
G. Penentuan dan Pembekalan DPL KKN 74
BAB V
PELAKSANAAN 75
A. Pembekalan 75
B. Pelepasan, Penerjunan, Penyerahan, dan Penarikan 77
C. Masa Tugas di Lapangan 79
D. Pembuatan Laporan 84
E. Responsi 85

xviii

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB VI
TATA TERTIB DAN PENILAIAN 87
A. Tata Tertib pada Tahap Pembekalan 87
B. Tata Tertib pada Tahap Pelaksanaan Survei 88
C. Tata Tertib pada Tahap Pelaksanaan Operasional 89
D. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib 92
E. Penilaian 95
BAB VII
USAHA TINDAK LANJUT 99
A. Pembinaan Wilayah 99
B. Pembinaan Kerjasama dengan Instansi/Dinas/
Persyarikatan 100
BAB VIII
PENUTUP 102
DAFTAR PUSTAKA 103
LAMPIRAN 105

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

xix

xx

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah
Program pendayagunaan potensi mahasiswa di tengahtengah masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja
Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh
kalangan perguruan tinggi telah dimulai sejak 1950 dengan
kegiatan yang disebut Pengerahan Tenaga Mahasiswa. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengurangi jurang perbedaan kemajuan
(yang pada umumnya merupakan pengaruh pendidikan)
antara Jawa dengan Luar Jawa. Pada saat itu, mahasiswa diterjunkan ke daerah-daerah terutama di luar Jawa guna membaktikan diri dan mengamalkan ilmunya, terutama dalam
bidang pembangunan masyarakat desa seperti mendirikan
sekolah-sekolah, melakukan gerakan pemberantasan buta
huruf, dan pembangunan fisik (meskipun dengan/dalam berbagai keterbatasan).
Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa dinilai sangat
berhasil. Hal itu dibuktikan melalui realitas bahwa dalam waktu
yang relatif singkat, daerah-daerah di luar Jawa telah berhasil
mendirikan sekolah-sekolah menengah, yang pada giliran
berikutnya berpengaruh besar terhadap bangkitnya semangat
membangun di seluruh pelosok tanah air. Keberhasilan proPEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

gram ini bukan tanpa memerlukan pengorbanan bagi pelakunya, yakni para mahasiswa. Pengorbanan itu antara lain waktu
studi para mahasiswa menjadi lebih lama, bahkan banyak di
antara mereka tidak dapat menyelesaikan kuliahnya atau
dipaksa tetap tinggal di pedesaan karena masyarakat setempat sangat mengharapkan kehadirannya.
Untuk memenuhi harapan muncul maupun berlanjutnya
pembangunan di pedesaan, dan juga sebagai realisasi atau
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka sejak 1971/
1972 tiga universitas besar (yakni Universitas Gadjah Mada,
Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas) sebagai
proyek perintis melaksanakan kegiatan serupa Program
Pengerahan Tenaga Mahasiswa yang disebut Pengabdian
Mahasiswa pada Masyarakat. Kegiatan tersebut lebih ditingkatkan lagi pada 1973, misalnya program Bimbingan Massal
(Binmas) di Institut Pertanian Bogor dan Tenaga Kerja Sukarela
(TKS) yang dikoordinasikan oleh Badan Urusan Tenaga Sukarela
Indonesia (BUTSI). Pengalaman, bahan-bahan, dan informasi
dari berbagai program tersebut (khususnya proyek perintis)
menjadi masukan bagi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat yang berlaku menyeluruh bagi
Universitas/ Institut Negeri, yang kemudian disebut sebagai
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN Universitas Ahmad Dahlan untuk pertama kali diselenggarakan pada Januari sampai Maret 1988. Namun, hal
itu tidak berarti bahwa pada saat itu mahasiswa di Perguruan
Tinggi Muhammadiyah ini baru pertama kali mengikuti KKN.
Bukan berarti pula bahwa para dosen baru pertama kali terlibat dalam pengelolaan maupun pembimbingan KKN. Sebelum melaksanakan KKN sendiri, para mahasiswa di perguruan tinggi yang berdiri pada 18 November 1960 dengan
2

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

nama FKIP Universitas Muhammadiyah Cabang Yogyakarta


dan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 102/D/O/1994 bertanggal 19 Desember
1994 ditetapkan menjadi Universitas Ahmad Dahlan ini
bergabung dengan mahasiswa perguruan tinggi swasta yang
berada di Yogyakarta mengikuti KKN yang diselenggarakan
oleh Kopertis Wilayah V. Dalam KKN Kopertis Wilayah V
yang diselenggarakan sejak 1982 tersebut, para dosen IKIP
Muhammadiyah Yogyakarta telah turut serta sebagai panitia
maupun pembimbing.

B. Pengertian
KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
di tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah
pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah
yang lebih besar pada perguruan tinggi.
Kegiatan KKN dilaksanakan di luar kampus dengan maksud
meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan,
teknologi, serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang
semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa
tentang relevansi antara kurikulum yang dipelajari di kampus
dengan realita pembangunan dalam masyarakat.
Bagi mahasiswa, kegiatan KKN haruslah dilaksanakan
sebagai pemahaman belajar yang baru dan yang tidak akan
pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya berKKN mahasiswa harus merasa memiliki pengetahuan baru,
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

kemampuan baru, dan kesadaran baru tentang masyarakat,


bangsa, dan tanah airnya maupun tentang dirinya sendiri,
yang akan sangat berguna sebagai bekal menjadi sarjana.

C. Enam Aspek Fundamental sebagai Dasar


Pelaksanaan KKN
KKN adalah bagian integral dari proses pendidikan yang
memiliki ciri-ciri khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan ideal yang akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan
ini akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir
dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN,
yang pada gilirannya akan membedakan KKN dengan bentukbentuk kegiatan lain yang bukan KKN.
KKN sekurang-kurangnya mengandung enam aspek yang
bernilai fundamental yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara
satu dengan yang lain. Keenam aspek yang bernilai fundamental tersebut adalah sebagai berikut.
Keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
KKN merupakan bentuk kegiatan yang memadukan unsurunsur Tri Dharma Pendidikan Tinggi, yaitu Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam
satu paket kegiatan.
Sebagai kegiatan Dharma Pendidikan dan Pengajaran,
KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan
tinggi Strata Satu (S1) pada tingkat tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu. Hal ini berarti bahwa KKN:
a. merupakan program yang tidak berdiri sendiri dan tidak
terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya
4

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

b.

memiliki fungsi sebagai pengikat dan perangkuman


semua isi kurikulum, dan bahkan juga penambah atau
pelengkap isi kurikulum yang telah ada
c. merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan
konsep-konsep akademis dengan realitas kehidupan dalam
masyarakat
d. merupakan program yang di dalamnya pengetahuan teori
mahasiswa dapat diperkaya melalui pengalaman praktis
di lapangan, dan
e. merupakan program yang dapat mematangkan kepribadian mahasiswa, menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon pemimpin yang handal bagi pembangunan
bangsa.
Bagi Muhammadiyah (sebagai organisasi yang bergerak
dalam bidang amar maruf nahi munkar) dan bagi Universitas Ahmad Dahlan dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah
lainnya (sebagai amal usaha milik Muhammadiyah), KKN
merupakan kegiatan strategis dalam konteks dakwah amar
maruf nahi munkar di masyarakat, khususnya masyarakat
pedesaan sebagai salah satu dimensi penting dalam KKN.
Pendekatan interdisipliner dan komprehensif
KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa
pada pola berpikir interdisipliner dan komprehensif. Usaha
pemecahan berbagai masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner
merupakan pengalaman belajar baru, yang tidak diperoleh
melalui aktivitas perkuliahan pada disiplin ilmu tertentu.
Pola yang dikembangkan melalui KKN dilandasi oleh
kenyataan bahwa hampir setiap masalah kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sePEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

hingga sifatnya sangat kompleks. Dengan demikian, pendekatan monodisipliner (satu disiplin ilmu) bila diterapkan
dalam ber-KKN menjadi kurang atau bahkan tidak efektif.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka KKN berbeda dengan
apa yang dikenal sebagai Program Praktik Lapangan (PPL),
Pengalaman Kerja Lapangan (PKL), ataupun Kuliah Kerja
Lapangan (KKL). Program-program tersebut selalu bertolak
dari dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya. Meskipun mungkin bersifat sangat ilmiah, kegiatan tersebut cenderung bersifat sempit. Program KKN
bersifat sebaliknya. KKN bertolak dari permasalahan nyata
di masyarakat, didekati dengan menggunakan segala ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah, sedang, dan
akan dipelajarinya.
Selain itu, antara KKN dengan PPL, PKL, atau KKL
memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut
antara lain adalah sebagai berikut.
a. KKN berorientasi untuk meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama secara multidisipliner, kepribadian,
kontribusi daya saing daerah/nasional dan mendorong
terciptanya learning community ataupun learning society.
Adapun PKL/KKL berorientasi untuk mendorong peningkatan relevansi mahasiswa terhadap permasalahan yang
ada dalam dunia kerja dan industri secara monodisiplin.
PPL mendorong peningkatan relevansi mahasiswa terhadap permasalahan yang ada dalam pendidikan secara
monodisiplin
b. KKN bertujuan menyiapkan lulusan menjadi pemimpin
yang mampu menciptakan pekerjaan (meng-create job),
sedangkan PKL/KKL/PPL bertujuan menyiapkan lulusan
menjadi pekerja
c. KKN yang dilaksanakan secara co-creation, co-financing,
6

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

sustainable, dan flexible menggunakan pendekatan multidisiplin, sedangkan PKL/KKL/PPL menggunakan


monodisiplin.
Kegiatan lintas sektoral
Keterpaduan dalam melaksanakan proses pembangunan di
Indonesia oleh berbagai sektor yang ada merupakan prinsip
yang penting. Hal ini terkait dengan kompleksnya permasalahan serta upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya dengan ragam aspirasi dan budaya yang dianutnya.
Melalui KKN, pola berpikir sektoral mau tidak mau harus
ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah di dalam kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan antara satu dengan yang
lainnya.
Di samping itu, perlu disadari bahwa setiap lokasi kerja
atau wilayah KKN mempunyai penanggung jawab pembangunan secara formal yang biasanya bersifat sektoral. Oleh
karena itu, walaupun mahasiswa meninggalkan pola berfikir
sektoral, kerja sama dengan pejabat-pejabat serta kelembagaan di lokasi atau wilayah kerja KKN harus tetap dijalin
dengan baik, atau bahkan mutlak diperlukan.
Dimensi yang luas dan pragmatis
Di atas dikemukakan bahwa dalam Program Pengalaman
Lapangan, Pengalaman Kerja Lapangan, dan Kuliah Kerja
Lapangan kegiatan mahasiswa hanya sebatas bidang ilmunya.
Misalnya mahasiswa Fakultas Pertanian berpraktik lapangan
di bidang pertanian, mahasiswa FKIP berpraktik lapangan
di bidang kependidikan, mahasiswa Fakultas Kedokteran
berpraktik lapangan di bidang kedokteran. Dalam KKN,
mahasiswa boleh dan bahkan dianjurkan mengadakan kegiatan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

di luar bidang studinya. Misalnya, mahasiswa Fakultas


Pertanian boleh melakukan kegiatan di bidang kesehatan dan
gizi, mahasiswa FKIP boleh melakukan kegiatan di bidang
pemerintahan dan peternakan, dan mahasiswa Fakultas
Kedokteran boleh melakukan kegiatan di bidang pendidikan
dan pemerintahan.
Berangkat dari kebijakan dasar seperti itu, dalam KKN
yang dijadikan modal bukan hanya ilmu yang telah dipelajarinya secara formal di program studinya, namun juga semua
pengetahuan, pengalaman, intelegensia yang dimiliki oleh
masing-masing mahasiswa. Dengan kata lain, semua yang
dikerjakan mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas
dan sekaligus relevan dengan upaya memajukan masyarakat
serta secara nyata berguna bagi wilayah tersebut.
Selain itu, dalam melaksanakan KKN, pikiran dan perhatian mahasiswa diarahkan untuk tidak hanya terpaku pada
pembuatan laporan ilmiah pada bidang ilmu yang bersangkutan saja, namun juga diarahkan untuk memusatkan perhatiannya pada peningkatan komitmen kepada masyarakat
di lokasi tempat kerja KKN. Mahasiswa harus menyusun program secara pragmatis atas dasar masalah dan kendala dalam
pelaksanaan pembangunan yang dihadapinya.
Keterlibatan masyarakat secara aktif
Dalam melaksanakan KKN, harus selalu ada jalinan kerja sama
yang baik serta keterlibatan aktif di antara mahasiswa dan
masyarakat sejak proses pengumpulan data dan informasi,
analisis situasi, identifikasi dan perumusan masalah, memilih
alternatif pemecahan masalah, perumusan program dan rencana kerja, sampai pelaksanaan dan evaluasi hasilnya.
Keterlibatan masyarakat secara aktif merupakan aspek
yang sangat diperlukan. Hal ini didasarkan atas pemikiran
8

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

bahwa kegiatan KKN adalah membantu masyarakat dalam


memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat mampu memecahkan masalah-masalah tersebut secara
mandiri.
Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar
KKN dikonsep/diniati dan dilaksanakan dalam kerangka
dakwah amar makruf nahi munkar, sesuai dengan misi dan
visi persyarikatan Muhammadiyah.

D. Hakikat dan Tujuan


KKN pada hakikatnya merupakan kegiatan perkuliahan
intrakurikuler dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner dan
lintas sektoral yang dilakukan di luar kampus, terutama di
pedesaan. Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan
kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa serta membantu
proses pembangunan terutama di pedesaan.
Dari rumusan hakikat tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa kegiatan KKN memiliki arah ganda, yakni (a) memberikan pendidikan pelengkap kepada para mahasiswa dan
(b) membantu masyarakat melancarkan pembangunan di
wilayah masing-masing. Dengan demikian, melalui KKN akan
terlihat bahwa perguruan tinggi bukan merupakan suatu lembaga yang terpisah dari masyarakat, dan dengan KKN tersebut akan terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik
fisik maupun emosional antara perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada giliran selanjutnya akan terasa bahwa
peranan perguruan tinggi sebagai Pusat pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi lebih nyata.
Adapun tujuan dilaksanakannya KKN adalah sebagai berikut.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1.

2.

3.

4.
5.
6.

7.
8.

Agar perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai


penerus pembangunan yang lebih menghayati masalah
yang sangat kompleks yang dihadapi oleh masyarakat
dalam pembangunan dan mampu menanggulangi masalahmasalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.
Agar perguruan tinggi lebih dekat pada masyarakat dan
lebih meningkatkan kualitas dan relevansi programprogramnya dengan tuntutan pembangunan.
Agar perguruan tinggi dapat membantu pemerintah dalam
mempercepat gerak pembangunan dan mempersiapkan
kader-kader pembangunan di pedesaan, yakni kader-kader
pembangunan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
serta kesejahteraan umat manusia.
Agar tercipta pengembangan kerja sama antardisiplin
ilmu.
Agar tumbuh wawasan dan kesadaran dinamika sosial
dalam pembangunan masyarakat.
Agar tercipta pemahaman dan kesediaan para mahasiswa
untuk belajar secara nonformal maupun informal di tengah
masyarakat dan/atau kalangan pemerintahan.
Agar tumbuh rasa bangga, semangat kerja, dan kemandirian masyarakat.
Agar tercipta partisipasi di kalangan masyarakat dalam
pembangunan nasional

E. Sasaran dan Sifat


Pada pokoknya KKN UAD diarahkan pada tiga sasaran,
yakni (1) mahasiswa sebagai calon penerus pembangunan,
(2) perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar secara formal, dan (3) masyarakat maupun pemerintah daerah yang
menjadi tempat mahasiswa berdarma bakti dan belajar secara
10

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

nonformal maupun informal. Dengan berdasar pada ketiga


sasaran tersebut, kegiatan KKN UAD bersifat tripartite,
artinya melibatkan tiga lembaga, yakni perguruan tinggi,
masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, KKN UAD
tidak akan dilaksanakan dengan hanya melibatkan satu lembaga (misalnya KKN di kampus sendiri) atau dua lembaga saja
(misalnya KKN di masyarakat tanpa melapor/melibatkan
pemerintah).
1.

Mahasiswa

a.

Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa


mengenai (i) cara berpikir dan bekerja interdisipliner atau
lintas sektoral, (ii) kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa dalam pembangunan serta konteks keseluruhan masalah pembangunan maupun pengembangan
daerah pedesaan, dan (iii) kegunaan dan kebermanfaatan
hasil pendidikan yang diperolehnya bagi pembangunan
nasional umumnya, khususnya pembangunan daerah
pedesaan.
b. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap
penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
c. Memberikan keterampilan untuk melaksanakan pembangunan berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni secara
interdisipliner dan antarsektor.
d. Melatih mahasiswa untuk mengaktualisasikan peran
sebagai dan/atau membina mahasiswa menjadi seorang
inovator, motivator, dan dinamisator, dan problem solver.
e. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, merumuskan
atau memecahkan masalah secara langsung sehingga
tumbuh sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

11

f.

g.

12

arti peningkatan keahlian, tanggung jawab, dan rasa


kesejawatan.
Memberi pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan, di samping diharapkan terbentuk pula sikap, rasa cinta, dan tanggung jawab
terhadap kemajuan masyarakat, terutama masyarakat
pedesaan, sehingga kelak setelah menjadi sarjana sanggup
ditempatkan di mana saja.
Secara khusus bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah,
selain keenam hal di atas, KKN diarahkan pula pada:
1) Pemerluasan pemahaman dan penghayatan mahasiswa
tentang kenyataan kehidupan keagamaan di masyarakat.
2) Pemupukan semangat solidaritas/kesetiakawanan
sosial terhadap masyarakat pedesaan.
3) Penumbuhan semangat pengabdian mahasiswa
dalam memecahkan kemiskinan rohaniah sebagai
realisasi dari amar makruf nahi munkar dalam kehidupan nyata masyarakat Islam di pedesaan.
4) Penumbuhan pemahaman dan kesediaan belajar
secara nonformal maupun informal di tengah masyarakat dan/atau lingkungan pemerintah.
5) Pelatihan terhadap mahasiswa dalam mengambil
keputusan yang tepat dan cepat dalam mengatasi keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan yang bermotivasi keislaman.
6) Pembelajaran bagi para mahasiswa di bidang keagamaan, keterampilan, maupun kemasyarakatan.
7) Penumbuhan dan pengembangan gairah kegiatan
Muhammadiyah, bagi desa yang memiliki Cabang atau
Ranting Muhammadiyah.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2.

Masyarakat dan Pemerintah

a.

Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta melaksanakan pembangunan di masyarakat
dan/atau untuk melaksanakan proyek pembangunan
yang berada di bawah tanggung jawab pemerintah.
b. Memperoleh cara-cara (baru) di bidang ilmu, teknologi,
dan seni yang dibutuhkan untuk merencanakan dan
melaksanakan pembangunan.
c. Memperoleh pengalaman, cara berpikir, bersikap, dan
bertindak untuk menggali dan menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan.
d. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang sangat
berguna bagi kehidupan masyarakat.
e. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam
masyarakat sehingga kelangsungan upaya pembangunan
terjamin.
f. Secara khusus bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah,
selain kelima hal di atas, KKN diarahkan pula pada:
1) upaya memperkuat kesadaran tentang pentingnya
ketahanan sosial keagamaan dalam kehidupan yang
majemuk yang dilandasi dengan iman yang kokoh
dan pemahaman yang benar tentang nilai agama Islam.
2) pembimbingan dalam berbagai masalah kehidupan
secara menyeluruh dilihat dari perspektif agama.
3) penumbuhan rasa tanggung jawab akan perlunya
mewujudkan keluarga sejahtera melalui pemahaman
yang benar tentang ajaran kemasyarakatan Islami.
4) upaya menumbuhkan pemahaman tentang kaitan
antara nilai-nilai dan ajaran Islam dengan realitas
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

13

hidup sehari-hari yang tercermin dalam partisipasi


di segala bidang pembangunan.
3.

Perguruan Tinggi

a.

Pemerolehan umpan balik sebagai hasil pengintegrasian


mahasiswanya dengan proses pembangunan di masyarakat dalam bentuk input untuk penyesuaian kurikulum,
materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu dengan
tuntutan nyata pembangunan sehingga Perguruan Tinggi
akan lebih mantap dalam pengisian ilmu atau pendidikan
kepada mahasiswanya.
b. Pemerolehan berbagai kasus yang berharga yang dapat
digunakan oleh tenaga pengajar sebagai contoh dalam
memberikan materi perkuliahan atau proses pendidikan
lainnya dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
c. Mempercepat, meningkatkan, memperluas, dan/atau
mempererat kerja sama antara perguruan tinggi sebagai
Pusat ilmu, teknologi, dan seni dengan instansi-instansi,
dinas-dinas, maupun departemen-departemen dalam
melaksanakan pembangunan (dalam hal ini mahasiswa
KKN dapat sebagai perintis kerja sama tersebut yang perlu
ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi atau sebagai penerus kerja sama yang sudah dirintis atau dilaksanakan
oleh perguruan tinggi).
d. Secara khusus bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah,
selain ketiga hal di atas, KKN diarahkan pula pada:
1) upaya konkret untuk menjembatani teori-teori atau
pengetahuan keagamaan mahasiswa Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dengan realitas kehidupan masyarakat.
2) upaya pelibatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah
14

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

3)

4)

dalam menggali kenyataan empirik realitas keberagamaan masyarakat.


upaya untuk terlibat aktif dalam pemecahan problem keagamaan masyarakat sebagai manifestasi dari
tanggung jawab sosial dalam mengembangkan misi
persyarikatan.
upaya untuk turut serta dalam memecahkan problem-problem persyarikatan tingkat pedesaan (Cabang
dan Ranting), baik menyangkut masalah pendidikan,
dakwah, maupun pengembangan amal usaha lainnya.

F. Tema
Seluruh kegiatan KKN UAD dirancang dan dilaksanakan
untuk meningkatkan kualitas taqwa, ilmu, maupun amal
shaleh serta keikhlasan pengabdian dalam rangka mencapai
negara yang aman dan sejahtera serta memperoleh ridla Allah. Rancangan dan pelaksanaan KKN demikian itu dijabarkan
ke dalam tema-tema yang dirumuskan tersendiri dalam setiap
periode atau jenis kegiatan KKN UAD. Perumusan tema
tersebut dapat dilakukan oleh LPM UAD, dosen pengusung
program PPM, maupun oleh mahasiswa KKN. Dapat juga
tema ditentukan atas dasar permintaan mitra (pemerintah
daerah, lembaga, instansi, persyarikatan, ataupun masyarakat).
Tema yang dipilih sebagai dasar pelaksanaan KKN
disyaratkan untuk memenuhi ketentuan berikut:
1. mempunyai tujuan dan target yang jelas serta dapat diukur
hasilnya
2. sangat dibutuhkan oleh masyarakat
3. memungkinkan dilaksanakan secara multidisplin
4. memiliki tahapan-tahapan yang jelas bagi tema dengan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

15

5.
6.

waktu panjang (lebih dari 1 tahun)


mengimplementasikan teknologi atau metode ilmiah
dalam rangka memberdayakan masyarakat
pelaksanaannya memberikan informasi yang berguna
untuk riset/kajian lanjut.

Tema yang dipilih oleh pengusung program (baik dosen


maupun mahasiswa) harus diajukan ke LPM. Hal-hal yang
harus dimasukkan dalam pengajuan tema antara lain: (a)
Latar belakang dan tujuan tema, (b) Manfaat tema yang diperoleh masyarakat, (c) Teknologi/metode yang mendasari
tema, (d) Kemungkinan mitra/kolaborasi, (e) Cara pelaksanaan dan tahapannya, dan (f) Cara evaluasi hasil dan monitoring proses.
Evaluasi terhadap tema dilaksanakan dengan indikator
(a) Capaian, tujuan dan target tema, seperti seberapa jauh
empowerment dihasilkan dan seberapa jauh peningkatan pendapatan masyarakat, (b) Dampak pengembangan/penguatan
Daerah dihasilkan dari pelaksanaan tema, (c) Respons masyarakat yang diberdayakan, (d) Kepuasan mitra terhadap hasil
tema, dan (e) Komentar DPL dan mahasiswa pelaksana tema.

16

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB II
PENGELOLAAN
A. Status dan Beban Akademik
KKN merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan pembinaan mahasiswa secara utuh,
serta pengembangan dan peningkatan kemampuan masyarakat. Dengan demikian, KKN merupakan program intrakurikuler atau menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi, khususnya jenjang S1.
Program KKN merupakan matakuliah intrakurikuler dan
wajib ditempuh oleh para mahasiswa pada tiap-tiap program
studi jenjang S1 di lingkungan UAD. Intrakurikuler berarti
bahwa program KKN menjadi bagian dari kurikulum setiap
fakultas, sedangkan wajib berarti program KKN harus diikuti
oleh mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan,
yakni mahasiswa yang minimal sudah memasuki semester 7,
telah lulus matakuliah sekurang-kurangnya 120 sks dengan
indeks prestasi kumulatif minimal 2,00, telah lulus tiga dari
empat Matakuliah Sertifikasi yang diprogramkan oleh LPSI,
dan telah lulus tes membaca Al Qur-an bagi mahasiswa muslim.
Kedudukan KKN sama dengan matakuliah umum, bersifat
wajib untuk tingkat universitas. Dengan demikian berarti bahwa
mahasiswa yang belum mengikuti program KKN belum dapat
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

17

dinyatakan lulus dari UAD.


Status KKN yang intrakurikuler ditentukan oleh dua ketentuan pokok, yakni (1) program yang terstruktur dan (2)
mempunyai beban akademik atau bobot sks. Sebagai program
intrakurikuler, KKN mempunyai parameter tertentu yang
ditentukan dalam struktur KKN, yang antara lain meliputi:
1.

2.
3.

4.
5.

Dilakukan oleh sekelompok mahasiswa berjumlah antara


7 9 orang dan dengan konfigurasi anggota dari beberapa disiplin ilmu (interdisipliner)
Mahasiswa dapat mengikuti program KKN apabila telah
memenuhi persyaratan kurikuler tertentu
Mahasiswa peserta KKN harus mengikuti sejumlah tahapan
kegiatan, yaitu tahap persiapan, tahap pembekalan, tahap
survei dan perencanaan program, tahap pelaksanaan atau
operasional di lapangan, tahap pelaporan kegiatan, dan
tahap evaluasi atau responsi
Mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas yang diwajibkan untuk setiap tahapan pelaksanaan KKN tersebut, dan
Mahasiswa harus melakukan pendekatan sosial kepada
sivitas akademika, pemerintah, maupun masyarakat luas.

Adapun beban akademik atau bobot akademik KKN adalah


4 satuan kredit semester (sks). Kegiatan yang harus dilaksanakan untuk program KKN ini sama dengan kegiatan kurikuler
lainnya, yakni melalui proses perkuliahan, evaluasi, dan penilaian. Kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa dalam KKN
meliputi sejumlah kegiatan berikut.
1.

Tahap Pembekalan

Tahap ini diberi bobot 1 sks dengan materi kuliah berupa


(a) pemberian materi bersifat teoretik dan (b) pemberian materi
berupa praktik. Jumlah tatap muka kegiatan 16 kali dengan
18

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ketentuan setiap kali tatap muka dilaksanakan selama 50 menit


untuk materi yang bersifat teoretik atau 100 menit untuk
materi yang berupa praktik. Disamping itu, mahasiswa harus
pula melakukan kegiatan tidak terjadwal berstruktur (misalnya
mengerjakan pekerjaan rumah, membuat laporan, menyelesaikan soal-soal, mendiskusikan tugas bersama kelompok) selama 16 jam dan kegiatan tidak terjadwal mandiri (seperti membaca buku-buku sumber, mengikuti ceramah dan/atau pelatihan di luar kegiatan intrakurikuler) selama 16 jam.
2.

Tahap Pelaksanaan

Tahap ini diberi bobot 3 sks dan berstatus kegiatan lapangan.


Sesuai dengan sistem kredit, kegiatan lapangan memerlukan
waktu 200 menit untuk setiap 1 sks. Jika setiap kegiatan
ditetapkan 16 kali dan tahap pelaksanaan KKN memiliki bobot
3 sks, berarti untuk tahap ini mahasiswa harus melaksanakan
kegiatan lapangan secara efektif selama 3 x 200 menit x 16 =
9.600 menit atau 160 jam. Jumlah waktu 160 jam tersebut dipergunakan untuk (a) tahap prapelaksanaan sebanyak 1 x 3 x 200
menit (600 menit atau 10 jam), (b) tahap operasional di lapangan
sebanyak 14 x 3 x 200 menit (8.400 menit atau 140 jam, dan (c)
pascapelaksanaan 1 x 3 x 200 menit (600 menit atau 10 jam). Kegiatan terjadwal tersebut harus diimbangi dengan kegiatan tidak
terjadwal berstruktur selama 16 x 1 jam untuk setiap 1 sks atau
48 jam untuk 3 sks dan kegiatan tidak terjadwal mandiri selama
16 x 1 jam untuk setiap 1 sks atau 48 jam untuk 3 sks. Jumlah
waktu untuk tahap ini secara keseluruhan sebanyak 256 jam.

B. Jangka Waktu
Kegiatan program KKN UAD dalam setiap tahun akademik dibagi menjadi dua semester. Pelaksanaan kegiatan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

19

pada setiap semester dilakukan sebagai berikut.


1. Tahap persiapan (kegiatan dilakukan oleh LPM UAD dan
dengan waktu 6 minggu) untuk observasi, pendekatan
sosial maupun kelembagaan, penentuan wilayah, pengelompokan mahasiswa KKN, penentuan dan pelatihan DPL
KKN, dan observasi maupun negosiasi DPL ke lokasi kerja
KKN.
2. Tahap Pembekalan KKN (untuk mahasiswa, baik tatap
muka untuk teoretik, tatap muka untuk praktik, maupun
tugas mandiri) selama 4 minggu
3. Tahap Pelaksanaan KKN terdiri atas
a. Prapelaksanaan KKN, yaitu kegiatan mahasiswa untuk
survei, pendekatan sosial maupun kelembagaan, dan
perencanaan program selama 2 minggu
b. Operasional KKN (Inti Kegiatan), yaitu kegiatan mahasiswa untuk operasional atau realisasi program kerja
di lokasi KKN selama 4 minggu
c. Pascapelaksanaan KKN, yaitu kegiatan penyusunan
laporan dan responsi (dilakukan oleh mahasiswa dan
dengan waktu 2 minggu).
4. Tahap Penyelesaian selama 6 minggu, dengan rincian:
a. dilakukan DPL 2 minggu, dan
b. dilakukan Pusat KKN dan/atau LPM 4 minggu

C. Jam Kerja Efektif Mahasiswa KKN Universitas


Ahmad Dahlan
1.

Pembekalan KKN

Pembekalan KKN UAD dengan bobot 1 sks dan dengan


rincian waktu sebagai berikut.
a. Kegiatan Terjadwal dengan kegiatan berupa tatap muka
untuk pemberian teori: 50 x 16 x 1 = 800 menit
20

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

b.
c.

Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur dengan waktu 60


menit x 16 x 1 = 960 menit.
Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri dengan waktu 60 menit
x 16 x 1 = 960 menit.
Total waktu kegiatan pembekalan KKN UAD: 2720 menit
(45 jam 20 menit).

Materi pembekalan KKN meliputi materi untuk kegiatan


terjadwal, kegiatan tidak terjadwal terstruktur, dan kegiatan
tidak terjadwal mandiri.
Untuk Kegiatan Terjadwal, materi kegiatan meliputi
pemberian teori tentang (1) Wawasan KKN, (2) Survei dan
Penyusunan Program, (3) Administrasi dan Kelengkapan
KKN, (4) Buku Aktivitas Harian, Buku Catatan Pelaksanaan,
Matrik, dan Rekapitulasi (5) Penyusunan Laporan KKN dan
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan, (6) Komunikasi dan
Protokoler, (7) Wawasan Kesehatan dan Lingkungan, (8)
General Test.
Untuk Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur, materi
kegiatan berupa pendalaman atas buku-buku yang diterbitkan
oleh LPM UAD yang berisi hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan KKN. Selain itu, ada sejumlah pelatihan yang wajib
diikuti oleh para calon peserta KKN, di antaranya Wawasan
Analisis Sosial.
Untuk Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri, materi kegiatan berupa aktivitas mahasiswa untuk membekali diri sendiri melalui keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan yang
bermanfaat dalam melaksanakan KKN.
2.

Pelaksanaan KKN UAD

Pelaksanaan KKN UAD dengan bobot 3 sks dan dengan


rincian waktu sebagai berikut.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

21

a.

b.
c.

KegiatanTerjadwal berupa kegiatan tatap muka dengan


masyarakat: 200 menit x 16 pertemuan x 3 sks = 9.600
menit (160 jam).
Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur dengan waktu 60
menit x 16 x 3 = 2.880 menit (48 jam).
Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri dengan waktu 60
menit x 16 x 3 = 2.880 menit (48 jam).
Total waktu kegiatan pelaksanaan KKN UAD: 15.360
menit (256 jam)

Jumlah waktu kegiatan pelaksanaan KKN di atas digunakan untuk prapelaksanaan KKN, operasional pelaksanaan
KKN, dan pascapelaksanaan KKN.
a. Kegiatan prapelaksanaan KKN meliputi survei, konsultasi, koordinasi, penyusunan rencana kegiatan, dan diskusi program dengan pihak-pihak terkait (DPL, Pemda,
Pamong Desa, dan Tokoh Masyarakat). Kegiatan terjadwal untuk prapelaksanaan KKN diatur oleh DPL KKN
dan peserta KKN, dengan rentang waktu yang diatur
oleh LPM. Untuk kegiatan ini disediakan waktu sebagai
berikut: (1) Terjadwal 1 (kegiatan) x 200 (menit) x 3 (sks)
= 600 menit atau 10 jam, (2) Tidak Terjadwal Terstruktur
1 x 60 x 3 = 180 menit atau 3 jam, dan (3) Tidak Terjadwal
Mandiri 1 x 60 x 3 = 180 menit atau 3 jam. Jumlah jam
efektif kegiatan mahasiswa: 960 menit atau 16 jam.
b. Kegiatan operasional pelaksanaan KKN yakni kegiatan
di lapangan yang berupa (1) inti kegiatan atau tatap muka
dengan masyarakat, (2) persiapan untuk kegiatan inti
atau tatap muka dengan masyarakat, dan (3) evaluasi atas
pelaksanaan kegiatan inti atau tatap muka dengan masyarakat. Untuk kegiatan ini disediakan waktu sebagai berikut:
(1) Terjadwal 14 (kegiatan) x 200 (menit) x 3 (sks) = 8.400
22

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

c.

menit atau 140 jam, (2) Tidak Terjadwal Terstruktur 14 x


60 x 3 = 2.520 menit atau 42 jam, dan (3) Tidak Terjadwal
Mandiri 14 x 60 x 3 = 2.520 menit atau 42 jam. Jumlah jam
efektif kegiatan mahasiswa: 13.440 menit atau 224 jam.
Jumlah jam operasional pelaksanaan KKN di lapangan
terjadwal sebanyak 8.400 menit atau 140 jam, untuk KKN
Tematik (termasuk KKN PPM) dirinci sbb 2.400 menit
(28,6%) untuk KKN sesuai dengan program LPM UAD
dan 6.000 menit (71,4%) untuk program KKN Tematik
(termasuk KKN PPM). Jumlah waktu tersebut masih
ditambah dengan 60 (menit) x 14 (kegiatan) x 3 (sks) =
2.520 menit (42 jam) untuk persiapan setiap kegiatan dan
60 (menit) x 14 (kegiatan) x 3 (sks) = 2.520 menit (42 jam)
untuk evaluasi. Total waktu: 13.440 (224 jam).
Kegiatan pascapelaksanaan KKN yakni kegiatan penyusunan laporan. Dalam kegiatan penyusunan laporan ini,
selain menyusun laporan kegiatan peserta maju dalam
forum responsi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
DPL atau tim yang disusun oleh LPM (tertulis dan/atau
lisan) atas laporan yang dibuat. Untuk kegiatan ini
disediakan waktu sebagai berikut: (1) Terjadwal 1 (kegiatan) x 200 (menit) x 3 (sks) = 600 menit atau 10 jam, (2)
Tidak Terjadwal Terstruktur 1 x 60 x 3 = 180 menit atau 3
jam, dan (3) Tidak Terjadwal Mandiri 1 x 60 x 3 = 180 menit
atau 3 jam. Jumlah jam efektif kegiatan mahasiswa: 960
menit atau 16 jam.

Untuk mempermudah pemahaman, uraian-uraian di atas


disajikan sejumlah tabel berikut.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

23

Tabel 1: Jumlah Waktu Kegiatan Menurut Prinsip-Prinsip Sistem Kredit


JUMLAH WAKTU KEGIATAN
MENURUT PRINSIP-PRINSIP SISTEM KREDIT
Kegiatan

Jumlah
SKS

Tidak Terjadwal

Terjadwal

Terstruktur

Mandiri

Jumlah
Waktu

Teoretik
(T)

1 sks

16 x 50 mnt =
800 mnt
(13 jam 20 mnt)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

16 x 60 mnt =
60 mnt
(16 jam)

2.720 mnt
(45 jam
20 mnt)

Praktik
(P)

1 sks

16 x 100 mnt =
1.600 mnt
(26 jam 40 mnt)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

3.520 mnt
(58 jam
40 mnt)

Lapanga
n (L)

1 sks

16 x 200 mnt =
3.200 mnt
(53 jam 20 mnt)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

5.120 mnt
(85 jam
20 mnt)

Tabel 2: Jumlah Waktu Kuliah Kerja Nyata


Kegiatan

Jumlah
SKS

Tidak Terjadwal

Terjadwal

Terstruktur

Mandiri

Jumlah
Waktu

Lapangan
(L)

1 sks

16 x 200 mnt =
3.200 mnt
(53 jam 20 mnt)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

16 x 60 mnt =
960 mnt
(16 jam)

5.120 mnt
(85 jam
20 mnt)

KKN
(Lapangan)

3 sks

3 x 16 x 200
mnt = 9.600
mnt
(160 jam)

3 x 16 x 60
mnt =
2.880 mnt
(48 jam)

3 x 16 x 60
mnt = 2.880
mnt
(48 jam)

15.360 mnt
(256 jam)

Tabel 3: Jumlah Waktu Kegiatan untuk KKN


Bidang
Kegiatan

Terjadwal

Tidak Terjadwal
Terstruktur

Mandiri

Jumlah Waktu

Keilmuan

1 x 3 x 200
menit

1 x 3 x 60 menit

1 x 3 x 60 menit

960 menit
(16 jam)

Keagamaan

2 x 3 x 200
menit

2 x 3 x 60 menit

2 x 3 x 60 menit

1.920 menit
(32 jam)

Seni dan
Olahraga

1 x 3 x 200
menit

1 x 3 x 60 menit

1 x 3 x 60 menit

960 menit
(16 jam)

Tematik

10 x 3 x 200
menit

10 x 3 x 60 menit

10 x 3 x 60 menit

9600 menit
(160 jam)

8.400 menit
(140 jam)

2.520 menit
(42 jam)

2.520 menit
(42 jam)

13.440 menit
(224 jam)

TOTAL

24

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Catatan:
Selain KKN PPM Dikti, kegiatan/program yang tidak sesuai
dengan tema dapat diizinkan jika tidak melebihi 20 %.
Pelaksanaan kegiatan KKN dengan waktu setiap pertemuan terjadwal 200 menit tidak mudah untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu, LPM Univeritas Ahmad Dahlan mengambil
kebijakan bahwa waktu 200 menit itu tidak untuk satu kegiatan tatap muka terjadwal. Waktu tersebut dapat digunakan
untuk sejumlah kegiatan terjadwal dengan waktu tiap-tiap
kegiatan 50 menit, 100 menit, 150 menit, atau 200 menit. Program maupun kegiatan dengan waktu lebih dari 300 menit
minimal dilaksanakan dalam 2 hari. Program yang dilaksanakan sehari dengan jumlah waktu melebihi ketentuan tersebut masih dimungkinkan, yakni apabila (1) kegiatan tersebut merupakan program yang diminta oleh Pemda, LPM,
atau Persyarikatan Muhammadiyah atau (2) mendapat izin
tertulis dari Kepala Pusat KKN. Pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 atau Tabel 5
berikut.
Tabel 4: Pelaksanaan Program dan Kegiatan Terjadwal KKN Reguler
No

Waktu
per Hari

Sesi

Frekuensi
(Terjadwal)

Terstruktur

Mandiri

Total
Waktu
Dipakai

1.

480

1 x 300

90

90

480

Total

300

90

90

480

480

1 x 200

60

60

1 x 100

30

30

Total

300

90

90

480

1 x 150

45

45

2.

Kegiatan Tidak Terjadwal

480

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

25

1 x 150

45

45

Total

300

90

90

480

1 x 100

30

30

1 x 100

30

30

1 x 100

30

30

Total

300

90

90

480

1 x 100

30

30

1 x 100

30

30

1 x 50

15

15

1 x 50

15

15

Total

300

90

90

480

480

6 x 50

6 x 15

6 x 15

480

480

480

Tabel 5: Pelaksanaan Program dan Kegiatan Terjadwal KKN Alternatif


Kegiatan Tidak Terjadwal

No

Waktu
per Hari

Sesi

Frekuensi
(Terjadwal)

Terstruktur

Mandiri

Total
Waktu
Dipakai

1.

240

150

45

45

240

2.

240

1 x 100

30

30

1 x 50

15

15

Total

150

45

45

240

240

3 x 50

3 x 15

3 x 15

240

320

1 x 100

30

30

2 x 50

2 x 15

2 x 15

Total

200

60

60

320

320

2 x 100

2 x 60

2 x 60

320

5.

26

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Catatan: Untuk KKN Alternatif, nomor 4 dan 5 harus dengan


persetujuan tertulis dari Kampus KKN UAD.
Tabel 6. Waktu Kegiatan yang Dicantumkan di Rencana Program dan Kegiatan
Alokasi
Waktu

Waktu Tersedia
untuk KKN
Reguler

Waktul Kegiatan
Setiap Satu Hari
Kegiatan
Terjadwal

Total
Waktu

Kegiatan
Terjadwal

Total Waktu

300

480

300 x 30 =
9.000

480 x 30 =
14.400

(150 jam)

(240 jam)

200 x 3 x 14
= 8.400 (140
jam)

320 x 3 x 14 =
13.440 (224
jam)

150 x 60 =
9.000 (150
jam)

240 x 60 =
14.400 (240
jam)

200 x 3 x
14 = 8.400
(140 jam)

320 x 3 x 14 =
13.440 (224
jam)

Waktu yang
dicantumkan di
Rencana KKN
Reguler
Waktu Tersedia
untuk KKN
Alternatif

Waktu Kegiatan Selama KKN

150

Waktu yang
dicantumkan di
Rencana KKN
Alternatif

240

C. Jangka Waktu
Kegiatan program KKN UAD dalam setiap tahun akademik dibagi menjadi dua semester. Setiap semester minimal ada dua jenis KKN yang dilaksanakan yaitu KKN Reguler
dan Alternatif. Pelaksanaan kegiatan pada setiap semester
dilakukan sebagai berikut.
1. Tahap persiapan (kegiatan dilakukan oleh LPM UAD dan
dengan waktu 6 minggu) untuk observasi, pendekatan
sosial maupun kelembagaan, penentuan wilayah, pengelompokan mahasiswa KKN, penentuan dan pelatihan DPL
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

27

2.

3.

4.
5.
6.

KKN, dan observasi maupun negosiasi DPL ke lokasi kerja


KKN.
Tahap pembekalan (untuk mahasiswa, baik tatap muka
untuk teoretik, tatap muka untuk praktik, maupun tugas
mandiri) selama 2 minggu
Tahap pelaksanaan terdiri atas
a. kegiatan mahasiswa untuk survei, pendekatan sosial
maupun kelembagaan, dan perencanaan program selama 2 minggu
b. kegiatan mahasiswa untuk operasional atau realisasi
program kerja di lokasi KKN selama 4 minggu untuk
KKN Reguler dan 8 minggu untuk KKN Alternatif.
Tahap penyusunan laporan dan responsi (dilakukan oleh
mahasiswa dan dengan waktu 1 minggu).
Tahap responsi dengan waktu satu minggu.
Tahap Penyelesaian selama 6 minggu, dengan rincian:
a. dilakukan DPL 2 minggu, dan
b. dilakukan Pusat KKN dan/atau LPM 4 minggu

D. Kelembagaan
KKN UAD diselenggarakan LPM UAD, dikonsep dan
diatur oleh Gugus Tugas Pengembang KKN, dan dilaksanakan
oleh Pusat KKN dengan dibantu oleh (1) sejumlah staf yang
terdiri atas dosen dan karyawan yang dikelompokkan dalam
bidang-bidang tugas tertentu yang disebut Gugus Tugas KKN
atau Team Task Force KKN dan (2) sejumlah DPL. Semua yang
terlibat dalam pelaksanaan KKN UAD (yakni Pimpinan Universitas, Pejabat LPM, Gugus Tugas Pengembang KKN, Pejabat
dan Staf Pusat KKN, dan DPL) merupakan satu satuan tugas
yang bertanggung jawab atas kelancaran, ketertiban, dan
kesuksesan pelaksanaan KKN UAD.
28

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Struktur organisasi penyelenggara dan pelaksana KKN


UAD, terdiri atas:
1. Penanggung Jawab, yakni:
a. Rektor dan Wakil Rektor
b. Kepala LPM
2. Perencana Konsep dan Evaluator KKN, yakni Gugus
Tugas (Task Force) Pengembang KKN.
3. Pelaksana Operasional, yakni Kepala Pusat KKN UAD
dengan dibantu oleh Gugus Tugas (Task Force) Pelaksana
KKN, Koordinator Lapangan, dan sejumlah DPL Adapun
Gugus Tugas (Task Force) Pelaksana KKN meliputi bidangbidang berikut.
a. Bidang Kesekretariatan
b. Bidang Keuangan (dengan sebutan Bendahara Pusat
KKN)
c. Bidang Survei dan Penempatan
d. Bidang Pembekalan
e. Bidang Evaluasi Pengembangan
f. Bidang Humas dan Publikasi
g. Bidang Perlengkapan, Transportasi, dan Akomodasi
Kepala Pusat KKN UAD diangkat oleh Rektor dengan
masa tugas sama dengan Kepala LPM UAD. Gugus Tugas
(Task Force), Koordinator Lapangan dan DPL diangkat oleh
pejabat yang berwenang untuk masa tugas tertentu sesuai
dengan ketentuan yang diatur LPM UAD. Adapun staf untuk
semua bidang, baik koordinator staf maupun anggota, ditentukan dan/atau ditunjuk melalui penugasan oleh Kepala
LPM UAD untuk masa temporal yakni selama satu tahun.
Adapun deskripsi tugas pelaksana KKN UAD diatur
sebagai berikut.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

29

1.

2.

3.

30

Kepala LPM
a. Memimpin dan melaksanakan wewenang di bidang
peningkatan pengembangan UAD dalam bidang
tugas LPM termasuk di dalamnya subkegiatan KKN.
b. Melaksanakan fungsi sebagai pengelola tertinggi
yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,
pengarahan, koordinasi, pengawasan, dan penyempurnaan bagi tercapainya tujuan KKN UAD.
c. Melaksanakan hubungan keluar, seperti pendekatan
sosial, instansional, kedinasan, maupun kelembagaan.
d. Menjalin kerja sama dengan Pemda, Instansi-Instansi,
maupun Dinas-Dinas di tingkat Kabupaten serta dengan
Camat/Pimpinan Wilayah.
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas LPM
termasuk di dalamnya KKN kepada Rektor UAD.
Gugus Tugas (Task Force) Pengembang Pengembang KKN
a. Menggagas dan mengembangkan model-model KKN
b. Mengevaluasi pelaksanaan KKN
c. Merevisi buku panduan maupun administrasi KKN.
d. Merintis dan melaksanakan kerjasama dengan Pemda
yang akan menjadi lokasi KKN baru.
e. Merintis dan melaksanakan kerjasama dengan
Pimpinan Muhammadiyah maupun Amal Usaha
Muhammadiyah guna menyiapkan lokasi KKN.
Kepala Pusat KKN (Ketua Gugus Tugas Pelaksana KKN)
a. Bertindak sebagai Ketua Harian dalam tugas-tugas
pelaksanaan program KKN UAD.
b. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan,
mengkoordinasi, mengawasi, dan menyempurnakan
kegiatan pada pelaksanaan KKN UAD.
c. Melakukan rekruitmen calon DPL, baik melalui penPEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

4.

daftaran, pendekatan personalia, dan/atau pengiriman oleh fakultas.


d. Bersama Kepala LPM mengadakan seleksi dan/atau
menentukan DPL KKN.
e. Mengadakan pelatihan/penyegaran untuk DPL
setiap tahun.
f. Mengadakan pelatihan penyusunan proposal kompetisi (misalnya KKN PPM Dikti) untuk para DPL.
g. Mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalahmasalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Bidang
atau DPL.
h. Menyiapkan dan mengatur kunjungan LPM maupun
Pimpinan Universitas.
i. Membantu/mendampingi Kepala LPM dalam melakukan persiapan maupun melaksanakan kegi-atan
untuk menjalin kerja sama dengan Pemda, InstansiInstansi, maupun Dinas-Dinas di tingkat Kabupaten
serta dengan Camat/Pimpinan Wilayah.
j. Bertanggung jawab atas terlaksananya KKN UAD
dengan sebaik-baiknya kepada Kepala LPM.
k. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah Kepala
LPM.
Sekretaris Gugus Tugas Pelaksana KKN
a. Menyiapkan dan memproses surat-surat (termasuk
pula serah terima maupun MoU) yang berkaitan
dengan tugas-tugas KKN.
b. Mendokumentasikan semua surat menyurat maupun
bahan-bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan
KKN.
c. Mengurus pendaftaran mahasiswa calon peserta
Pembekalan KKN maupun Pendaftaran Peserta KKN
UAD melalui fakultas.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

31

5.

32

d. Membuat piagam penghargaan untuk Bupati, Camat,


Kades/Lurah, DPL KKN, maupun para dosen yang
menjadi pemberi materi pembekalan.
e. Membantu menyusun anggaran KKN untuk satu
tahun maupun semester.
f. Menyusun rencana kebutuhan bahan dan/atau alat
untuk keperluan tata usaha dan keuangan.
g. Menerima dan menyimpan Laporan Pembekalan
KKN dan Nilai Pembekalan (dari Pusat Kajian dan
Diklat maupun Laporan Pelaksanaan KKN (dari
Mahasiswa maupun DPL) dan Nilai KKN (dari DPL).
h. Menyerahkan Nilai KKN (khusus para mahasiswa
yang telah membereskan administrasi maupun
keuangan KKN) ke BAA.
i. Membuat laporan akhir pelaksanaan KKN.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah atasan.
k. Bertanggung jawab kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
KKN.
Bidang Kesekretariatan
a. Membantu Pimpinan LPM maupun Pusat KKN dalam
melaksanakan tugas-tugas administrasi kesekretariatan meliputi: pengetikan, pemrosesan, dan pengarsipan surat-menyurat.
b. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan
pengadaan serta mengatur distribusi kebutuhan
bahan dan alat untuk seluruh kegiatan KKN (misalnya tanda peserta, buku dan alat tulis lainnya, obatobatan, dan/atau yang lain).
c. Menyusun, mengatur, dan melaksanakan tugas-tugas
yang berkaitan dengan protokoler, termasuk di
dalamnya Upacara Pembukaan Pembekalan, Upacara
Pelepasan, Upacara Penerjunan, Upacara Penyerahan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

(di lokasi KKN), dan Penarikan KKN.


d. Mengkomunikasikan dan/atau mengkoordinasikan
acara (lengkap dengan mata acara dan alokasi
waktunya) pada upacara pembukaan pembekalan,
pelepasan, penerjunan, penyerahan, maupun penarikan mahasiswa KKN. (di desa, kecamatan, atau
kabupaten) kepada/dengan pihak-pihak terkait.
e. Menyiapkan dan mengatur penandatangan Berita
Acara Penyerahan, Berita Acara Kunjungan Pimpinan
Universitas, Berita Acara Penarikan, dan berita acara
lainnya.
f. Menyiapkan spanduk baik untuk lingkungan kampus,
luar kampus, maupun lokasi KKN.
g. Menerima dan mengecek bahan dan alat (sudah
sesuai ataukah belum dengan kebutuhan/permintaan)
h. Menginventarisasi, mengatur, memelihara, dan/atau
menyimpan bahan dan alat yang dimiliki KKN UAD.
i. Mendokumentasikan bahan-bahan tertulis yang
berkaitan dengan program-program Pusat KKN.
j. Membantu menyiapkan rapat-rapat yang diselenggarakan Pusat KKN.
k. Mengetik dan/atau menggandakan makalah, formatformat, dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan KKN.
l. Mengetik, menggandakan, dan/atau menjilid laporan
pelaksanaan KKN.
m. Mengetik piagam untuk mahasiswa dan semua pihak
yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN.
n. Membantu pembagian perlengkapan/perbekalan KKN.
o. Mengurus presensi dalam pelaksanaan Pembekalan
KKN.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

33

6.

7.

34

p. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah Ketua/


Sekretaris Pusat KKN.
q. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat KKN.
Bidang Keuangan
a. Menyusun rencana anggaran KKN berdasarkan
kebutuhan tiap-tiap bidang kegiatan.
b. Melakukan dan bertanggung jawab atas kelancaran
administrasi keuangan, diantaranya dalam kegiatan
penerimaan, pengambilan, penyimpanan, pengeluaran, penggunaan, maupun pembukuan uang serta
pembuatan SPJ anggaran. Pengambilan dan/atau
pengeluaran uang harus atas seizin Kepala LPM dan/
atau Ketua Pusat KKN.
c. Mendistribusikan uang untuk biaya hidup peserta,
stimulan, honorarium, dan kegiatan-kegiatan KKN
atau terkait dengan KKN yang memerlukan dana dari
Pusat KKN (dengan catatan hal tersebut telah
menjadi keputusan Pusat KKN dan/atau LPM UAD.
d. Mengurus asuransi atas pelaksana maupun peserta
KKN.
e. Membuat laporan akhir keuangan seluruh rangkaian
kegiatan KKN. Laporan dibuat paling lambat sebulan
setelah pelaksanaan KKN masing-masing periode.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan yang
diberikan oleh Ketua/Sekretaris Pusat KKN.
g. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat KKN.
Bidang Survei dan Penempatan
a. Bersama Ketua/Sekretaris Pusat KKN merencanakan
dan menyiapkan lokasi KKN dengan terlebih dahulu
melakukan observasi.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

b. Melakukan survei mengenai lokasi-lokasi KKN


berkaitan dengan upaya mengatasi gangguan dan/
atau mencegah wabah suatu penyakit yang menimpa
peserta maupun pelaksana KKN.
c. Menyiapkan proposal umum pelaksanaan KKN dengan
berdasar pada hasil observasi.
d. Mengurus/melakukan koordinasi dengan Pemda
(Desa, Kecamatan, dan/atau Kabupaten) maupun
Pimpinan Universitas tentang jadwal dan tata laksana
yang berkaitan dengan Upacara Pembukaan Pembekalan, Upacara Pelepasan, Upacara Penerjunan,
Upacara Penyerahan (di lokasi KKN), dan Penarikan
(dari lokasi KKN).
e. Mengatur pelaksanaan penerjunan maupun penarikan, termasuk mengelola dan/atau mengadakan
penyediaan kendaraan sesuai dengan keperluan.
f. Merencanakan, menyusun, dan melaksanakan tugas
kehumasan.
g. Mengurus izin dan melakukan pendekatan kelembagaan untuk pelaksanaan KKN.
h. Menyusun dan menyiapkan rencana survei yang
dilaksanakan oleh DPL maupun peserta KKN.
i. Membantu Bidang Penempatan dan Pembekalan
dalam mengurus pemberi materi pembekalan dari
Pemda Kabupaten maupun Kecamatan.
j. Bersama Bidang Penempatan dan Pembekalan melakukan pendataan, pendaftaran, dan/atau pengelompokan peserta Pembekalan KKN maupun peserta
KKN.
k. Mendistribusikan peserta KKN sesuai dengan lokasi
KKN ditentukan Pusat KKN.
l. Menyusun dan menyiapkan rencana monitoring,
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

35

8.

36

pemantauan kedisiplinan, dan evaluasi pelaksanaan


tahap operasional di lokasi KKN.
m. Bersama Pimpinan LPM melaksanan evaluasi atas
tugas Koordinator Lapangan dan DPL.
n. Mengarahkan dan mengkoordinasi kegiatan DPL
dalam pembimbingan dan pendekatan sosial maupun
kelembagaan di lokasi KKN.
o. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan program
KKN baik secara langsung di lapangan maupun melalui
laporan periodik.
p. Melaksanakan pengumpulan data maupun informasi
mengenai seluruh kegiatan KKN.
q. Menyelenggarakan evaluasi program KKN sebagai
bahan bagi penyusunan, pengaturan, maupun pengembangan KKN UAD.
r. Melakukan penelitian untuk bahan perencanaan
pengembangan program KKN maupun untuk kesempurnaan pelaksanaan KKN.
s. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Kepala LPM/ Kepala Pusat KKN.
t. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala LPM/Kepala Pusat KKN.
Bidang Pembekalan
a. Melakukan pendataan, pendaftaran, dan/atau pengelompokan peserta pembekalan KKN maupun peserta
KKN.
b. Menyusun konsep kegiatan pembekalan (meliputi:
materi diklat, penjadwalan, dan petugas) dan peraturan pelaksanaan pengadaan diklat dan kemudian
(setelah dibahas dan disetujui/ditetapkan Pusat KKN)
dan kemudian melaksanakannya setelah mendapatkan persetujuan Kepala Pusat KKN dan Kepala LPM.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

c.

9.

Mencari pemberi materi dan mengumpulkan makalah


dari para pemberi materi.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pembekalan KKN.
e. Memeriksa dan/atau memonitor kesehatan pendaftar
maupun peserta KKN.
f. Bersama Bidang Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan menyusun instrumen dan melaksanakan
evaluasi dalam Pembekalan KKN.
g. Mengumpulkan dan bertanggung jawab atas nilainilai mahasiswa peserta Pembekalan KKN.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan yang
diberikan oleh Kepala LPM/ Kepala Pusat KKN.
i. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala LPM/Ketua Pusat KKN.
Bidang Evaluasi
a. Menyusun dan menyiapkan rencana monitoring, pemantauan kedisiplinan dan evaluasi pelaksanaan
tahap operasional di lokasi KKN.
b. Bersama Kepala LPM melaksanakan evaluasi atas
tugas DPL.
c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan DPL
dalam pembimbingan dan pendekatan sosial maupun
kelembagaan di lokasi KKN.
d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan program
KKN baik secara langsung di lapangan maupun melalui laporan priodik
e. Melaksanakan pengumpulan data maupun informasi
mengenai seluruh kegiatan KKN.
f. Menyelenggarakan evaluasi program KKN sebagai
bahan bagi penyusunan, pengaturan, maupun pengembangan KKN UAD.
g. Melakukan penelitian untuk bahan perencanaan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

37

pengembangan program KKN maupun untuk kesempurnaan pelaksanaan KKN.


h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas
perintah Kepala LPM/Kepala Pusat KKN.
i. Bersama dengan Bidang kesekretariatan menyusun
laporan akhir KKN.
i. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala LPM/Kepala Pusat KKN
10. Bidang Humas dan Publikasi
a. Bersama dengan Kepala LPM melaksanakan hubungan keluar, seperti pendekatan sosial, instansional,
kedinasan, maupun kelembagaan.
b. Menjalin kerja sama dengan Pemda, Instansi-Instansi,
maupun Dinas-Dinas di tingkat Kabupaten serta
dengan Camat/Pimpinan Wilayah.
c. Membuat publikasi KKN
d. Merencanakan, menyusun, dan/atau melaksanakan
tugas mempublikasikan kegiatan KKN melalui media cetak maupun elektronik baik ke luar maupun ke
dalam sebagai sarana publikasi Universitas Ahmad
Dahlan.
e. Menghubungi, menyertai, dan/atau melayani wartawan media cetak maupun elektronik serta pihakpihak lain yang terkait dengan KKN dalam upacara
pelepasan, penerimaan di lokasi KKN, kunjungan ke
lokasi KKN, dan acara lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan KKN.
f. Mendokumentasikan (foto, audio, dan/atau video)
peristiwa penting dalam pelaksanaan KKN untuk
kepentingan Universitas.
11. Bidang Perlengkapan, Transportasi, dan Akomodasi
a. Menyediakan/menyiapkan perlengkapan dan tempat
38

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

untuk Upacara Pembekalan, Pelepasan, Penerjunan,


maupun Penarikan.
b. Menyiapkan peralatan dan tempat kegiatan pembekalan.
c. Mengurus/menyiapkan sarana transportasi untuk
mobilitas Pusat KKN dalam persiapan, pembekalan,
pengurusan izin dan pendekatan sosial maupun
kelembagaan, operasional di lapangan, dan lain-lain.
d. Melaksanakan penjemputan/pengantaran pihakpihak yang diundang oleh Pusat KKN dalam persiapan, pembekalan, maupun pelaksanaan KKN.
e. Bersama DPL KKN melakukan pengurusan dan/atau
memberikan bantuan jasa (seperti pengurusan Dana
Sehat Muhammadiyah dan Jasa Raharja) untuk semua
hal yang berkaitan dengan kesehatan/keselamatan
pelaksana maupun peserta KKN.
f. Mengurus konsumsi dalam kegiatan yang dilakukan
Pusat KKN, baik rapat-rapat, pembekalan, penerjunan, penarikan, maupun kegiatan lainnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas
perintah Ketua Pusat KKN.
h. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala LPM/Ketua Pusat KKN.
12. Koordinator Lapangan (Koorlap)
a. Bersama-sama dengan sekretaris dan Bidang Humas
dan Publikasi mengurus semua aktivitas yang berkaitan dengan upacara pelepasan, penerjunan, penyerahan, dan penarikan peserta KKN ke Pemda (Desa/
Kelurahan, Kecamatan, dan/atau Kabupaten).
b. Mengkoordinasikan kepengurusan mahasiswa KKN
dari korkab, korcam, dan kordes.
c. Bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

39

tugas DPL di lapangan maupun dalam mengatasi


masalah-masalah yang timbul di wilayah kerjanya.
d. Membantu tugas Bidang Survei dan Penempatan dalam
melakukan konsultasi dan/atau negosiasi mengenai
penempatan unit maupun kelompok mahasiswa KKN.
e. Mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan dan pengawasan terhadap mahasiswa KKN dalam wilayah
kerjanya.
f. Membantu tugas Bidang Evaluasi dan Pengembangan
dalam melakukan koordinasi menyusun rencana kegiatan mahasiswa KKN dan mengatasi masalah kegiatan yang timbul di wilayah kerjanya.
g. Mengunjungi dan/atau memantau kegiatan dan kondisi peserta KKN di lapangan (termasuk pula kedisiplinan, moralitas, dan etika).
h. Melakukan konsultasi dan/atau koordinasi dengan
Pemerintah setempat (Desa/Kelurahan maupun Kecamatan) untuk mempersiapkan, menyusun, dan melaksanakan diskusi dalam rangka pembimbingan dan
pengawasan KKN maupun pelaksanaan Tahap Tindak
Lanjut KKN UAD dapat berjalan lancar dan tertib.
i. Menyusun laporan tertulis dan menyerahkannya
kepada Ketua/Sekretaris TTF KKN.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Kepala Pusat KKN.
k. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Kepala Pusat KKN.
13. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
a. Bertindak sebagai Tim Pengelola KKN UAD di
tingkat unit/kelompok kerja.
b. Bersama-sama dengan Bidang Survei dan Penempatan
KKN mengadakan orientasi dan observasi penda40

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

huluan ke lokasi kerja KKN (dengan Surat Tugas dari


LPM, tanpa ada surat lain karena baru mencari
kemungkinan untuk penentuan wilayah KKN).
c. Melakukan pendekatan sosial dengan Kadus/Kades
dan induk semang tempat pemondokan mahasiswa
selama melaksanakan KKN (dengan Surat Tugas dari
LPM dan membawa fotokopi Surat Izin Pelaksanaan
KKN serta persetujuan dari pihak-pihak terkait).
d. Membantu melancarkan proses pendekatan sosial
mahasiswa KKN dengan masyarakat, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, instansi, dinas, maupun
persyarikatan.
e. Menegakkan kedisiplinan mahasiswa dalam melaksanakan tugas KKN.
f. Memberikan motivasi maupun mengarahkan mahasiswa KKN dalam pelaksanaan program-program
KKN dan membantu memecahkan masalah-masalah
dan hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa.
g. Memantau interaksi antarmahasiswa KKN dan antara
mahasiswa KKN dengan perangkat desa, aparat tingkat
kecamatan, instansi/dinas, persyarikatan Muhammadiyah, dan masyarakat untuk dilaporkan kepada
Bidang Evaluasi dan Pengembangan KKN UAD.
h. Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan, perilaku,
moralitas, maupun etika mahasiswa secara teratur
dan berkesinambungan.
i. Mengarahkan, memeriksa, menampung, dan menyalurkan data kegiatan dan laporan dari mahasiswa
baik insidental, berkala, maupun akhir pelaksanaan.
j. Melakukan penilaian dalam rangka evaluasi serta
menyerahkan nilai seluruh peserta KKN yang dibimbingnya ke Sekretaris Pusat KKN.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

41

k. Membina kerja sama dengan perangkat desa, aparat


keamanan, instansi, dinas, persyarikatan Muhammadiyah, dan masyarakat di lokasi KKN.
l. Menugaskan kepada mahasiswa masing-masing unit
untuk membuat berita acara bahwa pada saat penarikan KKN mahasiswa tidak ada persoalan yang
berkaitan dengan pinjam-meminjam, penggunaan
peralatan, dan lain-lain dengan induk semang maupun perangkat desa.
m. Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang telah dilakukan.
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas
perintah Ketua Pusat KKN.
o. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala LPM/Ketua Pusat KKN.

a.

b.

42

Berdasarkan urutan waktu DPL mempunyai tugas:


Tugas DPL Pra-Penerjunan
1) Mengarahkan, membantu pengisian administrasi
KKN dimulai saat taaruf
2) Mendampingi mahasiswa saat melakukan survei (KKN
reguler)
3) Mengarahkan mahasiswa KKN saat membuat rancangan kegiatan KKN (diskusi program), setelah mahasiswa melakukan survei baik program keilmuan,
keagamaan,seni olahraga maupun pendukung yang
sesuai program studi dan waktu yang dipersyaratkan
4) Mendampingi mahasiswa dalam menyusun proposal
kegiatan KKN
Tugas DPL selama mahasiswa di lokasi
1) Menyerahkan & menarik mahasiswa ke & dari induk
semang dan pejabat terkait.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2)

c.

Melakukan pembimbingan ke lokasi minimal 2 kali


(KKN Reguler), minimal 3 kali (KKN Alternatif)
3) Menyerahkan lembar penilaian dan kuisioner yang
telah disiapkan LPM ke tokoh masyarakat
Tugas DPL pascapelaksanaan
1) Mengarahkan mahasiswa dalam menyusun laporan
dan rekapitulasi pelaksanaan
2) Melakukan responsi sebagai ekuivalensi ujian akhir
3) Menyerahkan nilai KKN selambat-lambatnya 1
minggu seelah responsi atau maksimal 2 minggu
setelah penarikan.

Di samping tata organisasi di atas, untuk kelancaran dan


koordinasi pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lokasi KKN,
ditentukan tata laksana organisasi mahasiswa KKN UAD yang
terdiri atas:
a.
b.

Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Unit


Ketua Kelompok dan/atau Koordinator Mahasiswa
tingkat Desa (Kordes)
c. Koordinator Mahasiswa tingkat Kecamatan (Korcam)
d. Koordinator Mahasiswa tingkat kabupaten (Korkab)
Personalia tata laksana organisasi mahasiswa KKN UAD
dibentuk dan diangkat atas kesepakatan mahasiswa peserta
KKN dalam wilayah lokasi kerjanya.
Adapun deskripsi tugas dan tanggung jawab Korkab,
Korcam, Kordes/Ketua Kelompok, serta Ketua, Sekretaris,
dan Bendahara Unit adalah sebagai berikut.
a. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Unit
1) Melaksanakan konsolidasi dan koordinasi kegiatan
mahasiswa di unitnya
2) Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada
DPL
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

43

b.

Ketua Kelompok dan/atau Koordinator Mahasiswa tingkat


Desa (Kordes)
1) Melaksanakan koordinasi kegiatan mahasiswa di
kelompoknya atau se-wilayah desanya
2) Bersama-sama dengan Koordinator Mahasiswa KKN
tingkat Kecamatan (Korcam) melakukan pengaturan
alokasi peminjaman fasilitas transportasi dari UAD
kemudian mengurusnya ke Kepala LPM maupun
Kepala BAU. Hal ini perlu dilakukan mengingat sarana
transportasi yang dimiliki UAD sangat terbatas dan
dipergunakan untuk berbagai keperluan operasional
prodi, jurusan, fakultas, biro, dan lembaga di lingkungan UAD maupun staf Rektorat. (Catatan: Bantuan transportasi untuk KKN Reguler tidak diberikan
untuk kegiatan tingkat unit maupun kelompok, namun
diberikan paling rendah untuk kegiatan antarkelompok)
3) Mengatur tugas piket di Desa dan/atau Kecamatan
masing-masing lokasi kerja KKN.
4) Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada
DPL
c. Koordinator Mahasiswa tingkat Kecamatan (Korcam)
1) Melaksanakan koordinasi kegiatan mahasiswa sekecamatan
2) Bersama-sama dengan Korcam mengatur tugas piket
di Kecamatan masing-masing lokasi kerja KKN (jika
hal itu dipandang perlu)
3) Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada
DPL
d. Koordinator Mahasiswa di tingkat kabupaten (Korkab)
1) Melaksanakan koordinasi kegiatan mahasiswa di tingkat
kabupaten

44

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2)
3)

Mengkoordinasikan program kerja/ program kerja


unggulan di tingkat kabupaten
Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada
DPL dan koorlap

E. Dana
Dana yang dipergunakan untuk biaya persiapan, pembekalan, operasional, dan pelaporan pelaksanaan KKN diperoleh dari
1. Alokasi anggaran belanja UAD, di antaranya didapat dari
pembayaran biaya KKN atau credit fee matakuliah KKN
yang berbobot 4 sks.
2. Partisipasi aktif dari para mahasiswa baik yang dikoordinasikan oleh Universitas Ahmad Dahlan dalam bentuk
Tabungan Akomodasi dan Transportasi KKN (meliputi
biaya untuk transportasi, biaya hidup dan pemondokan
di lokasi unit KKN, pengadaan buku panduan, dan lainlain) maupun yang dikeluarkan langsung oleh para
mahasiswa di lokasi kerja KKN (berupa biaya penyusunan proposal, biaya untuk kegiatan atau pelaksanaan
program KKN, biaya untuk penyusunan laporan pelaksanaan KKN, dan lain-lain).
3. Bantuan pemerintah, persyarikatan, lembaga-lembaga
lain, maupun perseorangan dengan catatan bantuan
tersebut tidak mengikat.
4. Pembiayaan yang diperoleh dari pemerintah, persyarikatan, lembaga-lembaga lain, maupun perseorangan
penggunaannya diatur sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku/disyaratkan (baik ketentuan yang
berkaitan dengan pemberi dana, pemerintah, maupun
persyarikatan.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

45

5.

RAPB KKN disusun oleh Pimpinan LPM dengan dasar


dana alokasi umum yang disediakan oleh Universitas
Ahmad Dahlan melalui nego costing.

F. Fasilitas Mahasiswa

1.
2.
3.

4.

Beberapa fasilitas yang diterima mahasiswa:


Buku Pedoman KKN
Administrasi KKN terdiri dari cocard dan spanduk.
Dana Akomodasi yang terdiri dari transpot survei, penerjunan dan penarikan, bantuan obat, stimulan program,
livingcost (KKN Reguler) atau bantuan program khusus
(KKN Alternatif)
Santunan Kesehatan bagi mahasiswa yang sakit atau
kecelakaan selama pelaksanaaan KKN. Adapun prosedur
pengajuannya:
a) Mahasiswa mengambil formulir di sekretariat LPM
b) Mahasiswa menyerahkan formulir untuk diisi oleh
pejabat yang berwenang (dokter dan/atau polisi)
c) Mahasiswa menyerahkan kembali ke LPM dengan
dilampiri bukti-bukti pengeluaran/ pembayaran.

G. Kerjasama
Dalam pelaksanaan KKN UAD diperlukan adanya kerja
sama, baik ke dalam maupun ke luar. Kerjasama ke luar seperti
kerja sama dengan Perguruan Tinggi lain, dinas atau instansi
lain, lembaga atau majelis di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah dapat dan/atau perlu dilakukan. Kerjasama
tersebut dapat berupa (a) pemanfaatan sumber daya dalam
pelaksanaan KKN, (b) penyelenggaraan kegiatan bersama,
dan (b) bentuk-bentuk lain yang dipandang perlu untuk
46

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

pelaksanaan KKN. Semua kerjasama tersebut dapat dilakukan


sepanjang tidak mengganggu visi dan misi serta tugas pokok
Universitas Ahmad Dahlan dan dilaksanakan dengan tujuan
saling menguntungkan.
Adapun kerja sama ke dalam, merupakan hal yang mutlak
harus dilaksanakan. Bentuk kerjasama ke dalam ini antara
lain adanya jalinan yang erat dan penuh perhatian di antara
semua pihak di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan,
terutama dengan fakultas dan program studi dalam pengaturan kegiatan akademik dan dosen wali dalam persiapan
pelaksanaan KKN (dalam hal ini pendaftaran peserta KKN).

H. Pembimbingan dan Pengawasan


Dalam pelaksanaan KKN UAD, agar semua kegiatan program KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar dan berhasil baik, dilakukan pengarahan,
pembimbingan, dan pengawasan. Dalam hal ini prinsip yang
digunakan adalah motto Depdiknas Tut Wuri Handayani serta
visi dan misi dakwah amar makruf nahi munkar.
Arahan dan bimbingan diberikan untuk membantu mahasiswa dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai peserta KKN
UAD baik pada tahap survei maupun tahap pelaksanaan agar
mereka tidak salah arah atau tidak sesuai dengan rencana
yang telah dipersiapkan. Arahan dan bimbingan juga dilaksanakan untuk tahap penyusunan proposal kegiatan maupun
penyusunan laporan. Baik arahan maupun bimbingan dalam
kegiatan ini dilakukan oleh DPL dan/atau Pusat KKN bilamana dipandang perlu. Kecuali itu, pengarahan dan pembimbingan dapat pula diberikan oleh Pemda (Desa/ Kelurahan/
Kecamatan/Kabupaten) maupun Pimpinan Persyarikatan
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

47

Muhammadiyah.
Adapun pengawasan dimaksudkan agar (1) semua kegiatan dapat berlangsung tertib dan terarah dan (2) perilaku,
sopan santun, dan etika dilakukan sebagaimana diatur dalam
tata tertib khususnya maupun ajaran Islam pada umumnya.
Pengawasan dilakukan oleh DPL dan Pusat KKN, Pemerintah
setempat, maupun Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah.
Agar kegiatan mahasiswa dapat berhasil dengan baik dan
tertib, demikian pula kegiatan pembimbingan dan pengawasan dapat berlangsung sesuai dengan prinsip di atas, berbagai kegiatan perlu dilaksanakan. Berbagai kegiatan yang
perlu dilaksanakan itu antara lain:
1. kunjungan ke lokasi KKN UAD oleh DPL dilakukan 2
kali selama pelaksanaan KKN Reguler dan 3 kali selama
pelaksanaan KKN Alternatif selain penerjunan dan penarikan
2. diskusi untuk membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa, baik
mengenai hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
maupun bagaimana usaha-usaha yang dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
3. diskusi yang dilakukan oleh peserta dan pelaksana KKN
(dikoordinasi oleh Koordinator Lapangan) bekerja sama
dengan Pemerintah Kecamatan setempat dan dihadiri
oleh Muspika, Dinas/Instansi, Pimpinan (Kades dan para
Pamong) wilayah setempat, DPL dan mahasiswa KKN
yang bertugas di unit/kelompok yang bersangkutan.
Diskusi ini dipimpin oleh Camat dan pelaksanaannya
dibantu oleh mahasiswa KKN.
Selain ketiga kegiatan di atas, dalam kaitan dengan
bimbingan dan pengawasan pada tahap operasional di lokasi
kerja, mahasiswa diharuskan untuk:
48

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1.

2.

3.
4.
5.

mengisi Buku Aktivitas Harian yang berisi catatan aktivitas


mahasiswa (yang berkait dengan program kerja, silaturahmi, kegiatan sholat berjamaah, dan lembar izin meninggalkan lokasi) sejak tiba di lokasi kerja KKN sampai
dengan saat penarikan
mengisi Kartu Izin apabila meninggalkan wilayah lokasi
kerja KKN selama 6 jam atau lebih (khusus untuk KKN
reguler) dan mengisi presensi kehadiran (untuk mahasiswa KKN Alternatif).
membuat Matriks Program Kerja KKN dan Pelaksanaannya,
membuat Buku Catatan Pelaksanaan KKN (yang isinya pelaksanaan program/kegiatan dan bukti kegiatan), dan
mengisi Buku Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan KKN.

Butir 1 dan 2 dilaksananakan secara individual, sedangkan butir 3, 4 dan 5 dikerjakan secara kolegial. Di samping
itu, mahasiswa harus mengetik data yang terdapat dalam
Buku Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan KKN dan menyerahkannya ke LPM dalam bentuk print out (rangkap tiga). Adapun
Buku Catatan Pelaksanaan KKN dibuat dalam bentuk soft file di
cd dan diserahkan ke LPM bersama dengan penyerahan Buku
Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan KKN. Penyerahan dilaksanakan selambat-lambatnya seminggu setelah Penarikan KKN.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

49

50

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB III
Bentuk KKN
Bentuk KKN yang dilaksanakan UAD secara umum tidak
berbeda dengan Perguruan Tinggi lainnya. Sejak awal tahun
2000-an, UAD mengembangkan tiga macam bentuk KKN,
yaitu KKN Reguler, KKN Nonreguler, dan KKN Khusus. Oleh
karena KKN Nonreguler menawarkan sejumlah alternatif
bentuk KKN, maka KKN Nonreguler ini lebih dikenal dengan
istilah KKN Alternatif. Penyebutan yang dibakukan dalam
pengelolaan KKN UAD, digunakan istilah KKN Alternatif.

A. KKN Reguler
KKN Reguler adalah bentuk KKN yang diselenggarakan
dengan menerapkan ketentuan berikut.
(1) Penyelenggaraan KKN pada akhir semester
(2) Pembentukan kelompok KKN dilakukan oleh LPM
(3) Penentuan lokasi maupun pengurusan izin dilakukan oleh
LPM,
(4) Pelaksanaan kegiatan per hari maksimal 8 jam,
(5) Pengurusan pemondokan mahasiswa di lokasi KKN diurusi oleh LPM melalui DPL.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

51

B. KKN Alternatif
KKN Alternatif adalah bentuk KKN yang diselenggarakan dengan menerapkan ketentuan berikut.
(1) Penyelenggaraan KKN dilakukan pada Januari-Maret,
April-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember.
(2) Pembentukan kelompok dilakukan oleh LPM,
(3) Penentuan lokasi dan pengurusan izin dilakukan oleh LPM,
(4) Pelaksanaan kegiatan perhari maksimal 4 jam, kecuali hari
Ahad dan hari libur maksimal 8 jam.
(5) Pengurusan pos koordinasi dilakukan oleh mahasiswa.
Selain kelima ketentuan di atas, ada dua hal penting yang
membedakan KKN Reguler dan KKN Alternatif. Dua hal
yang membedakan tersebut adalah:
(1) Mahasiswa KKN Reguler dilaksanakan selama 30 hari dan
menginap di lokasi KKN, sedangkan KKN Alternatif dilaksanakan selama 60 hari dan tidak menginap di lokasi
KKN.
(2) Mahasiwa KKN Reguler tidak diperbolehkan mengikuti
kegiatan akademik selain KKN, sedangkan mahasiswa
KKN Alternatif boleh sambil mengikuti kegiatan akademik selain KKN.
Untuk KKN Alternatif ada tiga bentuk KKN yang
ditawarkan kepada para mahasiswa untuk dipilih. Ketiga
bentuk KKN yang ditawarkan itu adalah Bina Desa, Bina
Masjid, dan Bina Komunitas.
1.

KKN Bina Desa

a.

Pengertian
KKN Bina Desa adalah suatu bentuk kegiatan yang terpadu, berencana, dan berkesinambungan pada suatu desa
tertentu dengan maksud agar masyarakat desa tersebut dapat
52

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

mengembangkan potensinya untuk menolong dirinya sendiri


dalam berbagai sektor kehidupan dengan cara yang tepat
dan tidak menyimpang dari tuntunan agama. Progrm Bina
Desa merupakan KKN Alternatif yang berdasar pada program universitas.
b. Persyaratan Peserta
Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan
pada bab sebelumnya, untuk mengikuti KKN Bina Desa, calon
peserta harus memenuhi persyaratan khusus yakni masingmasing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus mengenai KKN Bina Desa yang diselenggarakan sebelum ataupun
sesudah pendaftaran calon peserta KKN Alternatif.
c.

Pelaksanaan Kegiatan
KKN dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal
berikut:
1) kegiatan harus sesuai dengan materi kegiatan yang telah
dirumuskan,
2) kegiatan harus dibarengi dengan penelitian dakwah yang
mencakup deskripsi subjek, objek lingkungan dakwah, dan
eksplorasi masalah dakwah guna menyusun peta dakwah,
3) kegiatan harus disertai dengan seminar kecil mengenai perkembangan kegiatan maupun hasil penelitian dakwah, dan
4) pada akhir kegiatan KKN Bina Desa untuk periode
tertentu dilakukan evaluasi dan hasil evaluasi ini menjadi
bahan masukan bagi LPM UAD maupun bagi mahasiswa
yang akan melanjutkan kegiatan di lokasi tersebut.
2.

KKN Bina Masjid

a.

Pengertian
KKN Bina Masjid adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk mengembangkan aktivitas masjid guna menopang
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

53

penyebaran Risalah Islamiyah. Dalam hal ini yang dikembangkan adalah:


(1) subjek pengelola masjid dalam bidang manajemen dan
organisasi,
(2) subjek jamaah dalam wujud aktivitas yang mendasar dan
bernilai strategis seperti pengajian dan bimbingan belajar
untuk anak-anak maupun remaja, pengajian tetap yang
terencana untuk orang tua, dan pengembangan dakwah
jamaah untuk masyarakat sekitar masjid, dan
(3) pengembangan sarana dan prasarana masjid, termasuk
dalam hal ini antara lain mendirikan/memperkaya perpustakaan masjid, mengupayakan Taman Kanak-Kanak
yang terintegrasi dengan masjid (sekaligus mengupayakan pembinaan khusus terhadap para pengantar anak)
KKN Bina Masjid merupakan KKN Alternatif yang berdasar pada permintaan masyarakat, usulan mahasiswa, dan
dapat pula berdasar pada program universitas. Dalam hal
KKN Bina Masjid berdasar pada permintaan masyarakat,
maka KKN Alternatif diselenggarakan apabila ada permintaan
dari masyarakat atau Takmir Masjid yang ditujukan kepada
Pimpinan Universitas. Adapun apabila dasar penyelenggaraan
KKN Bina Masjid ini berasal dari usulan mahasiswa, maka
mahasiswa mengajukan usulan tersebut kepada LPM UAD
selambat-lambatnya satu bulan sebelum Registrasi Semester
dilaksanakan. Kecuali itu, KKN Alternatif dapat pula dilaksanakan sebagai program universitas yang disiapkan LPM
dan LPSI. Pelaksanaan KKN Alternatif ini dikoordinasikan
oleh LPM.
b. Persyaratan Peserta
Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan
pada bab sebelumnya, untuk mengikuti KKN Bina Masjid
54

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus yakni


masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan khusus
mengenai KKN Bina Masjid yang diselenggarakan sebelum
ataupun sesudah pendaftaran. Pelatihan khusus ini dikonsep
oleh LPSI bersama LPM.
c.

Pelaksanaan Kegiatan
KKN Bina Masjid dilaksanakan dengan melalui prosedur
sebagai berikut:
1) Pemilihan masjid yang akan menjadi lokasi dilakukan
dengan mengadakan survei terlebih dahulu.
2) Perumusan perencanaan kegiatan (dengan menjadikan
hasil survei sebagai masukan utama). Perumusan rencana
kegiatan tersebut dituangkan dalam proposal kegiatan umum
yang digunakan sebagai lampiran permohonan izin.
3) Permohonan izin lokasi kegiatan Bina Masjid (izin prinsip
atau rekomendasi) kepada Pengurus Takmir Masjid terkait dilakukan secara lisan terlebih dahulu (dengan catatan proposal kegiatan umum sudah disiapkan).
4) Penyusunan proposal kegiatan secara terinci (semua kegiatan yang akan dilaksanakan selama di lokasi Bina
Masjid) dan rekapitulasi kegiatan tersebut.
5) Permohonan izin KKN disampaikan kepada Pemerintah
Daerah terkait, dengan tembusan ke Kantor Kementerian
Agama (di tingkat provinsi, kabupaten/kota, maupun
kecamatan), persyarikatan/organisasi terkait dengan masjid
(Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Persis, dll)
6) Pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan hal berikut.
a. Kegiatan harus sesuai dengan materi kegiatan yang
telah dirumuskan,
b. Perkembangan kegiatan dari waktu ke waktu
7) Evaluasi (dilakukan pada akhir kegiatan).

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

55

3.

KKN Bina Komunitas

a.

Pengertian
KKN Bina Komunitas adalah suatu kegiatan terpadu,
berencana, dan dalam waktu yang berkesinambungan, untuk
komunitas pada lokasi tertentu maupun tidak, guna membantu komunitas tersebut dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi atau dalam upaya meningkatkan kualitas kemampuan dan kreativitas anggota komunitas tersebut. Termasuk dalam kegiatan ini antara lain pembinaan anak-anak
jalanan, pembinaan pedagang asongan, pembinaan sopir becak,
pembinaan pecinta dan pelaku kesenian, pembinaan murid
sekolah tertentu.
KKN Bina Komunitas merupakan KKN Alternatif yang
dilaksanakan berdasar pada permintaan masyarakat atau
usulan mahasiswa. Dalam hal KKN Bina Komunitas berasal
dari pemintaan masyarakat, surat permintaan ditujukan kepada
LPM UAD. Sebagai realisasi atas permintaan masyarakat
tersebut, LPM UAD akan menawarkannya kepada mahasiswa
melalui pengumuman LPM.
b. Persyaratan Peserta
Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan pada
bab sebelumnya, untuk mengikuti KKN Bina Komunitas calon
harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut:
1) memahami dengan baik komunitas yang akan menjadi objek
KKN Alternatif.
2) masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan
khusus mengenai KKN Bina Komunitas yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon
peserta KKN Alternatif (Pelatihan ini dikonsep dan dilaksanakan oleh mahasiswa bersama LPM atau oleh Gugus
Tugas KKN yang dibentuk LPM).
56

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

c.

Pelaksanaan Kegiatan
KKN Bina Komunitas dilaksanakan dengan melalui
prosedur berikut.
1) Mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri atas 1 unit
atau lebih (masing-masing unit terdiri atas 7-9 orang)
2) Mahasiswa yang tergabung dalam sebuah unit memilih
komunitas yang akan menjadi objek KKN Alternatif.
Komunitas yang dipilih dapat berada dalam sebuah lokasi
tertentu (misalnya komunitas anak-anak sekolah di sebuah
SMA) dan dapat pula berada dilokasi tersebar (misalnya
komunitas seniman muda yang berada di Kecamatan
Sewon, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Mergangsan, dan
Kecamatan Mantrijeron).
3) Mahasiswa yang telah menyusun kelompok sendiri tersebut mendaftarkan kelompok dan anggotanya ke LPM
selambat-lambatnya satu bulan sebelum mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta KKN.
4) Mahasiswa mengurus izin lokasi dan/atau izin pelaksanaan kegiatan ke pihak-pihak terkait serta memberitahukan kegiatan yang dilakukan ke Pemda terkait.
5) Mahasiswa (secara bersama-sama) dalam unit/kelompok
melakukan observasi, menyusun perencanaan, melakukan
koordinasi, dan/atau melakukan konsultasi dengan pihakpihak terkait di lokasi kegiatan.
6) Mahasiswa melaksanakan kegiatan di lokasi KKN Alternatif
7) Mahasiswa mencatat dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan (mengenai apa yang telah dilaksanakan,
bagaimana hasilnya, apa kendala yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya, dan hal-hal lain yang dipandang
perlu) serta memberikan rekomendasi untuk mereka yang
melanjutkan kegiatan dengan objek komunitas tersebut.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

57

C. KKN Khusus
Selain KKN Reguler dan KKN Alternatif sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, jika dipandang perlu LPM dapat
memprogramkan KKN Khusus. Dalam operasional pelaksanaannya, KKN Khusus ini dapat dilaksanakan seperti KKN
Reguler, KKN Alternatif ataupun campuran antara KKN Reguler dan KKN Alternatif. Adapun contoh bentuk KKN Khusus
ini antara lain KKN Mubaligh Hijrah, KKN Ramadhan, KKN
Relawan Bencana Alam, KKN Internasional, KKN-PPM, KKN
Muhammadiyah untuk Negeri, dan KKN Kebangsaan.
Pelaksanaan KKN Khusus ini diatur, disiapkan, dan dilaksanakan dengan ketentuan, persyaratan, dan prosedur
yang khusus pula. Sebagai contoh, berikut ini disampaikan
ketentuan, persyaratan, dan prosedur KKN Mubaligh Hijrah
dan KKN Internasional.
1.

KKN Mubaligh Hijrah

a.

Pengertian
KKN Mubaligh Hijrah adalah KKN yang disiapkan untuk
mendukung program Pimpinan Muhammadiyah dengan
peserta para mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk
berdakwah yang di kemudian hari diharapkan dapat menjadi
mubaligh. Adapun mubaligh yang dimaksud adalah para
tenaga profesi berdakwah atau bertabligh. Mubaligh Hijrah
adalah suatu kegiatan terencana yang dilakukan oleh mubaligh
atau calon mubaligh, dalam waktu tertentu maupun berkesinambungan, pada lokasi yang ditetapkan dan dilaksanakan
oleh peserta yang memenuhi persyaratan tertentu guna
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat.
b. Persyaratan
Selain persyaratan umum sebagaimana dikemukakan
58

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

pada bab sebelumnya untuk mengikuti KKN Mubaligh Hijrah


calon peserta harus memenuhi persyaratan khusus sebagai
berikut:
1) memiliki semangat dakwah yang tinggi,
2) memiliki kepedulian terhadap kehidupan beragama masyarakat dan kehidupan sosial,
3) memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam dan kemuhammadiyahan,
4) memiliki pengetahuan dan kemampuan metodologis
dalam berdakwah,
5) mampu memberi kultum dengan baik,
6) mampu membaca AL Quran (dengan nilai A)
7) mempunyai kepribadian, ghirah, dan tingkah laku yang
memenuhi tuntutan sebagai uswah hasanah
8) masing-masing mahasiswa harus mengikuti pelatihan
khusus mengenai KKN Mubaligh Hijrah yang diselenggarakan sebelum ataupun sesudah pendaftaran calon
peserta KKN Alternatif. (Pelatihan khusus ini dikonsep
dan dilaksanakan oleh LPSI dan/atau Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah), dan
9) lulus tes yang diselenggarakan oleh LPSI UAD
c.
1)

2)

Prosedur
Pelaksanaan KKN Mubaligh Hijrah diatur sebagai berikut.
LPM dan LPSI merencanakan penyelenggarakaan KKN
Mubaligh Hijrah bersama dengan Majelis Tabligh (PDM,
PWM, dan/atau PPM)
Catatan:dalam perencanaan ini yang dibicarakan semua
kebijakan termasuk pemilihan lokasi maupun materi
pembekalan bagi calon peserta KKN Mubaligh Hijrah.
LPM memberikan pengumuman tentang pelaksanaan
KKN Mubaligh Hijrah

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

59

3)
4)
5)

6)
7)
8)
9)
10)

11)
12)
13)
2.

LPM membuka pendaftaran calon peserta KKN Mubaligh


Hijrah
LPM mendiskusikan lokasi KKN bersama dengan PDM,
PCM, dan/atau PRM
LPM memohon PDM, PCM, dan PRM memberitahukan
pihak-pihak terkait (Pemkab/Pemkot, Kecamatan, Desa/
Lurah, RW, dan RT terkait) dan melakukan konsultasi/
koordinasi dengan pihak-pihak tersebut.
LPM mengajukan permohonan izin ke Pemda terkait
LPSI melaksanakan tes calon peserta KKN Mubaligh Hijrah
LPM mengelompokan peserta KKN Mubaligh Hijrah yang
telah dinyatakan lulus oleh LPSI
LPM menyelenggarakan pembekalan KKN Mubaligh
Hijrah
Calon peserta KKN melaksanakan survei, konsultasi,
koordinasi, penyusunan program, diskusi program, dan
hal-hal lain yang dipandang perlu.
Peserta KKN melaksanakan program KKN Mubaligh Hijrah
DPL melaksanakan bimbingan atas pelaksanaan KKN
Mubaligh Hijrah
LPM melaksanakan monitoring pelaksanaan KKN Mubaligh
Hijrah.
KKN Internasional

a.

Pengertian
KKN Internasional adalah KKN yang disiapkan untuk
mendukung program kerjasama UAD dengan mitra Asing.
KKN Internasional ini diselenggarakan di wilayah Negara
tempat mitra Asing tersebut berada.
b. Persyaratan peserta
Persyaratan KKN Internasional pada prinsipnya tidak
berbeda dengan persyaratan peserta KKN UAD pada umum60

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

nya. Beberapa hal yang mengecuali dari persyaratan umum


diatur tersendiri dan ditentukan berdasarkan kesepakatan
pemilik kepentingan (stake holder), baik eksternal maupun internal yang dituangkan dalam dokumen tertulis.
c.

Prosedur
Prosedur pelaksanaan KKN Internasional diatur sebagai
berikut.
1) LPM menerima usulan penyelenggaraan KKN Internasional,
2) LPM bersama dengan pengusul Program KKN Internasional merumuskan dan menyepakati persyaratan peserta
KKN Internasional (jika belum ada persyaratan yang
disepakati bersama) atau meninjau ulang dan kemudian
menetapkan persyaratan baru peserta KKN Internasional
(jika sebelumnya telah ada persyaratan yang ditentukan),
2) LPM mengumumkan persyaratan peserta dan oleh pengusul Program KKN Internasional dikomunikasikan kepada mahasiswa calon peserta KKN Internasional.
3) Pengusul Program KKN Internasional mendaftarkan
peserta KKN Internasional dan mengurus pembiayaan
KKN Internasional.
4) LPM menyampaikan pemberitahuan ke Rektor melalui
KUI terkait dengan pelaksanaan Program KKN Internasional.
5) Dengan surat Rektor, KUI mengajukan permohonan izin
ke Negara yang menjadi tujuan lokasi KKN melalui konsultasi, koordinasi, dan/atau kerjasama dengan Atase
Pendidikan dan Kebudayaan Negara terkait.
6) LPM bersama KUI menyelenggarakan Pembekalan KKN
Internasional (LPM mengelola penyelenggaraan pembekalan dengan pemateri dari LPM dan Rektorat, sedangkan KUI mengelola pembekalan KKN dengan pemaPEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

61

teri dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Negara


terkait dan mitra Asing terkait).
7) Pengusul Program KKN Internasional bersama mahasiswa KKN Internasional merumuskan program setiap
peserta maupun keseluruhan peserta KKN Internasional.
8) Peserta KKN Internasional melaksanakan program KKN
Internasional setelah diterjunkan oleh Rektorat ((Berita
Acara disusun oleh KUI dan dikonsultasikan dengan
LPM).
9) DPL melakukan bimbingan atas pelaksanaan KKN Internasional.
10) LPM melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
KKN Internasional.
11) Rektorat dan/atau menarik KKN Internasional (Berita
Acara disusun oleh KUI dan dikonsultasikan dengan LPM).

62

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB IV
PERSIAPAN
A. Pendaftaran Peserta
Peserta KKN UAD adalah mahasiswa dari semua program studi di lingkungan UAD yang memenuhi persyaratan.
Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa yang bersangkutan
(a) minimal telah duduk di semester 7 dan terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berjalan,
(b) minimal telah lulus matakuliah sejumlah 120 sks dan
dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,00,
(c) telah lulus 3 dari 4 matakuliah sertifikasi yang diprogramkan oleh LPSI, dan
(d) lulus tes membaca Al Qur-an.
2. Mahasiswa yang bersangkutan harus memasukkan KKN
dalam Kartu Rencana Studi (selanjutnya disingkat KRS)
sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh BAA.
3. Mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta KKN (dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran secara on
line dan mencetak formulir pendaftaran tersebut).
4. Mahasiswa meminta persetujuan dosen wali pada print
out pendaftaran dan kemudian menyerahkannya ke LPM
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

63

beserta bukti-bukti pada butir 1.


Mahasiswa harus mengikuti Tahap Pembekalan KKN.
Untuk dapat mengikuti Tahap Pembekalan KKN, mahasiswa calon peserta KKN tersebut harus sudah melunasi
seluruh biaya KKN.
6. Mahasiswa yang tidak lulus dalam mengikuti Tahap
Pembekalan KKN tidak dapat mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN. Untuk dapat mengikuti Tahap
Pelaksanaan di Lokasi KKN, yang bersangkutan harus
mengulang lagi pada Pembekalan KKN periode berikutnya.
7. Mahasiswa yang lulus Tahap Pembekalan selanjutnya
mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN sesuai dengan
unit, kelompok, dan periode KKN yang ditentukan oleh
Pusat KKN.
8. Mahasiswi dalam keadaan hamil dan/atau mahasiswa
maupun mahasiswi yang memiliki penyakit kambuhan
tidak diperkenankan mengikuti Tahap Pelaksanaan KKN
Reguler.
10. Mahasiswa yang memilih mengikuti KKN Reguler, selama jangka waktu Kegiatan Operasional di Lokasi KKN
(selama satu bulan), tidak diizinkan mengikuti kegiatan
akademik lain (seperti bimbingan skripsi, PPL, PKL, dan
ujian ulangan/ujian perbaikan) dan dibuktikan dengan
membuat surat pernyataan bermaterai.
11. Mahasiwa yang telah masuk daftar mahasiswa yang akan
diterjunkan lalu mengundurkan diri tanpa pemberitahuan
ke LPM akan dikenai sanksi. Paling ringan sanksi tersebut
dapat berupa tidak diizinkan menempuh KKN pada periode berikutnya.
Adapun prosedur dan alur proses KKN di Universitas
Ahmad Dahlan diatur sebagai berikut.
5.

64

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1.
2.
3.

4.

5.

6.

7.
8.

Mahasiswa mengisikan matakuliah KKN ke dalam KRS


sesuai dengan ketentuan BAA.
Mahasiswa melunasi biaya KKN.
Mahasiswa melaksanakan pendaftaran KKN online dan
menyerahkan print out pendaftaran yang sudah ditandatangani dosen wali beserta: (a) sertifikat keikutsertaan
dalam penataran/pelatihan, (b) sertifikat/surat keterangan telah lulus 3 dari 4 matakuliah sertifikasi yang
diprogramkan oleh LPSI (c) sertifikat/surat keterangan
telah lulus tes membaca Al Qur-an dan (d) bukti pelunasan biaya KKN
Mahasiswa memasukkan blanko Pendaftaran KKN ke
LPM bersamaan dengan jadwal pengisian KRS semester
yang bersangkutan.
LPM mengeluarkan Daftar Peserta Pembekalan KKN.
Mahasiswa yang tidak tercantum di Daftar Peserta Pembekalan KKN berarti tidak memenuhi persyaratan pada
butir 3.
Mahasiswa mengambil buku Pedoman KKN dan buku
materi pembekalan KKN di LPM dengan menunjukkan
bukti pelunasan biaya KKN.
Mahasiswa mengikuti Pembekalan KKN.
LPM mengeluarkan Daftar Mahasiswa yang Berangkat
ke Lokasi KKN beserta lokasinya.
Catatan:
Mahasiswa yang tidak tercantum di Daftar Mahasiswa
yang Berangkat ke Lokasi KKN berarti:
a. tidak lulus dalam Pembekalan atau
b. keberangkatan ke lokasi KKN ditangguhkan karena
alasan tertentu. Mereka itu harus meminta surat
keterangan kepada Bidang Pembekalan dan Kepala
Pusat KKN untuk mengikuti Pembekalan KKN pada
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

65

9.

10.

11.

12.

13.

14.
66

periode berikutnya (bagi yang tidak lulus Pembekalan) atau untuk berangkat ke lokasi KKN (bagi
yang ditunda keberangkatannya).
Tanpa menunjukkan surat keterangan tersebut mahasiswa tidak dapat mengikuti Pembekalan KKN atau
Keberangkatan ke Lokasi KKN pada periode berikutnya.
Mahasiswa melaksanakan survei di lokasi KKN dan kemudian menyusun program kerja KKN (dengan dikoordinasikan oleh DPL) dengan format yang yang telah
ditentukan.
Mahasiswa mendiskusikan dan mengkoordinasikan rencana pelaksanaan program kerja bersama-sama dengan
DPL (misalnya untuk mengatur program-program yang
perlu dikerjakan bersama-sama baik antarunit maupun
antarkelompok).
Mahasiswa menyerahkan:
a. Matrik Rencana Kegiatan
b. Rencana Program Kerja (yang dilengkapi dengan
anggaran masing-masing kegiatan) dengan format
yang sesuai (dapat dilihat di webside atau laman:
http://lpm.uad.ac.id) dan
c. Denah lokasi Posko KKN
Mahasiswa diterjunkan ke lokasi KKN untuk melaksanakan program kerja yang telah dirancang, dengan didahului Upacara Penerjunan KKN.
Mahasiswa diserahkan ke Pemda pada lokasi KKN dengan
Upacara Penyerahan Mahasiswa KKN (bertempat di Kantor
Kecamatan atau tempat lain yang ditentukan oleh Pemda
terkait) dan kemudian pada hari berikutnya langsung
melaksanakan program kerja yang telah dirancang.
DPL melaksanakan bimbingan maupun evaluasi dan LPM
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

mengadakan monitoring.
15. Mahasiswa menyusun:
a. Laporan Pelaksanaan KKN dan menyerahkannya ke
LPM maupun pihak-pihak lain yang dipandang perlu
selambat-lambatnya seminggu setelah penarikan,
b. Mahasiswa membuat Buku Catatan Pelaksanaan KKN
dan men-CD-kannya dan menyerahkannya ke Koordinator Kecamatan/Kabupaten untuk bahan Laporan
Pelaksanaan KKN pada saat Upcara Penarikan. CD
ini juga diserahkan ke LPM bersama dengan Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Program/Kegiatan KKN.
c. Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Program/Kegiatan KKN dengan format yang sesuai kepada LPM
selambat-lambatnya seminggu setelah penarikan.
16. Mahasiswa yang mendapatkan bantuan stimulan dari
Pemda maupun lembaga lainnya wajib menyusun Laporan
Penggunaan Dana Stimulan dan kemudian menyerahkannya ke DPL pada saat dan di tempat Upacara Penarikan. (Selanjutnya DPL menyerahkan ke Koordinator Lapangan sehari setelah penarikan).
17. Mahasiswa ditarik dari lokasi KKN dengan Upacara
Penarikan.
18. Mahasiswa mengikuti responsi yang diselenggarakan oleh
DPL masing-masing selambat-lambatnya seminggu setelah
penarikan dari lokasi KKN.
19. DPL memasukkan nilai KKN ke portal selambat-lambatnya seminggu setelah responsi.
20. Gugus Tugas (Task Force) KKN melakukan yudisium nilai
KKN seminggu setelah batas akhir penyerahan nilai KKN.
21. Setelah dilaksanakan yudisium, nilai KKN dimasukkan
ke Portal oleh DPL.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

67

B. Pengelompokan dan Penempatan Lokasi


Peserta KKN UAD dalam Tahap Pelaksanaan KKN dikelompokkan dengan suatu sistem dan ditempatkan di wilayah
tertentu. Sistem pengelompokan peserta KKN menggunakan
istilah Unit dan Kelompok, sedangkan penempatan peserta
didasarkan pada pembicaraan antara Pusat KKN UAD dengan
Kecamatan/Desa yang menjadi lokasi KKN. Selain itu, dapat
juga pengelompokan dan penempatan dikoordinasikan
dengan Pimpinan atau Unsur Pembantu Pimpinan di Muhammadiyah (baik di tingkat Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah,
maupun Pusat).
Jumlah mahasiswa untuk tiap unit antara 7 9 orang.
Setiap tiga unit dikoordinasikan menjadi sebuah satuan yang
disebut kelompok dan dibimbing oleh seorang DPL.
Selanjutnya setiap empat kelompok dikoordinasikan dalam
satuan yang disebut divisi. Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, Pusat KKN dapat mengubah (a) jumlah unit
dalam sebuah kelompok dan jumlah kelompok dalam sebuah
divisi dan/atau (b) jumlah unit yang dibimbing oleh seorang
DPL.

C. Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial adalah proses komunikasi untuk menjelaskan maksud dan tujuan program KKN kepada semua pihak
yang berkaitan dengan kegiatan program KKN. Tujuan pendekatan sosial adalah untuk memberikan gambaran yang memadai mengenai tujuan, sasaran, program, dan pelaksanaan
KKN sehingga semua pihak memahami segi-segi positif dan
manfaat KKN. Dengan demikian, akan tercipta kerjasama dan
peran aktif berbagai pihak dalam pelaksanaan program KKN.
68

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Dalam pendekatan sosial ini, yang menjadi sasaran dan


harus dibina adalah kelompok sosial (a) dalam lingkungan
kampus dan (b) di luar lingkungan kampus. Yang termasuk
kelompok sosial dalam lingkungan kampus adalah semua
sivitas akademika (yakni mahasiswa, karyawan, dan dosen),
sedangkan kelompok sosial di luar kampus mencakup masyarakat luas yang dapat dibina melalui kerja sama yang baik
dengan Pemerintah Daerah, Dinas/Instansi yang terkait,
Pamong Desa, Tokoh Masyarakat, maupun Perguruan Tinggi.
Pendekatan sosial dapat ditempuh dengan cara formal
maupun tidak formal maupun secara langsung dan tidak langsung. Pendekatan secara formal langsung misalnya dengan
cara menyelenggarakan rapat, diskusi, pelatihan, konsultasi,
dan lain-lain, sedangkan secara langsung tidak formal dapat
berupa pengiriman surat, tulisan, publikasi, radio, televisi, dan
media masa lainnya. Adapun secara informal langsung dapat
ditempuh dengan kepada perorangan, pendekatan kelompok,
menyelenggarakan seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan.
Kunjungan informal dan tidak langsung dapat dilakukan
melalui kunjungan ke rumah-rumah, melalui tulisan dalam
bentuk kerja sama, persahabatan, dan lain-lain.

D. Observasi, Penentuan, dan Pengurusan


Izin Lokasi oleh LPM UAD
Dalam menentukan wilayah yang bakal menjadi lokasi
KKN, LPM UAD melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Melakukan observasi atau pengamatan pendahuluan yang
dilakukan oleh staf LPM UAD dalam rangka memilih
lokasi KKN.
2. Melakukan observasi lanjutan untuk memperoleh keterangan yang lengkap dan terperinci (meliputi data-data
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

69

3.

4.

5.

wilayah dan masalah-masalahnya) dari tingkat kecamatan


maupun desa/kelurahan yang telah dipilih menjadi lokasi
KKN.
Bersama-sama dengan pelaksanaan observasi lanjutan,
dilakukan pendekatan sosial maupun kelembagaan mengenai program KKN yang akan dilaksanakan.
Dari hasil observasi lanjutan dan pendekatan sosial maupun kelembagaan disusun Program Kerja Umum (dalam
bentuk Proposal Kegiatan KKN UAD yang isinya masih
dalam bentuk garis besar). Program untuk tiap-tiap Kabupaten atau Kecamatan disesuaikan dengan profil wilayah
masing-masing.
Melakukan pengurusan izin pelaksanaan KKN dan penentuan lokasi ke Pemerintah masing-masing wilayah
yang menjadi lokasi KKN.

E. Model KKN UAD


Model pelaksanaan KKN UAD ada dua macam, yakni KKN
Reguler dan KKN Non Reguler. KKN Reguler adalah kegiatan
KKN yang dilakukan secara regular. KKN Reguler diprogram
untuk mahasiswa pada umumnya, yakni mahasiswa yang
telah memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Bab III butir
A. Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN Reguler (seperti observasi awal dan penentuan wilayah, pengurusan izin lokasi KKN, dan pengelompokan mahasiswa
peserta KKN diatur oleh Pusat KKN).
Adapun KKN Non Reguler disediakan untuk (1) mahasiswa yang disamping kuliah juga bekerja sebagai pegawai
negeri atau lainnya dan/atau (2) mahasiswa yang dalam
pertimbangan Pusat KKN UAD lebih baik diikutsertakan
dalam KKN Alternatif. Penentuan lokasi maupun penge70

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

lompokan mahasiswa peserta KKN Alternatif tetap dilakukan


oleh Pusat KKN UAD.
Prinsip dasar pelaksanaan KKN Reguler maupun KKN
Alternatif tidak berbeda. KKN sebagai matakuliah memiliki
bobot sks yang sama, yakni 4 (empat). Mengenai tambahan
reguler atau alternatif di belakang KKN hanyalah soal pengaturan jadwal dan teknik atau strategi pelaksanaan saja. Bentuk
KKN Non Reguler antara lain dapat berupa (a) Program Bina
Desa, (b) Program Bina Masjid, (c) Program Bina Komunitas,
dan (d) Program Mubaligh Hijrah. Penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk-bentuk program ini dibicarakan dalam Bab IV.
Tentang kewajiban, antara mahasiswa peserta KKN Non
Reguler dan KKN Reguler tidaklah berbeda. Peserta KKN
Non Reguler harus mengikuti semua mata kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan KKN sebagaimana halnya peserta
KKN Reguler.
Kegiatan KKN Reguler maupun Non Reguler diatur dan
ditentukan dengan aturan/ketentuan yang sama, yakni:
1. Kegiatan Tahap Pembekalan : 4 minggu
2. Kegiatan Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan untuk survei dan penyusunan program
: 2 minggu
b. Kegiatan untuk operasionaldi lokasi KKN: 4 minggu
3. Kegiatan Tahap Penyusunan Laporan : 1 minggu
4. Responsi : 1 minggu
Dalam hal waktu kegiatan tahap operasional di lokasi
KKN, jangka waktu untuk KKN Non Reguler dapat lebih
lama daripada peserta KKN Reguler. Akan tetapi dari jumlah
waktu (dalam arti jumlah jamnya), antara KKN Reguler
maupun KKN Alternatif tidak ada perbedaannya.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

71

F. Bidang Kegiatan Program KKN


Dalam rangka memudahkan evaluasi yang dilaksanakan
oleh DPL maupun pengelola program KKN lainnya, disusunlah pengelompokan program/kegiatan sebagai berikut:
1. Kelompok Bidang Keilmuan, yaitu kegiatan KKN yang
berkaitan dengan program studi atau bidang ilmu yang
serumpun dengan program studi. Di bidang ini setiap
peserta KKN harus melaksanakan program/kegiatan
KKN minimal 600 menit.
2. Kelompok Bidang Keagamaan, yaitu kegiatan KKN yang
berkaitan dengan pendalaman maupun pengamalan
agama Islam dan pembangunan fisik untuk sarana ibadah
dan/atau tempat menuntut ilmu bagi umat Islam. Di
bidang ini setiap peserta KKN harus melaksanakan program/kegiatan KKN minimal 1.200 menit.
3. Kelompok Bidang Seni dan Olahraga, yaitu kegiatan KKN
yang berkaitan dengan seni dan olahraga yang berkembang di masyarakat atau akan dikembangkan di masyarakat. Di bidang ini setiap peserta KKN harus melaksanakan program/kegiatan KKN minimal 600 menit.
4. Kelompok Bidang Tematik, yaitu kegiatan KKN yang
berhubungan dengan tema yang telah ditentukan dan
tidak termasuk dalam program/kegiatan pada Kelompok
Bidang Keilmuan, Kelompok Bidang Keagamaan, dan
Kelompok Bidang Seni dan Olahraga. Di bidang ini setiap
peserta KKN harus melaksanakan program/kegiatan
KKN minimal 6.000 menit.
Dari keempat macam kelompok bidang tersebut, peserta
KKN perlu membuat Kegiatan Unggulan yang pelaksanaannya secara kolegial dalam satu unit, antarunit, kelompok, atau
antarkelompok, divisi, atau desa/kelurahan, kecamatan, dan
72

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

kabupaten/kota. Penentuan kegiatan unggulan tersebut


ditetapkan melalui musyawarah antarpeserta KKN yang
terkait bersama-sama dengan DPL dan Koordinator
Lapangan.
Program-program kegiatan yang dilaksanakan dalam
KKN harus mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Potensi masyarakat, baik sumber dana maupun sumber
daya yang lain. Program kerja harus mempertimbangkan
dukungan dana atau sumber dana baik dari swadaya
masyarakat, subsidi dari Perguruan Tinggi, stimulan dari
Pemda, sponsor, maupun sumber-sumber lain.
2. Potensi sumber daya, baik teknis maupun operasional
dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat setempat.
3. Nilai strategis-ekonomis. Mungkin saja sebuah program
dari segi pembiayaan sangat mahal, namun bisa jadi program tersebut perlu mendapat prioritas untuk dilaksanakan karena memiliki nilai sangat strategis bagi pengembangan produksi ekonomi masyarakat desa.
4. Nilai strategis-aspiratif. Suatu program perlu mendapat
prioritas untuk dilaksanakan karena program tersebut
menyangkut kebutuhan masyarakat (misalnya kebutuhan
akan sumber air, kebutuhan akan tempat ibadah, kebutuhan akan tempat belajar).
5. Nilai strategis-ideologis, misalnya pembangunan tempat
ibadah, pembinaan pengajian anak-anak, pembentukan/
pembinaan forum komunikasi antartakmir masjid. Pertimbangan terakhir ini hendaknya lebih mendapat perhatian dari para mahasiswa KKN UAD.
Realisasi sebuah program sangat bergantung pada dukungan survei yang mendalam serta perencanaan yang matang,
di samping bantuan dari pemerintah dan dukungan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan konsultatif
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

73

dan koordinatif dengan pemerintah setempat serta tokohtokoh masyarakat setempat.

G. Penentuan dan Pembekalan DPL KKN


DPL adalah dosen Universitas Ahmad Dahlan yang atas
dasar kesanggupan dan kemampuannya sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh LPM UAD ditetapkan sebagai
pembimbing mahasiswa KKN. Bersama-sama dengan Pimpinan, LPM, Pusat KKN UAD, dan Bidang pada Gugus Tugas
KKN, DPL juga merupakan pengelola dan pelaksana kegiatan
KKN UAD. Untuk keperluan credit point kepada DPL KKN
UAD maupun Gugus Tugas KKN diberikan Surat Tugas oleh
Pimpinan UAD.
Setiap dosen UAD dapat diangkat/ditetapkan sebagai
DPL KKN UAD apabila yang bersangkutan dipandang
memenuhi syarat sebagai DPL sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

DPL adalah Dosen Tetap (baik Dosen Tetap Yayasan maupun Dosen Negeri Dipekerjakan)
Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan
tema (khusus kkn tematik)
Menyatakan kesanggupan sebagai DPL yang ditunjukkan
dengan surat pernyataan kesanggupan.
Mempunyai pengalaman mengajar di depan kelas, berinteraksi dengan mahasiswa (minimal 1 tahun)
Sudah pernah mengikuti pelatihan DPL

Secara periodik LPM menyelenggarakan Pembekalan


DPL KKN untuk para calon DPL baru dan Penyegaran DPL
untuk para DPL yang lama.

74

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB V
PELAKSANAAN
A. Pembekalan
Pembekalan KKN bertujuan untuk memberikan bekal
bagi mahasiswa peserta KKN agar mereka benar-benar dapat
melaksanakan tugas KKN dengan sebaik-baiknya. Di samping
itu, pembekalan juga dimaksudkan agar peserta KKN
memahami tugas-tugas sebagai seorang pelaksana dakwah amar
makruf nahi munkar.
Kegiatan Pembekalan KKN diatur sebagai berikut.
1.

KegiatanTerjadwal
Kegiatan Terjadwal dilaksanakan dengan waktu 16 x 50
menit dan dengan materi sebagi berikut.
a) Wawasan KKN, dengan waktu 2 x 50 menit.
b) Survei Lokasi dan Penyusunan Rencana Program/Kegiatan (Form 1), dengan waktu 2 x 50 menit.
c) Administrasi KKN, dengan waktu 2 x 50 menit.
d) Buku Aktivitas Harian (Form 2) dan lampirannya (berupa
Matrik dan Denah Lokasi Posko), Buku Catatan Program/
Kegiatan (Form 3), dan Rekapitulasi Pelaksanaan Program/Kegiatan (Form 4), dengan waktu 2 x 50".
e) Laporan KKN, dengan waktu 2 x 50 .
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

75

f)

Komunikasi Lisan, Komunikasi Tulis, dan Protokoler,


dengan waktu 2 x 50".
g) Wawasan Kesehatan, dengan waktu 2 x 50".
h) General Test (dengan waktu 1 x 50 menit)
i) Taaruf antara Mahasiswa KKN dengan DPL (dengan waktu
1 x 50 menit)
2.

Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur


Dalam Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur, kegiatan
yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah membaca buku
materi pembekalan yang diterbitkan oleh LPM UAD dan
buku-buku lain yang mendukung tugas pelaksanaan KKN.
Di antara buku yang wajib dibaca oleh mahasiswa adalah
buku-buku yang berkaitan dengan (a) analisis sosial, (b) wawasan kependidikan (termasuk tentang persekolahan), dan
(c) dakwah amar makruf nahi munkar. Dengan pertimbangan
tertentu, untuk materi-materi tersebut dapat diselenggarakan
pelatihan yang wajib diikuti oleh calon peserta KKN. Pelaksanaan pelatihan tidak dijadwal dalam Kegiatan Terjadwal
Pembekalan KKN.
3.

Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri


Dalam Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri, kegiatan mahasiswa adalah mengikuti 4 (empat) buah kegiatan pelatihan/
kursus atas inisiatif sendiri. Pelatihan/ kursus tersebut dapat
diselenggarakan oleh lembaga mana pun asalkan berisi materi
yang memberikan bekal kepada mahasiswa dalam melaksanakan tugas KKN. Jumlah waktu setiap kegiatan minimal 4 (empat)
jam. Jika waktu setiap kegiatan kurang dari 4 jam atau kegiatan
hanya satu hari dan tidak menyebut jumlah jam, mahasiswa
minimal harus mengikuti 8 macam pelatihan/kursus. Bukti
bahwa yang bersangkutan telah mengikuti kegiatan dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat asli pada saat pembekalan
76

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

hari kedua. Sertifikat-sertifikat tersebut dibendel tiap unit


dan dikumpulkan pada petugas.

B. Pelepasan, Penerjunan, Penyerahan,


dan Penarikan
Dalam pelaksanaan KKN UAD terdapat empat upacara
yang selalu dilaksanakan oleh Pusat KKN. Selain itu, masih
ada upacara-upacara lain yang diselenggarakan oleh masingmasing unit atau kelompok. Keempat upacara tersebut adalah
pelepasan, penerjunan, penyerahan, dan penarikan.
1.

Upacara Pelepasan

Upacara Pelepasan adalah bagian pertama dari Tahap


Pelaksanaan KKN Reguler. Dalam upacara ini, mahasiswa
peserta KKN dilepas oleh Pimpinan UAD melalui sebuah
upacara formal.
Acara pada Upacara Pelepasan terdiri atas: (a) Gema
Wahyu Ilahi atau bacaan Basmallah sebagai pembuka acara
pada Upacara Pelepasan, (b) Laporan Kepala LPM, (c) Sambutan Rektor UAD dilanjutkan dengan Pelepasan, (d) Doa,
dan (e) Penutup.
Hal-hal penting yang harus diingat dan dilaksanakan
sebelum Upacara Pelepasan dilaksanakan adalah: para DPL
sudah harus membereskan kegiatan observasi dan negosiasi
dengan pihak Lurah Desa dan Kepala Dukuh (untuk Pemkab)
atau Lurah dan RW (untuk Pemkot) mengenai kegiatan yang
dilakukan peserta KKN.
2.

Upacara Penerjunan

Upacara Penerjunan adalah bagian kedua dari Tahap


Pelaksanaan KKN. Dalam upacara ini, mahasiswa peserta
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

77

KKN dilepas oleh Pimpinan Universitas melalui sebuah


upacara formal di lokasi KKN. Acara pada Upacara Penerjunan terdiri atas: (a) Pembukaan Acara oleh Penata Acara dari
pihak Kecamatan/Kabupaten, (b) Sambutan Selamat Datang
dari Pemerintah setempat (jika dipandang perlu), (c)
Penyerahan disertai Taaruf oleh Pimpinan UAD, (c) Sambutan Penerimaan dan Pengarahan dari Pemerintah setempat,
(d) Penandatanganan Berita Acara Penyerahan dan Penerimaan Mahasiswa KKN, dan (e) Penutup.
3.

Upacara Penyerahan

Setelah Upacara Penerjunan dilaksanakan, mahasiswa


menuju ke tempat Upacara Penyerahan di masing-masing
lokasi KKN (yakni di Desa dan/atau Pimpinan Muhammadiyah) dilanjutkan dengan penyerahan mahasiwa ke Pondokan
oleh DPL. Untuk KKN Alternatif, setelah selesai Upacara
Penerjunan di kecamatan dilanjutkan dengan penyerahan pada
Dukuh/ RW dan/atau Pimpinan Muhammadiyah di lokasi
KKN dan dengan waktu yang telah disepakati bersama.
4.

Upacara Penarikan

Upacara Penarikan adalah kegiatan untuk mengakhiri


pelaksanaan KKN. Dalam penarikan ini para mahasiswa
dijemput dan dipamitkan oleh DPL kepada induk semang
pemondokan. Dari tempat pemondokan, mahasiswa dan DPL
menuju ke Kantor Desa untuk melakukan Upacara Penarikan
di tingkat Desa, dilanjutkan dengan upacara penarikan di
tingkat Kecamatan/Kabupaten. Adapun susunan acara
Upacara Penarikan di tingkat Desa menyesuaikan dengan
kondisi setempat.
Upacara Penarikan untuk KKN Alternatif dilakukan oleh
DPL masing-masing dari RW/Dukuh setelah upacara pen78

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

arikan dilaksanakan di tingkat kecamatan. Upacara penarikan


KKN Alternatif di tingkat kecamatan dilaksanakan pada hari
ke-60 terhitung dari hari penerjunan.
Acara pada Upacara Penarikan di tingkat Kecamatan/
Kabupaten terdiri atas: (a) Pembukaan Acara oleh Penata
Acara dari pihak Kecamatan/Kabupaten, (b) Pesan dan kesan
dari mahasiswa KKN (untuk KKN Reguler disertai laporan
hasil KKN secara selintas), (c) Permohonan Penarikan Mahasiswa KKN oleh Pimpinan UAD, (d) Penyerahan dan Sambutan Pelepasan oleh Pemerintah setempat, (e) Penandatanganan Berita Acara Penarikan dan Penyerahan Kembali
Mahasiswa KKN, (f) Penyerahan kenang-kenangan dari LPM
UAD, dan (g) Penutup. Petugas dalam upacara ditentukan
oleh Pemerintah setempat.
Hal-hal penting yang harus diingat dan dilaksanakan
sebelum Upacara Penarikan adalah: DPL harus sudah melakukan pengecekan dan pamitan kepada induk semang maupun
pihak-pihak lain di dusun/desa mengenai apakah mahasiswa
telah membereskan semua hal yang berkaitan dengan urusan
pemondokan (termasuk penggunaan atau peminjaman peralatan).
Hal-hal tersebut di atas berlaku untuk KKN Reguler
maupun KKN Alternatif yang lokasinya telah dikoordinasikan
oleh LPM. Untuk KKN Khusus, terutama KKN Internasional
dan KKN Muhammadiyah untuk Negeri, upacara-upacara
terkait dengan KKN diatur tersendiri.

C. Masa Tugas di Lapangan


1.

Survei dan Penyusunan Program Kegiatan


Agar program-program KKN berhasil dengan baik, keterangan yang lengkap dan terperinci mengenai (a) kondisi
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

79

geografis lokasi, misalnya tentang letak dan luas wilayah,


topografi dan keadaan tanahnya, pemanfaatan tanah untuk
mata pencaharian, dan perhubungan, (b) tata pemerintahan,
(c) demografi lokasi, misalnya tentang penduduk dan mata
pencahariannya, (d) potensi lokasi, seperti tingkat ekonomi
dan sumberdaya manusia, (e) kesehatan lingkungan, (f)
keadaan sosiologi dan kebudayaan di lokasi, (g) pendidikan,
(h) kehidupan beragama, (i) industry rumah tangga, dan (j)
hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah pembangunan di
lokasi tersebut harus diketahui dengan baik dan memadai
sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan di lokasi KKN.
Harus pula diketahui program yang sudah disusun/direncanakan maupun sumber daya yang dimiliki oleh wilayah
yang bakal menjadi lokasi KKN. Semua keterangan tersebut
(dalam kegiatan KKN UAD dinamai profil wilayah) harus
disusun dalam sebuah laporan survei (dilakukan secara kolegial dalam satu unit atau kelompok). Laporan survei tersebut
harus disampaikan ke LPM sebelum mahasiswa terjun ke
lokasi KKN.
Untuk KKN PPM yang lokasinya dipilih oleh pengusung
program, profil wilayah tersebut harus disampaikan oleh
pengusung program ke LPM. Jika dipandang tidak selaras
dengan kebijakan yang ditetapkan LPM dalam pemilihan
lokasi KKN, LPM berhak untuk menolak usulan mengenai
lokasi tersebut.
Berdasarkan profil wilayah yang telah disusun, mahasiswa
peserta KKN menyusun Rencana Program dan Kegiatan yang
akan dilaksanakan peserta KKN selama tahap operasional.
Rencanaan Program dan Kegiatan tersebut disusun oleh individu dan unit dengan format yang ditetapkan LPM.
Di atas diungkapkan bahwa program kerja disusun berdasarkan profil wilayah. Hal itu bukan berarti bahwa mahasiswa
80

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

tidak dapat boleh menyusun atau menawarkan program yang


tidak disusun/direncanakan oleh masyarakat maupun Pemerintah setempat. Melalui kajian yang cermat dan mendalam
serta pertimbangan yang rasional maupun strategis mahasiswa dapat menyusun/menyampaikan tawaran program kegiatan.
Untuk memperoleh profil wilayah dan agar program kerja
yang disusun (baik yang berupa program maupun kegiatan
yang sudah disusun/direncanakan masyarakat, Pemerintah
setempat maupun yang ditawarkan mahasiswa KKN) dapat
dilaksanakan dengan lancar dan berhasil dengan baik, ada
sejumlah hal perlu dipertimbangkan, diperhatikan, dan/atau
dilakukan.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
program kegiatan yang dilaksanakan dalam KKN adalah sebagai berikut.
a. Potensi masyarakat, baik sumber dana maupun sumber
daya yang lain. Program kerja harus mempertimbangkan
dukungan dana atau sumber dana baik dari swadaya
masyarakat, subsidi dari Perguruan Tinggi, stimulan dari
Pemda, dan/atau sponsor.
b. Potensi sumber daya, baik teknis maupun operasional,
dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat setempat.
c. Nilai strategis-ekonomis. Mungkin saja sebuah program
dari segi pembiayaan sangat mahal, namun program tersebut perlu mendapat prioritas untuk dilaksanakan karena
memiliki nilai sangat strategis bagi pengembangan
produksi ekonomi masyarakat desa.
d. Nilai strategis-aspiratif. Suatu program perlu mendapat
prioritas untuk dilaksanakan karena program tersebut
menyangkut kebutuhan masyarakat (misalnya kebutuhan
akan sumber air, kebutuhan akan tempat belajar).
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

81

e.

Nilai strategis-ideologis, misalnya pembangunan tempat


ibadah, pembinaan pengajian anak-anak, pembentukan/
pembinaan forum komunikasi antartakmir masjid. Pertimbangan terakhir ini hendaknya lebih mendapat perhatian dari para mahasiswa KKN UAD.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
program kegiatan, antara lain sebagai berikut:
a. maksud, tujuan, manfaat, reliabilitas, dan fleksibilitas
rencana program yang disusun baik yang bersifat proyek
maupun non-proyek,
b. jenis dan sifat rencana program yang disusun, apabila
program itu merupakan proyek, kerja sama, swadaya,
program mahasiswa, atau program universitas (UAD)
c. biaya kegiatan, baik jumlah, sumber, cara menghimpun,
maupun cara mempertanggungjawabkannya,
d. letak, harus jelas letak dan keadaan geografinya,
e. tenaga kerja, baik yang terdapat di lokasi, peserta KKN,
maupun yang didatangkan dari luar lokasi,
f. sarana dan peralatan yang diperlukan, tersedia di lokasi
atau didatangkan dari luar lokasi,
Adapun beberapa hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN UAD dalam survei dan penyusunan program kegiatan (dengan arahan dan bimbingan DPL) antara
lain sebagai berikut:
a. melakukan survei dengan secermat dan sedetil mungkin
mengenai keadaan geologi dan geografi lokasi, tata
pemerintahan, demografi lokasi, potensi lokasi, keadaan
sosiologi lokasi, dan lain-lain yang berkaitan dengan
masalah-masalah pembangunan.
b. melakukan pertemuan dalam sebuah forum yang dihadiri
masyarakat dan Kepala Dukuh serta mahasiswa KKN
(dilakukan pada saat survei, dan dikoordinasikan dan/
82

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

atau dikonsultasikan terlebih dahulu oleh DPL dengan


Pemerintah setempat) untuk membahas program kerja
di tingkat dusun.
c. melakukan pertemuan dalam sebuah forum yang dihadiri
oleh tokoh masyarakat, Kepala Dukuh/ RW, Kepala Desa
(dan Pamong lainnya), dan mahasiswa KKN (dilakukan
pada saat survei, dan dikoordinasikan dan/atau dikonsultasikan terlebih dahulu oleh DPL dengan Pemerintah
setempat) untuk membahas program kerja di tingkat
desa/kelurahan, dan
d. melakukan pertemuan dalam sebuah forum yang dihadiri
oleh tokoh masyarakat, Kepala Desa (atau wakilnya),
Camat (atau wakilnya), DPL, dan mahasiswa KKN (dilakukan pada saat survei, dan dikoordinasikan dan/atau
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh DPL dengan Camat
setempat) untuk membahas program kerja di tingkat
kecamatan.
Selain hal-hal yang perlu dilakukan di atas, mahasiswa
perlu berkonsultasi dan/atau berkoordinasi dengan Pimpinan
Muhammadiyah setempat. Jika KKN dilakukan atas permintaan atau atas kerjasama dengan Muhammadiyah, beberapa
hal yang harus dilakukan bisa bukan ke Pemerintah tetapi ke
Pimpinan Muhammadiyah. Dalam hal demikian ini, koordinasi dengan Pemerintah dilakukan oleh Pimpinan Muhammadiyah.
2. Operasional di Lapangan
Dalam tahap Operasional di Lapangan ini mahasiswa
KKN tinggal di lokasi KKN UAD untuk melaksanakan semua
program kerja yang telah disusun pada tahap Survei dan
Penyusunan Program Kegiatan. Program kerja tersebut harus
diupayakan ada yang dilaksanakan (a) di tingkat dusun/ RW
(disebut program unit), (b) di tingkat desa (disebut program
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

83

kelompok), dan (c) tingkat kecamatan (disebut antarkelompok), maupun di tingkat kabupaten/kota.
Realisasi sebuah program disamping bergantung pada
dukungan survei yang mendalam serta perencanaan yang
matang, akan sangat ditentukan pula oleh adanya bantuan
dari pemerintah dan dukungan masyarakat. Oleh karena itu,
mahasiswa peserta KKN perlu melakukan pendekatan konsultatif dan koordinatif dengan pemerintah setempat serta
tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Selain yang dikemukakan di atas, dalam tahap Operasional di Lapangan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa KKN, antara lain:
a. melakukan taaruf dan melaksanakan program sejak minggu
pertama,
b. tidak meninggalkan lokasi KKN (bagi mahasiswa KKN
Reguler)
Catatan: Apabila ada hal penting yang harus diselesaikan
dengan meninggalkan lokasi, mahasiswa harus meminta
izin kepada DPL (dengan mengisi Kartu Izin) dan memberitahukan kepada Ketua Unit atau teman di tempat
pemondokan serta tuan rumah,
c. mentaati semua tata tertib yang telah diatur Pusat KKN
maupun LPM UAD.

D. Pembuatan Laporan
Setelah menempuh Tahap Operasional di Lapangan,
mahasiswa peserta KKN harus menyusun laporan pelaksanaan KKN. Pedoman penyusunan laporan KKN dijelaskan
dalam lampiran tersendiri.
Berkaitan dengan laporan pelaksanaan KKN ini, beberapa
hal berikut perlu diperhatikan dan dijadikan panduan.
84

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1.
2.
3.

Laporan harus disusun secara singkat, padat, dan jelas.


Laporan disusun sesuai dengan sistematika dan aturan
yang telah ditentukan (lihat di website lpm.uad.ac.id)
Laporan diserahkan ke LPM satu minggu setelah penarikan. Jika laporan diserahkan pada minggu kedua atau
lebih, nilai KKN akan dikurangi sesuai dengan berapa
lama keterlambatan penyerahan laporan tersebut (per
minggu minimal dikurangi 5).

E. Responsi
Setelah melaksanakan KKN dan menyerahkan laporan
pelaksanaannya, mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti
response. Mengenai responsi ini, beberapa hal berikut perlu
diketahui, dipahami, dan/atau dilaksanakan.
1. Responsi kegiatan mahasiswa KKN dilaksanakan dan
diatur oleh DPL dengan ketentuan satu minggu setelah
penarikan.
2. Responsi dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui
pertanggungjawaban mahasiswa atas kegiatan yang dilaksanakan atau dilaporkan, termasuk pula atas materi nondokumenter.
3. Responsi dilakukan secara tertulis dan/atau tatap muka
antara tiap-tiap mahasiswa dengan DPL atau Tim yang
disusun oleh Pusat KKN.
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti responsi, nilai akhir
KKN-nya diberi grade lulus terendah.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

85

86

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB VI
TATA TERTIB DAN PENILAIAN

A. Tata Tertib pada Tahap Pembekalan


1.

2.

3.

4.

Para mahasiswa calon peserta KKN UAD wajib mengikuti


semua jadwal pembekalan yang diadakan sesuai dengan
jadwal dan/atau perubahan/tambahan jadwal yang
ditetapkan Pusat KKN.
Selama mengikuti pembekalan mahasiswa calon peserta
KKN UAD wajib berpakaian sopan dan rapi serta memakai sepatu (tidak dibenarkan memakai sandal dan/
atau kaos oblong).
Selama mengikuti pembekalan mahasiswa calon peserta
KKN UAD wajib menjaga ketertiban dan ketenangan
sehingga pembekalan dapat berjalan dengan lancar.
Berkaitan dengan ketentuan ini, petugas pembekalan berhak
menegur, mencatat, dan/atau mengeluarkan calon peserta
KKN UAD yang dianggap mengganggu kelancaran pemberian materi pembekalan. Karena sikapnya tersebut,
calon peserta KKN UAD dapat dinyatakan sebagai tidak
hadir dalam pembekalan.
Pada setiap tatap muka pemberian materi pembekalan
akan diedarkan daftar hadir/presensi sebanyak 2 kali
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

87

5.

6.

7.

8.

(15 menit awal dan 15 menit setiap pertemuan).


Setiap mahasiswa bertanggung jawab atas diri pribadi
masing-masing. Jika ada tanda tangan yang dipalsukan,
presensi kehadiran mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku.
Mahasiswa calon peserta KKN UAD diwajibkan mengikuti pembekalan yang bersifat tatap muka dengan minimal kehadiran sebanyak 75%. Mahasiswa yang kehadirannya dalam pembekalan kurang dari 75% tidak diizinkan
mengikuti tahap operasional di lapangan atau diberi nilai
paling minim.
Para mahasiswa wajib membaca dan memahami materi
pembekalan yang tidak disajikan dalam tatap muka, yakni
materi-materi yang tercantum dalam Buku Materi Pembekalan KKN, Pedoman KKN, dan literatur lain yang ditetapkan oleh Pusat KKN, karena materi tersebut juga
menjadi materi General Test.
Pada akhir pembekalan, mahasiswa calon peserta KKN
UAD wajib mengikuti General Test. Jika tidak mengikuti
General Test, mahasiswa yang bersangkutan tidak mendapatkan nilai Pembekalan. Presensi dan nilai pembekalan
merupakan komponen penilaian KKN.

B. Tata Tertib pada Tahap Pelaksanaan Survei


1.

2.

88

Para mahasiswa peserta KKN UAD wajib melaksanakan


survei ke lokasi KKN UAD. Survei dilakukan sesudah
mengikuti pembekalan serta telah dilakukan Upacara
Pelepasan oleh Pimpinan LPM UAD.
Selama melaksanakan survei di lokasi KKN UAD, mahasiswa peserta KKN UAD wajib berpakaian sopan dan
rapi (tidak memakai sandal dan/atau kaos oblong),
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

3.

4.

5.

6.

membawa identitas diri, serta menjaga moralitas, etika


sopan santun, ketertiban, dan keamanan sehingga tidak
menimbulkan permasalahan bagi masyarakat, peserta
KKN UAD, dan/atau pihak-pihak lain yang terkait maupun tidak terkait dengan KKN UAD.
Selama melaksanakan survei, mahasiswa peserta KKN
UAD tidak perlu tinggal di lokasi kerja KKN. Namun demikian, waktu dan bentuk kegiatan yang dilakukan dalam
survei perlu dicatat dalam buku catatan kegiatan.
Survei merupakan bagian dari pelaksanaan kerja dalam
kegiatan KKN yang harus dilaksanakan oleh peserta KKN
UAD.
Setelah melaksanakan survei, mahasiswa peserta KKN
UAD secara individual/kelompok wajib menyusun profil
mengenai lokasi KKN. Profil yang berkaitan dengan bidang
yang akan digarap dalam kegiatan KKN perlu mendapat
tekanan dalam pengungkapan/pembahasan, karena profil
inilah yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan proposal kegiatan.
Dengan berdasar pada hasil survei dan profil yang disusun,
mahasiswa menyusun Rencana Program dan Kegiatan
KKN yang akan dilaksanakan pada tahap operasional.

C. Tata Tertib pada Tahap Pelaksanaan Operasional


1.

2.

Para mahasiswa peserta KKN Reguler wajib tinggal di


lokasi KKN selama waktu pelaksanaan tugas di lapangan,
sedangkan para mahasiswa peserta KKN Alternatif tidak
berkewajiban tinggal di lokasi.
Para mahasiswa peserta KKN UAD wajib melaksanakan
tugas-tugas KKN dengan penuh rasa tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

89

3.

4.

5.

6.
7.

90

Para mahasiswa peserta KKN UAD wajib menghayati


dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di lokasi KKN.
Dalam hal keyakinan beragama, mahasiswa wajib menjaga toleransi antarumat beragama maupun interumat
beragama.
Mahasiswa peserta KKN UAD wajib membina kerja sama
antarsesama mahasiswa KKN, dengan masyarakat, instansi/dinas pemerintah, persyarikatan Muhammadiyah,
dan pihak-pihak lain yang terkait.
Mahasiswa KKN UAD dalam menyusun/mengajukan
proposal kegiatan harus memenuhi aturan yang telah
ditentukan dan harus diketahui DPL dan memberi tembusan kepada Pusat KKN UAD.
Para mahasiswa KKN UAD harus menjadi uswatun hasanah
bagi masyarakat dalam berbagai hal.
Selama tugas di lokasi KKN, mahasiswa KKN UAD Reguler
a. dilarang meninggalkan lokasi KKN untuk mengikuti
kegiatan akademik di fakultas (kuliah, praktikum,
dan lain-lain),
b. diberi toleransi meninggalkan lokasi KKN dengan
izin maksimal 3 kali secara tidak berturutan (dalam
hal ini yang dimaksud satu kali meninggalkan lokasi
kerja KKN berjangka waktu maksimal 24 jam) dengan
catatan bahwa waktu meninggalkan lokasi KKN
berpengaruh pada penilaian KKN,
c. dalam hal khusus, izin meninggalkan lokasi KKN
hanya diberikan oleh LPM UAD.
Catatan:
a. Yang dimaksud meninggalkan lokasi KKN adalah
meninggalkan wilayah kecamatan lokasi KKN.
b. Ketentuan butir 7 ini tidak berlaku bagi mahasiswa
KKN Alternatif.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

8.

9.

10.

11.

12.

13.
14.

15.

Semua atribut mahasiswa KKN UAD (misalnya kartu


pengenal, buku harian, surat izin, dll.) tidak boleh dipindahtangankan/diberikan kepada orang lain. Kehilangan
salah satu atribut harus segera melaporkan diri ke Pusat
KKN UAD dengan membawa surat keterangan dari Kepolisian setempat.
Selama melaksanakan kegiatan KKN, mahasiswa tidak
diperbolehkan melakukan kegiatan politik praktis, unjuk
rasa, mempengaruhi pilkades, pilkada, melakukan tindak
asusila, mencemarkan nama baik almamater, dan/atau
kegiatan lain yang melanggar hukum secara langsung
maupun tidak langsung baik di lokasi KKN maupun di
tempat lain. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat
dilakukan tindakan oleh yang berwajib sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Mahasiswa peserta KKN UAD tidak diperkenankan membawa anak dan/atau keluarga pada saat bertugas di
lokasi KKN.
Keluarga/teman mahasiswa peserta KKN tidak diperkenankan menginap di tempat pemondokan mahasiswa
KKN dengan alasan apa pun.
Mahasiswa peserta KKN tidak diperkenankan membuat
dan/atau menggunakan stempel maupun kop surat yang
mengatasnamakan Pusat KKN UAD/LPM UAD.
Mahasiswa KKN UAD tidak diperbolehkan mencari
sponsor/bantuan yang mengikat.
Pada saat penarikan dilaksanakan, para mahasiswa KKN
UAD wajib menuntaskan semua kegiatan yang diprogramkan, kecuali program itu berkelanjutan.
Para mahasiswa peserta KKN wajib membereskan permasalahan yang berkaitan dengan pemilik pemondokan
dan membuat berita acaranya.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

91

D. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib


Dalam rangka menegakkan disiplin mahasiswa dalam
mengikuti KKN, melaksanakan KKN, dan mensukseskan
KKN, serta mempertahankan citra dan nama baik UAD, maka
pelanggaran terhadap tata tertib dan tugas-tugas lain yang
dilakukan oleh para mahasiswa selama mengikuti KKN perlu
diberikan sanksi. Pemberian Sanksi terhadap mahasiswa yang
melakukan pelanggaran dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut.
Peringatan Pertama: Menegur mahasiswa yang bersangkutan melalui DPL atau Korlap.
Peringatan Kedua: Memanggil mahasiswa yang bersangkutan untuk disidang di LPM UAD oleh Koordinator
Lapangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk
kemudian dilakukan sidang bersama antara mahasiswa
tersebut, DPL, Koordinator Lapangan, Staf Bidang
Evaluasi dan Pimpinan LPM (termasuk Kepala Pusat
KKN) untuk menentukan sanksi yang akan diberikan
kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Peringatan Ketiga: Dalam keadaan sangat memaksa,
sanksi terhadap pelanggaran berat dapat diberikan di
lokasi dengan sekurang-kurangnya dihadiri oleh Staf
Bidang Evaluasi dan/atau Pimpinan LPM (termasuk
Kepala Pusat KKN) untuk kemudian dikuatkan atau
disahkan dengan keputusan Kepala LPM UAD.
Sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran
dapat berupa:
1. Membatalkan keikutsertaannya dalam KKN periode
tersebut.
2. Meneruskan kegiatan KKN di lokasi KKN tetapi mendapatkan penurunan nilai, bila perlu sampai batas minimal.
92

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

3.
4.
5.

1.
2.

3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.

4.

Mahasiswa yang bersangkutan dengan suka rela


mengundurkan diri sebagai peserta KKN.
Penarikan dari lokasi KKN dan dinyatakan drop out.
Direkomendasikan kepada Rektor dan tembusan kepada
Dekan Fakultas yang bersangkutan untuk dilakukan
Sanksi Akademik (skorsing dan sebagainya).
Perbuatan-perbuatan yang termasuk pelanggaran ringan:
Tidak mengisi Buku Aktivitas Harian sampai 5 hari atau
lebih berturut-turut.
Belum memintakan tanda tangan surat izin kepada Ketua
Unit atau teman mahasiswa sepemondokan/ Kepala Dukuh/
Lurah Desa atau induk semang tempat pemondokan.
Tidak mengisi surat izin secara lengkap (misalnya tidak
diisi tanggal meninggalkan lokasi KKN).
Tidak membuat Rencana Kegiatan secara lengkap (dapat
perseorangan dan dapat pula kolektif).
Meninggalkan lokasi KKN tanpa izin, walaupun kurang
dari 1 x 24 jam.
Meninggalkan lokasi KKN tanpa diketahui Ketua Unit,
kawan sepemondokan, atau induk semang tempat
pemondokan.
Perbuatan-perbuatan yang termasuk pelanggaran sedang:
Tidak mengikuti kegiatan dalam rangka survei atau penyusunan program kerja KKN.
Meninggalkan lokasi KKN melebihi izin yang diajukan,
tetapi masih dalam batas toleransi.
Meninggalkan lokasi KKN tanpa izin selama 1 x 24 jam
atau lebih sampai batas toleransi (yakni 2 x 24 jam) dengan
alasan apa pun.
Membawa dan mempergunakan kendaraan roda empat
tanpa izin, tanpa diketahui, dan/atau tanpa disetujui oleh
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

93

Staf Bidang Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan


KKN UAD/Kepala Pusat KKN UAD/Kepala LPM UAD.
5. Mengizinkan/mengajak tamu menginap di lokasi KKN
6. Tidak dapat menyesuaikan diri (dengan tanpa larut)
dengan kehidupan masyarakat di lokasi KKN setelah
tinggal selama 7 hari.
Perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam kategori
pelanggaran berat pada tahap pelaksanaan antara lain:
1. Tidak pernah mengikuti kegiatan dalam rangka survei
dan penyusunan program kerja.
2. Meninggalkan lokasi KKN 3 x 24 jam berturut-turut tanpa
izin dengan alasan apa pun.
3. Mencari dan mendapatkan bantuan atau sponsor yang
mengikat.
4. Mencari bantuan/sponsor tanpa prosedur yang diizinkan
oleh Kepala Pusat KKN/Kepala LPM UAD.
5. Melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai
tindakan kriminal, tindakan asusila, kegiatan yang
menjurus ke arah politik praktis, turut campur dalam
pilkades atau pilkada, turut campur dalam unjuk rasa,
kegiatan yang menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat, kegiatan yang melanggar hukum, baik di lokasi
KKN maupun di tempat lain.
6. Mengucapkan perkataan, bersikap, dan/atau berbuat yang
oleh pejabat yang berwenang dianggap sebagai tindakan
yang mencemarkan nama baik almamater UAD.
7. Melakukan pemalsuan tanda tangan pada buku laporan,
proposal, dan lain-lain.
8. Membuat stempel dan kop surat mengatasnamakan Pusat
KKN UAD.

94

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

E. Penilaian
Penilaian dimaksud untuk mengetahui proses dan kemajuan pelaksanaan Program KKN. Melalui penilaian ini akan
diketahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program yang
dilaksanakan oleh peserta KKN.
Di samping untuk memberikan nilai prestasi akademik
yang dicapai oleh mahasiswa selama mengikuti KKN, penilaian KKN dapat pula dipergunakan sebagai:
(1) masukan untuk perbaikan, pengembangan, dan peningkatan program kegiatan selanjutnya, baik yang dilaksanakan oleh peserta KKN UAD berikutnya maupun masyarakat setempat.
(2) umpan balik untuk perbaikan dan/atau pengembangan
Pendidikan Tinggi pada umumnya maupun kurikulum
pada khususnya.
Penilaian pencapaian prestasi akademik mahasiswa KKN
dilaksanakan berdasar pada prestasi aktivitas maupun kerja
mahasiswa. Penilaian ini dimulai sejak mahasiswa mengikuti
tahap persiapan, pembekalan, survei, operasional, sampai
responsi KKN. Penilaian dilakukan oleh Staf Pusat KKN UAD
dan/atau Pelaksana Pembekalan, Dosen Pembimbing Lapangan,
LPM UAD atau tim evaluator independen, teman sejawat
dalam ber-KKN, dan Tokoh Masyarakat/Pemerintah Desa.
Penilaian terhadap mahasiswa KKN dilakukan atas dasar
aktivitas dan prestasi para mahasiswa pada tahap pembekalan, survei dan penyusunan program, operasional, dan
responsi.
Pada Tahap Pembekalan, aspek yang dinilai meliputi (a)
pengetahuan teoretik yang diukur dengan tes sumatif, (b)
tingkat kehadiran dan aktivitas dalam pembekalan umum,

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

95

(c) kehadiran dan aktivitas dalam pembekalan khusus, dan


(d) aktivitas dalam mengikuti kegiatan yang dapat
meningkatkan keterampilan maupun kegiatan lain yang
berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan untuk
kelancaran pelaksanaan program (berupa jumlah sertifikat
yang dimiliki). Nilai akhir pembekalan adalah jumlah nilai
keempat aspek dibagi empat. Nilai tahap ini diberi bobot
2,5.
Penilaian pembekalan menggunakan ketentukan sebagai
berikut.
1. Kehadiran dalam Pembekalan (jumlah kehadiran dibagi
jumlah total kehadiran X 100)
2. Nilai baca al-Quran (A=100, B=75, C=50, D=25, E-0)
3. Jumlah sertifikat pelatihan yang dimiliki (4=100, 3=75,
2=50, 1=25)
4. Nilai general test
Nilai Pembekalan adalah jumlah 1+2+3+4 dibagi 4.
Pada Tahap Survei dan Penyusunan Program, aspek
yang dinilai berasal dari laporan survei dan penyusunan program kerja, meliputi akurasi hasil survei dan relevansi program dengan permasalahan yang diperoleh melalui survei.
Laporan survei dan penyusunan program disampaikan dalam
bentuk laporan tertulis dan diserahkan sebelum mahasiswa
melakukan operasional di lokasi KKN. Di samping itu, ada
dan tidaknya diskusi dan koordinasi dalam penyusunan program serta ketepatan waktu penyerahan laporan survei dan
penyusunan program menjadi bahan pertimbangan dalam
penilaian. Untuk tahap ini, pemberi nilai adalah DPL. Nilai
tahap ini diberi nama Nilai Prapelaksanaan Kegiatan KKN,
diberi bobot 1.
Nilai survei dan penyusunan program terdiri atas (a)
96

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

kemampuan menyusun program, (b) pengisian form survei,


(c) Relevansi rencana program keilmuan dengan program studi
mahasiswa, (d) peran dan penyusunan program unit, dan (e)
peran dalam berkoordinasi dengan tokoh masyarakat.
Pada Tahap Operasional, aspek yang dinilai oleh DPL
dengan bobot 1,5 meliputi (a) kehadiran, (b) pengisian form
TPA/ Bimbingan Belajar, (c) pengisian buku harian, (d)
pengisian matriks, (e) rekapitulasi pelaksanaan program.
Aspek yang dinilai oleh masyarakat dengan bobot 1 meliputi
(a) kedisiplinan kerja, (b) kepatuhan tinggal di lokasi, (c)
kepatuhan terhadap tata tertib, (d) kerjasama antar sesama
mahasiswa, (e) kerjasama dengan pemuka masyarakat, (f)
kerjasama dengan warga masyarakat, (g) kemampuan dalam
pemberdayaan masyarakat, (h) peran dan aktifitas mahasiswa
dalam kegiatan, dan (1) tanggung jawab dalam pelaksanaan
program.
Pemberi nilai pada tahap ini adalah Tokoh Masyarakat/
Pejabat dengan bobot nilai 1 dan DPL dengan bobot 2. Selain
itu, dilakukan pula penilaian oleh teman sejawat dalam KKN
dan LPM UAD. Penilaian oleh teman sejawat meliputi peran
dalam prapelaksanaan, peran dalam koordinasi dengan lokasi,
peran dalam pelaksanaan, ketidakhadiran, peran dalam
penyusunan laporan. Adapun penilaian oleh LPM meliputi
(a) pengumpulan form perencanaan dan denah ke LPM 2 hari
sebelum penerjunan, (b) kesesuaian jam rencana kegiatan telah
mengikuti ketentuan (keilmuan, keagamaan, keagamaan,
pendukung), (c) realisasi pelaksanaan program keilmuan, (d)
realisasi jam total pelaksanaan program (total 7400), (e)
silaturahmi, (f) form shalat jamaah, (g) pengisian matriks, (h)
rekapitulasi pelaksanaan program, (i) presensi, (j) ketepatan
pengumpulan laporan.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

97

Pada Tahap Pelaporan dan Responsi dengan bobot 1.


Aspek yang dinilai yaitu (a) presentasi jam program keilmuan,
(b) presentasi jam program keagamaan, (c) presentasi jam
program seni dan olah raga, (d) presentasi jam program
pendukung/tematik, dan (e) ketepatan pengumpulan laporan.
Aspek penilaian antarteman dengan bobot 1 meliputi (a) peran
dalam prapelaksanaan, (b) peran dalam koordinasi dengan
lokasi, (c) peran dalam pelaksanaan, (d) ketidakhadiran, dan
(e) peran dalam penyusunan laporan.
Nilai akhir mahasiswa KKN diperoleh melalui penjumlahan atas (a) nilai tahap pembekalan diberikan bobot 2,5,
(b) nilai survei dan penyusunan program diberikan bobot 1,
(c) nilai operasional di lapangan yang diberikan oleh DPL
diberikan bobot 1.5, (d) nilai operasional di lapangan yang
diberikan oleh Tokoh Masyarakat/Pejabat di lokasi KKN
diberikan bobot 1, (e) nilai operasional di lapangan yang
diberikan oleh teman sejawat dalam ber-KKN diberikan
bobot 1, (f) nilai pasca pelaksanaan KKN yang diberikan oleh
DPL bobot 1, dan (g) nilai pelaksanaan oleh LPM UAD,
diberikan bobot nilai 2. Kemudian hasil seluruh penilaian
terhadap mahasiswa tersebut dibagi 10.

98

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB VII
USAHA TINDAK LANJUT
A. Pembinaan Wilayah
Terhadap suatu wilayah yang baru saja menjadi lokasi
KKN UAD perlu adanya tindak lanjut. Bentuk tindak lanjut
itu antara lain pembinaan dan/atau pemeliharaan semua hasil
KKN UAD. Masyarakat wilayah yang menjadi lokasi KKN
UAD diharapkan mampu membina, memelihara, meneruskan
dan/atau mengembangkan proyek-proyek yang telah dirintis
dan/atau dibina oleh masyarakat bersama-sama dengan
mahasiswa KKN UAD atau mahasiswa KKN UAD bersamasama dengan masyarakat. Tindak lanjut yang dilakukan oleh
Pusat KKN UAD disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat maupun keperluan dakwah amar makruf nahi
munkar.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh Pusat KKN UAD diatur
sebagai berikut.
1. Jika suatu wilayah yang menjadi lokasi KKN UAD telah
memiliki kader pembangunan dan dakwah amar makruf
nahi munkar telah berjalan baik, wilayah tersebut dapat
ditinggalkan (tidak lagi menjadi lokasi KKN UAD
berikutnya), karena wilayah itu dipandang telah mampu
membina sendiri. Terhadap wilayah kerja KKN UAD ini,
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

99

2.

3.

demi menjalin hubungan baik perlu adanya saling-kunjung


silaturrahmi secara insidental.
Jika suatu wilayah yang menjadi lokasi KKN UAD belum
memiliki kader pembangunan dan/atau dakwah amar
makruf nahi munkar belum berjalan baik, wilayah tersebut
menjadi lokasi KKN UAD, hanya saja intensitasnya
dikurangi. Bentuk pengurangan intensitas itu misalnya
sebagai berikut. Apabila wilayah itu masih menjadi lokasi
KKN UAD, peserta KKN dari 7 - 9 orang tiap dusun menjadi
7 - 9 orang tiap desa.
Jika suatu wilayah yang menjadi lokasi KKN UAD telah
memiliki kader pembangunan dan dakwah amar makruf
nahi munkar telah berjalan baik, namun wilayah tersebut
membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam menyusun dan/atau melaksanakan program pembangunan serta dakwah amar makruf nahi
munkar, masyarakat dapat meminta bantuan kepada LPM
UAD melalui Pusat KKN UAD.

B. Pembinaan Kerjasama dengan Instansi/Dinas/


Persyarikatan
Dalam setiap kali melaksanakan KKN, UAD perlu menjalin
kerja sama yang harmonis baik dengan instansi, dinas,
pemerintah, badan swasta, maupun persyarikatan Muhammadiyah setempat. Semua itu dilakukan dalam rangka
pemanfaatan potensi masyarakat, pemerolehan kemudahanan
dan dukungan dari berbagai pihak, dan/atau perhatian dan
kerja sama yang baik dari pemerintah maupun masyarakat,
demi keberhasilan program KKN UAD.
Kerja sama tersebut dilakukan mulai dari tahap persiapan,
tahap pembekalan, tahap pelaksanaan (baik pada tahap survei
100

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

maupun operasional), sampai tahap tindak lanjut. Bentuk


konkret kerja sama tersebut meliputi, antara lain:
1.

2.
3.

menjalin kerja sama dengan Pemda (dari Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, sampai Desa/Kelurahan terma-suk
dengan para Pamongnya) atau khususnya BAPPEDA
menjalin kerja sama dengan Pemuka Masyarakat, termasuk juga para Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah
menjalin kerja sama dengan PTN/PTS (melalui Forum
Komunikasi KKN DIY maupun MUPTI), Kepolisian dari
tingkat Polda sampai Polsek, Korem, Kodam, dan lainlain.

Saling kerja sama tersebut dilaksanakan dalam bentuk


saling membantu dan/atau mengisi berbagai program kerja
masing-masing dalam rangka melaksanakan tugas membangun masyarakat menuju keberhasilan pembangunan nasional.
Tahap persiapan, pembekalan, maupun pelaksanaan telah
dijelaskan di bab-bab sebelumnya. Untuk tahap tindak lanjut
ini, yang dilakukan adalah evaluasi terhadap program dan
pelaksanaan KKN UAD yang baru diselesaikan serta perbaikan program dan pelaksanaan KKN UAD untuk periode/
tahun berikutnya. Kesemuanya itu dilakukan demi lebih
lancarnya pelaksanaan dan berdaya maupun berhasil gunanya
program KKN UAD sesuai dengan kondisi dan/atau kebutuhan masyarakat maupun mahasiswa.

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

101

BAB VIII
PENUTUP
Buku Panduan ini sudah disiapkan dan disusun dengan secermat dan sedetil mungkin. Namun demikian, sejalan dengan
kondisi, perkembangan, pemenuhan keperluan, dan/atau
persoalan, baik yang berkaitan dengan pelaksana, pelaku,
maupun pemanfaat KKN UAD, dan bahkan juga perubahanperubahan di era global yang begitu cepat, hal-hal yang sudah
dituangkan dalam buku ini tidak mungkin mampu selalu memenuhi kebutuhan atau berfungsi dengan baik sebagai sebuah
panduan.
Oleh karena itu, kelemahan-kelemahan yang ada akan
dievaluasi dan diperbaiki melalui mekanisme yang ada (termasuk mekanisme dalam tahap tindak lanjut seperti diungkapkan paba Bab VI). Adapun kekurangan mengenai berbagai
hal yang belum dituangkan dalam buku ini akan diatur dan
diumumkan melalui produk yang lazim, misalnya Keputusan
Rektor dan Pengumuman LPM atau Pusat KKN UAD.
Selain itu, perlu diketahui bahwa hal-hal yang diungkap
dalam buku pedoman ini secara umum berlaku untuk semua
peserta KKN Reguler maupun KKN Alternatif.

102

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

DAFTAR PUSTAKA
Jabrohim. 1986. Meningkatkan Kualitas Kuliah Kerja Nyata,
Makalah Lokakarya Pengembangan KKN IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: IKIP Muhammadiyah
Yogyakarta.
Markum dan Susena (Ed.). 2000. Pedoman Kuliah Kerja Nyata
Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan.
Marsum. 1986. Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata, Makalah
Lokakarya Pengembangan KKN IKIP Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta: IKIP Muhammadiyah Yogyakarta.
Muhammad Iftironi (Ed.). 1999. Pedoman Kuliah Kerja Nyata
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia.
Muh Towil Umuri. 1986. Pokok-Pokok yang Perlu Mendapat
Perhatian dalam Melakukan Kuliah Kerja Nyata, Makalah Lokakarya Pengembangan KKN IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: IKIP Muhammadiyah
Yogyakarta.
Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN UGM. 1998.
Pedoman Kuliah Kerja Nyata Universitas Gad Pedoman Kuliah
Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta: LPM
Universitas Gadjah Mada.
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

103

Rusli Karim (Ed.). 1990. Perguruan Tinggi dan Masyarakat: PT


Tiara Wacana bekerjasama dengan PP Muhammadiyah
Majelis Diktilitbang.
Tim Pembina Mahasiswa Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
1990. Pedoman Umum KKN di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Yogyakarta: Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat
Muhamadiyah.
Trisno Raharjo dan Sagiran (Ed.). Tth. Pedoman Kuliah Kerja
Nyata. Yogyakarta: Pusat Pengelolaan dan Pengembangan
Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

104

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

LAMPIRAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

105

106

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Lampiran 1
Contoh Rumusan Kegiatan Terjadwal, Tidak Terjadwal Terstruktur, dan Tidak Terjadwal Mandiri
RUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA
Contoh Rumusan Program 1
Penyelenggaraan Diskusi Kebudayaan (Durasi: Terjadwal
2 x 200 menit, Tidak Terjadwal Terstruktur 2 x 60 menit, dan
Tidak Terjadwal Mandiri 2 x 60 menit)
Contoh Rumusan Kegiatan 1 untuk Program 1 tersebut
Kegiatan Terjadwal (Durasi: 1 x 200 menit)
Menyelenggarakan diskusi kebudayaan untuk menggali
materi Sistem Informasi Seni Budaya
Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur (Durasi: 1 x 60
menit)
menyusun proposal diskusi
mengurus tempat dan izin
mengurus narasumber
membuat leaflet, poster, dll
rapat persiapan pelaksanaan kegiatan
membuat/mengetik surat-surat
mengirimkan surat-surat undangan
dll.
Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri (Durasi: 1 x 60
menit)
melakukan studi pustaka tentang topik diskusi (yakni
kebudayaan)
melakukan studi lapangan tentang topik diskusi (yakni
kebudayaan)
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

107

melakukan wawancara tentang topik diskusi (yakni


kebudayaan)
merumuskan hasil studi pustaka tentang topik
diskusi (yakni kebudayaan)
merumuskan hasil studi lapangan tentang topik
diskusi (yakni kebudayaan)
melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan diskusi
dll.

Contoh Rumusan Kegiatan 2 untuk Program 1 tersebut


Kegiatan Terjadwal (Durasi: 1 x 200 menit)
Menyelenggarakan diskusi kesenian dalam rangka
menggali materi Sistem Informasi Seni Budaya
Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur (Durasi: 1 x 60
menit)
menyusun proposal diskusi
mengurus tempat dan izin
mengurus narasumber
membuat leaflet, poster, dll
rapat persiapan pelaksanaan kegiatan
mengirimkan surat-surat undangan
dll.
Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri (Durasi: 1 x 60
menit)
menyusun proposal diskusi
melakukan studi pustaka tentang kesenian
melakukan studi lapangan tentang kesenian
melakukan wawancara tentang kesenian
perumusan hasil studi pustaka tentang kesenian,
merumuskan hasil studi lapangan tentang kesenian
rapat evaluasi pelaksanaan diskusi
dll

108

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Contoh Rumusan Program 2


Pembuatan Perangkat Lunak (Software) Sistem Informasi Seni
Budaya Rincian Kegiatan (Durasi: Terjadwal 4 x 200 menit,
Tidak Terjadwal Terstruktur 4 x 60 menit, dan Tidak Terjadwal Mandiri 4 x 60 menit)
Contoh Rumusan Kegiatan 1 untuk Program 2 tersebut
Kegiatan Terjadwal (Durasi: 1 x 200 menit)
Memahami dan Mendalami Hasil Diskusi Kebudayaan
dalam Rangka Pembuatan Perangkat Lunak (Software)
Sistem Informasi Seni Budaya
Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur (Durasi: 1 x 60
menit)
membuat resume hasil diskusi
mengelompokkan bidang-bidang yang perlu dilakukan pendataan
membuat rincian materi pendataan masing-masing
bidang pendataan
dll.
Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri (Durasi: 1 x 60
menit)
melakukan konsultasi kepada pakar budaya terkait
dengan hal-hal yang perlu dilakukan pendataan
melakukan konsultasi kepada pakar budaya terkait
dgn materi setiap hal yang perlu dilakukan pendataan
melakukan konsultasi kepada pakar budaya terkait
dengan rumusan materi untuk Pembuatan Perangkat
Lunak (Software) Sistem Informasi Seni Budaya
dll.
Contoh Rumusan Kegiatan 2 untuk Program 2 tersebut
Kegiatan Terjadwal (Durasi: 3 x 200 menit)
PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

109

Membuat Perangkat Lunak (Software) Sistem Informasi


Seni Budaya
Kegiatan Tidak Terjadwal Terstruktur (Durasi: 3 x 60
menit)
menyiapkan peralatan yang diperlukan
mengkaji kembali teori pembuatan software
dll.
Kegiatan Tidak Terjadwal Mandiri (Durasi: 3 x 60
menit)
melakukan pengecekan kembali hasil pembuatan software
melakukan perbaikan kekurangan atau kelemahan
dll.

Catatan:
1. Jumlah jam kegiatan terjadwal: 14 x 3 x 200 menit = 8.400
menit (140 jam)
2. Jumlah jam keseluruhan kegiatan: (14 x 3 x 200) + (14 x 3
x 60) + (14 x 3 x 60) = 13.440 menit (= 224 jam)..
3. Yang ditulis dalam Form 1, Form 2, Form 3, dan Form 4
hanya Kegiatan Terjadwal saja.

110

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Lampiran 2:
Contoh Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Terjadwal
RUMUSAN RENCANA PROGRAM
DAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
(Yang ditulis dalam Form 1 s.d. Form 4
hanya Kegiatan Terjadwal ini)
I.

Bidang: Keilmuan dan Bimbingan Belajar (Total JKEM bidang


ini minimal 600 menit)

A.

Subbidang Keilmuan

1.

Subardi
Pembuatan Program Sistem Informasi Seni Budaya (SISiB)

a. Melakukan Sosialisasi SISiB kepada para Pimpinan LSBO

1 x 100

b. Melakukan Analisis Materi SISiB dengan Kajian Pustaka,


Wawancara pada Pakar, dan Calon Pengguna

1 x 100

c. Menetapkan Materi SISiB dan Format-Formatnya

1 x 100

d. Membuat perangkat lunak (software)

3 x 100

e. Melakukan pengecekan perangkat lunak (sof ware) SISiB


yang baru saja dibuat

1 x 100

f. Melakukan perbaikan perangkat lunak (software) SISiB hasil


perbaikan.

1 x 100

g. Melakukan uji coba perangkat lunak (software) SISiB


dilanjutkan dengan perbaikan kelemahan

1 x 100

JKEM Subardi
2.

900

Fitri Merawati
Pelatihan Penciptaan Cerpen bagi Siswa SLTA se-Kota
Yogyakarta

a. Memberikan materi pelatihan berupa pembahasan dan


pemahaman tentang tema dan unsur-unsur cerita lainnya

1 x 100

b. Memberikan materi pelatihan berupa pembahasan dan


pemahaman tentang alur dan pengaluran dalam penulisan
cerpen, dilanjutkan dengan pemberian tugas dan pengevaluasian atas tugas yang diberikan

1 x 100

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

111

c. Memberikan materi pelatihan berupa pembahasan dan


pemahaman tentang tokoh dan penokohan dalam penulisan cerpen, dilanjutkan dengan pemberian tugas dan pengevaluasian atas tugas yang diberikan

1 x 100

d. Memberikan materi pelatihan berupa pembahasan dan


pemahaman tentang latar dan pelataran dalam penulisan
cerpen, dilanjutkan dengan pemberian tugas dan pengevaluasian atas tugas yang diberikan

1 x 100

e. Memberikan materi pelatihan berupa pembahasan dan pemahaman tentang sudut dalam penulisan cerpen.

1 x 100

f. Memberikan materi pelatihan berupa pembahasan dan pemahaman tentang gaya dan nada terutama tentang gaya
bahasa dalam penulisan cerpen (meliputi bahasa sastra dan
bukan sastra, stile dan stilistika, nada dan stile, unsur-unsur
stile, percakapan dalam cerpen, dan lain-lain yang dipandang perlu)

1 x 100

g. Memberi tugas kepada para peserta pelatihan untuk


menulis cerpen.

2 x 100

Membahas cerpen yang ditulis oleh peserta pelatihan


JKEM Fitri Merawati
3.

1 x 100
900

Dimas Ariandiningrat
Penyelenggaraan pelatihan pembuatan teh celup daun
sirsak bagi warga Dusun Pakis.

a. Memberi ceramah tentang manfaat teh celup daun sirsak

1 x 50

b. Menjelaskan cara-cara pembuatan teh celup daun sirsak

1 x 100

c. Memberikan kesempatan peserta pelatihan membuat teh


sirsak

1 x 150

d. Melakukan evaluasi atas hasil teh celup daun sirsak yang


dibuat peserta pelatihan dan memberikan saran-saran
perbaikan jika terdapat kekurangan berhasilan

1 x 50

e. Memberikan pelatihan pengepakan

1 x 150

f. Memberikan ceramah tentang pengurusan izin industri


rumah tangga

1 x 100

JKEM Dimas Ariadiningrat


4.

Rahmawati:
Penyelenggaraan Pelatihan Kesehatan Lingkungan bagi
Takmir Masjid Al Huda, Dusun Pakis. Catatan: Kegiatan
dikerjakan oleh Rahmawati

a. Memberikan ceramah tentang kesehatan lingkungan

112

600

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1 x 100

b. Melakukan ceking lingkungan Masjid Al Huda, Dusun Pakis

1 x 100

c. Kekurangan kegiatan bidang keilmuan diganti dengan


kegiatan Bimbingan Belajar (Periksa uraian di I.B.)

JKEM Rahmawati
5.

200

Darminah:
Program di Subbidang Keilmuan, Darminah tidak
melaksanakan

JKEM Darminah
6.

Firstanto
Pelatihan Penelitian Kemampuan Berbahasa Inggris

a. Memberikan materi tentang metode penelitian bahasa


untuk para guru SLTP

4x100

b. Mendampingi peserta pelatihan bahasa menyusun


proposal

2x100

c. Membahas peresentasi hasil penulisan proposal penelitian


bahasa yang dilakukan para peserta pelatihan

2x100

JKEM Firstanto
7.

Bayu
(Sebutkan nama program)

8.

Ambar
(Sebutkan nama program)

9.

Saryani
(Sebutkan nama program)

B.

800

Subbidang Keilmuan

1.

Subardi
Tidak melaksanakan program/kegiatan karena kegiatan
keilmuan sudah memenuhi syarat

2.

Fitri Merawati
Tidak melaksanakan program/kegiatan karena kegiatan
keilmuan sudah memenuhi syarat

3.

Dimas Ariandiningrat
Tidak melaksanakan program/kegiatan karena kegiatan
keilmuan sudah memenuhi syarat

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

113

4.

Rahmawati
Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Matematika bagi Anak
SD di Masjid Al Munir

a. Memberikan bimbingan dengan materi penambahan

2 x 50

b. Memberikan bimbingan dengan materi pengurangan

2 x 50

c. Memberikan bimbingan dengan materi perkalian

2 x 50

d. Memberikan bimbingan dengan materi pembagian

2 x 50

JKEM Subbid Keilmuan


JKEM Rahmawati
5.

Darminah
Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam bagi Anak SD di Masjid Al Munir

a. (Sebutkan nama kegiatan)


b. (Sebutkan nama kegiatan)
c. (Sebutkan nama kegiatan)
6.

Firstanto
Tidak melaksanakan program/kegiatan karena kegiatan
keilmuan sudah memenuhi syarat

7.

Bayu
Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial bagi Anak SD di Masjid Al Munir

a. (Sebutkan nama kegiatan)


b. (Sebutkan nama kegiatan)
dst
8.

Ambar
Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Bahasa Indonesia bagi
Anak SD di Masjid Al Munir

a. (Sebutkan nama kegiatan)


b. (Sebutkan nama kegiatan)
dst
9.

Saryani
Penyelenggaraan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris bagi
Anak SLTP/MTs di Masjid Al Munir

a. (Sebutkan nama kegiatan)


b. (Sebutkan nama kegiatan)
dst

114

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

200
600

II.

Bidang Keagamaan (Total JKEM bidang ini minimal 1.200 menit)

A.

Subbidang Pengajian Rutin Anak-Anak/TPA

1.

Penyelenggaraan Pengajian Anak-Anak

a. Mendidik anak melalui bercerita

6 x 50

b. Mengajarkan hafalan doa-doa

6 x 50

c.
2.

Peyelenggaraan Belajar Al Qur-an Anak-Anak


a Mengajar membaca huruf Arab

6 x 50

b Mengajar membaca Al Qur-an

6 x 50

c.
3.

Pemutaran Film Islami, Film Perjuangan, dll

a. Menyelenggarakan apresiasi dengan melihat film Sang


Pencerah

1 x 100

b.
B. Subbidang Pengajian Rutin Remaja
1.

Penyelenggaraan Pengajian Remaja Putri


a Menyelenggarakan Kajian Agama Islam

6 x 50

b Melaksanakan/Mengikuti Tadarus (per hari maksimal


dihitung 50 menit)

8 x 50

c Mengikuti Pengajian Tafsir Al Qur-an

6 x 50

d.
2.

Penyelenggaraan Pengajian Remaja Putra


a Menyelenggarakan Kajian Agama Islam

6 x 50

b Melaksanakan/Mengikuti Tadarus (per hari maksimal


dihitung 50 menit)

8 x 50

c Mengikuti Pengajian Tafsir Al Qur-an

6 x 50

d.
3.

Penyelenggaraan Pengajian Remaja Putri dan Putra


a Menyelenggarakan Kajian Agama Islam

6 x 50

b Melaksanakan/Mengikuti Tadarus (per hari maksimal


dihitung 50 menit)

6 x 50

c Mengikuti Pengajian Tafsir Al Qur-an


d. Menyelenggarakan Kajian Politik Islam

6 x 50
1 x 100

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

115

e. Menyelenggarakan Kajian Kebudayaan Islam

1 x 100

f.
4.

Penyelenggaraan Pelatihan Seni Baca Al Qur-an

a. Mengajarkan seni baca Al Qur-an surat ....

6 x 50

b. Mengajarkan seni baca Al Qur-an surat .... ayat ... sampai


dengan ayat ....

6 x 50

5.

Pemutaran Film Islami, Film Perjuangan, dll

a. Menyelenggarakan apresiasi dengan melihat film Sang


Pencerah kemudian mengikuti pembahasannya

1 x 100

b.
C. Subbidang Pengajian Rutin Dewasa
1.

Penyelenggaraan Pengajian Ibu-Ibu


a Menyelenggarakan Kajian Agama Islam

6 x 50

b Melaksanakan/Mengikuti Tadarus (per hari maksimal


dihitung 50 menit)

6 x 50

c Mengikuti Pengajian Tafsir Al Qur-an

6 x 50

d.
2.

Penyelenggaraan Pengajian Bapak-Bapak


a Menyelenggarakan Kajian Agama Islam

6 x 50

b Melaksanakan/Mengikuti Tadarus (per hari maksimal


dihitung 50 menit)

6 x 50

c Mengikuti Pengajian Tafsir Al Qur-an

6 x 50

d.
3.

Penyelenggaraan Pengajian Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak


a Menyelenggarakan Kajian Agama Islam

6 x 50

b Melaksanakan/Mengikuti Tadarus (per hari maksimal


dihitung 50 menit)

6 x 50

c Mengikuti Pengajian Tafsir Al Qur-an

6 x 50

d. Menyelenggarakan Kajian Politik Islam

1 x 100

e. Menyelenggarakan Kajian Kebudayaan Islam

1 x 100

f.
D.
1.

Pengajian Khusus dan Pengajian Akbar


Penyelenggaraan Pengajian Khusus
a Membantu Kegiatan Pengajian Pimpinan Persyarikatan

116

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2 x 100

b Menyelenggarakan Pengajian Warga Persyarikatan

2 x 100

c.
2.

Penyelenggaraan Pengajian Akbar

a. Menyelenggarakan Pengajian Akbar


b. Mengikuti Pengajian Akbar
c.
E.

Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah


(Masjid/Mushalla/Surau/Langgar)

1.

Pembersihan tempat ibadah

a. Menyapu masjid setiap menjelang shalat (per hari


maksimal dihitung 50 menit, satu unit maksimal 2 orang)

1 x 50

b.
2.

Pendirian dan Pengelolaan Perpustakaan Masjid

a.
b.
3.

Pendirian dan Pengelolaan Poliklinik Masjid

a.
b.

III. Bidang Seni dan Olahraga (Total JKEM bidang ini minimal 600
menit)
A.

Subbidang Seni

1.

Penyelenggaraan Apresiasi Seni Musik

a. Melatih gerak dan lagu anak-anak TK dan SD Wajib


dilaksanakan

8 x 50%

b. Melatih anak menyanyi pop Islami


c. Mengikuti lomba gerak dan lagu (Tingkat Kecamatan)
Wajib mengikuti

1 x 100

d. Mengikuti lomba gerak dan lagu (Tingkat Kota/Kabupaten)

1 x 100

e. Menyelenggarakan lomba gerak dan lagu (Tingkat


Kecamatan) Wajib dilaksanakan

3 x 100

f. Menyelenggarakan lomba gerak dan lagu (Tingkat


Kota/Kabupaten) Jika memungkinkan

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

117

g. Melatih paduan suara ibu-ibu Aisyiyah/PKK/dll


h. Mengikuti lomba paduan suara ibu-ibu Aisyiyah/PKK/dll
(Tingkat Kecamatan)
i. Mengikuti lomba paduan suara ibu-ibu Aisyiyah/PKK/dll
(Tingkat Kota/Kabupaten)
j. Menyelenggarakan lomba paduan suara
2.

Penyelenggaraan Apresiasi Sastra

a. Menyelenggarakan forum apresiasi sastra yang digelar


pada Rabu Kedua Pkl 19.00 setiap bulan di Kampus 2
Universitas Ahmad Dahlan wajib setiap unit KKN di PP
Muh/PPA/PWM DIY/PDM Kota Yogyakarta menjadi
penanggung jawab kegiatan sebanyak 1 kali dan wajib hadir
setiap kali forum apresiasi diselenggarakan
b. Mengikuti/mendampingi warga untuk mengikuti forum
apresiasi sastra yang digelar pada Rabu Kedua Pkl 19.00
setiap bulansetiap unit KKN di Kota Yogyakarta, di Kec
Sewon Bantul, Kec. Kasihan Bantul, Kec. Banguntapan
Bantul, dan Kec Gamping Sleman wajib mengirimkan
peserta minimal 2 orang
3.
a.
b.
B.

Subbidang Olahraga

1.

Penyelenggaraan sosialisasi, pelatihan, dan atau


pertandingan olahraga Tonis

a. Melaksanakan sosialisasi olahraga Tonis Tiap


unit/kelompok wajib laksanakan
b. Mengelola pelatihan olahraga Tonis Tiap unit/kelompok
wajib mengirimkan
c. Menyelenggarakan pertandingan olahraga Tonis Tingkat
Kecamatan Tiap Kecamatan wajib menyelenggarakan
d. Menyelenggarakan pertandingan olahraga Tonis Tingkat
Kota/Kabupaten Jika memungkinkan
2.

Pembinaan olahraga Sepakbola

a. Mengupayakan berdirinya Sekolah Sepakbola Anak bagi


warga Muhammadiyah yang menjadi siswa di SD dan SLTP
Muhammadiyah maupun Umum di Tingkat PCM
b. Menyelenggarakan Olympiade Sepakbola Anak
Muhammadiyah (OSAM) antar sekolah sepakbola

118

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

IV. Bidang Tematik dan Nontematik (Total JKEM bidang ini minimal
6000 menit)
A.

Subbidang Tematik
Program dengan tema:
Pembinaan Seni Budaya di Lingkungan Muhammadiyah
Meningkatkan Pelaksanaan Program Muhammadiyah yang
Berkemajuan

1.

Penyelenggaraan Diskusi Kebudayaan

a. Menyelenggarakan diskusi kebudayaan untuk menggali


bentuk-bentuk kebudayaan dan berbagai seluk-beluknya
dalam rangka mencari materi untuk membuat Sistem
Informasi Seni Budaya

2 x 100

b. Merumuskan hasil diskusi kebudayaan tentang bentukbentuk kebudayaan dan berbagai seluk-beluknya

2 x 100

2.

Penyelenggaraan Diskusi Kesenian

a. Menyelenggarakan diskusi kesenian untuk menggali


bentuk-bentuk kesenian dan berbagai seluk-beluknya
dalam rangka mencari materi untuk membuat Sistem
Informasi Seni Budaya

2 x 100

b. Merumuskan hasil diskusi kesenian tentang bentuk-bentuk


kesenian dan berbagai seluk-beluknya

2 x 100

3.

Pengujicobaan Perangkat Lunak (Software) Sistem


Informasi Seni Budaya

a. Menyelenggarakan workshop dalam rangka Ujicoba Ke-1


Perangkat Lunak (Software) Sistem Informasi Seni Budaya
yang dihasilkan mahasiswa KKN
Materi:
Mencoba dan mengevaluasi Perangkat Lunak (Software)
Sistem Informasi Seni Budaya

1 x 100

b. Menyelenggarakan workshop dalam rangka Ujicoba Ke-2


Perangkat Lunak (Software) Sistem Informasi Seni Budaya
yang dihasilkan mahasiswa KKN
Materi:
Mencoba dan mengevaluasi Perangkat Lunak (Software)
Sistem Informasi Seni Budaya yang telah diperbaiki
berdasar-kan temuan pada ujicoba ke-1

1 x 200

4.

Pendataan organisasi dan kegiatan seni di wilayah Kota


Yogyakarta dan Kabupaten Bantul

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

119

a. Melakukan pendataan organisasi dan kegiatan seni di


wilayah Kota Yogyakarta
b. Melakukan pendataan organisasi dan kegiatan seni di
wilayah Kab Bantul
c Memasukkan data seni budaya yang diperoleh lewat di
wilayah Kota Yogya dan Kab Bantul
5.

4 x 100
4 x 100

Pengumpulan data tentang bentuk dan kegiatan budaya di


wilayah Kota Yogyakarta dan Kab Bantul

a. Melakukan pendataan bentuk dan kegiatan budaya (di luar


kesenian) di wilayah Kota Yogyakarta
Materi: Data tentang berbagai bentuk dan kegiatan budaya

4 x 100

b Melakukan pendataan bentuk dan kegiatan budaya (di luar


kesenian) di wilayah Kab Bantul
Materi:
Data tentang berrbagai bentuk dan kegiatan budaya

4 x 100

c Memasukkan data bentuk dan kegiatan budaya yang


diperoleh lewat pendataan di wilayah Kota Yogyakarta dan
Kab Bantul
Materi: Data base budaya di Kota Yogyakarta dan Kab
Bantul

2 x 200

6.

Penyelenggaraan Pelatihan Penciptaan Karya Sastra

a. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan cerpen

4 x 100

b. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan puisi

4 x 100

c. Menyelenggarakan pelatihan penulisan scenario

4 x 100

d. Menyelenggarakan pelatihan penulisan lakon

4 x 100

e. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan musikalisasi puisi

4 x 100

7.

Penyelenggaraan Pelatihan Menyanyi


a Menyelenggarakan pelatihan menyanyi untuk anak-anak
SLTA

4 x 100

b Menyelenggarakan pelatihan menyanyi untuk anak-anak


SLTP

4 x 100

8.

Penyelenggaraan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal

a. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Srandakan, Kab Bantul

2 x 100

b. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


k
d
k
ld

2 x 100

120

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan


Sanden, Kab Bantul
c. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak
untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Kretek, Kab Bantul

2 x 100

d. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Bambanglipuro, Kab Bantul

2 x 100

e. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Mantrijeron, Kota Yogyakarta

2 x 100

f. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Gondokusuman, Kota Yogyakarta

2 x 100

g. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta

2 x 100

h. Menyelenggarakan pelatihan pengajaran lagu-lagu anak


untuk para guru TK dan SD tingkat awal di Kecamatan
Tegalrejo, Kota Yogyakarta

2 x 100

9.

Penyelenggaraan pelatihan lukis kaligrafi untuk siswa SLTA


a Menyelenggarakan pelatihan lukis kaligrafi untuk siswa
SLTA di Kab Bantul

3 x 100

b Menyelenggarakan pelatihan lukis kaligrafi untuk siswa


SLTA di Kota Yogyakarta

3 x 100

10.

Penyelenggarkan pelatihan penciptaan puisi untuk siswa


SLTA dan/atau mahasiswa (Kegiatan berdurasi 5 x 100 ini
diselenggarakan dalam waktu 3 hari)

a Menyelenggarakan pelatihan penciptaan puisi untuk siswa


SLTA dan/atau mahasiswa di Kota Yogyakarta

5 x 100

b Menyelenggarakan pelatihan penciptaan cerpen untuk


siswa SLTA dan/atau mahasiswa di Kota Yogyakarta

5x 100

c Menyelenggarakan pelatihan penciptaan naskah lakon


untuk siswa SLTA dan/atau mahasiswa di Kota Yogyakarta

5 x 100

d. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan naskah skenario


untuk siswa SLTA dan/atau mahasiswa di Kota Yogyakarta

3 x 100

e. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan puisi untuk siswa


SLTA dan/atau mahasiswa di Kabupaten Bantul

5 x 100

f. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan cerpen untuk

5 x 100

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

121

siswa SLTA dan/atau mahasiswa di Kabupaten Bantul


g. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan naskah lakon
untuk siswa SLTA dan/atau mahasiswa di Kabupaten Bantul

5 x 100

h. Menyelenggarakan pelatihan penciptaan naskah skenario


untuk siswa SLTA dan/atau mahasiswa di Kabupaten Bantul

3 x 100

11.

Penyelenggaraan pelatihan pengajaran sastra

a Menyelenggarakan pelatihan pengajaran puisi

4 x 100

b Menyelenggarakan pelatihan pengajaran cerpen/novel

4 x 100

12.

Pergelaran Seni/Pamerah Seni

a. Menyelenggarakan Pameran Seni Rupa Perempuan Pelukis


(Widya Prana Rini, Mutiara Dewika, dll).

3 x 150

b. Menyelenggarakan Pameran Seni Kaligrafi Siswa SLTA


Provinsi DIY

3 x 150

13.

Penyelenggaraan Lomba Seni

a. Menyelenggarakan Lomba Baca Puisi untuk SLTA

2 x 150

b Menyelenggarakan Lomba Menulis Puisi untuk SLTA

2 x 150

c Menyelenggarakan Lomba Musikalisasi Puisi untuk SLTA

2 x 150

d Menyelenggarakan Lomba Menulis Cerpen untuk


mahasiswa

2 x 150

e Menyelenggarakan Lomba Vocal Group untuk mahasiswa

2 x 150

f Menyelenggarakan Lomba Nyanyi Tunggal Lagu-lagu Islami


untuk mahasiswa

2 x 150

h. Menyeleggarakan Lomba Seni Baca Al Qur-an (Musabakah


Thilawatil Qur-an

2 x 150

14. Penyelenggaraan Kegiatan Ilmiah di Bidang Seni


a. Menyelenggarakan diskusi sastra

1 x 100

b. Menyelenggarakan diskusi seni rupa

1 x 100

c. Menyelenggarakan diskusi film

1 x 100

15. Penyelenggaraan Kegiatan Apresiasi Seni


a. Menyelenggarakan jumpa sastrawan untuk memperoleh
pengetahuan tentang proses kreatif

1 x 150

b. Mengikuti kegiatan pembacaan puisi-puisi Emha Ainun


Nadjib

1 x 100

c. Mengikuti kegiatan musikalisasi puisi-puisi Emha Ainun


Nadjib

1 x 100

JKEM Kegiatan Tematik

122

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

6.000

B.

Subbidang Nontematik

1.

Pembuatan Papan Nama

a. Membuat papan nama PCM

3 x 100

b. Membuat penunjuk jalan

2 x 100

2.

Penyelenggaraan Gotong Royong

a. Melakukan gotong royong pembersihan got

1 x 150

b. Melakukan gotong royong pengecetan tembok gardu ronda

1 x 150

3.

Pengelolaan Kegiatan dan Administrasi Kantor

a. Menyelenggarakan rekreasi pengurus Remas Masjid Al


Munir

1 x 200

b. Memproses pengiriman surat-surat Kantor PP Aisiyah

1 x 50

4.

Pembuatan Dokumentasi Digital

a. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk digital suratsurat PP Aisyiyah

9 x 100

b. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk digital


majalah Suara Aisyiyah

9 x 100

c. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk digital


majalah Suara Muhammadiyah

9 x 100

JKEM Program Nontematik

JKEM Program Tematik dan Nontematik

Dosen Pembimbing Lapangan


Drs. H. Jabrohim, M.M.

6.000

Yogyakarta, .....................
Ketua Unit
Nurul Lukiana

Catatan:
1. Kegiatan dengan durasi lebih dari 300 menit dilaksanakan
minimal 2 hari.
2. Kegiatan Bersama dapat lebih dari 300 menit per hari.
3. Contoh ini merupakan potongan Form Rencana Program dan
Kegiatan (lengkapnya lihat Form 1).

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

123

124

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

125

126

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

127

128

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

129

130

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

131

132

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

133

134

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

135

136

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

137

138

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

139

140

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Anda mungkin juga menyukai