Anda di halaman 1dari 1

Konstruksi bangunan pada tempat kerja

Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang
menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Untuk itu Kegiatan konstruksi harus
dikelola dengan memperhatikan standar dan ketentuan K3 yang berlaku.
Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian,
kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.
Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri konstruksi.
Menurut buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar tidak jatuh meliputi : pembuatan
landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup lebar, dibuatkan pagar di sisi
pinggiran . Perlindungan juga diperlukan ketika karyawan yang berisiko untuk jatuh ke
peralatan berbahaya
Sistem konstruksi dibedakan menjadi dua bagian yakni :
1. Struktural , di bagian ini yang berperan penting adalah kontraktor beserta timnya.
Tim struktural bertanggung jawab mulai dari penentuan tempat, penggaliam hingga
pembentukan pondasi dan pembangunan gedung hingga proses Topping Off pada lantai
teratas
2. Arsitek, setelah proses pembangunan gedung mencapai puncaknya yakni proses Topping
off disinilah mulai melibatkan arsitektur bangunan yang bertanggung jawab atas semua
proses finshing penyempurnaan gedung mulai dari warna gedung, desain eksterior maupun
desain interior
Dari hasil pengamatan konstruksi bangunan terhadap keselamatan kerja, Terdapat beberapa
bagian dari konstruksi bangunan yang memiliki potensi terjadinya bahaya baik potensi fisik,
biologi, kimia, ergonomi dan psikososial. Sesuai dengan informasi yang didapat bahwa
belum terpenuhinya seluruh tahapan pendukung keselamatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai