MATA
By . Agustina RH
KMB I/III
PERADANGAN/ INFEKSI
MATA
1. KONJUNGTIVITIS
2. KERATITIS
3. UVEITIS
KONJUNGTIVITIS
ADL infeksi/inflamasi pd konjungtiva
mata, dikenal dg pink eye
Tdk ganas & bisa sembuh sendiri
Dp mjd kronik, indikasi perubahan
degeneratif/kerusakan akibat serangan
akut berulang
PENYEBAB : alergi, bakteri, virus, toksik
KONJUNGTIVITIS
GAMBARAN KLINIS :
1.Injeksi konjungtiva (dilatasi pemb darah
konjungtiva)
2.Lakrimasi
3.Eksudat dg sekret purulen (> nyata pagi
hari)
4.Terasa ada benda asing
5.Folikel ( lesi meninggi dg diameter 1
mm)
KONJUNGTIVITIS
KLASIFIKASI :
1.Konjungtivitis bakteri
2.Konjungtivitis viral
3.Konjungtivitis alergi
KONJUNGTIVITIS BAKTERIA
PENYEBAB : staphylococus aureus,
streptococus, pneumococus, haemophilus.
Bisa sembuh sdr, biasa tjd pd populasi padat dg
sanitasi buruk
KELUHAN : mata merah, sekret mata, iritasi
mata, edema konjungtiva ringan, dilatasi pemb
darah
PENGOBATAN : ANTIBIOTIK (kloramfenikol,
siprofloksasin, ceftazidin, gentamisin,
neomisisin)
KONJUNGTIVITIS VIRUS
Sembuh sdr tapi sgt menular (penggunaan
handuk bersanmaan, kolam renang)
PENYEBAB : adenovirus (tersering), coxsackie &
pikornavirus (jarang).
GEJALA : adanya folikel konjungtiva, sensasi
benda asing, fotopobia, epifora, nyeri periorbital,
sekret berair, bengkak kelopak mata
PENGOBATAN : sifat suportif, krn dp sembuh
sendiri, kompres, antibiotik (kasus berat)
KONJUNGTIVITIS ALERGI
Bersifat musiman, berhub dg sensitivitas thd
serbuk sari, protein hewani, bulu, makanan,
gigitan serangga, obat (antibiotik gol micyn),
asma, eksema.
Dibedakan mjd akut & kronis
1. AKUT ( konjungtivitis demam hay)
Btk reaksi akut yg diperantarai oleh IgE thd
aklergen yg tersebar di udara (ex serbuk sari)
Gejala : injeksi , pembengkakan
konjungtiva(kemosis), lakrimasi
KONJUNGTIVITIS ALERGI
Dibedakan mjd akut & kronis
2. KONJUNGTIVITIS VERNAL (kataral musim
semi)
Timbul sepanjang tahun
Gejala : rasa gatal, fotopobia, lakrimasi, filokel,
coblestone raksasa (papila bersatu)
Pengobatan : steroid topikal
KONJUNGTIVITIS
PENGKAJIAN
Kaji gejala yg dialami klien ssi dg jenis
konjungtivitis rasa gatal, rasa terbakar
pd alergi, sensai benda asing pd infeksi
bakteri & infeksi virus, nyeri & fotopobia
jika kornea terkena, keluhan peningkatan
produksi airmata, pd anak2 (demam,
keluhan di tenggorokan, & mulut)
Kaji riwayat cedera / terpajan lingk yg
kotor
KONJUNGTIVITIS
PEMERIKSAAN
1. PX FISIK (inspeksi), meliputi ;
. kemungkinan adanya sekret : mukopurulen
pd infeksi bakteri, yg menyebabkan kelopak
mata lengket saat bangun tidur ; berair pd
infeksi virus
. Edema konjungtiva
. lakrimasi
. Konjungtiva papebra (merah, kasar spt
bludru krn ada edema, infiltat/peradangan)
. Konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva,
kemosis, perdarahan subkonjungtiva kecil2)
KONJUNGTIVITIS
PEMERIKSAAN
2. PX LABORATORIUM
3. PX VISUS,
Kaji visus klien & catat derajat pandang perifer
krn jika tdp sekret yg menempel pada
kornea dp menimbulakan kemunduran
visus/melihat halo
KONJUNGTIVITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ggn rasa nyaman b.d dg edema & iritasi
konjungtiva, ditandai dg peningkatan eksudat,
fotopobia, lakrimasi & rasa nyeri
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan level
nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
. Menyatakan nyeri berkurang
. Menyatakan eksudasi/fotopobia berkurang
. Ekspresi wajah terhadap nyeri (tenang)
KONJUNGTIVITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ggn rasa nyaman b.d dg edema & iritasi
Intervensi Keperawatan
A. Manajement Nyeri
. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(durasi, frekwensi)
. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
. Kompres tepi palpebra dg NaCl 3 mnt (mata
tertutup)
. Usap eksudat scr berlahan dg kapas yg
dibasahi NaCl
. Beritahu klien utk sll menutup mata
KONJUNGTIVITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ggn rasa nyaman b.d dg edema & iritasi
Intervensi Keperawatan
A. Manajement Nyeri
. Anjurkan klien menggunakan kacamat (gelap)
klein dg fotopobia menurunkan cahaya yg msk
shg sensitivitas thd cahaya menurun, klien dg
konjungtivitis alergi mengurangi eksopse dg
alergen
. HE : pengunaan tts mata/salep mata
. Kolaborasi ; antibiotik, anlgesik, antihistamin,
vasikontriksi (nazolin me< dilatasi pemb darah
pd konjungtivitis laergi)
KONJUNGTIVITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Resiko cedera b.d penurunan lapang pandang
Intervensi :
. bersihkan sekrte mata dg cara yg benar
. perhatikan keluhan penglihatan kabur yg dp tjd
setelah penggunaan tts mata/sakep mata
. Gunakan kacamata gelap (mengurangi
fotopobia)
KONJUNGTIVITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Resti penularan penyakit pd mata lain/org lain b.d
keterbatasan pengetahuan klien ttg peny
Tujuan :
. pengetahuan klien adekuat
. Pencegahan penularan peny dp dilakukan
. Tdk tjd penularan peny pd mata lain/org lain
Intervensi :
. Beritahu klien utk mencegah pertukaran sapu
tgn, handuk & bantal dg anggt kelg lain
. Ingatkan klien utk tdk mengososk mata yg sakit
. Anjurkan klien utk mencuci tgn sebelum &
sesudah melakukan pengobatan
KONJUNGTIVITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Resti penularan penyakit pd mata lain/org lain b.d
keterbatasan pengetahuan klien ttg peny
Intervensi :
. Anjurkan klien utk mencuci tgn sebelum &
sesudah melakukan pengobatan
. bersihkan alat yg digunakan utk memeriksa
klien
KERATITIS
ADL inflamasi kornea akibat infeksi atau
iritasi
PENYEBAB : berkurangnya air mata,
keracunan obat, reaksi alergi pd
pemberian obat topikal, reaksi
konjungtivitis menahun
KERATITIS
1. KERATITIS BAKTERI
Lanjutan
Faktor predisposisi :
- mata kering
- robekan di epitel kornea (krn trauma)
- pengunaan lensa kontak
- pengunaan steroid jangka panjang
Therapi :
- antibiotik topikal (sefuroksim &
gentamisin)
- tetes mata tiap jam utk hari pertama (S&M)
& dikurangi jika terlihat perbaikan klinis
2. KERATITIS AKANTAMOEBA
3. KERATITIS JAMUR
Sering tjd pada kasus :
- trauma
- penggunaan steroid jangka panjang
Therapi : tetes mata antijamur topikal
(pimarisin 5%)
4. KERATITIS INTERSTISIAL
Penyebab tersering krn sifilis
Tindakan : penglihatan berkurang
cangkok kornea
ULKUS KORNEA
Adanya robekan pd epitrl kornea yg utuh dp
memberikan pintu masuk utk bakteri, virus
& jamur.
Integritas epitel kornea dp dirusak krn :
inflamasi, kekeringan kornea, cedera
kimia/mekanis
Ulkus dp mengenai : epitel, stroma, endotel
Lesi mencapai stroma ke dlm pros
penyembuhan mjd lambat & menyebabkan
jar parut (bekas luka)
ULKUS KORNEA
Gejala : epifora, fotopobia, iritasi okuler
Pencegahan : menggunakan kacamata, batasi
kortikosteroid, menutup kornea pd klien dk
resiko
PATOFISIOLOGI
Lanjutan
PHATWAYS
PHATWAYS GANGGUAN KORNEA.doc
INTERVENSI BEDAH
1. Anamnesis :
c. riwayat trauma : benda asing/abrasi
penyebab lesi kornea.
- riw penglihatan, pembedahan,
penggunaan kacamata, lingk klien (rumah
& kerja)
-Riw penyakit kornea
d. Kondisi medis, peny sistemik : DM, AIDS,
keganasan yg menyebabkan imunosupresi
e. Riw medikasi : pemakaian obat lokal,
kortikosteroid predisposisi peny bakteri,
fungi/virus
2. Pemeriksaan Fisik
penurunan visus lesi tjd daerah pupil,
fotopobia, lakrimasi, iritasi ringan, sekret megd
cairan keruh tanda infeksi, kornea
keruh/berkabut/gelap, uji fluoresinm
warana hijau
3. Psikososial : elemen konsep diri
Diagnosa keperawatan
1. Ggn persepsi sensori (visual) b.d berkurangnya
kejernihan kornea
a. tujuan :
.pandangan meningkat
. mendemonstrasikan kemampuan
maks utk menggunakan yg ada
b. Intervensi :
. kaji ketajaman penglihatan
. orientasikan ttg lingkungan
. gunakan kacamata & hindari sinar scr lgs
. kolaborasi : pembedahan
UVEITIS
ADL inflamasi traktus uvea (iris, korpus
siliaris, koroid)
KLASIFIKASI :
1. uveitis antr :
. bila peradangan mengenai bag
depan uvea iritis
. mengenai bag tengah uvea siklitis
2. uveitis postr
UVEITIS ANTERIOR
a. Meliputi : iritis , iridosiklitis (radang pd iris
& badan siliaris), siklitis (radang pd badan
siliar)
b. Penyebab : tdk diketahui (biasa berhub dg
ekspos alergen, jamur, bakteri, virus, bhn
kimia, trauma
c. Predisposisi : penyakit sistemik artitis
rematoid (infl tlg blk), herpes simplek,
herpes zooster
UVEITIS ANTERIOR
d. Gejala :
.nyeri periorbital,
.lakrimasi,
.pandangan kabur,
.fotopobia yg tjd akibat nyeri yg disertai
kontraksi iris yg meradang pd cahaya yg
terang (pupil kecil, ireguler, nonreaktif thd
cahaya krn perlekatan iris & lensa selama
peradangan, pelebaran pemb darah episklera
dekat korneal sklera limbus menyebabkan
warna keunguan ciliary flush)
UVEITIS ANTERIOR
d. Gejala :
. material fibrin (hipopion) akumulasi
material purulen di bilik mata depan kasus
berat
.TIO meningkat
UVEITIS POSTERIOR
a. Meliputi : retinitis (peradangan pd retina,
koreoritinitis (peradangan koroid & retina)
b. Penyebab : proses infeksi (TBC, sifilis,
toksoflamosis)
c. Gejala : lambat, lebih berbahaya
d. Gejala primer
.Penurunan pandangan akibat eksudasi
cairan kaya protein, fibrin & sel2 ke dlm
rongga viterus
e. Lokasi & luasnya ggn visual tergantung pd
ukuran & lokasi peradangan
UVEITIS POSTERIOR
f. Tanda :
. pupil kecil, ireguler, nonreaktif akibat
eperlekatan iris & lensa
. Kekeruhan badan viterus yg t.d fibrin &
sel2 radang terlihat sbg titik2 hitam dg
latar belakang merah pd vundus
. Lesi koreoretina tampak sbg area
kuning keabu2an pd permukaan retina
PHATWAYS
PHATWAYS UVEITIS.doc
Diagnosa Keperawatan