Anda di halaman 1dari 37

KESEHATAN LINGKUNGAN & B3

Dr. Sudung Nainggolan, MHSc

URAIAN MATA AJARAN


Dibahas

konsep dan prinsip ilmu kesehatan


lingkungan, hubungan lingkungan dengan
kesehatan masyarakat, masalah kesehatan
lingkungan di Indonesia, seperti: air buangan,
sumber daya air, penyehatan makanan,
pencemaran lingkungan (limbah), serta arah
perkembangannya di masa mendatang.

TUJUAN MATA AJARAN


Tujuan Umum:
Pada akhir mata ajaran diharapkan
mahasiswa memahami dan menjelaskan
prinsip ilmu kesehatan lingkungan, hubungan
lingkungan dengan kesehatan masyarakat,
masalah kesehatan lingkungan di Indonesia,
seperti: air buangan, sumber daya air,
penyehatan makanan, pencemaran dll, serta
arah perkembangannya di masa mendatang.

TUJUAN MATA AJARAN


Tujuan

Khusus:
Memahami ruang lingkup, batasan, dan
isu/permasalahan kesehatan lingkungan
Memahami paradigma dan epidemiologi
kesehatan lingkungan
Memahami berbagai hal yang berkaitan
dengan kualitas air bersih
Memahami pengolahan dan penanggulangan
limbah cair dan bahan berbahaya

TUJUAN MATA AJARAN


Tujuan Khusus:
Memahami konsep kesehatan lingkungan pemukiman
dan perkotaan
Memahami prinsip penyehatan makanan dan minuman
Memahami prinsip pendugaan dampak pencemaran
lingkungan
Memahami prinsip analisis risiko kesehatan lingkungan
Mengetahui baku mutu dan indikator kesehatan
lingkungan

KEPUSTAKAAN

Blumenthal, D. S., and Ruttenber, A. J. (1995). Introduction to environmental health.


Second Edition. New York: Springer.
Lippmann, M. (Ed.). (1992). Environmental toxicants: Human exposures and their
health effects. New York: Van Nostrand Reinhold.
Koren, Herman and Michael Bisesi (2002) . Handbook of Environmental Health.
Volume 1. 4th Ed. Lewis Publishers. Washington.
Koren, Herman and Michael Bisesi. (2002) Handbook of Environmental Health.
Volume 2. 4th Ed. Lewis Publishers. Washington.
Moeller, D. W. (1997). Environmental health (Revised ed.). Cambridge: Harvard
University Press.
Moore, G. S. (1999). Living with the earth: Concepts in environmental health
science. Boca Raton: Lewis Publishers.
Nadakavukaren, A. (2000). Our global environment: A health perspective (5 th ed.)
Prospect Heights: Waveland Press, Inc.
Philp, R. B. (1995). Environmental hazards and human health. Boca Raton: Lewis
Publishers.
Ridad Agoes. Skabies: Konsep Pencegahan & Pengobatan pada Komunitas di
Indonesia. Department of Parasitology, School of Medicine, Padjadjaran University,
2009.
Sudarmadji, Mukono, Corie I.P. Toksikologi Logam Berat B3 & Dampaknya terhadap
Kesehatan. Bagian Kesehatan Lingkungan FKM Unair, 2008
Yassi, A., Kjellstrom, T., de Kok, T., Guidotti, T. L. (2001). Basic environmental health.
New York: Oxford University Press.

Public Health Definition of The


Environment
All

that which is external to the individual


host. [It] can be divided into physical,
biological, social, and cultural factors, any or
all of which can influence health status in
populations.

Last, J. M. (Ed.). (1995). A Dictionary of


Epidemiology(3rd ed.). New York: Oxford
University Press.

Definitions: Health
A

state of complete physical, mental, and


social wellbeing and not merely the absence
of disease or infirmity

WHO. (1948).

What Is Environmental Health


Sciences?
NIEHS

charter: The study of those factors in


the environment that affect human health
Factors (pollutantsor toxicants) in air,
water, soil, or food
Transferred to humans by inhalation,
ingestion, or absorption
Production of adverse health effects

Contributors to the Environment

Chemical
- Air pollutants, toxic wastes, pesticides, VOCs,
Biologic
- Disease organisms present in food and water
- Insect and animal allergens
Physical
- Noise, ionizing and nonionizing radiation
Socioeconomic
- Access to safe and sufficient health care

WHO Definition of Environmental


Health

Environmental health comprises those aspects


of human health, including quality of life, that
are determined by physical, biological, social,
and psychosocial factors in the environment. It
also refers to the theory and practice of
assessing, correcting, controlling, and
preventing those factors in the environment
that can potentially affect adversely the health
of present and future generations.

Facets of Environmental Health

Environmental epidemiology
Associations between exposure to environmental agents and
subsequent development of disease
Environmental toxicology
Causal mechanisms between exposure and subsequent
development of disease
Environmental engineering
Factors that govern and reduce exposure
Preventive medicine
Factors that govern and reduce disease development
Law
Development of appropriate legislation to protect public health

?
Do you think that environmental issues are among the
top three public health issues in this country?

Hazardous from environment


Cadmium in the soil (Itai-itai), 1940s
by 1991, 129 people suffered and 116 of them died
Mercury poisoning in Minamata, in 1950s
several hundred people died (40% of those affected)
London Fog 1952
mortality rate increased
Toxic Oil Syndrome in Spain, in 1981
340 died, 20,000 were affected
Bhopal disaster, in 1984
release of methylisocyanate, 3800 people were killed
Kasus Buyat ---> ?

The London KillerSmog of 1952

Daily concentrations of smoke and sulfur dioxide are related to the


number of excessdeaths each day in London

Minamata Diseases

National Institute for Minamata Disease, Japan

Triad Epidemiologi
Host (person)

Agent

Environment

An-equilibrium state
Agent
Agent

Host

Host

Agent
Host

Environmen
t

Environmen
t

Environmen
t

Interaction between human activities and the


physical, chemical, and biological environment
The Scale and nature of human activities

HEALTH

Physical and chemical environment

Biological Environment
Our Planet, Our Health,WHO 1992a

International Journals

Int. Journal of Occupational and Environmental Health


Int.Archives of Occup. And Env. Health
Occup. Medicine
Journal of Occup. And Env. Health
Journal of Occupational and Env. Medicine
Occupational and Environmental Medicine
Environmental Research
Environmental Health Perspectives
American Journal of Public Health
Archives of Environmental Health
Environmental Epidemiology and Toxicology
Journal of Exposure Analysis and Environmental Epidemiology

LOGAM BERAT B3

Unsur

logam berat adalah unsur yang


mempunyai densitas lebih dari 5 gr/cm3
(Fardiaz, 1992)
Hg mempunyai densitas 13,55 gr/cm3
Diantara semua unsur logam berat, Hg
menduduki urutan pertama dalam sifat
racunnya, dibandingkan dengan logam berat
lainnya, kemudian diikuti oleh logam berat
antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn
(Waldchuk, 1984, di dalam Fardiaz, 1992)

Bahan berbahaya dan beracun (B3)adalah setiap


bahan yang karena sifat atau konsentrasi,
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk lain (Pasal 1 (17) UU No
23/1997)
B3 dalam ilmu bahan dapat berupa bahan biologis
(hidup atau mati) atau zat kimia
Zat kimia B3 dapat berupa senyawa logam
(anorganik) atau senyawa organik,sehingga dapat
diklasifikasikan sebagai B3 biologis, B3 logam, dan
B3 organik

Menurut data dari Environmental Protection Agency


(EPA) tahun 1997 , yang menyusun top-20 B3
antara lain : Arsenic, Lead, Mercury, Vinyl chloride,
Benzene, Polychlorinated B iphenyls (PCBs),
Kadnium, Benzo(a)pyrene, Benzo(b)fluoranthene,
Polycyclic Aromatic Hydrocarbons, Chloroform,
Aroclor 1254, DDT, Aroclor 1260, Trichloroethylene,
Chromium (hexa valent), Dibenz[a,h]anthracene,
Dieldrin, Hexachlorobutadiene, Chlordane.

Dari

20 B3 tersebut diantaranya adalah


logam berat antara lain Arsenic (As), Lead
(Pb), Mercury (Hg), Kadnium (Cd), Chromium
(Cr), yang akan dibahas lebih lanjut di bawah
ini

Sumber Bahan Pencemar


Logam Berat
1. Sumber Dari Alam
a.
Kadar Pb ditemukan dalam bebatuan sekitar 13
mg/kg. Khusus Pb yg tercampur dgn batu fosfat &
terdpt di dlm batu pasir (sand stone) kadarnya lbh
besar = 100mg/kg.
b.
Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25
mg/kg dan di air bawah tanah (ground water)
berkisar antara 1-60 ug/liter
c.
Secara alami Pb ditemukan di air permukaan

d. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah


sebesar 1-10 ug/liter
e. Di dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari pada di
dalam air tawar
f. Pb secara alami juga dapat ditemukan di udara yang
kadarnya berkisar antara 0,0001-0,001 ug/m3
g. Secara alami Hg dapat berasal dari gas gunung
berapi dan penguapan dari air laut
h. Dilaporkan kandungan Kadnium (Cd) dalam air laut
di dunia di bawah 20 ng/l

2. Sumber dari Industri


Industri yang berpotensi sebagai sumber
pencemaran Pb adalah :
a. Industri pengecoran maupun pemurnian
Industri ini menghasilkan timbal konsentrat
(primary lead), maupun secondary lead yang
berasal dari potongan logam (Scrap)

b. Industri Batery
Industri banyak menggunakan logam Pb terutama
lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan
dasarnya
c. Industri Bahan Bakar
Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead
banyak dipakai sebagai bahan anti knock pada
bahan bakar sehingga baik industri maupun bahan
bakar yang dihasilkan merupakan sumber
pencemaran Pb

d. Industri Kabel
Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini
pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih
digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au, dan Arsenik yang
juga membahayakan untuk kehidupan mahluk hidup
e. Industri Kimia yang menggunakan bahan pewarna
Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif
lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain.
Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead
sedangkan untuk untuk warna kuning dipakai lead chromate

3. Sumber Transportasi
a. Hasil pembakaran dari bahan tambahan
(aditive) Pb pada bahan bakar kendaraan
bermotor menghasilkan emisi Pb in organik.
b. Logam berat Pb yang bercampur dengan
bahan bakar tersebut akan bercampur
dengan oli dan melalui proses di dalam mesin
maka logam berat Pb akan keluar dari
knalpot bersama dengan gas buang lainnya.

Gambar : Kontribusi logam berat timah hitam (Pb), merkuri


(Hg), dan Kadnium (Cd), Arsenik (As), dan Cromium (Cr)
pada INTAKE manusia
Pb, Hg, Cd,As dan
Cr di udara

Debu

Saluran
Pembuangan

Tanah

Air

Tumbuhan

Tumbuhan
Air

Binatang

Manusia

IMPLIKASI KLINIS AKIBAT TERCEMAR OLEH


MERKURI (Hg) & KADNIUM (Cd)
a.

b.
c.
d.
e.
f.

Keracunan Hg mengakibatkan al. kelainan kulit


(Minimata, Jepang & Gandum Irak yg disemprot
dgn alkil merkuri)
Karyawan yg terpapar kronis oleh fenil & alkil
merkuri dpt timbul dermatitis
Kadnium terutama dalam bentuk oksida adalah
logam yang toksisitasnya tinggi
Sebagian besar kontaminasi oleh Kadnium pada
manusia melalui makanan dan rokok
Waktu paruh kadnium kira-kira 10-30 tahun
Akumulasi pada ginjal dan hati 10-100 kali
konsentrasi pada jaringan yang lain

f. Terpapar akut oleh kadnium (Cd) menyebabkan


gejala nausea (mual), muntah, diare, kram, otot,
anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat ,
kerusakan ginjal dan hati, gangguan
kardiovaskuler, empisema, dan degenerasi
testicular (Ragan & Mast, 1990)
g. Perkiraan dosis mematikan (Lethal dose) akut
adalah sekitar 500mg/kg untuk dewasa dan efek
dosis akan nampak jika terabsorpsi 0,043 mg/kg
per hari (Ware,1989)

Implikasi Klinik akibat


tercemar oleh Arsenic (As)
a.

b.

Intoksikasi tubuh manusia terhadap Arsenic


(As) dapat berakibat buruk terhadap mata,
kulit, darah, dan liver
Pada kulit menyebabkan berwarna gelap
(hiperpigmentasi), penebalan kulit
(hiperkeratosis), timbul seperti bubul
(clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan
mempunyai efek pencetus kanker
(carcinogenic)

Implikasi Klinik Akibat


Tercemar oleh Chromium (Cr)
a.

b.

Keracunan tubuh manusia terhadap


Chromium (Cr) dapat berakibat buruk
terhadap saluran pernafasan, kulit,
pembuluh darah dan ginjal
Pada kulit (Skin Effects) berupa ulkus
kronis pada permukaan kulit

Anda mungkin juga menyukai