Anda di halaman 1dari 1

Rehabilitasi menurut WHO adalah semua tindakan yang diajukan untuk mengurangi dampak

disabilitas/handicap agar memungkinkan penyandang cacat dapat berintegrasi dengan


masyarakat. Sedangkan rehabilitasi medik adalah proses pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk mengembangkan mekanisme kompensasinya individu dapat berdikari.
Tujuan rehabilitasi penderita stroke menurut WHO :
1. Memperbaiki fungsi motorik, wicara, kognitif dan fungsi lain yang terganggu.
2. Readaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpersonal dan aktivitas
sosial.
3. Dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Roth mengatakan ada 5 penilaian fungsional utama dalam rehabilitasi stroke yaitu :
1. Pencegahan, pengenalan dan pengelolaan penyakit penyerta serta komplikasinya.
2. Latihan untuk memaksimalkan kemndirian fungsional.
3. Memfasilitasi kesulitan psikososial dan adaptasi oleh pasien serta keluarganya.
4. Meningkatkan reintegrasi ke masyarakat, termasuk pengembalian ke aktivitas rumah,
keluarga, rekreasional dan vokasional.
5. Meningkatkan kualitas hidup.
Rehabilitasi medik tidak untuk menyembuhkan stroke, tidak mengubah defisit neurologik
akibat stroke, tetapi mengurangi atau memperbaiki defisit fungsional dan psikologi. Dengan
demikian ukuran keberhasilan rehabilitasi medik pada penderita stroke bukan pada
banyaknya jiwa yang tertolong, tetapi dari jumlah penderita stroke yang dapat berfungsi
kembali dan tentunya kualitas hidup merupakan golnya.

Kemandirian dalam aktivitas penderita stroke


Kriteria kemandirian yang dapat dicapai penderita stroke :
1. Mandiri
Penderita stroke dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan dari
seseorang, baik berupa instruksi (lisan) maupun bantuan secara fisik.
2. Dependent
Penderita stroke memerlukan bantuan seseorang untuk melakukan aktivitas fungsional
tertentu, dimana bantuan tersebut dapat bersifat minimal, sedang, maksimal (berat)
dan total.s

Anda mungkin juga menyukai