S K R I P S I
Oleh
RAHMA AZHIMI
09 21 0029
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IBA
PALEMBANG
2013
S K R I P S I
Oleh
RAHMA AZHIMI
09 21 0029
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IBA
PALEMBANG
2013
S K R I P S I
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PT. TOPJAYA SARANA UTAMA
PALEMBANG
TIM PENGUJI
Ketua
............................
............................
............................
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi,
ii
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IBA
PALEMBANG
: RAHMA AZHIMI
: 09 21 0029
: AKUNTANSI
: AKUNTANSI KEUANGAN
: PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PT. TOPJAYA SARANA
UTAMA PALEMBANG
Tanggal persetujuan : 30 JULI 2013
PEMBIMBING SKRIPSI
Ketua,
Anggota,
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi,
iii
PERNYATAAN
RAHMA AZHIMI
NPM : 09 21 0029
iv
ABSTRAK
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PT. TOPJAYA SARANA UTAMA PALEMBANG
Oleh
Rahma Azhimi
Penulisan skripsi ini dibawah bimbingan :
Hj. Mas Amah
Sebagai Ketua
Emi Yulia Siska
Sebagai Anggota
Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi
kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
merupakan tujuan utama perusahaan. PT. Topjaya Sarana Utama merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk dan spare part Merek
Toshiba. Profitabilitas pada PT. Topjaya Sarana Utama Palembang merupakan
kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba, sehingga dapat diketahui
sejauh mana perusahaan bisa mengelola biaya yang dikeluarkan supaya dapat
menghasilkan laba.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT. Topjaya Sarana
Utama. Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
verifikatif bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel dan
pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan.
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh
negatif biaya operasional terhadap profitabilitas PT. Topjaya Sarana Utama
Palembang. Ini menunjukkan bahwa peningkatan biaya operasional yang
dikeluarkan perusahaan akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Atau
sebaliknya, penurunan biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan akan
meningkatkan profitabilitas. Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas
pada PT. Topjaya Sarana Utama Palembang sebesar 74,5% sisanya 25,5 %
dipengaruhi oleh faktor lain seperti laba operasi, jumlah modal, arus kas dan
sebagainya.
Kata Kunci: Biaya Operasional dan Profitabilitas
vi
ABSTRACT
Effect Of Operating Cost To Profitability In PT. Topjaya Sarana Utama
Palembang
by
Rahma Azhimi
This minithesis writing under the supervised:
Hj. Mas Amah
as Chairman
Emi Yulia Siska
as a Member
Cost is the main element that must be physically sacrificed in the interest
of the smooth and firm in order to generate profit is the main goal of the company.
PT. Topjaya Sarana Utama is a company specialized in the sale of products and
spare parts Brand Toshiba. Profitability at PT. Topjaya Sarana Utama Palembang
is the ability of a company to earn a profit, so it can be seen the extent to which
firms can manage the costs incurred in order to generate profits.
This study was aimed to determine how much influence Operational Costs
To Profitability In PT. Topjaya Sarana Utama Palembang. Design used in this
study is aimed to obtain descriptive verification of the descriptive characteristics
of variables and basically wanted to test the truth of a hypothesis which is carried
out through data collection in the field.
Based on the results of the regression analysis can be explained that there
is a negative impact operational costs on profitability PT. Topjaya Sarana Utama
Palembang. This suggests that the increase in operating costs incurred by the
company will reduce the profitability of the company. Or conversely, decrease
operational costs incurred by the company to improve profitability. Effect of
operating costs on profitability at PT. Topjaya Sarana Utama Palembang of 74.5%
remaining 25.5% is influenced by other factors such as operating income, the
amount of capital, cash flow and etc.
Keywords: Operating Cost and Profitability
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta
karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penyusunan skripsi
dengan judul penelitian Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas
Pada PT. Topjaya Sarana Utama Palembang ini dapat diselesaikan dengan
baik. Selain itu merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas IBA
Palembang.
Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, secara moril dan materiil, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
Ibu Dr. Ir. Karlin Agustina, M.Si selaku Rektor Universitas IBA Palembang.
2.
3.
Ibu Hj. Mas Amah, SE.,M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas IBA Palembang dan sebagai Ketua Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4.
5.
Ibu Hj. Ellys, SE.,M.P selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi
Universitas IBA Palembang.
viii
6.
Ibu Emi Yulia Siska, SE.,M.Si selaku Anggota Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7.
8.
Bapak Pandriadi, SE.,M.Si sebagai Dosen Penelaah yang telah menguji dan
mengevaluasi skripsi ini agar dapat lebih sempurna lagi.
9.
Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas IBA
Palembang.
10. Pimpinan dan Staf Pegawai PT. Topjaya Sarana Utama Palembang yang telah
membantu penulis melengkapi data dalam penelitian ini.
11. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan perhatiannya baik berupa
dorongan maupun doa yang tiada henti-hentinya dalam penyelesaian skripsi
ini.
13. Buat teman seperjuangan yang sudah setia menemani dan membantu penulis.
Semoga kebersamaan kita selama ini akan membungkus kenangan indah
dalam perjalanan kehidupan kita di masa yang akan datang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya
milik Allah SWT sehingga penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam
menerima saran maupun kritik yang tentunya bersifat membangun.
ix
Besar harapan penulis bahwa skripsi ini akan dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membutuhkannya terutama untuk meningkatkan pengetahuan bagi
pribadi penulis. Dan sebagai suatu bentuk sumbangan penulis bagi dunia
pendidikan. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk bagi kita semua. Amin..
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul .....
i
Halaman Pengesahan ...................................................................................
ii
Halaman Persetujuan Skripsi ...
iii
Halaman Pernyataan ....................................................................................
iv
Halaman Moto dan Persembahan ....
v
Abstrak .
vi
Abstract ........................................................................................................
vii
Kata Pengantar .
viii
Daftar Isi ..
xi
Daftar Tabel .
xiii
Daftar Gambar .
xiv
Daftar Lampiran ..........................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ...
1.1 Latar Belakang Penelitian ..
1.2 Rumusan Penelitian .......
1.3 Tujuan Penelitian ....
1.4 Manfaat Penelitian .
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
1.5.2 Hipotesis .
1
1
8
8
8
9
9
13
BAB II
LANDASAN TEORI .
2.1 Biaya ..........................
2.1.1 Pengertian Biaya .....................................................
2.1.2 Penggolongan Biaya ...............................................
2.1.3 Pengertian Biaya Operasional .................................
2.1.4 Klasifikasi Biaya Operasional .................................
2.1.5 Jenis-jenis Biaya Operasional .................................
2.2 Profitabilitas ......................
2.2.1 Pengertian Profitabilitas ..........................................
2.2.2 Rasio Profitabilitas ..................................................
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas ....
2.2.4 Pengertian Return on Assets (ROA) ........................
2.2.5 Unsur-unsur Return On Assets (ROA) ....................
2.2.6 Keunggulan Return on Assets (ROA) .....................
2.3 Hubungan Biaya Operasional Dengan Profitabilitas
Perusahaan .............................
14
14
14
15
18
19
21
22
24
25
27
28
30
30
33
33
33
35
xi
31
35
35
35
36
36
39
39
42
43
46
47
51
53
55
57
59
59
60
DAFTAR PUSTAKA ..
61
BAB IV
BAB V
xii
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel
1.1
Judul Tabel
Halaman
3.1
35
4.1
49
50
4.3
Coefficientsa ......................................
51
4.4
Correlations ...................................................................
55
4.5
56
1.2
4.2
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar
Judul Gambar
Halaman
1.1
Paradigma Penelitian ..
12
4.1
43
54
4.2
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
bidang penjualan produk dan spare part Merek Toshiba. Perusahaan ini dalam
menjalankan operasinya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan pokok dari PT. Topjaya Sarana Utama adalah memperoleh
keuntungan yang maksimal yang dilanjutkan dengan pengembangan usaha.
Keuntungan ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat mencerminkan
keberhasilan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Biaya operasional yang terjadi pada PT. Topjaya Sarana Utama terdiri dari
pertama, biaya operasional langsung yang merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional secara
langsung. Kedua, biaya operasional tidak langsung merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengkoordinasikan kegiatan operasional.
Dalam hal ini, pengendalian biaya operasional PT. Topjaya Sarana Utama perlu
dilakukan agar biaya operasional digunakan seefisien mungkin dan pendapatan
perusahaan dapat ditingkatkan.
Berikut ini perkembangan biaya operasional PT. Topjaya Sarana Utama
Palembang dari Januari sampai Desember Tahun 2012
Tabel 1.1
Perkembangan Biaya Operasional PT. Topjaya Sarana Utama Palembang
dari Januari sampai Desember 2012
(Dalam Rupiah)
Tahun / Bulan
Biaya Operasional
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
2012
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
56,042,000
63,021,500
67,666,500
63,548,000
63,671,500
72,317,000
65,456,500
64,514,000
79,187,000
79,536,500
70,601,500
86,541,000
823,103,000
Pertumbuhan Biaya
Operasional (%)
12,45 %
7,37 %
- 6,09 %
0,19 %
13,58 %
- 9,49 %
- 1,44 %
22,74 %
0,44 %
- 11,23 %
22,58 %
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat selama tahun 2012, total biaya
operasional yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 823.103.000,-. Biaya
operasional yang dikeluarkan perusahaan berfluktuasi cenderung mengalami
kenaikan. Pada bulan Januari Tahun 2012 pengeluaran biaya operasional yakni
Rp. 56.042.000,- dan pada bulan Februari tahun 2012 terjadi kenaikan biaya
operasional menjadi Rp. 63.021.500,- atau terjadi kenaikan sebesar 12,45%.
Kenaikan biaya operasi terbesar terjadi pada bulan Desember yakni Rp.
86.541.000 atau terjadi kenaikan sebesar Rp. 86.541.000,- atau terjadi kenaikan
sebesar 22,57%.
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on
Asset (ROA). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Tingkat rendahnya Return on Asset
Laba Sebelum
Pajak
168.367.000
161.354.000
152.429.500
151.905.000
149.484.000
154.135.000
147.274.000
145.499.500
145.366.000
146.332.500
145.849.000
138.860.000
1.806.855.500
Total Aset
Profitabilitas
716.455.500
720.330.500
747.203.500
755.746.000
859.103.500
741.033.500
876.631.000
932.689.000
937.845.000
920.330.000
1.005.855.000
1.310.000.500
10.523.223.000
0,235
0,224
0,204
0,201
0,174
0,208
0,168
0,156
0,155
0,159
0,145
0,106
0,172
tersebut
menghasilkan laba. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai
ukuran kinerja perusahaan.
2. Bagi Universitas
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitianpenelitian selanjutnya yang sejenis, khususnya yang berkaitan dengan biaya
operasional dan Profitabilitas
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memperdalam pengetahuan penulis tentang cara
menganalisis laporan keuangan dalam kaitannya dengan biaya operasional
suatu perusahaan.
10
11
12
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan.
Alasan
penulis
Gambar 1.1
Paradigma Penelitian
Biaya Operasional
(X)
Profitabilitas
(Y)
13
1.5.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
Ho = Tidak ada pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada PT.
Topjaya Sarana Utama Palembang
H1 = Ada pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada PT. Topjaya
Sarana Utama Palembang
14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Biaya
Biaya merupakan bagian utama secara fisik yang harus dikorbankan demi
kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
merupakan tujuan utama perusahaan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
membutuhkan perhatian yang sangat serius selain karena biaya juga merupakan
bagian pengurangan yang sangat besar dan penting dalam hubungannya dengan
pencarian laba.
2.1.1. Pengertian Biaya
Dalam kegiatan operasional perusahaan penggunaan biaya berperan
penting seperti halnya dalam perhitungan harga pokok, perencanaan, dan
pengendalian. Menurut Mulyadi (2009:4), Biaya (expense) adalah kas sumber
daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi
manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya
digunakan untuk proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai kas atau
nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi
organisasi. Sedangkan menurut Supriyono (2009:185), biaya adalah pengorbanan
ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.
14
15
16
1. Objek pengeluaran
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran yaitu menggolongkan
biaya sesuai dengan nama objek pengeluaran. Misalnya nama objek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan
dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar.
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan, dalam
perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu, biaya dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok:
a. Biaya Produksi adalah merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya Pemasaran adalah merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, dan
lain-lain.
c. Biaya administrasi dan umum adalah merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya
gaji karyawan bagian akuntansi, keuangan, personalia, dan lain-lain.
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai,
sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen, dalam
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan
menjadi dua golongan antara lain:
a. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satusatunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang
17
dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.
Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan
sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan
dengan produk tertentu.
4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan biaya dapat digolongkan menjadi:
a. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya
tetap dan unsur biaya variabel.
c. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
d. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
18
a. Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.
b. Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat
dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
2.1.3. Pengertian Biaya Operasional
Biaya operasi atau biaya operasional secara harfiah terdiri dari 2 kata yaitu
Biaya dan Operasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biaya berarti
uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan
sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran. Sedangkan operasional berarti
secara (bersifat) operasi; berhubungan dengan operasi.
Secara umum, biaya operasional diartikan sebagai biaya yang terjadi
dalam kaitannya dengan operasi yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam
satuan uang. Dimana biaya operasi sering disebut juga sebagai operation cost atau
biaya usaha.
Menurut Kamus Akuntansi yang dibuat oleh Syahrul dan Nizar
(2005:256) pengertian biaya operasional adalah sebagai berikut:
Biaya Operasional adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatankegiatan administratif dan penjualan dari suatu perusahaan. Disebut juga non
manufacturing expense. Merupakan biaya periode yang berkaitan dengan waktu,
bukan dengan produk. Biaya ini dibagi atas biaya penjualan dan biaya
administrasi umum.
Sedangkan biaya operasional menurut Jusuf (2008:33) adalah biaya-biaya
yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan
dengan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari.
19
20
21
22
manajer umum, biaya depresiasi kantor, biaya-biaya kantor pusat, biaya asuransi
dan biaya umum lainnya.
Perusahaan sudah mempunyai pedoman biaya apa saja yang termasuk
biaya penjualan atau biaya apa saja yang termasuk dalam biaya administrasi dan
biasanya perusahaan yang satu mempunyai ketentuan yang berbeda dengan yang
lainnya. Oleh karena itu pembagian biaya menjadi biaya penjualan dan
administrasi seperti dibahas di sini tidak diterima secara kaku, variasi mungkin
saja terjadi.
2.2. Profitabilitas
Didirikannya sebuah perusahaan tentunya memiliki tujuan tertentu, salah
satu tujuan pokoknya adalah mendapat sejumlah keuntungan atau laba yang
diharapkan sesuai dengan apa yang telah dikorbankan. Namun tidak semua
perusahaan mendapatkan laba dalam setiap usahanya karena hal tersebut sangat
erat kaitannya dengan strategi usaha yang dilakukan.
Banyak perusahaan-perusahaan kecil dengan modal yang sangat minim
dapat berubah menjadi perusahaan besar dan dapat meraup laba yang besar.
Namun, tidak sedikit perusahaan dengan modal yang kuat tetapi menjadi pailit
setelah beberapa tahun beroperasi. Hal ini bisa disebabkan oleh karena biaya
operasional yang dikeluarkan lebih besar dari pada pendapatan yang diterima oleh
perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba tersebut
sangat tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut menerapkan konsep
23
strategi atau perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan
bidang tugas masing-masing, dan pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur dan
kinerja yang telah ditentukan oleh perusahaan sebelumnya.
Laba menurut Alimsyah dan Padji (2006:408) adalah kelebihan
pendapatan di atas biaya. Sedangkan pengertian laba menurut John, at al
(2005:407) adalah selisih dari pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi
beban dan kerugian.
Simamora (2006:529) juga mendefinisikan laba sebagai berikut:
Laba merupakan kemampuan perusahaan untuk meraup keuntungan yang
memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham akan terus untuk
menyediakan modal bagi perusahaan.
Maka dapat dilihat dua unsur penting yang menentukan laba, yaitu
pendapatan dan biaya. Pendapatan dapat diartikan sebagai penerimaan baik tunai
maupun bukan tunai yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa dalam
jangka waktu tertentu. Sedangkan biaya dapat diartikan sebagai segala
pengeluaran atau pengorbanan yang tidak terhindarkan untuk mendapatkan barang
atau jasa. Biaya sendiri diukur dari nilai Aset yang dikeluarkan.
Kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba
dapat
dilihat
dari
perolehan
persentase
profitabilitas
yang
dicapainya.
kemampuan
perusahaan
tersebut
dalam
memperoleh
laba.
24
investasi, sehingga dapat diketahui efektifitas pengelolaan keuangan dan aset oleh
perusahaan.
Bila pendapatan melebihi biaya, maka selisihnya adalah laba, dilain pihak
bila biaya melebihi pendapatan maka selisihnya merupakan kerugian. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan laba adalah selisih positif antara pendapatan dan biaya.
Semakin tinggi penjualan barang atau jasa, maka laba yang diperoleh akan
meningkat dan profitabilitas juga meningkat. Namun, semakin rendah penjualan
barang atau jasa, maka laba yang diperoleh akan turun dan profitabilitas juga akan
ikut turun.
2.2.1. Pengertian Profitabilitas
Riyanto (2007:35) mendefinisikan profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode tertentu. Sementara itu,
Sutojo (2008:56) secara tersirat mengungkapkan pengertian dan pentingnya
profitabilitas bagi perusahaan dengan menyebutkan bahwa:
Operasi bisnis perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dari masa ke
masa dapat mengumpulkan keuntungan secara memadai. Dengan jumlah
dan tingkat keuntungan yang memadai manajemen perusahaan dapat
meningkatkan kepercayaan para pemilik serta para investor yang berminat
membeli saham baru. Disamping itu perusahaan juga dapat membina
kepercayaan para kreditur untuk menyediakan fasilitas pinjaman yang
dibutuhkan.
Ridwan dan Inge (2003:143) juga mendefinisikan profitabilitas sebagai
berikut:
25
26
maka diperlukan rasio profitabilitas yang pada hakekatnya penggunaan suatu alatalat analisis keuangan tergantung pada kebutuhan dan keperluan penggunannya.
Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena
selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan
dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan effisiensi
penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional
perusahaan.
Sartono (2008: 64) menyatakan bahwa :
Rasio profitabilitas merupakan kegiatan dari manajemen yang secara
keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
didapat dalam hubungannya dengan penjualan, Aset, modal maupun
investasi.
Adapun rasio-rasio yang dimaksud adalah:
1. Gross Profit Margin (marjin laba kotor), adalah rasio antara penjualan
dikurangi dengan harga pokok penjualan (laba kotor) dengan penjualan. Rasio
ini mengukur laba kotor yang dihasilkan dari setiap penjualan. Gross profit
margin yang rendah dari rata-rata industri menunjukkan harga jual perusahaan
lebih rendah atau harga pokok penjualan yang relatif lebih tinggi atau
keduanya.
2. Net Profit Margin (batas laba bersih), adalah rasio antara laba setelah pajak
dengan penjualan, yang mengukur laba bersih yang dihasilkan dari setiap
rupiah penjualan. Rasio ini di bandingkan dengan rata-rata industri.
3. Return On Invesmant Atau Return on Total Assets, adalah rasio antara laba
setelah pajak dengan total Aset. Rasio ini mengukur tingkat keuntungan yang
27
dihasilkan dari investasi total. Rasio yang lebih rendah atau karena perputaran
total Aset yang rendah atau keduanya.
4. Ratio On Net Worth (rasio kekayaan bersih), adalah rasio antara laba setelah
pajak dengan kekayaan bersih atau modal sendiri yang menunjukkan besarnya
laba yang tersedia bagi pemegang saham.
Salah satu tujuan sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya,
adalah mendapatkan keuntungan. Karena tanpa keuntungan sebuah perusahaan
tidak dapat:
- Menarik pihak lain untuk menanamkan dananya.
- Menarik para kreditor untuk meminjamkan dananya untuk perkembangan
perusahaan.
- Berkembang dan tetap bersaing.
2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas
Menurut Muslich (2003:57), faktor yang mempengaruhi Profitabilitas
diantaranya:
a. Profit Margin
Profit margin mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh
perusahaan berkaitan dengan besarnya penjualan perusahaan. Semakin tinggi
profit margin yang diperoleh perusahaan maka akan meningkatkan tingkat
profitabilitas. Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan
penjualan.
28
b. Penggunaan Aset
Pengelolaan suatu usaha berkaitan dengan seberapa efektif perusahaan
menggunakan asetnya. Semakin efektif perusahaan menggunakan aset maka
semakin besar keuntungan yang diperoleh, begitu pula sebaliknya.
c. Leverage
Leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan hutang untuk membiayai
sebagian daripada aset perusahaan. Pembiayaan dengan hutang mempunyai
pengaruh bagi perusahaan karena mempunyai beban yang bersifat tetap.
Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Tetapi
penggunaan hutang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat
menguntungkan pemegang saham. Karenanya penggunaan hutang harus
diselenggarakan antara keuntungan dan kerugiannya.
2.2.4. Pengertian Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) ini termasuk dalam salah satu rasio profitabilitas
dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. Pengertian ROA, menurut Hanafi
(2008:83) yaitu Return on Assets adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset atau kekayaan
yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai
aset tersebut. Sedangkan menurut Pandia (2012:71) menyatakan return on assets
adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan
total aset, rasio ini menujukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan
oleh
perusahaan
bersangkutan.
ROA
merupakan
indikator
kemampuan
29
perusahaan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh
perusahaan.
Dalam hal ini, rasio return on assets (ROA) dapat diperoleh dengan
membagi laba bersih sebelum pajak dengan total aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam bukunya, Riyanto (2007: 336) Menyatakan bahwa, rumus
untuk menentukan return on assets (ROA) adalah sebagai berikut:
EBIT
ROA=
Total Assets
Dimana:
ROA = Return On Assets
EBIT = Laba sebelum pajak
Total Assets = Total Aset
Tingkat rendahnya Return on Assets (ROA) perusahaan selain bergantung
pada keputusan perusahaan dalam alokasi dana yang mereka miliki pada berbagai
bentuk investasi atau aset (keputusan investasi) juga bergantung pada tingkat
efisiensi pengguna aset perusahaan. Penggunaan aset yang tidak efisien seperti
banyaknya dana menganggur dalam persediaan, lamanya dana tertanam dalam
piutang, berlebihnya uang kas, aset tetap beroperasi dibawah kapasitas normal,
dan lain sebagainya akan berakibat pada rendahnya rasio ini, demikian pula
sebaliknya.
Return on Assets yang positif menunjukkan bahwa total aset yang
digunakan untuk beroperasi perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan. Sebaliknya, Return on Assets negatif menunjukkan bahwa dan total
30
31
32
33
BAB III
METODE PENELITIAN
33
34
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Biaya
Operasional (X)
Konsep Variabel
Biaya Operasi adalah Suatu
pengorbanan sumber daya yang
dikeluarkan dalam rangka
kegiatan perusahaan dalam
mentransformasikan masukan
(input) menjadi keluaran (output),
tercakup semua aktivitas atau
kegiatan yang menghasilkan
barang dan jasa, serta kegiatankegiatan lain yang mendukung
atau menunjang usaha untuk
menghasilkan produk tersebut.
(Sofyan Assauri, 2004:11)
Profitabilitas (Y)
Indikator
Biaya operasional
PT. Topjaya Sarana
Utama Palembang
dari tahun 2003
sampai 2013
EBIT
ROA=
Total Assets
35
36
37
2. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh X
terhadap Y. Perhitungan koefisien determinasi memiliki tujuan untuk
mengetahui besar kecilnya kontribusi dari variabel biaya operasional
terhadap
Profitabilitas.
Dalam
penggunaan
koefisien
determinasi
ESS
TSS
Keterangan:
R2
= Koefisien Determinasi
38
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39
40
41
Pedoman Prinsip-prinsip ini telah membawa PT. Topjaya Sarana Utama untuk
menjadi salah satu pemain terkuat di Industri ini.
PT. Topjaya Sarana Utama (TSU) telah menerima ISO-9001 dalam
menjaga standar yang tinggi untuk Distribusi dan Jasa Purna Penjualan. Selain itu
PT. Topjaya Antariksa (TAE) telah menerima ISO-9001 dalam Pengendalian
Manajemen Mutu dan sebagai perusahaan manufaktur yang sangat menyadari
masalah lingkungan, juga menerima sertifikasi ISO-14001. Sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi, perusahaan ini juga telah menerapkan sistem
ERP (SAP) untuk mengontrol proses distribusi, layanan pelanggan, database
pelanggan, manajemen logistik, basis data karyawan dan proses manufaktur.
Adapun visi dari PT. Topjaya Sarana Utama yaitu:
Menjadi pemimpin regional terkemuka dalam Industri Elektronik
Konsumen di Indonesia.
Sedangkan misi dari PT. Topjaya Sarana Utama yaitu:
1. Produk elektronik dengan jaminan kualitas tinggi
2. Cepat dan Terpercaya dalam pelayanan purna jual
Visi dan misi perusahaan ini juga didukung oleh core values (Nilai Utama)
PT. Topjaya Sarana Utama, yaitu:
1. Pintar
2. Jujur
3. Cepat
4. Bertanggung Jawab
5. Peduli
42
43
Agar tercapai efisiensi dan efektivitas bagi setiap karyawan dalam bekerja,
perusahaan perlu menyusun dan menetapkan bagan organisasi yang disertai uraian
tugas dan tanggung jawab di lingkungan perusahaan. Hal ini dilaksanakan untuk
menghindari bias atau kerancuan dan pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing karyawan. Adapun Struktur organisasi PT. Topjaya Sarana
Utama Cabang Palembang dapat digambarkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1
Stuktur Organisasi
PT. Topjaya Sarana Utama Cabang Palembang
Branch
Manager
Koordinator
Service
Staf
IT
Koordinator
Personalia
Staf
Personalia
Customer
Service
Koordintor
Finance
Koordinator
Sales
Staf
Accounting
Salesman
Kasir
Admin
Sales
44
1. Branch Manager
a. Memimpin dan mengurus cabang perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan yang senantiasa berusaha meningkatkan
edisiensi dan efektivitas
b. Mengawasi pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan dan masalahmasalah
yang
timbul,
sehingga
kegiatan
operasional
cabang
dan
mengawasi
pelaksanaan
pemasaran.
c. Menyusun strategi pemasaran
d. Berusaha untuk memperluas wilayah pemasaran
seharihari
dari
45
3. Koordinator Finance
Koordinator Finance bertanggung jawab langsung terhadap perumusan dan
pelaksanaan
kebijaksanaan
perusahaan
dalam
bidang
keuangan.
46
5. Koordinator Service
Koordinator Service bertanggung jawab atas semua keluahan konsumen
terhadap produk perusahaan yang dibelinya dan memperbaiki semua
kerusakan yang diderita oleh produk perusahaan.
47
3. Aspek Operasional
PT. Topjaya Sarana Utama Palembang dalam menjalankan operasional
perusahan berusaha untuk selalu memelihara efektivitas dan efesiensi
operasionalnya sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku,
berbagai kebijakan yang berlaku senantiasa ditinjau kembali tiap tahun.
Sementara prosedurprosedur operasionalnya terus menerus dipantau
sehingga memungkinkan diadakannya moditifikasi terhadap prosedur
tersebut dari waktu ke waktu.
4. Aspek Keuangan
Keuangan yang diperoleh oleh PT. Topjaya Sarana Utama Palembang
didapat dari penjualan produk-produk Toshiba dan Pelayanan Jasa Purna
jual produk Toshiba.
membutuhkan
pembiayaan
serta
mengusahakan
agar
Perusahaan
dalam
mempertahankan
kelangsungan
hidupnya
48
Perusahaan akan bertarung dengan efisiensi dan efektivitas. Model bisnis dari
perusahaan ini relatif sederhana. Mereka harus efisien dan efektif dalam
penggunaan dana. Efisiensi untuk menekan biaya dan efektivitas untuk
mendongkrak penjualan. Maklum, margin yang perusahaan peroleh hanya sebesar
selisih harga jual dan harga beli untuk produk yang sama. Artinya, peluang untuk
mengubah produk yang mereka beli relatif tidak ada. Jadi, mereka akan
menikmati margin yang tidak besar. Jasa mereka bisa dianggap seperti komoditi.
Kalau jasa perusahaan ini dianggap komoditi dan tidak memberikan nilai
tambah, maka pihak produsen atau principal akan berupaya terus untuk
mengurangi keuntungan mereka. Di sisi lain, biaya operasional yang harus mereka
keluarkan dari tahun ke tahun, akan bertambah. Gaji karyawan akan naik. Biaya
transportasi akan naik. Biaya listrik dan operasional lainnya akan naik. Biaya
promosi akan naik pula. Bila kenaikan biaya ini kemudian tidak diimbangi dengan
besarnya margin kotor, laba perusahaan ini akan tergerus.
PT. Topjaya Sarana Utama Palembang juga harus memerhatikan
efektivitas. Mereka perlu mencari prospek yang tepat. Selain itu, semua saluran
distribusi dan komunikasi yang dipilih harus efektif. Efektivitas inilah yang
kemudian akan menghasilkan penjualan yang lebih baik. Jadi, walau persentase
margin kotor perusahaan distribusi tetap, tetapi nilai absolutnya bisa ditingkatkan
dengan menaikkan tingkat penjualan yang melebihi kenaikan biaya distribusi.
Berikut ini data biaya operasional PT. Topjaya Sarana Utama Palembang
dari tahun 2003 sampai 2012.
49
Tabel 4.1
Perkembangan Biaya Operasional PT. Topjaya Sarana Utama Palembang
dari Tahun 2003 sampai 2012
(Dalam Rupiah)
Tahun
Biaya Operasional
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
674.947.000
778,164,750
667,254,000
859,565,250
831,645,500
687,293,250
806,425,000
910,650,500
835,133,250
882,518,750
823,103,000
Pertumbuhan Biaya
Operasional (%)
15,930
-14,253
28,821
-3,248
-17,357
17,333
12,924
-8,293
5,674
-6,732
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya operasional PT. Topjaya
Sarana Utama Palembang terus mengalami fluktuasi kenaikan yang cukup tinggi
setiap tahunnya. Pertumbuhan biaya operasional perusahaan tertinggi yaitu pada
tahun 2005 sebesar 28,82%. Sedangkan Kenaikan biaya operasional tertinggi
berada pada tahun 2009 sebesar Rp.910,650,500,-. Kenaikan ini terjadi pada tahun
2009 karena disebabkan keinginan perusahaan yang ingin mencapai target
penjualan terbesar pada akhir tahun yang diiringi juga dengan kenaikan biaya
operasional untuk mencapai target penjualan tersebut.
PT. Topjaya Sarana Utama Palembang lazimnya memiliki tujuan
memperoleh laba secara maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Profitabilitas adalah salah satu faktor pengukuran yang berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan tersebut. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal tertentu. Salah
50
satu indikator penting bagi investor dalam menilai prospek perusahaan di masa
depan adalah dengan melihat sejauhmana pertumbuhan profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas PT. Topjaya Sarana Utama Palembang merupakan salah satu
cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan
didapat dari aktivitas investasi perusahaan. Apabila kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba meningkat, maka nilai jual perusahaan juga akan meningkat.
Profitabilitas PT. Topjaya Sarana Utama Palembang adalah hasil akhir dari
sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa profitabilitas perusahaan ini merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan dalam suatu periode
akuntansi. Berikut ini Profitabilitas PT. Topjaya Sarana Utama Palembang dari
Tahun 2003 sampai 2012
Tabel 4.2
Perkembangan Profitabilitas PT. Topjaya Sarana Utama Palembang dari
Tahun 2003 sampai 2012
(Dalam Rupiah)
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Laba Sebelum
Pajak
Rp 1.600.509.750
Rp 1.868.550.000
Rp 1.673.244.250
Rp 1.746.907.500
Rp 1.618.417.500
Rp 1.744.392.000
Rp 1.682.823.750
Rp 1.823.112.500
Rp 1.693.651.000
Rp 1.806.855.500
Total Aset
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
8.592.840.250
9.020.586.750
11.658.612.500
9.446.825.000
8.521.885.250
9.378.450.000
11.504.125.000
10.561.477.500
10.957.887.500
10.523.223.000
Profitabilitas
0,186
0,207
0,143
0,185
0,190
0,186
0,146
0,173
0,154
0,172
51
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
Biaya Operasi
Standardized
Coefficients
B
,359
Std. Error
,038
- 2,289
,000
Beta
-,863
T
9,359
Sig.
,000
-4,840
,001
52
53
H1
54
Keterangan:
= risiko kesalahan/taraf signifikan
n = jumlah data
-1 = konstanta
H0 ditolak jika thitung > ttabel
H0 diterima jika thitung < ttabel
c. Menentukan t hitung
Dari Tabel 4.3 (coefisienta) maka thitung adalah sebesar -4,840 (Tanda
negatif (-) dalam pengujian hipotesis diabaikan menjadi 4,840.
d. Simpulan
Dapat dilihat dari nilai thitung (4,840) > ttabel (2,262), maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh biaya
operasional terhadap profitabilitas pada PT. Topjaya Sarana Utama
Palembang. Artinya penurunan biaya operasional akan meningkatkan
profitabilitas pada PT. Topjaya Sarana Utama Palembang dengan asumsi
variabel lain seperti laba operasi, modal, dan lain-lain konstan.
Gambar 4.2
Kurva Distribusi Normal
H0
Diterima
H0 Ditolak
-4,840
H0 Ditolak
-2,262
2,262
55
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Profitabilitas
Biaya Operasi
Profitabilitas
Biaya Operasi
Profitabilitas
Biaya Operasi
Profitabilitas
1,000
-,863
.
,001
10
10
Biaya Operasi
-,863
1,000
,001
.
10
10
56
R Square
,863
,745
Adjusted R
Square
,714
57
58
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
terdapat pengaruh antara biaya operasional terhadap profitabilitas PT. Topjaya
Sarana Utama Palembang. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil analisis regresi dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh
negatif biaya operasional terhadap profitabilitas PT. Topjaya Sarana
Utama Palembang. Ini menunjukkan bahwa peningkatan biaya operasional
yang dikeluarkan perusahaan akan menurunkan profitabilitas perusahaan.
Atau sebaliknya, penurunan biaya operasional yang dikeluarkan
perusahaan akan meningkatkan profitabilitas.
b. Dari uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai thitung
lebih besar dari nilai ttabel yang artinya menolak H0 dan menerima H1. Hal
ini berarti ada pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada PT.
Topjaya Sarana Utama Palembang.
c. Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada PT. Topjaya
Sarana Utama Palembang sebesar 74,5% sisanya 25,5% dipengaruhi oleh
faktor lain seperti laba operasi, jumlah modal, arus kas dan sebagainya.
59
60
5.2. Saran
a. Bagi perusahaan, pengeluaran biaya operasional harus ditargetkan dan
direncanakan dengan baik terutama untuk biaya-biaya yang tidak terlalu
mendesak. Diharapkan perusahaan akan lebih efisien dan bijak dalam
menggunakan dan mengalokasikan biaya operasionalnya. Oleh karena itu,
pengendalian biaya perlu dilakukan agar biaya digunakan sesuai dengan
yang direncanakan dan pengeluaran biaya tersebut benar-benar dilakukan
untuk memperoleh pendapatan agar pendapatan perusahaan dari periode
ke periode diharapkan selalu mengalami peningkatan sehingga perusahaan
mampu memperoleh profitabilitas.
b. Untuk dapat menghasilkan profitabilitas yang besar maka PT. Topjaya
Sarana Utama Palembang harus dapat mengoptimalkan potensi pasar yang
ada melalui peningkatan penjualan dan pelayanan konsumen sehingga
dapat menarik masyarakat untuk menggunakan produk Toshiba.
c. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang sama, dapat
menambahkan beberapa variabel selain dari biaya operasional dan
profitabilitas untuk semakin memperkuat penilaian tentang penelitian ini.
61
DAFTAR PUSTAKA
Alimsyah dan Padji. 2006. Kamus Istilah Keuangan dan Perperusahaanan. Rama
Widya; Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieka Cipta.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga
Penerbit FE-UI.
Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Handayanti, Ruri. 2011. Analisis Pengaruh Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Premi Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Regional Office
Medan. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara.
Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Jerry J. Weygandt, Kieso, at al. 2006. Akuntansi Intermediete. Terjemahan Emil
Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Cetakan Kesembilan. Yogyakarta:
Aditya Media.
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan
Aplikasi. Upp. Amp YPKN. Yogyakarta.
Risandi, Regi. 2012. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas
Perusahaan (Studi Kasus Pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi.
Riyanto, Bambang. 2007. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan; Aplikasi Dan Teori. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
62
63
LAMPIRAN
64
Biaya Operasional
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
2012
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
56,042,000
63,021,500
67,666,500
63,548,000
63,671,500
72,317,000
65,456,500
64,514,000
79,187,000
79,536,500
70,601,500
86,541,000
823,103,000
Pertumbuhan Biaya
Operasional (%)
12,45 %
7,37 %
- 6,09 %
0,19 %
13,58 %
- 9,49 %
- 1,44 %
22,74 %
0,44 %
- 11,23 %
22,58 %
Laba Sebelum
Pajak
168.367.000
161.354.000
152.429.500
151.905.000
149.484.000
154.135.000
147.274.000
145.499.500
145.366.000
146.332.500
145.849.000
138.860.000
1.806.855.500
Total Aset
Profitabilitas
716.455.500
720.330.500
747.203.500
755.746.000
859.103.500
741.033.500
876.631.000
932.689.000
937.845.000
920.330.000
1.005.855.000
1.310.000.500
10.523.223.000
0,235
0,224
0,204
0,201
0,174
0,208
0,168
0,156
0,155
0,159
0,145
0,106
0,172
65
Biaya Operasional
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
674.947.000
778,164,750
667,254,000
859,565,250
831,645,500
687,293,250
806,425,000
910,650,500
835,133,250
882,518,750
823,103,000
Pertumbuhan Biaya
Operasional (%)
15,930
-14,253
28,821
-3,248
-17,357
17,333
12,924
-8,293
5,674
-6,732
Laba Sebelum
Pajak
Rp 1.600.509.750
Rp 1.868.550.000
Rp 1.673.244.250
Rp 1.746.907.500
Rp 1.618.417.500
Rp 1.744.392.000
Rp 1.682.823.750
Rp 1.823.112.500
Rp 1.693.651.000
Rp 1.806.855.500
Total Aset
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
8.592.840.250
9.020.586.750
11.658.612.500
9.446.825.000
8.521.885.250
9.378.450.000
11.504.125.000
10.561.477.500
10.957.887.500
10.523.223.000
Profitabilitas
0,186
0,207
0,143
0,185
0,190
0,186
0,146
0,173
0,154
0,172
66
Descriptive Statistics
Profitabilitas
Biaya Operasi
Mean
,17420
8E+008
Std. Deviation
,020826
78559559,277
N
10
10
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Profitabilitas
Biaya Operasi
Profitabilitas
Biaya Operasi
Profitabilitas
Biaya Operasi
Profitabilitas
1,000
-,863
.
,001
10
10
Biaya Operasi
-,863
1,000
,001
.
10
10
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
Biaya a
Operasi
Variables
Removed
Method
.
Enter
67
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
,003
,001
,004
df
1
8
9
Mean Square
,003
,000
F
23,430
Sig.
,001a
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Biaya Operasi
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,359
,038
-2,3E-010
,000
Standardized
Coefficients
Beta
-,863
t
9,359
-4,840
Sig.
,000
,001