Makalah
Oleh:
Kelompok I
Arfiliyah Nur Pratiwi
112110101084
Madinatul Munawarah
112110101094
M. Alfian Yuliansyah
112110101129
112110101154
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Gugus Kendali Mutu dalam Pelayanan Kesehatan.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah Manajemen Mutu.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :
1. Tim dosen mata kuliah Manajemen Mutu di Bagian Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
atas segala arahan dan dukungan yang telah diberikan untuk kelancaran
proses penyusunan makalah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan doa untuk
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat
dalam menyelesaiakn makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan yang
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana penerapan Gugus Kendali Mutu di pelayanan kesehatan?
1.3
TUJUAN
a. Mengetahui pengertian Gugus Kendali Mutu
b. Mengetahui tujuan kegiatan Gugus Kendali Mutu
c. Mengetahui ide dasar Gugus Kendali Mutu
d. Mengetahui sasaran Gugus Kendali Mutu
e. Mengetahui prinsip kegiatan Gugus Kendali Mutu
f. Mengetahui pokok kegiatan Gugus Kendali Mutu
g. Mengetahui pengorganisasian Gugus Kendali Mutu
h. Mengetahui penerapan Gugus Kendali Mutu pada Pelayanan
Kesehatan
2.1
perbaikan
mutu,
efisiensi,
efektivitas,
kesehatan
merupakan
orang
yang
sedang
dan
kepandaiannya.
diberi
peluang
memanfaatkan
untuk
membimbing,
meningkatkan
semangat
dan
adanya
Gugus
kendali
Mutu,
kesehatan
yang
senantiasa
diharapkan
akan
2.5
Mutu dan menjadi ciri khas Gugus Kendali Mutu adalah sebagai berikut :
a. Merupakan kegiatan kelompok bukan individu,
menghargai,
menghormati,
dan
saling
membantu
peningkatan diri,
k. Membina kerjasama antar gugus, persaingan sehat, bersahabat dan
bermanfaat.
2.6
2. Sukarela
Para anggota gugus harus sadar bahwa dalam Gugus kendali Mutu,
inisiatif dan kesukarelaan dihormati dalam upaya memajukan dan
memperbaiki mutu kerja dan hasil kerja dalam kerangka tugas dan
fungsinya dalam organisasi.
3. Kegiatan Kelompok
Secara ideal, kegiatan kelompok Gugus Kendali Mutu mempunyai
empat ciri, antara lain :
a. Kerjasama erat antara anggota kelompok, dan melakukan
kegiatan kelompok atas inisiatif sendiri,
b. Adanya interaksi yang memadai dan saling mempengaruhi
diantara anggota kelompok,
c. Para anggota kelompok saling mengenal dengan baik, dan
dapat berbicara secara terbuka tanpa khawatir atas
kedudukannya, para anggota dapat berkumpul membahas
persoalan dan sasaran bersama.
4. Partisipasi Setiap Orang
Semua anggota gugus, tanpa kecuali, pegawai tetap, tidak tetap,
diminta berpartisipasi aktif dalam mengikuti dan mengisi kegiatan
gugus, berpikir dan berbicara, bertindak dan menyumbangkan
kemampuan, pengetahuan dan keterampilannya. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan partisipasi anggota, antara lain :
a. Pilihan persoalan (tema),
b. Pertemuan yang bersahabat dan menyenangkan,
c. Pendidikan dan latihan,
d. Supervisor dan pemimpin yang bersemangat.
5. Penerapan Teknik Kendali Mutu
Teknik ini merupakan sebuah alat untuk dapat menentukan
persoalan,
sebab
kecenderungan
akibat
berdasarkan
dan
besar
fakta
permasalahan
atau
data-data
serta
yang
memajukan
mutu
parpurna
dalam
organisasinya.
patisipasi.
kepandaian
para
Inovasi
anggota
dan
untuk
kreativitas,
potensi
perbaikan-perbaikan
dan
yang
diinginkan.
10. Sadar Mutu, Sadar Permasalahan dan Sadar perbaikan atau
Peningkatan Mutu
Semua pihak dalam organisasi pelayanan kesehatan, dari semua
elemen mulai dari pimpinan sampai pada petugas pelayanan
langsung diharapkan sadar mutu persoalan dan perbaikanperbaikan dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan
keadaan
lingkungan
yang
mendukungnya.
Namun,
tanpa
11
2.7
formal yang ada, dapat dibawah kewenangan komite medik atau wakil direktur
dan pejabat yang ditugasi dan bertanggungjawab untuk peningkatan mutu
pelayanan medis.
DIREKTUR
Wakil
Direktur
Wakil
Direktur
Komite Medik
Panitia
GKM
Koordinato
rr
Fasilitator
Ketua
Anggota
Gambar 1. Model struktur organisasi (fungsional) GKM
Fungsi Pokok :
a. Panitia GKM rumah sakit :
a) Membuat kebijaksanaan GKM rumah sakit,
b) Mempromosikan panitia pelaksana,
c) Membuat rencana kegiatan secara keseluruhan (instruksi,
diklat).
b. Panitia promosi/panitia penyelenggara
a) Mempromosikan ketua kelompok dan pelajari masalah,
b) Program penyajian 2x/tahun.
12
c. Pertemuan pejabat/pengarah/koordinator
a) Mempromosikan kelompok pertemuan dan mempelajari
masalah,
b) Bekerjasama dengan pimpinan kelompok.
d. Pelatih
a) Memprogram pengembangan dan pelatihan GKM.
e. Penasihat (fasilitator)
a) Membantu promosi program
b) Membantu penyelesaian kasus audit
c) Membantu penyusunan fasilitator
d) Hubungan komunikasi antar bagian
e) Koordinator
f) Fasilitator
f. Pemimpin/ketua gugus
Berasal dari anggota gugus yang sukarela dalam arti sebenarnya,
bukan karena diarahkan/diwajibkan, berfungsi dalam kelancaran
gugus ditempat kerjanya.
Panitia penyelanggara/panitia promosi
Sebagai penanggungjawab program GKM/Manajer GKM sebagai
ketua. Tugas pkoknya antara lain :
a. Menetapkan kebijakan GKM di organisasi,
b. Menyetujui program GKM,
c. Membuat pedoman-pedoman GKM,
d. Menyelenggarakan diklat,
e. Mengatur penghargaan terhadap keberhasilan GKM,
f. Menampung hasil GKM.
Panitia pengaruh/steering commite/koordinator/panitia promosi
13
Pemimpin Gugus
Pemimpin/ketua GKM dipilih secara sukarela oleh anggota gugus,
dasarnya
hasil
pertemuan
ini
adalah
hasil
pertemuan
Anggota GKM
16
Peranan Fasilitator
Fasilitator atau koordinator adalah orang yang menguasai gerakan Gugus
Kendali Mutu secara profesional, filsafat, ide pokok, tujuan, sasaran serta kegiatan
operasional dalam program dan kegiatan secara nyata agar berjalan di tempat
kerja GKM.
Demikian pimpinan rumah sakit/puskesmas/organisasi kesehatan lainnya
berkehendak adanya GKM, segera dicarikan (melatih calon) fasilitator yang
diperoleh supaya dapat menyusun program GKM seperti yang dikehendakinya.
Fasilitator bisa part timer atau full timer, mengingat banyak yang diharapkan dari
17
19
Sub Koordinator
Dirumah sakit besar mungkin banuak jumlah GKM dengan fasilitator yang
dan
membentuk
GKM
baru
serta
membantu
perkembangannya.
c) Dapat bertindak sebagai sub koordinatornya.
2.12
Manajemen Atas
Komitmen manajemen atas bagi GKM adalah kunci utama. Demikian
dengan besarnya organisasi dan sumber daya tenaga yang tersedia. Beberapa
organisasi menjadikan manajer personalia, manajer control quality, atau kepala
bagian merangkap manajer program GKM yang sifatnya fungsional bukan
struktural.
a. Fungsinya :
1) Membantu kebijaksanaan organisasi kesehatan, rumah sakit atau
puskesmas dalam menetapkan GKM.
2) Monitoring dan evaluasi perkembangan GKM terus menerus.
3) Mempromosikan GKM pada manajer menengah.
4) Membantu fasilitaor atau koordinator dalam menyelesaikan masalah.
5) Menghadiri pertemuan-pertemuan panitia operasi.
6) Memikirkan ide baru untuk pengembangan program GKM.
7) Membantu mengantar konferensi, kamajuan atau program latihan dan
menyiapkan bahan-bahan latihan.
8) Mencari informasi-informasi baru tentang GKM di organisasi lain.
9) Mempublikasikan hasil-hasil program GKM.
2.14
23
Quality
b.
Cost
c.
Delivery
d.
Safety
e.
Morale
2) Dinamika kelompok
3) Komunikasi
4) Partisipasi
c. Pelatihan bagi fasilitator (3 hari)
Sama seperti tersebut di atas (Manjaer atas, manajer menengah)
d. Pelatihan bagi ketua gugus ( 8 jam)
1) Introduksi
2) Sumbang saran
3) Dinamika kelompok
4) Komunikasi
5) Keemimpinan
6) Melatih orang dewasa
7) TQM
8) Pengumpulan dan analisa data
9) Peralatan mutakhir GKM
10) Bagaimana memulai dan mengembangkan GKM
11) Teknik penyajian
12) Studi kasus
13) Stimulasi GKM
Gugus kendali mutu juga bertindak sebagai pemantauan yang membantu
organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memperhatikan
adanya peluang-peluang. Dalam mekanisme ini lingkungan sekitarnya diteliti,
untuk melihat persoalan dan peluang-peluang tanpa mengehentika kegiatan bila
persoalan telah ditemukan dan dipecahkan.
a. Tujuan Gugus Kendali Mutu
Ide pokok yang menjadi latar belakang tujuan kegiatan gugus kendali mutu
yang diadakan sebagai bagian dari kegiatan kendali mutu menyerlutuh dari
perusahaan atau organisasi adalah :
1) Menyumbangkan
pada
perbaikan
kualitas,
produktivitas
dan
e. Latihan
Dalam pertemuan gugus dilaksanakan latihan resmi bagi anggota tentang
teknik pemecahan masalah dan piranti statistik Gugus Kendali Mutu.
f. Waktu Pertemuan
Sekali seminggu, diperlukan waktu sekitar satu jam.
g. Penghargaan
26
Tim Proyek
Misi utama
meningkatkan
manusiawi
mutu
Misi sekunder
Meningkatkan mutu
Meningkatkan partisipasi
Bidang proyek
Banyak bagian
Ukuran proyek
Salah
satu
dari
banyak bermanfaat
Keanggotaan
Dasar keanggotaan
Sukarela
Atas perintah
anggota
karyawan
profesional
Kelangsungan
bubar
selesai.
28
setekah
proyek
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1
a. Kebijakan GKM
Kebijakan pimpinan atas organisasi, diperlukan sebagai acuan atau
petunjuk utama arah kegiatan GKM. Perlu dibuat secara jelas dan cukup
oleh mamajemen atas, dapat mencakup:
1) Tujuan : meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan harapan
pasien.
2) Sasaran :
a) Mengembangkan mutu
b) Mengurangi pemborosan
c) Kepuasan kerja karyawan dan sebagainya.
b. Kebijakan
1) Keanggotaan sukarela, bisa keluar, masuk kembali, bebas memberikan
sara positif.
2) Gugus tidak mengurusi hal-hal sebagai berikut:
a) Keluhan petugas
b) Masalah penggajian/upah
c) Masalah kesejahteraan
d) Masalah kepegawaian
e) Masalah akomodasi dan sebagainya.
c. Langkah-langkah daris besar penerapan GKM di organisasi pelayan
kesehatan, setelah direktur menetepakan perlunya GKM:
1) Menyebarluaskan informasi tentang GKM pada jajaran pimpinan, staf,
tentang sejarah, filsafat, ide dasar, tujuan, sasaran, manfaat GKM.
2) Membentuk steering comitee (panitia pengarah) dilapisan manajemen
tingkat atas yang bertanggung jawab langsung kepada direktur. Pada
29
31
PENDAHULUAN
1. Analisa Singkat Situasi Tempat Kerja
a.
b.
Organisasi
2. Ketentuan Ketentuan
3. Kebijaksanaan umum
a.
Definisi
b.
Batasan-batasan
32
4. Rencana Kegiatan
Langkah 1: Idendifikasi masalah / menentukan masalah
a. Anggota gugus bersama-sama menentukan masalah-masalah
ditempat kerjanya, masing-masing mengeluarkan pendapat secara
bebas dengan metode pemecahan masalah.
b. Menetapkan prioritas masalah yangs selanjutnya menjadi tema.
Langkah 2: Analisis penyebab masalah
a. Setelah masalah prioritas diselesaikan ditetapkan, dianalisis sebabsebab yang menyangkut atas masalah tersebut dengan metode
pemecahan masalah / analisis sebab masalah.
Langkah 3: Mencari penyebab masalah yang menentukan ( penyebab
utama )
a. Dicari penyebab-penyebab yang amat dominant yang berperan besar
adanya masalah, dengan metode statistic dan lain-lain.
Langkah 4: Menyusun rencana perbaikan / perbaikan / perbaikan
a. Berdasarkan adanya penyebab utama yang mengakibatkaan masalah,
dibuat rencana perbaikan, sasaran dan targetnya, bila perlu engan
alternative solusi pemecahan masalah ( alternative-alternatif perbaikan
). Rencana perbaikan tersebut dapat mengacu pada pola 5 W + 1 H.
b. Persetujuan atasan. Setelah rencana perbaikan disusun, perlu dukungan
manajemen atas, mungkin ada petunjuk-petunjuk yang berkaitan
dengan rencana perbaikan dan dukungan bagi penyediaan sumber daya
yang diperlukan dalam perbaikan yang direncanakan tersebut ( biaya ),
konsultan, peralatan dan sebagainya.
33
monitoring,
catatan,
dokumentasi-dokumentasi
tersebut
perbaikan
yang
dilaksanakan,
yang
telah
34
35
BAB 4. PENUTUP
4.1
Kesimpulan
a. Gugus Kendali Mutu (Quality Control Circle) adalah sekelompok
kecil petugas, yang secara sukarela melakukan kegiatan-kegiatan
pengendalian mutu di dalam tempat kerjanya sendiri
b. Tujuan dari Gugus Kendali Mutu adalah menyumbangkan perbaikan
mutu, efisiensi, efektivitas, produktivitas organisasi dan penghematan
pembiayaan serta pencegahan pemborosan
c. Gugus
Kendali
Mutu
menyumbang terhadap
perbaikan
dan
Dalam
pelaksanaanya,
mungkin
timbul
persoalan-
36
4.2
Saran
Peningkatan
mutu
harus
dilakukan
secara
kontinyu
untuk
37
DAFTAR PUSTAKA
Bustami,
2011.
Penjaminan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Dan
M.N.
2001.
Managemen
Mutu
Terpadu
(Total
Quality
38