A. KONVERSI NILAI
Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 4 (berlaku kelipatan 0,33) digunakan untuk Nilai
Pengetahuan (KI 3) dan Nilai Keterampilan (KI 4). Sedangkan nilai kualitatif digunakan
untuk Nilai Sikap Spiritual (KI 1), Sikap Sosial (KI 2), dan Kegiatan Ekstra Kurikuler, dengan
kualifikasi SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan K (Kurang).
Tabel 1 : Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
Nilai Kompetensi
Rentang
Nilai
Predika
t
99-100
4,00
4,00
91-95
A-
3.67
3.67
85-90
B+
3.33
3.33
80-84
3,00
3,00
75-79
B-
2.66
2.66
70-74
C+
2.33
2.33
65-69
2,00
2,00
60-64
C-
1.67
1.67
55-59
D+
1.33
1.33
55
1,00
1,00
Pengetahua
n
Keterampilan
Sikap
SB
(Sangat
Baik)
B
(Baik)
C
(Cukup)
K
(Kurang)
Kriteria Ketuntasan
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada Kompetensi Pengetahuan
dan Kompetensi Keterampilan yaitu 2,66 (B-)
Pencapaian minimal untuk Kompetensi Sikap adalah B
B. TEKNIK PENILAIAN
Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan Pencapaian Kompetensi
macam, yaitu:
ada 3 (tiga)
1. Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
1) Nilai Harian (NH)
2) Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
c. Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri dari: tes tulis, tes
lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu
Kompetensi Dasar (KD).
d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester mencakup
seluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan UTS.
e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi pada
semester tersebut.
f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses (NP), Ulangan
Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.
g. Penilaian untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif 1 4:
Sangat Baik = 4
Baik
=3
Cukup
=2
Kurang
=1
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma seperti berikut :
2
h. Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara :
1) Menggunakan skala nilai 0 sd 4.
2) Menetapkan pembobotan.
3) Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.
4) Nilai UAS disarankan untuk diberi bobot lebih besar dari pada UTS dan NT
karena lebih mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi peserta
didik.
5) Contoh : Pembobotan 3 : 2 : 1 untuk NUAS : NUTS : NT (jumlah perbandingan
pembobotan = 6. Skor Akhir sebagai berikut:
(SA) = {(3xUAS) + (2xUTS) + (NT)}/6
SA
= Skor Akhir, 1 - 4
UAS = nilai ujian akhir semester, 1 4
UTS = nilai ujian tengah semester, 1 4
NT
= nilai tugas, 1 - 4
Contoh
Siswa A memperoleh nilai pada mata pelajaran Matematika sebagai berikut:
NUAS
= 3,5
NUTS
= 3,0
NT
= 3,2
Nilai Rapor
= {(3x3,5)+(2x3,0)+(1x3,2)} : 6
= (10,5+6,0+3,2) : 6
= 3,23
Nilai Rapor
= 3,28 = Baik
Deskripsi = sudah menguasai seluruh kompetensi dengan baik terutama dalam
memahami makna tiga dimensi.
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) atau
instruktur dari industri.
b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:
1) Nilai Praktik
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
c. Nilai Praktik diperoleh dari tes praktik di laboratorium atau di bengkel atau di
industri yang dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD atau lebih.
d. Nilai Portofolio diperoleh dari kumpulan nilai tugas/pekerjaan yang telah dilakukan
oleh siswa selama pembelajaran di kelas atau magang di industri
e. Nilai Proyek diperoleh dari akumulasi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diwujudkan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai ke pelaporan dalam satu
pekerjaan/paket keahlian,
f. Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif 1 4:
Sangat Baik = 4
Baik
=3
Cukup
=2
Kurang
=1
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma seperti yang
tertuang pada Tabel 1:
g. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
1) Menetapkan pembobotan.
2) Menggunakan skala nilai 0 sd 4.
3) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik sekolah dan peserta didik.
4) Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai Proyek dan
Nilai Portofolio karena lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian
kompetensi peserta didik.
5) Contoh : Pembobotan 3 : 2 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Proyek : Nilai
Portofolio (jumlah perbandingan pembobotan = 6). Skor Akhir sebagai berikut:
(SA) = {(3xUP) + (2xUPJ) + (NP}/6
SA
= Skor Akhir, 1 - 4
UP
= nilai ujian akhir praktik, 1 4
UPJ
= nilai proyek, 1 4
NP
= nilai portofolio, 1 4
Contoh:
Siswa A memperoleh
sebagai berikut :
Nilai Praktik
Nilai Proyek
Nilai Portofolio
Skor Akhir
= 3,1
= {(3x3,5+(2x3,0)+(1x3,1)} : 6
= (10,5+6,0+3,1) : 6
= 13,1 : 6
Nilai Akhir
= 3,27 = B+
Deskripsi
= sudah baik dalam mengerjakan praktik dan portofolio,
namun masih perlu ditingkatkan kedisiplinan merapikan tugas-tugas dalam satu
proyek.
3. Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
b. Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen:
1) Penilaian observasi (Penilaian Proses)
2) Penilaian diri sendiri
3) Penilaian antarteman
4) Jurnal catatan guru
c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu
pada sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai
Kualitatif sebagai berikut:
1) SB
= Sangat Baik
= 3.66 sd 4
2) B
= Baik
= 2.66 sd 3.65
3) C
= Cukup
= 1.66 sd 2.65
4) K
= Kurang
= < 1.65
e. Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :
1) Menetapkan pembobotan
2) Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik sekolah dan peserta didik
3) Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar dari pada
Penilaian Diri Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai Jurnal Guru karena lebih
mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta didik yang otentik.
4) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi : Nilai Penilaian Diri
Sendiri : Nilai Antarteman : Nilai Jurnal Guru (jumlah perbandingan
pembobotan
Contoh
Siswa A dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh :
Nilai Observasi
= 3,5
Nilai diri sendiri
= 3,2
Nilai antar teman
= 3,1
Nilai Jurnal
= 2,4
Nilai Rapor
= {(2x3,5)+(1x3,2)+(1x3,1)+(1x2,4)} : 5
= (7+3,2+3,1+2,4) : 5
Nilai Rapor
= 3,14 = Baik
Deskripsi
= Memiliki sikap Baik selama dalam proses
pembelajaran,.
SKOR
1
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah
JUMLAH SKOR
Baik Sekali : Skor 16 - 20, Baik : Skor 11 - 15, Cukup : Skor 6 - 10,
Kurang : Skor 1 - 5
2. OBSERVASI SIKAP JUJUR
Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
N
O
1
2
3
4
5
SKOR
1
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah
JUMLAH SKOR
Baik Sekali : Skor 16 - 20, Baik : Skor 11 - 15, Cukup : Skor 6 - 10,
Kurang : Skor 1 - 5
6
7
8
Ya = Apabila
siswa
menunjukkan
perbuatan sesuai
aspek
pengamatan.
Tidak = Apabila
siswa tidak
menunjukkan
perbuatan sesuai
aspek
pengamatan.
SKOR
1
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah
SKOR
1
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah
6
JUMLAH SKOR
Baik Sekali : Skor 16 - 20, Baik : Skor 11 - 15, Cukup : Skor 6 - 10,
Kurang : Skor 1 - 5
6. OBSERVASI SIKAP GOTONG ROYONG
Gotong royong adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong
secara ikhlas.
N
O
1
2
3
4
SKOR
1
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah
JUMLAH SKOR
Baik Sekali : Skor 16 - 20, Baik : Skor 11 - 15, Cukup : Skor 6 - 10,
Kurang : Skor 1 - 5
7. OBSERVASI SIKAP SANTUN
Santun atau sopan adalah sikap baik dalam pergaulan dari segi bahasa maupun
tingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya norma kesantunan yang
diterima bisa berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.
N
O
1
2
3
4
5
SKOR
1
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah
JUMLAH SKOR
Baik Sekali : Skor 16 - 20, Baik : Skor 11 - 15, Cukup : Skor 6 - 10,
Kurang : Skor 1 - 5
8. OBSERVASI SIKAP PERCAYA DIRI
Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
N
O
1
2
3
4
5
SKOR
KETERANGAN
SKOR
1 2 3 4
Berani presentasi di depan kelas.
4 = Selalu
Berani berpendapat, bertanya, atau
3 = Sering
menjawab pertanyaan.
Berpendapat atau melakukan kegiatan
2 = Kadangtanpa ragu-ragu.
kadang
Mampu membuat keputusan dengan
1 = Tidak
cepat.
Pernah
Tidak mudah putus asa/pantang
menyerah.
JUMLAH SKOR
Baik Sekali : Skor 16 - 20, Baik : Skor 11 - 15, Cukup : Skor 6 - 10,
Kurang : Skor 1 - 5
SKOR
2 3 4
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
7
2.
3.
4.
10.
No
.
1.
2.
3.
4.
11.
SKOR
2 3
SKOR
2 3 4
KETERANGAN
SKOR
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat
Baik
KETERANGAN
SKOR
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadangkadang
1 = Tidak
Pernah