Anda di halaman 1dari 6

Bermain Sains untuk Anak Usia Dini

Posted on May 10, 2011 by KB - TK ANAK CERIA BANJARBARU


by bunda ida , TK ISLAM PLUS AYA SOPHIA
Sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains adalah pengetahuan yang
terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik alami. Sebagai proses, sains
mencakup kegiatan menelusuri, mengamati dan melakukan percobaan. Kegiatan
bermain sains sangat penting diberikan untuk anak usia dini karena multi manfaat,
yakni dapat mengembangkan kemampuan:
1. Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan
menyelidiki objek serta fenomena alam
2. Mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti melakukan
pengamatan, mengukur, mengkomunikasikan hasil pengamatan, dan
sebagainya.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau melakukan
kegiatan inkuiri atau penemuan.
4. Memahami pengetahuan tentang berbagai benda baik ciri, struktur maupun
fungsinya.
Berikut ini disajikan contoh kegiatan sains untuk anak usia dini:
Bidang Pengembangan

kemampuan dasar kognitif

Tingkat Capaian Perkembangan : siswa dapat mengenal berbagai konsep


sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Capaian Perkembangan

: siswa dapat mengenal konsep sains sederhana

Jenis Kegiatan:
1.

Penggabungan Warna

Indikator

Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning, biru)


Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna
sekunder)
Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru,
hijau, oranye dan ungu

Alat dan bahan:

Plastik mika berwarna merah, kuning dan biru

Kertas HVS putih


Steples

Cara kerja:
1. Letakkan kertas HVS putih di atas meja dan tempelkan mika kuning di
atas kertas HVS. Kemudian tempelkan mika biru di atas mika kuning.
Apa yang terjadi?
2. Dengan langkah sama, tempelkan mika merah di atas mika kuning. Apa
yang terjadi?
3. Sekarang, tempelkan mika merah di atas mika biru. Apa yang terjadi?
2.

Penggabungan Warna

Indikator:

Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning, biru)


Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna
sekunder)
Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru,
hijau, oranye dan ungu

Alat dan bahan:


Gelas aqua (9 buah), Air, Pewarna makanan merah, kuning, biru
Cara kerja:
1. Isi 3 gelas aqua dengan air bening (tidak berwarna)
2. Teteskan pewarna merah ke dalam gelas pertama, kuning ke dalam gelas
kedua dan biru ke dalam gelas ketiga. Apa yang terjadi?
3. Bagilah cairan berwarna merah, kuning dan biru tadi masing-masing
menjadi tiga.
4. Campukan cairan merah dengan kuning, apa yang terjadi?
5. Campurkan cairan merah dengan biru, apa yang terjadi?
6. Campurkan cairan kuning dengan biru, apa yang terjadi?
Konsep
Warna primer
Warna sekunder

: warna dasar, yaitu merah, kuning, biru


: hasil pencampuran warna primer

Merah + kuning
Merah + biru
Kuning + biru

= oranye
= ungu
= hijau

3.

Magnet

Indikator:

Siswa dapat membedakan benda yang disebut magnet dan benda bukan
magnet
Siswa dapat membedakan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan
yang tidak dapat ditarik magnet.

Alat dan bahan :


Magnet, Penggaris, Gunting, Permen, Pensil, Kertas, Peniti, Paku kecil, Klip
Kertas, Penghapus
Cara kerja
1. Dekatkan magnet dengan benda-benda di atas satu per satu sambil
berteriak Kamu kena..
2. Amati apa yang terjadi? Jika benda tidak dapat ditarik magnet, semua
berteriak Huuuu
4.

Sulap Bunga

Indikator:

Siswa dapat mengenal salah satu sifat air, yaitu dapat masuk ke dalam
pori-pori yang halus

Alat dan bahan:


Kertas marmer, Pensil warna atau krayon, Gunting, Mangkok yang bagian
mulutnya lebar, Air
Cara kerja
1. Gambarlah pola bunga pada kertas marmer seperti gambar di bawah,
kemudian warnai.
2. Guntinglah bagian tepinya.
3. Lipatlah mahkota bunga sehingga seperti bunga yang sedang kuncup.
4. Isilah air ke wadah mangkok hingga tiga per empat
5. Letakkan bunga teratai kertasmu secara perlahan di atas permukaan air.
Perlahan tetapi pasti, bunga terataimu akan mekar.
Konsep

1. Kertas memiliki pori-pori yang sangat halus yang terletak di antara serat
kertas sehingga tidak terlihat oleh mata kita.
2. Air memiliki kemampuan masuk ke pori-pori kertas. Kemampuan ini
disebut daya kapilaritas.
3. Masuknya air ke pori-pori kertas menyebabkan serat kertas mengembang
termasuk bagian lipatan kertas. Inilah yang menyebabkan bunga terataimu
menjadi mekar.
5.

Kapur Barus Lompat

Indikator:

Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung,


melayang)

Alat dan bahan:


Kapur barus berbentuk bola, Cuka, Soda kue, Air, Botol selai, Sendok
Cara kerja :

Isilah botol selai dengan air hingga tiga per empat bagian.
Tuangkan dua sendok cuka dan dua sendok soda kue, kemudian aduk
sampai merata.
Ketuk-ketukkan kapur barus ke meja sehingga permukaannya yang halus
menjadi kasar.
Masukkan kapur barus ke dalam botol selai. Apa yang terjadi?

Konsep
Pertama kali kapur barus akan tenggelam karena lebih berat dibandingkan air.
Kemudian akan tampak gelembung-gelembung di permukaan kapur barus.
Gelembung tersebut adalah gas karbon dioksida yang dihasilkan larutan campuran
cuka dan soda kue. Sifat gas karbon dioksida adalah lebih ringan dibandingkan
air. Karena gas ini menempel pada kapur barus, maka kapur barus akan tampak
seperti berlompatan.
6.

Telur Ajaib

Indikator:

Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam, terapung,


melayang)

Alat dan bahan:

Telur ayam mentah, Air, Garam, Gelas kaca bening


Cara kerja:
1. Isilah gelas dengan air hingga tiga per empat bagian.
2. Masukkan telur, tomat dan wortel ke dalam gelas. Apa yang terjadi?
3. Masukkan garam ke dalam gelas. Apa yang terjadi?
Konsep
Telur di dalam air akan tenggelam karena telur lebih berat dari pada air.
Telur di dalam larutan garam akan melayang karena telur sama berat dengan
larutan garam.
7.

Paru-paru Plastik

Indikator:

Siswa dapat mengenal cara kerja paru-paru (bernafas)


Siswa dapat mempraktikkan gerakan nmenarik nafas dan membuang nafas

Alat dan bahan:


Botol air mineral bekas, Sedotan, Balon karet, Pisau kertas, Lilin mainan, Double
tip
Cara kerja:
1. Potonglah bagian tengah botol plastik.
2. Ikatkan sebuah balon di salah satu ujung sedotan, kemudian lingkari mulut
botol dengan lilin mainan.
3. Masukkan sedotan melalui mulut botol dan gunakan lilin untuk menutup
sela-selanya.
4. Potonglah balon kedua, kemudian pasang menutupi dasar botol. Paru-paru
plastic sudah jadi.
5. Jika balon di dasar botol ditarik, balon di dalam botol akan mengembang.
6. Jika balon di dasar botol dilepaskan, balon di dalam botol akan
mengempis.
8. Cetakan Daun Gugur
Indikator :

Siswa dapat membedakan bermacam-macam bentuk daun ( macam)


Siswa dapat menyebutkan bentuk daun (melebar, memanjang, menjari)

Siswa dapat menyebutkan warna daun

Alat dan bahan:


Berbagai bentuk daun-daun gugur, Alumunium foil tipis, Penghapus, Karton, Lem
Cara kerja:
1. Letakkan daun-daun dengan rata di atas meja.
2. Tutupi tiap helai daun dengan alumunium foil tipis.
3. Gosok-gosokkan penghapus maju mundur secara perlahan alufoil sampai
motif daun tercetak di sana.
4. Untuk memajangnya, rekatkan tiap alufoil bermotif daun pada kertas
karton, dan rekatkan daun di sebelahnya.
Sumber Bacaan:
1. Abadi Prayitno, Amelia Piliang. 2009. Yuk, Bermain Sains Bersama Ayah
dan Ibu. Jakarta. Dian Rakyat.
2. Charner Kathy, et.al. 2005. Brain Power: Aktivitas Berbasis Minat Anak
(terj.). Erlangga for Kids.
3. Yulianti, D. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak.
Jakarta. Indeks

Anda mungkin juga menyukai