PENDAHULUAN
mengalihkan
rasa
sakitnya
pada
permainannya
dan
relaksasi
melalui
anak karena bermain sangat diperlukan untuk perkembangan anak (Supartini, 2004).
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, emosional dan sosial dan bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak akan berkatakata, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan
dengan mengenal waktu, jarak dan suara (Wong, 2003).
Untuk anak, bermain adalah pekerjaan mereka. Hal ini dapat menjadi alat yang
paling efektif untuk menangani anak yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Bermain di
rumah sakit membuat normal sesuatu yang asing dan kadang kondisi lingkungan yang
tidak ramah dan memberi jalan untuk menurunkan
memungkinkan anak berfokus pada
menyenangkan
dan
untuk
memainkan
situasi
yang terjadi
pada saat
anak
pertahan-an mereka(Potter Perry 2006). Perawat sebagai orang yang memberi asuhan
keperawatan dan berhubungan langsung selama 24 jam menentukan pengaruh
hospitalisasi. Untuk mengurangi kecemasan maupun ketakutan akibat hospitalisasi maka
perlu dilakukan terapi bermain.
Anak usia pra sekolah sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif dalam
melakukan permainan. Selain itu kemampuan motorik usia pra sekolah sudah lebih
matang dibandingkan dengan todler. Karena itulah anak usia pra sekolah bisa diberikan
permainan yang lebih bervariasai dibandingkan usia todler. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa bermain dapat digunakan sebagai tindakan teraupetik seperti
bermain puzzle, mewarnai, menggambar dan origami. Bermain origami merupakan
permainan yang dapat merangsang aktifitas dan khayalan pada anak usia pra sekolah.
Berkaitan dengan upaya mengatasi masalah yang timbul baik pada anak
maupun orang tua selama anaknya dalam perawatan di rumah sakit, fokus intervensi
keperawatan adalah meminimalkan stressor, memaksimalkan manfaat hospitalisasi,
memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga dan mempersiapkan anak
sebelum dirawat di rumah sakit ( Supartini 2004 ).
Adapun data anak usia pra sekolah yang dirawat di ruang mawar RSUD
Kraton Pekalongan pada bulan mei 2012 sebanyak 35 orang, juni 2012 sebanyak 25
orang dan juli 2012 sebanyak 23 orang. Banyaknya anak yang menangis dan menolak
jika akan dilakukan tindakan keperawatan, belum adanya mainan di ruang mawar, dan
belum pernah dilakukannya penelitian mengenai pengaruh bermain origami terhadap
kecemasan anak di ruang mawar itulah yang mendasari penulis ingin mengurangi
kecemasan akibat hospitalisasi dengan menggabungkan tehnik bermain dan kegiatan
pengalih kedalam kegiatan sehari hari dengan mengambil judul Pengaruh bermain
origami terhadap kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi di
ruang mawar RSUD Kraton Pekalongan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas di rumuskan
permasalahan sebagai berikut
1.
Seberapa berat tingkat kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami
hospitalisasi.
2.
Apakah ada pengaruh antara bermain origami terhadap kecemasan pada anak usia
pra sekolah.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhbermain origami
terhadap kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi di ruang
mawar RSUD Kraton Pekalongan.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi
sebelum dilakukan terapi bermain dan sesudah dilakukan terapi bermain.
b. Menganalisa pengaruh terapi bermain origami terhadap kecemasan anak usia pra
sekolah.
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Bagi penderita
Dapat mengurangi kecemasan pada pasien anak khususnya usia pra sekolah akibat
hospitalisasi dengan menggunakan terapi bermain.
2. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan yang nantinya dapat diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan anak khususnya usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi.
3. Bagi institusi
Dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan memberikan
fasilitas bermain di ruang anak sesuai perkembangan anak.
4. Bagi pendidikan
Memberi masukan pentingnya terapi bermain bagi anak yang mengalami
hospitalisasi dalam asuhan keperawatan.
E. Bidang ilmu
Dalam penyusunan dan penulisan proposal ini peneliti menggunakan
pendekatan ilmu kaperawatan anak.
F. Originalitas penelitian
Tabel 1.1.
Judul penelitian
No
Nama
peneliti dan
tahun
1.
Variabel
Metode
Hasil
yang diteliti
penelitian
penelitian
Beda Penelitian
Pengaruh terapi
Yuli
Dependen
Quasi
Ada pengaruh
bermain terhadap
Kurniawati,
Kecemasan
eksperimen
terapi bermain
tingkat kecemasan
24/11/ 2009
usia todler
terhadap
Independen
tingkat
usia todler,
akibat
Terapi
kecemasan anak
sedangkan
hospitalisasi di
bermain
usia todler
penelitian yang
Rumah Sakit
akibat
dilakukan oleh
Umum Daerah
hospitalisasi
peneliti permainan
Tugurejo
bersifat spesifik
Semarang
berfokus pada
origami dan
dilakukan pada usia
pra sekolah.
2.
Pengaruh terapi
Siti
Dependen
Quasi
Ada pengaruh
bermain terhadap
Masruroh,
Kecemasan
eksperimen
terapi bermain
tingkat kecemasan
30/12/2009
usia sekolah
terhadap tingkat
Independen
kecemasan anak
usia sekolah,
yang menjalani
Terapi
usia sekolah
sedangkan
rawat inap di
bermain
penelitian yang
Rumah Sakit
dilakukan oleh
Roemani
peneliti permainan
bersifat spesifik
berfokus pada
origami dan
dilakukan pada usia
pra sekolah.