Anda di halaman 1dari 4

"Menjadi perencana keuangan yang sukses"

Sebagai pribadi kita


menyadari bahwa
merencanakan keuangan
adalah untuk kebaikan diri
kita sendiri. Kita yakin
dengan merencanakan
keuangan akan membuat
hidup kita lebih baik dan
akan memberikan hasil yang
dapat kita nikmati selagi
hidup bahkan setelah kita
tiada. Jika kita mampu
mengendalikan pengeluaranpengeluaran kita agar dapat
menabung dan berinvestasi
sejak dini maka suatu saat di masa depan kita dapat menikmati uang yang terkumpul dalam
tabungan dan investasi itu untuk apapun yang kita butuhkan. Barangkali membeli mobil yang
lebih bagus, pesiar ke Eropa, naik Haji, lebih sering main golf, mengirim anak-anak kuliah
ke luar negeri, atau pensiun dini! Dengan kata lain, kita merencanakan keuangan untuk
sebuah alasan yang seringkali tujuannya untuk bisa dibelanjakan lagi di masa yang akan
datang.
Karena itu jika kita mengharapkan klien mau menjalankan rencana keuangan, maka mereka
pun memerlukan alasan untuk melakukannya. Jadi fokusnya bukan pada berapa banyak uang
yang akan di dapat nanti dengan menjalankan rencana tersebut tetapi pada bagaimana klien
dapat mencapai tujuan keuangannya. Agar klien bisa berkomitmen dalam menjalankan
rencana keuangan, mereka harus merasa merencanakan keuangan memberi manfaat pada
hidupnya, sama seperti yang anda rasakan. Bagaimana mungkin kita meminta klien untuk
merencanakan keuangan, sementara kita sendiri tidak mau melakukannya? Jadi mulailah dari
tujuan, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang.
Persyaratan
Untuk menjadi financial consultant yang sukses, tentunya kita harus mengetahui terlebih dulu
apa saja kriterianya. Mari kita mulai dengan membahas siapakah seorang financial
consultant. Seorang financial consultant adalah seorang profesional dibidang jasa keuangan
yang membantu kliennya untuk mencapai tujuan keuangannya berdasarkan karakter pribadi,
sumber daya yang dimiliki dan kemampuan teknisnya dan selalu menempatkan kepentingan
klien sebagai prioritasnya. Karena itu seorang praktisi financial consultant harus mempunyai
kemampuan dan kapabilitas dalam memberikan saran keuangan yang objektif, terintegrasi
dan komprehensif untuk kepentingan kliennya sekaligus bekerja sama dengan klien dalam
proses financial planning.
Proses financial planning dimulai dengan penilaian kondisi pribadi saat ini dan penetapan
tujuan keuangan terlebih dulu sebelum menjalankannya. Selanjutnya secara periodik
melakukan review dan revisi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka seorang financial
consultant diharapkan bersedia dan mampu menjalankan fungsi dan tugasnya, antara lain :

Membantu klien dalam mengelola keuangannya dan menggunakan keahliannya dalam


membuat anggaran rumah tangga yang efektif, strategi investasi, mengelola risiko,
perencanaan pensiun, perencanaan warisan, optimalisasi pajak dan lain-lainnya yang saling
terintegrasi dalam sebuah rencana keuanga.
Financial Consultant dapat bekerja pada berbagai lembaga keuangan seperti bank,
asuransi, perusahaan manager investasi atau berbagai perusahaan lainnya yang memberikan
jasa keuangan. Selain itu perencana keuangan juga dapat bekerja secara independent. Yang
pasti masing-masing harus bisa menjelaskan produk dan jasanya dan meyakinkan potensial
klien terhadap manfaatnya.
Mampu menggali informasi dari klien untuk memproyeksikan harta, kewajiban, arus kas,
coverage asuransi, kewajiban pajak dan tujuan keuangan kemudian menganalisa informasi ini
dan membuat rencana keuangan yang spesifik/khusus untuk kebutuhan kliennya.
Menjadi seorang perencana keuangan juga berarti menjadi pendengar yang baik, untuk
bisa menyerap secara bijaksana informasi mengenai permasalahan keuangan klien dan
keinginan mereka.
Ahli dalam memproyeksikan angka-angka keuangan dan berpengetahuan luas terhadap
berbagai produk dan strategi keuangan.
Menjaga etika. Data-data keuangan dan data pribadi nasabah adalah informasi yang harus
dijaga kerahasiaanya oleh financial consultant yang bersangkutan.
Melakukan perencanaan berdasarkan profil risiko klien agar klien mendapatkan saran
keuangan yang menyeimbangkan berdasarkan profil risiko dirinya.
Dapat menerangkan segala aspek dari profesinya terutama rencana keuangan yang dibuat
untuk klien secara detail dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Kualifikasi Pendidikan
Tidak ada jenjang pendidikan formal khusus untuk financial consultant. Namun,
kualifikasi akademis dalam bidang keuangan maupun bisnis akan sangat baik untuk bidang
ini. Walaupun demikian tidak berarti seseorang dengan latar belakang di luar bidang
keuangan tidak bisa mengikutinya. Namun untuk menjadi praktisi financial consultant yang
sukses harus berusaha untuk mendapatkan education, experience, license, and certified,
karena beberapa hal berikut ini :
Banyak profesional di bidang keuangan merasakan manfaat dengan mengambil sertifikasi
seperti Certified Financial Planner (CFP), Chartered Financial Consultant (ChFC), Chartered
Financial Analyst (CFA), Registered Financial Associate/ Consultant (RFA/RFC), Wakil
Manager Investasi (WMI) atau lainnya. Semakin banyak kualifikasi yang dimiliki, semakin
besar juga kesempatan seorang financial consultant untuk meningkatkan mutu pelayanannya
terhadap klien.
Bidang keuangan sangat dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Karena itu
seorang financial consultan diharapkan terus memperluas wawasannya dengan mengetahui

berbagai isu terbaru seputar keuangan dan terus menambah pengetahuannya dengan
mengikuti berbagai kursus dan seminar maupun aktif dalam organisasi terkait dengan
bidangnya
Sejumlah pengalaman kerja dan praktek yang sedang berjalan memang dibutuhkan, sebab
profesional dengan pengalaman atau jam terbang tinggi umumnya lebih dipercaya.
Mencari klien atau didatangi klien?
Berkaitan dengan jam terbang tentu akan sangat berkaitan dengan seberapa banyak klien dan
kasus yang pernah ditangani seorang financial consultant. Namun untuk mendapatkan klien
adalah sesuatu yang harus diusahakan secara pro aktif oleh financial consultant. Selain
berkaitan langsung dengan penghasilannya juga menjadi ajang untuk terus mengasah
keterampilan. Jadi mencari klien adalah keharusan bagi setiap financial consultant. Salah satu
bagian paling sulit menjadi perencana keuangan adalah mendapatkan klien, karena itu
sangat penting disadari bahwa profesi inipun membutuhkan keahlian dalam menjual dan
memasarkan jasa perencanaan keuangan. Berikut ini beberapa tips yang bisa dipraktekkan
dalam mendapatkan klien :
Melakukan direct selling. Menawarkan langsung jasanya kepada kepada calon potensial
klien. Misalnya dimulai dengan menawarkan dulu pada orang terdekat (saudara, teman dan
tetangga) melalui telpon dan janji pertemuan.
Melakukan direct selling kepada berbagai macam organisasi (pemerintah, swasta) yang
sudah kita ketahui contact personnya melalui telpon, janji pertemuan atau mengirimkan
proposal.
Meminta referensi dari dari masing-masing klein maupun potensial klien yang ada untuk
mendapatkan klien baru.
Melakukan promosi misalnya melalui iklan penawaran jasa perencanaan keuangan di
media massa baik media cetak, media elektronik (TV/radio) dan media internet.
Melakukan publikasi misalnya mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan
memperkenalkan dan memberikan informasi seputar jasa perencanaan keuangan kepada
khalayak luas, baik kegiatan yang diadakan sendiri maupun yang bekerjasama dengan pihak
lain. Misalnya membuat website, membuat blog, mengirimkan newsletter, menjadi nara
sumber baik sebagai pembicara maupun kolumnis untuk topik financial planning di berbagai
media, menulis buku tentang perencanaan keuangan.
Serupa Dokter Keluarga
Financial consultan ibaratnya seperti dokter keluarga, yaitu dokter praktek umum yang
menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, mengutamakan
pencegahan, koordinatif, mempertimbangkan segala aspek kehidupan klien mulai dari
keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi ketrampilan dan keilmuan yang mapan.
Karena itu seorang klien kerap kali leluasa mengungkapkan dirinya sebagai individu dengan
segala aspek manusiawi-nya kepada financial consultan. Aspek ini mencakup area yang amat
luas, dan klien juga dibekali jasa pencanaan keuangan secara menyeluruh dan maksimal yang
mengutamakan konsep perencanaan keuangan yang bersifat holistik dan disesuaikan dengan

kebutuhan klien. Untuk itulah financial consultant menyelenggarakan pelayanan primer


perencanaan keuangan yang terkoordinasi. Termasuk salah satunya mereferensikan klien
untuk berkonsultasi dengan para profesinal lain seperti pengacara, konsultan pajak, konsultan
waralaba, atau konsultan property, Biasanya hal ini terjadi jika tingkat kesulitan masalah
klien semakin kompleks dan berkaitan dengan aspek legalitas, status hukum, aspek pajak, dll.
Disini peran financial consultant adalah koordinator atas persetujuan kliennya. Jadi sebelum
mereferensikan klien, financial consultan dapat membuat rujukan terlebih dulu.

Mike Rini Sutikno, CFP


PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
Sumber link : Menjadi Perencana Keuangan Yang Sukses

Anda mungkin juga menyukai