Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Strategis Pergudangan Di Samarinda Dengan Metode Simple Additive Weighting PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LOKASI

STRATEGIS PERGUDANGAN DI SAMARINDA DENGAN METODE


SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Dwinda Septiani[1], Lina Yahdiyani I.A[2], Dina Apriani[3], Mifza Ferdian P[4]
Jurusan Ilmu Komputer
Universitas Mulawarman Samarinda
ABTRAK
Dalam mengimplementasikan sistem pendukung keputusan menentukan lokasi
pergudangan di Samarinda digunakan metode Simple Addtive Weighting (SAW) sebagai metode
dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK), proses menentukan lokasi pergudangan di Samarinda
dengan menggunakan metode SAW dilakukan dengan cara menyeleksi berdasarkan form
penilaian serta dilakukan perankingan untuk mengetahui nilai tertinggi sampai terendah untuk
mengetahui dimana lokasi pergudangan yang strategis berdasarkan dari hasil penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian implementasi metode SAW, aplikasi yang dibangun dapat membuat
suatu pndukung keputusan pada sistem menentukan lokasi strategis pergudangan di Samarinda.
Kata Kunci: SPK, pergudangan, penilaian, SAW.

1.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Gudang merupakan fasilitas khusus
yang bersifat tetap, yang dirancang untuk
mencapai target tingkat pelayanan dengan
total biaya yang paling rendah. Gudang pada
dasarnya adalah bangunan yang secara fisik
mempunyai kriteria tertentu sebagai tempat
penyimpanan
barang,
yang
mana
didalamnya terdapat proses pergudangan
(warehousing) berupa storage dan material
handling. Pada dasarnya penentuan tata
letak pergudangan yang strategis di kota
Samarinda memiliki beberapa kriteria yaitu,
jarak dengan pasar, kepadatan penduduk di
sekitar lokasi, jarak dengan pabrik, jarak
dengan gudang yang sudah ada, dan harga
tanah untuk lokasi.
Tetapi pada kenyataannya penentuan
lokasi pergudangan tidak sesuai dengan
kriteria yang ada, sehingga penentuan letak
pergudangan tidak maksimal. Dengan

permasalahan tersebut maka, perlu adanya


solusi yang dapat menangani hal tersebut
dengan membuat suatu Sistem Pendukung
Keputusan (SPK).
Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan
untuk
menentukan
lokasi
strategis
pergudangan di Samarinda yaitu dengan
metode Simple Additive Weighting (SAW).
Metode SAW dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot
dari rating kinerja pada setiap alternatif pada
semua atribut.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, makaru musan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
prosedur
seleksi
menentukan
lokasi
strategis
pergudangan di Samarinda?

2.

3.

Bagaimana
menerapkan
Metode
Simple Additive Weighting (SAW)
dalam menentukan lokasi strategis
pergudangan di Samarinda?
Bagaimana
merancang
Sistem
Pendukung Keputusan menentukan
lokasi strategis pergudangan di
Samarinda?

1.3

Batasan Masalah
Karena keterbatasan pengetahuan dan
agar tidak menyimpang dari pembahasan,
maka penulis membatasi permasalahan
sebagai berikut :
1.
Hanya membahas lokasi pergudangan
yang ada di Samarinda.
2.
Hanya membahas metode Simple
Additive
weighting
dan
tidak
membahas
atau
membandingkan
dengan metode lain yang sejenis.
3.
Bahasa pemrograman yang digunakan
adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dan
program
database
menggunakan
Ms.Access 2010 dalam merancang
sistem pendukung keputusan.
1.4
1.

2.

3.

1.

2.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuannya adalah :
Menjelaskan
Prosedur
seleksi
menentukan
lokasi
strategis
pergudangan di Samarinda.
Menerapkan metode Simple Additive
Weighting (SAW) dalam menentukan
lokasi strategis pergudangan di
Samarinda.
Menghasilkan Sistem Pendukung
Keputusan menentukan lokasi strategis
pergudangan di Samarinda.
Adapun manfaatnya adalah :
Dapat membantu proses seleksi
menentukan
lokasi
strategis
pergudangan di Samarinda.
Dapat membantu pihak yang ingin
membangun kawasan pergudangan di
Samarinda.

2.
2.1

Landasan Teori
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem
pendukung
keputusan
merupakan
sistem
yang
membantu
pengambil keputusan dengan melengkapi
dengan informasi dari data yang telah diolah
dengan relevan dan diperlukan untuk
membuat keputusan tentang suatu masalah
dengan lebih cepat dan akurat.
2.2

Metode SAW (Simple Additive


Weighting)
Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua
atribut. Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu
skala yang dapat diperbandingkan dengan
semua rating alternatif yang ada.

()

()

Keterangan :
rij= nilai rating kinerja normalisasi
xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap
kriteria
Max xij= nilai terbesar dari setiap kriteria
Min xij = nilai terkecil dari setiap kriteria
benefit = nilai terbesar adalah terbaik
cost = nilai terkecil adalah terbaik
dimana
rij
adalah
rating
kinerja
ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut
Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai
preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai:

=
=1

Keterangan :
Vi = rangking untuk setiap alternatif
wj = nilai bobot dari setiap kriteria
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi.
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasi
bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.3
1.

2.
3.

4.

Algoritma metode SAW (Simple


Additive Weighting)
Menentukan kriteria-kriteria yang
akan
dijadikan
acuan
dalam
pengambilan keputusan, yaitu Ci.
Menentukan rating kecocokan setiap
alternatif pada setiap kriteria.
Membuat
matriks
keputusan
berdasarkan kriteria(Ci), kemudian
melakukan
normalisasi
matriks
berdasarkan
persamaan
yang
disesuaikan dengan jenis atribut
(atribut keuntungan ataupun atribut
biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.
Hasil akhir diperoleh dari proses
perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R
dengan vektor bobot sehingga
diperoleh nilai terbesar yang dipilih
sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai
solusi.

3.
3.1

Hasil Dan Pembahasan


Analisa Masalah
Setelah penentuan letak pergudangan
telah ditentukan, maka pihak yang telah
menentukan tata letak pergudangan akan
melakukan penyeleksian terhadap lokasi
pergudangan yang strategis. Pada analisa
masalah ini, penulis akan menguraikan
bagaimana proses menentukan lokasi
strategis pergudangan di Samarinda dengan
metode Simple Additive Weighting (SAW).
3.2

Contoh Kasus
Terdapat 3 lokasi di Samarinda yang
akan dijadikan alternatif penentuan letak
strategis pergudangan di Samarinda, yaitu:
A1 = Palaran; A2 = Bukit Pinang; A3
= Sempaja
Ada lima kriteria yang digunakan untuk
melakukan penilaian yaitu :
C1= Jarak dengan pasar : Sangat Baik
C2= Jarak dengan pelabuhan : Cukup

C3= Jarak dengan pabrik : Baik


C4= Jarak dengan gudang yang sudah ada
: Baik
C5= Harga tanah untuk lokasi : Kurang
Pengambil keputusan memberikan bobot
untuk setiap kriteria sebagai berikut :
C1=50%; C2=30%; C3=40%; C4=40%;
C5=20%.
3.3

Perhitungan Menentukan Lokasi


Ada
beberapa
langkah
untuk
melakukan perhitungan menentukan lokasi
strategis pergudangan di Samarinda
menggunakan metode SAW sesuai contoh
kasus diatas yaitu :
1. Langkah Pertama memberikan nilai dan
bobot untuk setiap alternatif pada setiap
kriteria yang sudah ditentukan. (Lihat
Tabel .1)
Tabel 1. Nilai dan Bobot untuk Jarak
C1-C4
Nilai
Nilai
Bobot
Keterangan
Tertulis
Kriteria
0-2
35%
5
Sangat Baik
2-6
25%
4
Baik
7-11
15%
3
Cukup
12-17
5%
2
Buruk
Sangat
17-22
0%
1
Buruk
Untuk nilai Harga tanah (C5) bisa dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Harga Tanah (C5)
Harga Tanah
>5 juta
>4 juta
>3 juta
>2 juta
>1 juta

Nilai
5
4
3
2
1

2. Langkah kedua, menentukan rating


kecocokan dari setiap alternatif, seperti
terlihat pada Tabel3.
Tabel 3. Rating Kecocokan

Alternatif

C1
3
8
1

Palaran
Bukit Pinang
Sempaja

Hasil Penilaian
C2 C3 C4
6
2
10
11 5
12
3
12 12

C5
3
3
2

3. Langkah ketiga pembentukan matriks


keputusan dibentuk dari Tabel 4.3
sebagai berikut :
4 4 5 3 3
= [3 3 4 2 3 ]
5 4 2 2 2
4. Langkah
keempat
hitung
nilai
normalisasi dari setiap alternatif dengan
rumus sebagai berikut :

()

()

Normalisasi :
11 =
12 =
13 =
14 =
15 =
21 =
22 =
23 =
24 =
25 =
31 =

4
=
max{4; 3; 5}
4
=
max{4; 3; 4}
5
=
max{5; 4; 2}
3
=
max{3; 2; 2}
3
=
max{3; 3; 2}

4
= 0,80
5
4
= 1,00
4
5
= 1,00
5
3
= 1,00
3
3
= 1,00
3

3
=
max{4; 3; 5}
3
=
max{4; 3; 4}
4
=
max{5; 4; 2}
2
=
max{3; 2; 2}
3
=
max{3; 3; 2}

3
= 0,60
5
3
= 0,75
4
4
= 0,80
5
2
= 0,67
3
3
= 1,00
3

5
5
= = 1,00
max{4; 3; 5}
5

4
=
max{4; 3; 4}
4
=
=
max{5; 4; 2}
2
=
=
max{3; 2; 2}
4
=
=
max{3; 3; 2}

32 =
33
34
35

4
= 1,00
4
2
= 0,40
5
2
= 0,67
3
2
= 0,67
3

Kemudian hasil normalisasi dibuat dalam


matriks normalisasi :
0,80 1,00 1,00 1,00 1,00
= [0,60 0,75 0,80 0,67 1,00]
1,00 1,00 0,40 0,67 0,67
5. Langkah kelima tentukan bobot yang
akan
digunakan
untuk
proses
perankingan :
= [0,50 0,30 0,40 0,40 0,20]

6. Langkah keenam pencarian perankingan


atau nilai terbaik dengan memasukan
setiap kriteria yang diberikan dengan
menggunakan rumus:
=
Maka hasil perankingan adalah sebagai
berikut :
V1 = (0.5)(0.80) + (0.3)(1.00) + (0.4)(1.00)
+(0.4)(0.00) + (0.2)(1.00) = 1.7
V2 = (0.5)(0.60) + (0.3)(0.75) + (0.4)(0.80)
+(0.4)(0.67) + (0.2)(1.00) = 1.313
V3= (0.5)(1.00) + (0.3)(1.00) + (0.4)(0.40)
+(0.4)(0.67) + (0.2)(0.67) = 1.362
Di antara V1, V2, dan V3 dengan nilai
terbesar adalah V1, sehingga kandidat
(alternatif) yang terpilih yang berhak untuk
dijadikan lokasi pergudangan yang strategis
di Samarinda yaitu V1 = Palaran.
3.4
1.

Implementasi
Input Data Lokasi
Form ini digunakan untuk melakukan
pengisian data lokasi yang ada di

Samarinda. Data lokasi pergudangan yang


diisi berupa id, jarak, alamat serta luas
tanah. Adapun tampilan form isiannya
terlihat pada Gambar 1. dibawah ini.

untuk setiap kriteria yang ada. Adapun


tampilannya dapat dilihat pada Gambar 3.
Di bawah ini.

Gambar 3. Form Pemberian Nilai Bobot


4.
Gambar 1. Form Input Data Lokasi
2.

Data Penilaian
Form
ini
digunakan
untuk
memasukkan nilai yang didapat dari lokasi
yang berada di Samarinda yang telah
ditentukan. Adapun tampilan form isiannya
dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Form Penilaian


3.

Pemberian Nilai Bobot


Form
ini
digunakan
untuk
memberikan berapa besar persen bobot

Tampilan Proses Perankingan


Form ini menampilkan nilai-nilai yang
telah dimasukkan kedalam sistem, yang
selanjutnya
akan
dilakukan
proses
perankingan, sehingga dapat dilihat lokasi
mana yang mendapatkan nilai tertinggi dan
untuk berhak dinyatakan sebagai lokasi
pergudangan yang stratgis. Adapaun
tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Form Proses Perankingan


4.
4.1

Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan

1.

2.

4.2
1.

2.

3.

Metode Simple Additive Weighting


(SAW) diterapkan dalam sistem
pendukung
keputusan,
untuk
menghitung serta memberikan hasil
akhir
penilaian
yang
telah
dirankingkan
sehingga
dapat
menentukan
lokasi
strategis
pergudangan di Samarinda dengan
tepat.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
ini
dirancang
dengan
sistem
komputerisasi menggunakan program
Visual basic 6.0 serta database dengan
menggunakan Microsoft Access 2010.
Saran
Diharapkan adanya peneliti lain yang
mengembangkan Sistem Pendukung
Keputusan ini dengan menggunakan
metode-metode yang lain.
Pengguna sistem diharapkan dapat
menjalankan
sistem
pendukung
keputusan ini secara maksimal dan
baik sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam proses menentukan lokasi
strategis pergudangan di Samarinda.
Penggunaan
sistem
pendukung
keputusan menentukan lokasi strategis
pergudangan di Samarinda ini
seharusnya dikembangkan dan perlu
ditambah dengan informasi yang lebih
akurat dan jelas sehingga sistem
seperti ini dapat dipergunakan
dimanapun.

Daftar Pustaka
[1] Pratiwi, Diah, Juliana Putri Lestari,
Dewi Agushinta R. Decision Support
System to Majoring High School
Student Using Simple Addictive
Weighting
Method.
Gunadarma
University. Indonesia. 2014

Anda mungkin juga menyukai