Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN OBSERVASI HYPERBARIC CHAMBER

DI RUMAH SAKIT Dr. MINTOHRJO


JUMAT 12 DESEMBER 2014

1. Asih Ariyani

12. Rahman November

2. Careninna Clara Dita

13. Rina Wulan Sari

3. Endry Juliyanto

14. Safina

4. Eny Afsari

15. Septi

5. Firdha Anggieska

16. Septian Andri Gunanto

6. I Gede Dewa Wira Sanjaya

17. Siti Sobariyah

7. Indah Lailliyah Rahmawati

18. Tri Puspito Winarti

8. Muhammad Robby Rohim

19. Yasinta Cicin Finasti

9. Ni Komang Karolina

20. Yoan Afriysana

10. Novita Sari

21. Nurul Aini

11. Priska Ramadian Lestari


R.E MARTADINATA
FIKES DIVING AND DISASTER MANAGEMENT CLUB
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANJAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi Oksigen Hiperbarik merupakan salah satu dari terapi penunjang yang
dimiliki khazanah pengetahuan ilmu kedokteran kelautan. Peran terapi oksigen hiperbarik
mengambil peran penting dalam memberikan kontribusi pada pengembangan kesehatan
para prajurit dikalangan militer kesatuan matra kelautan.
Kontribusi terapi penunjang ini kepada kesehatan masyarakat luas telah terbukti
ampuh sebagai terapi penunjang (selain terapi obat oleh dokter) yang dapat
menghindarkan pasien dari ancaman amputasi organ tubuh pada pasca bencana alam
Tsunami di Aceh, atau bencana gempa di Bantul, dimana banyak orang yang terancam
menjalani amputasi kaki karena tertimpa bangunan atau luka yang parah.
Penerapan Terapi Oksigen Hiperbarik
Disamping itu, kontribusi terapi oksigen hiperbarik telah memberikan banyak
kontribusi pada berbagai bidang ilmu medis. Dewasa ini Terapi ini dapat mengobati
penyakit degeneratif kronis seperti arterio sclerosis, stroke, penyakit pembuluh darah
perifer, ulser diabetik, serebral palsy, trauma otak, slerosis multiple dan penyembuhan
luka.
Bahkan, kian populernya khasiat dan manfaat terapi ini, pemakaiannya telah
semakin meluas sebagai terapi kebugaran tubuh serta untuk kecantikan sebagai terapi
yang bertujuan memberikan efek tampil awet muda.
Di Indonesia rumah sakit yang sudah memiliki hyperbaric chamber antara lain :
1. RS Jakarta

6. RS Pertamina Cilacap

2. RSAL Ambarawa

7. RS Menado

3. RS Aceh

8. RS Pertamina Balikpapan

4. RSAL Ramelan Surabaya

9. RS Paru-Paru Jember

5. RSU Sanglah Bali

10. RS TNI AL Dr Mintoharjo

Kami dari R.E. Martadinata Diving Club and Disaster Manager FIKES UPN
Veteran Jakarta mengadakan kunjungan observasi ke hyperbaric chamber RS TNI AL
Dr Mintoharjo. Tujuan dilakukan kunjungan observasi ini yaitu untuk menambah
wawasan mahasiswa mengenai keperawatan hyperbaric serta cara mengoperasikan alat
dan mesin chamber.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hyperbaric Chamber ?
2. Sebutkan tujuan dan manfaat Hyperbaric Chamber ?
3. Sebutkan jenis-jenis Hyperbaric Chamber ?
4. Sebutkan indikasi Hyperbaric Chamber ?
5. Sebutkan kontra indikasi Hyperbaric Chamber ?
6. Apa saja prosedur terapi Hyperbaric Chamber ?
7. Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan terapi ?
8. Bagaimanakah cara pengoperasian Hyperbaric Chamber secara manual dan
komputerisasi ?
9. Apakah efek samping dari terapi Hyperbaric Chamber ?
10. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalani terapi Hyperbaric Chamber ?
C. Tujuan
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan bagi mahasiswa/mahasiswi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Mahasiswa dapat memperluas pengetahuan tentang Hyperbaric Chamber


Mahasiswa dapat mengobservasi jenis-jenis Hyperbaric Chamber
Mahasiswa dapat mengobservasi cara tindakan terapi Hyperbaric Chamber
Mahasiswa dapat terdorong untuk mempunyai minat bekerja di Hyperbaric

Chamber
e. Mahasiswa mendapatkan informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja Hyperbaric
Chamber
D. Lokasi Kunjungan Perusahaan

RSAL Dr. Mintohardjo


Alamat Jl . Bendungan Hilir No. 17 A, Jakarta Pusat
E. Waktu Kunjungan Perusahaan

Hari

: Jumat

Tanggal

: 12 Desember 2014

Waktu

: 10.00 14.00 WIB

F. Laporan Perjalanan

WAKTU (WIB)

KEGIATAN

09.30

Pengarahan dari IBU Dekan UPN veteran jakarta yaitu Desak


Nyoman Sithi S.kep M.kep MARS

10.00

Berangkat menuju RS TNI AL Dr. Mintoharjo

11.00

Sampai di RS TNI AL Dr. Mintoharjo

11.10

Laporan ketua R.E Martadinata Diving and Disaster Manajement


Club untuk meminta ijin melakukan observasi hyperbaric
chamber di RS TNI AL Dr. Mintoharjo

11.20

Anggota R.E Martadinata Diving and Disaster Manajement Club


berkumpul untuk menerima penjelasan oleh Dr.Patma mengenai
hyperbaric chamber di RS TNI AL Dr. Mintoharjo

13.00

ISHOMA

13.20

Anggota R.E Martadinata Diving and Disaster Manajement Club


berkumpul untuk menerima penjelasan oleh Pak Supri mengenai
hyperbaric chamber di RS TNI AL Dr. Mintoharjo

15.00

Selesai

BAB II
LAPORAN HASIL KEGIATAN

1. Pengertian
Hyperbaric adalah terapi pengobatan menggabungkan oksigen murni dan tekanan
udara di dalam ruang udara bertekanan tinggi ( RUBT ) atau Hyperbaric Chamber.
Berbeda dengan oksigen biasa yang diangkut darah, oksigen bertekanan udara tinggi
mudah larut ke seluruh jaringan tubuh yang ada cairan, dari darah, sistem getah bening,
saraf, hingga tulang. Semakin banyak oksigen yang terserap , akan semakin baik bagi
kemandirian tubuh dalam memperbaiki jaringan yang rusak.
2. Tujuan & Manfaat
a. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada aliran
darah yang berkurang
b. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah
pada sirkulasi yang berkurang
c. Mampu

membunuh

bakteri,

terutama

bakteri

anaerob

sepertiClosteridium

perfingens (penyebab penyakit gas gangren)


d. Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara lain bakteri E.
coli dan Pseudomonas sp. yang umumnya ditemukan pada luka-luka mengganas.
e. Mampu menghambat produksi racun alfa toksin.
f. Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup.
g. Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam menjadi 20 menit pada
penyakit keracunan gas CO
h. Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan medis konvensional
i. Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu
j. Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes (laporan para ahli hiperbarik
di Amerika Serikat pada tahun 1960)
k. Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi
l. menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen yang menjaga elastisitas
kulit
m. badan menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah hidup meningkat, tidur
lebih enak dan pulas

Dengan berbagai mekanisme tersebut, terapi hiperbarik dapat digunakan sebagai


terapi kondisi akut hingga penyakit degeneratif kronis seperti arteriosklerosis, stroke,
penyakit
3. Macam-Macam Chamber

Ada 2 jenis yaitu monoplace (perorangan) dan multiplace (banyak orang). Di


dalam multiplace chamber pasien memakai masker, dengan posisi duduk. Di dalam
monoplace chamber, pasien tidak perlu memakai masker dan posisi berbaring.
Tabung hiperbarik bervariarisi bentuknya, dari yang kecil (mono chamber) untuk
pasien perorangan, ada juga yang berbentuk portable dan dapat dibawa-bawa ketempat
kejadian bila diperlukan. Sedangkan yang bervolume besar (multi chamber), bisa dimuati
beberapa orang pasien dan dalam keadaan darurat juga bisa disertakan team dokter ahli
bedah. Masing-masing pasien menerima oksigen melalui masker pada ruang yang sudah

diberi tekanan tertentu. Sementara diruangan pasien bisa santai sambil mendengarkan
musik, membaca atau bahkan menonton televisi.
Jenis mono chamber lebih praktis digunakan dalam keadaan darurat, bisa
digunakan dengan persiapan yang lebih minim. Mono chamber relatif lebih banyak
disukai pasien karena selama terapi lebih bersifat pribadi. Pasien bernapas dalam
ruang/tabung dengan

tekanan gas oksigen yang berangsur angsur dinaikkan, untuk

membuka penyempitan vascular jaringan pembuluh darah, efektip dimulai dengan


tekanan 7psi -15 psi. Untuk medapatkan hasil maksimal harus menggunakan tekanan
standard minimal 15 psi dalam durasi standard 1 2 jam.
Perbedaan yang mencolok adalah simulasi evakuasi dan keselamatan pasien saat
pasien tidak kuat dengan tekanan yang diberikan. Monoplace hanya membutuhkan
kurang dari 5 menit untuk mengurangi tekanan, sedangkan Multiplace harus melalui
ruangan lain sebelum dapat di evakuasi (lebih kurang 15 menit)
Khusus untuk di RS TNI AL Dr. Mintoharjo ada 5 buah chamber yang berasal dari
5 negara yaitu :
a. Jepang
Merupakan monoplace chamber pertama yang bernama Limoto, dengan udara
bertekanan tinggi tanpa disertai oksigen murni. Dan chamber ini sudah tidak
digunakan lagi saat ini. Dengan cara komunikasi masih tradisional dengan mengetuk
tabung dari dalam ruangan.
b. Inggris
Merupakan chamber multiplace ke-2 yang berbentuk horizontal dan hanya
mempunyai dua ruangan. Satu ruangan mempunyai 8 kursi dan yang ruang yang ke-2
terdapat 2 kursi dengan satu kursi tambahan. System komunikasi di chamber ini sudah
mulai membaik yaitu dengan microphone dan terdapat TV diluar chamber untuk
memantau keadaan didalam.

c. Inggris
Chamber kedua dari Inggris ini berbentuk monoplace yang mempunyai satu ruangan
dengan junlah kursi yaitu 4

kursi. Alat penunjang lain sama dengan chamber

multiplace.

d. Perancis
Chamber ini berbentuk multiplcae dengan dua ruangan, ruangan pertama 10 kursi dan
ruangan kedua 4 kursi. Alat penunjang lain sama dengan chamber multiplace.
Chamber ini juga dilengkapi dengan musik yang dapat didengarkan pasien di dalam
chamber untuk hiburan selama terapi.

e. Spanyol
Merupakan chamber multiplace ke-3 yang berbentuk vertikal dan mempunyai
dua ruangan. Satu ruangan mempunyai 16 kursi dan yang ruang yang ke-2 terdapat 8
kursi. Chamber ini adalah chamber yang paling terbaru karena telah dilengkapi oleh
system computer dan ada TV di dalam .

4. Indikasi

ANEMIA

D-50

CEREBRAL INFARC

I-63.3

DEMENTIA

F-00

PSORIASIS

M-07

CEPHAlGIA

G-44

SISTITIS

N-30

VERTIGO

G-43

FR.ANG.GERAK

S-42

DM

E-10

FR.DAERAH BADAN

T-02

ULCUS /DG

E-11

COMBUSTIO

T-20

PARKINSON

G-20

DCS / WASH OUT

W-41

ALZEIMER

G-30

TETANUS

A-35

OSTEOMYELITIS

M-86

GAS GANGREN

A-48

OSTEOARTHRITIS

M-15

THYROID

SCLEROSIS

G-35

MIGRAN

G-43

BELL'S PALSY

G-51

GLAUKOMA

H-40

CEREBRAL PALSY

G-51

BUTA / RABUN

H-54

HEMEPLEGIA

G-81

GANG RETINA

H-35

PARAPLEGIA

G-82

SUDDEN DEAFNESS

H-90.6

MYOPIA

H-52

HIPERTENSI

I-10

RHEUMATIC

M-06

P. JANTUNG

I-20

BUERGER D'SES

I-73.1

STROKE

I-64

FROZEN SHOULDER

G-36

ASTHMA

J-45

CELLULITIS

L-03

GASTRHITIS

K-29

DERMATITIS

L-20

ARTHRITIS

M-05

PEMPHIGUM V

L-10

E-07

ERYTHEMA

L-54

ACUTE LIMB ISCHEMIC

ACNE

L-70

INTRA CEREBRAL

LOW BACK PAIN

M-54

MYALGIA

M-79

OMSK(OTITIS TELINGA) H-65

NEUROALGIA

M-79.2

OSTEORADIONECROSIS M-150

OSTEOPOROSIS

M-80

LEPRA / KUSTA

PARAPLEGIA

G-04.1

PERTUSIS /

MYOPIA

H-52.1

DECUBITUS

L-89

SYNCOCE

G-36

CHRON DISEASES

K-50

CEREBAL INFARK

I-63.3

CIDERA REMUK

S-07

OSTEORADIONECROSIS D-10

KERACUNA CO2

T-58

CRS

N-18

HEMORHAGE (ICH)

BATUK REJAN

I-74

I-60

A-30

A-37

NEOPLASMA GANAS
BIBIR, RONGGA MULUT
FARING, DLL & YTT

C-12-C-14

NEOPLASMA GANG.
NASOFARING

C-11

NEOPLASMA JINAK

D-10

GAGAL GINJAL LINNYA N.17.0

SYSTEMIC SCLEROSIS

M-34

KEBUGARAN

Z-31

5. Kontra Indikasi
a. Kanker
b. Pneumothoraks
c. Sedang flu atau demam
d. Penderita sinusitis
e. Asma
f. Infeksi saluran nafas atas(akut)
g. Ibu hamil trimester 1
h. Sedang minum obat tertentu (jenis steroid & kemoterapi)

6. Prosedur Sebelum Melakukan Terapi


a. Melakukan test fungsi tuba eustachius pada telinga, untuk menghindari terjadinya
barotrauma telinga
b. Melakukan test toleransi oksigen, untuk menghindari terjadinnya keracunan oksigen
c. Melakukan pembelajaran/edukasi tentang penyakit-penyakit yang dapat disebabkan
karena penyelaman

d. Harus mengetahui fasilitas hyperbaric terdekat dengan lokasi menyelam, agar apabila
terjadi kecelakaan pada penyelam dapat ditangani kurang dari 6-8 jam (golden time)
e. Harus mengetahui tentang pertolongan pertama pada penyelam
f. Melakukan pemeriksaan fisik
g. Melakukan pemeriksaan diagnostic wajib seperti foto thorax dan pemeriksaan
tmbahan gula darah & tekanan darah
h. Sebelum menjalani terapi, pasien akan dievaluasi untuk memastikan tidak adanya
kontraindikasi

dilakukannya

terapi

oksigen

hiperbarik,

seperti

kanker,

pneumothoraks, sedang flu atau demam, penderita sinusitis, asma, infeksi saluran
pernapasan atas yang sedang akut, dan ibu hamil trimester pertama.
i. Pasien harus memberitahu obat-obatan yang sedang mereka konsumsi, mengingat
terdapat obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan keracunan oksigen, misalnya
obat-obatan jenis steroid, dan obat kemoterapi
j. Pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan menyerupai kapal selam yang berukuran
kecil selama 2 jam, sehingga penting sekali untuk memastikan pasien tidak memiliki
fobia terhadap ruangan sempit.
k. Saat merasa tidak kuat, pasien dapat memberitahukan petugas yang ikut masuk ke
dalam ruangan hiperbarik.

7. Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Memasuki Chamber


Hak yang perlu di perhatikan
a. Beritahukan jika kondisi badan kurang sehat
b. Gunakan alas kaki yang disediakan
c. Sebisa mungkin buang air besar dan air seni sebelum masuk chamber
d. Jangan membawa masuk barang-barang pribadi
e. Diingatkan untuk membawa obat-obatan yang rutin harus diminum
f. Datanglah lebih awal untuk konsultasi
Barang yang dilarang masuk chamber:
a. Handphone

g. Deodorant

b. Radio

h. Minyak wangi

c. Jam tangan

i. Kain kasa yang mengandung

d. Korek api

alkohol dan minyak

e. Kosmetik

j. Efaring aids

f. Hairspray

k. Koran harian

l. Senjata api dan tajam

o. Remote mobil

m. Alkohol

p. Baterai

n. Benda elektronik

q. Rokok

Barang yang diperkenankan masuk ke chamber :


a. Air minum
b. Majalah
c. Buku bacaan

8. Prosedur Pengoperasian Chamber


JUKNIK TENDER LUAR / OPERATOR SEBELUM DILAKUKAN PRESSURE
Menginformasikan kepada pasien sebagai berikut :
1. "Selamat pagi .....
Kepada bapak-bapak, ibu-ibu, pengguna layanan Hyperbaric
Terimakasih sudah atang di Hyperbaric Center RSAL Dr.Mintohardjo.
Terapi akan segera kami mulai, diingatkan kembali untuk tidak membawa sesuatu
benda bebaterai seperti, korek api, HP, remote mobil, jam tangan dan sesuatu yang
mengandung alcohol seperti minya angin tidak di perkenankan di bawa ke dalam.
Bapak, ibu, penekanan akan seger dimulai mengingatkan untuk tidak lupa equalisasi /
valsava
Selamat melakukan terapi terimakasih
2. Informasikan kepada tender dalam pada saat kedalaman sudah di 3 meter, 6 meter, 9
meter sampai 14 meter
3. Informasikan kepada pasien
a) Untuk menggunakan masker dengan rapat
b) Tidak menarik nafas panjang
4. Informasi terakhir untuk melepas masker bila waktu terapi sudah selesai
Pengucapaan sbb:
"Tender dalam waktu terapi selesau masker dapat di lepas" terimakasih

Pengoperasian hiperbarik chamber secara manual :

1. Petugas luar membuat tabel untuk terapi


2. Sebelum pasien memasuki chamber, petugas memberitahukan pasien untuk tidak
membawa barang-barang elektronik dan kosmetik serta pasien harus membuka baju
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dan sendal
Klik tombol on
Klik tombol light
Klik tombil air conditioner
Atur tekanan untuk di ruangan chamber
Atur oksigen sesuai indikasi dokter
Petugas memberitahukan pasien yang ada di dalam chember untuk memakai sungkup

dan menghidupkan kran untuk mengatur oksigen


9. Petugas mengatur flow meter sesuai kebutuhan masing-masing pasien
10. Petugas memberitahukan pasien untuk menghirup oksigen sesuai dengan waktu yang
ditentukan selama 3 siklus
11. Setelah terapi selesai, semua tombol di matikan dan pasien di anjurkan untuk
konsultasi lebih lanjut
Hyperbarik Chamber Multiplace Computerisasi

merupakan Chamber yang

dioperasikan menggunakan teknologi komputer. Ini merupakan chamber terbaru yang


berasal dari spanyol. Cara pengoperasian chamber dibuat dengan automatic, jadi petugas
hanya mengawasi jalannya terapi. Adapun cara pengoperasian chamber tersebut adalah :

Hidupkan (ON) komputer

Masukan password Hiperbaric lalu klik anak panah

Tunggu autostart selesai

Klik treatment

Isi operating requirements dengan klik pada kotak-kotak setelah mengecek pada
control panel

Isi Operating Name

Isi Asisten Name

Isi Obervative bila diperlukan

Klik Go To proces

Pilih table yang akan di pakai dengan klik CHANGE

Ketik No table lalu ENTER, kemudian klik LOAD

Umumkan pada tender dalam dan pasien bahwa terapi segera di mulai dengan
memberi tahu ulang tidak membawa masuk barang-barang elektronik dll yang
dilarang, serta jangan lupa valsava (equalisasi)

Klik RUN

Klik Advanced

Klik ++

apabila ada yang sakit kepala atau telinga klik PAUSE, untuk menahan tekanan dan
klik RELIEF, untuk menurunkan tekanan, untuk memulai lagi atau melanjutkan klik
RESUME.

Bila waktu terapi selesai tetapi tekanan masih dibawah 0,3 bisa menggunakan
UPPER/UNDER untuk mempercepat menuju kepermukaan.

setelah selesai klik STOP

Untuk mematikan computer klik : PREVIOUS maka akan muncul IBERCOMATIC

Klik F-10 isi Administrator isi password iberco 1234

klik ACEPTOR

klik CLOSE

klik AFGAR

9. Efek Samping Terapi


a. Barotrauma, yaitu trauma pada organ tubuh (paru, di belakang gendang telinga, sinus

paranasal) akibat tekanan udara yang tinggi.


b. Keracunan oksigen.

c. Gangguan penglihatan sementara akibat pembengkakan lensa.

10. Lama & Biaya Pengobatan


Tarif terapi hyperbaric chamber di RS TNI AL Dr. Mintoharjo:
KLASIFIKASI
1. PASIEN UMUM (PC)
a. Tarif Kunjungan Pertama :
Konsultasi Dokter

BIAYA (Rupiah)
120.000

Status Pasien
15.000
Administrasi
15.000
b. Tarif Terapi per kali datang :
Kebugaran
300.000
Pengobatan/klinis
300.000
Pasien duduk di kursi roda
420.000
Pasien berbaring
600.000
2. PASIEN ANGGOTA TNI AL (AKTIF) & KELUARGA
Tarif Terapi per kali datang :
Kebugaran
300.000
Pengobatan Klinis
BPJS
OTT/WASH OUT
180.000
3. ANGGOTA TNI + PURN + KELUARGA
Tarif terapi per kali datang :
Kebugaran
Pengobatan Klinis
Pasien duduk di kursi roda
Pasien berbaring
4. PENGOBATAN DCS/penyelaman
Konsultasi dokter
Status Pasien
Administrasi
Pengawasan Intensif
OTT NON AL /PC/UMUM
PENGOBATAN DCS
TABEL 6A 1
TABEL 6
TABEL 5A
TABEL 5

300.000
300.000
300.000
300.000
120.000
15.000
15.000
200.000/jam
300.000
1.920.000
1.440.000
1.200.000
600.000

CATATAN :
1. Tarif kasus penyelaman di atas tidak berlaku untuk warga WNA
2. PENGOBATAN DCS atau penyelaman WNA dikenakan tambahan biaya
30 % dari tarif yang berlaku
5. Tarif terapi di luar jam kerja
a. Pasien 1-10 orang
b. Untuk kasus emergency diberlakukan

3.000.000

tarif tabel 5
6. Keterangan lain-lain :
Kegiatan terapi di luar jam kerja atau hari libur, dikenakan tambahan biaya
30% dari tarif yang berlaku
7. CHAMBER VERTIKAL (VIP) > JAM KERJA
a. Pengguna :

1. Anggota TNI aktif : bintang satu ke atas dan keluarga


2. Purnawirawan pati TNI : bintang tiga ke atas dan keluarga
3. Pasien umum
b. Pemberlakuan tarif :
1. Butir 2 a. 1) & 2) : diberlakukan tarif biasa
2. Pasien umum :
>1 atau 3 orang RP. 1.500.000.- /x terapi
c. Untuk kasus penyelaman tabel 5 >Rp.1.500.000.- / x terapi
8. Untuk keterangan lain-lain
> VIP (vertical) tidak berlaku BPJS
> Untuk tarif di luar jam kerja/hari libur dikenakan tambahan biaya 30%
dari tarif yang berlaku

LAMANYA PENGOBATAN TERAPI HYPERBARIC


Lamanya pengobatan dilakukan tergantung dari jenis penyakitnya tetapi pada
umumnya pengobatan dilakukan 1 seri yaitu 10 hari berturut-turut sampai benar-benar
pulih keadaanya.

PRICE LIST OPERATION HYPERBARIC CHAMBER


DAN US/ DAN AP
TABLE
HOUR
USN TT6
USD $ 600
USN TT5
USD $ 600
DAN EU
USN TT6
USD $ 800
USN TT5
USD $ 800
Other Insurance
USN TT6
USD $ 800
USN TT5
USD $ 800
Cash/ No Insurance
USN TT6
USD $ 800
USN TT5
USD $ 800

Total
USD
USD $ 3500
USD $1800

Share
USD
USD $ 1750
USD $ 900

USD $ 4500
USD $ 2400

USD $2250
USD $ 1700

USD $ 4500
USD $ 2400

USD $2250
USD $ 1700

USD $ 4500
USD $ 2400

USD $2250
USD $ 1200

Can be negotiated down to same price as DAN US/ DAN AP prices


Extensions
USN TT6 at 18 metres 1st Extension + USD 1nd Extension + USD
USN TT6 at 9 metres

$ 800/ $ 600
1st Extension + USD

$ 800/ $ 600
1nd Extension + USD

USN TT5 at 9 metres

$ 800/ $ 600
1st Extension + USD

$ 800/ $ 600
1nd Extension + USD

$ 800/ $ 600

$ 800/ $ 600

Note :
1. International Protocol is for all patients to be given an USN TT6 first
2. Normally all patients get a min of 1 x USN TT6 + 1 x USN TT5
3. Patients not cleared to fly for a min of 3 day after the last recompression
4. For every Extension an additional fee of either USD $ 800 or USD $ 600 is
charged in accordance with the schedule above
Abbreviations
DAN US

Divers Alert Network United States of America

DAN AP

Divers Alert Network Asia Pacific

DAN EU

Divers Alert Network Europe

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan melakukan kunjungan ke Hyperbaric Chamber di RS TNI AL Dr.
Mintoharjo kami mendapat pengalaman baru tentang Hyperbaric Chamber,
mengetahui jenis-jenis, cara tindakan terapi, mendapatkan informasi tentang cara
kerja dan tenaga kerja, lebih mengerti dunia kerja di Hyperbaric Chamber dan dapat
membandingkan ilmu yang diperoleh di kampus dengan dunia kerja di Hyperbaric
Chamber. Observasi yang dilakukan secara nyata dan langsung pengembangan atas
tugas yang diemban oleh mahasiswa yang pada akhirnya sebagai bekal untuk bekerja
yang memiliki Hyperbaric Chamber.
B. KESAN DAN SARAN
Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan Hyperbaric Chamber
berikutnya, kami mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat.
Kesan :

a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.


b. Kunjungan Hyperbaric Chamber ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat
langsung petugas baik dokter, perawat maupun teknisi yang sedang bekerja di
Hyperbaric Chamber tersebut.
c. Banyak pengalaman yang kami peroleh di Hyperbaric Chamber tersebut.
d. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai Hyperbaric Chamber yang kami
perlukan.
Saran :
a. Diharapkan agenda program Kunjungan Hyperbaric Chamber ini tetap berjalan

setiap tahunnya.
b. Diharapkan kami

dapat

mencoba

menggunakan terapi Hyperbaric Chamber

mengoperasikan

maupun

merasakan

Anda mungkin juga menyukai