Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No 41 Telp ( 0354 ) 391132 Pare
Tri Kerukunan Breragama
1. Kerukunan Intern Umat Beragama
JAKARTA, 1/9 NUZULUL QURAN. Ketua Umum PBNU KH Said
Aqiel Siradj (kanan) berbincang bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsudin (kiri) dan ketua GP Ansor Saifullah Yusuf (tengah) saat acara peringatan Nuzulul Quran di Jakarta, Rabu (1/9). Pertemuan itu merupakan kesempatan pertama antara kedua pemimpin ormas keagamaan besar NU dan Muhammadiyah dan diharapkan akan memunculkan kerjasama yang lebih erat di masa depan. http://syiahali.wordpress.com/2012/05/13/syiah-nu-danmuhammadiyah-bisa-bersatu-karena-sama-sama-menghendakikesejahteraan-ekonomi-dan-kemajuan-ipteksains-wahabi-asyik-debattanpa-hasil-nyata/ Walaupun satu agama tetapi terkadang dengan adanya perbedaan sumber penafsiran, penghayatan dan kajian tentang ilmu agama akan menyebabkan ketidak harmonisan dalam suatu agama, padahal mereka satu akidah. Ini terkadang terlihat antara ormasormas Islam di Indonesia. Dari gambar di atas kita memahami bahwa dengan Ukhwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan saling menjaga kerukunan harus dijalankan agar tidak terjadi ketegangan dan tidak saling klaim kebenaran sehingga kita bisa hidup dengan damai.
2. Kerukunan Antar Umat Beragama
Pulau Sumba: Peresmian gereja biasanya dimeriahkan dengan
paduan suara yang membawakan lagu-lagu kerohanian. Namun tak demikian dengan peresmian gereja Katolik di Pulau Sumba, Nusatenggara Timur, baru-baru ini. Keuskupan Weetabula mengundang kelompok qasidah dari masjid At-Taqwa untuk meramaikan pemberkatan gereja baru. Panitia mengundang grup qasidah sebagai simbol kerukunan umat beragama di Pulau Sumba yang sangat penting bagi keutuhan bangsa. Apalagi belakangan ini konflik akibat perbedaan kepentingan makin marak. Dalam kesempatan ini, Uskup Gregorius Pereira juga meminta agar umat Katolik lebih mendahulukan kepentingan bersama. Sebagai penutup, peresmian gereja ini dilakukan dengan doa bersama untuk perdamaian di Indonesia.(YAN/Didimus Payong Dore/Liputan6.com) http://muslimcreative.wordpress.com/2008/08/18/kelompok-qasidahmengisi-peresmian-gereja-di-ntt/
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari berbagai
agama, akan tetapi perbedaan agama bukanlah alasan untuk terjadi perpecahan. Kita haru saling toleransi atau bila bisa kita harus membantu umat beragama yang lain. Dari gambar di atas kita memahami bahwa perbedaan agama akan menjadi indah bila kita hidup beriringan dan bersama-sama walupun beda keyakinan. Kita harus saling menjaga kerukunan, contohnya seperti kegiatan bersama dalam gambar di atas. Apabila kerukunan antar umat beragama terjalin, ini akan mewujudkan ketentraman, kedamaian dan keutuhan bangsa Indonesia.
3. Kerukunan Antara Umat Beragama dan Pemerintah
Kota Bekasi Dalam kurun waktu setahun ini, Kota Bekasi
mendeklarasikan kerukunan umat beragama. Hal ini penting karena dianggap sebagai pemersatu. Deklarasi itu pun disambut baik seluruh Musyawarah Pimpinan Daerah mulai Walikota, Kapolres, Kodim, Ketuaa DPRD, FKUB, MUI, lintas agama, Islam, Katholik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, para tokoh masyarakat dan alim ulama. Deklarasi tersebut pun memiliki komitmen yang besar, bahwa setelah digelarnya dekalarasi itu maka akan terjamin keamanan dan kenyamanan bermasyarakat. Dalam forum kerukunan umat beragama yang dibentuk itu juga akan dibahas segala sesuatu yang berkaitan dengan ketersinggungan umat beragama mengambil jalan terbaik sesuai musyarawarah kesepakatan bersama. Ditulis oleh : rinto Jumat, 5 Oktober 2012 http://www.bekasikota.go.id/read/8824/pemerintah-kota-bekasi-deklarasikankerukunan-umat-beragama
Pemerintah ikut andil dalam menciptakan suasana tentram,
termasuk kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah sendiri. Setiap umat beragama yang diwakili oleh pemuka dari tiapyiap agama dapat sinergis dengan pemerintah. Ini di terapkan oleh Pemkot Bekasi, mereka mengadan deklarasi kerukunan umat beragama dengan harapan terjalin persatuan, keamanan dan kenyamanan. Kerjasama antara pemerintah dan antar umat beragama akan menciptakan suasana tentram dan damai.